TUGAS 8 (Mangrove)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elif Ivana Hendastari Hari/tanggal: Senin, 25 SOktober 2021

NIM : C54170095 Survei dan Pemetaan Sumberdaya Laut

Desain Survei dan Pemetaan Sebaran dan Kerapatan Mangrove di Pulau Gili Sulat,
Lombok Timur

Lokasi Pengolahan Data


Pengolahan data kali ini mengambil lokasi di Gili Sulat, Lombok Timur untuk memetakan
sebaran dan kerapatan mangrove. Gili Sulat merupakan salah satu Kawasan Konservasi Perairan
dan sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah. Satu penelitian yang sudah dilakukan oleh Agil
(2007), telah teridentifikasi tujuh spesies mangrove sejati terdapat di Gili Sulat. Gili Sulat
merupakan pulau di sebelah timur bagian utara Pulau Lombok dengan luas 1200 hektar yang
sebagian besar arealnya terendam air sebagai habitat mangrove. Hutan mangrove di Gili Sulat
dihuni banyak spesies mangrove. Jumlah itu termasuk paling banyak di Indonesia (Idrus et al.
2014). Selain itu, berbagai spesies burung hidup di hutan mangrove Gili Sulat. Salah satunya
adalag burung bertong atau burung maleo (Macrocephalon maleo).

Gambar 1 Lokasi pengambilan data mangrove di Gili Sulat, Lombok Timur

Desain Survei Pengambilan Data Mangrove


Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling.
Teknik ini digunakan dengan memilih beberapa lokasi berdasarkan pada kriteria tertentu. Menurut
Raupong et al. 2015, stratified random sampling jika dibandingkan dengan simple random
sampling memiliki variansi yang lebih minimum dan cocok untuk sampel dengan jumlah yang
besar. Pada pengambilan data lapang mangrove digunakan plot persegi 10x10 meter. Identifikasi
spesies mangrove menggunakan buku paduan identifikasi Kitamura et al. (1997). Citra yang
digunakan untuk melakukan pemetaan sebaran dan kerapatan mangrove ini menggunakan data
citra Sentinel-2A yang diakusisi pada 27 Februari 2018.
Gambar 2 Desain survei pengambilan data mangrove di Gili Sulat, Lombok Timur

Hasil Pengolahan Data


Hasil ekstraksi citra satelit sentinel-2A di Gili Sulat, Lombok Timur dengan menggunakan
Algortima Normalize Difference Vegetation Index (NDVI) menghasilkan 4 kelas, yakni non -
mangrove, mangrove jarang, mangrove sedang, mangrove rapat. Indeks vegetasi atau NDVI
adalah indeks yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman. Indeks vegetasi merupakan
kombinasi matematis antara band merah dan band NIR (Near-Infrared Radiation) yang telah lama
digunakan sebagai indikator keberadaan dan kondisi vegetasi (Prasetyo 2017). Pada Gili Sulat,
Lombok Timur didominasi oleh kelas mangrove rapat. Hal ini dapat disebabkan karena Gili Sulat
merupakan kawasan konservasi, pada umumnya kawasan konservasi bertujuan untuk melindungi
kekayan ekosistem. Pada Gili Sulat, ekosistem mangrove menjadi target utama untuk dilindungi
kelestariannya, hal ini terbukti dengan ditetapkannya Gili Sulat menjadi kawasan konservasi
terbaik di Pulau Lombok serta menjadi ekosistem mengrove terbesar ke-5 di dunia.

Daftar Pustaka
Agil A-I. 2007. Mangrove Sebagai Bioindikator untuk Menentukan Kualitas Lingkungan di
Kawasan Pantai Sumbawa Barat dan Lombok Timur NTB [disertasi]. Malang (ID) :
Universitas Negeri Malang.
Idrus AA, Mertha IG, Hadiprayitno G, Ilhamdi ML. 2014. Kekhasan morfologi spesies mangrove
di Gili Sulat. Jurnal Biologi Tropis. 14(2):120.-128.
Prasetyo NN, Sasmito B, Prasetyo Y. 2017. Analisis perubahan kerapatan hutan mangrove
menggunakan metode NDVI dan EVI pada citra satelit landsat 8 tahun 2013 dan 2016 (are
studi : kabupaten semarang. Jurnal Geodesi Undip. 6(3):21-27.
Raupong, Saleh MAF, Taruma HS. 2015. Penaksiran rataan dan varianspopulasi pada sampel acak
terstratifika dengan auxiliary variable. JMSK. 12(1): 9-18.

Anda mungkin juga menyukai