Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI
Oleh :
CHAIRUNISA LUBIS
NIM. 160200304
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2020
Nim :160200304
Palangkaraya Medan)
penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, bebas dari peniruan
terhadap karya orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain saya akan
mencantumkan sumber yang jelas dan sesuai dengan cara-cara penulisan karya
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
(Chairunisa Lubis)
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat
DiIndonesia Ditinjau Dari UU No.20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Fuad Lubis, M.si. selaku orangtua saya yang selalu memberikan doa, dukungan,
kasih sayang, bimbingan serta semangat yang luar biasa. Penulis menyadari
bahwa penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, oleh
Sumatera Utara ;
4. Ibu Puspa Melati, S.H., M.Hum , selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
5. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum , selaku Wakil Dekan III Fakultas
Hukum Perdata ;
iii
kasih banyak atas saran, arahan, dan masukan yang membangun dalam
Terima kasih atas bimbingan, saran, nasihat, dan ilmu yang bapak berikan
ini selesai ;
10. Seluruh staf pegawai dan tata usaha di Fakultas Hukum Universitas
11. Kepada Rivki Fathin yang selalu ada dan mendukung saya serta
12. Kepada sahabat kampus saya yaitu Salsa, Winda, Cindy, Imam, Kiki,
Sony. Mamud dll yang banyak sekali memberikan dukungan dan bantuan
13. Kepada Dita Shahnaz dan Faradiba juga yang banyak memberikan
14. Kepada sahabat SMA saya Karin, Diba, Kiki yang juga memberikan
iv
Chairunisa Lubis
NIM. 160200304
Chairunisa Lubis*
OK Saidin**
Syamsul Rizal***
Kata Kunci :pendaftaran merek, perlindungan hak atas merek, merek terkenal.
*
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**
Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***
Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
F. Metode Penelitian................................................................................. 15
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 17
5. Barang Palsu................................................................................... 40
Geografis .............................................................................................. 41
vii
Indonesia .............................................................................................. 66
di Indonesia .......................................................................................... 71
A. Kesimpulan .......................................................................................... 80
B. Saran..................................................................................................... 81
viii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang atau organisasi perusahaan yang ada, akan sangat peduli akan
pentingnya sebuah nama dan simbol yang digunakan dalam menjalankan bisnis
dan pemasaran barang dan jasa. Simbol-simbol ini akan membantu untuk
menunjukkan asal barang dan/atau jasa, serta perusahaan komersial yang bergerak
dalam bidang dan menyediakan barang dan jasa. Dalam pangsa pasar, nama-nama
Merek adalah sesuatu (gambar atau nama) yang dapat digunakan untuk
dari para konsumen serta dapat membangun hubungan antara reputasi tersebut
dengan merek yang telah digunakan perusahaan secara regular, semua hal di atas
Merek Dan Indikasi Geografis adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis
berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (
1
Rahmi Jened, Hukum Merek dalam Era Global & Integrasi Ekonomi (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015) hal.3
dua ) dimensi dan/atau 3 ( tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (
dua ) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang
diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan
/ jasa.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan pemerintah kepada
pemilik merek, untuk menggunakan merek tersebut atau memberikan izin untuk
menggunakannya kepada orang lain (Pasal 3). Berbeda dengan hak cipta, merek
harus didaftarkan terlebih dahulu di dalam Daftar Umum Merek (Pasal 3).
publik sering mengaitkan suatu image, kualitas atau reputasi barang dan jasa
dengan merek tertentu. Sebuah merek dapat menjadi kekayaan yang sangat
berharga secara komersial. Merek juga berguna untuk konsumen, mereka membeli
produk tertentu (yang terlihat dari mereknya) karena menurut mereka, merek
para konsumen mungkin merasa tertipu karena telah membeli produk dengan
antara lain didasari munculnya arus globalisasi di segenap aspek kehidupan umat
2
Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar (Bandung: PT. Alumni,
2011) hal. 131
dan kemajuan teknologi atas suatu produk sekarang ini merupakan pasar bagi
untuk melindungi merek tersebut. Dalam hubungan ini hak-hak yang timbul dari
sangat penting yaitu dari segi perlindungan hukum sebab mendirikan dan
mengembangkan merek produk barang atau jasa dilakukan dengan susah payah,
mengingat juga dibutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal untuk
merek.Hal ini untuk memberikan pelayanan bagi para pengusaha atau pedagang
atas tenaga, pikiran, waktu dan biaya yang telah mereka korbankan dalam rangka
produk barang atau jasa sejenis dapat dibedakan asal muasalnya, kualitasnya, serta
produk menjadi mahal bukan produknya, tetapi mereknya. Merek adalah sesuatu
yang di tempelkan atau dilketkan pada suatu produk, tetapi ia bukan produk itu
sendiri.3
Geografis, yaitu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang karena faktor
lingkungan geografis , termasuk faktor alam atau faktor manusia atau kombinasi
dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang
waktu yang relatif cepat. Sejalan dengan itu, harus pula diatur hukum secara
khusus untuk menyelesaikan masalah sengketa merek seperti juga bidang hak
kekayaan intelektual lainnya. Adanya peradilan khusus untuk masalah merek dan
bidang-bidang hak kekayaan intelektual lain juga dikenal di beberapa negara lain,
seperti Thailand. Dalam Undang-Undang Merek baru pun pemilik merek diberi
upaya perlindungan hukum yang lain, yaitu dalam wujud Penetapan Sementara
besar. Disamping itu untuk memberikan kesempatan yang lebih luas dalam
3
Saidin,Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual ( Intellectual Property Rights), ( PT
Raja Grafindo Persada , Jakarta, 2004, hlm. 392.
4
Ahmadi Miru, Hukum Merek (cara mudah mempelajari undang-undang Merek) ,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005 , hal. 3
Rights (“TRIPS Agreement”). Dalam Pasal 6bis ayat (1) Paris Convention diatur
bahwa:
mark of a person entitled to the benefits of this Convention and used for
identical or similar goods. These provisions shall also apply when the
Indonesia, menganut sistem First to file dalam memberikan hak atas merek.
