Anda di halaman 1dari 15

ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.

3 Desember 2019 | Page 1902

APLIKASI BERBASIS WEB


INFORMASI KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP
(STUDI KASUS: DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG)

Anggit Budi Indrianingrum


6701164125
anggitbudii@gmail.com

Pramuko Aji, S.T., M.T. Wawa Wikusna, S.T., M.Kom.


pramukoaji@tass.telkomuniversity.ac.id wawa_wikusna@tass.telkomuniversity.ac.id

D3 Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom
Jl. Telekomunikasi No.01, Bandung 40257 Indonesia

ABSTRAK

Ketersediaan tempat tidur rawat inap adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Khususnya oleh pihak – pihak yang membutuhkan seperti dinas kesehatan, bagian rumah sakit, dan
masyarakat. Pihak – pihak yang telah disebutkan membutuhkan informasi mengenai ketersediaan
tempat tidur rawat inap di rumah sakit kota Bandung. Untuk dinas kesehatan, membutuhkan laporan
untuk melihat tingkat hunian tempat tidur rawat inap di rumah sakit kota Bandung. Untuk rumah sakit,
membutuhkan media untuk mendaftarkan pasiennya apabila pasien membutuhkan rujukan ke rumah
sakit lain. Sedangkan untuk masyarakat, membutuhkan informasi mengenai ketersediaan tempat
tidur rawat inap. Sehingga solusi yang diberikan adalah membuat Aplikasi Berbasis Web Informasi
Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap. Aplikasi ini dapat memberi kemudahan pada dinas kesehatan
untuk mendapat laporan mengenai tingkat hunian. Memberi kemudahan kepada admin rumah sakit
untuk melakukan update mengenai ketersediaan tempat tidur rawat inap dan membuat laporan
untuk dinas kesehatan. Dinas kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat juga dapat melihat
ketersediaan tempat tidur rawat inap di kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode waterfall, karena metode ini yang dibutuhkan oleh pengguna di studi kasus yang telah
ditentukan.

Kata Kunci: Aplikasi, Sistem Informasi, Tempat Tidur, Rawat Inap

ABSTRACT

Availability of inpatient beds is one of the important things that need to be considered. Particularly by
those who need it, such as health services, hospital departments and the community. The parties that
have been mentioned need information about the availability of inpatient beds at Bandung city
hospitals. For the health department, it requires a report to see the occupancy rate of inpatient beds
in Bandung city hospitals. For hospitals, they need media to register their patients if patients need
referrals to other hospitals. As for the community, it requires information about the availability of
inpatient beds. So that the solution provided is to make a Web-Based Application Information on
Availability of Inpatient Beds. This application can provide convenience to the health department to
get a report on occupancy rates. Provide convenience to the hospital admin to update about the
availability of inpatient beds and make reports for the health department. Health offices, hospitals and
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1903

the community can also see the availability of inpatient beds in the city of Bandung. The research
method used is the waterfall method, because this method is needed by the user in a predetermined
case study.
Keywords: Application, Information System, Beds, HospitalizatioN

