Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Gout

Gout dikenal sejak masa Hippocrates dinamakan sebagai " penyakit para raja dan raja dari
penyakit ". Gout bahasa latin, yaitu gutta (tetesan) karena percayaan kuno bahwa penyebab
ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.

Gout merupakan bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada individu dengan kadar asam
urat darah yang tinggi. Asam urat ini dapat membentuk kristal dengan bentuk, seperti jarum
di sendi. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan serangan gout yang sangat nyeri, disertai
kemerahan, bengkak, dan hangat di area tersebut.

Gout adalah sejenis sakit sendi atau arthritis yang ditandai dengan pembengkakan pada sendi
akibat kadar asam urat berlebih dalam tubuh. Asam urat atau Gout adalah produk akhir
buangan yang dihasilkan dari metabolisme/ pemecahan purin.

Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan
kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3,6-8,2 mg/dl dan pada perempuan yaitu
2,3-6,1 mg/dk. Penderita gout gejalanya nyeri yang berat, bengkak dan berlangsung cepat,
lebih sering dijumpai pada ibu jari kaki untuk stadium akut dan untuk kronik didapatkan
gejala ditemukannya tofu dalam jaringan yaitu ditelinga, pangkal jari dan ibu jari kaki.

B. Klasifikasi Gout

Menurut Ns. Arif Muttaqin, S.Kep klasifikasi Gout dibagi menjadi dua yaitu :

1. Gout primer
Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat berlebihan,
penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal. Gout primer dipengaruhi oleh faktor
genetik. Terdapat produksi atau sekresi asam urat yang berlebihan.
2. Gout Sekunder
a. Produksi asam urat yang berlebihan, misalnya pada:
1. Kelainan mieproliferatif (polisitemia, leukimia, mieloma retikularis.
2. Sindroma Lesch-Nyhan yaitu suatu kelainan akibat defisiensi hipoxantin
guanine fosforibosil transferase yang terjadi pada anak-anak dan sebagian
orang dewasa
b. Gangguan penyimpanan glikogen
Ada pengobatan anemia perniosa karena maturasi sel megaloblastik
menstimulasi pengeluaran asam urat.
c. Sekresi asam urat yang berkurang, misalnya pada:
1. Gagal ginjal kronik
2. Pemakaian obat-obat salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide ( obat
TBC ), levodopa (obat parkinson), asam nikotinat, ethambutol.

C. Penyebab Gout

Gout terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini menyebabkan peradangan dan
rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat. Kristal urat dapat terbentuk ketika seseorang
memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan secara
alami di dalam tubuh. Purin juga ditemukan pada makanan tertentu, seperti steak, daging
organ, dan makanan laut. Makanan lain juga mempromosikan kadar asam urat yang lebih
tinggi, seperti minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula
buah (fruktosa).

Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Namun, kadang-
kadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit
asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam
dan membutuhkan, seperti urat di jaringan sendi atau sekitarnya yang menyebabkan rasa
sakit, peradangan, dan pembengkakan.

1. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau makanan yang kaya akan protein purin.
2. Obesitas
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar asam urat dan juga memberikan
beban menahan yang berat pada penopang sendi tubuh. Sebaiknya berpuasa dengan
memilih makanan rendah kalori tanpa mengurangi konsumsi daging (tetap memakan
daging berlemak) juga dapat menaikkan kadar asam urat. Diet makanan rendah kalori
dapat menyebabkan starvation sehingga menyebabkan hiperurisemia.
3. Riwayat keluarga
Menurut seneca, orang-orang dengan riwayat genetik/keturunan yang mempunyai
hiperurisemia mempunyai resiko 1-2 kali lipat dibanding pada penderita yang tidak
memiliki riwayat genetik.
4. Usia
Meskipun kejadian hiperurisemia bisa terjadi pada semua tingkat usia namun kejadian
ini meningkat pada laki-laki dewasa berusia 30 keatas dan wanita setelah monopuse
atau berusia lebih dari 50 tahun.
5. Jenis kelamin
Bila dibandingkan jumlah penderita hiperurisemia sebelumnya penderita pria
proporsinya lebih besar dari pada wanita pada kelompok usia yang sama.
6. Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula dalam
darah melebihi normal dan adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein yang disebabkan oleh diefisien hormon insulin secara relatif atau absolut.
7. Gagal ginjal
Seseorang gagal ginjal maka tubuh gagal mengeluarkan timbunan asam urat melalui
urin. Semakin lama timbunan asam urat ini akan menyebabkan hiperurisemia.
8. Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai oleh peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam plasma, kelainan fraksi utama dari lipid adalah kenaikan
kadar kolesterol total, LDL , HDL, trigliserida.

D. Gambaran epidemiologi Gout

Hasil riskesdas tahun 2018 penyakit sendi tertinggi berada dia Aceh yaitu 13,3% sedangkan
terendah ada di Sulawesi barat yaitu 3,2% . Untuk angka nasional mengalami penurunan
dibandingkan Tahun 2013 yaitu sebanyak 4,6% yaitu pada tahun 2013 11,9 sedangkan pada
tahun 2018 menurun menjadi 7,3%. Berdasarkan umur menurut riskesdas 2018 umur 75
tahun ke atas paling banyak mengalami penyakit sendi dibandingkan dengan laki-laki yaitu
8,5% dan masyarakat pedesaan cenderung lebih banyak mengalami penyakit, sendi
dibandingkan masyarakat kota dengan prevalensi 7,8%.

E. Pencegahan Gout

Secara umum penanganan Gout adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi
dan pengobatan. Pengobatan dilakukan dini agar tidak terjadi kerusakan sendi komplikasi
lain. Pengelolaan Gout sebagian bertolakan karena adanya komorbiditas, kesulitan dalam
mencapai kepatuhan terutama jika perubahan gaya hidup diindikasikan, efektivitas dan
keamanan terapi dapat bervariasi dari pasien ke pasien.

1. Perilaku hidup sehat


a. makan dan menu seimbang
b. Olahraga teratur
c. Tidak merokok
d. Tidak minum minuman keras dan narkoba
e. Istirahat yang cukup
f. Mengendalikan stres
g. Perilaku atau gaya hidup positif bagi kesehatan.
2. Perilaku sakit
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
b. Mengenal/mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/ penyembuhan penyakit
yang kayak
c. Mengetahui hak.

Daftar pustaka

https://www.alodokter.com/rematik-asam-urat

Buku pedoman epistemologi penyakit degeneratif D3 gizi

Anda mungkin juga menyukai