Anda di halaman 1dari 4

Menajaga sikap syukur di bulan suci ramadhan

Ada apa dengan rasa syukur? Mengapa kita perlu menjaga rasa syukur kita terhadap allah swt?

Bagi sebagian orang ini merupakan hal yang kecil tapi sebenarnya ini merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan seorang muslim ,

baru-baru lulus SD mulai mengeluh pingn lanjut masuk mts/smp, lulus mts/smp mengeluh lagi pingin
masuk sma/aliyah , lulus sma/aliyah mnegeluh lagi pingin kuliah/pingin kerja , sudah kuliah/sudah juga
dapat kerja mengeluh lagi pingin punya istri, sudah punya istri mengeluh lagi pingin punya anak, setelah
punya anak mengeluh lagi pingin punya rumah yang bagus barang2 mewah setelah sudah ada itu semua
mengeluh lagi pingin punya istri lagi 2 3 atau 4 dan masih banyak lagi ini karena semua manusia
mempunyai tolak ukur kepuasan yang berbeda beda di kasih banyak rezeki banyak uang yang melimpah
mengeluh gimana cara kasih habisnya kenapa sudah banyak uangku tapi saya tidak bahagia? giliran Di
kasih rezeki sdikit mengeluh lagi ada kebutuhan yang ingin ditanggung tapi uangnya tidak cukup, di kasih
panas menegeluh lagi edede panasnya ini hari di kasih lagi hujan menegeluh lagi kenapa hujan kasian
nah kita mau pergi kesini kesitu kita ada acara ini itu di kasih kesehatan lagi dan suasana bagus pergi
solat tarwih di mesjid hari demi hari jamaahnya berkurang giliran di kasih penyakit suasana covid 19
malah banyak yang piingin tarwih di mesjid …… maka dari itu allah swt tidak segan berfirman :

Firman Allah di dalam QS. Al-Ma’rij ayat 19-22 :


“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang tetap mengerjakan shalatnya”.

Karena dari ayat tersebutlah makanya perlunya sifat syukur menjadi sangatlah penting trutama dalam
menjalani kehidupan kita di dunia karena tanpa adanya sifat syukur kita manusia akan terjebak
selamanya dengan rasa ketidakpuasan.

Ada 7 penyebab yang membuat kita sebagai manusia menjadi kurang bersyukur :

1. Selalu membandingkan diri kita dengan orang lain wih.. si ini punya ini si itu bisa bgitu lah saya
punya apa? Wih si ini sudah menikah saya kapan? Si ini sudah kerja saya kapan?sebenarnya ini
bisa menjadi hal positif jika di jadikan sebagai motivasi untuk membuat diri menjadi lebih baik
lagi. Yang negatifnya ketika kiata membandingkan diri kita dengan orang lain kita malah
melahirkan sifat iri hati dan dengki lihat orang lain punya ini itu langsung nd bae perasaannya…
ini yang berbahaya allah swt berfirman dalam qs. An nisa ayat 32 jadi setiap orang
mendapatkan balasan dari apa yang mereka usahakan baik usaha untuk dunia maupun untuk
akhirat semua ada balasannya.
2. Sering mengeluh
3. Sering memperhatikan kekurangan diri dibanding kemampuan diri terkadang kita sebagai
manusia lebih suka melihat apa yang tidak kita miliki ketimbang apa yang dimiliki setiap manusia
mempunyai keunikan kemampuan keterampilan yang berbeda beda nd mungkin mau sama ada
pepatah yang bilang dunia ini indah karena adanya perbedaan coba bayangkan klo semua sama :
semua orang kaya maka tidak akan ada lagi yang mau diperintah karena semua kedudukannya
sama tinggal tunggu saja semua mati sama2,
4. Selalu merasa berjuang dan susah sendirian/merasa hidup ini tidak adil baginya kok saya sudah
melakukan seperti ini justru balasannya sperti ini orang lain ada yang bgini tapi cepat kaya ada
orang lain yang menjalani kehidupan yang lebih baik padahal orang itu itu sering berlaku
curang , korupsi, dll. Sementara saya nd pernah berbuat curang tapi selalu saja bergelut dengan
masalah keuangan masalah kesehatan masalah Ini dan itu. Ini lah yang dapat membuat kita
menjadi pesimis terhadap keadaan kita saat ini shingga merasa lebih banyak kehilangan
dibandingkan menerima . Nah di sinilah rasa syukur kita kepada allah swt lagi2 di uji karena
sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik disisi allah swt. Allah swt berfirman : boleh jadi
kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu
padahal ia amat buruk bagimu. Yang perlu kita ketahui ialah yang pertama – tama sejauh ini
bagaimana hubungan kita dengan allah

Keluhan : “Saya tidak sanggup dengan ujian ini”.


Allah menjawab dalam surat Al-Baqarah ayat 286 : “Aku tidak membebani
seseorang, melainkan sesuai kesanggupan hambaNya”.

5. pesimis terhadap keadaan kita saat ini shingga kita


6. merasa lebih banyak kehilangan di bandingkan menerima
7. Sering berlarut-larut dalam penyesalan

Manusia Berkeluh Kesah, Allah SWT


Menjawab :)
June 11, 2015yuniamandalasari

Bismillaahirrahmaanirrahiim . . .
Seringkali kita berkeluh kesah terhadap segala hal yang kita hadapi dalam hidup ini.
Bahkan, di dalam Al-Qur’an pun disebutkan bahwa memang manusia diciptakan
dengan sifat keluh kesah dan kikir.

Firman Allah di dalam QS. Al-Ma’rij ayat 19-22 :


“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang tetap mengerjakan shalatnya”.
Allah Yang Maha Sempurna menjawab semua keluh kesah manusia di dalam Al-
Qur’an.

 Keluhan : “Saya lelah”.


Allah menjawab dalam surat An-Naba’ ayat 9 : “… dan Kami jadikan tidurmu
untuk istirahat”.
 Keluhan : “Saya tidak sanggup dengan ujian ini”.
Allah menjawab dalam surat Al-Baqarah ayat 286 : “Aku tidak membebani
seseorang, melainkan sesuai kesanggupan hambaNya”.
 Keluhan : “Mengapa masalah ini sulit sekali?”
Allah menjawab dalam surat Asy-Syarh ayat 5-6 : “Maka sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya dibalik kesulitan ada
kemudahan”.
 Keluhan : “Saya tidak mungkin bisa”.
Allah menjawab dalam surat Yaa Siin ayat 82 : “Apabila Allah menghendaki
sesuatu, Allah hanya berkata : ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu”.
 Keluhan : “Saya stress”.
Allah menjawab dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 : “Hanya dengan mengingat
Allah, hati akan menjadi tenang”.
 Keluhan : “Sia-sia sudah usaha yang telah saya lakukan”.
Allah menjawab dalam surat Al-Zalzalah ayat 7 : “Siapa yang mengerjakan
kebaikan sebesar biji ‘dzarah’, niscaya ia akan melihat balasannya”.
 Keluhan : “Saya sedih rasanya”.
Allah menjawab dalam surat At-Taubah ayat 40 : “Janganlah bersedih,
sesungguhnya Allah bersama kita”.
 Keluhan : “Tidak ada orang yang mau membantu masalah saya”.
Allah menjawab dalam surat Al-Mu’min ayat 60 : “Dan Tuhanmu berkata,
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untukmu'”.
Ketika kita ditimpa masalah atau kesulitan, kembalikan semuanya kepada Allah.

Firman Allah dalam surat Yusuf ayat 86 :


“Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”.

Anda mungkin juga menyukai