Anda di halaman 1dari 27

ABSTRACT

Salah satu obsesi manusia yang terbesar adalah sukses. Manusia mewujudkan segala cara
untuk bisa sukses. Berangkat dari hal inilah sesuatu yang sukses dapat dikatakan sebuah hal
yang sangat hebat. Dalam dunia bulutangkis hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang
mustahil untuk dilakukan. Berbagai teori dan teknologi (science) diajarkan kepada
masyarakat luas melalui sisi fun atau hobi dan sport atau olah raga melalui kegiatan
bulutangkis. Hal ini membuat sebuah jawaban atas salah satu obsesi manusia yang terbesar.
Di Kota Kendari sarana yang dapat mewadahi kegiatan bulutangkis ini secara khusus belum
ada. Sarana tersebut dapat direalisasikan dengan adanya Pusat Pendidikan dan Pelatiahan
Bulutangkis di Kabupaten Sleman yang memberikan fasilitas pendidikan dan pelathan
bulutangkis. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan Gelanggang Olah Raga sebagai tempat
perlombaan atau event bulutangkis.. Pendekatan perencanaan dan perancangan, Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis yang dipengaruhi transformasi karakter bentuk
Shuttlecock akan menjadi dasar perancangan karakter ruang dan sirkulasi pada bangunan ini.
Pendekatan perencanaan dan perancangan adalah sebuah proses “setahap demi setahap” yang
digambarkan dengan penambahan luas pada masing-masing proses dan berada pada jalur
yang linier. Shuttlecock memilki karakter bentuk thread, glue, dan feather.

Kata Kunci: transformasi karakter bentuk shuttlecock, thread, glue, feather

i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan hidayah serta karunia-NYA telah
membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan ketekunan untuk menyelesaikan
Laporan Perancangan Struktur Konstruksi Bangunan IV ini. Penyusunan Laporan
Perancangan Struktur Konstruksi Bangunan IV ini merupakan satu kewajiban yang harus
ditempuh bagi mahasiswa Universitas Haluoleo,Fakultas Teknik,Jurusan Arsitektur Kendari
untuk melanjut ke tahap berikutnya.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha segenap hati, pikiran dan
kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Apabila masih ada
kekurangannya tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, penulis sangat membutuhkan kritik maupun saran yang ditujukan kepada penulis, karena
kritik maupun saran yang baik merupakan bekal untuk menuju kesempurnaan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Annas Ma’ruf ST.MT
Selaku dosen matakuliah Struktur dan Konstruksi Bangunan IV yang telah membimbing dan
mendidik kami hingga mampu menyelesaikan mata kuliah ini.

Kendari, 24 Desember 2017

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................... 1
D. Metode ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3

A.Konsep Perancangan Bangunan .................................................... 3

1. Konsep Bentuk Bangunan ....................................................... 4


2. Konsep Penampilan Bangunan ................................................ 4

B. Kebutuhan dan Besaran Ruang ..................................................... 4

C. Konsep Modul ............................................................................... 12

1. Sistem Modul .......................................................................... 12


2. Dimensi Modul ........................................................................ 12

D. Konsep Tata letak dan bentuk Core................................................. 13

iii
E. Sistem Struktur ......................................................................... 14

1. Sub Struktur .......................................................................... 14


2. Super Struktur ....................................................................... 14
3. Upper Struktur ....................................................................... 16

BAB III PENUTUP .............................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Bentuk Dasar Bangunan................................................ 4

Gambar II.2 Analisis Bentuk Dasar Bangunan.................................... 4

Gambar II.3 Output Bentuk Dasar Bangunan................................... 4

Gambar II.4 Sebelum dan Sesudah Design...................................... 4

Gambar II.5 Modul Grid................................................................... 12

Gambar II.6 Dimensi Modul............................................................ 12

Gambar II.7 Karakteristik Perletakan Core..................................... 13

Gambar II.8 Perletakan Core.......................................................... 13

Gambar II.9 Garpu Dua…………………………...................................... 14

Gambar II.10 Plat 1 arah dan Rangka alih ......................................... 15

Gambar II.11 Space Frame dan sell................................................. 16

Gambar III.1 Bentuk Dasar dan Tampilan Bangunan.................... 18

Gambar III.2 Sistem dan Dimensi Modul....................................... 18

Gambar III.3 Sub,Super, dan Upper Struktur................................. 19

v
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang PraDesign......................... 5

Tabel II.2 Kebutuhan dan Besaran Ruang PascaDesign..................... 7

Tabel II.3 Perbandingan besaran Ruang PraDesign dan PascaDesign... ... 10

Tabel III.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang Pusat Pelatihan ............... 17

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah Pusat Pelatihan Atlet Bulutangkis


2. Potongan Pusat Pelatihan Atlet Bulutangkis
3. Tampak Pusat Pelatihan Atlet Bulutangkis
4. Rencana Pusat Pelatihan Atlet Bulutangkis
5. Detail Pusat Pelatihan Atlet Bulutangkis
6. Perspektif Pusat Pelatihan Atlet Bulutangkis

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam sistem keolahragaan nasional, setiap warga negara mempunyai hak


yang sama melakukan kegiatan olahraga, memperoleh pelayanan dalam kegiatan
olahraga, memilih dan mengikuti jenis cabang olahraga yang sesuai dengan bakat
dan minatnya, memperoleh pengarahan, dukungan, bimbingan, pembinaan dan
pengembangan dan pengembangan dalam keolahragaan, menjadi pelaku
olahraga dan mengembangkan industri olahraga.
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu Provinsi yang aktif dalam mengikuti
ifen-ifen nasional seperti Pon,Kejurnas,dll. Sulawesi Tenggara memiliki banyak atlet
yang berbakat di berbagai cabang olahraga,namun fasilitas huniah bagi para atlet
masih belum memadai.
Tujuan dirancangnya pusat pelatihan untuk para atlet bulutangkis di kota
kendari ini untuk memberikan solusi terbaik untuk fasilitas atlet yang lebih memadai
sesuai kebutuhan para atlet. Sehingga program latihan bisa berjalan dengan
bagaimana mestinya sesuai standard yang diberlakukan untuk pembinaan atlet
muda, agar mereka dapat mencapai prestasi secara maksimal, sehingga mampu
mengharumkan nama baik provinsi Sulawesi Tenggara di tingkat nasional maupun
internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebutuhan dan besaran ruang pada pusat pelatihan atlet
bulutangkis?
2. Bagaimana merancang bentuk fisik bangunan dengan memperhatikan sisi filosofi
bentuk?
3. Bagaiman menentukan sistem dan dimensi modul pada bangunan?
4. Bagaimana menerapkan sistem struktur pada perancangan pusat pelatihan atlet
bulutangkis?

C. Tujuan
1. Untuk mendapatkan kebutuhan ruang yang sesuai dengan kebutuha pusat
pelatihan atlet bulutangkis
2. Merancang bentuk gedung sesuai dengan filosofi bentuk bangunan.
3. Memilih sistem dan dimensi modul yang cocok untuk bangunan.
4. Memilih sistem struktur yang tepat untuk pusat pelatihan atlet bulutangkis

1
D. Metode
Metode yang digunakan dalam merancang pusat pelatihan atlet bulutangkis
ini adalah dengan menggunakan Studi literatur baik media tulisan maupun media
elektronik yang sesuai dengan bimbingan dan arahan Dosen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Perancangan Bangunan

Sejak tahun 2008, olahraga bulutangkis Indonesia mengalami penurunan


prestasi. Penurunan prestasi yang dialami oleh Indonesia dalam olahraga bulutangkis
tidak lepas dari lambannya regenerasi yang dilakukan terhadap atlet bulutangkis
Indonesia. Dengan adanya penurunan prestasi dan lambannya regenerasi olahraga
bulutangkis di Indonesia, maka timbullah ide untuk membuat sebuah pusat
pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis yang dapat mewadahi dan
mengembangkan bibit-bibit atlet bulutangkis Indonesia. Pusat pembinaan Olahraga
bulutangkis ini memiliki nama Kendari Badminton Center (KBC).

Kenadri Badminton Center adalah sebuah bangunan yang mewadahi


pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis. Konsep rancangan bangunan
pusat pembinaan dan pengembangan olahraga adalah menciptakan bangunan pusat
pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis yang komunikatif, yaitu dengan
menciptakan komunikasi antara atlet dengan atlet, atlet dengan penonton dan
komunikasi antara bangunan dengan manusia diluar bangunan. Penciptaan ruang
yang komunikatif dilakukan dengan pengolahan tata ruang dalam (tempat latiham,
tribun penonton) dan pengolahan tata ruang luar (tampilan bangunan, warna)
dengan menggunakan pendekatan arsitektur ekspresionis. Pusat pembinaan dan
pengembangan olahraga bulutangkis di Kendari, Sulawesi Tenggara ini diharapkan
mampu menjadi jawaban atas penurunan prestasi bulutangkis Indonesia dengan
melahirkan atlet-atlet muda yang berprestasi, sehingga dapat meningkatkan prestasi
olahraga bulutangkis Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga diharapkan
sebagai pusat pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis dengan standar
internasional yang memiliki gelanggang dan dapat digunakan untuk pertandingan
nasional dan internasional.

Fungsi bangunan adalah sebagai tempat pembinaan bagi para atlet yang
berprestasi di Sulawesi Tenggara, untuk memudahkan pembinaan para atlet agar
dapat mencapai hasil yang maksimal dan mampu mengharumkan nama baik provinsi
Sulawesi Tenggara di kanca Nasional maupun Internasional.

3
1. .Konsep Bentuk Bangunan
Bentuk dasar bangunan yang diambil adalah bentuk tas raket yang
merupakan bagian terpenting pada diri atlet bulutangkis, namun pada design
bentukan tersebut mengalami perubahan dikarenakan adanya ruang ruang yang
Dihilangkan karena fungsinya yang kurang sesuai dengan kebutuhan atlet

Gambar II.1 Bentuk Dasar Bangunan sebelum dan sesudah design


(Sumber : Analisis Pribadi)

2. .Konsep Penampilan Bangunan


Tampilan bangunan mengadopsi bentuk pegangan raket, yang merupakan
teknik dasar dalam permainan bulutangkis. Bentuk tersebut mengalami
pengurangan dan penambahan. Hal tersebut dilakukan untuk penyesuaian
terhadap fungsi dan Ruang yang di wadahi.

Gambar II.4 Analisis Gambar Sebelum dan Sesudah Design


(Sumber : Penulis)

B. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang


Kebutuhan dan besaran ruang yang dibutuhkan berdasarkan fasilitas yang
diberikan dapat di lihat pada tabel di bawah ini

Tabel II.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang PraDesign

4
5
6
Tabel II.2 Kebutuhan dan Besaran Ruang Pasca Design

7
8
9
Tabel II.3 Perbandingan besaran Ruang PraDesign dan PascaDesign

Besaran (M²)
Fungsi Kegiatan
PraDesign PascaDesign
I II III
Lobby 60 60
kamar 480 5.829
atm 6,5 -
musholah 8,64 9
refresing 500 -
retail 600 40
apotik 21 21
R.manager 12 -
R.tunggu 6.6 -
r.administrasi 5,76 -
R.staff 37 -
R.arsip 4,8 -
r.rapat 62 -
pantri 8,4 -
Lavatory karyawan 13 -
Mekanikal 30 30
r.pembungan 30 30
lift 6 6
r.pompa 30 30
r.staff loker 48 -
R control panel 11 11
r.securiti 4,8 5
laundry 13,4 -
tangga 162 162
Tangga darurat 162 162
r.fitnes 234 234
r.genset 12 12
Parkir penghuni 390 390
Parkir pengelola 106 106
Parkir tamu 106 106
Total Luas 3.167,9 7.243

10
Dari tabel diatas di dap selisih rancangan sebagai beriku :

= Luas total sesudah perancangan – Luas total sebelum perangcangan

= 7.243 M² – 3.167,9 M²

=-4.075 M²

Persentase hasil perbandingan (Deviasi) yang terjadi antara sebelum dan sesudah perancangan
adalah sebagai berikut :

= 4.075 M² x 100%
7.243 M²
= 56,26 % = 56 %
Deviasi yang terjadi sangat besar, hal ini dikarenakan adanya kekeliruan perhitungan di predesign
yaitu jumlah kamar atlet dan pelatih hanya 40 unit.sedangkan keperluan pasca design adalah 144
unit kamar.

11
C. Konsep Modul
1. Sistem Modul
Dalam merencanakan bangunan dalam sistem struktur rangka, sistem grid
merupakan jarak perletakan komponen perkuatan dalam bangunan “ kolom dan balok
“.sistem grid merupakan jarak antar kolom satu dengan yang lainnya. Dalam sistem
Grid ,jarak antar kolom tidak harus sama,namun bisa juga berfariasi.

Gambar II. 5 Gambar Modul Grid


(Sumber : Analisis Pribadi)

2. Dimensi Modul
Dimensi modul yang digunakan adalah 540cm x 600cm, bilangan tersebut
merupakan kelipatan dari modul terkecil yaitu 30 cm. Penggunaan kelipatan 30cm
bertujuan untuk mengefisienkan penggunaan bahan dan material yang nantinya akan
digunakan.

Gambar II. 6 Gambar Dimensi Modul Tower dan podium


(Sumber : Analisis Pribadi)

12
D. Konsep Tata letak dan Bentuk Core

Gambar II. 7 Karakteristik Perteltakan Core


(Sumber : Buku Bangunan Tinggi)

Gambar II. 8 Gambar Perletakan core


(Sumber : Buku Bangunan Tinggi

13
E. Sistem Struktur
1. Sub Struktur
Pemilihan Jenis Sub Struktur yang digunakan adalah garpu dua sebagia
penunjang dan penyalur beban.

Gambar II. 9 Sub struktur tower dan podium


(Sumber : Penulis)

2. Super Struktur
pada super struktur sistem yang akan digunakan adalah sistem pelat rusuk
satu arah (one way rib slab). dimana plat rusk satu arah ditumpu oleh rusuk, anak
balok yang jarak satu dengan laiinya sangat berdekatan. sehingga secara visual
hampir sama dengan plat satu arah. jika di tinjau dari bentuk dasar bangunan dan
ukuran modul, maka penggunaan pelat rusuk satu arah sangat cocok di gunakan
pada bagian super struktur dikarenakan modul yang digunakan berukuran tidak
terlalu besar. jadi cocok untuk di terapkan pada bangunan.

14
Gambar II. 10 Gambar Plat 1 arah dan rangka alih
(Sumber : Panduan Sistem Bangunan Tinggi)

Pada konsep digunakan Pelat rusuk 1 arah namun pada penerapan design
terjadi perubahan,yaitu penggunaan pelat rusuk 2 arah. Hal tersebut
dikarenakan penggunaan pelat rusuk 1 arah dianggap kurang efisien.
a. Kolom Dan Balok
Bentuk Kolom yang digunakan adalah segi empat dengan dimensi 40x30 cm dan
balok 40x30 cm.
b. Lantai
Lantai yang digunakan adalah Lantai Beton dengan Tebal 12 cm.
c. Dinding
Dinding yang digunakan adalah dinding ½ bata.

15
3. Upper Struktur
Berdasarkan Fungsi bangunan sebagai bangunan tinggi,dan terdapatnya
beban angin pada ketinggian tertentu yang cukup kuat, maka digunakan struktur
rangka ruang (space frame) dengan sistem sambungan Mero, serta plat lipat
sebagai penutup atap.

Gambar II. 11 Gambar Space Frame dan sell


(Sumber : Penulis)

16
BAB III
PENUTUP

Kebutuhan dan besaran ruang pada bangunan sangatlah penting untuk mewadahi
aktivitas pelaku di dalamnya. Adapun kebutuhan dan besaran ruang pada pusat pelatihan
bulutangksi adalah sebagai berikut.
Tabel III.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang Rusun Atlet

17
Bentuk dasar bangunan yang diambil adalah bentuk tas raket yang merupakan
Besaran (M²)
Fungsi Kegiatan
PraDesign PascaDesign
I II III
Lobby 60 60
kamar 480 5.829
atm 6,5 -
musholah 8,64 9
refresing 500 -
retail 600 40
apotik 21 21
R.manager 12 -
R.tunggu 6.6 -
r.administrasi 5,76 -
R.staff 37 -
R.arsip 4,8 -
r.rapat 62 -
pantri 8,4 -
Lavatory karyawan 13 -
Mekanikal 30 30
r.pembungan 30 30
lift 6 6
r.pompa 30 30
r.staff loker 48 -
R control panel 11 11
r.securiti 4,8 5
laundry 13,4 -
tangga 162 162
Tangga darurat 162 162
r.fitnes 234 234
r.genset 12 12
Parkir penghuni 390 390
Parkir pengelola 106 106
Parkir tamu 106 106
Total Luas 3.167,9 7.243
bagian terpenting bagi para atlet bulutangkis. Dan bentuk tampilan bangunan mengikuti
bentukan dasar yang ada.

18
Gambar III. 1 Gambar Bentuk dasar dan Tampilan Bangunan
(Sumber : Analisis Pribadi)

Dalam merancang sebuah bangunan sistem dan dimensi modul harus di perhatikan
sebaik mungkin agar dapat di capai kekuatan struktur yang baik dan nilai estetika pada
bangunan.

Gambar III. 2 Gambar Sistem dan Dimensi Modul


(Sumber : Analisis Pribadi)

Pemilihan Sistem struktur merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut
kekokohan bangunan dan keamanan bagi penghuninya.

19
Gambar III. 3 Gambar Sub,Super,dan Upper Struktu Pada banguanan
(Sumber : Analisis PribadI)

20

Anda mungkin juga menyukai