Anda di halaman 1dari 16

Prinsip-Prinsip 

Biokimia
Dalam Tubuh Manusia

•Biokimia adalah ilmu yang mempelajar
i struktur, organisasi, dan fungsi materi
kehidupan
•Biokimia bertujuan:
–memahami bagaimana molekul-
molekul yang  “tidak
hidup” berinteraksi membentuk fenomena
kehidupan yang kompleks dan efisien
–menjelaskan keberagaman bentuk keh
idupan  dalam   terminologi kimia

Tiga fokus utama dalam Biokimia
•Struktur kimia: hubungan struktur-
fungsi  protein,
karhohidrat, lipid, DNA/RNA
•Metabolisme: keseluruhan reaksi-
reaksi kimia  yang berlangsung di
dalam organisme hidup
(anabolisme, katabolisme, pengaturan e
nergi  seluler)
•Penyimpanan,
transmisi, dan ekspresi informasi geneti
k: replikasi DNA dan sintesis  protein

Unsur-unsur penyusun tubuh 
manusia
•Empat unsur utama penyusun tubuh
manusia
secara kuantitatif adalah: C, H, O, dan N
–Keempat unsur ini disebut elemen makro
–Membentuk 99% massa tubuh
–60 – 70% massa sel dibentuk
oleh H dan O
–Penyusun utama senyawa organik
–Unsur utama lain yang masuk dalam kelo
mpok ini  adalah P dan S
Senyawa-senyawa
penyusun tubuh manusia
•Senyawa-senyawa penyusun tubuh
manusia  disebut biomolekul
•Secara kimiawi lebih dari setengah ber
at kering  sel adalah karbon (C)
•Karbon dapat membentuk:
–Ikatan kovalen tunggal dengan atom hidr
ogen (H)
–Ikatan kovalen tunggal maupun ikatan
rangkap dengan atom
oksigen (O), nitrogen (N) dan atom
karbon (C) lainnya

Senyawa-senyawa
penyusun tubuh manusia
•Hampir seluruh biomolekul
merupakan turunan
dari hidrokarbon (C – H)
•Atom-atom hidrogen dari hidrokarbon
tersebut diganti dengan berbagai gugus
-gugus fungsional yang menentukan sifa
t kimia spesifik bagi  biomolekul
•“Kepribadian” suatu
biomolekul ditentukan oleh
gugus fungsionalnya dan disposisinya di
dalam  struktur tiga dimensi

Biomolekul utama penyusun tubuh
manusia terdiri  atas 4 kelas utama, yaitu:
1.Protein
2.Asam nukleat
3.Karbohidrat
4.Lipid
•Keempat biomolekul ini disebut
makromolekul  biologik
•Merupakan molekul besar yang tersusun
atas  subunit-subunit molekul organik
yang lebihkecil
•Makromolekul biologik bersifat esensial
bagi  struktur dan fungsi sel

IKATAN DAN INTERAKSI KIMIA 


DALAM STRUKTUR BIOLOGI
 

•Makromolekul yang bertanggungjawab membentuk struktur sel

dan menjalankan fungsi sel terbentuk dari ribuan atom yang

disatukan oleh ikatan yang kuat, ikatan kovalen

•Ikatan kovalen berperan membentuk polimerisasi namun

tidak menggambarkan “kompleksitas” struktur molekular dalam

sistem biologi

•Terutama pada struktur protein dan asam nukleat

IKATAN DAN INTERAKSI KIMIA 


DALAM STRUKTUR BIOLOGI
 

•Interaksi antar molekul yang “lebih lemah” bertanggungjawab

membentuk arsitektur yang elegan penyusun struktur biologi

•Interaksi ini disebut interaksi non-kovalen (=ikatan non-

kovalen)

•Interaksi non-kovalen sangat penting dalam

menentukan struktur, stabilitas, dan fungsi biomolekul


Ikatan yang lemah pada interaksi     non-kovalen
memudahkan molekul untuk berubah (broken
and re-formed) secara terus menerus sesuai
dengan fungsi yang diembannya

•Struktur dan sifat biomolekul sangat ditentukan oleh ikatan

hidrogen

•Merupakan interaksi antara atom hidrogen yang secara

kovalen terikat dengan atom  lain  dengan sepasang

elektron dari atom lain

Ikatan hidrogen merupakan interaksi non-


kovalen terpenting pada sistem biologi

Ikatan hidrogen memiliki peran penting dalam menstabilkan struktur


tiga dimensi protein dan makromolekul biologis penting lainnya

 
Peran air dalam
berbagai proses
biologi
ANATOMI CAIRAN TUBUH

•Air merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia 


 
•Total air tubuh bervariasi menurut umurjenis kelamin 
 
•Pada pria dewasa normal, TBW sekitar 60% dari berat tubuh,

 
• pada wanita dewasa normal 50%. 