1. PENDAHULUAN ketersediaan tempat tidur rawat inap yang


dikelompokkan berdasarkan kelas, seperti
1.1 Latar Belakang
VVIP, VIP, Kelas I, Ruang ICU, dll. Informasi ini
Layanan kesehatan untuk masyarakat
juga akan memudahkan pihak rumah sakit
sangatlah penting. Pelayanan kesehatan
yang memberikan rujukan kepada pasien dan
meliputi peningkatan, pencegahan,
juga informasi ini diperlukan untuk masyarakat
pengobatan, dan pemulihan. Ruang lingkup
yang berobat dan akan merencanakan rawat
pelayanan kesehatan menyangkut
inap. Dengan adanya informasi ketersediaan
kepentingan berbagai masyarakat dengan
tempat tidur yang dikelompokkan berdasarkan
berbagai lapisan. Maka peranan pemerintah
kelas, pihak rumah sakit yang memberi rujukan
dalam pelayanan kesehatan masyarakat
tidak akan merasa kesulitan untuk memberi
mempunyai bagian atau porsi yang besar.
rujukan ke pasien ke rumah sakit yang akan
Layanan kesehatan perlu dikembangkan untuk
dituju. Jika untuk masyarakat, informasi ini
memudahkan berbagai pihak yang
akan memudahkan masyarakat yang ingin
membutuhkan.
berobat dan diberi rujukan untuk rawat inap.
Salah satu bagian penting dari layanan Dengan melihat informasi yang ada,
kesehatan adalah layanan untuk rawat inap. masyarakat yang ingin berobat akan langsung
Kondisi yang ada saat ini, dinas kesehatan menuju ke rumah sakit yang telah dipilih
belum memiliki media untuk monitoring dengan melihat informasi yang ada.
mengenai ketersediaan tempat tidur rawat
Mengacu pada beberapa permasalahan yang
inap di rumah sakit yang ada di kota Bandung.
ada dan yang telah diuraikan, maka pada
Pihak rumah sakit yang akan memberi rujukan
Proyek Akhir akan diusulkan untuk
kepada pasien nya untuk rawat inap juga masih
membangun aplikasi Informasi Berbasis Web
belum memiliki media untuk mendapatkan
Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap sebagai
informasi mengenai ketersediaan tempat tidur
media untuk memudahkan dinas kesehatan
rawat inap, apalagi jika sedang terjadi musim
untuk melakukan monitoring ketersediaan
penyakit atau biasa disebut wabah, maka
tempat tidur rawat inap, pihak rumah sakit
ketersediaan tempat tidur rawat inap akan
untuk mencari ketersediaan tempat tidur
semakin menipis. Masyarakat yang ingin
rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien
berobat dan dirujuk untuk rawat inap juga
yang akan diberikan rujukan, dan masyarakat
masih merasa kesulitan untuk mendapatkan
yang ingin berobat dan merencanakan akan
informasi mengenai ketersediaan tempat tidur
melakukan rawat inap. Dengan dibangunnya
rawat inap.
aplikasi ini pihak – pihak yang terkait akan
Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan di mudah untuk mendapatkan informasi yang
atas informasi mengenai ketersediaan tempat diperlukan.
tidur rawat inap sangat diperlukan untuk
berbagai pihak yang memerlukan, dalam kasus
ini terdapat beberapa pihak yang memerlukan 1.2 Rumusan Masalah
mengenai informasi mengenai ketersediaan Berdasarkan latar belakang yang ada dapat
tempat tidur rawat inap, yaitu dinas dirumuskan masalah sebagai berikut:
kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat. a. Bagaimana membantu Dinas Kesehatan
Informasi ini akan memudahkan dinas Kota Bandung, masyarakat, dan rumah
kesehatan untuk melakukan monitoring sakit yang memberi rujukan kepada
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1904

pasiennya untuk melihat ketersediaan


tempat tidur rawat inap secara real time
1.5 Metode Pengerjaan
(waktu nyata)?
Waterfall atau air terjun adalah salah satu
b. Bagaimana cara untuk memudahkan
model yang digunakan untuk membangun
rumah sakit yang memberi rujukan kepada
perangkat lunak maupun pengembangan
pasien untuk mendaftarkan pasiennya di
perangkat lunak. Model ini berkembang secara
rumah sakit lain dengan melihat
sistematis dari satu tahap ke tahap lain. Model
ketersediaan tempat tidur rawat inap?
ini mengusulkan sebuah pendekatan
c. Bagaimana cara untuk memudahkan dinas
pengembangan perangakat lunak mulai tingkat
kesehatan kota Bandung untuk
kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain,
mendapatkan laporan mengenai
kode, pengujian, dan pemeliharaan.
ketersediaan tempat tidur rawat inap di
setiap rumah sakit kota Bandung?

