Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN


IFRS 5
NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED OPERATIONS
(ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG
DIHENTIKAN)
(INDIVIDU)

Disusun Oleh :
Apriyanti Nurcahyani (1911070218)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ABFI PERBANAS INSTITUTE
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PSAK No. 58 merupakan adopsi dari IFRS 5 tentang Non-current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations. IFRS 5 merupakan standar pertama yang dihasilkan dari joint project
antara IASB dan FASB. IFRS 5 ini adalah hasil review Standar FASB SFAS No. 144 Accounting
for the Impairment or Disposal of Long-Lived Assets yang diterbitkan tahun 2001. Selain karena
dihasilkan dari joint project pertama antara IASB dan FASB, PSAK ini cukup menarik untuk
dicermati karena mengatur klasifikasi aset yang belum pernah ada sebelumnya di IFRS maupun
PSAK. PSAK No. 58 mensyaratkan suatu aset yang akan dijual dan memenuhi beberapa syarat
tertentu diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar neto (nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual). Aset ini harus disajikan sebagai kelompok terpisah sebagai “Aset
Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual” dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
Sebelum terbitnya standar ini, tidak ada perbedaan klasifikasi dalam IFRS atau PSAK, antara
aset tidak lancar yang dimiliki untuk digunakan dengan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual,
kecuali klasifikasi yang berhubungan dengan instrumen keuangan. Sementara US GAAP
mengklasifikasikan aset tidak lancar menjadi dua kelompok:
(1) dimiliki untuk digunakan, dan (2) dimiliki untuk dijual. Dengan adanya suatu klasifikasi
aset sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual membuat IFRS (dan tentunya PSAK) menjadi
lebih lengkap dan lebih konvergen dengan standar lain, dalam hal ini US GAAP.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur dalam IFRS 5 Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan. IFRS 5 berlaku untuk semua aset
tidak lancar, bukan hanya aset tunggal, namun berlaku juga untuk kelompok aset dan
liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut dengan istilah
kelompok lepasan). IFRS ini tidak diterapkan untuk aset tersedia untuk dijual yang diatur dengan
IFRS lain. Yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah aset yang dinilai dengan nilai
wajar, yang perubahannya diakui secara langsung di Laba Rugi. Aset tidak lancar yang
dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti
investasi, dan aset biologis.
2.1 Ruang Lingkup
Klasifikasi dan persyaratan IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan
untuk semua kelompok yang dibuang dari sebuah entitas. Persyaratan pengukuran IFRS ini berlaku
untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan untuk semua kelompok yang dibuang, kecuali untuk
aset yang akan terus diukur sesuai dengan standar yang sudah ada.
Sesuai dengan IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan, asset yang diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar tidak akan diklasifikasikan ulang sebagai aset lancar hingga mereka memenuhi kriteria
untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS. Aset yang
umumnya dianggap sebagai aset tidak lancar oleh suatu entitas dimana aset tersebut diperoleh
secara eksklusif dengan maksud untuk dijual kembali dan tidak akan diklasifikasikan sebagai aset
lancar kecuali aset tersebut memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual sesuai dengan IFRS.
Terkadang sebuah entitas yang membuang atau melepas dari kelompok aset, mungkin
dengan beberapa kewajiban yang secara langsung terkait dalam satu transaksi. Kelompok lepasan
tersebut mungkin kelompok penghasil kas, satu unit penghasil kas atau bagian dari unit penghasil
kas. Kelompok mungkin berisi aset dan kewajiban entitas, termasuk aset lancar, kewajiban lancar
dan aset yang dikecualikan dari persyaratan pengukuran IFRS ini. Jika aset tidak lancar dalam
lingkup persyaratan pengukuran IFRS ini adalah bagian dari kelompok lepasan, persyaratan
pengukuran dari IFRS ini berlaku untuk kelompok secara keseluruhan, sehingga kelompok ini
diukur pada nilai yang lebih rendah dari nilai tercatatnya dan nilar wajarnya dikurangi biaya- biaya
untuk dijual.
Ketentuan pengukuran IFRS ini tidak berlaku untuk aset berikut ini, dimana sudah tercantum
dalam IFRS lainnya, baik sebagai aset individu atau sebagai bagian dari kelompok lepasan:
a. Aset pajak tangguhan (IAS 12 Pajak Penghasilan).
b. Aset yang timbul dari imbalan kerja (IAS 19 Imbalan Kerja).
c. Aset keuangan dalam lingkup IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
d. Aset tidak lancar yang dicatat sesuai dengan model nilai wajar dalam IAS 40 Properti
Investasi.
e. Aset tidak lancar yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual sesuai dengan IAS
41 Pertanian.
f. Hak kontraktual dalam kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam IFRS 4 Kontrak
Asuransi.
Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut (atau kelompok lepasan)
kecuali IFRS mensyaratkan:
a. Pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan; atau
b. Pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok lepasan yang tidak
berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan paragraf 5 serta pengungkapan tersebut
belum tersedia dalam catatan atas laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan yang mungkin diperlukan
untuk memenuhi IAS 1.
2.2 Bilamana dilakukan reklasifikasi
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai “dimiliki untuk dijual” ketika nilai
tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan, bukan melalui penggunaan. Klasifikasi ini juga
berlaku untuk kelompok aset lepasan (disposal group), yaitu kelompok yang tediri dari beberapa
aset tunggal dan mungkin juga termasuk beberapa liabilitas di dalamnya, yang akan dijual dalam
satu transaksi tunggal.
Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi (niat) entitas untuk menjual, namun
terdapat kriteria lain yang cukup spesifik, yang harus dipenuhi untuk memastikan objektivitas
informasi ini. Kriteria ini juga dimaksudkan untuk memastikan perbandingan (comparability)
klasifikasi antar laporan keuangan entitas.
Kriteria suatu aset tidak lancar atau kelompok aset lepasan dapat diklasifikasikan sebagai
aset dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:
