MTK Modul 3

MODUL
TEMA 13
MODUL
TEMA 13
Berani Menjawab Tantangan i

Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Kata Pengantar
Matematika Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII
P
Modul Tema 13 : Berani Menjawab Tantangan
endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang
Penulis: Hendra Lesmana, M.Pd.; Renny Anggreini,S.Pd.; Drs. G. Kundaru. karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengiku-
Editor: Dr. Samto; Dr. Subi Sudarto ti pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan
Dra. Maria Listiyanti; Dra. Suci Paresti, M.Pd.; Apriyanti Wulandari, M.Pd.
dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan
Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi
dan Kebudayaan
dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari.
Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik
vi+ 40 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran
modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan. Kon-
sekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri.
Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan
dengan melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru
dan tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompe-
tensi 2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1
(Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih
memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri.
Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para
akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan modul ini.
Jakarta, 1 Juli 2020

Plt. Direktur Jenderal
Modul Dinamis: Modul ini merupakan salah satu contoh bahan ajar pendidikan kesetaraan yang
berbasis pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan didesain sesuai kurikulum 2013. Sehingga
modul ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis dan terbuka lebar sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi dasar. Hamid Muhammad
ii Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Berani Menjawab Tantangan iii
Daftar Isi Daftar Gambar
Kata Pengantar ...................................................................................... iii Gambar 1 Roller Coaster Halilintar yang Berada di
Daftar Isi ................................................................................................. iv Dunia Fantasi Ancol, Jakarta Utara ...................................... 5
Petunjuk Penggunaan Modul .............................................................. 1 Gambar 2 Titik Balik ............................................................................... 5
Kriteria Pindah / Lulus Modul ................................................................. 2 Gambar 3 Jenis-Jenis Titik Balik ............................................................ 6
Tujuan yang Diharapakan Setelah Mempelajari Modul ......................... 2 Gambar 4 Nilai Maksimum dan Nilai Minimum ...................................... 7
Pengantar Modul .................................................................................. 4 Gambar 5 a) Grafik f Terletak di Atas Semua Garis Singgungnya,
UNIT 1. ROLLER COASTER ............................................................ 5 dan b) Grafik f Terletak di Bawah Semua
A. Titik Balik pada Roller Coaster .............................................. 5 Garis Singgungnya ............................................................... 12
Penugasan 1.1 ...................................................................... 7 Gambar 6 Gambar Motocross................................................................ 15
B. Nilai Maksimum dan Minimum .............................................. 7 Gambar 7 Perbandingan Dua Buah Tangga .......................................... 15
C. Selang Kemonotonan Kurva Fungsi Trigonometri ................ 11 Gambar 8 Kurva dengan persamaan y = f(x)......................................... 16
D. Selang Kecekungan Kurva Fungsi Trigonometri ................... 12 Gambar 9 Garis Singgung Kurva ........................................................... 17
Latihan Soal 1 ....................................................................... 14
UNIT 2. MOTOCROSS......................................................................... 15
A. Gradien Suatu Kurva ............................................................ 15
Penugasan 2.1 ...................................................................... 16
B. Persamaan Garis Singgung Kurva ....................................... 16
Latihan Soal 2 ....................................................................... 20
RANGKUMAN .................................................................................. 20
PENILAIAN AKHIR MODUL 13 ........................................................... 21
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN ................................................ 23
GLOSARIUM ........................................................................................ 37
SARAN REFERENSI ........................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 38
TENTANG PENULIS ........................................................................ 39
iv Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Berani Menjawab Tantangan v
BERANI MENJAWAB TANTANGAN
Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk dapat memahami isi modul ini secara maksimal, Anda harus mengikuti petunjuk
penggunaan modul, yaitu:
1. Perhatikan istilah-istilah yang digunakan dalam modul seperti:
Petunjuk Penggunaan Modul
Bagian ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memahami modul.
Tujuan Pembelajaran
Bagian ini berisi kemampuan-kemampuan yang dikuasai setelah mempelajari modul.
Pengantar
Bagian ini berisi gambaran uraian materi yang dibahas di dalam modul.
Penugasan
Bagian ini berisi kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dalam memahami
konsep materi di dalam modul.
vi Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Berani Menjawab Tantangan 1
Latihan Unit
Bagian ini berisi soal-soal yang dikerjakan oleh peserta didik sebagai penguatan
dalam meningkatkan kemampuan peserta didik.
Kriteria Pindah / Lulus Modul
Rangkuman Anda dianggap tuntas dalam mempelajari modul ini dan boleh pindah ke modul berikutnya
apabila peserta didik mencapai nilai 70 yang dihitung dari perpaduan soal penugasan dan
Bagian ini berisi ringkasan materi modul secara keseluruhan. Beberapa rumus,
latihan, baik latihan pada tiap-tiap unit maupun latihan pada akhir modul. Untuk menghitung
persamaan, dan konsep-konsep yang penting disajikan dalam rangkuman sebagai
perolehan nilai peserta didik menggunakan rumus berikut:
penguatan bagi peserta didik.
NA = 30% NRP + 30% NRLU + 40% NLA
Latihan Akhir
Keterangan:
Bagian ini berbeda dengan latihan pada unit-unit. Bagian ini adalah latihan secara
menyeluruh yang terdiri dari seluruh unit dalam modul ini. NA = Nilai akhir
Kunci Jawaban NRP = Nilai rata-rata penugasan tiap-tiap unit
Bagian ini berisi deskripsi jawaban latihan dan atau kriteria dari suatu penugasan. NRLU = Nilai rata-rata latihan pada tiap-tiap unit
Bagian ini dibuka setelah peserta didik menyelesaikan latihan dan atau penugasan NLA = Nilai latihan akhir modul
yang dikerjakan setelah mempelajari modul ini.
Jika nilai Anda masih di bawah 70, maka dianjurkan untuk mempelajari kembali terutama
Glosarium bagian yang belum dikuasai.
Berisi istilah-istilah yang menjelaskan konsep yang relevan dengan materi.
Saran Referensi Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul
Bagian ini berisi sumber-sumber lain yang dapat digunakan sebagai tambahan bahan
pembelajaran yang direkomendasikan untuk dicari. Bagian ini lebih menekankan
tambahan pengetahuan bagi peserta didik. Setelah mempelajari modul 13 ini, diharapkan peserta didik mampu:
Daftar Pustaka 1. Menjelaskan keberkaitan turunan pertama dari suatu fungsi yang berkaitan
dengan nilai maksimum, nilai minimum, selang kemonotonan fungsi, kemiringan
Bagian ini berisi sumber-sumber bahan bacaan penyusun modul.
garis singgung serta titik belok dan kecekungan kurva suatu fungsi trigonometri
2. Modul ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan Anda dapat secara mandiri dengan menggunakan sifat-sifat dan langkah-langkah penyelesaiannya.
mempelajari materi modul ini. Namun, apabila masih terdapat kendala dapat
2. Menjelaskan keberkaitan turunan kedua dari suatu fungsi yang berkaitan
dikonsultasikan kepada tutor. Selain itu, Anda juga diberikan penugasan-penugasan
dengan nilai maksimum, nilai minimum, selang kemonotonan fungsi, kemiringan
yang dikerjakan dalam kelompok-kelompok.
garis singgung serta titik belok dan kecekungan kurva suatu fungsi trigonometri
3. Anda juga dapat mencari sumber bacaan lain yang relevan dengan materi pada
dengan menggunakan sifat-sifat dan langkah-langkah penyelesaiannya limit
modul sebagai sumber belajar tambahan.
fungsi trigonometri menggunakan contoh atau peristiwa kontekstual.
Catatan:
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan nilai maksimum, nilai
1. Jangan tergoda untuk melihat kunci jawaban sebelum menyelesaikan soal latihan minimum, selang kemonotonan fungsi, dan kemiringan garis singgung serta titik belok dan
baik di tiap unit maupun di akhir modul. selang kecekungan kurva dari fungsi trigonometri dengan menggunakan prosedur dan
2. Jangan tergoda untuk melihat bagian rangkuman tanpa mempelajari uraian materi strategi penyelesaian masalah sesuai dengan karakteristik masalahnya.
2 Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Berani Menjawab Tantangan 3
Pengantar Modul
Pernahkah Anda menaiki roller coaster? Atau pernahkah Anda menaiki motocross? Tentunya
81,7ROLLER COASTER
sangat menegangkan bukan? Sangat memacu hormon adrenalin di tubuh kita. Tetapi tahukah

bahwa terdapat pelajaran yang sangat berharga yang dapat kita petik dari kegiatan-kegiatan yang
menguji nyali tersebut. +DOLOLQWDUDGDODKQDPDVDODKVDWX
Modul 13 ini terdiri dari 2 unit, yaitu unit 1 yang berjudul Roller Coaster, dan unit 2 yang berjudul roller coaster \DQJ WHUGDSDW GL
Motocross. Semua judul unit tersebut sangat melekat di kehidupan sehari-hari. Roller Coaster
'XQLD )DQWDVL 'XIDQ $QFRO
-DNDUWD 8WDUD \DQJ GLEDQJXQ
memiliki lintasan yang berliku-liku bahkan ada yang berbentuk melingkar. Di dalam roaller coaster
SDGD WDKXQ Roller coaster
terdapat suatu titik tertinggi dan titik terendah. Semua hal dalam roaller coaster dibahas pada unit 1.
GDSDWGLODOXLGDODPZDNWXPHQLW
Motocross juga memiliki lintasan yang berliku-liku dan memiliki titik tertinggi dan titik terendah juga GHWLN GHQJDQ NHFHSDWDQ \DQJ
seperti roaller coaster. Semua hal berkaitan dengan motocross dibahas dalam unit 2. EHUEHGDEHGD VDDW PHQDQMDN
Setelah mempelajari GDQVDDW PHQXUXQ.XUVLEDJLDQ
modul ini diharapkan Anda
GHSDQ GDQ EDJLDQ EHODNDQJ
DGDODK \DQJ SDOLQJ PHQDQWDQJ
dapat 1) menjelaskan
6XPEHUKWWSVPGHWLNFRPWUDYHOGRPHVWLFGHVWLQDWLRQG 3HUQDKNDK $QGD PHQFREDQ\D"
keberkaitan turunan KDOLOLQWDUUROOHUFRDVWHU\DQJSDVWLGLFREDGLGXIDQ
%DJL \DQJ EHOXP SHUQDK VLODNDQ
pertama dari suatu fungsi *DPEDURoller Coaster+DOLOLQWDU\DQJ%HUDGDGL
PHQFREDQ\D
yang berkaitan dengan nilai 'XQLD)DQWDVL$QFRO-DNDUWD8WDUD
maksimum, nilai minimum, selang

elang kemonotonan
fungsi, kemiringan garis singgung
nggung serta titik $ 7LWLN%DOLNSDGDRoller Coaster
6DDW PHQDLNL roller coaster NLWD PHQJDODPL
belok dan kecekungan kurva
a suatu fungsi trigonometri dengan 7LWLN$
VXDWX PRPHQ GL PDQD NLWD EHUKHQWL XQWXN EHUJHUDN
menggunakan sifat-sifat dan langkah-langkah penyelesaiannya;
EDLNLWXQDLNDWDXSXQWXUXQ.HFHSDWDQNLWDEHUXEDK 7LWLN&
2) menjelaskan keberkaitan turunan kedua dari suatu fungsi GDUL VHNLDQ SXOXK NPMDP WLEDWLED PHQJKLODQJ
yang berkaitan dengan nilai maksimum, nilai minimum, selang SHUODKDQ PHQMDGL QRO .HPXGLDQ VHODQJ EHEHUDSD
kemonotonan fungsi, kemiringan
an garis singgung serta titik belok dan ZDNWX NLWD PXODL NHPEDOL EHUJHUDN NHPEDOL GHQJDQ 7LWLN'
kecekungan kurva suatu fungsi
si trigonometri dengan menggunakan NHFHSDWDQ \DQJ VHSHUWL SHQFHUPLQDQ GDUL JHUDN 7LWLN%
sifat-sifat dan langkah-langkah
ah penyelesaiannya limit fungsi trigonometri menggunakan contoh VHEHOXPQ\D 7LWLN LWXODK \DQJ GLVHEXW GHQJDQ WLWLN
*DPEDU7LWLN%DOLN
atau peristiwa kontekstual; dan 3) menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan nilai EDOLN DWDX WLWLN NULWLV VXDWX IXQJVL \DQJ GDODP KDO LQL
maksimum, nilai minimum, selang kemonotonan fungsi, dan kemiringan garis singgung serta titik DGDODK IXQJVL roller coaster 7LWLN EDOLN WHUMDGL VDDW JUDGLHQ NXUYD VDPD GHQJDQ QRO
*UDGLHQGDSDWNLWDFDULGHQJDQ PHQFDULWXUXQDQSHUWDPDNXUYD*DPEDUGLEDZDK LQL
belok dan selang kecekungan kurva dari fungsi trigonometri dengan menggunakan prosedur dan
PHQXQMXNNDQ DGDQ\D WLWLNWLWLN EDOLN \DLWX WLWLN % GDQ WLWLN & 7LWLN $ GDQ WLWLN ' EXNDQ
strategi penyelesaian masalah sesuai dengan karakteristik masalahnya.
PHUXSDNDQWLWLNEDOLN
Modul ini disajikan dalam konteks yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Modul -LNDf’(x) > 0PHQMDGLf’(x) < 0PDNDMHQLVWLWLNEDOLNLQLDGDODKWLWLNEDOLNPDNVLPXP
ini dilengkapi dengan penugasan dan latihan untuk dapat menguji kemampuan Anda dalam 6HGDQJNDQ MLND f’(x) < 0 PHQMDGL f’(x) > 0 PDND MHQLV WLWLN EDOLN LQL DGDODK WLWLN EDOLN
PLQLPXP%HULNXWDGDODKMHQLVMHQLVWLWLNEDOLN
mempelajari modul ini. Selamat Belajar!


3HQXJDVDQ
\ \
7XMXDQ0HQGDWDEHQGDEHQGD\DQJPHQJJDPEDUNDQNRQGLVLWLWLNEDOLN
7LWLNEDOLN 0HGLD/LQJNXQJDQVHNLWDUEXNXGDQDODWWXOLV
PDNVLPXP /DQJNDKODQJNDK
%HUNHOLOLQJODKGDQDPDWLODKOLQJNXQJDQGLVHNLWDUPX
7LWLNEDOLN
f(x) = y f(x) = y &DWDWODK VHWLDS NRQGLVL \DQJ NDPX DPDWL \DQJ PHQXUXWPX PHQJJDPEDUNDQ
PLQLPXP
NRQGLVLWLWLNEDOLN
[ [
%LODWHUGDSDWNHQGDODFREDNRQVXOWDVLNDQGHQJDQWXWRU
f’(x) = 0
f’(x) = 0
+ - &RQWRK6RDO
- +
7HQWXNDQWLWLNEDOLNGDQMHQLVQ\DGDULIXQJVLf(x) = sin x + cos xXQWXNR[R
\ 3HQ\HOHVDLDQ
\
7LWLNEDOLNGLFDSDLMLNDWXUXQDQQ\DDGDODKQROVHKLQJJD
f(x) = y f’(x) = cos x – sin x
f’(x) = 0 cos x – sin x = 0
7LWLNEHORNWXUXQ cos x = sin x
7LWLNEHORNQDLN

= 1 VHKLQJJD tan x = 1

f(x) = y x yang memenuhi adalah x = 45 o atau x = 225o
[
[ 8QWXN[ R \ FRVRVLQR
f’(x) = 0
+ -
f’(x) = 0 8QWXN[ R \ FRVRVLQR

+ - 7LWLNEDOLNXQWXNIXQJVLGLDWDVDGDODKR GDQR
*DPEDU-HQLV-HQLV7LWLN%DOLN
-DGLWLWLNEDOLNGDULIXQJVLf(x) = sin x + cos xDGDODKR \DQJWHUPDVXNQLODL
$GDNDLWDQDQWDUDWDQGDGDULWXUXQDQNHGXDIXQJVLSDGDWLWLNEDOLNf”(x) GHQJDQx = EDOLNPDNVLPXPGDQR \DQJWHUPDVXNQLODLEDOLNPLQLPXP
c DGDODK DEVLV WLWLN EDOLN GHQJDQ MHQLV WLWLN EDOLNQ\D +DO ,QL GDSDW GLQ\DWDNDQ GDODP
WHRUHPDEHULNXW % 1LODL0DNVLPXPGDQ0LQLPXP
7HRUHPD1LODL%DOLN 1LODL PDNVLPXP GDUL VXDWX IXQJVL 1LODLPDNVLPXP
DGDODK QLODL SDOLQJ EHVDU \DQJ
0LVDONDQy = f(x)WHUGHILQLVLSDGDVHODQJD[E\DQJPHPXDWcf’(x)GDQf”(x)DGD PHPXQJNLQNDQ GDUL VXDWX IXQJVL XQWXN
XQWXNVHWLDSWLWLNSDGDVHODQJa < x < bGDQPLVDONDQMXJDf’(c) = 0 \DQJEHUDUWLx = c VHPXD GDHUDK DVDO 6HPHQWDUD QLODL 1LODLPLQLPXP
DGDODKDEVLVWLWLNEDOLN PLQLPXP DGDODK QLODL WHUNHFLO GDUL VXDWX
f”(c) < 0PDNDf(c)DGDODKQLODLEDOLNPDNVLPXP IXQJVL SDGD GDHUDK GRPDLQ IXQJVL
f”(c) > 0PDNDf(c)DGDODKQLODLEDOLNPLQLPXP
WHUVHEXW 1LODL PDNVLPXP GDQ QLODL
f”(c) = 0PDNDf(c)DGDODKWLWLNEHORN *DPEDU1LODL0DNVLPXPGDQ1LODL0LQLPXP
PLQLPXP DGDODK QLODL NRRUGLQDW IXQJVL

1LODLPDNVLPXPGDQPLQLPXPGDSDWGLJDPEDUNDQVHSHUWLJDPEDU


1LODL PDNVLPXP GDQ PLQLPXP VXDWX IXQJVL VHULQJ GLVHEXW SXOD GHQJDQ QLODL
7HUGDSDW QLODL NRQVWDQWD VHKLQJJD QLODL \PDNV SHUOX GLWDPEDKNDQ GDUL QLODL
HNVWULP 1LODL HNVWULP GDUL IXQJVL y = f(x) GLSHUROHK XQWXN x \DQJ PHPHQXKL SHUVDPDDQ
PHQMDGL
f’(x) = 0 -LND x = a DGDODK QLODL x \DQJ PHPHQXKL SHUVDPDDQ I¶[ PDND (a, f(a))
DGDODKWLWLNHNVWULPIXQJVLy = f(x)-HQLVQLODLHNVWULPIXQJVLGDSDWGLWHQWXNDQ\DLWX

• 1LODLHNVWULPLQLDNDQPHUXSDNDQQLODLPDNVLPXPMLNDf’(x) = 0GDQf”(x) < 0
• 1LODLHNVWULPLQLDNDQPHUXSDNDQQLODLPLQLPXPMLNDf’(x) = 0GDQf”(x) > 0
8QWXN NXUYD y = A sin x + B cos x GHQJDQ $ GDQ % DGDODK NRQVWDQWD QLODL PDNVLPXP
GDQPLQLPXPQ\DGDSDWGLQ\DWDNDQPHQMDGL
\PDNV
-DGLQLODLPDNVLPXPGDULI[ FRV[VLQ[VLQ[FRV[DGDODK
\PLQ

%HQWXN MXPODK \DQJ PHOLEDWNDQ sin x GDQ cos x DWDX sin px GDQ cos px ELVD GLXEDK NH &RQWRK6RDO

IXQJVLWXQJJDOcos xDWDXcos pxVHSHUWLEHULNXW
6HEXDK SDJDU GHQJDQ WLQJJL P EHUDGD P GDUL VHEXDK WHPERN 7HUGDSDW

WDQJJDEHUWXPSXSDGDWDQDKPHQ\HQWXKEDJLDQDWDVSDJDUGDQEHUVDQGDUSDGD
\ $VLQ[%FRV[ NFRV[D
WHPERN7HQWXNDQSDQMDQJPLQLPXPWDQJJD\DQJGLSHUOXNDQDJDUVHVXDLGHQJDQ

NRQGLVLWHUVHEXW &
DWDX
3HQ\HOHVDLDQ

\ $VLQS[%FRVS[ NFRVS[±D
4 WHPERN
P
GHQJDQN
SDJDU

&RQWRK6RDO

1LODLPDNVLPXPGDULI[ FRV [VLQ [VLQ[FRV[DGDODK« $ WDQDK 3 P %

3HQ\HOHVDLDQ 3DGD $34GDQ $%&EHUODNX
8EDKNHGDODPEHQWXN$VLQ[%FRV[SHUVDPDDQ

$3%& $3
%&

,QJDW VHKLQJJD 3DGDVHJLWLJD$34EHUODNX WDQ
%&
%& WDQ
3DGDVHJLWLJD$34EHUODNX VLQ VHKLQJJD

& 6HODQJ.HPRQRWRQDQ.XUYD)XQJVL7ULJRQRPHWUL
'DODP SHPEDKDVDQ NXUYD IXQJVL WULJRQRPHWUL NLWD PHQJHQDO 7HRUHPD
.HPRQRWRQDQ )XQJVL QDLN GDQ WXUXQ GLVHEXW GHQJDQ NHPRQRWRQDQ $GDSXQ EXQ\L
7HRUHPD.HPRQRWRQDQVHEDJDLEHULNXW

7HRUHPD.HPRQRWRQDQ

$QGDLNDQ f NRQWLQX SDGD LQWHUYDO l GDQ WHUGLIHUHQVLDVL SDGD VHWLDS WLWLN GDODP I
PDNDEHUODNX
-LNDf’(x) > 0XQWXNVHPXDWLWLNGDODPlPDNDfQDLNSDGDl
-LNDf’(x) < XQWXNVHPXDWLWLNGDODPlPDNDfWXUXQSDGDl

&RQWRK6RDO

6XSD\D SDQMDQJ WDQJJD $& PLQLPXP WHUKDGDS VXGXW WXUXQDQQ\D KDUXV
8QWXNVHODQJ x WHQWXNDQGDHUDKIXQJVLf(x) = sin2 xQDLN
VDPDGHQJDQQRO
3HQ\HOHVDLDQ
.DUHQDIXQJVLfQDLNEHUDUWLI¶[!
VLQ[FRVx!
VLQxFRVx!
VLQx!
8QWXNWLWLNQROWLWLNEDWDV

VLQx
VLQx VLQ
[ N DWDX [ N
x k
8QWXN k = → x k →
8QWXN k = → x = k=0→
8QWXNk = → x =
0LVDONLWDDPELO[
/DOXNLWDPDVXNNDQNHIXQJVLI¶[ VLQ[

f’
SDQMDQJWDQJJD
'DHUDKDQWDUDGDQ EHUWDQGDSRVLWLI
)XQJVLfQDLNSDGDGDHUDKfQ\D\DQJSRVLWLI
-DGLIXQJVLfQDLNSDGDGDHUDK [ GDQ
'HQJDQ PHQJJXQDNDQ NDONXODWRU VDLQWLILN GDQ SHPEXODWDQ SDGD
VHSHUVHSXOXKDQWHUGHNDWGLSHUROHK$&PLQ GDHUDK[
-DGLSDQMDQJPLQLPXPWDQJJD\DQJGLSHUOXNDQDGDODKPHWHU


' 6HODQJ.HFHNXQJDQ.XUYD)XQJVL7ULJRQRPHWUL

f’(x)
.DUDNWHULVWLN VXDWX IXQJVL \DQJ QDLN DWDX WXUXQ GDSDW NLWD JXQDNDQ XQWXN
PHQGHVNULSVLNDQ JUDILN IXQJVL WHUVHEXW .LWD GDSDW PHQHQWXNDQ GL PDQD JUDILN IXQJVL f )
DNDQ FHNXQJ NH DWDV DWDX FHNXQJ NH EDZDK 0LVDONDQ f WHUGLIHUHQVLDONDQ SDGD VHODQJ
EXNDI*UDILN DNDQFHNXQJNHDWDVSDGDIMLNDf’QDLNSDGDVHODQJWHUVHEXWGDQDNDQ =
FHNXQJNHEDZDKSDGDIMLNDf’WXUXQSDGDVHODQJWHUVHEXW0LVDONDQfWHUGLIHUHQVLDONDQ
SDGD VHODQJ EXND I -LND JUDILN f FHNXQJ NH DWDV SDGD I PDND JUDILN f EHUDGD GL DWDV
U = -sin x
VHPXD JDULV VLQJJXQJQ\D SDGD VHODQJ WHUVHEXW /LKDW JDPEDU D 0LVDONDQ f
WHUGLIHUHQVLDONDQSDGDVHODQJEXNDI-LNDJUDILNfFHNXQJNHEDZDKSDGDIPDNDJUDILNf U’ = -cos x
EHUDGDGLEDZDKVHPXDJDULVVLQJJXQJQ\DSDGDVHODQJWHUVHEXWOLKDWJDPEDUE
V=

&HNXQJNHEDZDK V’ = =
&HNXQJNHDWDV WXUXQ
QDLN

f”(x) =

E =
D
*DPEDUD*UDILNf7HUOHWDNGL$WDV6HPXD*DULV6LQJJXQJQ\DGDQ
E*UDILNf7HUOHWDNGL%DZDK6HPXD*DULV6LQJJXQJQ\D

7HRUHPD.HFHNXQJDQ
= x
$QGDLNDQfWHUGLIHUHQVLDVLGXDNDOLSDGDLQWHUYDOWHUEXNDlPDNDEHUODNX
-LNDf”(x) > 0XQWXNVHPXDxGDODPlPDNDfFHNXQJNHDWDVSDGDl
-LNDf”(x) < XQWXNVHPXDxGDODPlPDNDfFHNXQJNHEDZDKSDGDl =

8QWXN PHQHUDSNDQ WHRUHPD NHFHNXQJDQ WHQWXNDQ ORNDVL QLODLQLODL [ VHGHPLNLDQ 8QWXNVHODQJ \DLWX QLODLFRV[GDQVLQ[VHODOXSRVLWLIVHKLQJJD
VHKLQJJD f” (x) = 0 *XQDNDQ QLODLQLODL [ WHUVHEXW XQWXN PHQHQWXNDQ VHODQJ XML
.HPXGLDQXMLODKWDQGDf”(x)SDGDPDVLQJPDVLQJVHODQJXML EHQWXNf” (x) QHJDWLI

&RQWRK6RDO
'HQJDQGHPLNLDQSDGDVHODQJ
8QWXN VHODQJ ȏͲǡ Ȑ WHQWXNDQ LQWHUYDO GL PDQD IXQJVL f(x) = FHNXQJ NH

EDZDK
3HQ\HOHVDLDQ
-DGLLQWHUYDOVDDWf(x) = FHNXQJNHEDZDK
f” (x) < 0 DJDUIXQJVLFHNXQJNHEDZDK
DGDODK

/DWLKDQ6RDO 81,7MOTOCROSS

7HQWXNDQWLWLNEDOLNGDQMHQLVQ\DGDULIXQJVLf(x) = sin x-cos xXQWXN0o x 360o

7HQWXNDQQLODLPLQLPXPIXQJVLf(x) = 4 sin x + cos 4xSDGDLQWHUYDO0 x 1800

7HQWXNDQQLODLPDNVLPXP GDULkGLPDQD NSDGDLQWHUYDO0 x 1800
3HUQDKNDK $QGD
8QWXNVHODQJ x WHQWXNDQGDHUDKIXQJVLf(x) = cos2 xQDLN
PHOLKDW NHMXDUDDQ
8QWXN VHODQJ [0, ], WHQWXNDQ LQWHUYDO GL PDQD IXQJVL f(x) = FHNXQJ motocross" $WDX
EDZDK PXQJNLQ $QGD PHPLOLNL
motocross GL UXPDK"
6HUX EXNDQ" <D SDVWL
VDQJDW VHUX 'DODP
RODKUDJD motocross NLWD

ELDVDQ\D GLVXJXKL
GHQJDQ SHQGDUDWDQ
\DQJ VDQJDW PHPXNDX
6XPEHUhttps://img.allw.mn/content/travel/2012/07/41.jpg/ .HPLULQJDQ VDDW
*DPEDU*DPEDU0RWRFURVV
PHQJHQGDUDL PRWRU VDQJDW
SHQWLQJ VHNDOL 3HQJHQGDUD WLGDN EROHK VDODK PHPSHUNLUDNDQ NDSDQ DNDQ PHQGDUDW
6DODKVHGLNLWVDMDWHQWXQ\DDNDQEHUDNLEDWIDWDOXQWXNSHPEDODS

$ *UDGLHQ6XDWX.XUYD
6HEDJLDQ EHVDU GDUL NLWD SDVWL WHODK EHUNDOLNDOL QDLNWXUXQ WDQJJD 3HUKDWLNDQ

JDPEDUEHULNXW

*DPEDU3HUEDQGLQJDQ'XD%XDK7DQJJD

7LQJJL NHGXD WDQJJD WHUVHEXW VDPD $SDELOD NLWD PHQDLNL WDQJJD ELUX NLWD DNDQ
PHUDVD OHELK OHODK GDULSDGD VDDW NLWD PHQDLNL WDQJJD RUDQJH 6DDW PHQDLNL WDQJJD ELUX
NLWD PHQJDQJNDW NDNL NLWD OHELK WLQJJL GDUL SDGD VDDW PHQDLNL WDQJJD RUDQJH GHQJDQ
FHSDWVHKLQJJDNLWDPHUDVDOHELKFHSDWOHODK6HGDQJNDQELODNLWDPHQDLNLWDQJJDRUDQJH
NLWDWLGDNWHUODOXOHODKGLEDQGLQJNDQVDDWNLWDPHQDLNLWDQJJDELUX.HPLULQJDQDGDODKKDO
\DQJ PHPEHGDNDQQ\D 7DQJJD ELUX PHPLOLNL NHPLULQJDQ \DQJ OHELK EHVDU OHELK WHJDN
GDULSDGDWDQJJDRUDQJH

3HQXJDVDQ

7XMXDQ0HQGDWDEHQGDEHQGD\DQJPHPLOLNLWLQJNDWNHPLULQJDQ\DQJPHQFRORN
0HGLD/LQJNXQJDQVHNLWDUEXNXGDQDODWWXOLV
/DQJNDKODQJNDK P
%HUNHOLOLQJODKGDQDPDWLODKOLQJNXQJDQGLVHNLWDUPX -DGLJUDGLHQNXUYD SDGD DGDODK
&DWDWODK VHWLDS VHPXD EHQGD \DQJ PHQXUXWPX PHPLOLNL WLQJNDW
NHPLULQJDQ\DQJPHQFRORN &RQWRK6RDO

%LODWHUGDSDWNHQGDODFREDNRQVXOWDVLNDQGHQJDQWXWRU

*UDGLHQGDULSHUVDPDDQNXUYD\ VLQ[±FRV[GLWLWLNEHUDEVLVDGDODK«
3HQ\HOHVDLDQ
.LWD PHQ\HEXW WLQJNDW NHPLULQJDQ *UDGLHQGLSHUROHKPHODOXLWXUXQDQSHUWDPDNXUYD\DLWX
UXDV JDULV DWDXSXQ JDULV VHEDJDL
y 8QWXN
JUDGLHQ8QWXNOHELKMHODVDQGDGDSDW
SHUKDWLNDQ*DPEDU
7LWLN 3(x, y) DGDODK VHPEDUDQJ y = f(x)
WLWLN SDGD NXUYD y = f(x). 6HKLQJJD f(x + h) Q((x + h),f(x + h))
NRRUGLQDW WLWLN 3 GDSDW GLWXOLVNDQ P
VHEDJDL(x, f(x))$EVLVWLWLN4DGDODK(x S
-DGLJUDGLHQNXUYD\ VLQ[±FRV[GLWLWLNEHUDEVLVDGDODK
+ h) VHKLQJJD NRRUGLQDW WLWLN 4 DGDODK R
f(x) P(x, f(x))

{(x + h), (f(x + h))}-LNDK

PDND6
x % 3HUVDPDDQ*DULV6LQJJXQJ.XUYD
DNDQ PHQMDGL JDULV VLQJJXQJ SDGD 2 x x+h
6HFDUDXPXPSHUVDPDDQJDULVGLWLWLN SDGDNXUYD GDSDWGLWHQWXNDQ
NXUYD GL WLWLN 3 'HQJDQ GHPLNLDQ
*DPEDU.XUYDGHQJDQSHUVDPDDQy = f(x) GHQJDQUXPXV
JUDGLHQJDULVVLQJJXQJSDGDNXUYDGL
WLWLN3DGDODKVHEDJDLEHULNXW

GHQJDQ JUDGLHQQ\D +XEXQJDQ JDULV VLQJJXQJ NXUYD GDQ NXUYDQ\D GDSDW
GLJDPEDUNDQVHSHUWL*DPEDU

$UWLQ\DJUDGLHQJDULVVLQJJXQJGLWLWLN DGDODK y = f(x)
/DQJNDKODQJNDKPHQHQWXNDQJUDGLHQGLWLWLN SDGDNXUYDy = f(x)
7HQWXNDQWXUXQDQIXQJVLQ\D
6XEWLWXVLQLODL DWDXDEVLVWLWLN
*UDGLHQQ\D DGDODK
Garis singgung
&RQWRK6RDO
A (x1,

*UDGLHQNXUYD SDGD DGDODK« *DPEDU*DULV6LQJJXQJ.XUYD
3HQ\HOHVDLDQ
'DODP PHQ\XVXQ SHUVDPDDQ JDULV VLQJJXQJ SDGD NXUYD \DQJ GLEXWXKNDQ DGDODK
m = y’ = cos x – 3 sin x
WLWLN VLQJJXQJ GDQ JUDGLHQQ\D -LND GLNHWDKXL JUDGLHQQ\D PDND NLWD WLQJJDO PHQFDUL WLWLN
XQWXN
VLQJJXQJQ\D GHQJDQ PHQJJXQDNDQ KXEXQJDQ 7HUNDGDQJ NLWD KDUXV PHQFDUL

&RQWRK6RDO

WHUOHELKGDKXOXKXEXQJDQVXDWXJDULVGHQJDQJDULVODLQQ\D\DLWXVHMDMDUDWDXWHJDNOXUXV
7HQWXNDQ SHUVDPDDQ JDULV
PHODOXLJUDGLHQ\DQJWHODKGLNHWDKXL
VLQJJXQJ NXUYD GL
3HUVDPDDQ JDULV VLQJJXQJ VXDWX NXUYD f(x) SDGD VHPEDUDQJ WLWLN GDSDW GLEHQWXN
GHQJDQWXUXQDQ WLWLNEHUDEVLV
3DGDJDULV GHQJDQNHPLULQJDQ QLODLJUDGLHQ 3HQ\HOHVDLDQ y
3DGDVDDWNXUYDQ\D\ I[
VLQ[ʌGDQ JUDGLHQ y = f(x)
*UDGLHQGXDJDULVVHMDMDU\DLWX
JDULVVLQJJXQJQ\DDGDODK
*UDGLHQGXDJDULVWHJDNOXUXV\DLWX
y = mx + c
= -2cos x
0HPEHQWXNSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJ
= -2cos (x1, y1)
&RQWRK6RDO x
0
= -2cos 60
2
7HQWXNDQ SHUVDPDDQ JDULV VLQJJXQJ GDQ JDULV QRUPDO WHUKDGDS NXUYD
GLWLWLN
=-
3HQ\HOHVDLDQ 0DNDSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJQ\DEHUEHQWXN
3HUWDPDNLWDWHQWXNDQGDKXOXJUDGLHQNXUYDGLWLWLN y - xc
NDUHQD VHKLQJJD

0HODOXLPDND
VLQ
3HUVDPDDQ JDULV VLQJJXQJ DGDODK SHUVDPDDQ JDULV PHODOXL WLWLN GHQJDQ
JUDGLHQP \DLWX

'LSHUROHKWLWLN \DLWX 0DVXNNDQWLWLNWHUVHEXWNHSHUVDPDDQ
*DULVQRUPDODGDODKJDULV\DQJWHJDNOXUXVWHUKDGDSJDULVVLQJJXQJVHKLQJJD

'HQJDQGHPLNLDQSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXLDGDODK 6HKLQJJD\
-DGLSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJNXUYD GLWLWLNEHUDEVLV DGDODK

-DGLSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXLDGDODKy = x + 2


/DWLKDQ6RDO
)XQJVLf(x)QDLNSDGDVHODQJIMLNDf’(x) > 0GDQWXUXQMLNDf’(x) < 0.
%LOD f”(x) > 0 [ PDND f(x) FHNXQJ NH DWDV SDGD I GDQ ELOD f”(x) < 0
7HQWXNDQJUDGLHQNXUYD\ VLQ[FRV[SDGD PDNDf(x)FHNXQJNHEDZDKSDGDI.
*UDGLHQSDGDNXUYDy = f(x)GLWLWLN(x1, y1)GDSDWGLQ\DWDNDQGHQJDQ
7HQWXNDQJUDGLHQGDULSHUVDPDDQNXUYD\ FRVHF[GLWLWLNEHUDEVLV
7HQWXNDQSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJGDQJDULVQRUPDOWHUKDGDSNXUYD 3HUVDPDDQJDULVVLQJJXQJ\DQJPHODOXLWLWLN(x1, y1) GHQJDQJUDGLHQmDGDODK

y = 2x2 + x - 6GLWLWLN (y - y1) = m (x - x1)
*DULV QRUPDO DGDODK JDULV \DQJ WHJDN OXUXV WHUKDGDS JDULV VLQJJXQJ GHQJDQ
7HQWXNDQSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJNXUYD GLWLWLNEHUDEVLV PHPLOLNLJUDGLHQQRUPDO

5$1*.80$1
3(1,/$,$1$.+,502'8/

7LWLN EDOLN WHUMDGL MLND GLSHQXKL f’(x) = 0, \DLWX WLWLN GLPDQD JUDGLHQ NXUYD VDPD $ 3LOLKODKVDWXMDZDEDQ\DQJEHQDUGHQJDQPHPEHULWDQGDVLODQJ[SDGDKXUXI
GHQJDQQRO DEFGDWDXH
0HWRGH8MLWXUXQDQSHUWDPDSDGDNHGXDVLVLGLVHEHODKWLWLNEDOLN
1LODLPDNVLPXP GDUL GLPDQD GDQ DGDODK«6,0$.8,
D -LNDGDULVLVLVHEHODKNLULWLWLNEDOLNPHQXMXNHVLVLVHEHODKNDQDQQ\DWHUMDGL
D F H
SHUXEDKDQWDQGDJUDGLHQ
E G
• 'DULf’(x) > 0PHQMDGLf’(x) < 0PDNDMHQLVWLWLNEDOLNQ\DDGDODKWLWLNEDOLN 1LODLPLQLPXPIXQJVL SDGDLQWHUYDO DGDODK«
PDNVLPXP 808*00DWHPDWLND,3$
• 'DULf’(x) < 0, PHQMDGLf’(x) > 0, PDNDMHQLVWLWLNEDOLNQ\DDGDODKWLWLNEDOLN D F H
PLQLPXP E G
E -LND GDUL VLVL VHEHODK NLUL WLWLN EDOLN PHQXMX NH VLVL VHEHODK NDQDQQ\D WLGDN
)XQJVL WXUXQSDGDLQWHUYDO«
WHUMDGLSHUXEDKDQWDQGDJUDGLHQ
• .HGXDQ\D f’(x) > 0 DWDX NHGXDQ\D f’(x) < 0, PDND MHQLV WLWLN EDOLNQ\D
D F H
DGDODKWLWLNEHORN
7HRUHPDQLODLEDOLN E G
0LVDONDQy = f(x)WHUGHILQLVLSDGDVHODQJD[E\DQJPHPXDWFGDQf’(x)GDQ PHQLQJNDWXQWXNVHPXD MLND«
f”(x)DGDXQWXNVHWLDSWLWLNSDGDVHODQJD[EPLVDONDQMXJDf’(c) = 0, yDQJ D F HD!
EHUDUWLx = cDGDODKDEVLVWLWLNEDOLNGDQEHUODNX E GD
D -LNDf”(c) < 0 DWDXQHJDWLIPDND DGDODKQLODLEDOLNPDNVLPXP 3DGD NXUYD y = sin x GLEXDW JDULV VLQJJXQJ GL WLWLN *DULV LQL PHPRWRQJ
E -LNDf”(c) > 0 DWDXSRVLWLIPDND DGDODKQLODLEDOLNPLQLPXP VXPEX[GL$GDQVXPEX\GL%/XDVVHJLWLJD$2%DGDODK«6RDO6,0$.8,
1LODL HNVWULP y = A sin X + B cos x GHQJDQ $ GDQ % DGDODK NRQVWDQWD PDND
EHUODNX D F H
D 1LODLPDNVLPXPymaks = E G

E 1LODLPLQLPXPymaks =


.81&,-$:$%$1'$13(16.25$1
7LWLNPDNVLPXPGDULIXQJVL SDGDLQWHUYDO DGDODK«

D F Ǥ
.XQFL-DZDEDQ/DWLKDQ6RDO
E G
1R 'HVNULSVL-DZDEDQ 6NRU
-LND PDNDfDNDQWXUXQSDGD«
7LWLNEDOLNGLFDSDLMLNDWXUXQDQQ\DDGDODKQROVHKLQJJD
D F H f’(x) = sin x – cos x
E G f’(x) = 0 sin x – cos x = 0
1LODL%DOLNPDNVLPXPXQWXNIXQJVL DGDODK«
sin x = cos x
D F H
E G = 1 VHKLQJJD tan x = 1
1LODLPDNVLPXPIXQJVL DGDODK«
D F H x yang memenuhi adalah x = 45 o atau x = 225o

E G 8QWXN[ R \ VLQRFRVR
1LODLPLQLPXPGDULIXQJVL DGDODK«

D F H
E G
8QWXN[ \ VLQRFRVR
R

% 6HOHVDLNDQODKVRDOVRDOGLEDZDKLQLGHQJDQWHSDW

3DGDVHODQJRRWHQWXNDQNDSDQIXQJVL FHNXQJNHDWDVGDQ

FHNXQJNHEDZDK"7HQWXNDQSXODWLWLNEHORNQ\D
7LWLNEDOLNXQWXNIXQJVLGLDWDVDGDODKR GDQR

6HEXDKNHUWDVNDUWRQEHUEHQWXNOLQJNDUDQGHQJDQMDULMDULFPGLSRWRQJVHEXDK -DGLWLWLNEDOLNGDULIXQJVLf(x) = sin x + cos xDGDODKR \DQJ
VHNWRU GHQJDQ VXGXW SXVDW 'HQJDQ NHUWDV NDUWRQ \DQJ WHODK WHUSRWRQJ LQL WHUPDVXNQLODLEDOLNPDNVLPXPGDQR \DQJWHUPDVXNQLODL
GLEXDW VHOLPXW NHUXFXW 7HQWXNDQ VXGXW DJDU YROXPH NHUXFXW \DQJ WHUEHQWXN EDOLNPLQLPXP
VHEHVDUEHVDUQ\D 7LWLNEDOLNGLFDSDLMLNDWXUXQDQQ\DDGDODKQROVHKLQJJD
f(x) = 4 sin x + cos 4x, 0 x 1800
6HEXDK NXUYD GHQJDQ SHUVDPDDQ PHPRWRQJ VXPEX [ f’(x) = 4 cos x + (-4 sin 4x) = 0
GLVHEXDKWLWLN$WHQWXNDQVXGXW\DQJGLEHQWXNROHKJDULVVLQJJXQJGL$WHUKDGDS f’(x) = 4 cos x - 4 sin 4x = 0
f’(x) = 4 (cos x – sin 4x) = 0
VXPEX[SRVLWLI
cos x – sin 4x = 0

6HEXDK NXUYD GLGHILQLVLNDQ GHQJDQ SHUVDPDDQ SDUDPHWHU cos x = sin 4x
cos x = cos NDUHQD sin 4x = cos
7XQMXNNDQEDKZD
x= + n.2 GDQ x Q

6HEXDK WDQJJD SDQMDQJQ\D PHWHU EHUVDQGDU SDGD GLQGLQJ WHJDN \DQJ
[ Q [ Q
WLQJJLQ\D PHWHU GHQJDQ EDJLDQ DWDV WDQJJD PHOHZDWL GLQGLQJ -LND XMXQJ
EDZDKQ\D GLWDULN KRUL]RQWDO GHQJDQ NHFHSDWDQ PHWHUGHWLN PHQMDXKL GLQGLQJ [ [ NDUHQDQELODQJDQ

WHQWXNDQ NHFHSDWDQ YHUWLNDO XMXQJ DWDV WDQJJD SDGD VDDW WDQJJD PHPEHQWXN
EXODW
VXGXW GHQJDQSHUPXNDDQODQWDL


Q [ [ $PELO\ 0 x 1800 VHKLQJJDN\

6\DUDWQLODLHNVWULPDGDODK\¶
Q [ [ 70

\ JXQDNDQDWXUDQSHPEDJLDQ
Q [ 70[ 70 8 8¶ ±4 cos 4 4 cos 4

1LODLEDOLNPLQLPXPWHUMDGLELODf” (c) > 0 9 VLQ 9¶ FRV

f(x) = 4 sin x + cos 4x
\¶
f’(x) = 4 cos x - 4 sin 4x

f”(x) = -4 sin x- 16 cos 4x &XNXSSHPELODQJQ\DVDMDVHKLQJJD

4 cos 4 VLQ ± FRV
f”( ) = -4 sin - 16 cos 4
FRV VLQ ±
= -1,24 - 15,22 NHPXQJNLQDQ,FRV
= -16,46 < 0 maksimum

FRV FRV
f”( ) = -4 sin - 16 cos 4

Q GDQ Q
= -2 + 8

= 6 > 0 minimum Q 70
f”( ) = -4 sin - 16 cos 4
Q 70 70
= -4 - 16

= - 20 < 0 maksimum NHPXQJNLQDQ,,VLQ ±
1LODL PLQLPXP I[ VLQ [ FRV [ SDGD LQWHUYDO [
VLQ ±
DGDODK
VLQ 70NDUHQDQLODLVLQWLGDNOHELKGDUL

x= f( ) = VLQ FRV
\PDNV

x=0 f(0) = VLQFRV

N
x = I VLQFRV
N

-LNDNHWLJDQ\DGLEDQGLQJNDQPDNDQLODLSDOLQJNHFLODGDODK -DGLQLODLPDNVLPXPGDULNDGDODK
-DGLQLODLPLQLPXPPXWODNGDUL\ VLQ[FRV[DGDODK\DQJ
.DUHQDIXQJVLf(x) = cos2 xQDLNEHUDUWLI¶[!
WHUMDGLNHWLND[ GDQ[
FRV[VLQx!

NEHUDUWLN FRVxVLQx!
VLQ[

8QWXNWLWLNQROWLWLNEDWDV
VLQx VLQ
[ N DWDX [ N
=
x -k

8QWXN k = → x k →

8QWXN k = → x = k=0→
= x
8QWXNk = → x =

0LVDONLWDDPELO[
=
/DOXNLWDPDVXNNDQNHIXQJVLI¶[ VLQ[
f’ 8QWXNVHODQJ \DLWX QLODLFRV[GDQVLQ[VHODOX

'DHUDKDQWDUDGDQ EHUWDQGDQHJDWLI

SRVLWLIVHKLQJJDEHQWXNf” (x)
)XQJVLfQDLNSDGDGDHUDKfQ\D\DQJSRVLWLI SRVLWLI

-DGLf(x) = FHNXQJNHDWDVSDGD

-XPODKVNRU
Ͳ Ϭ

-DGLIXQJVLfQDLNSDGDGDHUDK [GDQGDHUDK [
1LODL [
f” (x) < 0 DJDUIXQJVLFHNXQJNHEDZDK

f’(x) .XQFL-DZDEDQ/DWLKDQ6RDO

1R 'HVNULSVL-DZDEDQ 6NRU
)
8QWXNPHQFDULJUDGLHQNXUYD\ VLQ[FRV[GDSDWGLFDULPHODOXL
= WXUXQDQSHUWDPDQ\D
P \¶ FRV[VLQ[
U = cos x 8QWXN EHUDUWL

U’ = -sin x

V=
P
V’ = = P
-DGLJUDGLHQNXUYD\ VLQ[FRV[SDGD DGDODK

f”(x) =
8QWXNPHQFDULJUDGLHQNXUYD\ FRVHF[GDSDWGLFDUL

PHODOXLWXUXQDQSHUWDPDQ\D

P \¶ VLQ[FRW[FRVHF[
8QWXN[

P VLQFRWFRVHF
.XUYD\ I[ VLQ[ʌGDQ JUDGLHQJDULVVLQJJXQJQ\D

P ± DGDODK

= -4 cos (2x)

P = -4 cos (2 . )

= -4 cos ( )
= -4 cos (1800)
P
= -4 (-1) = 4
'HQJDQJUDGLHQ GLSHUROHKSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJQ\D
y xc
P
8QWXN VHKLQJJD

P

VLQ
P

VLQ

-DGLJUDGLHQNXUYD\ FRVHF[SDGD DGDODK

3HUWDPDNLWDWHQWXNDQGDKXOXJUDGLHQNXUYDGLWLWLN
'LSHUROHKWLWLN \DLWX
y = 2x2 + x - 6GLWLWLNPHODOXLWXUXQDQSHUWDPDQ\D

6HKLQJJD\
0HODOXLPDNDP -DGLSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJNXUYD GLWLWLN
3HUVDPDDQJDULVVLQJJXQJPHODOXLWLWLNGHQJDQJUDGLHQP
\DLWX EHUDEVLV DGDODK
\± [± -XPODKVNRU
\± [
\ [
*DULV QRUPDO DGDODK JDULV \DQJ WHJDN OXUXV WHUKDGDS JDULV 1LODL [
VLQJJXQJVHKLQJJD
.XQFL-DZDEDQ3HQLODLDQ$NKLU0RGXO

$ 3LOLKDQ*DQGD
'HQJDQGHPLNLDQSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXLDGDODK
1RPRU6RDO
\± [± .XQFL-DZDEDQ $ % % ( % $ % % & %
6NRU
\± [
1LODL$ [
-DGLSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXLDGDODK\± [


% (VDL

.XQFL-DZDEDQ 6NRU

8QWXN PHQHQWXNDQ FHNXQJ NH DWDV FHNXQJ NH EDZDK DWDX

WLWLNEHORNNLWDOLKDWGDULWXUXQDQNHGXDI[

PDNDWXUXQDQNHGXDQ\D

%LVDGLSHULNVDXQWXNQLODLQLODL

%HUODNX

-DGLXQWXNQLODLQLODL

WLGDN WHUGHILQLVL QDPXQ NLWD ELVD DQJJDS LWX DGDODK WLWLN

EHORNGDODPSHQJHUWLDQOLPLW\DLWX 6HNDUDQJNLWDLVL
%DJLDQSHPELODQJ VHODOXSRVLWLIDWDXQRO SRVLWLIQHJDWLI SDGD JDULV ELODQJDQQ\D &HN XQWXN GDQ

0DND SRVLWLIQHJDWLI VHNDUDQJ WHUJDQWXQJ VHKLQJJD

SDGDSRVLWLIQHJDWLIEDJLDQSHQ\HEXWQ\D\DLWX

8QWXNWLWLNEDWDV

GLSHUROHK
f”
%XDWJDULVELODQJDQPHPXDWWLWLNWLWLNEDWDV
f”

8QWXNGDHUDKODLQWLQJJDOGLVHVXDLNDQSRVLWLIQHJDWLIQ\DVHODQJ

VHOLQJ

6HPHQWDUDLWXSHPELODQJ QROMLND

8QWXNQLODLQLODL[LQL GDQXQWXNQLODLQLODLLQL

-DGL )XQJVL FHNXQJ NH DWDV SDGD LQWHUYDO

WLGDNWHUGHILQLVL.LWDFREDKLWXQJXODQJOLPLWQ\DPLVDONDQSDGD
FHNXQJNHEDZDKSDGDLQWHUYDO GDQWLGDNPHPLOLNL

WLWLNEHORNQDPXQMLNDGLDQJJDSDGDGDODPSHQJHUWLDQOLPLWPDNDWLWLN

EHORNQ\DWHUMDGLSDGD

3HUKDWLNDQ EDKZD MDULMDUL NDUWRQ WHUSRWRQJ GHQJDQ SDQMDQJ


FP DNDQ PHQMDGL JDULV SHOXNLV NHUXFXW GDQ NHOLOLQJ NDUWRQ
WHUSRWRQJslihat gambar!DNDQPHQMDGLNHOLOLQJOLQJNDUDQDODV
NHUXFXW

2
*XQDNDQWXUXQDQu.v\DLWXu’v + uv’GHQJDQu = r

0LVDOSDQMDQJEXVXU\DQJWHUSRWRQJ blihat gambar di atas!
0LVDONDQ SXOD MDULMDUL GDQ WLQJJL NHUXFXW \DQJ WHUEHQWXN

EHUWXUXWWXUXWDGDODKUGDQWlihat gambar diatas!
0LVDO K NHOLOLQJ NHUWDV NDUWRQ OLQJNDUDQ PXODPXOD PDND
. ʌ ʌFP'DULGHILQLVLVXGXWGDODPUDGLDQ

.DUHQDVPHQMDGLNHOLOLQJOLQJNDUDQDODVNHUXFXW\DQJWHUEHQWXN
PDNDEHUODNX

s = 2ʌr

r

.DUHQDWUGDQJDULVSHOXNLVFPPHPEHQWXNVHJLWLJDVLNXVLNX

EHUODNX

8QWXNPHQGDSDWNDQVXGXW NLWDJXQDNDQSHUVDPDDQ\DQJ

VXGDKDGD
9ROXPHNHUXFXW\DQJWHUEHQWXN

9ROXPHDNDQPHQFDSDLPDNVLPXPNHWLNDWXUXQDQQ\DQRO


*XQDNDQUXPXVSHQMXPODKDQVHOLVLKIXQJVLWULJRQRPHWUL

$WDXMLNDGLXNXUGDODPVDWXDQGHUDMDWPDND

.XUYD PHPRWRQJ VXPEX[ GL VHEXDK WLWLN $
DUWLQ\D RUGLQDW VXEWLWXVL NH SHUVDPDDQ NXUYD

GLSHUROHK

3HUKDWLNDQJDPEDUEHULNXW

-DGLNRRUGLQDW

0HQFDULJUDGLHQNXUYDGLWLWLN W

7DQJJD

Ǉ P

GLQGLQJ

ϲŵ

*UDGLHQNXUYDGLWLWLN$DGDODK

3HUPXNDDQODQWDL
0LVDONDQ SDGD VDDW W VXGXW DQWDUD WDQJJD GHQJDQ SHUPXNDDQ

ODQWDL DGDODK MDUDN XMXQJ EDZDK WDQJJD NH GLQGLQJ DGDODK [
6XGXW\DQJGLEHQWXNROHKJDULVVLQJJXQJGL$WHUKDGDSVXPEX[
PHWHUGDQMDUDNXMXQJDWDVWDQJJDNHSHUPXNDDQODQWDLDGDODK
SRVLWLIDGDODK GHQJDQ
\PHWHU
DWDX 2OHK NDUHQD LWX NHFHSDWDQ YHUWLNDO XMXQJ DWDV WDQJJD

GLQ\DWDNDQ PDND NLWD SHUOX PHQHQWXNDQ SDGD VDDW WDQJJD

PHPEHQWXN VXGXW GHQJDQ SHUPXNDDQ ODQDWDL GDQ

%HUGDVDUNDQJDPEDUGLDWDV

*XQDNDQDWXUDQUDQWDL 7XUXQDQLPSOLVLWWHUKDGDSWGDULNHGXDUXDVPHQJKDVLONDQ


8QWXN EHUODNX */26$5,80

*UDGLHQ 7LQJNDWNHPLULQJDQUXDVJDULVDWDXSXQJDULV

1LODL(NVWULP 1LODL0DNVLPXPGDQQLODLPLQLPXP

-LND KDVLO GL DWDV GLVXEWLWXVLNDQ NH SHUVDPDDQ PDND 1LODL0DNVLPXP 1LODL SDOLQJ EHVDU GDUL IXQJVL XQWXN VHPXD GDHUDK

GLSHUROHK DVDO
1LODLPLQLPXP 1LODL WHUNHFLO GDUL VXDWX IXQJVL SDGD GDHUDK GRPDLQ
IXQJVLWHUVHEXW
3HUVDPDDQJDULVVLQJJXQJ 3HUVDPDDQ NXUYD \DQJ PHPLOLNL EHQWXN XPXP

7HRUHPD.HFHNXQJDQ $QGDLNDQ f WHUGLIHUHQVLDVL GXD NDOL SDGD LQWHUYDO
WHUEXNDlPDNDEHUODNX
-LNDNLWDPHOLKDWJDPEDUGLDWDVODJLPDNDGLSHUROHK
-LND f”(x) > 0 XQWXN VHPXD x GDODP l PDND f
FHNXQJNHDWDVSDGDl

7XUXQDQLPSOLVLWWHUKDGDSWGDULNHGXDUXDVPHQJKDVLONDQ -LND f”(x) < XQWXN VHPXD x GDODP l PDND f
FHNXQJNHEDZDKSDGDl

7HRUHPD.HPRQRWRQDQ $QGDLNDQfNRQWLQXSDGDLQWHUYDOlGDQWHUGLIHUHQVLDVL

SDGVHWLDSWLWLNGDODPIPDNDEHUODNX

-LND f’(x) > 0 XQWXN VHPXD WLWLN GDODP l PDND f

QDLNSDGDl

-LND f’(x) < XQWXN VHPXD WLWLN GDODP l PDND f
7DQGDQHJDWLIPHQXQMXNNDQDUDKNHEDZDK WXUXQSDGDl
-DGLNHFHSDWDQYHUWLNDOXMXQJDWDVWDQJJDDGDODK 7HRUHPD1LODL%DOLN 0LVDONDQy = f(x)WHUGHILQLVLSDGDVHODQJD
-XPODKVNRU [E\DQJPHPXDWcf’(x)GDQf”(x)DGDXQWXNVHWLDS
WLWLN SDGD VHODQJ a< x < b PLVDONDQ MXJD f’(c) = 0
\DQJEHUDUWLx = cDGDODKDEVLVWLWLNEDOLN%HUODNX
1LODL% [ f”(c) < 0PDNDf(c)DGDODKQLODLEDOLNPDNVLPXP
f”(c) > 0PDNDf(c)DGDODKQLODLEDOLNPLQLPXP
f”(c) = 0PDNDf(c)DGDODKWLWLNEHORN
1LODL7RWDO 1LODL%1LODL$ 7LWLNEDOLNDWDXWLWLNNULWLV 6XDWXWLWLNGLGDODPJUDILNGHQJDQWXUXQDQNXUYD
SHUWDPD\DQJVDPDGHQJDQQRO


7(17$1*3(18/,6

6$5$15()(5(16,

1DPD +HQGUD/HVPDQD03G
+3:$
3XUFHOO(-GDQ9DUEHUJ'Kalkulus dan Geometri Analitis. (GLVLNHOLPD. $OLK )DFHERRN +HQGUD/HVPDQD
EDKDVD2OHK1\RPDQ6XVLOD%DQD.DUWDVDVPLWDGDQ5DZXK %DQGXQJ(UODQJJD (PDLO hendralesmana1302@gmail.com
$ODPDW.DE2.87LPXU6XP6HO
%LGDQJ.HDKOLDQ
0DWHPDWLND0XVLN.LPLDGDQ.RPSXWHU

5LZD\DW3HQGLGLNDQ7LQJJL
6 3HQGLGLNDQ 0DWHPDWLND 8QLYHUVLWDV 6ULZLMD\D
'$)7$53867$.$
63HQGLGLNDQ0DWHPDWLND8QLYHUVLWDV6ULZLMD\D

5LZD\DW3HNHUMDDQ
+DQGD\DQL ' Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII. 'LDNVHV GDUL 'RVHQGL6HNRODK7LQJJL,OPX3HUWDQLDQ%HOLWDQJ
7XWRU7DWDS0XNDGL8QLYHUVLWDV7HUEXNDVHNDUDQJ
KWWSVZZZPWKODEQHW+WPO *XUXGL60.1HJHUL%HOLWDQJ0DGDQJ5D\D
'RVHQGL67.,30XKDPPDGL\DK2.87LPXUVHNDUDQJ

.DQJLQDQ 0 GNN Matematika untuk Siswa SMA/MA Kelas XII Kelompok 3HQHOLWLDQWDKXQWHUDNKLU
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. %DQGXQJ<UDPD:LG\D 3HPEHODMDUDQ0DWHPDWLND%HUEDVLV.RPSXWHUSDGD3RNRN%DKDVDQ7ULJRQRPHWULGL.HODV;
60$1HJHUL%HOLWDQJ
3HQJHPEDQJDQ6RDO1RQ5XWLQ%HUEDVLV.RPSXWHUXQWXN0HODWLK3HQJJXQDDQ.HPDPSXDQ
0XVOLPSoal-Jawab Matematika Peminatan. 'LDNVHVGDULKWWSVZZZSDSDQNHFLO 0DWHPDWLND6LVZDGL.HODV9,,,6031HJHUL%HOLWDQJ,,,
ZRUGSUHVVFRP
1DPD5HQQ\$QJJUDLQL63G

+3:$
3XUFHOO(-GDQ9DUEHUJ'Kalkulus dan Geometri Analitis. (GLVL.HOLPD. $OLK $ODPDW-O.LPDURJDQ575:1R.HUWDSDWL
EDKDVD2OHK1\RPDQ6XVLOD%DQD.DUWDVDVPLWDGDQ5DZXK %DQGXQJ(UODQJJD 3DOHPEDQJ

,QVWDQVL3.%0Home shooling3ULPDJDPD3DOHPEDQJ
$ODPDW,QVWDQVL-OQ7HXNX8PDU%XNLW.HFLO,OLU
6HPELULQJ 6 GNN Matematika untuk Siswa SMA/ MA Kelas XII %DQGXQJ %DUDW7LPXU,,3DOHPEDQJ
3HQHUELW6(:86ULNDQGL(PSDW:LG\D8WDPD %LGDQJ.HDKOLDQ3HQGLGLNDQ0DWHPDWLND
63HQGLGLNDQ0DWHPDWLND
7DVDULGNNMatematika untuk Siswa SMA/MA Kelas XII Peminatan Matematika 5LZD\DW3HNHUMDDQ
dan Ilmu-ilmu Alam.ODWHQ,QWDQ3DULZDUD *XUXGL3.%0Home Scholling3DOHPEDQJ

1DPD'UV*.XQGDUX
+3:$
(PDLONXQGDUXLNLS#JPDLOFRP
.DQWRU%33$8'GDQ',.0$66XPVHO
$ODPDW.DQWRU-O1DVNDK,,1RNP
6XNDUDPH3DOHPEDQJ6XPVHO.RGH3RV
%LGDQJ.HDKOLDQ3HQGLGLNDQ/XDU6HNRODK
6 3HQGLGLNDQ /XDU 6HNRODK ,.,3 -RJMDNDUWD $QJNDWDQ

5LZD\DW3HNHUMDDQ
3DPRQJ%HODMDU0DG\DGL%33$8'GDQ',.0$66XPVHO


catatan:
40 Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13

MTK Modul 3

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

MTK Modul 3

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MODUL

Berani Menjawab Tantangan i

Matematika Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII

Jakarta, 1 Juli 2020

Kunci Jawaban NRP = Nilai rata-rata penugasan tiap-tiap unit

maksimum, nilai minimum, selang

3DGDVHJLWLJD$34EHUODNX VLQ VHKLQJJD

{(x + h), (f(x + h))}-LNDK

'HQJDQGHPLNLDQSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXLDGDODK 6HKLQJJD\

-DGLSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJNXUYD GLWLWLNEHUDEVLV DGDODK

7HQWXNDQSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJGDQJDULVQRUPDOWHUKDGDSNXUYD 3HUVDPDDQJDULVVLQJJXQJ\DQJPHODOXLWLWLN(x1, y1) GHQJDQJUDGLHQmDGDODK

D 1LODLPDNVLPXPymaks = E G

1LODLPLQLPXPGDULIXQJVL DGDODK«

x= + n.2 GDQ x Q

f’(x) = 4 cos x - 4 sin 4x

= -16,46 < 0 maksimum

f”( ) = -4 sin - 16 cos 4

40 Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13

Anda mungkin juga menyukai

MTK Modul 3

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

MTK Modul 3

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MODUL

Berani Menjawab Tantangan i

Matematika Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII

Jakarta, 1 Juli 2020

Kunci Jawaban NRP = Nilai rata-rata penugasan tiap-tiap unit

maksimum, nilai minimum, selang

3DGDVHJLWLJD$34EHUODNX VLQ VHKLQJJD

{(x + h), (f(x + h))}-LNDK

'HQJDQGHPLNLDQSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXL  DGDODK 6HKLQJJD\  

-DGLSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJNXUYD GLWLWLNEHUDEVLV DGDODK

 7HQWXNDQSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJGDQJDULVQRUPDOWHUKDGDSNXUYD  3HUVDPDDQJDULVVLQJJXQJ\DQJPHODOXLWLWLN(x1, y1) GHQJDQJUDGLHQmDGDODK

D 1LODLPDNVLPXPymaks = E G

 1LODLPLQLPXPGDULIXQJVL DGDODK« 

x= + n.2 GDQ x  Q 

f’(x) = 4 cos x - 4 sin 4x

= -16,46 < 0 maksimum 

f”( ) = -4 sin - 16 cos 4  

40 Matema ka Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13

Anda mungkin juga menyukai

{(x + h), (f(x + h))}-LNDK

'HQJDQGHPLNLDQSHUVDPDDQJDULVQRUPDOPHODOXLDGDODK 6HKLQJJD\

-DGLSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJNXUYD GLWLWLNEHUDEVLV DGDODK

7HQWXNDQSHUVDPDDQJDULVVLQJJXQJGDQJDULVQRUPDOWHUKDGDSNXUYD 3HUVDPDDQJDULVVLQJJXQJ\DQJPHODOXLWLWLN(x1, y1) GHQJDQJUDGLHQmDGDODK

D 1LODLPDNVLPXPymaks = E G

1LODLPLQLPXPGDULIXQJVL DGDODK«

x= + n.2 GDQ x Q

= -16,46 < 0 maksimum

f”( ) = -4 sin - 16 cos 4