Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) TERHADAP

KINERJA
(Studi Pada Tenaga Perawat Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Batu)

Yumna Dalian Putri


Hamidah Nayati Utami
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: yumnadps@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to determine the influence between OCB variable which are Altruism, Conscientiousness,
Sportsmanship, Courtesy, and Civic Virtue on Performances. This reseacrh is an explanatory research that
verify the connection between independent and dependent variable, which is the impact of Organizational
&LWL]HQVKLS %HKDYLRU 2&% DQG ZRUN SHUIRUPDQFH LQSDWLHQW QXUVH RI %DSWLV %DWX +RVSLWDO¶V VWDII :KLOH WKH
data analysis method used is double linear regression with saturated sampling. The researcher collects
primary date through questionnaire spreading to every nurse working in Baptis Hospital of Batu. The
hypothesis testing used are partial (t Test) and simultaneous (F Test). The research and hypothesis testing
show that the variables of OCB as independent variables namely Altruism (X1), Conscientiousness (X2),
Sportsmanship (X3), Courtesy (X4), Civic Virtue (X5) gave significance impact to the working performance
RI WKH KRVSLWDO¶V ZRUNHU DV VKRZHG E\ ) 7HVW :KLle in t Test, one of the independent variable, which is
&RXUWHV\ ; SDUWLDOO\ GRHVQ¶W VKRZ VLJQLILFDQFH LPSDFW WR WKH ZRUNLQJ SHUIRUPDQFH

Keywords: Organizational Citizenship Behavior, Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship, Courtesy,


Civic Virtue, Performances

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antara Variabel OCB yaitu Altruism,
Conscientiousness, Sportmanship, Courtesy, Civic Virtue terhadap Kinerja Karyawan. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian eksplanatif yang menguji keterkaitan antara variabel independen dan variabel dependen
yaitu mengenai pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan kinerja perawat ruang rawat inap
pada RS Baptis Batu. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah linear berganda dengan sampling jenuh.
Peneliti memperoleh data primer melalui persebaran kuisioner pada 49 perawat ruang rawat inap yang bekerja
di RS Baptis Batu. Menggunakan uji hipotesis secara parsial parsial (Uji t) dan uji hipotesis secara simultan
(Uji F). Hasil penelitian dan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya pengaruh
yang signifikan pada Uji F, yaitu antara variable-variabel OCB yakni Altruism (X1), Conscientiousness (X2),
Sportsmanship (X3), Courtesy (X4), Civic Virtue (X5) sebagai variable independen secara simultan terhadap
kinerja karyawan. Sedangkan pada Uji t salah satu variabel bebas yaitu Courtesy (X4) secara parsial tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci : Organizational Citizenship Behavior, Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship,


Courtesy, Civic Virtue, Kinerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 27


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN penelitiannya yang membahas mengenai OCB
Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja. Dalam penelitiannya yang
merupakan istilah bagi karyawan yang dilakukan di PT Putra Pertiwi Karya Utama
mengungkapkan sebuah pengaruh signifikan antara
memberikan nilai lebih terhadap pekerjaan yang
aspek OCB dengan kinerja karyawan.
menjadi tugasnya maupun nilai tambah bagi RS Baptis Batu merupakan salah satu
perusahaan. OCB menurut Organ dalam Bolino, et rumah sakit yang menyediakan layanan kesehatan
all (2002:505) adalah perilaku individu yang bebas, dari perawatan umum maupun spesialis. RS Baptis
tidak secara langsung atau eksplisit diakui dalam Batu merupakan rumah sakit swasta kelas C yang
sistem pemberian penghargaan dan dalam telah bekerjasama dengan berbagai lembaga
mempromosikan fungsi efektif perusahaan. OCB asuransi kesehatan baik swasta maupun milik
pemerintah. RS Baptis Batu terletak di Jalan
juga disebut sebagai perilaku extra role karena
Tlekung Raya no. 1, Junerejo, Batu.
perilaku yang diberikan karyawan melebihi tugas Selama 17 tahun RS Baptis Batu
utamanya. memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota
Organizational Citizenship Behavior (OCB) Malang dan Batu dengan terus menanamkan nilai
dapat tercipta salah satunya melaui budaya ³%$37,6´ %HOas kasih, Asertif, Profesional, Tim
organisasi (Kusdi (2011:111)). Budaya organisasi Kerja, Integritas, Sejahtera) kepada seluruh staf
yang baik akan menambahkan nilai positif bagi yang bekerja dalam RS Baptis Batu. Dengan
kelancaran kinerja organisasi (Luthans dalam PHQDQDPNDQ QLODL ³%$37,6´ 56 %DSWLV %DWX
Riani, 2011:8). Kelancaran kinerja organisasi pasti secara stimulus memberikan pemahaman agar
dikaitkan dengan efektivitas dan efisiensi pelaku segala tindakan yang dilakukan untuk memberikan
organisasi dalam menjalankan tugas demi pelayanan berdasarkan nilai tersebut.
terwujudnya tujuan organisasi. Budaya organisasi Kinerja didukung oleh faktor eksternal
yang tertanam dengan baik dalam sebuah maupun internal sedangkan OCB merupakan
organiasasi akan memberikan suasana nyaman perilaku dari dalam diri karyawan, yang
bagi sesama karyawan. Kesadaraan mengenai berpengaruh kepada lingkungan internal
tugas dan visi organisasi yang didukung oleh perusahaan. Kinerja yang dihasilkan oleh perawat
budaya organisasi yang kuat mendukung mungkin akan berpengaruh pada sistem kerja yang
berkembangnya Organizational Citizenship diberikan oleh organisasi atau rumah sakit. Dari
Behavior (OCB) (Kusdi, 2011:110). pengamatan peneliti hal ini cukup memberikan
Sebuah perusahaan dapat berjalan dengan acuan untuk meneliti bagaimana variabel OCB
baik dan mencapai tujuan sepenuhnya karena berpengaruh pada kinerja perawat yang lain.
kinerja yang dihasilkan oleh setiap komponen Organizational Citinzenship Behavior
berjalan dengan lancar dan saling mendukung. (OCB) merupakan konsep dasar yang dijadikan
Setiap komponen harus bekerja menjalankan acuan dalam penelitian ini. OCB dalam penelitian
tugasnya. Kinerja merupakan hasil dari usaha yang ini akan diteliti melalui variabel-variabel OCB.
dikerjakan komponen organisasi dalam Variabel OCB dalam penelitian ini sesuai dengan
melaksanakan tugasnya. Pengukuran kinerja Organ (1998) dalam Kusdi (2011:111) yaitu
memiliki beberapa skala, mulai dari yang paling Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship,
kecil yaitu kinerja individu, kinerja tim hingga Courtesy, Civic Virtue. Dengan begitu penelitian
yang paling besar kinerja perusahaan. Penilaian ini akan fokus menilai varibel OCB.
kinerja menurut Rivai dalam Suwanto dan Priansa Peneliti menggunakan variabel OCB yakni
(2011:196) penilaian kinerja mengacu pada suatu Altruism, Conscientiousness, Sportsmanship,
sistem formal dan terstruktur yang digunakan Courtesy, Civic Virtue dan meneliti adakah
untuk mengukur, menilai dan mempengaruh sifat± perilaku ini memberikan dampak kepada
sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, lingkungan perusahaan dalam meningkatkan
dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. kinerja karyawan. Dari pemaparan latar belakang
Hubungan antara OCB dengan kinerja penelitian ini berjudul ³3HQJDUXK Organizational
dalam jurnal yang dikemukakan oleh Waltz dan Citizenship Behavior (OCB) terhadap Kinerja
Niehoff (2004) menunjukan adanya tingkat (studi pada Tenaga Perawat Ruang Rawat Inap
efektiftas dalam organisasi dengan adanya RS Baptis Batu).
karyawan dengan OCB. Hal ini mendukung
perkembangan kinerja karyawan seperti yang
diungkapkan oleh Nufus (2011) dalam
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 28
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
B. KAJIAN PUSTAKA diberikan. Penilaian ini lebih banyak
Organizational Citizenship Behavior (OCB) digunakan untuk menilai prestasi karyawan
Organizational Citizenship Behavior bagian produksi atau teknis.
(OCB) menurut Robbins (2008:31) adalah perilaku 2) Quality of output (kualitas keluaran)
yang dilakukan oleh seorang karyawan yang Dalam penilaian kualitas jika diterapkan pada
melebihi kewajiban kerja formal, namun penilaian pekerjaan produksi atau teknis
berdampak baik karena mendukung efektivitas penilaian dilihat dari hasil barang yang
organisasi. Aspek-aspek OCB menurut Organ et all dihasilkan, misalnya tidak ada cacat dan sesuai
(2006) menjelaskan bahwa: standar. Namun penilaian ini dapat diperluas
1) Altruism. selain untuk bagian produksi atau teknis saja.
Perilaku menolong rekan kerja yang Penilaian kualitas dapat dilihat dari ketepatan,
mengalami kesulitan dalam situasi yang keterampilan, ketelitian, dan kerapihan. Jika
sedang dihadapi mengenai tugas perusahaan karyawan teliti dan terampil dalam melakukan
maupun masalah pribadi. Aspek ini kerjaannya maka hasil yang diberikan akan
memberikan pertolongan yang bukan menjadi bagus.
tanggung jawab dari tugas utama. 3) Timeline of output (jangka waktu output)
2) Conscientiousness. Ketepatan waktu merupakan pengukuran
Perilaku yang menunjukan usaha lebih yang kinerja yang dapat dilihat dengan mudah.
dilakukan karyawan dibandingkan harapan Penyelesaian sebuah output sesuai dengan
perusahaan. Perilaku ini bersifat sukarela waktu yang ditentukan merupakan pertanda
tanpa mempertimbangkan reward maupun kinerja yang baik, terlebih lagi bila karyawan
penghargaan yang akan diterima. dapat mempersingkat waktu proses kerja
3) Sportsmanship. namun tetap menghasilkan produk atau hasil
Perilaku toleransi yang diperlihatkan kerja sesuai dengan standar yang ditentukan.
karyawan saat keadaan perusahaan kurang 4) Presence at work (kehadiran di tempat kerja)
ideal tanpa mengajukan keberatan. Perilaku ini Tingkat kehadiran biasa dijadikan patokan
mendukung adanya iklim positif dalam dalam pengukuran kinerja. Dengan melihat
pekerjaan karena adanya perilaku lebih sopan daftar hadir perusahan berasumsi bahwa jika
dan bekerja sama dengan yang lain. kehadiran karyawan dibawah standar hari
4) Courtesy. kerja yang ditetapkan maka karyawan tidak
Menjaga hubungan baik dengan rekan memberikan kontribusi yang optimal kepada
kerjanya agar terhindar dari masalah personal, perusahaan. Hal ini dengan mudah dijadikan
dan cenderung memperlihatkan perilaku perhitungan kinerja perusahaan.
memperdulikan orang lain. 5) Cooperativeness (sikap kooperatif)
5) Civic Virtue. Penilaian sikap dalam kinerja juga
Perilaku yang mendedikasikan dirinya kepada diperhatikan dalam teori ini. Karyawan yang
tanggung jawab perusahaan seperti mengikuti memiliki keinginan terlibat dalam segala
perubahan dalam organisasi, mengambil perubahan yang terjadi dalam organisasi akan
inisiatif untuk rekomendasi sebuah perubahan lebih kooperatif dalam beradaptasi.
demi efisiensi maupun kemajuan perusahaan. Kemampuan ini dinilai dapat memberikan
Kinerja Karyawan dampak yang baik bagi organisasi
Kinerja merupakan hasil dari sebuah kerja
atau proses mencapai tujuan dari sebuah kegiatan. C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menguji keterkaitan anatara
Kusnadi(2003:264) mengatakan kinerja
variabel independen dan variabel dependen
merupakan suatu gerakan atau tindakan yang
mengenai pengaruh Organizational Citizenship
dilaksanakan secara sadar yang diarahkan untuk
Behavior (OCB) dan kinerja karyawan pada RS
mencapai suatu tujuan atau target tertentu. Mathis
Baptis Batu dengan menggunakan metode
dan Jackson (2006:78) mengungkapkan
eksplanasi dengan pendeketan kuantitatif.
pengukuran kinerja dalam lima poin pengukuran
Penelitian ini berlokasi di RS Baptis Batu yang
yaitu:
berlokasi di Jalan Raya Tlekung No.1 Malang.
1) Quantity of output (jumlah yang dihasilkan)
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga
Dalam penilaian ini pengukuran kinerja akan
perawat RS Baptis Batu sedangkan dalam
diukur berdasarkan banyaknya standar hasil
menentukan sampel peneliti menggunakan teknik
yang ditetapkan dan kemampuan hasil yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 29