•Neonates memiiki persentase air tertinggi, dengan 75%-80% berat

tubuh berupa air. Selama beberapa bulan pertama setelah lahir 

•Total air tubuh sebagai persentase berat tubuh berkurang Bersama

dengan penambahan umur

•Cairan intraseluler adalah cairan yang terdapat di dalam sel

tubuh 

•Cairan Intraseluler menyusun sekitar 40% dari berat badan

atau 2/3 dari cairan tubuh

•Mengandung kompartemen cairan : natrium, kalium,kalsium,

magnesium, klorida,bikarbonat, fosfor, protein 

•Proporsi kalium lebih besar didalam cairan intraseluler.

Kalium penting dalam mengendalikan volume sel 


 

Cairan
•Cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel 

•jumlah sekitar 20% dari berat badan atau 1/3 dari cairan tubuh 

•Mengandung kompartemen cairan : natrium, kalium,kalsium,

magnesium, klorida,bikarbonat, fosfor, protein 

•Cairan ekstraseluler terbagi dalam cairan interstitial, dan

cairan intravaskular

•Natrium secara kuantitatif merupakan kation ekstraselulerpalin

g penting dalam volume ekstraseluler.

Cairan interstisial 
•Cairan interstitial menempati 15 persen dari total berat badan
•Kandungan protein cairan interstisial relatif rendah (2
g/dL) karena hanya sejumlah kecil protein
plasma secara normal dapat melewati celah kapiler
 
 
 

Cairan Intravaskular
•Cairan interstitial menempati 5 persen dari total berat badan
•Kebanyakan elektrolit (ion-ion kecil) dapat lewat secara bebas antara
plasma dan interstisium
Utama

Cairan Transeluler  
•Cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh
•cairan ini adalah cairan serebrospinal, cairan okular, cairan sendi, dan
rongga pleaural yang berisi cairan yang hanya ditemukan di ruang yang
dibatasi epitel 

•Sel Lemak 

•Usia

•Jenis Kelamin 

•Aktivitas

STRUKTUR, FUNGSI DAN


METABOLISME PROTEIN.
ASAM AMINO DAN
PROTEIN
PROTEIN
•Molekul yg sangat vital untuk organisme  terdapat
di semua sel
•Polimer  disusun oleh 20 macam asam amino
standar
•Rantai asam amino dihubungkan dg ikatan kovalen
yg spesifik
•Struktur & fungsi ditentukan oleh kombinasi, jumlah
dan urutan asam amino
•Sifat fisik dan kimiawi  dipengaruhi oleh asam
amino penyusunnya

FUNGSI PROTEIN
•Reaksi kimia  enzymes
•Immune system  antibodies
•Mechanical structure  tendons
•Generation of force  muscles
•Nerve conduction  ion channels
•Vision  eye lens
 

ASAM AMINO
•merupakan unit penyusun protein 
•Struktur:
   satu atom C sentral yang mengikat secara
kovalent: 
•gugus amino, 
•gugus karboksil, 
•satu atom H dan 
•rantai samping (gugus R)  

ASAM AMINO STANDAR


•Asam amino yang menyusun protein organisme ada
20 macam disebut sebagai asam amino standar
•Diketahui asam amino ke 21
disebut selenosistein (jarang ditemukan) Terdapat di
beberapa enzim seperti gluthatione peroxidase
•Selenenosistein mempy kode genetik:  UGA  biasa
utk stop kodon  tjd pd mRNA dgn struktur 2nd yg
banyak.
 ASAM AMINO NON POLAR
•Memiliki gugus R alifatik 
•Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin
•Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile
(I)  biasa terdapat di bagian dlm protein.
•Prolin berbeda dgn a.a  siklis. Tapi mempunyai byk
kesamaan sifat dgn kelompok alifatis ini.
•Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan
lipid

ASAM AMINO POLAR


•Memiliki gugus R yang tidak bermuatan
•Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin,
glutamin
•Bersifat hidrofilik  mudah larut dalam air
•Cenderung terdapat di bagian luar protein
•Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi
pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami
oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide 
•(-S-S-)  sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena
selalu terjadi dari 2 buah molekul sistein dan tidak
dikode oleh DNA)
ASAM AMINO DENGAN GUGUS
R AROMATIK
•Fenilalanin, tirosin dan triptofan

•Bersifat relatif non polar  hidrofobik 

•Fenilalanin bersama dgn V, L & I  a.a plg hidrofobik

•Tirosin  gugus hidroksil , triptofan  cincin indol

•Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen penting untuk

menentukan struktur ensim

•Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV λ280

nm  sering digunakan utk menentukan kadar protein

ASAM AMINO DENGAN GUGUS R


BERMUATAN POSITIF
•Lisin, arginin, dan histidin
•Mempunyai gugus yg bersifat basa pd rantai
sampingnya
•Bersifat polar  terletak di permukaan protein dapat
mengikat air.
•Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd
gugus imidazol) dibanding 
•lisin  gugus amino

•arginin  gugus guanidino

•Krn histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH


fisioligis sering berperan dlm reaksi ensimatis yg
melibatkan pertukaran proton
 

Anda mungkin juga menyukai