Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH VARIASI LATIHAN SQUAT JUMP WORK OUT

TERHADAP TINGGI LOMPATAN SMASH BOLA VOLI PADA


SISWA EKSTRAKURIKULER
SMKN 1 WAE RI”I

ARTIKEL

Oleh
ANTONIUS DIANSEN
NIM 201501001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


CITRA BAKTI
Agustus, 2019

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel olehAntonius Diansen telah diperiksa dan disetujui untuk di Upload

Malanuza, ………Agustus 2019

Mengetahui

Pembimbing I

Bernabas Wani, S.Pd., M.Pd


NIDN 0815118903

Pembimbing II

Nikodemus Bate, M.Pd


NIDN 0821108001
ABSTRAK

PENGARUH VARIASI LATIHAN SQUAT JUMP WORK OUT TERHADAP TINGGI


LOMPATAN SMASH BOLA VOLI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER
SMK NEGERI I WAE RI’I.

Antonius Diansen1,Bernabas Wani2, Nikodemus Bate3


1Mahasiswa prodi PJKR, 2.3dosen STKIP Citra Bakti

Program Studi PJKR STKIP Citra Bakti

1thonydiansen@gmail.com, 2bernabas.wani@gmail.com, 3nico.dua21@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Variasi latihan squat Jump Work
Out terhadap tinggi lompatan smash Bola Voli pada siswa ekstrakurikuler SMK Negeri I
Wae Ri’i. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen
dengan rancangan (desain) one grouppre-test post-test design.Sampel dalam penelitian
ini adalah siswa ekstrakurikuler SMKN I Wae Ri’I yang berjumlah 40 orang yang terdiri
dari 20 orang kelompok eksperimen dan 20 orang kelompok kontrol. Data dikumpulkan
menggunakan metode tes tinggi lompatan smash Bola Voli. Data di analisis dengan
teknik analisis varians dan rata – rata menggunakan rumus uji t dengan bantuan
komputer program SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis uji t pada uji independent
sample t-test diketahui bahwa nilai sig (2 tailed) adalah 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak dan
Ha di terima dengan nilai t –hitung sebesar 20.353 dengan rata- rata ketinggian lompatan
smash antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui rata rata (X1 = 50.9
cm > 38.1 cm, Oleh karena nilai t-hitung sebesar 20.353 > t tabel =1.685. maka H0
ditolak dan Ha di terima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi
latihan squat jump terhadap tinggi lompatan smash pada siswa ekstarkurikuler SMKN 1
Wae Ri’i.

Kata Kunci : Variasi Latihan Squat Jump Work Out, Tinggi Lompatan Smash Bola Voli

ABSTRAC

This study aims to reveal the effect of squat jump work out exercise variation towards the
jump high on volleyball smash at extracurricular students ofWae Ri’i I state vocational
senior high school.This study was quantitative research using experimental method with
one group pre-test post-test design. The sample in this study was the extracurricular
students of Wae Ri'i I state vocational senior high school numbered in 40 people which
consisted of 20 students for the experimental group and 20 students for the control group.
The data was collected using test method on the volleyball smash jump high. The data
were analyzed using analysis of variance and the mean using the ttest formula with the
help of a computer program SPSS 16.0 for windows. The result of the ttest analysis on the
independent sample ttest revealed that the value of sig (2 tailed) is 0,000 <0.05 then H0
rejected and Ha accepted with the value of tcount in amount of 20,353 with the mean of
smash jump high between the experimental group and the control group known average
(X1) ̅ = 50.9 cm> 38.1 cm, Because of the ttest value of 20.353> t table = 1.685), then H0
rejected and Ha accepted, so it can be concluded that there is an effect of squat jump
exercise variation towards the smash jump high at the extracurricular students ofWae Ri’i
I state vocational senior high school.

