Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PAPER

MAC

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD BAKDAMULRADJU SN
NIM. 21706309

DOSEN : DR.dr.ROBERT V.PHILLIPS.,M.Kes.,MARS.,DPDK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Suatu sumber radioaktif yang meluruh akan memancarkan partikel α, β, atau γ secara acak
dimana partikel yang dipancarkan tersebut mempunyai energy tertentu.
Peluruhan Beta
Sinar beta (β) merupakan radiasi partikel yang bermuatan negatif. Sinar partikel beta
merupakan elektron yang berasal dari inti atom. Energi sinar ini sangat bervariasi, selain itu
memiliki daya tembus yang lebih besar dibandingkan dengan sinar partikel alfa, tetapi daya
peng-ion-nya lebih lemah. Dalam peluruhan beta, sebuah proton berubah menjadi inti atau
sebaliknya. Jadi Z dan N masing-masinng berubah satu satuan, tetapi A tidak berubah. Pada
peluruhan beta, yang paling utama adalah sebuah netron meluruh menjadi sebuah proton dan
sebuah elektron. Ketika proses peluruhan ini pertama kali dipelajari, partikel yang dipancarkan
disebut partikel beta, kemudian baru diketahui bahwa partikel itu adalah elektron. Elektron yang
dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron kulit atom dan juga bukan elektron yang
semula berada dalam inti. Tetapi elektron ini diciptakan oleh inti dari energi yang ada. Jika ada
beda energi diam sekurang-kurangnya, maka penciptaan elektron sangat mungkin terjadi.
Resolusi merupakan salah satu parameter penting pada pencacahan radiasi menggunakan
detektor. Resolusi atau daya pisah energi radiasi menunjukkan kemampuan detektor untuk
membedakan spektrum dengan energi yang berbeda-beda. Sehingga semakin besar resolusinya,
semakin baik kinerja detektor tersebut dalam membedakan spektrum yang ditandai dengan
tingginya resolusi mendekati 100%.
Peluruhan Gamma
Sinar gamma (γ) adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang berenergi tinggi, tidak memiliki
muatan dan tidak memiliki massa. Sinar gamma diproduksi oleh radioaktif atat proses nuklit
seperi penghancuran positron-elektron. Sinar yang membentuk spektrum elektromagnetik ini
adalah energi tertinggi dibandingkan dengan sinar alfa dan beta. Sinar gamma mempunyai daya
tembus, tetapi kurang bisa mengionisasi.
Peluruhan gamma terjadi bila suatu inti atom metastabil bertransformasi menjadi inti atom
stabil dengan memancarkan partikel gamma. Partikel gamma tidak bermassa dan tidak
bermuatan, atau disebut foton, yaitu paket energi elektromagnetik diskrit. Salah satu contoh
unsur yang akan menghasilkan partikel gamma ketika meluruh adalah Cs-137
Reaksi reaksi yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
II. DASAR TEORI

Interaksi radiasi gamma dengan Materi


Radiasi gamma termasuk salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang mempunyai
energi paling besar. Radiasi ini dipancarkan dari inti radioaktif yang masih berada dalam
keadaan tereksitasi yang masing – masing isotopnya mempunyai karakteristik energi masing –
masing. Bila radiasi ini melewati suatu materi maka akan terjadi interaksi antara radiasi gamma
dan atom pembentuk materi tersebut. Ada tiga macam kemungkinan interaksi yang akan terjadi
jika foton gamma melewati suatu materi yaitu proses hamburan compton, efek fotolistrik dan
produksi pasangan (pair production).
Hamburan Compton
Peristiwa hamburan Compton akan terjadi
jika foton menumbuk elektron bebas atau
elektron yang terikat lemah pada atomnya.
Keadaan ini menyebabkan energi foton tidak
akan terserap seluruhnya oleh elektron tersebut
tidak seperti dalam perisitiwa fotolistrik sehingga
elektron hanya akan menyerakhan sebagain
energinya kepada elektron dan kemudian foton akan terhambur dengan sudut θ terhadap arah
gerak mula – mula dan tentunya dengan energi yang lebih rendah dari energi semula.

GambGambar 2.1 Proses Hamburan Compton

Elektron yang terlepas dikenal juga dengan nama elektron Compton. Energi radias
gamma yang dihamburkan setelah melewati materi merupakan fungsi energi radiasi gamma awal
dan sudut θ yang dibentuk antara arah radiasi semula dan radiasi setelah dihamburkan.
1 1 1−cos θ
= +
Eγ E γ me c 2
o
Dengan me adalah massa elektron.
Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik akan terjadi jika radiasi gamma menumbuk elektron yang terikat kuat
pada atomnya dan energi radiasi gamma lebih besar jika dibandingkan dengan energi ikat
elektron pada atom tersebut. Energi radiasi akan terserap seluruhnya oleh elektron sehingga
elektron mampu melepaskan ikatannya dari atom dan kelebihan energi yang diserap digunakan
sebagai energi gerak elektron tersebut.
Ek =Eγ −E b
dengan Ek adalah energi kinetik elektron, Eγ adalah energi radiasi gamma yang menumbuk
elektron dan Eb adalah energi.

Elektron yang dilepaskan disebut fotoelektron sedangkan atom yang telah kehilangan
elektron ini berada dalam keadaan tereksitasi sehingga untuk menjadi stabil elektron yang berada
di tingkat energi yang lebih tinggi akan berpindah menuju ke tingkat energi yang lebih rendah
dengan melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk energi sinar – X dan elektron yang
bergerak turun ini dikenal dengan elektron Auger.

