Anda di halaman 1dari 8

Bidang ilmu teknik sipil pada dasarnya adalah merancang, membangun, memelihara serta memperbaiki

bangunan dan infrastruktur,

ketika terjadi pandemi Covid - 19, setiap bangsa/negara harus meningkatkan kesiap siagaan untuk
mencegah maupun menangani wabah tersebut, yang dilakukan di Indonesia diantaranya dengan lock
down, PSBB dan sekarang memulai dengan adaptasi kebiasaan baru (New Normal).

Salah satu upaya yang di lakukan adalah lock down, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan
memulai dengan adaptasi kebiasaan baru (New Normal).

kegiatan keteknik sipilan yang dengan kata lain rancang bangun menjadi “tertunda” selama covid - 19.
Akan tetapi walaupun ada Covid - 19 kehidupan manusia tetap harus berlangsung.

Cabang teknik sipil meliputi banyak hal ada Rekayasa Struktur, Rekayasa Geoteknik, Teknik Sumber Daya
Air, Rekayasa Transportasi, Manajemen dan Rekayasa Konstruksi. Teknik Pantai, dan teknik lepas pantai.
Cabang teknik sipil dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 1 Cabang Ilmu Teknik Sipil (sumber: FTSL
ITB)

Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia.
sebagai pandemi WHO memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan
kesiapsiagaan untuk mencegah maupun menangani pandemi tersebut. WHO menetapkan COVID-19
sebagai pandemi di tanggal 11 Maret 2020. COVID-19 Covid - 19 merupakan sebuah wabah yang
disebabkan oleh corona virus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan.

KESIMPULAN Kontribusi bidang teknik sipil untuk masalah sosial terutama untuk kemaslahatan manusia
sangat besar dan luas cakupannya. Akan tetapi ketika terjadi pandemi covid - 19, bidang teknik sipil yang
tidak lepas dari perencanaan, pembangunan, operasi dan pemeliharaan menjadi ‘tertunda”.

Dengan adanya Covid 19 tentu perlu adanya prioritas yang di sesuaikan dengan kebutuhan utama
manusia, agar kontribusi sosial bidang teknik sipil tetap berjalan dan memberikan manfaat untuk
kemaslahatan manusia. Kontribusi sosial bidang teknik sipil berdasarkan analisis terdapat pada sektor
kebutuhan pangan kontribusi nya sangat banyak, karena saat pandemi ini kebutuhan manusia akan
pangan menjadi prioritas utama untuk menunjang aspek kesehatan.
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 860,359 (20.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 704,642 (16.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 484,110 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 397,474 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 157,673 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 155,529 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus : 132,080 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus : 128,295 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus : 113,577 (2.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 109,418 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 105,605 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 89,671 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 69,732 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 63,419 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 59,796 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 53,809 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 51,845 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus : 49,478 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 46,842 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 45,441 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 40,715 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus : 38,224 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 35,593 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 34,539 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus : 34,101 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus : 29,712 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 27,642 (0.7%)
BENGKULU
Jumlah Kasus : 23,080 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 23,066 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 20,108 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus : 14,558 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 12,304 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 12,046 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus : 11,780 (0.3%)
0.0% Tidak ada data provinsiTanggal Pembaruan Terakhir Data Provinsi dari Kementerian
Kesehatan: 2021-10-20
Indonesia
Positif
4.236.287
Sembuh
4.076.541
Meninggal
143.049
Update Terakhir: 19-10-2021

Pandemi COVID-19 telah merubah tatanan kehidupan. Kita menghadapi


tantangan-tantangan baru termasuk bagaimana menjalankan kehidupan
sehari-hari.

Kita masuk dalam era bernama Adaptasi Kebiasaan Baru. Roda ekonomi
mulai digerakkan dan di saat yang sama, kita harus lebih waspada agar
penyebaran virus dapat ditekan.

Kita bersama-sama perlu menerapkan sejumlah tindakan pencegahan,


sebagai berikut:

 Gunakan masker secara benar. Masker sekali pakai, seperti masker


medis, hanya digunakan sekali. Masker kain harus dicuci sebelum
digunakan kembali. Pastikan face shield digunakan bersamaan dengan
pemakaian masker.
 Selalu menjaga jarak dengan siapapun di luar rumah dan hindari
kerumunan.
 Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama minimal 20 detik.

Kita harus waspada akan hoaks dan informasi salah yang dapat
membahayakan kesehatan. Situs ini menyediakan informasi yang terverifikasi,
tips, dan produk-produk media sosial yang dapat Anda sebar luaskan. 
Bila kita semua bekerjasama, kita dapat melindungi diri dan orang lain, dan
mengatasi pandemi ini lebih cepat.

Virus yang menyebabkan COVID-19 bisa saja mulai menyebar di China pada
awal Oktober 2019, dua bulan sebelum kasus pertama diidentifikasi di pusat
kota Wuhan, sebuah studi baru menunjukkan pada Jumat.

Saat awal merebaknya pandemi pada 1 Januari 2020, pasar laut Huanan ditutup. Hal ini karena
munculnya dugaan, virus corona yang akhirnya diidentifikasi sebaga SARS-Cov-2 tersebut diduga
berasal dari pasar hewan ini. Meski demikian, mengutip dari Kompas.com, 30 Maret 2021, Laporan
dan data yang dikumpulkan oleh  WHO, Pasar Laut Huanan bukanlah sumber asli wabah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Wuhan: Dari Kasus Pertama Covid-19,
hingga Gelar Festival Musik", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/04/080000165/6-fakta-wuhan-dari-kasus-
pertama-covid-19-hingga-gelar-festival-musik?page=all.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

2. Wuhan pertama kali lockdown Wuhan pertama kali melakukan lockdown pada 23 Januari 2020
lalu. Adapun lockdown saat itu diberlakukan selama 76 hari terhadap 11 juta warga yang ada.
Wuhan juga memberlakukan aturan yang ketat seperti penggunaan masker dan menjaga jarak,
ketika itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Wuhan: Dari Kasus Pertama Covid-19,
hingga Gelar Festival Musik", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/04/080000165/6-fakta-wuhan-dari-kasus-
pertama-covid-19-hingga-gelar-festival-musik?page=all.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
3. Laporkan bebas kasus Akhir Mei 2020 Pada 31 Mei 2020 lalu, Wuhan, China untuk pertama
kalinya melaporkan tak ada kasus baru tanpa gejala Covid-19. Adapun saat itu, kasus di China juga
sudah mulai menurun di mana dalam tiga minggu terakhir saat itu hanya ada 16 kasus baru yang
merupakan kasus impor. Wuhan pada akhir Mei 2020 juga melaporkan tak adanya kasus baru tanpa
gejala untuk pertama kalinya setelah memeriksa 11 juta penduduk, setelah adanya sedikit temuan
kasus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Wuhan: Dari Kasus Pertama Covid-19,
hingga Gelar Festival Musik", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/04/080000165/6-fakta-wuhan-dari-kasus-
pertama-covid-19-hingga-gelar-festival-musik?page=all.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

4. Menjalani kehidupan normal Melansir dari Kompas.com, 21 Desember 2020 lalu, kehidupan di
Wuhan telah mulai berjalan normal usai tujuh bulan Wuhan mencabut aturan lockdown yang
diberlakukan ketat. Penduduk telah mulai menjelajahi malam di tengah kerumunan orang, makan
makanan jalanan dan memadati kelab malam. Di berbagai foto juga terlihat hanya sedikit orang-
orang yang mengenakan masker dan menjaga jarak. Pada musim panas 2020, di media sosial juga
banyak tersebar mengenai warga Wuhan yang mengikuti pesta di wahana air di mana pada acara itu
dipadati banyak orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Wuhan: Dari Kasus Pertama Covid-19,
hingga Gelar Festival Musik", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/04/080000165/6-fakta-wuhan-dari-kasus-
pertama-covid-19-hingga-gelar-festival-musik?page=all.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

5. Gelar festival musik saat dunia masih pandemi Terbaru, dikutip dari Reuters, Minggu (2/5/2021),
warga Wuhan terlihat menghadiri Strawbery Music Festival di Wuhan. Festival tersebut merupakan
festival yang diadakan pada Hari Buruh Internasional 1 Mei 2021. Dalam festival itu, mereka berjoget
dan bernyanyi dan hanya sedikit orang yang mengenakan masker. Strawberry Music Festival
merupakan festival musik di luar ruangan pertama yang diadakan di kota itu setelah pandemi yang
terjadi. Festival ini menarik perhatian masyarakat dunia mengingat di berbagai tempat di dunia
pandemi tengah terjadi dan dalam acara tersebut hadir sekitar 11.000 orang warga. Baca juga:
Seperti Ini Kondisi di Wuhan Jelang Tahun Baru Imlek 2021 6. Kondisi di China saat ini Saat hari
sebelum dihelatnya festival musik tersebut, China pada Jumat (30/4/2021) mencatat adanya 16
kasus baru. Akan tetap, Komisi Kesehatan Nasional menyatakan bahwa temuan kasus baru tersebut
merupakan kasus infeksi impor yang berasal dari pelancong dari luar negeri. Adapun jika
diakumulasi, kasus total yang dimiliki China adalah sebanyak 90.671 kasus dengan kematian
sebanyak 4.636 kasus. Pada Jumat, China juga telah melakukan sekitar 11,6 juta vaksinasi kepada
warganya. Negara itu kini total yang telah divaksin adalah sebanyak 625 juta orang menurut data
yang dirilis Komite Kesehatan Nasional Sabtu (1/5/2021).  Baca juga: Menilik Penyelidikan WHO
soal Virus Corona di Wuhan, seperti Apa? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap
hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik
link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih
dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Wuhan: Dari Kasus Pertama Covid-19,
hingga Gelar Festival Musik", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/04/080000165/6-fakta-wuhan-dari-kasus-
pertama-covid-19-hingga-gelar-festival-musik?page=all.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai