B. Tujuan
Mengetahui cara pemisahan senyawa dengan metode sokhlet
C. Dasar Teori
Delima (Punicia granatum) pada umumnya ditanam di pekarangan rumah dan
bermanfaat sebagai tanaman hias dan obat-obatan. Daging buahnya dapat dimakan langsung
dengan rasa asam manis. Daun delima mempunyai ciri-ciri yaitu daunnya lebih banyak
berhadapan, bentuk daun lonjong-agak oval dengan pangkal daun lancip tetapi ada juga yang
tumpul, pinggir daun rata dengan ujung yang lancip dan juga dijumpai bercabik dengan
tangkai daun pendek (Sudjijo, 2014). Delima dapat digunakan sebagai obat tradisional karena
memiliki sifat antibakteri, antioksidan dan anti inflamasi (Lei et al., 2003). Pada praktikum
kali ini kami akan melakukan ekstrak pada daun delima dengan metode pemisahan senyawa
yaitu sokhlet. Telah diketahui bahwa ekstrak daun delima mempunyai manfaat, salah satunya
yaitu dapat menghambat obesitas sehingga dapat menurunkan berat badan (Lei et al., 2007).
Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif
dari simplisia nabati atau simplisia hewani dengan pelarut yang sesuai lalu semua pelarut
diuapkan (Rifdah, 2018).Metode sokhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu
baru yang umumnya dilarutkan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi terus menerus
dengan jumlah pelarut yang konstan dengan adanya pendingin balik. Biomasa ditempatkan
dalam wadah soklet yang dibuat dengan kertas saring, melalui alat ini pelarut akan terus
direfluks. Alat soklet akan mengosongkan isinya ke dalam labu dasar bulat hingga pelarut
mencapai kadar tertentu. Setelah pelarut segar melewati alat ini melalui pendingin refluks,
ekstraksi berlangsung sangat efisien dan senyawa dari biomasa secara efektif dapat ditarik ke
dalam pelarut karena konsentrasi awalnya rendah dalam pelarut (Darnengsih et al., 2018).
Metode ekstraksi ini tidak cocok untuk ekstraksi senyawa termosensitif karena
kemungkinan dekomposisi termal senyawa target karena ekstraksi biasanya terjadi pada titik
didih pelarut yang digunakan untuk jangka waktu yang lama (Bimakr et al., 2011). Ektraksi
dengan metode sokhlet juga memiliki keuntungan yaitu proses ekstraksi yang terus menerus
dan sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi sehinga tidak membutuhkan
banyak pelarut dan juga tidak membutuhkan banyak waktu (Mukhriani, 2014). Pelarut untuk
ekstraksi sohklet kita dapat menggunakan heksana jika bahan yang diuji mempunyai sebagian
besar sifat non-polar (Ozel & Kaymaz, 2004).
Selain itu pada praktikum ini juga akan dilakukan uji kualitatif fitokimia yang meliputi
uji alkaloid, flavonoid, saponin, fenolik, tanin, steroid dan triterpenoid. Steroid adalah
senyawa organik lemak strerol tidak terhidrolisis sedangkan flavonoid merupakan senyawa
polar yang dapat mudah larut dalam pelarut polar. Untuk alkaloid sendiri merupakan zat
tumbuhan sekunder yang sering bersifat racun bagi manusia. Berbeda dengan tanin yang
merupakan senyawa aktif tumbuhan yang mempunyai sifat fenol, berasa sepat dan dapat
menyamak kulit (Noer et al., 2016). Saponin mempunyai beberapa manfaat yaitu antibakteri,
penghilang rasa sakit dan juga dapat mengencerkan dahak, saponin dapat ditemukan pada
batang pisang (Agung et al., n.d.).
D. Metode
Alat :
Beaker glass
Pengaduk
Blender
Corong
Rotary evaporator
Alat Sokhlet
Bahan :
Daun delima yang sudah kering
Methanol
Etil asetat
N-heksana
Skema Kerja
Sokhlet
Daun delima
Uji flavonoid
Uji fenolik
II. PEMBAHASAN
Pada ekstraksi daun delima dengan metode sokhlet didapatkan hasil ekstrasi yaitu 100
mL dengan warna hijau tetapi tidak sampai jernih. Waktu yang dihabiskan selama ekstrasi
daun delima ini adalah sekitar 5 jam 12 menit dan pelarut yang digunakan adalah metanol.
Jika ingin melakukan ekstraksi dengan waktu singkat dapat menggunakan pelarut n-heksana
karena memiliki titik didih paling rendah (Arlestya Aerlene, 2013). Pelarut yang dapat
digunakan selain n-heksana adalah petroleum eter, benzena dan alkohol tergantung yang
dibutuhkan. Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang biasanya bersifat non polar
yang dapat melarutkan minyak (Wirnia Setyani, 2014). Hasil ekstraksi yang maksimal
biasnya membutuhkan suhu dan waktu yang relatif lama, semakin tinggi suhu dan lama
waktu ekstraksi maka semakin tinggi pula yield yang didapatkan (Zainuddin et al, 2020).