Keywords: Squat Jump Work Out Exercise Variation, Jump High on Volleyball Smas
PENDAHULUAN teknik tersebut meliputi service, passing,
smash, dan block.
Olahraga merupakan bagian dari Olahraga bola voli sudah sangat
aktivitas sehari-hari yang sangat penting populer di masyarakat luas baik di club-
dan sudah dijadikan kebutuhan bagi club, kantor-kantor, desa-desa, maupun
manusia dan berguna untuk membentuk di sekolah, hal ini di sebabkan karena
jasmani dan rohani yang sehat. Hal ini olahraga bola voli memerlukan peralatan
terbukti bahwa sepadat apapun kegiatan yang sangat sederhana serta
yang dilakukan masih disempatkan mendatangkan kesenangan bagi yang
untuk melakukan kegiatan olahraga. bermain. oleh karena itu permainan ini
Perkembangan olahraga sampai saat ini berkembang pesat di tanah air.
telah memberikan kontribusi yang Disamping itu permainan ini sangat
sangat positif dan sangat nyata bagi penting artinya bagi para siswa,
peningkatan kebugaran, kesegaran dan utamanya dalam menunjang tercapainya
kesehatan masyarakat. Di samping itu tujuan pendidikan secara umum untuk
olahraga turut berperan besar bagi meningkatkan prestasi bola voli, ditutut
peningkatan prestasi baik di Nasional adanya berbagai usaha dalam membina
maupun di Internasional. Dalam olahraga bola voli permainan bola voli
Undang-undang Republik Indonesia merupakan cabang olahraga beregu
Nomor 3 Tahun 2005 tentang system yang melibatkan banyak orang yang
keolahragaan Nasional menjelaskan sudah menguasai teknik permainan bola
bahwa olahraga merupakan segala voli. Baik individu maupun beregu teknik
kegiatan yang sistematis untuk dasar yang harus di kuasai yaitu Servis,
mendorong, membina, serta Passing, Spike, Blok. Keempat teknik
mengembangkan potensi jasmani, dasar ini apabila kemampuan fisik dalam
rohani, dan social. melakukan loncatan sangat bagus maka
Bolavoli merupakan suatu pemain dapat mengendalikan laju arah
permainan yang kompleks yang tidak bola yang akan dipukul karena semakin
mudah untuk dilakukan oleh setiap tinggi melakukan loncatan maka pemain
orang. Dalam permainan bola voli dapat menentukan arah jatuhnya bola.
diperlukan pengetahuan tentang teknik- Salah satu tujuan pendidikan
teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan jasmani di lembaga-lembaga pendidikan
untuk dapat bermain bolavoli secara diantaranya ialah untuk meningkatkan
efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi kemampuan siswa melalui aktivitas
service, passing, smash, dan block. jasmani yang di aplikasikan melalui
(Nuril Ahmadi, 2007:19). bolavoli yaitu cabang-cabang olahraga yang sudah
suatu cabang olahraga beregu, memasyarakat dilingkungan suatu
dimainkan oleh 2 regu yang masing- lembaga pendidikan atau sekolah yang
masing regu menempati petak lapangan bersangkutan dan pada kenyataanya
permainan yang dibatasi oleh jaring atau masyarakat sangat banyak
net. mengharapkan peningkatan kemampuan
Berdasarkan penjelasan dari Peserta didik terutama dalam cabang
kedua penemu di atas dapat disimpulkan olahraga oleh karena tuntutan
bahwa permainan Bola voli merupakan masyarakat tersebut timbul persoalan
suatu permainan yang kompleks yang mendasar yaitu bagimanahkah cara
tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap meningkatkan kemampuan siswa dalam
orang, karena cabang olahraga ini dapat penguasan keterampilan cabang
dimainkan oleh 2 regu yang masing- olahraga sehingga alokasi waktu yang
masing regu menempati petak lapangan tersedia dan sarana pada suatu sekolah
permainan yang dibatasi oleh jaring atau dapat efektif penggunaan dan tujuan
net. Pada permainan ini diperlukan yang dinginkan, dapat tercapai secara
pengetahuan tentang teknik-teknik dasar maksimal.
dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat Berdasarkan hasil observasi awaldi
bermain bolavoli secara efektif. Teknik- SMK Negeri 1 Wa’e Ri’i bahwa siswa
kurang mampu untuk melakukan teknik membutuhkan totalitas dan komitmen
dasar lompatan smash dalam untuk membina olahraga secara sistemik
permainan bola voli, sehingga tingkat dan mendukung (sustainable). Prestasi
kemampuan siswa sangat rendah. Pada olahraga merupakan sesuatu yang
permainan bola voly sering mengalami obserable dan measurable, artinya
kesalahan pada smash, sehingga bola bahwa pembinaan olahraga dilakukan
sering tidak melewati net, oleh karena dengan scientific approach mulai dari
lompatan yang tidak maksimal. Maka pemanduan bakat hingga proses
dibutuhkan solusi baik dari pendidik pembinaan. Ketika di lihat dari kacamata
maupun peserta didik, sehingga mampu kesisteman bahwa kualitas hasil (output)
dipahami dan juga ada kemauan, ditentukan oleh masukan (input) dan
motivasi, niat, sehingga materi yang kualitas proses pembinaan yang terjadi.
diajarkan mampu diaplikasikan oleh Prestasi yang selama ini di dapatkan
peserta didik. Dengan demikian merupakan konsekuensi nyata dari sub-
dibutuhkan bentuk latihan yang sistem yang kurang optimal yaitu input
kombinasi yang arah dan tujuannya dan proses Pembinaan prestasi
dapat terealisasi, sehingga diambilah olahraga membutuhkan proses untuk
bentuk latihan squat jump. dapat mencapai prestasi puncak dan
pembinaan atletpun tidak bisa dilakukan
Otot tungkai mempunyai selaput sendiri-sendiri, namun harus secara
pembungkus yang sangat kuat dan sistemik, terpadu, terarah dan
disebut muskulus abduktor femoris. Ke terprogram dengan jelas.
tiga otot ini menjadi satu yang disebut
muskulusabduktor femoris. Fungsinya Menurut Poole (20016: 143) smash
menyelenggarakan gerakkan abduksi adalah “pukulan overhead yang keras,
dari femur. Muskulus ekstensor diarahkan ke bawah yang kuat,
(quadriceps femoris) otot berkepala merupakan pukulan menyerang yang
empat. Otot ini merupakan otot yang utama dalam badminton”. Untuk dapat
terbesar yang terdiri dari muskulus memenangkan sebuah pertandingan
rektus femoris, muskulus vastus medialis tentunya pemain harus memiliki
eksternal, muskulus vastus intermedial, kemampuan bertanding yang baik. Salah
otot fleksor femoris, yang terdapat di satu teknik untuk memenangkan
bagian belakang paha yang terdiri dari: permainan adalah smash. Dengan
a) bisep femoris, fungsinya melakukan pukulan keras dan terarah
membengkokan paha dan meluruskan akan menyulitkan lawan untuk
tungkai bawah, b) muskulus semi mengembalikan pukulan tersebut.
mebranosus, otot seperti selaput yang Sguat jump adalah berdiri tegak
berfungsi membengkokan tungkai kangkang selebar bahu, lutut di tekuk
bawah, c) muskulus semi tendinosus, sampai serendah mungkin, lutut di tekuk
otot seperti urat, fungsinya sampai serendah mungkin lalu kembali
membengkokan urat bawah serta tegak dengan beban ataupun tanpa
memutarkan ke dalam, d) muskulus beban. Gerakan latihan squat jump
sartorius, otot penjahit, bentuknya adalah dengan membengokan lutut dan
panjang seperti pita yang terdapat di merendahkan tubuh sampai posisi
bagian paha, fungsinya memutar ke luar setengah jongkok. Dari posisi tersebut
pada waktu lutut mengentul, serta bergerak ke atas dengan kuat, menajaga
membantu gerakkan fleksi femur. dada dan kepala tetap tegak dan
Semua otot-otot ini dapat mempengaruhi meluruskan kaki pandangan ke depan.
kinerja dalam beraktivitas termasuk Berdasarkan uraian di atas peneliti
dalam pelatihan plyometric. ingin melakukan penelitian dengan judul
Menurut Wani, Bernabas (2019) “Pengaruh Latihan Squat Jump
Pembinaan olahraga prestasi tidak bisa Terhadap Tinggi Lompatan Smash Pada
berjalan dengan cara instan apalagi Siswa SMK Negeri 1 Wae Ri’I”.
dengan manajemen asal jalan tetapi
Tujuan Penelitian sedang melakukan latihan. Hal ini
didasarkan pada pengertian Training
Dari rumusan masalah yang di
yang dijelaskan oleh Harsono (2005
kemukakan di atas, maka tujuan yang
:101) bahwa ”training adalah proses
ingin di capai dalam penelitian ini
yang sistematis dari berlatih atau bekerja
yaitu,”untuk mengetahui pengaruh
yang dilakukan secara berulang-ulang
latihan squatjump terhadap tinggi
dengan kian hari kian menambah jumlah
lompatan smash dalam permainan bola
beban latihan/pekerjaannya.
voli Siswa SMK Negeri 1 Wae Ri’i.
Latihan adalah Program
KAJIAN LITERATUR pengembangan atlet untuk bertanding,
berupa peningkatan keterampilan dan
Permainan Bola Voli merupakan kapasitas energy, (Bompa dałam
permainan yang kompleks yang tidak Harsono, 2004 . 99). Latihan yang
mudah dilakukan oleh setiap orang. berasal dari kata Exercise adalah
Diperlukan pengetahuan tentang teknik- perangkat ułama dałam proses latihan
teknik untuk dapat bermain voli. harian untuk meningkatkan kualitas
Permainan Bola Voli merupakan fungsi organ tubuh manusia. Sehingga
olaharaga beregu yang di mainkan Semakain banyak latihan, maka semakin
beregu dengan masing –masing baik pula organ tubuh untuk
dimainkan oleh enam pemain menjalankan fungsi-fungsinya
(Ahmadi,2007:19). Dalam permainan Smash bola bertujuan untuk
Bola Voli jika ingin mendapat suatu memukul bola ke arah lawan sehingga
kemenangan, maka setiap pemain bola bisa melewati dan tidak dapat
harus dapat mengkombinasi dan dikembalikan oleh lawan, dan tim si
mengkordinasi teknik service, pasing, pemukul bola mendapatkan nilai.
spike maupun block dengan baik Melakukan smash bola dalam
sesuai dengan ukuran ruang dan waktu. permainan bola voli dapat dilakukan
Bola voli adalah olahraga dengan cara memukul bola dimana
permainan beregu, namun posisi pemukul berada di atas udara.
demikianpenguasaan teknik dasar (Nuril ahmadi 2007:32) adalah suatu
secara individual mutlak sangat pukulan dimana tangan melakukan
diperlukan. Halini berarti bahwa dalam kontak dengan bola secara penuh pada
pembinaan pada tahap-tahap awal bagian atas sehingga jalannya bola
perluditekankan untuk penguasaan terjal dengan kecepatan tinggi.
teknik–teknik dasar permainan. Seperti Cara melakukan smash adalah
yangdikatakan oleh bahwa penguasaan dengan di awali posisi berdiri tegak
teknik dasarpermainan bola voli harus keduakaki terbuka selebar bahu, kedua
benar-benar dilakukan, sebab lutut kaki agak di tekuk dan siap untuk
penguasaanteknik dasar permainan berlari lalu melompat kearah bola yang
bolavoli merupakan salah satu unsur sudah di umpankan tersebut. Pada saat
yang turutmenentukan menang kalahnya bola yang di umpankan berada di atas
suatu regu dalam pertandingan, udara maka segera pemukul bola
disampingkondisi fisik, taktik dan melompat ke atas kearah bola tersebut
mental.Permainan bola voli mempunyai dengan dorongan kedua kaki. Dorongan
beberapa macam teknik dasar,yaitu: 1) kedua kaki dilakukan dengan kuat
Teknik passing bawah, 2) Teknik smash, sehingga pemukul bisa melompat
3) Teknik pasing atas, 4) Teknikumpan, setingi-tingginya. Salah satu tangan
5) Teknik smash, 6) Teknik bendungan terkuat diangkat lurus keatas untuk di
(block). pertemukan dengan bola, pandangan
Seseorang yang melakukan mata fokus pada bola yang akan di
aktifitas secara teratur, terencana, pukul. Begitu berada pada posisi yang
berulang-ulang dengan kian hari tepat bola dipukul dengan keras
semakin berat beban kedanya sering melewati net. Setelah melakukan
dinyatakan bahwa orang tersebut pukulan dengan keras selanjutnya
adalah lakukan pendaratan dengan baik
agar badan tetap berada dalam Populasi dan Sampel Penelitian
keseimbangan.Ada empat urutan utama Populasi penelitian ini adalah
yang di lakukan oleh pemukul dalam seluruh siswa ekstrakurikuler SMK
menguasai teknik dasar yakni pertama Negeri 1 Wae Ri’i, Kecamatan Wae Ri’I
mengambil ancang-ancang untuk berlari. yang berjumlah 40 orang.
Kemudian yang kedua adala melakukan Sampel Penelitian
lompatan ke udara untuk memukul bola. Sampel penelitian ini adalah
Setelah itu yang ketiga adalah siswa ekstrakurikuler SMK Negeri 1
melakukan pukulan bola yang keras, dan Wae Ri’i, yang berjumlah 40 orang dan
keempat adalah melakukan pendaratan terdiri 20 orang kelompok eksperimen
yang baik. Keempat tahapan ini di lalui dan 20 orang kelompok kontrol.
oleh seorang pemain bola voli yang Variabel Penelitian
mengambil posisi sebagai pemukul Variabel adalah sebuah
(spiker). Menurut. Smash adalah suatu karakteristik yang terdapat di dalam
pukulan yang kuat dimana tangan individu atau benda yang menunjukan
kontak dengan bola secara penuh pada adanya perbedaan (varians ) nilai atau
bagian atas, sehingga jalannya bola kondisi yang dimiliki. Penelitian ini
terjal dengan kecepatan yang tinggi, merupakan penelitian eksperimen yang
apabila pukulan bola lebih tinggi berada akan melibatkan dua variabel yakni
diatas net, maka bola dapat dipukul variable bebas (independent Variabel)
tajam ke bawah. dan variabel terikat (dependent
Sguat jump adalah berdiri tegak variable).
kangkang selebar bahu, lutut di tekuk
Variabel Bebas
sampai serendah mungkin, lutut di tekuk
sampai serendah mungkin lalu kembali Variabel bebas adalah
tegak dengan beban ataupun tanpa variabel yang menjadi sebab perubahan
beban. Gerakan latihan squat jump timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
adalah dengan membengokan lutut dan 2002:21). Dalam penelitian iniyang
merendahkan tubuh sampai posisi menjadi variabel bebas, yaitu variasi
setengah jongkok. Dari posisi tersebut latihan squat jump Work Out.
bergerak ke atas dengan kuat, menajaga Variabel Terikat
dada dan kepala tetap tegak dan Terikat adalah variabel yang
meluruskan kaki pandangan ke depan dipengaruhi atau yangmenjadi akibat
(Sajono, 1995: 58). karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2002:21). Variabelterikat
dalam penelitian ini adalah tinggi
lompatan smash pada permaianan bola
voli.
Latihan squat jump Work Out adalah
METODE PENELITIAN
berdiri tegak kangkang selebar bahu,
Rancangan Penelitian
lutut di tekuk sampai serendah mungkin,
Desain Penelitian
lutut di tekuk sampai serendah mungkin
Penelitian ini dilaksanakan di
lalu kembali tegak dengan beban
SMKN 1 Wae Ri’I Kabupaten
ataupun tanpa beban. Gerakan latihan
Manggarai. Jenis penelitian ini adalah
squat jump adalah dengan
penelitian kuantitatif dengan
membengokan lutut dan merendahkan
menggunakan metode penelitian
tubuh sampai posisi setengah jongkok.
eksperimen. Jenis penelitian yang
Dari posisi tersebut bergerak ke atas
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan kuat, menajaga dada dan kepala
penelitian eksperimen dengan
tetap tegak dan meluruskan kaki
rancangan (desain) pre-test post-test
pandangan ke depan
control group design
1) Lompatan adalah suatu gerakan smashpada permaianan bola voli
mengangkat tubuh dari satu titik ke hasil tes di diukur dengan
titik yang lain yang lebih jauh atau menggunakan vertical jump.
tinggi dengan ancang-ancang lari 3) Tes lompatan smash
cepat atau lambat dengan Testee berada berdiri tegak dekat
menumpu satu kaki dan mendarat dinding, kaki rapat, papan skala
dengan kaki atau tubuh lainya berada pada sisi kanan/ kiri badan
dengan keseimbangan yang baik peserta. Angkat tangan yang dekat
2) Menurut Poole (20016: 143) smash dinding lurus ke atas, telapak tangan
adalah pukulan overhead yang ditempelkan pada papan skalahingga
keras, diarahkan ke bawah yang meninggalkan bekas jari. Lompat
kuat, merupakan pukulan setinggi mungkin sambil menepuk
menyerang yang utama dalam papan dengan tangan yang terdekat
badminton. Untuk dapat sehingga menimbulkan bekas.
