Anda di halaman 1dari 9

Antena Mikrostrip

A. Pengertian Antena
            Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari saluran transmisi
menjadi gelombang bebas di udara dan sebaliknya. Pada sistem komunikasi radio diperlukan
adanya antena sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau
sebaliknya sebagai penerima energi itu dari ruang bebas.
            Dapat juga dikatakan bahwa antena merupakan struktur transisi antara ruang bebas
dan alat terbimbing. Alat pembimbing atau saluran transmisi dapat berupa saluran koaksial
ataupun pipa yang digunakan sebagai alat transportasi energi elektromagnetik dari sumber
transmisi ke antena atau dari antena ke penerima.

B. Antena Mikrostrip
            Antena mikrostrip pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950, dan
perkembangannya dilakukan secara serius pada tahun 1970. Melalui beberapa dekade
penelitian, diketahui bahwa kemampuan beroperasi antena mikrostrip diatur oleh bentuknya.
Antena mikrostrip merupakan salah satu antena yang paling populer saat ini. Hal ini
disebabkan karena antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat
telekomunikasi yang sekarang ini memperhatikan bentuk dan ukuran.

1. Karakteristik Dasar Antena Mikrostrip


Berdasarkan asal katanya mikrostrip terdiri dari dua kata, yaitu micro (sangat
kecil/tipis) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip secara umum terbagi menjadi tiga
bagian yaitu:
a.       Patch
Pada umumnya patch terbuat dari bahan konduktor seperti tembaga atau emas yang
mempunyai bentuk bermacam-macam. Bentuk patch ini bisa bermacam-macam, lingkaran,
persegi, persegi panjang, segitiga, ataupun annular ring. Patch ini berfungsi untuk
meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. Patch dan saluran pencatu biasanya
terletak diatas substrat. Tebal patch dibuat sangat tipis (t <<  λ0; t = ketebalan patch).
b.      Substrate dielectric
Substrat terbuat dari bahan-bahan dielektrik. Substrat biasanya mempunyai tinggi (h)
antara 0,002λ0 – 0,005λ0. Berfungsi sebagai media penyalur GEM dari catuan. Karakteristik
substrat sangat berpengaruh pada besar parameter-parameter antena. Pengaruh ketebalan
substrat dielektrik terhadap parameter antena adalah pada bandwidth. Penambahan ketebalan
substrat akan memperbesar bandwidth. 
Adapun jenis-jenis substrate sebagai berikut :

Ɛr Bahan Supplier
1.0 Aeroweb (honeycomb) Ciba Geigy, Bonded Structures
Div.,
Duxford,  Cambridge, CB2 4QD
1.06 Eccofoam PP-4 (flexible Emerson & Cumming Inc,
low-loss plastic foam Canton,
sheet) Massachusetts, USA
(Colville Road, Acton, London.
W3 8BU, UK)
1.4 Thermoset microwave Rogers Corp., Bo 700, Chandler,
foam material AZ 85224, USA. (Mektron
Circuit  Systems Ltd., 119
Kingston Road, Leatherhead,
Surrey, UK)
2.1 RT Duroid 5880 Rogers Corp
(microfiber Teflon glass
laminate)
2.32 Polyguide 165 Electronized  Chemical Corp.,
(polyolefin) Burlington, MA 01803, USA
2.52 Fluorglas 6001 1 (PTFE Atlantic Laminates, Oak Materials
impregnated glass cloth) Group, 174 N. Main St., Franklin,
MH 0323, USA.
(Walmore Defence Components,
Laser House, 1321140 Goswell
Road,
London, EClV 7LE)
2.62 Rexolite 200  (cross- Atlantic Laminates
linked
styrene copolymer)
3.20 Schaefer Dielectric Marconi Electronic Devices Ltd.,
Material, PT Radford Crescent, Billericay,
(polystyrene  with titania Essex, CM12 ODN, UK
filler)
3.5 Kapton film (copper Dupont (Fortin Laminating Ltd., 
clad) Unit 3, Brookfield Industrial
Estate,
Glossop, Derbyshire, UK)
3.75 Quartz (fuzed silica) A & D Lee Co. Ltd., Unit 19,
Marlissa Drive, Midland Oak
Trading Estate, Lythalls Lane,
Coventry, U
6.0 RT Duroid 6006 Rogers corp,.
(ceramic-loaded PTFE)
9.9 Alumina Omni Spectra Inc, 24600
Hallwood Ct.
Farmington, Michigan, 48024, US
Omni Spectra, 50 Milford Road,
eading, Berks, RGI 8LJ, UK)
10.2 RT Duroid 6010 Rogers Corp.,
(ceramic-loaded PTFE)
11 Sapphire Tyco Saphikin
(A & D Lee Co Ltd.,  Unit 19,
Marlissa Drive, Midland Oak
Trading Estate,  Lythalls Lane,
Coventry, UK)

Tabel 2.1 Jenis-jenis Substrat

c.   Ground Plane


Ground plane bisa terbuat dari bahan konduktor. Ukurannaya selebar dan sepanjang
substrat. Fungsi ground plane adalah sebagai ground antenna.
Gambar 2.1 Bentuk umum antena microstrip

2. Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip


Beberapa keuntungan antena mikrostrip adalah sebagai berikut :
a)      Mempunyai bobot yang ringan dan ukuran yang kecil
b)      Konfigurasi yang low profile sehhingga bentuknya dapat disesuaikan denga perangkat
utamanya
c)      Biaya pabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang besar
d)     Mendukung polaritas linear dan sirkular
e)      Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave integrated circuits (MICs)
f)       Kemampuan dalam dual frequency
g)      Tidak memerlukan catuan tambahan

Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :


a)      Bandwidth yang sempit
b)      Efisiensi yang rendah
c)      Penguatan yang rendah
d)     Memiliki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antena array
e)      Memiliki daya (power) yang rendah
f)       Timbulnya gelombang permukaan (surface wave)

3. Aplikasi Antena Mikrostrip


Antena mikrostrip terkenal dengan kinerja dan desainnya yang kuat, cara
pembuatannya, dan kegunannya luas. Keuntungan dari antena mikrostrip yaitu mudah untuk
dirancang, ringan dan sebagainya. Antena mikrostrip digunakan diberbagai bidang seperti
kesehatan, satelit, dan juga militer. Berikut adalah beberapa aplikasi dari antena mikrostrip :
      Mobile and satellite communication application
      Aplikasi GPS
      RFID
      WiMax
      WLAN
      Bandpass Filter
      Radar
      Aplikasi Telemedicine

4. Parameter Umum Antena Mikrostrip


Seperti bentuk antena-antena yang lain, antena mikrostrip mempunyai parameter-
parameter yang digunakan untuk dilihat performance yaitu :
a. Penguatan (Gain)
Penguatan (G) pada antena mikrostrip merupakan perbandingan intensitas radiasi
pada arah tertentu terhadap intensitas radiasi yang diterima jika daya yang diterima berasal
dari antena isotropik . Gain dirumuskan :

b. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)


VSWR merupakan perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing wave)
maksimum (|Vmax|) dengan minimum (|Vmin|). Pada saluran transmisi ada dua komponen
gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+) dan tegangan yang direfleksikan
(V0-). Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan
disebut koefisien refleksi tegangan (Γ).

Dimana ZL adalah impedansi beban (load) dan Z0 adalah impedansi saluran lossless.
Koefisien refleksi tegangan (Γ) memiliki nilai kompleks yang merepersentasikan
besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk dari beberapa kasus sederhana , ketika
bagian imajiner dari Γ adalah nol maka :

          Γ = -1 : refleksi negatif maksimum ketika saluran terhubung singkat.


          Γ = 0 : tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matched sempurna.
          Γ=+1 : refleksi positif maksimum ketika saluran dan rangkaian terbuka.

Rumus untuk mencari nilai VSWR adalah :

Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang berarti tidak ada refleksi
ketika saluran berada dalam keadaan matching sempurna. Namun pada kenyataannya nilai
tersebut sulit didapatkan sehingga nilai dasar VSWR yang digunakan pada antena umumnya
≤ 2.

c. Return Loss
Return loss adalah perbandingan antara gelombang amolitudo yang direfleksikan
terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat terjadi akibat adanya
diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban (antena). Pada
rangkaian gelombang mikro yang memiliki diskontinuitas (missmatched), besarnya return
loss bervariasi tergantung pada frekuensi.
Nilai return loss yang biasa digunakan adalah di bawah -9,54 dB, untuk menentukan
lebar bandwidth, sehingga dapat dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu
besar dibandingkan dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran
transmisi sudah matching. Nilai parameter ini digunakan sebagai salah satu acuan apakah
antena sudah bekerja pada frekuensi yang sesuai atau tidak.

d. Impedansi Masukan
Impedansi masukan adalah perbandingan (rasio) impedansi pada bagian terminal antena
atau perbandingan antara tegangan dan arus listrik pada terminal antena. Impedansi masukan
ini bervariasi untuk nilai posisi tertentu. Impedansi masukan, Zin terdiri dari dua bagian real
(Rin) dan bagian imajiner (Xin).

Zin = Rin + Xin  Ω

Resistansi masukan (Rin) mewakili disipasi yang terjadi karena dua hal. Pertama karena
daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali lagi (radiasi), yang kedua karena rugi-rugi
ohmic yang terkait dengan panas pada struktur antena. Namun pada banyak antena, rugi-rugi
ohmic sangat kecil bila dibandingkan dengan rugi-rugi akibat radiasi.
Komponen imajiner (Xin) mewakili reaktansi dari antena dan daya yang tersimpan pada
medan dekat antena.Kondisi matching harus sedemikian rupa sehingga mendekati 50+j0 Ω.

e. Bandwidth Antena
Bandwidth antena adalah rentang frekuensi dimana kinerja antena yang berhubungan
dengan beberapa karakteristik (seperti impedansi masukan, pola radiasi, beamwidth,
polarisasi, gain, efisiensi VSWR, return loss, axial ratio) memenuhi spesifikasi standar.
Dalam menentukan bandwidth antena perlu memspesifikasikan kriteria apa saja yang
digunakan karena tidak ada definisi baku dalam menentukan bandwidth.
Bandwidth antena biasanya ditulis dalam bentuk persentase bandwidth karena bersifat
relatif lebih konstan terhadap frekuensi dan dirumuskan :

Dimana, ƒh : frekuensi tertinggi dalam band (Ghz)


               ƒ1 : frekuensi terendah dalam band (Ghz)
               ƒc : frekuensi tengah dalam band (Ghz)

5. Jenis-jenis Antena Mikrostrip


            Berdasarkan bentuk patch-nya antena mikrostrip terbagi menjadi :
a.                   Antena mikrostrip patch persegi panjang (rectangular)
b.                  Antena mikrostrip patch persegi (square)
c.                   Antena mikrostrip patch lingkaran (circular)
d.                  Antena mikrostrip patch elips (elliptical)
e.                   Antena mikrostrip patch segitiga (triangular)
f.                   Antena mikrostrip patch circular ring
Gambar 2.2 Bentuk patch antena

a. Rectangular Patch
Konfigurasi peradiasi persegi panjang (rectangular patch)  terdiri dari parameter lebar
(W) dan parameter panjang (L) seperti pada gambar 2.4.1:

Gambar 2.3 Antena microstrip persegi panjang

Berikut merupakan formula yang digunakan untuk merancang  antena microstrip


persegi panjang :
Frekuensi resonansi sebuah antena merupakan frekuensi kerja antena dimana pada
frekuensi tersebut seluruh daya dipancarkan secara maksimal. Pada umumnya frekuensi
resonansi menjadi acuan frekuensi kerja antena. Frekuensi Resonansi dirumuskan dengan :

Lebar elemen peradiasi :

Dimana c adalah kecepatan cahaya di ruang bebas sebesar 3x108 m/s , ƒ0 adalah
frekuensi kerja dari antena , dan Ɛr adalah konstanta dielektrik dari bahan substrat. Untuk
menentukan panjang patch (L) diperlukan diperlukan parameter ΔL yang merupakan
pertambahan dari panjang (L) akibat fringing effect .Pertambahan panjang dari L (ΔL)
dirumuskan sebagai berikut :
Dimana h merupakan tinggi dari substrat dan Ɛreff  adalah konstanta dielektrik.
Nilai konstanta dielektrik efektif :

Dengan demikian panjang patch (L) diberikan oleh :

Dimana Leff Panjang elemen peradiasi efektif :

b. Circular Patch

Gambar 2.4 Gambar antenna mikrostrip patch lingkaran

Mode-mode yang dapat mendukung antena patch lingkaran dapat dilihat dengan
menafsirkan patch, ground plane dan material diantara dua lingkaran cavity. Seperti patch
persegi panjang,
Frekuensi resonansi :

Dimana    a        : jari-jari dari patch lingkarannya


               X’mn       : turunan dari fungsi Bessel’s Jm (x)
6. Teknik Pencatuan
      Teknik pencatuan pada antena mikrostrip adalah teknik untuk mentransmisikan energi
elektromagnetik ke antena mikrostrip dan teknik pencatuan merupakan salah satu hal penting
dalam menentukan proses perancangan antena mikrostrip. Masing-Masing teknik mempunyai
kelebihan dan kelemahan masing-masing.

a. Electromagnetically Coupled (EMC)


  Salah satu kelemahan antena mikrostrip adalah bandwidth yang sempit. Banyak cara
yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan ini, antara lain dengan menggunakan
substrat yang tebal, dengan menambahkan parasitic agar mendapat tanggapan resonansi
ganda. Kemudian dengan menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel secara proximity
pada patch yang terletak pada lapisan di atas saluran. Dengan posisi saluran catu di atas
patch, maka saluran tersebut dapat dibawa ke bagian bawah antena,  sehingga ada dua
substrat yang digunakan pada teknik ini yang berada diatas bidang petanahan , dengan
menghilangkan bidang pentanahan pada substrat yang berada di atas. Geometri antena
mikrostrip menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel secara proximity .

Gambar 2.5 Electromagnetically coupled

Dua substrat dielektrik akan digunakan jika teknik pencatuan ini diterapkan. Saluran
pencatu terletak diantara dua substrat tersebut dan elemen peradiasi tereletak pada substrat
bagian atas. Keuntungan utama dari teknik pencatuan ini adalah dapat mengeliminasi radiasi
pada elemen pencatu (spurious feed radiation) dan mampu menghasilkan bandwidth yang
tinggi (13%), karena meningkatkan ketebalan pada patch antena. Pada teknik ini dapat
digunakan dua substrat dielektrik yang berbeda (ketebalan dan konstanta dielektrik substrat),
satu untuk elemen peradiasi dan satu substrat lainnya untuk saluran pencatu.
Substrat bagian atas (upper substrate) yaitu substrat dimana antena membutuhkan
substrat yang relatif lebih tebal dengan nilain konstanta dielektrik yang relatif kecil. Hal
tersebut meningkatkan bandwidth dan performa radiasi dari anteba. Substrat bagian bawah
yaitu substrat dengan saluran pencatu membutuhkan substrat yang tipis dengan konstanta
dielektrik yang relatif lebih tinggi dari substrat pada bagian atas.

b. Microstrip Feeding
Saluran transmisi mikrostrip tersusun dari dua konduktor, yaitu sebuah strip dengan
lebar w dan bidang pentanahan, keduanya dipisahkan oleh suatu substrat yang memiliki
permitivitas relatif Ɛr dengan tinggi h. Parameter utama yang penting untuk diketahui pada
suatu saluran transmisi adalah impedansi karakteristiknya Z0. Impedansi karakteristik Z0 dari
saluran mikrostrip ditentukan oleh lebar strip (w) dan tinggi substrat (h).

Gamabar 2.6 Saluran Mikrostrip


c. Coaxial Feeding
Coaxial feeding merupakan salah satu teknik pencatuan yang mana konduktor dalam
coaxialnya disematkan pada elemen peradiasi yang konduktor luarnya terhubung dengan
ground plane. Keuntungan menggunakan coaxial feeding adalah pembuatan yang mudah,
mudah dimatchingkan, dan kerugiannya bandwidthnya sempit serta sulit dimodelkan ketika
substractnya sempit.

Gambar 2.7 Coaxial Feeding

d. Aperture Feeding
Dalam teknik ini, Saluran transmisi dipisahkan dari antena menggunakan sebuah plat
konduktor yang mempunyai aperture untuk melewatkan energi ke antena. Substrate yang
diatas dapat dibuat denga permitivitas yang lebih rendah dari yang dibawah untuk
menghasilkan radiasi yang lebih baik. Kerugiannya adalah sulit untuk disusun/dibuat.

Gambar 2.8 Aperture Feeding

Anda mungkin juga menyukai