Berdasarkan sistem First to file tersebut, pemilik merek, termasuk merek terkenal,
hukum. Hak eksklusif tidak dapat diperoleh pemilik merek hanya dengan
Indonesia. First-to-file system berarti bahwa pihak yang pertama kali mengajukan
Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (“UU MIG”) yang menentukan
bahwa hak atas merek diperoleh setelah merek tersebut terdaftar. Yang dimaksud
Perlu dipahami bahwa hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara kepada pemilik merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu
dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak
faktor ini dapat digunakan untuk menentukan apakah Merek tersebut masuk
masyarakat;
pendaftaran Merek;
6. nilai Merek;
Bagi pemilik merek terkenal tetapi mereknya tidak terdaftar yang dapat
Niaga terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek yang
tersebut.5
5
hukumonline.com/klinik/ ( diakses pada 11Oktober 2019, pukul 12.25)
yang sangat penting bagi perekonomian dan perdagangan suatu bangsa. Salah satu
merek baru atau yang disebut sebagai merek nontradisional. Dalam UU Merek
dan IG, lingkup merek yang dilindungi meliputi pula merek suara, merek tiga
akibat pengaruh faktor alam, cuaca dan altitude. Indikasi geografis berupa produk-
produk bermutu tinggi dan memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh produk
serupa di tempat yang lain tersebut dapat dijumpai pada Ubi Cilembu, Kopi
Kintamani, Kopi Gayo, Kopi Flores Bajawa, Kopi Toraja, Pala Banda, Vanili
Alor, Beras Adan Krayan, Lada Putih Muntok, dan Garam Amed. Oleh karenanya
terdaftar tidak hanya terlindungi secara hukum, tetapi juga membuka pintu
dapat membedakan produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Melalui merek
konsumen lebih mudah mengingat sesuatu yang dibutuhkan, dan dengan cepat
Secara filosofis merek dapat membangun image baik dan buruk sebagai
bagian dari nilai good-will perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa pesatnya
6
jurnal.dpr.go.id/ ( diakses pada 11 Oktober 2019, pukul 20.35)
dan perdagangan nasional telah banyak menghasilkan berbagai variasi barang dan
jasa termasuk berbagai jenis produk dengan berbagai jenis merek yang beredar di
dalam hal memilih berbagai jenis merek produk tertentu dan kualitasnya sesuai
dikonsumsinya.7
barang bermerek yang asli dengan barang menggunakan merek yang palsu
tersebut yang secara fisik benar-benar mirip dengan yang asli. Banyaknya peminat
dari barang-barang palsu ini disebabkan oleh harganya yang relatif murah
dikenal barang kualitas super yang menurut mereka barang yang palsu tersebut
kualitasnya hampir sama dengan yang asli dan harganya tentu saja terjangkau dan
produsen yang illegal tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI
atau mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membangun citra produknya ( brand
7
fhukum.unpatti.ac.id/hkm-pidana/ (diakses pada 11 Oktober 2019, pukul 12.52)
image ). Mereka tidak perlu membuat divisi riset dan pengembangan untuk dapat
hal tersebut. Selain itu juga didukung oleh daya beli konsumen yang pas-pasan
namun tetap ingin tampil bergaya masa kini. Salah satu daya tarik produk
bermerek palsu memang terletak pada harganya yang sangat murah dari harga asli
barang tersebut. Berbagai barang yang sering kali dipalsukan misalnya tas, baju,
celana, jaket dan juga berbagai barang elektronik yang sangat mudah didapat dan
luas dimulai dari pedagang kaki lima sampai pusat pertokoan bergengsi.
hal yang baru. Kasus-kasus berkaitan dengan hal tersebut sudah kerap terjadi.
Kasus yang menyangkut merek terkenal dalam tiga tahun terakhir yang diadili di
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hingga ke tahap kasasi
yaitu seperti Kasus Pierre Cardin. Pierre Cardin adalah seorang perancanng
Indonesia. Pada pengadilan tingkat pertama, majelis hakim menolak gugatan yang
dilayangkan oleh Pierre Cardin. Salah satu alasannya adalah majelis hakim
mengakui adanya merek Pierre Cardin milik Alexander yang telah didaftarkan
terlebih dahulu pada 29 Juli 1977. Tidak berhenti sampai disitu, Pierre Cardin
melanjutkan perkara tersebut sampai tingkat Kasasi. Namun, upaya ini lagi-lagi
kandas. Hal ini ditegaskan lebih lanjut oleh Mahkamah Agung dalam putusan
majelis.
Satu lagi merek yang cukup ramai diperbincangkan adalah perkara antara
Inter IKEA System yang merupakan perusahaan dari Belanda melawan IKEA
memenangkan pihak IKEA lokal yang berasal dari Surabaya. Hakim menyatakan
bahwa majelis hakim dalam pengadilan tingkat pertama tidak salah dalam
sudah tepat dan benar serta tidak salah menerapkan hukum,” demikian kutipan
berlaku saat itu), dimana merek yang tidak digunakan oleh pemiliknya selama 3
(tiga) tahun berturut turut dapat dihapus dari Daftar Umum Merek, hal mana telah
terbukti adanya dalam perkara a quo yaitu bahwa sesuai hasil pemeriksaan
terbukti bahwa merek dagang IKEA untuk kelas barang/jasa 21 dan 20 terdaftar
atas nama Tergugat masing-masing telah tidak digunakan oleh Tergugat selama 3
(tiga) tahun berturut-turut sejak merek dagang tersebut terdaftar pada Direktorat
Merek.8
pentingnya perlindungan hukum bagi pemilik merek terkenal dan dalam rangka
UU No.20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis ( Studi Kasus di
B. Rumusan Masalah
8
kliklegal.com/ (diakses pada 11 Oktober 2019, pukul 13.19)
Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
di Indonesia .
D. Manfaat Penulisan
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi Pembaca dalam
E. Keaslian Penulisan
Merek Dagang Terkenal Asing di Indonesia Ditinjau Dari UU No.20 Tahun 2016
gelar Sarjana Hukum dan oleh karena itu, sudah seharusnya bahwa penulisan
skripsi ini didasarkan pada ide dan pemikiran secara pribadi dengan mengambil
panduan dari buku-buku yang penulis baca dan sumber-sumber lain serta bantuan
Pembimbing untuk mengangkat judul dari penulisan skripsi ini terlepas dari
skripsi dengan judul yang telah disebutkan diatas belum pernah dilakukan dengan
Fakultas Hukum yang telah mengulas masalah tentang merek yang sama,
misalnya:
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis (Studi Pada
September 2019 yang menyatakan bahwa telah diperiksa dan tidak ada judul yang
sama terkait judul yang diangkat oleh penulis. Jika ada terdapat judul skripsi yang
hampir sama di luar Universitas Sumatera Utara mengenai judul yang penulis
angkat maka kajiannya berbeda karena tulisan ini diangkat agar dapat diketahui
terdapat judul skripsi yang hampir sama dengan judul yang penulis angkat maka
F. Tinjauan Kepustakaan
Merek Dan Indikasi Geografis adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis
berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2
(dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang
diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan
/ jasa.
umum masyarakat. Merek terkenal yaitu merek yang dikenal luas oleh sektor-
service into the market (penggunaan secara aktual dengan cara meletakkan barang
Pasal 21 ayat (1) huruf b dan Pasal 21 ayat (3) di dalam UU Nomor 20 Tahun
2016. Di dalam Pasal 21 ayat (1) huruf b dijelaskan bahwa Permohonan harus
sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau sejenisnya..Pasal 21 ayat
(3) menjelaskan bahwa suatu merek tidak dapat didaftar atas dasar Permohonan
Barang KW” adalah sebuah barang yang di produksi sebagai tiruan, replica, atau
imitasi dari barang lain. “Barang KW” ini bukan hanya diproduksi sebagai tiruan
atau replica merek tyerkenal saja, tetapi juga untuk semua merek. “Barang KW”
membuatnya dengan cara seperti meniru saja. Oleh karena itu secara sederhana
dapat dikatakan bahwa “barang KW” adalah barang palsu. Tingkatan paling
umum “barang KW” adalah “KW super”, “KW 1”, dan “KW 2”, dan harga
super.10
9
Rahmi Jened, Op.cit, hal.241
10
E-journal.uajy.ac.id (diakses pada 5 Oktober 2019, pukul 14.30)
G. Metode Penelitian
yang dimaksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia,
2. Lokasi Penelitian
11
I Made Pasek Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori
Hukum (Jakarta Timur: Prenadamedia Group, 2019) hal. 84
dengan harga yang relatif lebih murah dari harga asli barang bermerek tersebut.