Peristiwa Produksi Pasangan (Pair Production)


Bila radiasi gamma memiliki energi yang cukup besar sehingga menuju mendekati inti
atom. Radiasi gamma akan lenyap dan sebagai gantinya muncul sepasang elektron – positron (e
+ dan e -). Peristiwa ini dikenal dengan istilah produksi berpasangan elektron – positron. Massa
elektron dan postiron masing masing setara dengan energi sebesar 0,511 MeV yang merupakan
massa diam elektron. Dengan demikian efek pembentukan pasangan ini tidak akan terjadi
kecuali bila energi radiasi gamma menimal sama dengan 2 x 0,511 MeV = 1,022 MeV. Bila
energi radiasi gamma melebihi 1,022 MeV maa kelebihan energinya akan dibagi oleh elektron
dan positron sebagai energi geraknya.

Ek =2 mo c 2 + Ek +¿
e +E k ¿ ¿
−¿
e

Dengan Ek + merupakan eenrgi kinetik


positron dan Ek – merupakan energi kinetik elektron.

Detektor Radiasi NaI (TL)


Untuk bisa menampilkan spektrum energi radiasi nuklir, diperlukan suatu detektor yang tidak
hanya mampu mencacah intensitas radiasi yang memasukinya seperti detektor geiger – muller
tetapi juga harus bisa memberikan stimulan yang linear dengan energi radiasi yang
memasukinya, misalnya detektor sintilasi NaI (TL).
Penganalisis Salur Ganda (Multi Channel Analyzer)
Sebelum membahas mengenai salur ganda, sebaiknya perlu tahu terlebih dahulu tentang
penganalisis salur tunggal SCA (Single Channel Analyzer). Penganalisis salur tunggal
mempunyai satu jalur pencacahan yang dibatasi oleh suatu ambang batas (upper level) dan
ambang bawah (lower level) yang jarak antara ambang tadi bisa diukur dan disebut dengan
jendela (window). Hanya pulsa – pulsa yang mempunyai tinggi amplitudonya berada didalam
jendela saja yang akan diteruskan menuju alat pencacah. Sedangkan semua pulsa yang tingginya
diluar jendela tidak akan tercacah.
Contoh di modul akan tercacah sebanyak 5 pulsa yang akan diteruskan ke pencacah. Lebar
tegangan antara upper level dan lower level dikenal sebagai lebar jendela. Posisi jendela ini bisa
diset mulai dari tinggi pulsa yang paling rendah sampai tinggi yang digunakan yang dikenal
dengan nomor kanal. Nomor kanal ini akan sebanding dengan energi partikel radiasi.
Spektrum energi radiasi gamma bisa dibuat dengan cara membuat kurva hubungan antara
nomor kanal dan besar intensitas yang tercacah pada masng – masing nomor kanal. Penganalisis
salur ganda boleh dianggap sebagai gabungan dari banyak SCA dan dapat membuat spektrum
energi radiasi gamma secara sekaligus. Penganalisis salur ganda adalah sebuah alat yang lebih
rumit dan terdiri dari beberapa bagian :
1) Unit Analog to Digital Converter (ADC)
2) Unit Memori
3) Unit tambahan : Unit Pengolah data, amplifier, dll.

Kemampuan sistem spektrometer energi radiasi


untuk memisahkan antara energi radiasi yang
masuk sangat penting diketahui akrena untuk
memberikan infromasi seberapa valid informasi
energi radiasi yang muncul dalam spektrum
radiasi yang dihasilkan. Resolusi energi radiasi tergantung dari berbagai variabel diantaranya
adalah jenis bahan yang digunakan sebagai detektor radiasi dan tegangan tinggi (HV atau High
Voltage) yang dioperasikan. Semakin jelas dua buah energi radiasi yang berdekatan yang
dipisahkan, semakin baik untuk kerja spektrometer tersebut. Nilai Resolusi bisa dihitung dengan
menggunakan persamaan :
FWHM
R= x 100 %
∆E
dengan R merupakan resolusi spektrometer, FWHM (Full Width Half Medium) dan ∆ E adalah
jarak antara dua energi.
Kalibrasi Energi Radiasi Gamma
Untuk memeproleh spektrum energi radiasi gamma yang bersatuan keV dan MeV perlu
dilakukan kalibrasi energi terlebih dahulu. Dengan menggunakan detektor NaI (TL) tinggi pulsa
yang dihasilkan oleh detektor akan sebanding dengan energi radiasi gamma yang masuk kedalam
detektor. Tinggi pulsa yang berada dalam jendela tertentu akan dicatat dalam nomor kanal
tertentu yang juga sebanding dengan energi radiasi gamma. sehingga satuan nomor kanal bisa
diubah denganc ara membuat persamaan garis lurus antara nomor kanal dengan energi radiasi.
Untuk mengkalibrasinya perlu digunakan sumber radiasi pemancar gamma yang energinya sudah
diketahui.
Intensitas Radiasi yang tercacah
Intensitas radiasi yang tercacah merupakan luasan daerah dibawah kurva seperti yang ada
didalam modul fisika eksperimental II bagian
Laboratorium Fisika Modern dengan judul
ekseperimen radiasi beta dan gamma.
I ( E )=∫ f ( E ) dE

Intensitas radiasi tercacah (G) adalah


itnensitas sesungguhnya (R) ditambah dengan intensitas latar (B) sehingga intensitas
sebenarnya :
R=G−B
Dengan B adalah luas trapesium dibawah kurva.

Anda mungkin juga menyukai