1.3 Tujuan
Tujuan Proyek II ini adalah membangun
Aplikasi Informasi Ketersediaan Tempat Tidur
Rawat Inap Berbasis Web yang dapat:
a. Memberi informasi secara real time
(waktu nyata) kepada dinas kesehatan,
rumah sakit yang memberi rujukan kepada Gambar 1-1
pasien, dan masyarakat untuk melihat Model Pengerjaan Waterfall
ketersediaan tempat tidur rawat inap di
Langkah – langkah yang dilakukan pada model
rumah sakit kota Bandung.
waterfall diantaranya:
b. Membantu rumah sakit yang memberi
rujukan untuk mendaftarkan pasiennya ke a. Requirements Definition (Definisi
rumah sakit lain berdasarkan ketersediaan Kebutuhan)
tempat tidur rawat inap. Mengumpulkan keperluan sistem yang
c. Membantu dinas kesehatan kota Bandung diperlukan secara lengkap yang kemudian
untuk mendapatkan laporan mengenai dianalisa untuk membuat program yang
ketersediaan tempat tidur rawat inap di akan dibangun. Terdapat beberapa tahap
setiap rumah sakit kota Bandung. dalam melakukan requirements definition:
a) Wawancara / interview dengan calon
pengguna aplikasi atau sistem (dapat
1.4 Batasan Masalah direkam dan dijadikan resume).
Terdapat beberapa batasan masalah pada Wawancara pada kasus ini dilakukan di
aplikasi yang dibuat, yaitu: pihak DInas Kesehatan untuk
mendapatkan informasi ataupun data
a. Apabila tidak adanya konfirmasi dari
mengenai kondisi saat ini yang sedang
pihak rumah sakit rujukan atau pasien
terjadi.
dalam 1 x 24 jam, maka pemesanan
b) Melakukan observasi lapangan untuk
kamar tempat tidur rawat inap dianggap
melihat langsung atau merasakan
batal.
proses yang sedang berjalan / existing.
b. Aplikasi ini tidak bisa menghitung
c) Mengumpulkan dokumen terkait
perkiraan biaya untuk pasien ke rumah
dengan proses dimana aplikasi atau
sakit yang dirujuk.
sistem akan dibuat, dan dokumen
tersebut akan dianalisis.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1905

d) Melakukan survey dengan 2. TINJAUAN PUSTAKA


menyebarkan kuisioner ke beberapa 2.1 Layanan Kesehatan
user yang akan menggunakan aplikasi Layanan kesehatan adalah setiap upaya yang
ini. Kuisioner yang akan disebar adalah diselenggarakan sendiri atau secara bersama –
kuisioner untuk pihak rumah sakit dan sama dalam suatu organisasi untuk
masyarakat. memelihara dan meningkatkan kesehatan,
b. System & Software Design (Rancangan) mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
Merancang sistem yang akan dibangun memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
dan membangun rancangan desain kelompok dan masyarakat [1].
berdasarkan definisi kebutuhan yang
sudah didapat dari hasil wawancara dinas
kesehatan, hasil kuesioner masyarakat dan 2.2 Rawat Inap
pihak rumah sakit maupun klinik. Terdapat Rawat inap (opname) adalah istilah yang
beberapa rancangan yang harus dibuat, berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
yaitu: kesehatan professional akibat penyakit
a) Use Case Diagram tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu
b) Class Diagram ruangan di rumah sakit [2].
c) Entity Relationship Diagram (ERD)
d) Interface Design (Moqups, Desain Perawatan rawat inap di rumah sakit meliputi:
IDAP) 1. Kamar Perawatan
c. Implementation & Unit Testing a. Kelas II (dua) rumah sakit umum
Pada tahap ini setelah desain selesai maka pemerintah, atau
akan dibuat program atau kode b. Kelas III (tiga) di rumah sakit
berdasarkan desain atau rancangan yang TNI/Polri/BUMN/Swasta
telah dibuat. Program yang dibuat harus 2. Lama hari rawat ditanggung maksimum 60
sesuai dengan kebutuhan pihak – pihak hari / kasus / tahun kalender, termasuk 20
terkait, yaitu dinas kesehatan, rumah sakit, hari / kasus / tahun kalender untuk
dan masyarakat. Terdapat beberapa perawatan khusus.
implementasi yang harus dilakukan: 3. Kunjungan dokter yang merawat
a) Kode (PHP, HTML, CSS) maksimum 1x sehari.
b) Basis Data (MySql) 4. Konsultasi dokter spesialis yang diperlukan
d. Integration & System Testing secara medis.
Setelah program selesai dibuat maka 5. Pemberian obat – obatan sesuai indikasi
dilakukan pengujian perangkat lunak oleh medis yang merujuk pada standar obat JPK
tester dan user sehingga user dapat PT Jamsostek (Persero).
mengetahui cara penggunaan dari sistem 6. Pemeriksaan penunjang diagnostik seperti
atau aplikasi yang telah dibuat. User dalam laboratorium, rontgen, elektromedis, dan
kasus ini adalah dinas kesehatan, rumah patologi.
sakit, dan masyarakat. Terdapat beberapa 7. Tindakan medis,
cara pengujian yang harus dilakukan, yaitu: 8. Perawatan khusus (ICCU, ICU, HCU, NICU,
a) System Test Report (Black box system) dan ICU Anak).
b) User Acceptance Test Report (UAT) 9. Operasi sesuai klasifikasi operasi dengan
e. Operation & Maintenance penyetaraan setinggi – tingginya setara
Pada tahap terakhir ini yaitu Operation & dengan operasi besar.
Maintenance tidak dilakukan. 10. Alat kesehatan tidak habis pakai (pin,
plate, screw, korset, collar neck, intra
ocular lens, double j, peritoncal stein, dan
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1906

