STAN
Tugas
Etika Pegawai
Negeri Sipil
Disusun Oleh:
Nama : Wahyu Budianto
Kelas : D1i
NPM : 131 2 1115
No Urut : 36
SOAL
LATIHAN I
1. Apakah pelayanan kepada publik perlu ditingkatkan? Jelaskan!
2. Sebutkan tiga jenis pelayanan publik berdasarkan organisasi yang
menyelenggarakannya!
3. Sebutkan ciri-ciri pelayanan publik yang profesional!
4. Mengapa diperlukan adanya standard operating procedurs (SOP) ?
5. Apa yang dimaksud dengan kompetensi PNS?
6. Jelaskan definisi dari kode etik PNS?
7. Sebutkan aspek-aspek dalam standard penilaian kerja!
8. Jelaskan pengertian birokrasi menurut Max Weber!
9. Jelaskan pengertian reformasi secara umum!
10. Terdapat dua fungsi pokok pemerintahan negara yang pelaksanaannya
diserahkan kepada birokrasi. Sebutkan dan jelaskan kedua fungsi tersebut!
11. Jelaskan pengertian integritas dalam konteks pelayanan publik!
12. Jelaskan secara ringkas relevansi pentingnya etika dalam pelayanan publik!
LATIHAN II
1. Jelaskan kaitan etika terapan dengan etika pada umumnya!
2. Mengapa banyak tokoh filsuf diawal terbentuknya berasal dari bangsa
Yunani?
3. Berdasaar Teori Teleologi dan Deontologi, bagaimana kita dapat menentukan
bahwa suatu tindakan itu baik dan tidak baik? Berikan contoh hak umum!
4. Sebut dan jelaskan tindakan yang mencerminkan sifat keutamaan!
jawaban
LATIHAN I
1. Apakah pelayanan kepada publik perlu ditingkatkan? Jelaskan
Perlu ditingkatkan, karena untuk memajukan pembangunan di
Indonesia, kita perlu kerjasama dari berbagai pihak, yaitu pemerintah dan
rakyat. Agar rakyat mau dan berkeinginan untuk menunjang pembangunan,
maka perlu pelayanan yang prima dari pemerintah. Misalnya dalam
pembuatan KTP, agar rakyat mau membuat KTP maka perlu adanya
improvisasi pelayanan di Dinas Pencatatan Sipil agar mekanismenya
dipermudah. Dengan begitu rakyat dengan senang hati membuat KTP, yang
berfungsi sebagai kartu identitas.
d. Efisien
e. Keterbukaan
f. Ketepatan waktu
LATIHAN II
1. Jelaskan kaitan etika terapan dengan etika pada umumnya
Etika terapan merupakan pengetahuan praktis, misalnya bidang
kesehatan, tanggungjawab sosial perusahaan yang biasa disebut dengan CSR,
pengolahan tanah, dll. Hal ini berkaitan dengan etika pada umumnya yang
juga membahas mengenai moral yang seharusnya dimiliki sesuai dengan
peran kita, bagaimana kita berperilaku yang seharusnya, bagaimana norma-
norma yang seharusnya dijalankan, dll. Jadi etika terapan merupakan bagian
dari etika pada umumnya, hanya saja lebih dikhususkan pada profesi yang
dimiliki.
2. Mengapa banyak tokoh filsuf diawal terbentuknya berasal dari bangsa
Yunani?
Filfafat Yunani dalam sejarah filsafat merupakan tonggak pangkal
munculnya filsafat. Pada waktu itu sekitar abad VI SM di wilayah Yunani
muncul pemikir-pemikir yang disebut filsof alam. Dinamakan demikian
karena objek yang dijadikan pokok persoalan adalah mengenai alam
(cosmos ).
Tujuan filsof mereka adalah memikirkan soal alam besar. Dari mana
terjadinya alam, itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka.
Pemikiran yang demikian waktu itu merupakan pemikiran yang sangat maju,
rasional dan radikal. Sebab pada waktu itu kebanyakan orang hanya
menerima begitu saja keadaan alam seperti apa yang dapat ditangkap dengan
inderanya, tanpa mempersoalkannya lebih jauh. Sedang dilain pihak orang
cukup puas menerima keterangan tentang kejadian alam dari cerita nenek
moyang, mitos, legenda atau gugon tuhon.
Para filsuf alam tersebut tidak mempercayai cerita-cerita yang
demikian, dan menganggapnya sebagai tahkayul yang tidak masuk akal.
Karena itulah mereka berusaha untuk mendapatkan keterangan tentang inti
dasar alam itu dari daya pikirnya sendiri. Maka mereka pantas mendapat
sebutan sebagai pemikir yang radikal, karena pemikiran mereka samapi pada
akar (radik=akar) dari alam yang dipersoalkan.
3. Berdasaar Teori Teleologi dan Deontologi, bagaimana kita dapat menentukan
bahwa suatu tindakan itu baik dan tidak baik? Berikan contoh hak umum
Dalam teori teleontologi, kita menentukan suatu tindakan itu baik dan tidak
baik diukur dari menunajang tidaknya tindakakan tersebut ke arah
pencapaian tujuan akhir yang ditetapkan sebagai tujuan hidup manusia.
Sedangkan dalam teori Deontologi, perbuatan tertentu adalah benar bukan
dilihat dari manfaat bagi kita sendiri atau orang lain tetapi karena sifat atau
hakikat perbuatan itu sendiri atau kaidah yang diikuti untuk berbuat. Contoh
hak umum atau disebut dengan hak asasi manusia adalah hak untuk hidup,
hak untuk menyatakan pendapat, hak untuk mendapat kehidupan yang
layak, dll.