pedagang dan 20 (dua puluh) orang pembeli. Alasan peneliti melakukan penelitian
terdapat barang dengan Merek dagang terkenal Asing tetapi barang tersebut
Sumber data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut:
pengadilan yang berkaitan dengan judul skripsi yang bersifat teoritis ilmiah yang
Metode lain yang dilakukan selain library research yakni field research
artinya mencari dan mempelajari data melalui wawancara berupa Tanya jawab
menyebarkan atau membagikan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelum oleh
relevan dengan tujuan penelitian, guna meperoleh informasi sedetail dan seakurat
mungkin.
6. Analisa Data
Metode pengolahan dan analisis data pada penelitian ini adalah dengan
metode analisis kualitatif dengan cara pengolahan yang deskriptif. Analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif, yakni data yang didapat dari rekaman,
pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis, dan data ini tidak berbentuk angka. 12
Analisis dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan
orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa
12
Jonaedi Efendi dan Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris
(Depok: Prenadamedia Group, 2018) hal. 178
dalam penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menyusun,
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
sistematika penulisan.
asing di Indonesia
mengatakan, tidak diperoleh keterangan jelas tentang asal usul kata “hak milik
Saxon ada dikenal sebutan Intellectual Property Right. Kata ini kemudian
sebenarnya menurut hemat penulis lebih tepat kalau diterjemahkan menjadi hak
kekayaan intelektual.13
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau adalah padanan kata yang
biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul
bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna
untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis
hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-
hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI.
13
Saidin, op.cit, hal. 7
14
https://penelitian.ugm.ac.id/pengertian-hki/ (diakses pada 11 Oktober 2019, pukul
15.24)
22
HaKI milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar
1. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau
dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni. Hak cipta diberikan terhadap
kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu
“seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir
keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
a. Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil
b. Merek
Merek Dan Indikasi Geografis adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis
berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2
(dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang
diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan
/ jasa.
merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa
sejenis lainnya.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik
merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu,
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau
c. Desain Industri
Tentang Desain Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau
gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua
dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu
produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai
elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif,
yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di
fungsi elektronik.
e. Rahasia Dagang
bahwa, Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
f. Indikasi Geografis
menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis
termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
ide dan informasi yang memiliki nilai komersial. HKI adalah kekayaan pribadi
buku, HKI dapat juga disewakan selam kurun waktu tertentu dimana pihak
penyewa membayar sejumlah uang kepada pihak yang menyewakan hak tersebut
15
duniadosen.com/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki/ (diakses pada 11 Oktober 2019,
pukul 18.03)
ciptaan dan investasi hanya akan dilindungi jika ciptaan dan investasi tersebut
Kata “hak milik” (baca juga: hak kekayaan ) atau “property” yang
digunakan dalam istilah tersebut diatas, sungguh menyesatkan, kata Mrs. Noor
Mout – Bouwman. Oleh karena itu kata harta benda / property mengisyaratkan
adanya suatu benda nyata. Pada hal hak kekayaan intelektual itu tidak ada sama
kegiatan berdaya cipta pikiran manusia yang diungkapkan ke dunia luar dalam
suatu bentuk, baik materil maupun immateril. Bukan bentuk penjelmaannya yang
dilindungi akan tetapi daya cipta itu sendiri. Daya cipta itu dapat berwujud dalam
regulasi tersebut menjadi tanpa makna jika produk-produk ekraf tidak didaftarkan
hak kekayaan intelektualnya. Hal ini menunjukan bahwa pelindungan HKI oleh
HKI di Indonesia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya HKI
ekraf yang didaftarkan dan maraknya pembajakan dan plagiat karya kreatif di
Indonesia yang sangat merugikan pelaku ekraf. Data statistik dan hasil survei
ekraf hasil kerjasama Badan Ekraf dan Badan Pusat Statistik yang diluncurkan
pada Maret 201710 menunjukan rendahnya pendaftaran HKI bidang ekraf, yaitu
16
Tim Lindsey dkk, op.cit, hal. 3-4
17
Saidin, op.cit, hal. 9
HKI. Data tersebut merupakan data indikator makro ekraf tahun 2010-2015 dan
Seperti diketahui, HKI merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan
kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada khalayak
umum dalam berbagai bentuknya yang memiliki manfaat serta berguna dalam
suatu hak milik yang timbul dari karya, karsa, cipta manusia, atau disebut sebagai
HKI yang timbul karena kemampuan intelektualitas manusia. Hasil kreasi tersebut
dalam masyarakat diakui bahwa yang menciptakan boleh menguasai untuk tujuan
dalam arti seluas-luasnya yang juga meliputi milik yang tidak berwujud.
Trade Related Aspects of Intellectual Property Right (TRIPs) yang dibahas dalam
normatif, tujuan TRIPs Agreement terdapat dalam artikel 7 yaitu untuk memberi
tindakan yang menciptakan perdagangan yang sehat, untuk memacu invensi baru
Masehi. Sejak jaman kuno, misalnya periode Minoan, orang sudah memberikan
Penggunaan merek dagang dalam pengertian yang kita kenal sekarang ini
mulai dikenal tidak lama setelah Revolusi Industri pada pertengahan abad XVIII.
Pada saat itu sistem produksi yang berasal dari abad pertengahan yang lebih
(RIE) yang dimuat dalam stb. 1912 No. 545 Jo. Stb. 1913 No. 214.20
sebagai akibat dari penerapan pasal-pasal peralihan dalamUUD 1945 dan UU RIS
18
jurnal.dpr.go.id/index.php/hukum/article/download/1001/pdf ( diakses pada 11
Oktober 2019, pukul 20.42)
19
Rahmi Jened, op.cit, hal.1
20
Saidin, op.cit, hlm. 249.
Merek No. 21 Tahun 1961 dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan
dan kebutuhan masyarakat dewasa ini. Memang jika dilihat UU Merek Tahun
berarti jika dibandingkan dengan UU Merek No. 21 Tahun 1961, antara lain
Defenisi autentik mengenai merek dapat kita temukan didalam pasal 1 ayat
“Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual
tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang
(nama kata, huruf, warna, lambang atau kombinasi dari dimensi-dimensi tersebut)
21
Tim Lindsey dkk, op.cit, hal. 132.