jarring untuk hernia) ditanggung oleh PT 2.5 Blackbox Testing


Jamsostek (Persero) sebesar 60% nilai Black Box Testing atau Pengujian Kotak Hitam
barang, atau setinggi – tingginya Rp atau juga disebut Behavioral Testing, berfokus
500.000,00 sisanya ditanggung oleh pada persyaratan fungsional dari perangkat
peserta. lunak. Artinya, teknik Black Box Testing
memungkinkan untuk mendapatkan set
Standar pasien rawat inap dibagi dalam 3
kondisi masukan yang sepenuhnya akan
kelompok:
melaksanakan semua persyaratan fungsional
1. Pasien yang tidak darurat, penundaan untuk suatu program [5].
perawatan pasien tidak akan menambah Black Box Testing mencoba untuk menemukan
gawat penyakitnya. kesalahan dalam kategori berikut.
2. Pasien yang tidak darurat tetapi tidak a. Fungsi tidak benar atau hilang.
gawat darurat dapat dimaksudkan ke b. Kesalahan interface atau antarmuka.
dalam daftar tunggu. c. Kesalahan dalam struktur data atau akses
3. Pasien gawat darurat, langsung dirawat. database eksternal.
d. Kesalahan kinerja atau perilaku.
e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
2.3 Metode Pengerjaaan Waterfall 2.6 User Acceptance Test (UAT)
Waterfall atau air terjun adalah model yang User Acceptance Test merupakan pengujian
dikembangkan untuk pengembangan yang dilakukan oleh end-user dimana user
perangkat lunak. Model berkembang secara tersebut adalah staff/karyawan perusahaan
sistematis dari satu tahap ke tahap lain dalam yang langsung berinteraksi dengan sistem dan
mode seperti air terjun. Model ini dilakukan verifikasi apakah fungsi yang ada
mengusulkan sebuah pendekatan telah berjalan sesuai dengan
pengembangan perangkat lunak yang kebutuhan/fungsinya. Setelah dilakukan
sistematis dan sekensial yang mulai dari system testing, acceptance testing
tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, menyatakan bahwa sistem software
desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan [3]. memenuhi persyaratan. Acceptance testing
merupakan pengujian yang dilakukan oleh
2.4 Web Server pengguna yang menggunakan teknik pengujian
Web server adalah computer yang digunakan black box untuk menguji sistem terhadap
untuk menyimpan dokumen web. Komputer spesifikasinya. Pengguna akhir bertanggung
ini akan melayani permintaan dokumen web jawab untuk memastikan semua fungsionalitas
dari kliennya. Web browser seperti Explorer yang relevan telah diuji [6].
atau Navigator berkomunikasi melalui jaringan
(termasuk jaringan Internet) dengan web
server, menggunakan HTTP. Browser akan 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN
mengirimkan request kepada server untuk 3.1 Analisis
meminta dokumen tertentu atau layanan lain Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis
yang disediakan oleh server. Server dan perancangan sistem yang akan digunakan
memberikan dokumen atau layanan jika untuk menyelesaikan “Aplikasi Berbasis Web
tersedia dengan menggunakan protokol HTTP Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rawat
[4]. Inap (Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kota
Bandung)”. Terdapat beberapa analisis yang
akan dilakukan untuk menyelesaikan aplikasi
ini, berikut adalah analisis yang akan dilakukan.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1907

