Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI 5

Nama : ASTRIED KAWATU


NIM : 18507174

“SPESIASI”
Pengertian Spesiasi
Spesiasi merupakan unit dasar untuk memahami biodiversitas. Spesies adalah adalah
kata dalam bahasa latin yang berarti “jenis” atau “penampakan”.Waluyo (2005) menyatakan
bahwa spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat
mengandalkan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan
bervitalitas sama dengan induknya. Namun di sisi lain pertanyaan tentang “apa itu spesies
telah menimbulkan perdebatan berkepanjangan sementara konsep-konsep spesies baru terus
bermunculan. Riyanto dalam Mayden ( 1997) dan Ariyanti (2003) mengatakan bahwa saat
ini ada sekurang-kurangnya 22 konsep untuk mendefenisikan spesies yang semuanya
tampak berbeda-beda. Itu artinya bahwa para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda
dalam memahami tentang spesies. Munculnya keanekaragaman konsep spesies ini
dilatarbelakangi oleh dua alasan yang mendasar. Alasan pertama adanya perbedaan pendapat
tentang spesiasi yang merupakan proses munculnya suatu spesies baru. Karena spesiasi
bukan hanya menarik perhatian para ahli evolusi, tetapi juga memikat perhatian dari
berbagai disiplin ilmu biologi lainnya seperti morfologi, genetika, ekologi, fisiologi,
paleontologi, biologi reproduksi, dan biologi tingkah laku. Alasan kedua adalah karena
spesies adalah hasil proses evolusi yang terus berjalan. Artinya bahwa konsep spesies yang
dibuat berdasarkan proses spesiasi yang dibuat ketika spesies itu benar-benar sudah sampai
pada akhirnya.

Hukum yang Melatarbelakangi Terjadinya Spesiasi


Hukum spesiasi atau hukum terbentuknya spesies baru dikemukakan oleh:

1. Gregor Mendel

Mendel memilih untuk melakukan penelitian yang terencana dan teliti dengan
menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki banyak varietas. Ahli genetika
menggunakan istilah karakter untuk menjelaskan sifat yang dapat diturunkan (seperti warna
bunga yang terdapat pada individu). Setiap varian dari suatu karakter, seperti warna bunga
ungu dan putih pada bunga, dinamakan sifat (trait). Mendel melakukan persilangan pada
kacang ercis, dan setiap sifat yang tampak disebut Genotif dan sifat yang tidak tampak
disebut Fenotif. Mendel melakukan penyerbukan terhadap dua varietas yaitu antara kacang
ercis berbunga ungu dan putih. Perkawinan/persilangan dua varietas ini disebut Hibridisasi
yang disebut penyilangan monohybrid. Induknya disebut generasi P (Parental),
keturunannya disebut generasi F1 (filial/keturunan pertama). Dan bila F1 disilangkan
dengan F1 maka keturunannya disebut F2 (filial kedua). Berdasarkan hasil percobaannya
Mendel menyimpulkan bahwa:
a. Versi alternative gen (allel-allel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada
karakter yang diwarisi.
b. Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua allel, satu-satu dari masing-masing induk.

c. Jika kedua allel berbeda, maka salah satunya adalah allel yang dominan diekspresikan
sepenuhnya dalam penampakan organisme, sedangkan allel yang satunya yaitu allel
resesif tidak mempnyai efek yang jelas pada penampakan organisme.
d. Kedua allel untuk setiap karakter berpisah selama produksi

2. Hugo De Vries
Hugo De Vries salah seorang ahli evolusi yang mempelajari tentang evolusi dengan cara
memperdalam tentang mutasi/perubahan tempat yang bersifat reversible atau dapat
diperbaiki. Salah satu penyebab terjadinya perubahan sifat suatu organisme yaitu adanya
perubahan struktur kimia gen (DNA) pada organisme atau sering disebut dengan mutasi gen.
mutasi gen dapat terjadi secara acak dan dapat terjadi tanpa ataupun karena pengaruh faktor
luar.
Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang penting dan dapat memunculkan spesies baru
dengan sifat yang lebih baik tergantung dari angka laju mutasi (angka yang menunjukkan
jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu
spesies). Angka laju mutasi memang sangat kecil tetapi merupakan mekanisme yang sangat
penting karena dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
a. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen.
b. Individu dalam satu genersai dapat menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet.
c. Jumlah generasi satu spesies selama spesies itu ada banyak sekali

Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah mutasi yang menguntungkan selama periode
evolusi cukup besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif (mampu
beradaptasi) juga besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif (mampu
beradaptasi) juga besar. Dalam proses mutasi gen ini Hugo De Vries mebedakan mutasi
menjadi dua, yaitu:
a. Mutasi kecil, mutasi ini biasanya akan menyerang bagian-bagian inti, misalnya pada
Asam Nukleat dari DNA dan RNA.
b. Mutasi besar. Mutasi ini biasanya menyerang pada bagian kromosom, dimana di dalam
kromosom ini terdapat gen yang tersimpan di dalam lokus.
Lokus yang terdapat gen tersebut memiliki kode-kode tersendiri atau pasangan-
pasangannya sendiri yang biasa disebut Allela/allel. Mutasi besar ini dibagi lagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
1) Deletion (Penghapusan)
Penghapusan terjadi pada saat terjadinya mutasi dimana ada pasangan gen yang
hilang. Misalnya: P Q R S T P Q R T

2) Duplication (Penggandaan)
Terjadinya penggandaan gen saat terjdinya mutasi. Misalnya: J K L M J K K L M
3) Invertion (Penyisipan)
Adanya gen yang menyisip ke dalam gen lain atau pertukaran tempat. Misalnya: F
G H IJFGJIH
4) Translocation (Pemindahan)
Terjadinya pemindahan posisi gen pada saat mutasi antara ua pasangan kelompok
gen. Misalnya: V W X Y V W X T dan R S T U R S Y U
5) Polidaphly/ Polidagtil
Polidaphly adalah gen yang menyebabkan jari- jari tangan berjumlah lebih dari
sepuluh jari atau berjari banyak.
3. Hardy- Weinberg

E.H. Hardy (Inggris) dan W. Weinberg (Jerman) mengembangkan study genetika


populasi. Dari hasil studinya, kedua ahli tersebut menyatakan bahwa “Keseimbangan
frekuensi genotif AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a selalu sama dari generasi ke
generasi”. Hal tersebut dapat terjadi asalkan memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Tidak ada mutasi.

b. Terjadinya perkawinan secara acak.

c. Tidak ada aliran gen dan tidak terjadi migrasi.

d. Tidak terjadi genetic drift (populasi cukup besar).

e. Tidak ada seleksi alam

Pernyataan atau teori yang dikemukakan oleh E.H. Hardy dan W. Weinberg dikenal
dengan hukum Hardy-Weinberg. Secara matematis hukum Hardy-Weinberg dirumuskan
sebagai berikut:
P2+2pq+q2=1
Adanaya keseimbangan frekuensi gen menyebabkan terjadinya spesiasi pada organisme.

Mekanisme Spesiasi
a. Spesiasi Alopatrik
Spesiasi alopatrik adalah spesiasi populasi yang terbagi dua. Salah satunya populasi
alopatrik geografis terisolasi, misalnya fragmentasi habitat akibat perubahan geografis seperti
dengan adanya gunung atau perubahan sosial seperti emigrasi. Populasi yang terisolasi
kemudian mengalami perbedaan genotipik dan fenotipik mereka mengalami tekanan selektif
yang berbeda atau  secara independen mereka menjalani pergeseran genetik. Ketika populasi
kembali ke dalam kontak, mereka telah berkembamg dan tidak lagi mampu bertukar gen.
Pulau genetika, kecenderungan kecil, kolam genetik terisolasi untuk menghasilkan sifat-sifat
yang tidak biasa, telah diamati dalam beberapa keadaan, termasuk kepulauan dan perubahan
radikal di kalangan tertentu di pulau yang terkenal, seperti Komodo dan Galapagos, yang
terakhir setelah melahirkan ekspresi modern teori evolusi, setelah diamati oleh Charles
Darwin.

Terjadinya spesiasi alopatrik banyak dibuktikan melalui studi variasi geografi. Spesies
yang beranekaragam secara geografis dari seluruh karakter dapat menghalangi pertukaran
gen antara spesies simpatrik. Populasi yang terpisah secara geografis dapat terisolasi oleh
kemandulan atau perbedaan perilaku (ketika diuji secara eksperimen) dibandingkan dengan
populasi yang berdekatan. Populasi yang terisolasi mungkin tidak dapat
melakukan interbreeding jika mereka bertemu, karena bentuknya sangat menyimpang
(divergent) dan kemudian masuk ke dalam simpatrik tetapi tidak terjadi interbreeding.
Spesiasi alopatrik merupakan mekanisme isolasi yang terjadi gradual. Contoh:
Burung Acaulhiza pusilla tersebar luas di benua Australia dan mempunyai suatu populasi
yang sedikit berbeda yaitu A. Ewingi. Penjelasan yang masuk akal adalah selama
peristiwa pleistocene glaciation, ketika permukaan laut lebih rendah, Acanthiza menyerbu
Tasmania dan membedakan ke dalam A. ewingi yang terisolasi oleh suatu periode glacial,
mungkin telah ada A. pusilla pada pulau itu. Contoh bukti perbedaan alopatrik misalnya
hewan air tawar menunjukkan keanekaragaman yang besar di daerah pegunungan yang
banyak terisolasi dengan sistem sungai. Pada suatu pulau suatu spesies adalah homogen di
atas rentang kontinen yang berbeda dalam hal penampilan, ekologi dan perilaku. Suatu
contoh allopatric speciation lainnya yaitu suatu kelompok ular (garter snake) (Thamnophis)
di bagian barat Amerika Utara. Hubungan kompleks antar ras ular Thamnophis. Di dalam
kelmpok akuatik, hammondii, gigas, couchi, hydrophila, aquaticus, dan atratus membentuk
suatu sekuens/urutan sbspesies allopatric yang melakukan interbreed dimana jika mereka
bertemu (daerah abu-abu); tetapi atratus hidup pada waktu sama dengan hammondii tanpa
interbreeding. Lebih dari itu, hydrophila melakukan interbreed dengan biscutatus jika
mereka bertem, tetapi biscutatus juga melakukan interbreeds dengan anggota kelompok
terestrial, yang dengan cara lain memperluas sympatric dengan kelompok akuatik dan tidak
melakukan interbreed. Contoh spesiasi alopatrik lainnya adalah pembentukan spesies burung
finch di Kepulauan Galapagos yang dikemukakan oleh Darwin. Spesiasi burung finch
termasuk dalam isolasi geografik, spesialisasi ekologi, serta penyebaran kedua dan
penguatan. Fenomena penguatan merupakan satu di antara sedikit mekanisme spesiasi di
mana seleksi alam mengambil peran (Stearns and Hoekstra, 2003). Menurut Darwin bahwa
burung finch berasal dari satu nenek moyang burung yang sama.

b. Spesiasi Peripatrik

Spesiasi yang  terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme terisolasi dalam sebuah
lingkungan yang kecil dari populasi tertua. Spesiasi peripatrik dapat mengurangi variasi
genetik karena tidak kawin secara acak yang akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya variasi
genetik, populasi baru dapat berubah, baik secara genotipe maupun fenotipe dari populasi
asalnya. Populasi baru berpisah dari populasi induk akan tetapi masih berada di area
mengarah ke terbentuknya evolusi.

c. Spesiasi parapatrik/ Semi geografik

Dalam spesiasi parapatik, spesies baru terbentuk secara terisolasi dapat membentuk
populasi kecil yang dicegah dari gen bertukar dengan penduduk asli. Hal ini terkait dengan
konsep efek pendiri, karena populasi kecil sering mengalami kemacetan. Genetik drift sering
diusulkan untuk memainkan peran penting dalam spesiasi paripatrik contoh yang teramati
adalah  isolasi reproduksi terjadi pada populasi subjek Drosophila terhadap penduduk, varian
dari nyamuk Culexpipiens yang masuk di London.

Spesiasi parapatrik adalah dua zona populasi divergen yang terpisah tetapi saling
tumpang tindih. Hanya ada pemisahan parsial yang terjadi oleh geografi, sehingga individu-
individu dari setiap spesies bisa masuk dalam kontak atau saling terhalang dari waktu ke
waktu, tetapi keutuhan dapat mengurangi heterozigot yang mengarah ke seleksi alam untuk
perilaku atau mekanisme yang mencegah perkembangbiakan antara kedua spesies. Ekologi
mengacu pada spesiasi parapatrik dan peripatrik dalam hal relung ekologi. Semua berguna
untuk spesies baru yang akan sukses. Contoh yang teramati spesies burung camar disekitar
Kutub Utara.

Jika seleksi menyokong dua alel berbeda yang berdekatan atau parapatrik, frekuensi
sudah dapat ditetapkan. Dengan cukupnya seleksi pada suatu lokus yang berkontribusi
terhadap isolasi reproduktif, populasi dapat membedakan kepada spesies yang terisolasi
secara reproduktif. Endler (1977) dalam Widodo dkk (2003) berargumen bahwa zona bastar
yang biasanya menandai untuk dapat terjadinya kontak sekunder sebenarnya sudah muncul
secara in situ (melalui perbedaan populasi parapatrik dan spesies yang muncul juga
parapatrik).

Di dalam spesiasi parapatrik tidak ada barier ekstrinsik yang spesifik untuk gene flow.
Populasi berlanjut, tetapi populasi tidak kawin secara acak, individu lebih mudah kawin
dengan tetangganya secara geografis dari pada individu di dalam cakupan populasi yang
berbeda. Individu lebih mungkin untuk kawin dengan tetangganya daripada dengan individu
yang ada dalam cakupan. Di dalam gaya ini, penyimpangan boleh terjadi oleh karena arus
gen dikurangi di dalam populasi dan bermacam-macam tekanan pemilihan ke seberang
cakupan populasi. Contoh dari spesiasi parapatrik adalah spesiasi pada rumput
jenis Anthoxanthum odoratum. Model lain spesiasi parapatrik adalah model spesiasi
stasipatrik dari White (1968, 1978 dalam Widodo, 2003:55). White mengamati belalang
tanpa sayap, suatu populasi dengan rentang spesies yang luas berbeda dalam konfigurasi
kromosomnya. White mengusulkan bahwa suatu aberasi kromosom–mekanisme isolasi
parsial-muncul dalam suatu populasi dan memperluas cakupan/rentangannya membentuk
suatu ever-expanding zona bastar. Tetapi suatu mutasi chromosom yang menurunkan tingkat
kesuburan cukup untuk mempertimbangkan bahwa isolas reproduksi tidak dapat
meningkatkan frekuensi kecuali oleh genetic drift di dalam populasi yang sangat terbatas atau
kecil, tetapi akhirya model spasipatrik tidak dapat diterima secara luas.

d. Simpatrik

Spesiasi simpatrik adalah spesies yang menyimpang sementara dalam mendiami suatu
tempat yang sama. Sering dikutip contoh dari spesiasisympatric yaitu ditemukan pada hewan
serangga yang menjadi ketergantungan pada tanaman inang host yang berbeda di daerah
sama. Namun, keberadaan spesiasisympatric sebagai mekanisme spesiasi yang masih
diperebutkan. Orang-orang berpendapat bahwa bukti-bukti spesiasisympatric dalam
kenyataan adalah  spesiasi mikro-allopatric atau heteropatric. Contoh yang diterima secara
luas sebagian besar spesiasisympatric adalah bahwa dari Cichlids danau Nabugabo di Afrika
Timur, yang diperkirakan karena seleksi seksual.

Spesiasi melalui poliploidi, spesiasipoliploidi adalah mekanisme yang sering dikaitkan


dengan peristiwa spesiasi yang dapat menyebabkan beberapa di sympatry. Tidak semua
poliploidi secara reproduktif terisolasi dari tanaman induknya, sehingga peningkatan jumlah
kromosom tidak dapat mengakibatkan penghentian lengkap terhadap aliran gen antara
poliploidi baru dengan  diploid orang tua mereka (lihat juga spesiasi hibrida). Poliploidi
diamati di banyak spesies kedua tumbuhan dan hewan. Bahkan, telah diusulkan bahwa semua
tanaman yang ada dan sebagian besar pada hewan, poliploid tersebut  telah mengalami suatu
kejadian polyploidization dalam sejarah evolusi mereka. Namun, seringkali oleh reproduksi
partenogenesis sejak hewan poliploid sering steril, contohnya mamalia poliploid diketahui,
dan paling sering mengakibatkan kematian perinatal.

Model spesiasi simpatrik meliputi spesiasi gradual dan spontan. Sebagian besar model
spesiasi simpatrik masih dalam kontroversi, kecuali pada model spesiasi spontan dan spesiasi
poliploidi yang terjadi pada tanaman. Jika bastar antara dua spesies diploid membentuk
tetraploid akan dapat memperbesar isolasi reproduktif dari tetua yang diploid. Keturunan
triploid akibat backcross mempunyai proporsi aneuploidi yang tinggi, karena gamet
membawa cacat bawaan. Pembatasan interbreeding diantara bentuk diploid dan tetraploid
dapat muncul, tetapi tidak pada poliploidi. Mutasi tunggal atau perubahan kromosom
menimbulkan isolasi reproduktif lengkap di dalam satu tahap tidak akan sukses bereproduksi,
kecuali jika ada perkawinan inbreeding (perkawinan dalam keluarga yang membawa mutasi
baru). Pada hewan secara umum perkawinan inbreeding tidak biasa terjadi, tetapi pada
golongan Chaicidoidea (Hymenoptera) itu biasa terjadi. Keanekaragaman spesies yang tinggi
di dalam kelompok dimudahkan oleh perkawinan inbreeding (Askew, 1968 dalam Widodo
dkk, 2003). Isolasi reproduktif antar spesies yang berkerabat dekat pada umumnya dapat
dihubungkan dengan adanya perbedaan bukan pada lokus gen tunggal, tetapi pada banyak
lokus. Kebanyakan spesiasi berlangsung secara gradual , karena tidak sempurnanya gen awal
terhadap arus gen (gene flow) menjadi semakin efektif.

Anda mungkin juga menyukai