22
Saidin , Op.Cit., 250.
23
Hery Firmansyah, Perlindungan Hukum Terhadap Merek, Yogyakarta, Penerbit
Pustaka Yustisia, 2011, hal. 31
yang mendiferensiasikan barang atau jasa dari para pesaingnya yang dirancang
perusahaan dengan barang atau jasa produksi perusahaan lain yang sejenis.
Dengan demikian merek adalah tanda pengenal asal barang atau jasa yang
kepribadian (individuality) dan reputasi barang dan jasa hasil usahanya tersebut
sewaktu diperdagangkan.25
2. Jenis Merek
(Pasal 2 ayat 2) :
1. Merek dagang
2. Merek jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
Selain dua jenis merek yang dikenal di dalam UUM, ada juga yang disebut
dengan Merek Kolektif yaitu merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa
24
Repository.widyatama.ac.id ( diakses pada 30 Oktober 2019, pukul 09.54)
25
Erma Wahyuni dkk, Kebijakan dan Manajemen Hukum Merek, Yogyakarta, Yayasan
Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia, hal. 134
dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau
jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau
jasa sejenis lainnya (diatur juga didalam pasal 1 UUM). Contoh : melinda
Collective Marks, merek ini digunakan oleh 5200 anggota dari 16 koperasi yang
terdapat 2 (dua) syarat yang harus dilakukan yaitu: 1) syarat administratif dan
2) syarat permintaan pendaftaran merek karena merek sebagai objek yang dapat
didaftar dan syarat itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pendaftarannya tidak akan dapat diterima pendaftarannya jika syarat pertama tidak
diatur dalam pasal 4 Undang-Undang Merek. Dan filter kedua yang harus dilalui
kedua yang harus dilewati adalah Pasal 5 dan Pasal 6 Undang-Undang Merek.
26
Khoirul Hidayah, Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Malang, setara Press, 2017. Hal.
55-56
c.diterima/didaftar.27
a) Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh
b) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
c) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak
sejenis yang
terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain,
27
Ahmad Miru, op.cit, hal.13
tidak baik
1. Pengumuman
Pengumuman tersebut dilakukan Kantor Merek paling lambat 14 hari sejak filling
dapat diketahui oleh masyarakat dan bagi yang merasa dirugikan dapat
Sesuai maksud dan tujuan di atas, maka Pasal 20 ayat (1) Undamg-undang
dengan baik.
2. Keberatan
pendaftaran merek.
merek yaitu orang atau badan hukum. Dalam hal ini bukan saja pemilik merek
terdaftar, tetapi termasuk pula pemilik merek yang tidak terdaftar. Syaratnya,
pemilik merek yang tidak terdaftar telah menggunakan mereknya sebagai pemakai
pertama untuk barang atau jasa yang termasuk dalam satu kelas.
yang cukup disertai bukti bahwa merek yang dimintakan pendaftaran adalah
Tahun 1992 tidak dapat didaftar atau harus ditolak. Jadi jika dalam keberatan itu
mereknya.
3. Pemeriksaan Substantif
memeriksa merek apakah sesuai dengan Pasal 5 tentang merek yang tidak dapat
Selain itu juga memeriksa bila ada pihak yang mengajukan keberatan dan
sanggahan.
permintaan tersebut.
4. Sertifikat Merek
Bahwa salah satu tugas Kantor Merek dalam hal permintaan pendaftaran
surat tanda bukti pendaftaran merek. Selain itu jika dihubungkan dengan Pasal 3
Undang-undang No. 19 Tahun 1992, sertifikat merek juga merupakan tanda bukti
hak atas merek yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang namanya
tercantum didalamnya.
30 hari sejak merek didaftarkan ke dalam daftar umum Kantor Merek diwajibkan
pendaftaran merek.
Meskipun ketentuan pasal ini bersifat imperatif, tetapi jika tidak dituruti
tidak ada sanksi hukumnya. Hanya saja kelalaian tidak mencantumkan nomor
dapat membuka kesempatan pihak lain meniru mereknya jika produk tersebut
merek dapat dibedakan dalam tiga jenis, yakni merek biasa (normal marks), merek
terkenal (well- known marks), dan merek termashur (famous marks). Merek biasa
adaiah merek yang tergolong tidak memiiiki reputasi tinggi. Merek yang
berderajat "biasa" ini dianggap kurang memberi pancaran simboiis gaya hidup
baik dari segi pemakaian dan teknoiogi, masyarakat konsumen melihat merek
tersebut kualitasnya rendah. Merek ini juga dianggap tidak memiliki drawing
power yang mampu memberi sentuhan keakraban dan kekuatan mitos (mythical
power) yang sugestif kepada masyarakat konsumen, dan tidak mampu membentuk
televisi, atau publikasi lainnya. Pedoman yang termuat dalam pasal 2 rekomendasi
bersama WIPO tentang Ketentuan Proteksi Merek Terkenal yang bersifat tidak
the Protection of Well Known Marks) berpendapat bahwa criteria merek terkenal
28
Gatot Supramono, Pendaftaran Merek berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun
1992, Jakarta, Djambatan, 1996, hal. 36-42
29
M. Yahya Harahap. 1996, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di
Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992. Hlm 80 -81.
sebagai merekterkenal.
tersebut meliputi :
penggunaan merek.
potensial.
pengertian hak kepemilikan atas suatu barang/jasa yang didasarkan pada azas-azas
etika hukum, yaitu itikad baik, larangan memperkaya diri dengan melawan
30
Khoirul Hidayah, op.cit. Hal. 58-59
“Terkenal” dalam arti luas dikenal dari radio, TV, Media Internet, dan
publikasi lain sekalipun belum digunakan dalam Negara yang bersangkutan. Suatu
telah terkenal dan dimiliki oleh pihak ketiga; Pendaftaran ini adalah Batal demi
Hukum.31
5. Barang Palsu
Awalnya istilah KW digunakan untuk tas wanita tiruan bermerek, yang digunakan
oleh pedagang untuk membedakan kategori kualitas dan range (kisaran) harganya.
Misalnya “KW super” untuk barang tiruan terbaik mendekati aslinya, KW ada
barang yang asli. KW 2, 80% seperti aslinya, sampai ada istilah KW yang jelek
karena sudah jauh dari kualitas asli produknya. Akhirnya istilah barang KW
digunakan secara luas untuk produk-produk tiruan lainnya, seperti HP, jam
31
O.C. Kaligis, Teori & Praktik Hukum Merek Indonesia, Bandung, P.T. Alumni, 2008,
Hal. 182
32
http://lib.unnes.ac.id ( diakses pada 02 Desember 2019, pukul 08.18)
Barang KW” adalah sebuah barang yang di produksi sebagai tiruan, replica, atau
imitasi dari barang lain. “Barang KW” ini bukan hanya diproduksi sebagai tiruan
atau replica merek tyerkenal saja, tetapi juga untuk semua merek. “Barang KW”
membuatnya dengan cara seperti meniru saja. Oleh karena itu secara sederhana
dapat dikatakan bahwa “barang KW” adalah barang palsu. Tingkatan paling
umum “barang KW” adalah “KW super”, “KW 1”, dan “KW 2”, dan harga
super.33
Geografis
Indikasi Geografis Pasal 1 ayat (1) , Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan
secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna,
dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau
kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedkan barang
dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam,
faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi,
kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produksi yang dihasilkan.