3.1.1 Gambaran Sistem Saat Ini (atau menampung pasien, kekurangan, atau
Produk) lebih.

3.1.2 Sistem Usulan Admin Dinas


Kesehatan Memgelola Data Rumah
Sakit

Gambar 3-1
Proses Saat Ini

Proses yang dilakukan pada sistem yang


Gambar 3-2
berjalan pada saat ini adalah: Proses Admin Dinas Kesehatan Mengelola Data Rumah
Sakit
a. Dinas Kesehatan melakukan pendataan
ketersediaan tempat tidur rawat inap di Pada proses ini hal yang harus dilakukan oleh
beberapa rumah sakit di kota Bandung. admin Dinas Kesehatan adalah:
Data yang diambil adalah data tempat
a. Admin melakukan Login, admin dinas
tidur rawat inap yang dikelompokkan
kesehatan harus melakukan login terlebih
berdasarkan kelas kamar. Pendataan ini
dahulu untuk mengakses halaman kelola
akan berguna untuk dinas kesehatan untuk
data rumah sakit. Admin dinas kesehatan
melihat kapasitas tempat tidur rawat inap
memasukkan username dan password
yang ada. Apakah sudah cukup memadai,
yang telah diberikan.
kurang, atau lebih.
b. Admin melakukan kelola data rumah sakit,
b. Dinas Kesehatan meminta data tempat
pada proses ini admin melakukan kelola
tidur rawat inap kepada beberapa rumah
data rumah sakit, yang dilakukan adalah
sakit di kota Bandung, data yang diminta
memasukkan nama rumah sakit, alamat,
adalah ketersediaan tempat tidur rawat
dan nomor telepon. Pada halaman ini
inap yang dikelompokkan berdasarkan
admin juga dapat melakukan perbaharuan
kelas kamar.
data atau biasa disebut edit data, hal ini
c. Rumah sakit membuat data ketersediaan
dilakukan apabila ada data terbaru dari
tempat tidur rawat inap yang
rumah sakit, seperti pindah lokasi sehingga
dikelompokkan berdasarkan kelas kamar.
alamat rumah sakit harus diganti, dan lain-
d. Rumah sakit mengirim data ketersediaan
lain.
tempat tidur rawat inap kepada dinas
c. Admin Dinas Kesehatan membuat akun
kesehatan sebagai laporan.
untuk admin rumah sakit, yaitu membuat
e. Dinas kesehatan menerima data
username dan password
ketersediaan tempat tidur rawat inap dari
d. Admin telah selesai melakukan tugasnya
rumah sakit yang digunakan untuk
untuk mengolah data rumah sakit di kota
memantau kapasitas tempat tidur rawat
Bandung.
inap sudah cukup memadai untuk
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1908

3.1.3 Sitem Usulan Admin Rumah Sakit kamar dan jumlah ketersediaan tempat
Mengelola Kelas Kamar tidur rawat inap yang tersedia.
g. Admin telah selesai melakukan tugasnya
untuk mengolah data kelas kamar di
rumah sakit.

3.1.4 Sistem Usulan Admin Rumah Sakit


Mendaftarkan Pasien ke Rumah Sakit
Rujukan

Gambar 3-3
Proses Admin Rumah Sakit Mengelola Kelas Kamar

Pada proses ini hal yang harus dilakukan oleh


admin rumah sakit adalah: Gambar 3-4
Proses Admin Rumah Sakit Mendaftarkan Pasien ke
a. Bagian administrasi rumah sakit membuat Rumah Sakit Rujukan
data kelas kamar, seperti nama kelas
Pada proses ini hal yang harus dilakukan dalam
kamar dan jumlah ketersediaan tempat mendaftarkan pasien ke rumah sakit rujukan
tidur rawat inap. adalah:
b. Mengirim data tempat tidur ke admin a. Dokter pada rumah sakit pemberi melihat
rumah sakit. ketersediaan tempat tidur rawat inap di
c. Admin melakukan Login, admin rumah rumah sakit kota Bandung.
sakit harus melakukan login terlebih b. Dokter pada rumah sakit pemberi memilih
dahulu untuk mengakses halaman kelola rumah sakit rujukan.
data kelas kamar. Admin rumah sakit c. Dokter pada rumah sakit pemberi
memasukkan username dan password melakukan login ke akun yang dimiliki
yang telah diberikan. untuk mendaftarkan pasiennya ke rumah
d. Admin melakukan input data kelas kamar, sakit rujukan.
d. Dokter pada rumah sakit pemberi
input data kelas kamar dalam hal ini adalah
memasukkan data pasien, seperti nama,
admin rumah sakit memasukkan data kelas
alamat, umur, jenis kelamin, dan keluhan
kamar dan jumlah ketersediaan tempat yang ada.
tidur rawat inap yang tersedia. e. Jika data yang dimasukkan salah dokter
e. Bagian administrasi rawat inap mengirim pada rumah sakit pemberi mengisi data
data terbaru ketersediaan tempat tidur ulang. Selanjutnya dokter mengirim data
rawat inap kepada admin rumah sakit. pasien.
f. Admin melakukan update data kelas f. Pada rumah sakit yang dirujuk, untuk
kamar, admin melakukan update data mendapatkan pemberitahuan mengenai
kelas kamar yang terdiri dari nama kelas adanya pasien yang akan dirujuk di rumah
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1909