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengambilan sampel Nonprobibality Sampling variabel Civic Virtue sangat tinggi bagi kinerja
dimana sampel yang dipilih sudah ditentukan. karyawan.
Melihat jumlah perawat yang menjadi populasi f. Kinerja Karyawan
kurang dari 50 orang, peneliti memilih teknik Berdasarkan jawaban dari responden
sampel jenuh dengan itu sampel yang digunakan menunjukkan ketujuh item dalam variabel Kinerja
dalam penelitian ini sebanyak 49 perawat. karyawan menunjukan bahwa grand mean dari
Sumber data digunakan dalam penelitian variabel Kinerja cukup tinggi yaitu pada angka
ini adalah data primer dan data sekunder. Dalam 4,84. Angka tersebut berarti responden setuju
pengumpulan data untuk penelitian ini dengan item-item indicator pada variable kinerja
menggunakan teknik yang sesuai dengan karyawan.
pendekatan dan metode yang dipilih, yaitu 2. Uji Asumsi Klasik
penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Instrumen a. Uji Normalitas
yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Unstandardiz_d
pedoman kuesioner. Pengujian instrumen R_sidual
mencakup uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis N 49
data dalam penelitian ini menggunakan analisis Normal Param_t_rsa,b M_an .0000000
Std. D_viation 1.71398844
deskriptif dan analisis inferensial yakni analisis Most ?xtr_m_ Diff_r_nc_sAbsolut_ .159
regresi linier berganda. Sebelum melakukan Positiv_ .093
N_gativ_ -.159
analisis regresi linier bergaanda terlebih dahulu Kolmogorov-Smirnov Z 1.113
dilakukan uji asumsi klasik yang mencakup uji Asymp. Sig (2-tail_d) .144

normalitas, uji multikolinearitas dan uji Sumber: Data primer diolah, 2016
heterokedastisitas. Dari hasil perhitungan didapat nilai sig.
sebesar 0.168 dapat dilihat pada Tabel 4.12 atau
D. HASIL DAN PEMBAHASAN lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H0 diterima
1 Hasil Analisis Deskriptif yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi.
a. Altruism b. Uji Multikolinearitas
Jawaban responden pada variable altruism Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas
dapat diketahui melalui grand mean dengan Collinearity Statistics
Variabel bebas
interval rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,81 Tolerance VIF
termasuk kategori sangat tinggi bagi variabel X1 0.527 1.897
Altruism untuk mempengaruhi Kinerja karyawan. X2 0.424 2.358
b. Conscientiousness
X3 0.692 1.446
Dapat disimpulkan berdasarkan jawaban
responden dimana menghasilkan nilai grand mean X4 0.472 2.118
dari variabel Conscientiousness sebesar 4,70 yang X5 0.434 2.306
artinya termasuk dalam kategori sangat tinggi Sumber: Data primer diolah, 2016
berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
c. Sportsmanship keseluruhan nilai tolerance > 0,1 dan keseluruhan
Berdasarkan jawaban responden dapat nilai VIF < 10. '_QJDQ G_PLNLDQ GDSDW
disimpulkan bahwa grand mean dari variabel GLVLPSXONDQ EDKZD N_V_OXUXKDQ YDULDE_O
Sportsmanship sebesar 4,63 yang artinya sikap LQG_S_QG_Q E_EDV GDUL J_MDOD PXOWLNROLQ_DULWDV
sportif yang dimiliki karyawan termasuk kategori c. Uji Heterokedasititas
sangat tinggi mempengaruhi kinerja karyawan.
d. Courtesy
Dari jawaban yang didapat dari responden,
dapat disimpulkan bahwa grand mean variabel
Courtesy menunjukan angka 4,71 yang termasuk
dalam kategori sangat tinggi bagi variabel Courtesy
mempengaruhi kinerja karyawan.
e. Civic virtue
Dari hasil yang didapat dari responden, dapat
disimpulkan bahwa grand mean dalam variabel
Civic Virtue yaitu 4,79, yang artinya pengaruh
Gambar 1. Hasil Uji Heterokeditisitas

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 30


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa mengalami peningkatan 1 satuan, maka Kinerja
diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak Karyawan akan meningkat sebesar 0.513 satuan
membentuk pola tertentu maka tidak terjadi dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap
heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan konstan.
bahwa sisaan mempunyai ragam homogen 4. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien
(konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat Determinasi (R2)
gejala heterokedastisitas. Tabel 4. Koefisien Korelasi dan Determinasi
3. Analisis Data Inferensial R R Square Adjusted R Square
a. Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 3. Persamaan Regresi 0.868 0.753 0.724
Unstandardized Standardized Sumber: Data primer diolah, 2016
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
bebas Dari analisis pada Tabel 4 diperoleh hasil
B Std. Error Beta
(Constant) 1.035 2.526 0.410 0.684 adjusted R (koefisien determinasi) sebesar 0,724.
X1 0.665 0.219 0.316 3.031 0.004 Artinya bahwa 72,4% variabel Kinerja Karyawan
X2 0.402 0.190 0.247 2.119 0.040 akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu
X3 0.453 0.182 0.226 2.485 0.017 Altruism (X1), Conscientiousnes (X2),
X4 0.197 0.367 0.059 0.537 0.594
Sportsmanship (X3), Courtesy (X4), Civic virtue
X5 0.513 0.230 0.256 2.224 0.031
(X5)). Sedangkan sisanya 27,6% variabel Kinerja
Sumber: Data primer diolah, 2016 Karyawan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel
Berdasarkan pada Tabel 3 didapatkan persamaan yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
regresi sebagai berikut: 5. Uji Hipotesis
Y = 1,035 + 0,665 X1 + 0,402 X2 + 0,453 X3 + a. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F))
0,196 X4 + 0,513 X5 Tabel 5. Hasil Uji F/Serempak
Sum of Mean
Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan Model Squares Df Square F Sig.
sebagai berikut:
Regression 429.967 5 85.993 26.223 0.000
a) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar
Residual 141.012 43 3.279
0,665 satuan untuk setiap tambahan satu satuan
X1 (Altruism). Jadi apabila Altruism mengalami Total 570.980 48
peningkatan 1 satuan, maka Kinerja Karyawan Sumber: Data primer diolah, 2016
akan meningkat sebesar 0,665 satuan dengan Berdasarkan Tabel 4.16 nilai F hitung sebesar
asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. 6HGDQJNDQ ) WDEHO . db regresi =
b) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 5: db residual = 43) adalah sebesar 2,432. Karena F
0,402 satuan untuk setiap tambahan satu satuan hitung > F tabel yaitu 26,223 > 2,432 atau nilai Sig.
X2 (Conscientiousnes), Jadi apabila ) . PDND PRGHO DQDOLVLV UHJUHVL
Conscientiousnes mengalami peningkatan 1 adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1
satuan, maka Kinerja Karyawan akan meningkat diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebesar 0.402 satuan dengan asumsi variabel variabel terikat (Kinerja Karyawan) dapat
yang lainnya dianggap konstan. dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas
c) Kinerja Karyawan akan menurun sebesar 0,453 (Altruism (X1), Conscientiousnes (X2),
satuan untuk setiap tambahan satu satuan X3 Sportsmanship (X3), Courtesy (X4), Civic virtue
(Sportsmanship), Jadi apabila Sportsmanship (X5))
mengalami peningkatan 1 satuan, maka Kinerja b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Karyawan akan meningkat sebesar 0.453 satuan Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil sebagai
dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap berikut:
konstan. 1) Uji t antara X1 (Altruism) dengan Y (Kinerja
d) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar Karyawan) menunjukkan t hitung = 3,031.
0,197 satuan untuk setiap tambahan satu satuan 6HGDQJNDQ W WDEHO . GE UHVLGXDO
X4 (Courtesy), Jadi apabila Courtesy mengalami adalah sebesar 2,017. Karena t hitung > t tabel
peningkatan 1 satuan, maka Kinerja Karyawan \DLWX ! DWDX VLJ W . = 0.05
akan meningkat sebesar 0.197 satuan dengan maka pengaruh X1 (Altruism) terhadap Kinerja
asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. Karyawan adalah signifikan. Hal ini berarti H0
e) Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
0,513 satuan untuk setiap tambahan satu satuan Kinerja Karyawan dapat dipengaruhi secara
X5 (Civic virtue), Jadi apabila Civic virtue signifikan oleh Altruism atau dengan
meningkatkan Altruism maka Kinerja
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 31
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Karyawan akan mengalami peningkatan secara Kinerja Karyawan akan mengalami peningkatan
nyata. secara nyata.
2) Uji t antara X2 (Conscientiousnes) dengan Y 6. Pembahasan Pengaruh Antar Variabel
(Kinerja Karyawan) menunjukkan t hitung = Penelitian
6HGDQJNDQ W WDEHO . GE UHVLGXDO a. Pengaruh Perilaku Altruism secara Parsial
= 43) adalah sebesar 2,017. Karena t hitung > t Terhadap Kinerja
tabel yaitu 2, ! DWDX VLJ W . Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh
= 0.05 maka pengaruh X2 (Conscientiousnes) secara signifikan oleh perilaku Altruism terhadap
terhadap Kinerja Karyawan adalah signifikan Kinerja Karyawan. Altruism atau perilaku tolong
pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak menolong yang dimiliki oleh karyawan dapat
sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja membantu meningkatkan kinerja karyawan.
Karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan Dengan memilki rekan kerja yang dapat menolong
oleh Conscientiousnes atau dengan pekerjaan rekan kerja lainnya tentu akan
meningkatkan Conscientiousnes maka Kinerja mempercepat hasil kinerja. Dengan meningkatnya
Karyawan akan mengalami peningkatan secara perilaku Altruism maka akan meningkatkan
signifikan. Kinerja Karyawan.
3) Uji t antara X3 (Sportsmanship) dengan Y Hasil ini berbanding lurus dengan penelitian
(Kinerja Karyawan) menunjukkan t hitung = terdahulu yang dilakukan oleh Chelagat et al
6HGDQJNDQ W WDEHO . GE UHVLdual (2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
= 43) adalah sebesar 2,017. Karena t hitung > t Chelaget et al (2015) menunjukan adanya pengaruh
WDEHO \DLWX ! DWDX VLJ W . positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap
= 0.05 maka pengaruh X3 (Sportsmanship) kinerja karyawan. Hal ini juga terjadi pada karyawa
terhadap Kinerja Karyawan adalah signifikan RS Baptis Batu yang menunjukan adanya perilaku
pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 Altruism memberikan sumbangan terhadap
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa meningkatnya kinerja karyawan.
Kinerja Karyawan dapat dipengaruhi secara b. Pengaruh Perilaku Conscientiousness
signifikan oleh Sportsmanship atau dengan secara Parsial Terhadap Kinerja
meningkatkan Sportsmanship maka Kinerja Hasil penelitian menunjukan bahwa
Karyawan akan mengalami peningkatan secara perilaku Conscientiousness (X2) mempengaruhi
nyata. Kinerja Karyawan. Conscientiousness menurut
4) Uji t antara X4 (Courtesy) dengan Y (Kinerja Organ (1998) dalam Kusdi (2011:111) merupakan
Karyawan) menunjukkan t hitung = 0,537. sebuah kesadaran untuk menjalankan tugasnya
6HGDQJNDQ W WDEHO . GE UHVLGXDO melebihi peran yang diberikan. Perilaku ini dapat
adalah sebesar 2,017. Karena t hitung < t tabel diperlihatkan dengan sebuah tingkat kerajinan.
\DLWX DWDX VLJ W ! . Dengan tingkat kesadaran setiap karyawan dalam
maka pengaruh X4 (Courtesy) terhadap Kinerja menjalankan tugasnya, tentu hal ini akan
Karyawan adalah tidak signifikan pada alpha meningkatkan kinerja. Penilaian kinerja yang
5%. Hal ini berarti H0 diterima sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini menggunakan
disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan dapat penilaian kinerja Mathis dan Jackson (2006:78)
dipengaruhi secara tidak signifikan oleh yang diantaranya penilaian kualitas kineja dan
Courtesy atau dengan meningkatkan Courtesy tingkat kehadiran. Dengan adanya kesadaran dan
maka Kinerja Karyawan akan mengalami perilaku memberikan lebih dari yang menjadi tugas
peningkatan secara tidak signifikan. pokoknya, hal ini akan mendukung kualitas kerja
5) Uji t antara X5 (Civic virtue) dengan Y (Kinerja yang diberikan oleh perawat ruang rawat inap RS
Karyawan) menunjukkan t hitung = 2,224. Baptis Batu.
6HGDQJNDQ W WDEHO . GE UHVLGXDO Perilaku conscientiousness dalam
adalah sebesar 2,017. Karena t hitung > t tabel penelitian ini menunjukan pengaruh yang positif
\DLWX ! DWDX VLJ W . terhadap kinerja. Hal ini selaras dengan hasil
maka pengaruh X5 (Civic virtue) terhadap penelitian yang dilakukan Nufus (2011) pada PT
Kinerja Karyawan adalah signifikan pada alpha Putra Pertiwi Karya Utama. Perilaku
5%. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat conscientiousness yang ada pada perawat ruang
disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan dapat rawat inap RS Baptis Batu mendukung kinerja
dipengaruhi secara signifikan oleh Civic virtue karyawan.
atau dengan meningkatkan Civic virtue maka

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 32


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c. Pengaruh Perilaku Sportsmanship secara Karyawan dapat disimpulkan bahwa perilaku Civic
Parsial Terhadap Kinerja Virtue yang artinya rasa memilki terhadap
Hasil uji t ini menunjukan bahwa perilaku organisasi, memberikan pengaruh terhadap kinerja
Sportsmanship yang merupakan perilaku sportif karyawan. Perilaku Civic Virtue ini akan
karyawan terhadap perusahaan dengan tidak mendukung kinerja karyawan melalui rasa
menunjukan perilaku tidak mengeluh mengenai memilki yang diberikan kepada perusahaan. Rasa
kebijakan perusahan. Perilaku ini diantara perawat memiliki ini berpengaruh kepada nasib organisasi.
ruang inap RS Baptis Batu mendukung kinerja Dari hasil peneltian yang dilakukan secara
karyawan. Perilaku sportif ini memberikan suasana parsial dari kelima variabel bebas terhadap variabel
yang mendukung karyawan untuk bersikap positif terikat, dapat disimpulkan bahwa variabel Altruism
terhadap perusahaan dan berjalan sesuai dengan (X1) memiliki keterkaitan yang paling besar. Hal
kebijakan perusahaan. ini dikarenakan hasil dari Uji t menunjukan nilai
Secara parsial hasil penelitian Sig. pada variabel X1 paling tinggi dibanding
Sportsmanship terhadap kinerja karyawan ini variabel bebas lainnya. Dengan kata lain bahwa
selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan variabel Altruism memiliki pengaruh yang paling
Nufus (2011). Bahwa perlaku Sportsmanship signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
memiliki pengaruh positif dan mendukung kinerja
karyawan. Artinya perilaku Sportsmanship yang E. KESIMPULAN DAN SARAN
berada di RS Baptis Batu membantu peningkatan Kesimpulan
kinerja. 1. Hasil analisis regresi linier berganda mengenai
d. Pengaruh Perilaku Courtesy secara Parsial pengaruh secara simultan (bersama-sama) pada
Terhadap Kinerja setiap variabel bebas menunjukan variabel
Hasil penelitian uji t pada variabel ini Altruism (X1), Conscientiousnes (X2),
menunjukan bahwa perilaku Courtesy dalam Sportsmanship (X3), Courtesy (X4), Civic virtue
penelitian ini terdiri dari faktor mengikuti (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan
perubahan yang terjadi dalam organisasi dan secara simultan terhadap kinerja karyawan.
mengikuti perkembangan organisasi. Dalam Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian
penelitian ini uji t menunjukan peningkatan nilai terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa
variabel tidak signifikan antara perilaku Courtesy adanya pengaruh secara bersama-sama
terhadap kinerja karyawan. (simultan) variabel bebas terhadap variabel
Hasil ini berbanding terbalik dengan hasil Kinerja Karyawan dapat diterima.
penelitian yang dilakukan Chelagat et al (2015) 2. Hasil penelitian menunjukan variabel Altruism
yang menyatakan adanya pengaruh signifikan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
diantara perilaku Courtesy terhadap kinerja Karyawan (Y) ruang rawat inap RS Baptis Batu.
karyawan pada karyawan bank. Hasil penelitian ini Faktor yang memiliki pengaruh paling tinggi
juga berbanding terbalik dari hasil penelitian yang dalam variabel ini adalah menggantikan rekan
dilakukan Nufus (2011) yang mendapatkan kerja yang tidak masuk. Hal ini menunjukan
pegaruh positif dan signifikan antara perilaku perawat saling membantu perawat lain dalam
Courtesy terhadap kinerja karyawan. Dalam menjalankan tugas mendukung kinerja perawat
penelitian ini perilaku courtesy memberikan ruang rawat inap di RS Baptis Batu.
pengaruh yang tidak signifikan artinya perliaku 3. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh
perawat yang mengikuti perubahan dan signifikan dari variabel Conscientiousnes (X2)
perkembangan organisasi bukan merupakan faktor terhadap kinerja karyawan. Dalam variabel ini
pendukung kinerja pada RS Baptis Batu. Artinya faktor yang mempengaruhi di dominasi oleh dua
perubahan dan perkembangan organisasi belum faktor, yaitu ketepatan waktu dalam bekerja dan
mendukung perawat untuk meningkatkan kinerja kesigapan hadir jika dibutuhkan. Hal
karyawan. menunjukan kesadaran dari perawat ruang rawat
e. Pengaruh Perilaku Civic Virtue secara inap RS Baptis Batu mendorong meningkatnya
Parsial Terhadap Kinerja kinerja.
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Civic Virtue 4. Hasil penelitian ini menunjukan adanya
(X5) terhadap Kinerja Karyawan didapat bahwa pengaruh signifikan dari variabel
Kinerja Karyawan dapat dipengaruhi secara Sportsmanship (X3) terhadap Kinerja Karyawan
signifikan oleh Civic Virtue. Dari hasil penelitian (Y). Dalam pengujian variabel sportsmanship
antara perilaku Civic Virtue terhadap Kinerja (X3), faktor yang mempengaruhi paling tinggi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 33