• Aset harus tersedia dan berada dalam keadaan dapat dijual dan penjualannya harus sangat
mungkin terjadi (highly probable);
• Aset ini sudah dipasarkan secara aktif pada harga yang cukup masuk akal sesuai dengan nilai
wajarnya kini;
• Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu
12 bulan sejak tanggal klasifikasi; dan
• Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudah dilakukan sehingga
mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas rencana
tersebut.
Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut (atau kelompok
lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
a. Pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan; atau
b. Pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok lepasan yang tidak
berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan paragraf 5 serta pengungkapan tersebut
belum tersedia dalam catatan atas laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan yang mungkin diperlukan
untuk memenuhi IAS 1, khususnya dalam paragraf 15, 25 dari standar tersebut.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya, PSAK 58
mengatur bahwa aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika:
• Persyaratan satu tahun pada paragraf 10 terpenuhi
• Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi pada tanggal
perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh (biasanya dalam waktu 3 bulan)
2.3 Klasifikasi Aset
PSAK 58 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengklasifikasikan aset tidak lancar sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan diperoleh kembali melalui transaksi
penjualan, bukan penggunaan terus – menerus. Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual jika memenuhi sejumlah kriteria berikut (PSAK 58 Par. 9 dan Par. 10):
• Aset tersebut harus tersedia untuk langsung dijual dalam kondisi sekarangnya, dan
• Penjualan tersebut kemungkinan besar terjadi dalam waktu satu tahun.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya, PSAK 58 mengatur
bahwa aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika:
• Persyaratan satu tahun pada paragraf 10 terpenuhi
• Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi pada tanggal
perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh (biasanya dalam waktu 3 bulan)
2.4 Aset yang Dimiliki Untuk Dijual
- Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar (atau Kelompok lepasan) yang Dimiliki untuk
Dijual atau Dimiliki untuk Didistribusikan kepada Pemilik
Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan pulih terutama melalui
transaksi penjualan daripada melalui kelanjutan penggunaan. Dalam hal ini, aset (atau
kelompok lepasan) harus tersedia untuk dijual segera pada kondisi sekarang hanya tunduk
pada istilah lazim yang biasanya digunakan dalam penjualan aset tersebut (atau kelompok
lepasan) dan penjualannya harus sangat memungkinkan. Transaksi penjualan yang meliputi
pertukaran dari aset tidak lancar pada aset tidak lancar lainnya ketika pertukaran memiliki
substansi komersial lainnya yang sesuai dengan IAS 16 Aset Tetap. Ketika entitas
memperoleh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) secara ekslusif dengan tujuan
pelepasan berikutnya, akan mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisinya jika persyaratan satu tahun
pada paragraf 8 terpenuhi (kecuali sebagaimana diizinkan dalam paragraf 9) dan itu sangat
memungkinkan bila pada kriteria lain dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi pada periode
pendek akuisisi berikutnya (biasanya dalam waktu tiga bulan).
- Aset Tidak Lancar yang Ditinggalkan
Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset sebagai aset yang dimiliki untuk dijual
pada aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan. Hal ini dikarenakan nilai
tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui penggunaan yang terus – menerus. Namun,
jika kelompok lepasan untuk ditinggalkan memenuhi kriteria dalam paragraf 32 (a) – (c),
entitas harus menyajikan hasilnya dan arus kas dari kelompok lepasan sebagai operasi yang
dihentikan sesuai dengan paragraf 33 dan 34 pada tanggal aset tersebut berhenti untuk
digunakan. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan termasuk aset tidak
lancar (atau kelompok lepasan) yang digunakan pada akhir usia ekonomisnya dan aset tidak
lancet (atau kelompok lepasan) lebih baik ditutup daripada dijual. Sebuah entitas tidak boleh
memperhitungkan aset tidak lancar yang sementara telah diambil dari penggunaan bila sudah
ditinggalkan.
2.5 Kelompok Aset yang Dilepaskan (Dijual)
Suatu kelompok aset yang dilepaskan dengan dijual atau lainnya, secara bersama – sama
sebagai kelompok dalam suatu transaksi tunggal dan kewajiban yang berhubungan secara langsung
dengan aset tersebut yang akan dipindahkan dalam transaksi tersebut. Dalam kelompok ini ter
masuk goodwill yang diperoleh dalam penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit
penghasil kas dimana goodwill telah dialokasikan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
atau jika operasi dalam semacam unit penghasil kas.
2.6 Pengukuran Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau Kelompok Aset yang
Dilepaskan
Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai tercatat dan nilai wajar
dikurangi biaya-biaya untuk dijual. Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik
dibawah nilai tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya untuk didistribusikan.
Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual Oleh karena itu, jika aset (atau kelompok
lepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis, harus diukur pada nilai wajar dan
dikurangi biaya untuk dijual. Ketika penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas
harus mengukur biaya untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai sekarang dari
biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan disajikan dalam laporan laba rugi
sebagai biaya pembiayaan. Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan kewajiban dalam
kelompok) harus diukur dengan sesuai dengan IFRS yang berlaku.
Contoh :
PT Cahaya Nusantara mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2010 pada biaya
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000 dan masa
manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2012, aset tsb diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk
dijual. Nilai wajar diestimasikan Rp80.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000. Aset
tersebut terjual pada 30 Juni 2013 pada harga Rp77.000.000.

Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2012:


Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki untuk dijual
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 77.000.000 (Rp80.000.000 –
Rp 3.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar Rp73.000.000
(Rp100.000.000 – ((Rp100.000.000 – Rp10.000.000)/10 X 3). Jadi aset tetap diukur sebesar
Rp73.000.000.
Jurnal:

1 Desember 2012
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 27.000.000
Cr. Aset tetap Rp 100.000.000

30 Juni 2013
Dr. Kas Rp 77.000.000
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp 4.000.000

Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2013, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp 4.000.000
(perolehan Rp 77.000.000 – nilai tercatat kini Rp73.0000.000)

2.7 Perubahan dalam Klasifikasi dari yang Dimiliki untuk Dijual


Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual aset ini, maka kriteria
sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi lagi. Pada tanggal keputusan dibuat,
aset ini harus dinilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat awal sesaat sebelum
direklasifikasi (disesuaikan dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat
terpulihkan (recoverable amount).
2.8 Pengukuran
Ketentuan pengukuran aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual berlaku pula untuk operasi yang dihentikan.
Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen dalam entitas
yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:
• Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
• Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis
operasi utama yang terpisah, atau
• Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali
2.9 Penyajian dan Pengungkapan
- Penyajian
Penyajian dalam laporan keuangan tentang operasi yang dihentikan PSAK 58
mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai pendapatan, beban, laba atau rugi sebelum
pajak, secara terpisah di Laporan Laba Rugi dan di Catatan atas Laporan Keuangan.
Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan yang terkait dengan Operasi Dihentikan harus disajikan terpisah. Ini dilakukan
agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal dari Operasi Berlanjut, mana yang berasal
dari Operasi Dihentikan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu aset (atau
kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria sebagai aset dimiliki untuk dijual dapat juga
memenuhi kriteria sebagai Operasi yang Dihentikan. Aset ini akan disajikan terpisah baik
di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan di
Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai Operasi Dihentikan. Selain itu
mungkin saja kriteria klasifikasi hanya terpenuhi salah satu.
- Pengungkapan
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset yang lain yang ada di Laporan
Posisi Keuangan. Untuk kelompok lepasan yang terdiri dari aset dan liabilitas yang
dimiliki untuk dijual, juga harus disajikan terpisah di Laporan Posisi Keuangan, tidak
boleh di net-off.
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas,
pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
• Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan operasi dihentikan.
• Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak lancar dimiliki
untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya disajikan sebagai Operasi Dihentikan
harus direklasifikasi dan dimasukkan ke dalam Laba dari Operasi Berlanjut.
Penyajian pada Laporan Keuangan ( PT. Bumi Resource Minerals Tbk)

Anda mungkin juga menyukai