memenangkan sebuah Lakukan tes ini sebanyak tiga kali
pertandingan tentunya pemain tanpa istirahat atau boleh diselingi
harus memiliki kemampuan dengan peserta lainnya.
bertanding yang baik. Salah satu Instrumen Pengumpulan Data
teknik untuk memenangkan Intrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang d
permainan adalah smash. Dengan Tes Kemampuan SmashBadminton
melakukan pukulan keras dan Peserta didik diberi arahan dan
terarah akan menyulitkan lawan petunjuk tes, peserta didik melakukan
untuk mengembalikan pukulan pemanasan, dan peserta didik
tersebut. melakukan smash sesuai urutan pada
presensi.
Teknik Pengumpulan Data Tujuan : untuk mengukur ketinggian
Data tinggi lompatan smash lompatan smash pada permaianan
dikumpulkan dengan menggunakan bola voli
metode tes vertical jump yang Alat yang digunakan:
dimodifikasi oleh peneliti. Kirkendall Papan bersekala cm berwarna gelap
(dalam Wahjoedi, 2000: 17) menyatakan dengan ukuran 30 x 150 cm dipasang
tes adalah sebuah instrumen untuk pada dinding yang rata atau tiang. Jarak
memperoleh informasi tentang individu antara lantai dengan nol pada papan tes
atau subyek tertentu. Sedangkan adalah 150 cm, Serbuk kapur, Alat
pengukuran adalah suatu proses untuk penghapus papan tulis, Alat tulis,
memperoleh data kuantitatif dari suatu Formulir tes.
obyek tertentu dengan menggunakan Pelaksanaan:
alat ukur tes yang baku (Wahjoedi, 2000: a. Terlebih dulu ujung jari peserta
18). diolesi dengan serbuk kapur/
Adapun teknik pengumpulan data magnesium karbonat.
sebagai berikut. b. Peserta berdiri tegak dekat dinding,
1) Tes Awal (pretest) kaki rapat, papan skala berada pada
Tes awal yaitu sebanyak 20 orang sisi kanan / kiri badan peserta.
siswa ekstrakurikuler melakukan Angkat tangan yang dekat dinding
lompatan smashdengan carasatu lurus ke atas, telapak tangan
per satu melakukan lompatan ditempelkan pada papan skalahingga
smashpada permaianan bola voli, meninggalkan bekas jari.
hasil tes di diukur dengan c. Gerakan
menggunakan vertical jump. a) Peserta mengambil sikap awalan
2) Tes Akhir (posttest) dengan menekuk kedua lutut dan kedua
Tes akhir yaitu sebanyak 15 orang lengan diayun ke belakang kemudian
siswa ekstrakurikuler melakukan peserta melompat setinggi mungkin
lompatan smashdengan carasatu per sambil menepuk papan dengan tangan
satu melakukan lompatan
yang terdekat sehingga menimbulkan hipotesis. Selanjutnya mencari pengaruh
bekas, b, Lakukan tes ni sebanyak tiga yang diberikan oleh masing-masing
kali tanpa istirahat atau boleh diselingi perlakuan
dengan peserta lainnya. Uji Prasyarat Analisis Data
Pencatatan hasil Uji Normalitas Sebaran Data
Selisih latihan lompatan dikurangi Uji normalitas tidak lain
latihan tegak, Ketiga hasil tes dicatat sebenarnya adalah mengadakan
Masukan hasil selisih yang paling besar pengujian terhadap normal tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis.
Tabel Norma Lompat Tegak (vertical Pengujian dilakukan tergantung variabel
jump) Kriteria Dan Penilaiannya yang akan diolah. Pengujian normalitas
sebaran data menggunakan
Usia 16-19 tahun Nilai Kolmogorov-Smirnov Test dengan
Putra Putri bantuan SPSS 16. Menurut metode
Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian
5 73 ke atas 50 cm ke
adalah sebagai berikut:
atas 1) Jika signifikansi di bawah 0.05 (5%)
4 60-72 cm 39-49 cm berarti data yang akan diuji
3 50-59 cm 31-38 cm mempunyai perbedaan yang
2 39-49 cm 23-30 cm signifikan dengan data normal baku,
1 Di bawah Di bawah berarti data tersebut tidak normal.
39 cm 23 cm 2) Jika signifikansi di atas 0.05 maka
Sumber : (jhonson,2002) berarti tidak terdapat perbedaan
Keterangan : yang signifikan antara data yang
5 : sangat baik akan diuji dengan data normal baku,
4 : baik berarti data tersebut normal.
3 : cukup
2 : kurang 1 : kurang sekali Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dimaksudkan
Metode Analisis Data untuk mengetahui apakah kelompok
Pada penelitian ini teknik analisis data sampel berasal dari populasi yang
data yang digunakan adalah teknik memiliki varians yang sama sehingga
analisis deskriptif kualitatif , selanjutnya dapat diketahui pengaruh setelah diberi
data dianalisis dengan bantuan perlakuan yang berbeda pada kedua
komputer program SPSS versi 16.0. kelompok tersebut. Pengujian
Analisis data bertujuan untuk homogenitas menggunakan bantuan
mengetahui jawaban pertanyaan dalam komputer program SPSS versi 16.0.
penelitian. Sebelum diadakan pengujian Kriteria pengujian yang diajukan Kriteria
dalam uji t, perlu dilakukan uji prasyarat pengambilan keputusan adalah apabila
terlebih dahulu. Uji prasyarat nilai Sig > 0,05 atau F hitung < F tabel,
dimaksudkan untuk mengetahui apakah berarti sampel tersebut homogen.
data yang dianalisis memenuhi Uji Hipotesis
persyaratan untuk dilakukan analisis Setelah data terkumpul, langkah
data dan pengujian hipotesis. Setelah selanjutnya adalah menganalisis data
semua uji prasyarat analisis terpenuhi, tersebut. Sebelum melakukan uji
langkah berikutnya adalah analisis hipotesis, terlebih dahulu hasil test
dengan uji t. Uji t yang pertama adalah kedua kelompok diuji dengan
untuk mengetahui ada atau tidaknya independent-sample -test dengan
pengaruh variasi latihan squat Jump bantuan komputer program SPSS versi
Work Out. terhadap tinggi lompatan 16.0 untuk mengetahui ada atau
smash pada permaianan bola voli siswa tidaknya variasi latihan squat Jump Work
ekstrakurikuler SMKN 1 Wae Ri’i. Out terhadap tinggi lompatan smash
Langkah berikutnya adalah menguji pada permaianan bola voli siswa
ekstrakurikuler SMKN 1 Wae Ri’i. Deskripsi Data Prettes lompatan
Hasilujit- test (t-hitung) dikonsultasikan smash bola voli
dengan t-tabel pada taraf signifikansi
5%. Kriteria penerimaan jika t-hitung >t Untuk mengetahui pengaruh variasi
tabel maka H0 di tolak dan Ha diterima. latihan squat jump work out terhadap
tinggi lompatan smash bola Voli siswa
Untuk menguji hipotesis dalam ekstrakurikuler SMK Negeri Wae Ri’i
penelitian ini digunakan uji t-test dengan maka terdahulu diberikan tes awal untuk
rumus sebagai berikut. mengetahui tinggi lompatan smash awal
HASIL PENELITIAN DAN sebelum diberi perlakuan berupa variasi
PEMBAHASAN latihan squat jump work out. Test akan
dilakukan lagi pada akhir program
Hasil Penelitian latihan squat jump work out berupa
Penelitian ini dilaksanakan di SMK posttest (tes akhir). Penilaian
Negeri Wae Ri’i. Jenis penelitian ini keberhasilan tinggi lompatan smash
adalah penelitian kuantitatif yang diketahui melalui tes kemampuan
menggunakan desain the static –group lompatan smash dengan menggunakan
pretest –posttest design yang alat ukur vertical jump. Peserta didik
dimaksudkan untuk mengetahui atau diberi arahan dan petunjuk tes,
menyelidiki perbedaan dan pengaruh melakukan pemanasan, dan melakukan
dua metode mengajar pada mata jumping smash sesuai urutan pada
pelajaran tertentu di dalam kelas.Subjek presensi dengan tujuan untuk mengukur
penelitian ini adalah siswa tinggi lompatan smash bola voli.
ekstrakurikuler SMKN Wae Ri’I yang Selanjutnya data hasil prettest tersebut
berjumlah 40 orang yang terdiri dari 20 di analisis dengan menggunakan
orang siswa kelompok eksperimen dan analisis varians dan rata – rata
20 orang siswa kelompok kontrol. Tujuan menggunakan rumus uji t. Berikut ini
penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah hasil rekapan skor prettest tinggi
pengaruh variasi latihan squat jump work lompatan smash bola voli.
out terhadap tinggi lompatan smash bola
Voli siswa ekstrakurikuler SMK Negeri
wae Ri’I.
Tabel Deskripsi data Pretest dan posttes kelompok eksperimen

