Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

FOTOSINTESIS (UJI SACH)

Disusun oleh: :

Gahar Ajeng Prawesthi (13304241064)

Aditya Rizka Puspita (13304241066)

Uhti Intan Rahma K (13304241068)

Nurhayatun Nikmah (13304244007)

Arif Muhammad A.F (13304244033)

PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fotosintesisa dalah proses untuk memproduksi gula (karbohidrat) pada tumbuhan,
beberapa bakteri dan organisme non-seluler (seperti protozoa) dengan menggunakan energy
cahaya matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi, energy tersebut akan dikonversi ke
dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan seluruhnya oleh organism etersebut. Hanya
organisme dengan pigmen fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis. Prosesnya
diawali dari proses fotolisis oleh pigmen fotosintetik menjadi karbohidrat dan oksigen.
Reaksi umum fotosintesis adalah :
6H2O + 6CO2 C6H12O6 +6O2
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alcohol dan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum.
Salah satu factor yang mempengaruhi proses fotosintesis di antaranya adalah cahaya
matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam proses
fotosintesis. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk mengubah air (H₂O) dan
karbondioksida (CO₂) menjadi Glukosa.Sedangkan untuk proses penyerapan cahaya
matahari oleh tumbuhan, tergantung dari intensitas cahaya matahari, lamanya penyinaran,
serta panjang gelombang cahaya mahatari yang sampai ke tumbuhan.

B. TUJUAN
Membuktikan bahwa cahaya mutlak dibutuhkan untuk fotosintesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat
yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya
matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Menurut Dwidjoseputro (1986) Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan
mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang  berarti
penyusunan. Menurut Kimball (2002) fotosintesis adalah proses penyusunan dari H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks dan memerlukan cahaya matahari.
Secara skematis, dapat dituliskan sebagai berikut :

Persamaan reaksi di atas tidaklah menunjukkan mekanisme dari proses fotosintesis, namun
menunjukkan hasil akhir dalam proses fotosintesis (Prawirahartono, 1998: 89). Menurut Stone
(2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karbon dioksida dan enam
molekul air  bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk diubah menjadi satu molekul
glukosa dan enam molekul oksigen.  
Fotosintesis secara keseluruhan terdiri atas 20 rangkaian reaksi kimia yang saling bergantian dan
secara garis besar dikelmpokkan dalam dua fase, yaitu :
a. Reaksi terang
Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas
menyerap energi cahaya matahari, dari mengkonversinya menjadi energi kimia yang
disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi
kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai rekasi yang disebut
transport elektron (Suwarsono Heddy, 1987: 137).
Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan diperoleh (fotolisis) menjadi proton,
elektron, dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari  pemecahan ini bergabung
dengan senyawa akseptor elektron NADP+  membentuk  NADPH. Energi yang dibentuk
berupa ATP. Tahap reaksi terang atau fotolisis atau reaksi Hill merupakan tahap yang
peka cahaya tetapi tidak tergantung suhu. Menurut Syamsuri (2000) Dalam reaksi ini
ada dua macam fotosistem , yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun
oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum
oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a
dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang
gelombang 680 nm.

b. Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang akan merubah molekul CO2
menjadi molekul gula. Energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan
dalam senyawa karbon tersebut. Tahap reaksi gelap atau fiksasi CO2 atau reaksi
Blackman merupakan tahap yang peka cahaya  bergantung suhu.
Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi jaringan atau organ
fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan, aktifitas fisiologi yang lain seperti transpirasi,
respirasi, dan adaptasi fisiologis yang lain saling berkaitan. Faktor eksternal meliputi faktor
klimatik seperti suhu, kelembapan, kecepatan angin, hujan, dan juga faktor cahaya, konsentrasi
CO2 dan  6O2, kompetitor, dan organisme patogen. Selain itu juga faktor penyebab timbulnya
stress seperti ketersediaan air, adanya polutan biosida, dan zat-zat beracun yang lain. Kondisi
lingkungan pada berbagai faktor yang dibutuhkan dari lingkungan juga  berpengaruh terhadap
fotosintesis., misalnya logam-logam beracun, biosida, SO2 dan juga O2 (Suyitno, 2006 : 1).
Daun adalah tempat utama proses fotosintesis. Jaringan daun dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: epidermis, mesofil, dan berkas pengangkut (Said Harun, 1985:29). Pada jaringan
epidermis, terdapat suatu zat yang seperti liku yang dinamakan kitin. Bahan ini membentuk
kutikula yaang berfungsi sebagai  penghalang lembab di permukaan atas daun. Pada mesofil
daun, terdapat 2 macam  jaringan, yaitu jaringan palisade sel-selnya berbentuk tabung dan
lapisan bunga karang dengan bentuk sel-selnya yang tidak beraturan. Pada jaringan epidermis
bawah, terdapat stomata dan setiap stomata memiliki sel penjaga yang berfungsi mengatur tutup
bukanya stomata (Kimball, 1998: 179-180).
Ada sekitar setengah juta kloroplas per milimeter persegi di permukaan daun. Warna
daun berasal dari klorofil pigmen hijau yang terletak di dalam kloroplas. Sel yang mengandung
kloroplas terdapat pada mesofil daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral
membran tilakoid. Sistem halus yang berupa membran tilakoid yang saling terhubung
memisahkan stroma dari ruang lain yaitu lumen. Dibeberapa tempat, kantong tilakoid bertumpuk
di dasar kolam yang disebut grana. Membran tilakoid menyimpan  pigmen-pigmen fotosintesis
dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya.
Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen (Campbell, 2000: 183).

Suatu sistem rumit yang terdiri dari kantong-kantong bermembran yang saling terhubung
yang disebut tilakoid, memisahkan stroma dari kompartemen lain, yaitu interior tilakoid, atau
ruang tilakoid. Di beberapa tempat,kantong-kantong tilakoid tertumpuk membentuk grana
(tunggal : granum). Klorofil berada di dalam membran tilakoid ( Campbell, 2000 : 201  –  202).
Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya
hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia menerima warna ini. Klorofil terdapat sebagai
butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya, kloroplas itu berbentuk oval. Klorofil
bersifat flouresen, artinya dapat menerima sinar dan mengembalikkannya dalam gelombang yang
berlainan. Pada tanaman tingkat tinggi, ada dua macam klorofil yaitu :
1) Klorofil a ( C55H12O5 N4Mg) Klorofil a tampak hijau-tua, tetapi jika sinar
direfleksikan, tampaknya  berwarna merah. Klorofil a sangat berperan dalam reaksi
gelap fotosintesis.
2) Klorofil b (C55H10O6 N4Mg) Klorofil b berwarna hijau-muda cerah tampak merah-
coklat pada flourensi. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau, dan
beberapa  bakteri autotrof. Rumus bangunnya berupa suatu susunan cincin yang
terdiri atas upirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hampir serupa dengan
rumus bangun haemin (zat darah), dimana intinya bukan Mg, melainkan Fe.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen-pigmen lain yang disebut karotenoid. Pigmen
karotenoid ini berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang  berwarna biru atau merah.
Adanya warna daun yang beraneka ragam, itu disebabkan oleh zat warna yang disebut
antosianin. (Wirahadikusumah, 1985: 99).
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari
diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi
matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Fotosintesis merupakan satu-satunya
proses di alam yang dapat memanen energi yang berasal dari cahaya matahari yang kemudian
diubah menjadi energi kimia yang sangat berguna bagi makhluk hidup. Organisme yang
melakukan fotosintesis, yang melakukannya melalui cahaya sebagai sumber energinya disebut
phototrophs (Solomon, 2006 : 156).
Menurut Malcome (1990) Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang
sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam
alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun
yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Pada uji Sachs ini bertujuan
melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri
hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon
dioksida dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan
organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas makhluk hidup .

BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan tempat percobaan


 Waktu : Selasa, 28 Oktober 2014, pukul 13.00-14.40 WIB
 Tempat : Laboratorium biologi FMIPA UNY
B. Alat dan bahan
 Alat :
Alumuunium foil (8cmx8cm) 2 lembar
Paper clip 4 buah
Beker glass (500ml) 1 buah
Valet porselen 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Kompor 1 buah
Penangas air 1 buah
Penjepit kayu 1 buah
Pinset 1 buah
Cawan petri 2 buah
 Bahan :
Daun dari 2 tumbuhan yang sehat 2 helai
Alkohol 96% dan air
Larutan Iodine
Larutan amilum 1%
C. Langkah kerja

Memilih daun yang akan digunakan, kemudian menutupi sebagian daun


dengan kertas alumunium foil dan menjepitnya dengan paper clip agar
terbungkus rapat

Mendiamkan atau menginapkan daun yang sudah terbungkus selama


semalam.
Memetik daun yang sudah diinapkan semalam saat kegiatan praktikum
dilaksanakan

Menyiapkan penangas yang telah berisi air dan meletakkannya di atas kompor
yang sudah dinyalakan

Memasukkan 500ml alcohol 96% ke dalam beker glass dan memasukkan daun
yang akan diuji ke dalam beker glass lalu meletakannya pada penangas air

Mengangkat daun dari dalam beker glass setelah klorofil daun larut ke dalam
alkohol

Meletakkan daun pada cawan petri dan menetesinya dengan Iodine sampai
terlihat perbedaan warna

Membandingkan warna yang terbentuk dengan mencampur beberapa tetes


amilum 1% yang ditambah dengan Iodine pada valet

Melakukan pencatatan, pengamatan, dan pendokumentasian terhadap hasil uji

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data

TABEL HASIL PENGAMATAN PERCOBAAN SACHS

Perubahan warna dengan uji Iodine


Kelompok Daun
Daun terbuka Daun tertutup Amilum
1. Daun berwarna putih Berwarna gelap Berwarna terang Biru kehitaman
kehijauan

Daun berwarna merah Berwarna gelap Berwarna terang Biru kehitaman


keunguan
2. Daun berwarna hijau coklat Kehitaman Biru kehitaman
Daun berwarna ungu Putih Biru kemerahan Biru kehitaman
3. Daun berwarna hijau Biru kehitaman Putih pucat Biru kehitaman
muda
Daun berwarna hijau Hijau pucat Hijau pucat Biru kehitaman
coklat
4. Daun berwarna merah Cokelat kehitaman Cokelat Biru kehitaman
Daaun berwarna hijau Biru Putih Biru kehitaman
5. Daun berwarna hijau Cokelat kehitaman Putih transparan Biru kehitaman
Daun berwarna merah Cokelat kehitaman Transparan Biru kehitaman
6. Daun berwarna hijau Hijau kehitaman Hijau kekuningan Biru kehitaman
Daun berwarna merah Cokelat tua Coklat muda Biru kehitaman
7. Daun berwarna kuning Hijau kehitaman Orange pucat Biru kehitaman
Daun berwarna hijau Coklat Hijau kecoklatan Biru kehitaman

B. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang
berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses
penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang
memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai
klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
(Kimball, 2002)

Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sach. Pada uji
Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis.
Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah water bath, beker gelas 250
ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, iodine / lugol,
tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian
daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip.
Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian
daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang
dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit).
Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Daun
yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan
ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang kadarnya kurang keras
untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun
maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data
percobaan menggunakan data kelas. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan
ditempatkan pada sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan iodine atau
lugol sehingga terjadi perubahan warna  seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang
ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan
iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang
tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian
daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu
hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari
terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak
terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs
pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan


oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan
bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan
”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis oleh 
Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan
tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang
terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak
dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa cahaya mutlak
dibutuhkan dalam proses fotosintesis yang ditandai dengan berubahnya warna daun
menjadi biru kehitaman setelah di tetesi larutan iodine pada daun yang terkena sinar
matahari langsung sehingga mengandung amilum sebagai hasil fotosintesis,
sedangkan yang ditutup dengan alumunium foil tidak terjadi perubahan warna pada
daun setelah ditetesi iodine karena daun tidak melakukan fotosintesis sehingga tidak
mengandung amilum.

B. SARAN
Dalam praktikum ini, daun yang digunakan untuk uji sach hendaknya yang tipis
sehingga proses pelarutan klorofil berlangsung dengan cepat. Penutupan bagian daun
dengan alumunium foil harus benar – benar tertutup dengan rata agar tidak terkena
cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2000.  Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Dwidjoseputro. 1986 . Biologi. Jakarta : Erlangga

Fried, George H. 2006. Clhaum’s out Lines Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga

Kimball, John. 1998.   Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga.

Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman . Bandung : Bumi Aksara

Prawirahartono. 1998.  Anatomi Tumbuhan. Surabaya : Intan Pariwara

Said Harran, dkk. 1985.  Biologi Umum 2. Bandung : Angkasa.

Solomon, et all.2006. Biology edisi ketujuh . New york : Saunders Collage Publishing

Suwasono, Heddy. 1987.  Biologi Pertanian. Jakarta : Rajawali Press

Suyitno. 2006. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA UNY

Syamsuri, I. 2000. Biologi. Jakarta : Erlangga

Wirahadikusumah, Muhamad. 1985. Biokimia. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai