Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan sumber daya dan kemampuan yang telah ditentukan
sebagai sumber keunggulan bersaing bagi perusahaan terhadap pesaingnya.
Kompetensi inti (core competencies) adalah kombinasi dari sumber daya dan
kapabilitas yang membedakan perusahaan dari para pesaingnya. Ini memberikan keunggulan
kompetitif ketika berkontribusi untuk menciptakan nilai, kelangkaan, dan tidak tersubstitusi.
Ini berakar pada kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan
berbagai sumber daya internal. Itu tidak hanya dengan mempekerjakan staf yang cerdas dan
inovatif. Sebaliknya, ini tentang mengatur tim untuk bekerja bersama dan saling
menguatkan. Koordinasi sangat penting karena seringkali, setiap kru bersaing untuk
kepentingan mereka sendiri.Selain itu, kompetensi inti fokus pada pembelajaran kolektif,
terutama dalam mengoordinasikan aliran teknologi dan keterampilan produksi. Kompetensi
inti menjadi sumber utama daya saing strategis. Ketika berhasil mengeksploitasinya,
perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif.
Dengan itu, perusahaan menawarkan produk unik di mana pelanggan bersedia
membayar lebih (diferensiasi). Atau, perusahaan menjual produk dengan harga rata-rata, tetapi
dengan struktur biaya yang lebih rendah daripada pesaing rata-rata (cost leadership). Kedua
strategi ini akan menghasilkan laba maksimum dan laba atas modal lebih tinggi daripada rata-
rata industri. Perusahaan tidak hanya menciptakan nilai bagi pelanggan tetapi juga investor,
terutama pemegang saham. Pelanggan mendapatkan kepuasan dari produk (kualitas lebih
tinggi atau lebih murah). Di sisi lain, baik harga tinggi atau biaya rendah, keduanya
menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Akibatnya, pengembalian modal yang
diinvestasikan juga harus lebih tinggi dari rata-rata pesaing.
Kompetensi inti memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan posisi yang unggul di
atas para pesaingnya. Kompetensi inti memberikan keunggulan kompetitif ketika memenuhi
kriteria berikut:
Berharga
3. Kualitas rasa menjadi fokus utama dan dikomunikasikan melalui positioning statement
”Pria Punya Selera”, dengan tujuan untuk mempertahankan loyalitas konsumen.