Data Hasil tes tingginya


No lompatan
Z Skor
Kelompok Eksperimen
GS T Skor

Responden prettest posttest

RS_1 40 73 33 1.07962 60,80

RS_2 45 60 15 1.24770 37.52

RS_3 34 70 36 1.46750 64.68

RS_4 35 65 30 -69173 56.92

RS_5 35 55 20 -60122 43.99

RS_6 40 60 20 -60122 43.99

RS_7 45 55 10 31.06
-
1.89418

RS_8 30 50 20 -60122 43.99

RS_9 45 65 20 -60122 31.06

- 43.99
40 55
RS_10 15 1.24770

RS_11 45 70 25 04525 37.52

RS_12 47 70 23 -21334 50.45

RS_13 40 75 35 1.33821 47.87

RS_14 45 70 25 04525 63.38

RS_15 40 70 30 69173 50.45

RS_16 30 50 20 -60122 59.92

RS_17 23 60 37 1.59680 43.99

RS_18 35 60 25 04525 65.97

RS_19 36 70 34 1.20891 50.45

RS_20 37 57 20 -60122 62.09

Jumlah 767 1260

Berdasarkan hasil uji statistik sederhana K= 1+(3,3) log n


di atas maka dapat dibuat distribusi = 1+(3,3). log 20
frekuensi sebagai berikut. = 1+ (3,3) 1,301
= 1 + 4,29
Menyusun tabel distribusi = 5,29 = 5
frekuensi mengacu pada rumus strugges 3. Menghitung panjang kelas (P) interval
Panjang kelas (p) = Rk
1. Menghitung rentangan data.
= 0,405 = 0,08
Rentangan = Skor maksimal-
4. Membuat tabel distribusi frekuensi.
Skor minimal
Tabel Distribusi Frekuensi GSN
= 0,58 - 0,18 =
Presttest dan Post-test Kelompok
0,40
Eksperimen
2. Menghitung jumlah kelas
Interval xi( nilai f F Fx F-relatif
tengah) absolute komulatif

0,18 – 0,26 0,22 2 2 0,44 5


0,27 – 0,35 0,31 6 8 1,86 23
0,36 – 0,44 0,40 3 11 1,20 15
0,45 – 0,53 0,49 6 17 2,94 36
0,54 – 0,62 0,58 3 20 1,74 21
Total xi=2 ∑fi= 20 ∑fixi= 8,18 100%

