Sejak abad ke-19 desa-desa di Indonesia khususnya di Jawa telah mengalami perubahan
yang cukup signifikan akibat masuknya sistem perekonomian baru ke pedesaan, yakni
kapitalisme. Di pedesaan Jawa, kapitalisme masuk dalam usaha perkebunan besar.
Kehadiran perkebunan besar di kawasan Subang telah mengubah realitas sosial dan
budaya masyarakat. Masyarakat setempat yang hidup dalam suasana tradisi agraris
tradisional harus beradaptasi dengan ekonomi perkebunan. Mereka mengganti sistem
ekonomi barter dan pembayaran dalam bentuk natura dengan uang.
Kesimpulan yang dapat diambil dari wacana di atas adalah ….
a. berdirinya perkebunan-perkebunan besar khususnya di Jawa telah mengubah struktur
ekonomi masyarakat pedesaan
b. sistem ekonomi kapitalisme mengubah pola kehidupan masyarakat Jawa yang
berdampak terhadap mulai dikenalnya sistem pembayaran dengan uang
c. masyarakat harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat masuknya sistem
kapitalisme di Jawa khususnya Subang
d. sistem barter masih digunakan pada saat berdirinya perkebunan-perkebunan besar di
desa-desa pulau Jawa
e. masuknya kapitalisme membuat akses swasta asing masuk ke Indonesia semakin
mudah dengan berdirinya perkebunan-perkebunan besar
30. Latar belakang dibangunnya jalur kereta di Tanjung Priok yang terhubung dengan
pelabuhan Tanjung Priok pada masa penjajahan adalah ….
a. Sebagai sarana transportasi dalam mengangkut hasil perkebunan untuk dijual di pasar
Eropa
b. Untuk menunjang fasilitas kota Batavia sebagai kota metropolitan dan pusat
pemerintahan Belanda
c. Sebagai wujud pembangunan kota Batavia yang dibuat seperti kota-kota di Belanda
d. Karena pintu masuk ke kawasan pusat Batavia hanya ada di pelabuhan Tanjung Priok
e. Untuk memudahkan akses pemerintah kolonial ketika berkunjung ke Batavia melalui
pelabuhan Tanjung Priok
31. Perhatikan pernyataan berikut!
Perkembangan pendidikan di Hindia Belanda pada awal abad ke-20 M, tidak lepas dari
kebijakan politik etis pemerintah kolonial Hindia Belanda. Namun, meski sekolah-
sekolah rakyat mulai berkembang, pemerintah Belanda tidak memasukan pengembangan
pesantren dalam perencanaan pendidikan kolonial.
Faktor yang menyebabkan lahirnya kebijakan tersebut adalah ….
a. keberadaan pesantren dikhawatirkan akan menghalangi upaya Belanda untuk
menyebarkan agama Kristen
b. pendidikan pada masa kolonial hanya diperuntukkan bagi umat Nasrani saja
c. perkembangan pendidikan pada masa kolonial hanya fokus kepada pendidikan umum
saja tanpa memasukkan pendidikan agama di dalamnya
d. sistem pendidikan pesantren dinilai terlalu tradisional dan ditinjau dari berbagai sisi
sistem yang digunakan tidak sesuai dengan sistem colonial
e. pendidikan pesantren hanya melahirkan gerakan perlawanan terhadap pemerintah
kolonial Belanda
32. Ketika Indonesia dikuasai Belanda melalui VOC, tidak banyak perubahan di bidang
hukum. Namun ketika diambil alih oleh Pemerintah Belanda, banyak peraturan
perundangan yang diberlakukan di Hindia Belanda. Namun Belanda masih membiarkan
berlakunya hukum adat dan hukum lain bagi orang asing di Indonesia. Seperti pada masa
Daendels (1808-1811), hukum adat diperbolehkan bagi bumi putera dengan syarat ….
a. Hukum adat tidak bertentangan dengan kepentingan Belanda
b. Hukum adat hanya mengatur hal-hal terkait golongan pribumi
c. Hukum adat tidak menyelisihi hukum Eropa
d. Hukum adat berlaku pada wilayah yang ditentukan oleh pemerintah Belanda
e. Hukum adat tidak boleh bertentangan dengan dasar keadilan dan kepatutan (dalam
ukuran barat)
33. Dampak lain dari pemerintah kolonial adalah munculnya kota-kota baru yang ditandai
dengan adanya jaringan transportasi berupa jalur-jalur kereta api. Jalur pertama jalan
kereta api di Pulau Jawa adalah ….
a. Jalur Batavia – Buitenzorg (Jakarta – Bogor)
b. Surabaya-asuruan
c. Semarang- Kedungjati
d. Bogor-Bandung
e. Surabaya-Solo
34. Pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) antara Anyer-Panarukan merupakan
tindakan yang tepat karena selaku Gubernur Jendral Hindia Belanda, Daendels
ditugaskan untuk ….
a. Mengisi kekosongan kas Negara
b. Mengatasi perlawanan kerajaan-kerajaan local
c. Mempertahankan Pulau Jawa dari serbuan Inggris
d. Membangun fasilitas untuk menarik investor asing
e. Membangun sarana prasarana yang mendukung aktivitas ekonomi
35. Salah satu golongan stratifikasi social pada masa pemerintahan colonial Belanda adalah
….
a. Raja dan rakyat
b. Elit dan non elit
c. Bangsawan dan bumiputra
d. Priyayi dan hamba sahaya
e. Majikan dan buruh
36. Masuknya penjajahan bangsa Eropa memberikan dampak dalam segi budaya, yaitu ….
a. Munculnya golongan priyayi
b. Mulai berkembangnya cara berpikir rasional
c. Memburuknya keadaan masyarakat di Hindia belanda
d. Munculnya jabatan Bupati dalam pemerintahan colonial
e. Semakin meningkatnya persebaran agama Kristen dan katolik
37. Setelah penguasa-penguasa di Nusantara berhasil ditundukkan, pemerintah kolonial
kemudian memberlakukan kebijakan baru, yaitu ….
a. mewajibkan rakyat menanam tanaman wajib
b. membagi wilayah Jawa menjadi 9 prefektur
c. melaksanakan politik devide et impera
d. menerapkan sistem ekonomi liberal
e. menerapkan kebijakan politik etis
38. Stratifikasi sosial dalam masyarakat Nusantara pada masa kolonial Belanda dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu ….
a. Eropa, Timur Asing, Pribumi
b. Eropa, Indo-Belanda, Pribumi
c. Eropa, Pribumi, Timur Asing
d. Eropa, Indo-Belanda, Asia
e. Eropa, Pribumi, Asia
39. Jalan raya pertama yang dibangun pada masa pemerintah kolonial adalah Jalan Raya Pos
dari ….
a. Semarang – Yogyakarta
b. Semarang – Surabaya
c. Yogyakarta –Solo
d. Anyer- Panarukan
e. Anyer-Yogyakarta
40. Perubahan sistem pemerintahan dari administrasi tradisional ke sistem administrasi
modern merupakan akibat dari kebijakan ….
a. Politik Etis
b. Land Rent
c. Cultuurstelsel
d. Pax Neerlandica
e. Verplichhte Leverantie