sakit harus melakukan Login terlebih Admin Rumah Sakit dapat mengelola
dahulu. ketersediaan kamar, yang terdiri dari tambah
g. Admin rumah sakit membuat persetujuan data, update, dan hapus. Admin Rumah Sakit
dengan memberikan data pasien ke bagian juga dapat membuat rujukan untuk pasiennya.
rawat inap. Jika bagian rawat inap setuju Sebelum melakukan kelola ketersediaan kamar
maka admin rumah sakit mengirim dan membua rujukan admin rumah sakit harus
pemberitahuan persetujuan namun jika
melakukan Login. Pada aktivitas melihat
tidak admin mengirim pemberitahuan
ketersediaan tempat tidur rawat inap, semua
penolakan ke dokter.
h. Setelah admin rumah sakit membuat aktor tidak perlu melakukan Login.
persetujuan dan memberi pemberitahuan
kepada dokter pada rumah sakit pemberi,
maka dokter akan membuat surat rujukan 3.2.2 Entity Relationship Diagram
dan memberikan ke pasiennya.

3.2 Perancangan
Terdapat beberapa perancangan yang akan
dibuat untuk menyelesaikan aplikasi ini,
berikut adalah perancangan yang akan
dilakukan.

3.2.1 Use Case Diagram


Berikut adalah use case diagram dari aplikasi
informasi ketersediaan tempat tidur rawat Gambar 3-6
inap berbasis web dengan studi kasus dinas Entity Relationship Diagram
kesehatan kota Bandung.
Pada Aplikasi Berbasis Web Informasi
Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap
terdapat 5 entitas yang masing-masing
memiliki beberapa atribut. Berikut adalah
entitas dan atributnya:
1. user, memiliki atribut id sebagai primary
key, username, dan password.
2. level, memiliki atribut id sebagai primary
key dan nama.
3. rumah_sakit, memiliki atribut id sebagai
primary key, nama, alamat, dan notelp.
4. kamar, memiliki atribut id sebagai primary
key, nama, jumlah, tanggal_update, dan
Gambar 3-5
total_tempat.
Use Case Diagram
5. rujukan, memiliki atribut id sebagai
Terdapat 3 aktor dalam aplikasi, yaitu admin primary key, nama, umur, alamat,
dinas kesehatan, admin rumah sakit, dan jenis_kelamin, asuransi, dan
masyarakat. Admin dinas kesehatan dapat hasil_pemeriksaan.
melakukan kelola data rumah sakit yang terdiri
dari tambah data, update data, dan hapus data
rumah sakit. Admin dinas kesehatan juga dapat
melihat laporan, sebelum melakukan kelola
data rumah sakit dan melihat laporan admin
dinas kesehatan harus melakukan Login.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1910

3.2.3 Skema Relasi 2. Halaman Informasi Ketersediaan Tempat


Tidur Rawat Inap

Gambar 3-7
Relasi Antar Tabel

Pada skema relasi terdapat 5 tabel yang dibuat,


yaitu:
1. user, digunakan untuk menampung data
akun admin dinas kesehatan dan admin Gambar 3-9
rumah sakit. Halaman Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rawat
2. level, digunakan untuk menampung data Inap
level dari pengguna.
3. Halaman Login Admin Dinas Kesehatan
3. kamar, digunakan untuk menampung data
kelas kamar.
4. rumah_sakit, digunakan untuk
menampung data rumah sakit.
5. rujukan, digunakan untuk menampung
data pasien yang dirujuk ke rumah sakit
lain.