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
adalah faktor menanggapi masalah sesuai dalam tolong menolong terus terjalin, sehingga
dengan porsinya. Hal ini menunjukan kesadaran dapat terus meningkatkan kinerja karyawan.
perawat untuk menanggapi sebuah masalah 3. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
sesuai porsinya mendukung kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam
ruang rawat inap RS Baptis Batu. mempengaruhi kinerja karyawan diharapkan
5. Hasil dari penelitian ini menunjukan pengaruh hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan
tidak siginifikan antara variabel Courtesy (X3) bagi peneliti selanjutnya untuk
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Variabel mengembangkan penelitian ini dengan
courtesy dalam penelitian ini didukung oleh dua mempertimbangkan variabel-variabel lain yang
variabel yang memiliki pengaruh sama besarnya merupakan variabel lain diluar variabel yang
yaitu mengikuti perubahan dalam organisasi dan sudah masuk dalam penelitian ini terutama
mengikuti perkembangan organisasi. Meskipun variabel kemampuan.
hasil hasil jawaban dari responden cenderung
positif namun hal ini terbukti tidak dapat DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini Bolino, M.C., Turnley, W.H., danBloodgood, J.M.
menunjukan kesadaran karyawan untuk ³&LWL]HQVKLS %HKDYLRU DQG WKH
mengikuti perubahan organisasi masih minim Creation of Social Capital in
dan belum memberikan pengaruh terhadap 2UJDQL]DWLRQ´ $FDGHP\ RI 0DQDJHPHQW
kinerja karyawan. Journal, Vol.7, No. 4, 2002 pp. 502-522.
6. Hasil penelitian ini menunjukan adanya Dwi, Hardaningtyas. 2004. Pangaruh Tingkat
pengaruh siginifikan dari variabel Civic virtue Kecerdasan Emosi Dan SikapPada Budaya
(X5) terhadap Kinerja Karyawan (Y). faktor Organiasi Terhadap Organizational
yang memberikan pengaruh paling tinggi adalah Citizenship Behavior (OCB) Pegawai PT
faktor membantu kebersamaan di tempat kerja. (Persero) Pelabuhan Indonesia III.
Hal ini menunjukan kebersamaan antar
Tesis.Program.PascaSarjana.UniversitasAirl
karyawan mempengaruhi kinerja karyawan
angga. Surabaya
ruang rawat inap RS Baptis Batu.
Chelagat, Lelei J. Chepkwony, Protus Kiprop,
Saran Ambrose Kemboi. 2015. The effects of
1. Dari kelima variabel, perilaku Courtesy yang organizational citizenship behavior on
merupakan variabel yang memberikan employee performance in banking sector,
kontribusi yang paling sedikit terhadap kinerja Nairobi Couty, Kenya. E-Journal.
karyawan. Courtesy merupakan perilaku http://www.ijbhtnet.com/journals/Vol_5_No
perawat untuk mengikuti perubahan dan _4_August_2015/7.pdf. 19 Juli 2016
perkembangan organisasi. Dengan adanya hasil Kusdi. 2011. Budaya Organisasi Teori, Penelitian,
penelitian ini diharapkan pihak RS Baptis Batu dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat
dapat memberikan pelatihan dan pengembangan
terhadap diri karyawan khususnya pada perawat Nufus, Hayatun. 2011. Pengaruh Organizational
ruang rawat inap agar meningkatkan kesadaran Citizenship Behavior (OCB) Terhadap
mengenai pentingnya perubahan dalam Kinerja Karyawan PT Putra Pertiwi Karya
organisasi. Hal ini juga dapat menjadi acuan Utama.Skripsi. Program Sarjana Fakultas
agar perubahan organisasi dapat diikuti dengan Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif
adanya kesadaran dari perawat untuk mengikuti Hidayatullah. Jakarta
dan berkembang bersama rumah sakit. Mathis, L, Robert, dan John Jackson H,. 2006.
2. Diharapkan pihak RS Baptis Batu dapat Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku 2.
menjaga perilaku karyawan untuk saling tolong Edisi bahasa indonesia. Jakarta: Salemba
menolong. Hal ini dikarenakan variabel Empat.
Altruism merupakan variabel yang memilki
pengaruh yang paling dominan dalam Organ, D.W., Podsakoff, P.M., &MacKanzie S,P,.
meningkatkan kinerja karyawan. Untuk 2006. Organizational citizenship Behavior:
menjaga perilaku Altruism diantara karyawan Its nature, incidents, and
dapat dijaga dengan terus menamkan sikap conseqiences.London: Sage Publications.
rendah hati dan saling menolong kepada Riani, A.L. 2011. Budaya Organisasi. Edisi
siapapun, agar kebersamaan dan sikap suka rela Pertama. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 34


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai