Anda di halaman 1dari 12

CARA MEMPERTAHANKAN/MENINGKATKAN MOTIVASI PADA

PRAJURIT TNI-AD DI PUSAT PENDIDIKAN HUKUM (PUSDIKKUM)

Oleh:

Satrio Wido Utomo

Nim. 7111181104

Pembimbing:

Dita Mediasari, M.Psi

Nid. 4121.625.79

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Motivasi mempunyai peranan yang penting bagi seseorang dalam suatu hal

yang hedak dikerjakannya untuk menggerakkan segala daya dan batas kemampuan

manusia dan fasilitas lainnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong

gairah seseorang dalam suatu pekerjaan, agar mereka mau bekerja keras dengan

memberikan semua kemempuan dan keterampilan untuk mewujudkan suatu tujuan.

Seseorang yang termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial

guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia

bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi hanya memberi upaya minimum dalam hal

bekerja. Serta seseorang anggota/bawahan akan berprestasi ketika kinerjanya dihargai,

sebaliknya jika usahanya tidak dihargai maka dia tidak akan berupaya untuk

berprestasi. Motivasi secara sederhana adalah faktor-faktor yang mendorong

seseorang yang berprilaku tertentu kearah tujuan yang akan dicapainya. Motivasi

adalah serangkaian sikap dan nilai nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai

hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. cantumkan sumber referensi

(tokoh,tahun)

Maslow mengatakan bahwa motivasi menyebabkan perilaku yang diarahkan

pada tujuan. Melalui motivasi, manusia bisa diarahkan untuk kebutuhan tertentu. Bagi

seorang pimpinan organisasi perlu mengetahui kebutuhan dari bawahannya. Maslow

merumuskan sebuah teori yang kemudian disebut dengan teori hierarki kebutuhan

atau The Need Hierarchy Model”.

Teori Maslow ini terdiri dari tingkatan kebutuhan manusia sesuai dengan skala

prioritas. Menurut Maslow, jika kebutuhan dasar terpenuhi maka seseorang dengan
sendirinya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan berikutnya. Maslow juga

beranggapan bahwa kebutuhan individu berfungsi sebagai kekuatan pendorong dalam

perilaku seseorang.

Termasuk pada prajurit TNI AD di Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikkum),

setiap prajurit harus dapat memotivasi diri demi kelancaran dalam menjalankan tugas

sebagai abdi negara yang dimana dalam menjalankan tugasnya terdapat banyak

tuntutan dan juga tekanan namun dengan tujuan kelancaran bersama. Pusat

Pendidikan Hukum (Pusddikum) adalah kesatuan yang fungsi utamanya membina

hukum dan peradilan militer di kota Bandung.

Fenomena yang dapat dilihat di kantor Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikkum)

adalah setiap prajurit TNI AD yang berdinas di Pusat Pendidikan Hukum

(Pusdikkum) harus memiliki motivasi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan

bagiannya. Pada dasarnya setiap prajurit TNI AD menjalankan kegiatan secara teratur

mulai dari bangun tidur, olahraga, sarapan, hingga menjalankan tugasnya. Ditambah

pada saat ada pendidikan prajurit yang baru selesai pendidikan pertama atau

pendidikan lanjutan yang membuat tugas akan semakin banyak.

Setelah melakukan wawancara dengan salah satu prajurit TNI di Pusat

Pendidikan Hukum (Pusdikkum) pada saat ini para prajurit harus memiliki motivasi

lebih dalam menjalankan tugasnya terutama pada divisi kerja tertentu yang memiliki

tugas kerja yang lebih sibuk dibandingkan yang lain terutama apabila pada saat ada

pendidikan di Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikkum).

Sehingga dari informasi dan fenomena yang didapat penulis tertarik untuk

mengetahui bagaimana cara mempertahankan/meningkatkan motivasi pada prajurit


TNI AD di Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikkum), dengan teori yang dikemukakan

oleh Abraham Maslow.

2. Identifikasi Masalah

Motivasi adalah proses internal dalam diri manusia yang mengarahkan

terciptanya perilaku yang bertujuan. Motivasi dapat dilihat sebagai dorongan yang

menggerakan terjadinya tindakan atau perilaku dalam berbagai bidang kehidupan

manusia, seperti dalam belajar, bekerja, maupun berkompetisi olah raga. Terciptanya

motivasi merupakan hasil dari proses interaksi kondisi internal dalam diri seseorang

(kebutuhan-kebutuhan individu yang meminta untuk dipenuhi). 

Prajurit TNI AD di Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikkum) harus selalu

termotivasi dalam menjalankan tugasnya agar dapat terlaksana dengan dengan lancar.

Maka dari itu permasalahan yang akan dilihat adalah cara

mempertahankan/meningkatkan motivasi prajurit TNI AD di Pusat Pendidikam

Hukum (Pusdikkum). Apakah cara mempertahankan/meningkatkan motivasi prajurit

TNI AD di Pusat Pendidikam Hukum (Pusdikkum) tersebut sesuai dengan teori yang

disebutkan oleh Abraham Maslow.

Saya belum memeriksa sub bab yang selanjutnya, karena bab 1.1 belum ajeg

permasalahan KKU nya

Saran : coba cari data awal dari tempat KKU anda, aktivitas apa yg biasa

dilakukan tapi menggunakan prinsip2 psikologi. Ide, karena ini adalah pusdik, anda
bisa cek bagaimana proses pendidikan militer yang terjadi disitu, lalu bandingkan

dengan prinsip2 di psikologi pendidikan

2. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud 

Maksud dari KKU ini adalah untuk mengetahui apakah motivasi kerja yang

terjadi pada anggota Seksi Pengamanan dan Operasi tersebut sesuai dengan teori yang

disebutkan oleh Abraham Maslow. 

1.3.2 Tujuan 

Tujuan dari pelaksanaan KKU ini adalah untuk mengetahui kesesuaian teori

dengan keadaan yang ada di Seksi Pengamanan dan Operasi mengenai motivasi kerja

menurut Abraham Muslow. 

1.4 Kegunaan KKU

Dengan melakukan kegiatan KKU, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi mahasiswa maupun pihak yang bersangkutan. Manfaat tersebut, yaitu :

1.4.1 Kegunaan Teoritis 

1. Dapat lebih memahami mengenai motivasi kerja

pada anggota suatu organisasi.

2. Dapat melihat gambaran secara langsung mengenai

proses motivasi kerja pada anggota suatu organisasi.

3. Dapat menambah pengalaman mahasiswa mengenai

penerapan ilmu psikologi dalam dunia kerja yang sebenarnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis 


1. Hasil dari kegiatan KKU ini adalah dapat memberikan gambaran umum mengenai

keadaan Lembaga / Instansi  yang sebenarnya pada saat itu sehingga hasil ini

dapat menjadi suatu informasi bagi Lembaga.

2. Hasil dari kegiatan ini dapat menjadi masukan yang dapat bermanfaat bagi

Lembaga sebagai bahan pertimbangan yang lebih baik dimasa depan. 

1.5 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Pelaksanaan KKU dilaksanakan pada :

1. Lokasi Pelaksanaan : Kantor Pengamanan dan Operasi Pusat Pendidikan Hukum

(Pusdikkum) Jl. DR. Setiabudi No.238, Isola, Kec.

Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154.

2. Waktu : Di awali pada akhir bulan Februari

Time Table
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Definisi Hirarki Kebutuhan

Teori motivasi manusia (Maslow, 1943), lebih dikenal sebagai hierarki kebutuhan

Februari Maret April Mei Juni Juli

Administrasi

Survey Tempat

Perizinan

Bimbingan

Penyusunan BAB 1

Penyususan BAB 2

Intake Data

Penyusunan BAB 3

Penyusunan BAB 4

Penyusunan BAB 5

Penyusunan Slide
dan Pemaparan

Seminar KKU

Maslow, dianggap sebagai landasan pemahaman motivasi manusia. Bahkan hari ini terus

digunakan sebagai dasar untuk teori motivasi dan perilaku lainnya. Teori motivasi

manusia menegaskan bahwa masing-masing kita memiliki seperangkat kebutuhan dasar


yang harus dipenuhi, termasuk fisiologis, keamanan, rasa memiliki dan cinta, harga diri,

dan aktualisasi diri. Begitu kebutuhan dasar kita terpenuhi, seperti memiliki tempat

tinggal atau merasa dicintai, kita dapat fokus pada kebutuhan tingkat tinggi seperti harga

diri dan aktualisasi diri.

Teori ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku

monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan

lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Contohnya

jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba

memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu.

Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena kebutuhan

akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan.

Hierarki kebutuhan Maslow diatur dalam sebuah piramida (pada gambar diatas).

Kebutuhan dasar ada di dasar piramida. Saat orang memenuhi kebutuhan mereka di setiap

tingkat, mereka mampu memenuhi kebutuhan yang lebih kompleks, dan mereka bekerja

mendekati pemenuhan diri dan mencapai potensi penuh mereka. Namun, ini bukanlah

proses satu arah. Orang mungkin mendapati diri mereka meninjau kembali level

berdasarkan keadaan kehidupan pada waktu tertentu. Model ini memberikan kerangka
kerja untuk memahami mengapa orang mungkin termotivasi ke arah perilaku tertentu

pada waktu tertentu; itu tidak memberikan langkah-langkah khusus yang harus diambil

secara berurutan. Bagian berikut membahas setiap level dalam hierarki

2.1.2 Aspek-aspek Penyesuaian Sosial ??

Menurut Maslow, Teori Hierarki Kebutuhan memiliki beberapa aspek sebagai berikut:

1. Physiological Needs

Tingkat pertama meliputi kebutuhan seperti makanan, tempat tinggal, tidur, dan

homeostasis (kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan alaminya). Ini adalah

kebutuhan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup. Jika tidak terpenuhi, sulit

untuk fokus pada hal lain.

2. Security needs

Dalam hierarki Maslow, keselamatan berkembang melampaui keamanan fisik

untuk mencakup keamanan emosional, keteraturan dan prediktabilitas, rutinitas, dan

stabilitas. Ini termasuk berada di lingkungan yang akrab dan tidak perlu khawatir tentang

banyak perubahan yang tidak terduga.

3. Social Needs

Begitu seseorang puas secara fisik dan merasa aman, kebutuhan untuk dimiliki

dan dicintai oleh orang lain menjadi penting. Kebutuhan untuk memiliki dan cinta

menyadari bahwa setiap orang membutuhkan lebih dari sekedar makanan dan tempat

tinggal. Kita perlu menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri,

untuk menjadi bagian dari kemitraan atau kelompok yang menghargai kita sebagai

individu namun memberi kita tujuan yang lebih besar dari diri kita sendiri. Kebutuhan ini

dapat dipenuhi melalui pertemanan yang membina, memiliki orang yang dapat dipercaya

untuk diajak bicara, berada dalam hubungan romantis, atau merasa terhubung dengan

suatu tujuan, seperti klub atau tim.


4. Esteem Needs

Tingkat ini paling baik digambarkan sebagai orang yang memiliki "kebutuhan

atau keinginan untuk evaluasi diri yang stabil, tegas, (biasanya) tinggi, dihormati, dan

menghormati orang lain”. Kita perlu mengembangkan rasa hormat terhadap diri sendiri

yang dipupuk oleh pemahaman tentang harga diri dan kemampuan kita sendiri.

5. Self-Actualization Needs

Setelah semua kebutuhan lainnya terpenuhi, maka kebutuhan aktualisasi diri

dapat diatasi. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan pribadi untuk melakukan sesuatu

yang penting yang membantu kita mencapai potensi maksimal kita. Secara khusus,

aktualisasi diri adalah tentang menemukan tujuan dalam pekerjaan atau tindakan kita.

2.2 Definisi Konseptual

Kebutuhan yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang

digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat

kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan

akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan

akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow memberi hipotesis bahwa

setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan

memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi

kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan

yang sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong

oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi

perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi

masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi

pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan

berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia.


2.4 Definisi Operasional 

a. Physiological Needs

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni

kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik.

b. Security Needs

Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman

fisik, stabilitas, ketergantungan,

c. Social Needs

Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa memiliki, bersosialisasi,

penerimaan, dan persahabatan.

d. Esteem Needs

kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan

prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

e. Self-Actualization Needs

Kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang lain.

2.5 Indikator Penerapan Teori 

DIMENSI INDIKATOR
1. Kebutuhan makan dan minum

2. Kebutuhan pakaian
Physiological Needs

3. Kebutuhan tempat tinggal

1. perlindungan fisik

Safety/Security Needs

2. perlindungan emosi
3. kebebasan dari daya-daya yang mengancam

1. bersahabat/bersosialisasi

2. keinginan untuk memiliki


Social Needs
pasangan/keturunan

3. antar pribadi untuk meneriman dan


memberikan cinta

1. menghormati orang lain, kebutuhan


akan status, ketenaran, kemuliaan, pengaku
an, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat,
bahkan dominasi

2. kebutuhan akan harga diri termasuk


perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi,
Esteeml Needs penguasaan, kemandirian dan kebebasan.

3. kebutuhan egonya atas keinginan untuk


berprestasi dan memiliki prestise.

1. untuk membuktikan dan menunjukan


dirinya kepada orang lain.

4. mengembangkan semaksimal mungkin


Self-Actualization Needs segala potensi yang dimilikinya.

7. keinginan yang terus menerus untuk


memenuhi potensi.

Anda mungkin juga menyukai