33
E-journal.uajy.ac.id (diakses pada 02 Desember 2019, pukul 08.30)
a. Merek ; dan
b. Indikasi Geografis.
b. Merek Jasa.34
Merek suara, Merek tiga dimensi, Merek hologram, yang termasuk dalam kategori
cukup mengisi formulir Permohonan, melampirkan label atau contoh Merek yang
34
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis
tidak dengan mudah kehilangan Hak atas Mereknya sebagai akibat adanya
dari adanya pelanggaran Merek yang dilakukan oleh pihak lain, sanksi pidana
Mengingat masalah Merek terkait erat dengan faktor ekonomi, dalam Undang-
Salah satu hal yang diatur dalam Undang-Undang ini adalah tentang
maupun internasional. Oleh karena itu, Undang- Undang ini ditetapkan dengan
35
https://www.jogloabang.com/pustaka/ (diakses pada 02 Desember 2019, pukul 13.12)
DAGANG DI INDONESIA
subyek hukun dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif
maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan
kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum, yaitu
perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu
kepentingannya tersebut.37
36
etd.eprints.ums.ac.id. ( diakses pada 15 Desember 2019, pukul 10.02)
37
Satjipro Rahardjo, Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Jakarta, Kompas, 2003,
hal.121
44
yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan
Dalam Rumah Tangga, perlindungan hukum adalah segala upaya yang ditujukan
untuk memberikan rasa aman kepada korban yang dilakukan oleh pihak keluarga,
38
Setiono, “Rule of Law”, Surakarta, Disertai Fakultas Hukum, Universitas Sebelas
Maret, 2004, hal.3
39
Muchsin , Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, Surakarta,
Disertai Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret, 2003, hal.14
40
Hetty Hasanah, “Perlindungan Konsumen dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen
atas Kendaraan Bermotor dengan Fidusia”, artikel diakses pada 1 Juni 2015 dari
http://jurnal.unikom.ac.id/vol3/perlindungan.html.
perlindungan hukum yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 2002
Hak Asasi Manusia yang Berat, perlindungan hukum adalah suatu bentuk
pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh aparat penegak hukum atau aparat
keamanan untuk memberikan rasa aman baik fisik maupun mental, kepada korban
dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari pihak manapun,
akan dapat menanamkan modalnya dengan situasi yang fair terhadap para pihak
yang terkait dengan hukum, masyarakat, dan pihak-pihak lainnya, terutama dalam
hal mendapatkan akses informasi mengenai situasi pasar, situasi politik dan
asasi manusia karena menurut sejarah dari barat, lahirnya konsep-konsep tentang
Aspek dominan dalam konsep barat tertang hak asasi manusia menekankan
eksistensi hak dan kebebasan yang melekat pada kodrat manusia dan statusnya
sebagai individu, hak tersebut berada di atas negara dan di atas semua organisasi
politik dan bersifat mutlak sehingga tidak dapat diganggu gugat. Karena konsep
ini, maka sering kali dilontarkan kritik bahwa konsep Barat tentang hak-hak asasi
hak sosial dan hak-hak ekonomi serta hak kultural, terdapat kecenderungan mulai
Rechtstaat dan ”Rule of The Law”. Dengan menggunakan konsepsi Barat sebagai
41
http://raypratama.blogspot.co.id/2015/04/teori-perlindungan-hukum.html. (diakses
pada 11 Januari 2020, pada jam 17.55)
penting bagi bagi kelancaran dan peningkatan perdagangan barang atau jasa
dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan tanda pengenal atau daya pembeda
yang teramat penting dan merupakan jaminan kualitas produk atau jasa dalam
persaingan bebas. Oleh karena itu, merek adalah set ekonomi bagi pemiliknya,
bisnis dan proses manajemen yang baik. Demikian pentingnya peranan merek ini
disini adalah jika terjadi pelanggaran maka pemilik merek terkenal dapat
mengajukan upaya hukum karena status dirinya sebagai pemilik merek yang sah
42
Philipus M Hadjono, Perlindungan Hukum bagi HAKI di Indonesia edisi khusus,
Penerbitan Perdapan, 2007, hal.38
43
Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta, Sinar Grafika, 2009, hal.91
44
Ida Ayu Windhari Pratiwi, Pelanggaran Merek Terkenal dan Perlindungan Hukum Bagi
Pemegang Hak dalam Persfektif Paris Convention, TRIPs, Agreement dan UU Merek Indonesia,
Denpasar,2014, hal.431
hubungan pemakaian secara umum dan tidak hanya berhubungan dengan jenis
merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang
merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau
sejenisnya;
peraturan pemerintah.
tersebut :
a. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto atau nama badan
hukum yang dimiliki orang lain, keuali atas persetujuan tertulis yang
berhak;
45
Ibid
berwenang;
c. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi
merek terkenal (dilution theory) tidak mensyaratkan adanya bukti telah terjadi
didasarkan pada nilai komersial atau nilai jual dari merek dengan cara melarang
pemakaian yang dapat mencemarkan nilai eksklusif dari merek atau menodai daya
memalsukan atau meniru merek terkenal tersebut. Pemilik merek terkenal dalam
hal ini sudah tentu sangat dirugikan karena dapat mengurangi omzet penjualan
kasus antara produsen sepatu Aerosoles International Inc dengan produsen lokal
46
Tim Lindsey, Op.cit, hal. 151
PT Matahari Duta Prima, kasus antara PT Tossa Shakti produsen sepeda motor
Tossa dengan PT Astra Honda Motor produsen sepeda motor Honda dan lain-
lain.47 Paris Convention, TRIPs Agreement dan UU No 15 tahun 2001 (UU Merek
secara sah diberikan kepada orang yang berhak berdasarkan konvensi ini
serta digunakan untuk barang yang mirip atau identik. Hal ini dapat juga
berlaku apabila bagian esensial dari merek terkenal atau imitasi yang dapat
menciptakan kebingungan.
47
Tim Redaksi Tata Nusa, 2004, Himpunan Putusan-putusan Pengadilan Niaga dalam
Perkara Merek, PT. Tatanusa, Jakarta, hal.319
terkenal warga negara lainnya untuk barang yang menyerupai atau sama.
Ditambahkan lagi dalam Pasal 4A Ayat (1) mengenai hak prioritas yang
yang termasuk dalam anggota Paris Convention sejak merek tersebut didaftar
dinegara peserta Paris Convention atau negara asal. Negara anggota secara ex
merek yang bersangkutan tidak memiliki karakter pembeda atau secara eksklusif
melanggar hak pihak ketiga terdahulu dan merek tersebut tidak sesuai dengan
Hal yang sangat mendasar dalam perlindungan merek ini adalah bahwa
merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh pemohon
yang beritikad tidak baik. 49 Ukuran itikad baik ini menjadi sulit untuk diukur
secara kasat mata, bahkan sering kali sengketa muncul karena niat buruk untuk
mendaftarkan merek dengan ciri-ciri yang mirip atau bahkan sama dengan cara
memalsukan merek dan desain bungkusnya. Oleh karena itu, pendaftaran dengan
itikad baik ini merupakan salah satu upaya melindungi Merek dagang terkenal.
terhadap merek terkenal yang mengatur bahwa permohonan harus ditolak oleh
48
Cita Citrawinda, 2007, Sekilas Tentang Tindak Pidana dalam Bidang Merek,
http://lib.law.ugm.ac.id/ojs/index. php/jli/article/view/654, Diakses 26 Desember 2013, h.1-2
49
Pasal 4 UUM
Merek pihak lain yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang
Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa
sejenis.50
pihak yang tidak berwenang mulai bertambah, dan isu tentang perlunya
ORANG LAIN pada tanggal 15 Juni 1987. Dalam KEPMEN tersebut terdapat 2
50
Pasal 6 UUM
mengingat pesatnya perdagangan dunia dewasa ini. Imbasnya menjadi sulit untuk
dapat membedakan satu produk dengan produk yang lain untuk diberikan
merek didasarkan atas pemakaian pertama dari merek tersebut. Bagi mereka yang
pertama dari merek tersebut kecuali kalau dapat dibuktikan lain dan dianggap
sebagai yang berhak atas merek yang bersangkutan. Tujuan dari pendaftaran
kekayaan intelektual orang lain, dia wajib memperoleh izin dari orang yang
berhak. Penggunaan hak kekayaan intelektual orang lain tanpa izin tertulis dari
51
Insan Budi Maulana, Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia Dari Masa ke Masa,
Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 1999, hal.85
52
Hery Firmansyah, op.cit 2011, hal.35
53
Ibid , hal.36
54
Ibid
yang berasal dari luar negeri yang beredar di Indonesia. Pada prinsipmnya
penjiplakan atau peniruan merek orang lain, apakah merek tersebut berasal dari
dalam negeri atau luar negeri, karena yang diutamakan adlah pemilikan merek
dengan itikad baik. Dalam Undang-Undang juga dikehendaki bahwa merek asing
pendaftaran merek dengan hak prioritas. Namun prosedur ini hanya diperuntukkan
bagi merek asing yang baru, karena syaratnya diajukan dalam tenggang waktu
enam bulan sejak filling date yang pertama kali diluar negeri yang ikut dalam
Merek terdaftar adalah merek yang telah didaftarkan di Dirjen HAKI. Oleh
karena itu merek yang telah didaftarkan akan memperoleh nomor register. Dengan
Nomor register tersebut terdaftar di Dirjen HAKI maka merek tersebut adalah
merek yang sah. Pemilik merek tersebut memperoleh perlindungan hukum secara
55
Ibid
56
Gatot Supramono, op.cit, hal. 80
diatur dalam Pasal 4, 5, 6 ayat (1,3) UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Sesuai dengan pasal 4 UU No.15 tahun 2001 adalah Merek tidak dapat didaftar
atas dasar Permohonan yang diajukan pemohon yang beretikad tidak baik.
yaitu Merek yang tidak dapat didaftarkan atau permintaan pendaftaran merek
yang ditolak. Merek yang tidak dapat didaftarkan apabila mengandung salah satu
milik orang lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang atau jasa
sejenis
milik orang lain yang sudah terkenal milik orang lain untuk barang atau
jasa sejenis
Perlindungan merek preventif dalam Pasal 6 ayat (3) UU No.15 Th. 2001,
Permohonan juga harus ditolak oleh Kantor Direktorat Jendaral apabila Merek :
badan hukum yang dimiliki orang lain yang sudah terkenal, kecuali atas
lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun
3. merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang
Merek yang sah atau merek yang terdaftar harus dilindungi Negara melalui
represif jika terjadi pelanggaran terhadap merek yang terdaftar diatur dalam Pasal
suatu perbuatan melawan hukum yang sering dibahas oleh karena semenjak
secara tidak sah menggunakan merek atas suatu barang dan jasa tanpa izin dari
pemilik yang sah di wilayah yang bukan merupakan negara asal dari merek yang
57
Jurnal Hukum Samudra Keadilan Volume 11
58
O.C Kaligis, op.cit, hal.195
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Sebenarnya tidak
ada keharusan bagi pemegang merek untuk mendaftarkan merek miliknya, namun
masih banyak pedagang yang menjual barang kw/palsu, sedangkan dalam Pasal
orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada
keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/jasa
sejenis yang diproduksi dan atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara
menunjukkan fakta yaitu dari 10 pedagang yang dipilih secara acak di lapangan,
merek terkenal. Berikut data hasil penelitian dalam bentuk tabel penjualan barang
TABEL 1
Zara, Guess,
4 Baju Balenciaga, Hurley, Palsu
Ripcurl
Sumber : Pelaku Usaha dari hasil hasil wawancara ( Hasil wawancara 2020)59
dengan mudah tanpa memikirkan dampak yang buruk yang di alami oleh si
pemegang hak merek yang asli. Pedagang mengakui dengan menggunakan merek
produk luar negeri, apalagi kalau itu merupakan merek terkenal. Akan tetapi
59
Wawancara dengan pelaku usaha di Pasar Palangkaraya Medan
karena daya beli masyarakat yang rendah menyebabkan tidak cukup mampu untuk
membeli barang-barang asli yang memiliki kisaran harga cukup tinggi, oleh
karena itu timbullah niat pelaku usaha ( pedagang ) untuk menyediakan barang-
TABEL 2
NO PERTANYAAN JUMLAH
YA TIDAK
Pernah membeli barang
1 17 orang 3 orang
palsu/tiruan ?
hampir semua responden pernah membeli barang palsu. Dari pertanyaan yang
palsu, dan hanya 3 responden yang mengaku tidak pernah membeli barang dari
hasil pelanggaran ini . Ini berarti menunjukkan bahwa minat dari konsumen
sangat tinggi akan permintaan barang palsu yang berbanding lurus dengan
tidak mengetahui hal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha serta
konsumen menyadari adanya aturan hukum yang mengatur tentang hal tersebut
dengan label merek terkenal banyak mendatangkan manfaat bagi para konsumen.
orang lain yang mereka lakukan adalah tindakan yang saling menguntungkan
hak mereka yang asli merasa dirugikan. Selisih harga yang cukup jauh antara
barang palsu dengan barang asli faktor utama penyebab konsumen memilih
barang palsu daripada membeli barang asli. Dari pertanyaan yang ditanyakan
61
Bacherawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi” Panji Masyarakat, No. 808,
1-10 Nopember 1994, hlm, 30.
dengan adanya barang palsu yang tentu memiliki harga yang jauh lebih murah
dibanding barang yang asli, tetap dapat mengikuti gaya hidup masyarakat masa
bergaul tanpa mempermasalahkan barang itu palsu atau asli. Serta dengan adanya
tidak ada manfaat dari adanya barang palsu/tiruan tersebut alasannya adalah
dikarenakan kualitas barang palsu/tiruan tersebut tidak bagus dan lebih cepat
Bagi mereka yang berekonomi menengah kebawah pastinya sulit untuk membeli
barang-barang asli yang memiliki harga yang sangat tinggi untuk jangkuan
mereka.
