Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Hasniatul Aini

NIM : 855764196

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

PDGK : 4502/ 4 sks

Semester/ kelas: 2 / BI

Tutor : Kohar Muzakir, M.Pd.

Hari/ Tanggal : Minggu, 31 Oktober 2021

Jawaban no 1 : ada pada halaman 1.8

Bagi guru kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran

Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
supervisi atau pengawasan

Bagi orang tua kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah

Bagi masyarakat kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah

Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar

Selain itu, terdapat 6 fungsi kurikulum bagi penyelenggara pendidikan di sekolah diantaranya:

Fungsi penyesuaian ( the adaptive function)

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memilikisifat well adjusted,
yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Fungsi integrasi ( the integrating function)

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.Siswa pada
dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.Oleh Karena itu, siswa harus memiliki
kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.

Fungsi diferensiasi (The differentiating function)


Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu
siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus dihargai dan
dilayani dengan baik.

Fungsi persiapan (the propaedeutic function)

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi
kejenjang pendidikan berikutnya.

Fungsi pemilihan ( the selective function)

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Fungsi diagnostic ( the diagnostic function)

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.

2. Belajar berlangsung berdasarkan pengalaman yaitu kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan
nya. Belajar menurut teori ini bukanlah menghafal akan tetapi memecahkan masalah dan metode
belajar yang dipakai adalah metode ilmiah dengan cara siswa dihadapkan pada berbagai permasalahan ,
merumuskan hipotesis atau praduga , mengumpulkan data yang diperlukan untuk memecahkan
masalah, menguji hipotesis yang telah di rumuskan dan pada akhirnya para siswa di bimbing untuk
menarik kesimpulan kesimpulan.

Teori ini banyak mempengaruhi praktik pelaksanaan kurikulum disekolah karena teori ini memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut:

Belajar itu berdasarkan keseluruhan

Belajar adalah pembentukan kepribadian

Belajar berkat pemahaman

Belajar berdasarkan pengalaman

Belajar itu adalah suatu proses perkembangan

Belajar adalah proses kontinu

Belajar dihubungkan dengan minat, perhatian, dan kebutuhansiswa.

3. Langkah-langkah pengembangan kurikulum terdiri atas:


Menganalisis diagnosis kebutuhan, dapat dilakukan dengan mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan
siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah ( kebijakan pendidikan).

perumusan tujuan, tujuan tujuan dalam pengembangan kurikulum berhierarki , mulai dari tujuan yang
paling umum sampai pada tujuan- tujuan yang lebih khusus dan operasional.

pemilihan dan pengorganisasian materi, secara makro , materi kurikulum ini disusun berdasarkan
prosedur- prosedur tertentu yang merupakan salah satu bagian dalam pengembangan kurikulum secara
keseluruhan.

pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, cara pemilihan dan pengorganisasian pengalaman
belajar dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan metode, serta teknik
yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yang akan di berikan.

pengembangan alat evaluasi, dimaksud kan untuk menelaah kembali apakah kegiatan yang telah
dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

4. Karena Landasan sosiologi dan budaya berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses
sosialisasi individu, dan rekonstruksi masyarakat. Masyarakat mempunyai norma-norma yang harus
dikenal dan mewujudkan peserta didik dalam bentuk perilakunya. Karna peserta didik harus hidup
dalam masyarakat, maka masyarakat harus dijadikan seabagai suatu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pengembangan kurikulum. karna masyarakat merupakan tempat siswa hidup, dan siswa harus
diajarkan bagaimana caranya hidup berdasarkan tuntutan masyarakat melalui pelaksanaan pendidikan
yang terus lebih baik.

5. Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus mengingat tugas dan
tanggung jawabnya yang begitu kompleks. Oleh karena itu, seorang guru perlu memiliki kompetensi dan
profesionalisme yang tinggi. Kompetensi guru merupakan tuntutan mutlak yang harus dimiliki oleh
setiap guru. Kompetensi yang harus dimiliki tersebut dengan sendirinya terkait dengan tugas dan
tanggung jawab guru itu sendiri.

Secara garis besar kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut :

Menguasai bahan

Mengelolah proses belajar mengajar

Mengelolah kelas

Menggunakan media/sumber

Menguasai landasan-landasan kependidikan

Mengelola interaksi belajar mengajar

Menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran


Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan

Mengenal dan menyelenggarakan admistrasi sekolah

Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

Dalam kurikulum berbasis kompetensi seseorang guru memiliki peran penting yang sangat penting
dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran nya. Guru harus mampu menjabarkan secara rinci
setiap kompetensi rumpun pelajaran yaitu: merumuskan tujuan, metode, langkah-langkah, dan mampu
memotivasi siswa untuk proaktif dalam mendapatkan pengetahuan. Peran guru dalam pembuatan
adalah PIOrEv, yaitu planner, organizer, evaluator ditambah peran sebagai pembimbing.

6. Prinsi-prinsip tersebut adalah:

Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di lapangan memiliki beberapa prinsip umum yang patut
dijadiakan pijakan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Prinsip-prinsip umum tersebut diantaranya
berikut ini :

Profesionalisme, artinya bahwa pelaksanaan manajemen berbasis sekolah menuntut profesionalisme


berbagai komponenpendidikan, seperti pengelola, praktisi dan profesionalisme dewan sekolah.

Pembagian kewenangan, artinya bahwa pelaksanaan manajemen berbasis sekolah harus berlandaskan
pada pembagian kekuasaan/kewenangan sesuai dengan fungsi dan peranannya masing-masing

Pencapaian mutu pendidikan, artinya bahwa penerapan manajemen berbasis sekolah harus memiliki
misi dan visi yang sesuai dengan jenjang sekolah.

Partisipasi masyarakat, artinya bahwa pelaksanaan manajemen berbasis sekolah menuntut adanya
keterlibatan dantanggung jawab semua pihak yang terkait

Transparansi, artinya bahwa manajemen berbasi sekolah harus berpijak pada keterbukaan dalam
pengelolaan baik secara fisik maupun non fisik.

Pembentukan dewan sekolah, artinya bahwa dalam implementasi manajemen berbasis sekolah seiap
sekolah harus membentuk dewan sekolah sebagai institusi penopang keberhasilan visi dan misi sekolah.
Dewan sekolah juga bertugas mengidentifikasi tujuan dan manfaat program pendidikan serta
merencanakan dan melaksankan program bersama sekolah.

Anda mungkin juga menyukai