Anda di halaman 1dari 3

Haerul : Haerul

Stambuk : A251 19 105


Kelas :A
MK : Filsafat Pendidikan

Arti Pendidikan
Sebelum sampai pada pengertian ilmu pendidikan maka perlu dideskripsikan terlebih
dahulu pengertian ilmu. Marczyk dkk. (2005) mengemukakan definisi ilmu sebagai
suatu pendekatan metodologis dan sistematik untuk memperoleh pengetahuan baru.
Sprinthall dkk. (1991) mendefinisikan ilmu sebagai suatu pengetahuan yang
teorganisir dan sekumpulan teknik sistematik untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
Definisi ini memberikan penegasan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang
bersifat sistematik dan tidak dapat dipisahkan dari metode ilmiah sebagai teknik
untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.

Syarat-Syarat Ilmu pendidikan


Giorgi (1995) menjelaskan bahwa tidak semua ragam pengetahuan dapat
diklasifikasikan sebagai pengetahuan ilmiah. Suatu jenis pengetahuan dapat memiliki
status sebagai pengetahuan ilmiah karena memenuhi empat syarat. Empat syarat itu
adalah bahwa pengetahuan itu harus bersifat sistematis, metodis, kritis, dan
universal.

 Pengetahuan ilmiah bersifat sistematis berarti aspek-aspek berbeda yang


menjadi bagian dari suatu pengetahuan memiliki potensi untuk terkait satu
dengan yang lain dalam konteks sebuah sistem. Aspek-aspek berbeda yang
terkandung dalam pengetahuan ilmiah tidak merupakan suatu keadaan yang
tidak beraturan, melainkan harus menuruti pola dan struktur tertentu.
 Pengetahuan ilmiah bersifat kritis berarti bahwa pengetahuan itu terbuka bagi
studi lebih lanjut. Dalam konteks ini, suatu pengetahuan ilmiah, misalnya suatu
teori atau hukum umum, yang dikembangkan oleh seorang ilmuwan tidak diterima
begitu saja tanpa syarat namun ilmuwan lain diperbolehkan untuk menguji atau
bahkan melakukan perlawanan terhadap teori itu. Perkembangn sifat kritis dalam
dunia ilmiah sangat terbantu oleh kemauan para ilmuwan untuk melakukan
sosialisasi teori dalam suatu komunitas ilmiah, sehingga suatu teori akan
mendapat kesempatan untuk dikritisi dalam publik yang lebih luas. Sosialisasi itu
dapat melalui forum-forum ilmiah, seperti penerbitan berkala atau jurnal ilmiah,
buku ilmiah, seminar, dan promosi hasil penelitian.
 Pengetahuan ilmiah bersifat metodis berarti bahwa metode atau cara untuk
mengumpulkan dan menganalisis data secara intersubjektif harus tersedia. Hasil
karya seorang jenius yang tidak menggunakan metode mungkin saja dapat dinilai
sangat mengagumkan, namun hasil karya itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai
pengetahuan ilmiah. Hasil karya itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai
pengetahuan ilmiah karena orang lain secara intersubjektif tidak mungkin untuk
melakukan itu lagi dalam cara-cara yang secara relatif kurang lebih serupa.
 Pengetahuan ilmiah bersifat universal berarti bahwa hasil-hasil pengetahuan
ilmiah memiliki kemampuan untuk diterapkan secara umum pada konteks dan
situasi yang kurang lebih sama. Universalitas ini akan menjamin hasil-hasil
penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah memiliki kemampuan generalisasi
eksternal terhadap konteks dan situasi yang memiliki ciri-ciri sama.
Berdasar uraian tentang hakekat ilmu maka itu berarti bahwa keberadaan ilmu
pendidikan sebagai sebuah ilmu pun dapat ditinjau berdasar syarat-syarat yang telah
dideskripsikan itu.

Pengertian Ilmu Pendidikan


Pengertian pendidikan yang dapat ditawarkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

 Pendidikan adalah ilmu tentang proses transformasi cara berpikir,


berperasaan, dan berperilaku dari generasi tua kepada generasi muda dalam
suatu komunitas.
 

Objek Kajian Ilmu Pendidikan


Ilmu adalah studi yang bersifat sistematis dan intersubjektif tentang suatu fenomena
yang memiliki tata aturan tersendiri. Objek-objek utama yang menjadi bidang kajian
ilmu pendidikan antara lain adalah:

 Belajar, pengajaran, dan pelatihan,


 Metode belajar, pengajaran, dan pelatihan.
 Perilaku guru dan siswa.
 Media pengajaran dan belajar
 

Tujuan Ilmu Pendidikan


 Mendeskripsikan aktivitas mental dan perilaku manusia.
 Memahami aktivitas pendidikan.
 Meramal aktivitas pendidikan.
 Mengendalikan aktivitas pendidikan.
 Memecahkan masalah-masalah pendidikan.
 

Metode dalam Ilmu Pendidikan


Dalam upaya untuk mencapai tujuan-tujuan ilmu pendidikan itu, ilmu pendidikan
sebagai salah satu bidang ilmiah memiliki metode penelitian yang disesuaikan
dengan objek-objek kajian pendidikan. Metode-metode penelitian pendidikan itu
antara lain adalah:

 Positivistik (kuantitatif). Tujuan penelitian adalah untuk menetapkan


objektivitas berdasar pada bukti-bukti empiris dan hukum-hukum yang dapat
digeneralisasi tanpa memperhatikan atau tanpa dipengaruhi oleh konteks tempat
penelitian dilakukan. Objektivitas hasil penelitian sangat ditentukan oleh
peminimalan kesalahan dalam proses pengukuran. Tujuan penelitian adalah
deskripsi, penjelasan, kontrol, dan prediksi. Contoh aliran pendidikan yang
menggunakan metode positivistik adalah pendidikan behavioristik.
 Interpretif (kualitatif). Tujuan penelitian adalah pemahaman terhadap bahasa
dan perilaku yang bersifat sehari-hari atau bersifat alamiah yang berujung pada
temuan-temuan makna dan keyakinan yang ada dalam diri partisipan. Hubungan
antara ilmu, metode penelitian, dan proses penelitian dengan   nilai adalah lekat
nilai atau bermuatan nilai (value-laden). Dalam hal ini pengetahuan ilmiah sebagai
hasil dari penelitian metode penelitian interpretif termuat di dalamnya nilai-nilai
personal dan sosial budaya partisipan penelitian. Contoh aliran pendidikan yang
menggunakan metode interpretif adalah psikologi humanistik atau bidang-bidang
pendidikan yang berhubungan dengan konteks budaya.
 Penelitian kritis memberi kesempatan kepada peneliti, praktisi, dan partisipan
menjelaskan dan menantang sumber-sumber dominasi dan eksploitasi yang ada
dalam kehidupan sosial budaya tempat hidup seseorang. Penelitian kritis
merupakan penelitian yang bertujuan pemberdayaan terhadap individu-individu
atau kelompok-kelompok dalam masyarakat yang mengalami penindasan
(oppressed). Oleh karena itu, penelitian kritis memiliki sifat-sifat: terbuka ideologi,
kritik sosial, terbuka politik, dan orientasi emansipatori (Connole dkk., 1993).
Tujuan penelitian kritis adalah untuk melakukan pemberdayaan (empowerment)
berupa: pengembangan kesadaran kritis dan pengembangan tindakan
(action) pada individu-individu atau kelompok-kelompok yang tertindas
(perempuan, buruh, dan siswa). Contoh aliran pendidikan yang menggunakan
metode penelitian kritis adalah pendidikan kritis.
 

Anda mungkin juga menyukai