3.3 Perancangan Antar Muka


Pada perancangan antar muka berisi mockup
antarmuka dari fungsi – fungsi utama
1. Halaman Utama
Gambar 3-10
Halaman Login Admin Dinas Kesehatan

4. Halaman Login Admin Rumah Sakit

Gambar 3-8
Halaman Utama

Gambar 3-11 Halaman Login Admin Rumah Sakit


ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1911

5. Halaman Beranda Admin Dinas Kesehatan 8. Halaman Laporan Hunian

Gambar 3-12
Halaman Beranda Admin Dinas Kesehatan Gambar 3-15
Halaman Laporan Hunian
6. Halaman Input Data Rumah Sakit
9. Halaman Beranda Admin Rumah Sakit

Gambar 3-13
Halaman Input Data Rumah Sakit Gambar 3-16
Halaman Beranda Admin Rumah Sakit
7. Halaman update dan delete data rumah
sakit 10. Halaman Input Kelas Kamar

Gambar 3-14 Gambar 3-17


Halaman update dan delete data rumah sakit Halaman Input Kelas Kamar
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1912

11. Halaman Update dan Delete data Kelas 4. Implementasi dan Pengujian
Kamar 4.1 Implementasi
Dalam tahap ini, hasil dari analisis dan
perancangan mulai diimplementasikan untuk
mencapai tujuan pembangunan aplikasi.
Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa
implementasi aplikasi mengenai tampilan
antarmuka sistem.

4.1.1 Tampilan Aplikasi


Tampilan aplikasi menggambarkan antarmuka
Gambar 3-18
Halaman Update dan Delete data Kelas Kamar
atau interface. Tampilan dibuat agar pengguna
dapat berinteraksi antara aplikasi dengan
12. Halaman Pemberian Rujukan pengguna. Berikut adalah antarmuka yang
terdapat pada aplikasi ini:

1. Halaman Utama Berdasarkan Kelas Kamar

Gambar 4-1
Halaman Utama Berdasarkan Kelas Kamar

2. Halaman Utama Berdasarkan Rumah Sakit

Gambar 3-19
Halaman Pemberian Rujukan

13. Halaman Daftar Rujukan Pasien

Gambar 4-2
Halaman Utama Berdasarkan Rumah Sakit

Gambar 3-20
Halaman Daftar Rujukan Pasien
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1913

3. Halaman Informasi Ketersediaan Tempat 7. Halaman Kelola Rumah Sakit


Tidur Rawat Inap

Gambar 4-7
Gambar 4-3 Halaman Kelola Rumah Sakit
Halaman Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rawat
Inap 8. Halaman Daftar Rumah Sakit
4. Halaman Login Admin Dinas Kesehatan

Gambar 4-8
Gambar 4-4 Halaman Daftar Rumah Sakit
Halaman Login Admin Dinas Kesehatan
9. Halaman Laporan (memilih rumah sakit)
5. Halaman Login Admin Rumah Sakit

Gambar 4-9
Gambar 4-5 Halaman Laporan (memilih rumah sakit)
Halaman Login Admin Rumah Sakit

6. Halaman Beranda Dinas Kesehatan

Gambar 4-6
Halaman Beranda Dinas Kesehatan

10. Halaman Laporan


ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1914

Gambar 4-13
Halaman Daftar Kelas Kamar

14. Halaman Buat Rujukan

Gambar 4-10
Halaman Laporan
Gambar 4-14
11. Halaman Beranda Rumah Sakit Halaman Buat Rujukan

15. Halaman Daftar Rujukan

Gambar 4-11 Gambar 4-15


Halaman Beranda Rumah Sakit Halaman Daftar Rujukan

12. Halaman Kelola Kelas Kamar

4.2 Pengujian
Pengujian aplikasi bertujuan untuk
menemukan kesalahan yang terdapat dalam
aplikasi, serta untuk mengetahui apakah
program telah sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Pengujian pada aplikasi yang
dibuat menggunakan metode Black Box
Gambar 4-12 Testing yaitu pengecekan output dan input.
Halaman Kelola Kelas Kamar Berikut beberapa fungsionalitas yang diuji
dengan blackbox testing.

13. Halaman Daftar Kelas Kamar


ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1915

Tabel 4-1 b. Aplikasi Berbasis Web Informasi


User Acceptance Test
Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap
No Nama Fungsionalitas Status memudahkan dinas kesehatan, rumah
1 Login Admin Dinas Kesehatan dan ✓ sakit, dan masyarakat untuk melihat
Admin Rumah Sakit (aplikasi pindah ketersediaan tempat tidur rawat inap
ke halaman beranda) secara real time.
2 Input data rumah sakit (data input- ✓
an masuk ke database)
3 Update data rumah sakit (data input- ✓ 5.2 Saran
an masuk ke database dan data Adapun saran untuk pengembangan Aplikasi
berubah) Berbasis Web Informasi Ketersediaan Tempat
4 Delete data rumah sakit (data ✓ Tidur Rawat Inap sebagai berikut:
terhapus dari aplikasi dan database)
a. Membuat versi android untuk lebih mudah
5 Laporan Hunian (aplikasi ✓
dalam penggunaan
menampikan laporan berupa grafik)
✓ b. Mengembangkan Aplikasi Berbasis Web
6 Input data kelas kamar (data input-
an masuk ke database) Informasi Ketersediaan Tempat Tidur
7 Update data kelas kamar(data input- ✓ Rawat Inap hingga fitur dapat melihat total
an masuk ke database dan data bayar apabila rumah sakit memberi
berubah) rujukan kepada pasiennya.
8 Delete data kelas kamar (data ✓
terhapus dari aplikasi dan database)
9 Memberi rujukan (data rujukan ✓
DAFTAR PUSTAKA
masuk ke database)
[1] Dinas Kesehatan Kota Bandung, "Profil
10 Melihat informasi ketersediaan ✓
Dinas Kesehatan Kota Bandung," Dinas
tempat tidur rawat inap
Kesehatan Kota Bandung, Bandung,
(menampilkan ketersediaan tempat
2016.
tidur berdasarkan rumah sakit yang
[2] H. Jogiyanto, Analisis dan Desain
dipilih)
Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi
11 Logout ✓
Offset, 2006.
[3] E. W. Yunarso, Student Workshop
Jaminan Mutu Sistem Informasi,
5. Kesimpulan Yogyakarta: Depublish, 2013.
5.1 Kesimpulan [4] W. Sya'ban, Build Your Blogger XML
Template, Yogyakarta: Andi, 2010.
Berdasarkan hasil rumusan masalah dan
[5] A. Syarif, Perancangan Sistem
analisis dari bab sebelumnya, tentang Aplikasi
Informasi Berbasis Web dengan
Berbasis Web Informasi Ketersediaan Tempat Menggunakan PHP dan MySQL di
Tidur Rawat Inap dengan Studi Kasus Dinas Program Studi Ilmu Keperawatan
Kesehatan Kota Bandung dapat ditarik Universitas Sumatra Utara, Universitas
kesimpulan sebagai berikut: Sumatera Utara, 2009.
[6] A. Zaki, 36 Menit Belajar Komputer
a. Aplikasi Berbasis Web Informasi
PHP dan MySQL, Jakarta: PT Elex
Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap Media Komputindo, 2008.
telah menyediakan fitur yang [7] L. Hakim, Membangun Web berbasis
memudahkan dinas kesehatan untuk PHP dengan Framework, Yogyakarta:
melihat laporan tingkat kelaikan tempat Lokomedia, 2010.
tidur rawat inap, memudahkan rumah [8] Anhar, Panduan Menguasai PHP dan
sakit yang ingin memberi rujukan kepada MySQL Secara Otodidak, Jakarta:
pasien. Mediakita, 2010.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.3 Desember 2019 | Page 1916

[9] A.-B. B. Ladjamudin, Analisis dan


Desain Sistem Informasi, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2005.
[10] P. S. Roger, Rekayasa Perangkat Lunak,
Yogyakarta: Andi, 2012.
[11] F. R, "Pelayanan Kesehatan," [Online].
Available: http://www.academia.edu/.
[Accessed 24 September 2018].
[12] Website Kesehatan, "Rawat Inap,"
[Online]. Available:
http://www.idemis.com/. [Accessed
24 September 2018].

Anda mungkin juga menyukai