Ektraksi dengan metode sokhlet memiliki beberapa keuntungan yaitu pelarut yang digunakan
lebih sedikit, waktu yang digunakan lebih cepat, sampel yang diekstraksi sempurna karena
dilakukan berulang-ulang. Selain itu aktivitas biologis tidak hilang saat dipanaskan (Febrina
et al., 2015). Metode ektraksi dengan sokhlet ternyata diduga efektif dalam mengekstrak
bahan yang mengandung senyawa bioaktif (Choirul Anam et al., 2014). Ekstraksi dengan
metode sohklet menggunakan pelarut metanol mampu menghasilkan aktivitas antioksidan
yang nilai equivalennya sebesar 59,33 equivalen ag/g (Mamonto et al., 2014).
Pada praktikum ini dilakukan uji kualitatif fitokimia dengan tujuan untuk mengetahui
apakah ekstraksi daun delima mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, fenolik,
tanin, steroid dan triterpenoid. Hasil ekstraksi daun delima ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai antibakteri, antioksidan dan anti inflamasi, seperti yang telah dipaparkan oleh Lei et
al, 2007. Flavonoid merupakan senyawa polar yang dapat dengan mudah larut dalam pelarut
polar (Noer et al., 2016). Telah didapatkan hasil pada uji flavonoid bahwa ekstraksi daun
delima tidak mengandung flavonoid dan ditandai dengan warna kecoklatan. Sedangkan untuk
sampel yang menunjukkan positif flavonoid biasanya ditandai dengan larutan yang berubah
warna menjadi kuning intensif (Depkes RI, 1989). Pada uji saponin juga telah didapatkan
hasil positif dengan larutan yang berbuih dan berwarna hijau kekuningan. Jika pada uji
saponin didapatkan positif maka biasanya larutan ditandai dengan buih dengan tinggi 1-10
cm dengan stabil selama kurang dari 10 menit dan jika diberikan 1 tetes HCL 2N buih masih
tidak hilang (Depkes RI, 1995).
Pada uji fenolik telah didapatkan hasil positif dengan larutan yang berwarna hijau
kebiruan. Intensitas warna biru menunjukkan banyaknya kandungan fenol pada sampel, jika
semakin besar konsentrasi fenol maka semakin pekat warna biru yang terbentuk (Ismail et al.,
2012). Untuk uji tanin sendiri didapatkan hasil positif dengan larutan yang berwarna biru.
Biasanya pada uji tanin warna yang menunjukkan hasil potisif adalah warna hijau tua atau
hijau biru (Fatima Zohra et al., 2012). Pada uji streroid dan triterpenoid dengan hasil larutan
berwarna hijau yang menujukkan bahwa bahan mengandung positif steroid. Jika hasil yang
menunjukkan positif triterpenoid biasanya warna yang dihasilkan adalah timbulnya cincin
kecoklatan atau violet (Ayandele & Adebiyi, 2007). Untuk uji alkaloid tidak dilakukan karna
bahan ekstrak yang terbatas, alkaloid memiliki kandungan yang dapat bertindak sebagai
anestesi lokal, stimulan SSP(kokain, nikotin, dll) dan analgesik (Madziga et al., 2010).
Semisalnya pada uji alkaloid dilakukan dan mendapat hasil dengan warna orange atau
endapan putih maka bahan uji mengandung positif alkaloid (Farnsworth, 1966).
Kesimpulan
1. Pemisahan senyawa dengan metode ekstraksi sokhlet memiliki beberapa tahapan dari
pengeringan lalu dihaluskan hingga didestilasi.
2. Ektraksi dengan metode sokhlet memiliki beberapa keuntungan yaitu menggunakan
pelarut yang lebih sedikit karena dilakukan berulang-ulang dan waktu yang dibutuhkan
sedikit.
3. Ekstraksi dari daun delima mengandung beberapa senyawa yaitu fenol, saponin, tanin
dan streroid.
4. Ekstrak daun delima memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai antiseptik, antibakteri,
antioksidan, antiinflamasi, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, M., Suharto, P., Jaya Edy, H., & Dumanauw, J. M. (n.d.). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
SENYAWA SAPONIN DARI EKSTRAK METANOL BATANG PISANG AMBON(Musa
paradisiaca var. sapientum L.).
Ayandele, A. A. *, & Adebiyi. (2007). The phytochemical analysis and antimicrobial screening of
extracts of Olax subscorpioidea. African Journal of Biotechnology, 6(7), 868–870.
http://www.academicjournals.org/AJB
Bimakr, M., Rahman, R. A., Taip, F. S., Ganjloo, A., Salleh, L. M., Selamat, J., Hamid, A., &
Zaidul, I. S. M. (2011). Comparison of different extraction methods for the extraction of
major bioactive flavonoid compounds from spearmint (Mentha spicata L.) leaves. Food and
Bioproducts Processing, 89(1), 67–72. https://doi.org/10.1016/j.fbp.2010.03.002
Darnengsih, D., Sabara, Z., Rezki, D., & Ulfa Zulhulaifa, N. (2018). PEMBUATAN EKSTRAK
DAUN MANGGA DENGAN CARA EKSTRAKSI SOXHLET SEBAGAI PENGHAMBAT
PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN KHUSUSNYA ESCHERICHIA COLI. Journal
Of Chemical Process Engineering, 03(01).
Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Hal. 549-553.
Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Hal. 323-324, 334, 336, 337.
Fatima Zohra, S., Meriem, B., Samira, S., & Muneer, A. M. (n.d.). Phytochemical Screening and
identification of some compounds from Mallow. In J. Nat. Prod. Plant Resour (Vol. 2012,
Issue 4). http://scholarsresearchlibrary.com/archive.html
Febrina, L., Rusli, R., & Muflihah, F. (n.d.). OPTIMALISASI EKSTRAKSI DAN UJI
METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN LIBO (FICUS VARIEGATE BLUME). J. Trop.
Pharm. Chem. 2015, 3(2).
Ismail, J., Runtuwene, M. R. J., Fatimah, F., Program, ), Kimia, S., Matematika, F., Ilmu, D.,
Alam, P., Ratulangi, S., Kampus, M. J., & Manado, U. (n.d.). PENENTUAN TOTAL
FENOLIK DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BIJI DAN KULIT BUAH PINANG
YAKI (Areca vestiaria Giseke).
Jurusan, A. A., & Kimia, T. (2013). EKSTRAKSI KEMIRI DENGAN METODE SOXHLET
DAN KARAKTERISASI MINYAK KEMIRI. In Jurnal Teknik Kimia USU (Vol. 2, Issue 2).
Lei, F., Xing, D. M., Xiang, L., Zhao, Y. N., Wang, W., Zhang, L. J., & Du, L. J. (2003).
Pharmacokinetic study of ellagic acid in rat after oral administration of pomegranate leaf
extract. Journal of Chromatography B: Analytical Technologies in the Biomedical and Life
Sciences, 796(1), 189–194. https://doi.org/10.1016/S1570-0232(03)00610-X
Lei, F., Zhang, X. N., Wang, W., Xing, D. M., Xie, W. D., Su, H., & Du, L. J. (2007). Evidence of
anti-obesity effects of the pomegranate leaf extract in high-fat diet induced obese mice.
International Journal of Obesity, 31(6), 1023–1029. https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0803502
Madziga, H., Saka, S., & Sandabe, U. K. (n.d.). Phytochemical and Elemental Analysis of
Acalypha wilkesiana Leaf. http://www.americanscience.org
Mamonto, S. I., Revolta, M., Runtuwene, J., & Wehantouw, F. (2014). AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BIJI BUAH PINANG YAKI (Areca Vestiaria Giseke)
YANG DI EKSTRAKSI SECARA SOKLET. In PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-
UNSRAT (Vol. 3, Issue 3).
Mukhriani. (2014). EKSTRAKSI, PEMISAHAN SENYAWA, DAN IDENTIFIKASI SENYAWA
AKTIF. Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.
Noer, S., Studi Pendidikan Biologi Fakultas Teknik, P., & dan Ilmu Pengetahuan Alam, M.
(2016). UJI KUALITATIF FITOKIMIA DAUN RUTA ANGUSTIFOLIA ROSA DEWI
PRATIWI. In Faktor Exacta (Vol. 9, Issue 3).
Ozel, M. Z., & Kaymaz, H. (2004). Superheated water extraction, steam distillation and Soxhlet
extraction of essential oils of Origanum onites. Analytical and Bioanalytical Chemistry,
379(7–8), 1127–1133. https://doi.org/10.1007/s00216-004-2671-5
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, J., Anam, C., Winarni Agustini, T., Program Studi
Teknologi Hasil Perikanan, R., Perikanan, J., Perikanan dan Ilmu Kelautan, F., & Diponegoro
Jl Soedarto, U. (2014). Nomer 4, Tahun (Vol. 3). http://www.ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jpbhp
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar PENDAHULUAN, P. (n.d.).
EKSTRAKSI, PEMISAHAN SENYAWA, DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF.
Sudjijo. (2014). SEKILAS TANAMAN DELIMA DAN MANFAATNYA. Balai Penelitian Tanaman
Buah Tropika.
Winia Setyani. (2014). SYARAT PELARUT YANG SESUAI UNTUK EKSTRAKSI.
Zabir Anggrini Rifdah. (2018). UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN EKSTRAK ETANOL
DAUN DELIMA (PunicagranatumL.) TERHADAP BAKTERI Mycobacterium
tuberculosis. UIN ALAUDDIN MAKASSAR.
Zainuddin Ginting, Lukman Nurhakim, Lukman Hakim. (2020). Produksi Minyak Alpukat
dari Daging Buah Alpukat Gayo Dengan Metode Ekstraksi Menggunakan Pelarut N-
Heksan Untuk Aplikasi dalam Sabun Mandi Herbal. Jurnal Teknologi Kimia Unimal.
LAMPIRAN