“TITRASI NITRIMETRI”
2. Indikator Dalam
Indikator dalam terdiri atas campuran tropeolin OO dan metilen biru.
Tropoelin OO merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah dalam
suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidasi oleh adanya kelebihan asam
nitrit, sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir
titrasi akan terjadi perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau tergantung
senyawa yang dititrasi. Cara kerja ini dinilai lebih cepat dan praktis.
3. Potensiometri
Metode yang baik untuk penetapan titik akhir nitrimetri adalah metode
potensiometri dengan menggunakan electrode kolomelplatina yang dicelupkan ke
dalam nitrat. Pada saat titik akhir titrasi (adanya kelebihan asam nitrit), akan
terjadi perubahan arus yang sangat tajam sekitar +0,80 Volt sampai +0,90 Volt.
Metode ini sangat cocok untuk sampel dalam bentuk sediaan sirup berwarna
Tirtasi diazotasi dapat digunakan untuk :
1) Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis
primer bebas seperti selfamilamid.
2) Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin aromatic terikat
dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol dan
parasetamol. Pada penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromatic
yang terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis
lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya
bereaksi dengan natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam
diazonium. Reaksi yang terjadi pada analisis suksinil sulfatiazol.
3) Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti
kloramfenikol. Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat ditetapkan kadarnya
secara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk menghasilkan
senyawa amin aromatis primer. Kloramfenikol yang mepunyai gugus nitro
aromatis direduksi terlebih dahulu dengan Zn/HCI untuk menghasilkan
senyawa amin aromatis primer yang bebas yang selanjutnya bereaksi dengan
asam nitrit untuk membentuk garam diazonium.