Untuk menghitung rata- d2= Selisih frekuensi kelas yang


rata (mean) dari ketinggian mengandung modus dengan
lompatan smash kelompok frekuensi sesudahnya
ekperimen maka: fk = Frekuensi Kumulatif di atas
kelas yang berisi median
x= fixifi i = Interval atau Panjang Kelas
x= 8,1820=0,41 kelas modus adalah kelas yang
frekuensi terbanyak yaitu 6
Hasil analisis data sehingga modus berada pada
diperoleh rata – rata (mean) GSN kelas – 4 dengan BB = 0,45 dan
i=0,08
ketinggian lompatan smash
kelompok eksperimen adalah d1 = 6
0,41. d2 = 3
MO=BB+d1d1+d2∙i
Untuk menghitung median MO=0,45+66+3∙0,08
dari ketinggian lompatan smash MO=0,45+69∙0,08
kelompok ekeperimen maka: MO=0,45+0,67∙0,08
MO=0,45+0,0536
Menghitung Median dengan MO=0,5036
menggunakan rumus : Frekuensi
Md=BB+n2-fkfm∙i
Keterangan Rumus:
BB=Batas bawah dari kelas yang 10
mengandung median
n = Banyaknya Data 8
fk = Frekuensi Kumulatif di atas
6
kelas yang berisi median
i = Interval atau Panjang Kelas
4
n2=202=10
Karena n2=202=10 maka 2
median berada pada kelas ke – 4
dengan 0
BB=0,45 dan i = 0,08, fk=3 dan
fm=20 0,22 0,31 0,40 0,49 0,58
Md=BB+n2-fkfm∙i Nilai tengah
Md=0,45+10-320∙0,08
Gambar Grafik Histrogram rata –rata
Md=0,45+720∙0,08
GSN prettes dan posttes Kelompok
Md=0,45+0,35∙0.08
Eksperimen
Md=0,45+0,028
Md=0,478 Dari gambar histogram dan
Untuk Menghitung Modus perhitungan mean (M), median (Md) dan
menggunakan rumus: Modus (Mo) diperoleh hasil perhitungan
MO=BB+d1d1+d2∙i skor Mo>Md>M, dengan harga mean =
Keterangan Rumus: 0,41 median =0,478 dan Mo=0,50.
BB=Batas bawah dari kelas yang Kesimpulannya adalah tinggi lompatan
mengandung median smash pada kelompok eksperimen
d1= Selisih frekuensi kelas yang cenderung meningkat.maka dapat
mengandung modus dengan digambarkan kurva sebagai berikut.
frekuensi sebelumnya
Pengukuran Standar Deviasi dengan s2=6,76, s=2,6
menggunakan rumus:S2=1n-1fixi-x2
Setelah diketahui Varians 6,76 dan
S2= 120-12053,5-50,92 standar deviasi ideal 2,6 maka data
dapat dikonversikan pada skala lima
s2=119202,62 teoretik berikut ini.
s2=0,05 (20)6,76, s2=6,76

0 Mo Md M Dimana Mo>Md>M

Gambar Kurva juling negatif (n=20)

Tabel SkalaEmpat Teoretik Kelompok Eksperimen

Rentangan skor Klasifikasi /predikat

75< 99,9 Sangat Baik


50< 74.9 Baik
25<49,9 Cukup
0<24,9 Tidak baik
Berdasarkan tebel 4.5di atas, terlihat Deskripsi Data Prettes dan
bahwa skor tertinggi lompatan PosttestKelompok Kontrol
smashkelompok eksperimen berada
pada rentangan 50 <74.9, dengan rata- Instrumen tes dan pengukuran
rata tinggi lompatan smash kelompok tinggi lompatan smashmenggunakan
eksperimen adalah 50,9 cm. Jika di alat ukur vertical jump di lakukan 3 kali
klasifikasi pada rentangan skor skala pengulangan diperoleh hasil penelitian
empat dengan rata- rata tinggi lompatan seperti pada tabel 4.6 sebagai beriku
smash kelompok eksperimen berada
pada kategori baik.
Tabel Deskripsi prettest dan postest tinggi lompatan smash kelompok Kontrol

No Data Hasil tinggi lompatan


smash bola voli Kelompok GS Z Skor
Kontrol T Skor

Responden Prettes Posttes

RS_1 32 45 13 -14269 48,57

RS_2 35 40 5 -1,56964 34,30

RS_3 23 50 27 2,35446 73,54

RS_4 30 40 10 -67780 43,22

RS_5 35 45 10 -67780 43,22

RS_6 32 47 15 21404 52,14

RS_7 30 45 15 21404 52,14

RS_8 23 45 22 1,46262 64,63

RS_9 30 40 10 -67780 43,22

RS_10 30 50 20 1,10588 61,06

RS_11 25 40 15 21404 52,14

RS_12 23 45 22 1,46262 64,63

RS_13 43 50 7 -1,21290 37,87

RS_14 32 45 13 -14269 48,57

RS_15 32 40 8 -1,03453 39,65

RS_16 30 45 15 21404 52,14

RS_17 23 40 17 57078 55,71

RS_18 23 35 12 -32106 46,79

RS_19 32 42 10 -67780 43,22


RS_20 30 40 10 -67780 43,22

Jumlah 593 869

Berdasarkan hasil uji statistic kelompok = 1+ 4,29


kontrol di atas maka dapat dibuat = 5,29
distribusi frekuensi sebagai berikut. =5
3. Menghitung panjang kelas (P)
Menyusun tabel distribusi frekuensi interval
mengacu pada rumus strugges. Panjang kelas (p) = RK
= 39,245 = 9
4. Membuat tabel distribusi
1. Menghitung rentangan data. frekuensi
Rentangan = Skor maksimal-
Skor minimal
= 73,54 – 34,30
= 39,24
2. Menghitung jumlah kelas
K= 1+(3,3) log n
= 1+ (3,3) log 20
= 1+(3,3). 1,301
Tabel Distribusi Frekuensi Presttest dan Post-test Kelompok Kontrol

Interval xi fiabsolute F Fx F relative


( nilai komulatif (%)
tengah)

34,30 – 43,30 38,8 8 8 310,4 32


43,31 – 52,31 47,81 7 15 334,67 35
52,32 – 61,32 56,82 2 17 113,64 12
61,33 – 70,33 65,83 2 19 131,66 14
70,34 – 79,34 74,84 1 20 74,84 7
Jumlah ∑fi= 20 ∑fixi= 100%
965,21

Untuk menghitung rata- ketinggian lompatan smash


rata (mean) dari ketinggian kelompok Kontrol adalah 0,196
lompatan smash kelompok
ekperimen maka: Untuk menghitung median
dari ketinggian lompatan smash
x= fixifi kelompok kontrol maka:
x= 965,2120=48,26 Menghitung Median dengan
menggunakan rumus :
Hasil analisis data Md=BB+n2-fkfm∙i
diperoleh rata – rata (mean)
Keterangan Rumus:
BB=Batas bawah dari kelas yang
mengandung median
n = Banyaknya Data
fk = Frekuensi Kumulatif di atas
kelas yang berisi median
i = Interval atau Panjang Kelas
n2=202=10
Karena n2=202=10 maka
median berada pada kelas ke – 2
dengan Frekuensi
BB=0,165 dan i = 0,05, fk=3 dan
fm=3
Md=BB+n2-fkfm∙i 10
Md=0,165+10-33∙0,05
Md=0,165+73∙0,05 8
Md=0,165+2,3∙0,05
Md=0,165+0,115 6
Md=0,28
4
Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada diagram batang 2
berikut ini.
0
Menghitung Modus
menggunakan rumus: 0,105 0,165 0,225 0,285 0,345
MO=BB+d1d1+d2∙i
Keterangan Rumus:
BB=Batas bawah dari kelas yang Gambar Grafik
mengandung median HistrogramKelompok Kontrol
d1= Selisih frekuensi kelas yang
Dari gambar histogram
mengandung modus dengan dan perhitungan mean (M),
frekuensi sebelumnya median (Md) dan Modus (Mo)
d2= Selisih frekuensi kelas yang
diperoleh hasil perhitungan skor
mengandung modus dengan Mo>Md>M, dengan harga mean
frekuensi sesudahnya = 0,196, median = 0,28 dan
fk = Frekuensi Kumulatif di atas Mo=0,184. Kesimpulannya
kelas yang berisi median adalah tinggi lompatan smash
i = Interval atau Panjang Kelas
pada kelompok kontrol
cenderung menurun.maka dapat
Dari tabel 4.1 di atas diperoleh digambarkan kurva juling positif
kelas modus adalah kelas yang sebagai berikut.
frekuensi terbanyak yaitu 10
sehingga modus berada pada
kelas – 2 dengan BB = 0,165 dan
i=0,05
d1 = 3
d2 = 5
MO=BB+d1d1+d2∙i
MO=0,165+33+5∙0,05
MO=0,165+38∙0,05
MO=0,165+0,375∙0,05
MO=0,165+0,019, MO=0,184
0 cm. Jika di kalasifikasi pada
rentangan skor skala lima
Mo, Md M Dimana Mo>Md>M dengan rata- rata tinggi lompatan
smash kelompok kontrol berada
Gambar Kurva juling negatif (N=20) pada kategori Cukup.