TABEL 3
Daftar pertanyaan dari wawancara yang diajukan kepada pedagang (pelaku usaha)
JUMLAH (orang)
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
Apakah saudara mengetahui di Pasar
1 Palangkaraya ini ada peraturan yang mengatur 6 4
tentang penjualan barang palsu ?
No.20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Dalam Undang-undang
perlindungan hukum suatu merek harus didaftarkan terlebih dahulu. Hal ini
dipertegas pada Pasal 5 Undang-undang Merek dan Indikasi Geografis “ Hak atas
Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek
yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek
Dengan adanya hak eksklusif yang diberikan oleh negara pemilik merek berhak
dan/atau jasa yang dijual. Tetapi yang terjadi sekarang ini adanya kesenjangan
bahwa rata-rata pelaku usaha mengetahui adanya peraturan yang mengatur tentang
penjualan barang palsu/KW, hal ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa belum
sehingga peraturan yang ada belum ditaati dan diterapkan dalam proses
pelanggaran hukum yang terjadi. Dan dari pengakuan pedagang rata-rata mengaku
bahwa barang bermerek yang mereka jual belum didaftarkan sehingga barang
biaya yang diperlukan dalam pendaftaran merek, dan proses pendaftaran merek
tersebut, mereka mengaku adanya tindakan tegas dari aparat, seperti teguran dan
peringatan. Tetapi tetap saja para pelaku usaha masih berani untuk menjual barang
TABEL 4
NO JAWABAN JUMLAH
1 YA 6
2 TIDAK 4
JUMLAH 10
rendah. Dibuktikan bahwa para pedagang sadar bahwa menjual barang palsu
merupakan pelanggaran tetapi mereka tetap menjual itu artinya mereka sadar
tetapi tidak taat. Jika para pedagang dan juga masyarakat selaku pembeli
Indonesia
Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis pada dasarnya tidak mengatur
secara rinci, namun pengaturan tentang merek terkenal dapat dilihat dalam
keseluruhan dengan merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa
diperhatikan pula reputasi merek tersebut yang diperoleh karena promosi yang
62
Rahmi Jened, Op.cit, hal.316
66
negara. Jika hal tersebut belum dianggap cukup, Pengadilan Niaga dapat
dasar penolakan.63
Merek yang baru ini merupakan pengganti dan pembaharuan dari Hukum Merej
Tahun 1961 tentang Merek ini adalah untuk melindungi khalayak ramai dari
tiruan barang-barang yang memakai suatu merek yang sudah dikenalnya sebagai
Tahun 1961 tentang Merek ini juga bermaksud melindungi pemakai pertama dari
Indonesia.
1992 tentang Merek yang berlaku efektif pada tanggal 1 April 1993. Undang-
63
https://weloje.id/news-posts/poin-penting-uu-no-20-tahun-2016-tentang-merek-dan-
indikasi-geografis-dan-pengetahuan-tentang-merek-terkenal/ (diakses pada 22 Desember 2019,
pukul 14.02)
mempunyai pihak yang mengajukan Permohonan terhadap menteri dan Merek ini
ini meliputi Merek Dagang dan Merek Jasa. Sedangkan Pasal 3 Hak atas Merek
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik Merek yang
terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain
untuk menggunakannya dan Merek yang Tidak Dapat Didaftar dan yang
Ditolak.Merek yang tidak dapat didaftar atas dasar Permohonan yang diajukan
oleh Pemohon yang beritikad tidak baik dan dalam Pasal 5 Merek tidak dapat
didaftar apabila Merek tersebut mengandung salah satu unsur di bawah ini :yang
agama, kesusilaan, atau ketertiban umumyang yang kedua tidak memiliki daya
pembeda adapun yang ke tiga dalam unsur tersebut adalah yang telah menjadi
64
Tim Lindsey dkk, Op.cit, hlm, 132.
milik umum; atau merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa
pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang sudah
terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis, dan adapun juga
yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau sejenisnya.dan juga
Pemilik merek memiliki hak yang dinamakan hak atas merek. Hak atas
merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain
merek terdaftar diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal
Adalah sesuatu yang wajar jika orang yang telah terlebih dahulu
sama tanpa hak (tanpa meminta izin kepada pemilik merek). Gugatan tersebut
berupa gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan
65
www.kompasiana.com/amp/washilatulhidayah/marak-pemalsuan-merek-kapan-di-
tangkap_ (diakses pada 22 Desember 2019, pukul 15.12)
dalam membuat/memakai merek, jangan sampai melanggar hak orang lain serta
dulu apakah merek yang akan Anda gunakan telah didaftarkan oleh orang lain
atau tidak.
Sebagaimana pernah dijelaskan oleh Lucky Setiawati, S.H. dalam artikel Perlukah
informasi apakah merek yang diinginkan telah didaftarkan oleh pihak lain untuk
kategori produk atau jasa sejenis, Anda dapat melakukan penelusuran merek
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Ditjen HKI”).
Penelusuran merek dapat dilakukan sendiri di Ditjen HKI atau melalui konsultan
HKI.66
terdaftar milik pihak lain untuk barang yang sama dan/atau jasa yang
Indonesia)
66
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt53e08e8a9f330/adakah-hukuman-
jika-tak-sengaja-menggunakan-merek-pihak-lain/ (diakses pada 22 Desember 3029, pukul 15.32)
merek yang sudah terdaftar milik pihak lainuntuk barang dan/atau jasa
Indonesia)
pokoknya maka perlu terlebih dahulu akan di jelaskan mengenai apa itu yang di
sedangkan Pengertian tindak pidana sendiri adalah berasal dari istilah yang
67
M. Yahya Harahap. Op.Cit, Hal.105
68
Adami Chazawi , Pengantar Hukum Pidana Bagian I, Garfindi, Jakarta, hal.69
dilakukan dengan asas yang berbeda yaitu dengan asas Tiada pidana tanpa
kesalahan.
hukum bagi pemilik atau pemegang merek dan perlindungan hukum terhadap
masyarakat sebagai konsumen atas suatu barang atau jasa yang memakai suatu
merek agar tidak terkecoh oleh merek-merek lain, tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa masalah penggunaan merek terkenal maupun tidak terkenal oleh pihak
yang tidak berhak, masih banyak terjadi di Indonesia dimana masyarakat kita
Perlindungan hukum merek yang diberikan baik kepada merek asing atau
lokal, terkenal atau tidak terkenal hanya diberikan kepada merek yang terdaftar.