Uji prasyarat analisis data


Pengukuran Standar Deviasi dengan Uji Normalitas sebaran data
menggunakan rumus: S2=1n-1fixix2
S2= 120-12038,1-36,52 Uji normalitas bertujuan untuk
s2=119201,62 mengetahui normal tidaknya sebaran
s2=0,05 (20)2,56, s2=2,56 data yang akan dianalisis. Pengujian
s2=2,56, s=1,6 dilakukan tergantung variabel yang
Setelah diketahui Varians 2,56 dan akan diolah. Pengujian normalitas
standar deviasi ideal 1,6 maka data sebaran data menggunakan
dapat dikonversikan pada skala Kolmogorov-Smirnov Test dengan
lima teoretik berikut ini bantuan SPSS 16. Menurut metode
Tabel 4.5 Skala Lima Teoretik Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian
Kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

Rentangan skor Klasifikasi 1) Jika signifikansi dibawah (lebih


kecil) 0.05(5%) berarti data
/predikat
yang akan diuji mempunyai
70 < 99,9 Sangat Baik perbedaan yang signifikan
dengan data normal baku,
40 <69.9 Baik berarti data tersebut tidak
normal.
10 <39,9 Cukup 2) Jika signifikansi di atas (lebih
besar) 0.05 (5%) maka berarti
0 <9,9 Kurang tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara data yang
akan diuji dengan data normal
baku, berarti data tersebut
Tabel di atas, terlihat normal.
bahwa skor teringgi ketinggian Tabel Data Hasil Analisis Uji
lompatan smash kelompok Normalitas ketinggian lompatan
kontrol berada pada rentangan smash
10 <39,9dengan rata- rata
ketinggian lompatan smash
kelompok kontrol adalah 0,196
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Faktor Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Jauhnya eksperime
.150 20 .200* .916 20 .082
lompatan n

kontrol .149 20 .200* .951 20 .375

a. Lilliefors Significance Correction


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Faktor Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Jauhnya eksperime
.150 20 .200* .916 20 .082
lompatan n

kontrol .149 20 .200* .951 20 .375

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil analisis uji Uji homogenitas dilakukan untuk


normalitas (tes of normality) diketahui mengetahui kesamaan sampel yaitu
bahwa harga statistik tinggi lompatan kelompok eksperimen dan kelompok
smash kelompok eksperimen = 0.150 kontrol harus mempunyai kemampuan
dengan signifikansi 0.082 lebih besar awal yang sama sehingga dapat
dari 0,05 sehinggasebaran data diketahui pengaruh setelah di beri
kelompok eksperimen adalah normal. perlakuan yang berbeda pada kedua
Demikian pula kelompok kontrol nilai kelompok tersebut.
statistic kolmogrov-smirnov =0,149
dengan signifikansi 0,372 lebih besar TabelHasilanalisis uji homogenitas
dari 0,05 sehingga nilai sebaran data ketinggian lompatan smash.
kelompok kontrolberdistribusi normal.

Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Jauhnya Based on Mean .283 1 38 .598