Untuk itu setiap pemilik merek diharapkan agar mendaftarkan mereknya ke Dirjen
terdaftar dapat diperpanjang setiap kali untuk jangka waktu yang sama. Upaya
pemilik merek, tidak hanya sekedar tindakan administratif tetapi dapat juga
69
Philipus M Hadjono, Op.cit, hal.55
beritikad tidak baik dan tidak bertanggung jawab terhadap merek terkenal yang
atau pengusaha pemegang hak atas merek yang terkenal. Sebagai pihak yang
dirugikan, tentu pemegang hak atas merek terkenal akan menempuh jalur hukum
pelaku pelanggaran merek tidak akan lagi memakai merek yang menyerupai pada
pokoknya atau keseluruhan- nya dari merek terkenal atau bahkan meng- hentikan
Merek, juga dapat dikenai sanksi yang dapat ditinjau dari hukum pidana, perdata,
Nomor 20 Tahun 2016 tentang merek meliputi; penegakan sanksi hukum pidana,
yang menggunakan merek yang sama pada keseluruhannya ataupun yang sama
pada pokoknya. Besarnya ancaman pidana, ditentukan dalam pasal 100 UUM ayat
1 dan 2, yaitu:
“Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang
sama pada keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk
70
Wiratmo Dianggoro, Pembaharuan Undang-undang Merek dan Dampak bagi Dunia
Bisnis, Jurnal Hukum Bisnis, Volume II, hal.5
71
Muhamad Djumhana dan Djubaedillah.1997, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori dan
Prakteknya di Indonesia. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 93.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
Ayat 2
sama pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang
pokoknya atau keseluruhan untu barang dan atau jasa yang sejenis berupa gugatan
ganti rugi.73
Kantor merek yang dapat di kenakan pada setiap orang/badan Hukum yang
Tindakan administratif yang dapat dilakukan oleh kantor Merek antara lain:
72
UUM Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
73
Syafruddin Udin, “Penegakan Hukum Dibidang Merek dan Permasalahannya”, Blog
Syafruddin Udin. http://syafruddinsh.blogspot.com/2011/04/penegakan-hukum- dibidang-merek-
dan.html (Diakses pada tanggal 22 Desember 2019, pukul 12.12)
diperoleh bukti yang cukup atas dasar alasan bahwa merek yang digunakan
bagi pemegang merek yang haknya dilanggar oleh pihak lain. Berikut ini
haknya :
konsiliasi, dan cara lain yang dipilih oleh para pihak sesuai dengan
Perlindungan merek dagang milik orang asing yang dalam hal ini
merupakan merek terkenal tidak diatur secara jelas di dalam UUM tahun 2001,
bahkan Undang-undang ini pun tidak menjabarkan definisi dari merek terkenal.
tahun 1991 yang menyatakan bahwa merek terkenal adalah sebuah merek dagang
yang secara umum dikenal dan digunakan dalam perdagangan barang dan jasa
oleh seorang individu atau badan hukum di Wilayah Republik Indonesia ataupun
Dalam rangka untuk lebih memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada
pemilik merek dagang milik orang asing, diperlukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Upaya Preventif
74
Khoirul Hidayah, op.cit, hal.60
merek, perlindungan terhadap hak eksklusif pemegang hak atas merek dagang
milik orang asing dan anjuran- anjuran kepada pemilik merek untuk mendaftarkan
mereknya agar haknya terlindungi. Apalagi terhadap merek asing, pemegang hak
merek dengan menggunakan hak prioritas yang harus diajukan dalam waktu
yang pertama kali yang diterima negara lain, yang merupakan anggota Paris
b. Upaya Represif
hukum represif ini diberikan apabila telah terjadi pelanggaran hak atas merek. Hal
ini menuntut peranan dari lembaga peradilan dan aparat penegak hukum lainnya,
seperti polisi, pejabat pegawai negeri sipil dan kejaksaan sangat diperlukan.
Pemegang hak atas merek dagang milik orang asing meskipun belum
pelanggaran hak atas merek baik dalam bentuk gugatan pembatalan maupun
dagang asing milik orang lain mengajukan permohonan pendaftaran merek pada
Direktorat Jenderal HKI. Selain itu apabila ternyata suatu merek terdaftar
merek tersebut.
Pemberian sanksi yang jelas dan tegas bagi pengusah lokal yang
menggunakan merek dagang milik orang asing ini tanpa izin dari pemilik merek.
Hal ini agar memberikan jaminan dan perlindungan hukum bagi pemilik merek
pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
1.000.000.000,- bagi pihak yang dengan sengaja ddan tanpa hak menggunakan
merek yang sama pada keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain
untuk barang dan jasa sejenis yang diproduksi atau diperdagangkan. Hal ini sesuai
pelanggaran terhadap Pasal 90 sampai dengan Pasal 93 itu adalah delik aduan
(klacht delict). Artinya bahwa hanya dengan adanya laporan atau klacht dari si
pemilik merek bersangkutan, maka akan dituntut dan dikenakan sanksi tersebut
merek dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, gugatan pembatalan merek,
gugatan atas pelanggaran merek. Gugatan atas penggunaan merek tanpa izin dapat
75
Sudargo Gautamadan Rizawanto Winata, Undang-undang Merek Baru Tahun 2001,
Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2002, hal.26
berupa gugatan ganti rugi yang dapat disertai dengan gugatan penghentian semua
76
Journal.fh.unsri.ac.id (diakses pada 08 Desember 2019, pukul 17.33)
PENUTUP
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
A. KESIMPULAN
Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Dari hasil penelitian
No.20 Tahun 2016. Penggunaan merek orang lain tanpa izin tertulis dari
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran para pelaku usaha
bentuk pelanggaran dan dapat terkena sanksi pidana yang cukup berat.
80
Maka dari itu masyarakat dituntut agar lebih sadar akan bentuk-bentuk
ayat (1) yaitu setiap orang yang tanpa hak menggunakan merek yang sama
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak
B. SARAN
1. Aparat penegak hukum harusnya bersikap lebih tegas dan aktif dalam
dan membuat masyarakat yang sebagai pelaku usaha taat akan hukum
efektif.
tentang merek agar usaha yang didirikan berjalan dengan baik sesuai
A. BUKU
83
B. Undang-Undang
C. Jurnal
Cita Citrawinda, 2007, Sekilas Tentang Tindak Pidana dalam Bidang Merek,
http://lib.law.ugm.ac.id/ojs/index. php/jli/article/view/654, Diakses 26 Desember 2013,
h.1-2
Website
http://raypratama.blogspot.co.id/2015/04/teori-perlindungan-hukum.html.
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt53e08e8a9f330/adakah-
hukuman-jika-tak-sengaja-menggunakan-merek-pihak-lain/
https://weloje.id/news-posts/poin-penting-uu-no-20-tahun-2016-tentang-merek-
dan-indikasi-geografis-dan-pengetahuan-tentang-merek-terkenal/
Wikipedia.org/merek dagang