lompatan
Based on Median .253 1 38 .618

Based on Median and


.253 1 35.367 .618
with adjusted df

Based on trimmed
.272 1 38 .605
mean

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS Hipotesis digunakan dalam


16 for windows homogenety diketahui penelitian ini adalahterdapatpengaruh
bahwa nilai signifikansibase on mean variasi latihan squat Jump terhadap
adalah 0,598 lebih besar dari 0,05. Ini tinggi lompatansmashpada permainan
berarti varian kelompok eksperimen dan bola voli siswa ekstrakurikuler SMKN
kelompok kontrol adalah homogen. Wae Ri’i. Untuk menguji hipotesis
tersebut di atas digunakan analisis
Uji hipotesis varians dan rata – rata menggunakan
rumus uji t secara manual. Hasil analisis
dikatakan signifikan apabila t-hitung uji t dengan bantuan komputer program
lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, SPSS Versi 16.00
jika t hitung lebih besar dibanding t tabel
maka Ha diterima.Untuk menguji
hipotesis pada penelitian ini digunakan
Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Std. Interval of the
Sig. Mean Error Difference
(2- Differenc Differen
F Sig. T df tailed) e ce Lower Upper
Jauhnya Equal
20.35
lompatan variances .283 .598 38 .000 22.250 1.093 20.037 24.463
3
assumed
Equal
20.35 36.49
variances .000 22.250 1.093 20.034 24.466
3 4
not assumed
Hasil analisis uji t dengan menggunakan emosional, keterapilan social, penalaran
bantuan computer program SPSS versi dan tindakan moral melalui aktivitas
16.00 pada uji independent sample t-test jasmani (Subagiyo, dkk, 2008:18).
diketahui bahwa nilai sig (2 tailed)
Permainan bola voli merupakan
adalah 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak
permainan beregu yang terdiri dari dua
dan Ha diterima dengan nilai t –hitung
kelompok yang akan saling bertanding,
sebesar 20.353dengan rata- rata
dimana setiap kelompok terdiri dari 6
ketinggian lompatan smash antara
orang yang menempati lapangan petak
kelompok eksperimen dan kelompok
masing-masing yang dibatasi oleh net,
kontrol diketahui rata rata (X1 = 59.05
tiap kelompok harus berusaha memukul
cm > 36.8cm, Oleh karena nilai t-hitung
bola sampai melewati net dan akan
sebesar 20.353 > t tabel =1.685. maka
mendapat poin 1 jika bola berhasil jatuh
H0 ditolak dan Ha di terima sehingga
ke petak lawan (rally point), permainan
dapat disimpulkan bahwa terdapat
selesai apabila salah satu tim mencapai
pengaruh variasi latihan squat jumpWork
angka 25
Out terhadap tinggi lompatan smash
bola voli pada siswa ekstrakurikuler Latihan adalah proses untuk
SMKN 1 Wae Ri’i. pengembangan penampilan olahraga
yang komplek dengan memakai isi
Pembahasan latihan, metode latihan, tindakan
Pendidikan Jasmani merupakan organisasional yang sesuai dengan
proses pendidikan yang memanfaatkan tujuan. Latihan merupakan aktivitas
aktivitas jasmani dan direncanakan olahraga yang sistematik dalam waktu
secara sistematis bertujuan untuk yang lama ditingkatkan secara progresif
meningkatkan individu secara organik, dan individual mengarah kepada ciri-ciri
neuromuskuler perseptual, kognitif, fungsi pedagogi dan fisiologis manusia
social dan emosional, dengan focus untuk mencapai sasaran yang
pengembangan aspek kebugaran ditentukan.
jasmani, keterampilan, gerak,
keterampilan berpikir kritis , stabiltas
smash adalah “pukulan overhead latihan squat jump adalah dengan
yang keras, diarahkan ke bawah yang membengokan lutut dan merendahkan
kuat, merupakan pukulan menyerang tubuh sampai posisi setengah jongkok.
yang utama dalam badminton”. Untuk Dari posisi tersebut bergerak ke atas
dapat memenangkan sebuah dengan kuat, menajaga dada dan kepala
pertandingan tentunya pemain harus tetap tegak dan meluruskan kaki
memiliki kemampuan bertanding yang pandangan ke depan.
baik. Salah satu teknik untuk
Hasil analisis uji t dengan
memenangkan permainan adalah
menggunakan analisi manual diketahui
smash. Dengan melakukan pukulan
bahwa nilai sig (2 tailed) adalah 0.000 <
keras dan terarah akan menyulitkan
0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
lawan untuk mengembalikan pukulan
dengan nilai t –hitung sebesar
tersebut.
20.353dengan rata- rata ketinggian
Berdasarkan hasil observasi awal
lompatan smash antara kelompok
di SMK Negeri 1 Wa’e Ri’i bahwa siswa
eksperimen dan kelompok kontrol
kurang mampu untuk melakukan teknik
diketahui rata rata (X1 = 50.9 cm >38,1
dasar lompatan smash dalam
cm, Oleh karena nilai t-hitung sebesar
permainan bola voli, sehingga tingkat
20.353 > t tabel =1.685. maka H0 ditolak
kemampuan siswa sangat rendah. Pada
dan Ha di terima sehingga dapat
permainan bola voly sering mengalami
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
kesalahan pada smash, sehingga bola
variasi latihan squat jump terhadap tinggi
sering tidak melewati net, oleh karena
lompatan smash siswa ekstarkurikuler
lompatan yang tidak maksimal. Maka
SMKN 1 Wae Ri’i.
dibutuhkan solusi baik dari pendidik
maupun peserta didik, sehingga mampu SIMPULAN DAN SARAN
dipahami dan juga ada kemauan,
Simpulan
motivasi, niat, sehingga materi yang
diajarkan mampu diaplikasikan oleh Penelitian ini bertujuan untuk
peserta didik.Dengan demikian untuk mengetahui pengaruh
dibutuhkan bentuk latihan yang variasilatihan squat Jump Work Out
kombinasi yang arah dan tujuannya terhadap tinggi lompatan smash bola
dapat terealisasi, sehingga diambilah voli siswa ekstrakurikuler SMK Negeri
bentuk latihan squat jump work out. Wae Ri’I. Data dianalisis dengan
Masalah yang terjadi pada menggunakan analisis statistik rata-
kegiatan ekstrakurikuler Siswa SMKN 1 rata tinggi lompatan smash kelompok
Waeri’i, perlu di atasi karena akan eksperimen dan kelompok kontrol. Uji
menimbulkan masalah pada kegiatan hipotesis pada penelitian ini digunakan
ekstrakurikuler. Tinggi lompatan uji independent sample t-test.
smashsquat jump work out semakin
rendah akan mengurangi point bagi Hasil analisis uji t dengan
kelompok siswa ekstrakurikuler pada menggunakan analisis manual. Pada uji
saat pertandingan. Oleh karena itu independent sample t-test diketahui
peneliti mencoba meneliti dengan bahwa nilai sig (2 tailed) adalah 0.000 <
memberikan variasi latihan squat jump 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
squat jump work out untuk mengetahui dengan nilai t –hitung sebesar 20.353
tinggi lompatan smash pada permaianan dengan rata- rata ketinggian lompatan
bola voli siswa SMKN 1 Wae Ri’I. smash antara kelompok eksperimen
dan kelompok control diketahui rata rata
Latihan squat jump jump work (X1 = 59.05 cm > 36.8 cm, Oleh karena
adalah berdiri tegak kangkang selebar nilai t-hitung sebesar 20.353 > t tabel
bahu, lutut di tekuk sampai serendah =1.685. maka H0 ditolak dan Ha di
mungkin, lutut di tekuk sampai serendah terima sehingga dapat disimpulkan
mungkin lalu kembali tegak dengan bahwa terdapat pengaruh variasi latihan
beban ataupun tanpa beban. Gerakan squat jumpwork Out terhadap tinggi
lompatan smash siswa ekstarkurikuler
SMKN 1 WaeRi’i.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diatas, maka peneliti
menyarankan kepada,

Bagisekolah, penelitian ini dapat


membantu memperbaiki cara latihan
squat jump work out terhadap tinggi
lompatan smash dalam permainan bola
voli.
Bagi siswa, dapat meningkatkan
pengetahuan dalam mendapatkan
latihan dan pembelajaran yang
berpengaruh terhadap prestasi squat
jump work out. sugiyono, (2013). Metode penelitian
Bagi guru, dapat menambah kuantitatif, kualitatif dan r & d.
wawasan dengan model latihan yang Bandung: Alfabeta.
penting dalam memberikan latihan squat
jump work out. Wahjoedi, (2000: 17). Tes sebuah
Bagi peneliti, Dapat dijadikan
instrumen informasi individu dan
sebagai salah satu pedoman untuk
melakukan sebuah latihan. subyek. bandung : Alfabeta
Wani, Bernabas, 2019. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA pembinaan prestasi bela diri
sahoto kai kabupeten Nagekeo. e
Ahmadi, Nuril. (2007). Panduan olahraga jurnal imedtech vol.3, no.1. STKIP
bola voli. Solo: Era Pustaka Citra Bakti.
Utama.
Pool, (2006). Cara memegang raket
dalam permainan badminton

Sugiyono, (2002). Metode penelitian


administrasi , bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2012 A). Statistika untuk


Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai