Anda di halaman 1dari 30

ANTIHIPERLIPIDEMIK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih makanan cepat saji yang

sebenarnya makanan tersebut kurang baik untuk kesehatan, karena banyak

mengandung lemak dengan sedikit serat. Disamping itu, cara hidup yang sibuk

menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk melakukan aktifitas fisik yaitu

berolahraga. Salah satu perubahan pada pola hidup  yang seperti ini

mengakibatkan gangguan metabolisme dalam tubuh misalnya hiperlipidemia.

Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak

(kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningka sebagai

manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid. Lipid atau

lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber utama

dalam proses metabolisme.

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi

sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak

diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa

disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel

lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh

terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,

selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. 

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
B. Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan efek obat

hipofil® dan Esvat® terhadap penurunan kadar kolesterol hewan coba tikus

(Rattus norvegicus).

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih

kolesterol,kolesterol ester, fosfolipid atau trigliserid. Hiperlipidemia

merupakan penyakit yang dapat bersifat primer atau sekunder, tergantung

penyebabnya. Hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen tunggal yang

diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik lingkungan.

Hiperlipidemia sekunder merupakan penyakit metabolik yang lebih umum

seperti diabetes mellitus, asupan alkohol yang berlebihan, hipotiroidisme, atau

sirosis biliar primer (Mycek, 2001)

Secara tradisional, hiperlipidemia didefinisikan sebagai kadar kolsterol

atau trigliserida plasma pada 5 % bagian atas populasi masyarakat, setelah

disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin. Karena data menujukkan bahwa

penurunan kadar kolesterol darah membantu mencegah CAD, suatu panel

konsensus NIH telah menganjurkan kriteria baru  untuk diagnosis (Jay, 2001).

Diagnosisnya antara lain:

Profil protein puasa (12-15 jam) harus diukur dari serum untuk

menetapkan kadar dari kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida.

Pemeriksaan rutin seharusnya dilakukan pada orang dengan usia >20 tahun.

Minimal 5 tahun sekali. (Priyanto, 2009)

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Klasifikasi Hiperlipidemia (Priyanto, 2009)

1. Hiperlipidemia primer

Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Hiperlipidemia

primer (hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan trigliserida yang

sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia primer

mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang

lemak. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak

berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan

kulit).Terdapat 5 jenis hipe rlipoproteinemia yang masing-masing memiliki

gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda :

a) Hiperlipoproteinemia tipe I

Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit

keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana

tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah.

Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan

berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya

terdapat pertumbuhan lemak berwarna  kuning pink (xantoma eruptif).

Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi.

Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa

menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan

menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh

maupun lemak tak jenuh ganda).

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
b) Hiperlipoproteinemia tipe II

Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu

penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan

kematian dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol

LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di

dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini

mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria

penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun.

Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1

dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung

pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang

terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan

seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-

kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko,

seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah

dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan menjalani diet

rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol

serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum

pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali

diperlukan obat penurun lemak.

c) Hiperlipoproteinemia tipe III

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang

menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa

awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15

tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya

mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal.

Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan

mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan

tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama

terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan

peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi

pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan

kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar

lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal,

sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis.

d) Hiperlipoproteinemia tipe IV

Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa

anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit

ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita

seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.

Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan

diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar

lemak darah.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
e) Hiperlipoproteinemia tipe V

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh

tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida

sebagaimana mestinya. Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi

akibat :

- Penyalahgunaan alcohol

- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

- Gagal ginjal

- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa

awal. Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit,

pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes

ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami

kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang

seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal.

Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam

makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar

lemak.

2. Hiperlipidemia sekunder

Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan yang disebabkan oleh

faktor tertentu seperti penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis penyakit

penyebab hiperlipidemia :

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
a) Diabetes mellitus

Penderita NIDDM umumnya akan menyebabkan terjadinya

hipertrigliseridemia. Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan

menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa akan dimetabolisme menjadi

Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama dalam

biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan produksi VLDL-

trigliserida yang berlebihan oleh hati dan adanya pengurangan proses

lipolisis pada lipoprotein yang kaya trigliserida.

b) Hipotiroidisme

Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah

peningkatan kadar kolesterol-LDL yang diakibatkan oleh penekanan

metabolik pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL akan meningkat

antara 180-250 mg/dL. Di samping itu, bila penderita ini menjadi gemuk

kaqrena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka

kelebihan kalori ini akan merangsang hati untuk meningkatkan produksi

VLDL-trigliserida dan menyebabakan peningkatan kadar trigliserida

juga.

c) Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya

hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan oleh adanya hipoalbuminemia

yang akan merangsang hati untuk memproduksi lipoprotein berlebih.

d) Gangguan hati

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik dapat

menyebabakan hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar fosfolipid

plasma yang berhubungan dengan abnormalitas lipoprotein, kerusakan

hati yang parah dapat menyebabakan penurunan kadar kolesterol dan

trigliserida. Hepatitis akut juga dapat menyebabkan kenaikan kadar

VLDL dan kerusakan formasi LCAT.

e) Obesitas

Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh

jaringan perifer akan meyebabkan kelebihan kalori yang dapat

merangsang hati untuk menungkatkan produksi VLDL-trigliserida dan

peningkatan trigliserida.

f) Obat-obatan

Misalnya diuretic, beta bloker, kontrasepsi oral, kortikosteroid,

siklosporin, dan obat-obatan yang menginduksi enzim microsomal hati.

Mekanisme kerja obat ini dapat menaikkan LDL/HDL/ trigliserida.

- Sekuestran asam empedu. 

Ini adalah obat pilihan terapi untuk terapi hiperkolesteolemia

karena efektif dan bebas dari efek samping sistemik. Sekruesteran

mengikat asam empedu dalam lumen usus sehingga mengganggu

sirkulasi enterophatik. Hal ini menyebabkan  lebih banyak

pengubahan kolesterol menjadi asam empedu (Jay, 2001).

Resin-resin pengikat empedu (kolestiramin, kolestipol dan

kolesevelam) adalah resin-resin penukar anion yang mengikat asam

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
empedu bermuatan negative dalam usus halus. Resin-resin ini tidak

diabsorpsi dan tidak dimetabolisme. Kompleks resinasam empedu

diekskresi dalam tinja (gambar 15.1). Tubuh mengompensasi

pengurangan asam empedu dengan mengubah kolestrol menjadi asam

empedu sehingga secara efektif menurunkan kadar kolestrol. Karena

mekansime kerja ini, seharusnya tampak masuk akal bagi anda bahwa

resin-resin ini dapat juga memengaruhi absorpsi obat-obat lain dan

vitamin-vitamin larut lemak. Suatu obat baru, ezetimib, menghambat

absorpsi kolestrol makanan dan kolestrol biliar dari usus halus tanpa

bekerja melalui asam empedu. Obat ini tidak memengaruhi absorpsi

triglisrida (Janet, 2008).

Efek samping terutama adalah gastrointestinal, kejang perut,

mual kembung, bersendawa,   konstipasi. Obat ini adalah resin

penukar anion,  yang dapat mengganggu absorbsi berbagai jenis obat

seperti warfarin, digoksin, tiroksin, dan tiazid (Jay, 2001).

- Asam nikotinat (niasin)

Vitamin B ini adalah terapi yang efekif untuk peningkatan LDL

dan VLDL. Penurunan kolesterol total dan kolesterol LDL serta

trigliserida sebesar 25% dapat terlihat. Peningkatan sedang juga

terjadi. Asam nikotinat bekerja dengan menghambat lipopisis jaringan

adiposis, sehingga menyebabkan berkurangnya ketersediaan asam

lemak bebas produksi VDL.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Efek samping. Antara lain adalah rasa panas dan nyeri kepala,

kelainan fungsi hati, makin memburuknya toleransi glukosa, pruritu,

dan gejala gastrointestinal termasuk penyakit ulkus peptikum.

- Derivat asam  fibrat.

Obat ini lebih efektif untuk menurunkan trigliserida juga dapat

menyebabkan penurunan kolesterol total dan kolesterol LDL serta

peningkatan kolesterol HDL pada tingkat sedang. Efek selulernya

adalah penghambatan lipopisis dalam jaringan lemak, pengurangan

ekstraksi  asam lemak bebas pada hati, dan penghambatan sintesis

apoprotein pembawa VLDL.

Efek samping antara lain adalah gejala gastrointestinal, ruam

kulit gangguan fungsi hati, pusing, dan penglihatan kabur. Klorfibrat

dilaporkan dapat menyebabkan sindrom miositis.

- Penghambat HMG – CoA reduktase 

Inhibitor HMG KoA reduktase (statitin) adalah obat penurun

lipid yang paling baru. Obat ini sangat efektif dalam menurunkan

kolestrol total dan LDL, dan telah terbukti menurunkan angka

kejadian penyakit koroner dan mortalitas total. Statin mempunyai

sedikit efek samping dan saat ini biasanya merupakan obat pilihan

pertama. Inhibitor HMG KoA reduktase memblok sintesis kolestrol

dalam hati (yang mengambil sebagian besar obat). Hal ini

menstimulasi ekspresi lebih banyak enzim, cenderung untuk

mengembalikan sintesis kolestrol menjadi normal bahkan pada saat

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
terdapat obat. Akan tetapi, efek kompensasi ini tidak lengkap dan

pengurangan kolestrol dalam hepatosit menyebabkan peningkatan

ekspresi reseptor LDL, yang meningkatkan bersihan kolestrol dari

plasma. Bukti kuat bahwa statin menurunkan kolestrol plasma,

terutama dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL, adalah

kegagalan obat untuk bekerja pada pasien dengan hiperkolesterolemia

familial hmozigot (yang tidak mempunyai reseptor LDL) (Neal,

2005).

Efek samping. Meliputi gejala gastrointestinal, kejang otot,

peningkatan kadar CPK, peningkatan transminase  serum yang nyata

dan terus berlanjut, ruam kulit, nyeri kepala, pusing , dan pnglihatan

kabur. Efek samping jarang terjadi, salah satu yang utama adalah

miopati. Insidensi miopati meningkat pada pasien yang menerima

terapi kombinasi dengan asam nikotinat atau fibrat. Statin tidak boleh

diberikan selama kehamilan karena kolestrol penting untuk

perkembangan normal fertus (Jay, 2001).

- Minyak Ikan

Minyak ikan adalah suatu zat yang kaya akan omega 3-PUFA

(asam linoleat). Minyak ikan ini dapat meningkatkan kliren VLDL.

Minyak ikan paling berguna untuk terapi tambahan pada

hipertrigliserida yang tidak dapat terkontrol dengan niasin atau

golongan fibrat sendirian (Priyanto, 2009)

- Terapi Kombinasi

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Kadang-kadang perlu memberikan 2 antihiperlipidemia untuk

mendapatkan penurunan kadar lipid plasma yang signifikan. Sebagai

contoh, pada hyperlipidemia tipe II, Pasien sering diobati dengan

kombinasi niasin ditambah obat pengikat asam empedu seperti

kolestiramin (ingat: kolestiramin menyebabkan peningkatan reseptor

LDL sehingga membersihkan LDL plasma yang beredar, sedangkan

niasin mengurangi sintesis VLDL dan karenanya juga sintesis LDL).

Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan zat pengikat asam

empedu jugatelah menunjukkan manfaat dalam menurunkan

kolesterol LDL (Mycek, 2008).

B. Uraian Bahan Dan Obat

1. Uraian bahan

a. Aqua Pro Injeksi (Ditjen POM, 1979 : 97)

Nama Resmi : AQUA PRO INJECTIONE

Sinonim : Air untuk injeksi

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap, jiak disimpan dalam

wadah bertutup kapas berlemak harus digunakan

dalam waktu 3 hari setelah pembuatan.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

b. Na-CMC (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Nama Lain : Natrium karboksilmetilselulosa

Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau kuning gading, tidak

berbau dan hampir tidak berbau, higroskopik.

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk

suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P,

dalam eter P,dalam pelarut organik lain.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Uraian obat

a. Esvat®

Zat aktif : Simvastatin

Indikasi : Menurunkan kadar LDL dan kolesterol total

dalam 2-4 minggu (Rahardja, 2010).

Kontraindikasi : Selama kehamilan dan pada ibu menyusui,

tidak boleh digunakan pada anak-anak dan

remaja (Richard, 2013).

Efek samping : Gangguan psikis, kerusakan hati (Hepatitis)

dan membuat rambut ronrok (Rahardja, 2010).

Farmakodinamik : Menghambat sintesis koleterol dalam hati

dengan menghambat enzim HMG KoA

reduktase (Gunawan, 2007).

Farmakokinetik : Merupakan prodrug lakton (lactone) yang

tidak aktif yang dihidrolisis dalam saluran

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
cerna menjadi turunan hidroksil-β yang aktif

(Katzung, 2013).

Interaksi obat : Bila simvastatin dikombinasikan dengan

siklosporin, eritromisin, gemfibrozil dan niacin

dapat menyebabkan peningkatan resiko

myopathy dan rhabdomyolisis. Simvastatin

dikombinasikan dengan warfarin akan

meningkatkan aktifitas warfarin sebagai

antikoagulan (Hardjasaputra, 2002).

b. Hipofil®

Zat aktif : Gemfibrozil

Golongan obat : Fibrat

Indikasi : Menurunkan kadar TG (VLDL) dan kolesterol

(LDL) (Rahardja, 2010).

Kontra indikasi : Pada pasien disfungsi hati dan ginjal yang

berat atau pada pasien-pasien dengan penyakit

kandung empedu yang telah ada sebelumnya

(Richard, 2013).

Efek samping : Gangguan saluran cerna, ruam kulit, alopesia,

impotensi, anemia, berat badan bertambah,

gangguan irama jantung (Gunawan, 2007).

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Farmakodinamik :Berikatan dengan reseptor peroxisome

proliferator-activated receptors (PPARs)

(Gunawan, 2007).

Farmakokinetik : Diabsorpsi lewat usus secara cepat dang

lengkap, kadar puncak plasma tercapai dalam

1-4 jam, waktu paruh 1,1 jam dan dapat

menembus plasenta, dieksresi dalam urin

(Gunawan, 2007).

Dosis : 2 dd 600 mg ½ jam a.c., pemeliharaan 900-

1500 mg sehari (Rahardja, 2010).

c. PTU (Propil Tiourasil) (Gunawan, 2007)

Golongan obat : Tionamida.

Indikasi : Untuk terapi hipertiroidisme.

Efek samping : Agranulositosis, nyeri dan kaku sendi.

Farmakodinamik : Menghambat proses inkorparsi yodium pada

tirosil dari tiroglobulin.

Farmakokinetik : Ikatan protein plasma 75%, t ½ selama 75

menit dan masa kerja selama 6-8 jam.

Dosis : Biasanya diberikan dengan dosis 100 mg

setiap 8 jam.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK

BAB III METODE KERJA

A. Alat Yang Digunakan

Alat yang digunakan pada praktikum adalah batang pengaduk, gelas

kimia 100 ml, gelas ukur 10 ml, kanula, kertas perkamen, labu ukur 100 ml,

sendok tanduk, spoit oral, timbangan hewan, dan vial.

B. Bahan Yang Digunakan

Bahan yang digunakan pada praktikum adalah aquadest, Hypofil®,

Esvat®, Natrium CMC, PTU (Propil Tiourasil), makanan diet kolesterol.

C. Hewan Yang Digunakan

Hewan coba yang digunakan pada praktikum adalh tikus (Rattus

norvegicus).

D. Cara Kerja

1. Pembuatan Bahan

a. Na CMC

1. Ditimbang Na-CMC sebanyak 1 gr

2. Dipanaskan hingga 700C 50 ml air suling

3. Dilarutkan Na-CMC dengan air suling yang telah dipanaskan sedikit

demi sedikit sambil di aduk.

4. Larutan Na-CMC di masukkan dalam wadah dan di simpan dalam

lemari pendingin.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
b. Makanan Diet Kolesterol

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Diambil lemak sapi, kuning telur, tepung, minyak lemak sapi dan air.

Kemudian dicampur dan dibentuk bulat.

3. Dimasukkan dalam oven.

2. Pembuatan Obat

a. Hypofil®

1. Di siapkan alat dan bahan

2. Ditimbang 50 mg Hypofil®

3. Dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL

4. Dilarutkan dengan NaCMC sampai batas tanda

5. Dispoit larutan tersebut sebanyak 5,218 mL

6. Dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL

7. Dilarutkan dengan NaCMC sampai batas tanda

8. Diberi etiket dan dimasukan ke dalam lemari pendingin

b. PTU (Propil Tiourasil)

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Ditimbang PTU sebanyak 82,5 mg.

3. Dilarutkan dalam 50 ml aquadest.

4. Diaduk hingga larut.

5. Dimasukkan ke dalam wadah.

c. Esvat®

1. Di siapkan alat dan bahan

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
2. Ditimbang 50 mg Esvat®

3. Dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL

4. Dilarutkan dengan NaCMC sampai batas tanda

5. Dispoit larutan tersebut sebanyak 9,46 mL

6. Dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL

7. Dilarutkan dengan NaCMC sampai batas tanda

8. Diberi etiket dan dimasukan ke dalam lemari pendingin

3. Pra Perlakuan Hewan Coba

a. Disiapkan Hewan coba 3 ekor tikus

b. Diukur kadar kolesterol awal

c. Diinduksi dengan propiltiourasil sesuai dengan VP

d. Diberikan makanan diet kolesterol

e. Dilakukan selama 1 minggu

4. Perlakuan Hewan Coba

a. Di siapkan 3 hewan coba tikus (Rattus norvegicus) yang telah diberi

perlakuan selama 7 hari.

b. Di ukur kadar kolesterol tikus.

c. Diberikan obat Hypofil® pada Tikus, obat Esvat® pada tikus II, dan

NaCMC pada tikus III secara peroral pada masing-masing hewan coba

tikus.

d. Diukur kadar kolesterol pada menit ke 30, 60, dan 90.

e. Dicatat hasil pengamatan.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK

BAB IV HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan

Jenis Berat Kadar kolesterol Kadar kolesterol Kadar kolesterol


30’ 60’ 90’
obat tikus sebelum iduksi setelah induksi
176 g 17 mg/dl 125 mg/dl 85 65 30
Hypofil®
18 mg/dl 126 mg/dl 82 60 27
14 mg/dl 121 mg/dl 95 75 45
Esvat® 153 g
16 mg/dl 120 mg/dl 90 71 41
20 mg/dl 127 mg/dl 127 12 129
NaCMC 151 g
9
Pembahasan

Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol,

kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserida. Hiperlipoproteinemia adalah

meningkatnya kolesterol makromolekul lipoprotein yang membawa lipid dalam

plasma. Ketidaknormalan lipid plasma dapat menyebabkan pengaruh yang buruk

(predisposition) terhadap koroner, serebro vascular dan pembuluh arteri perifer.

Dalam keadaan normal, hati melepaskan kolesterol ke darah sesuai

kebutuhan. Tetapi bila diet terlampau banyak kolesterol atau lemak hewani jenuh

maka kadar kolesterol darah akan meningkat.

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk seperti lilin yang

diproduksi oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati).Kolesterol

terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterolmerupakan senyawa

lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi,

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
antara lain untuk membuat hormon seks,hormon korteks adrenal, vitamin D, dan

untuk membuat garam empeduyang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi,

bila takarannya pasatau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting

dalam tubuh. Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah justru

berbahaya bagi tubuh

Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk menentukan efek

obat Hipofil® dan Esvat® terhadap penurunan kadar kolesterol hewan coba tikus

(Rattus novergicus).

Adapun hewan coba yang di pakai pada percobaan ini adalah tikus (Rattus

novergicus), alasan digunakannya karena hewan yang digunakan haruslah

memiliki kesamaan struktur dan sistem organ dengan manusia, salah satunya yaitu

hewan tikus (Rattus novergicus). Selain itu haruslah juga memperhatikan variasi

biologik (usia, jenis kelamin) ras, sifat genetik, status kesehatan, nutrisi, bobot dan

luas permukaan tubuh, serta keadaan lingkungan fisiologik. Dan juga karena tikus

(Rattus novergicus) juga memiliki komponen darah yang dapat mewakili mamalia

lainnya khususnya manusia, dan juga tikus (Rattus novergicus) mempunyai organ

terlengkap sebagai hewan mamalia.

Obat yang digunakan untuk diketaui efeknya pada praktikum ini adalah

Esvat®, Hypofil®, dan NaCMC (sebagai pembanding).Sedangkan penginduksi

hewan coba digunakan obat Propilthiourasil (PTU).Adapun mekanisme kerja dari

PTU adalah PTU menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambat

oksidasi dari iodin dan menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin. Obat ini

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid

oleh kelenjar.

Mekanisme dari Hypofil® adalah, Hypofil® merupakan turunan dari

golongan obat Fibrat yaitu Gemfibrozil. Hypofil® merupakan suatu regulator lipid

plasma yang berkhasiat menurunkan trigliserida serum dan kolesterol lipoprotein

densitas sangat rendah (VLDL), dan meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas

tinggi (HDL). Hypofil® juga dapat meningkatkan kandungan lipoprotein densitas

tinggi (HDL), subfraksi HDL2 dan HDL3 maupun apolipoprotein AI dan

AII.Cara kerja Gemfibrozil belum diketahui dengan pasti.

Hypofil® menghambat lipolisis perifer dan menurunkan asam lemak bebas

yang diekstraksi oleh hepar, sehingga mengurangi produksi trigliserida. Hypofil®

juga menghambat sintesa dan menaikkan bersihan apolipoprotein B pembawa

VLDL sehingga memberi manfaat untuk mengurangi produksi VLDL. Pada

binatang percobaan, Gemfibrozil selain meningkatkan kadar kolesterol HDL juga

dapat menghambat ikatan asam-asam lemak rantai panjang dengan trigliserida

yang baru terbentuk, sehingga mempercepat pertukaran dan pengeluaran

kolesterol dari hati, dan meningkatkan ekskresi kolesterol dalam tinja. Hypofil ®

diabsorpsi dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral. Kadar

puncak dalam darah terjadi dalam 1 - 2 jam dengan waktu paruh 1,5 jam setelah

dosis berganda. Kadar di dalam plasma sebanding dengan dosis yang diberikan

dan tidak terlihat adanya akumulasi selama pemberian dosis berganda.

Adapun mekanisme kerja dari obat Esvat® sebagai berikut.Esvat®

merupakan turunan dari obat antihiperlipidemik golongan Peghambat HMG CoA

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Reduktase yaitu Simvastatin.Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar

kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesis dari hasil permentasi

Aspergillus terreus. Secara in vitro simvastatin akan dihidrolisis menjadi

metabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut dengan cara

menghambat kerja 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A

reduktase), di mana enzim ini mengkatalisis perubahan HMG Co-A menjadi asam

mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.

Alasan penggunaan NaCMC adalah sebagai pembanding, karena zat

tambahan pada saat pengenceran Esvat® dan Hypofil® adalah NaCMC, sehingga

ingin diketahui apakah obat yang berefek sebagai antihiperlipidemik ataukah zat

tambahannya yaitu NaCMC.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilkukan didapatkan hasil yaitu untuk

obat Hypofil® yang diinduksi pada mencit dengan berat badan 176 g yaitukadar

kolesterol sebelum induksi adalah 17 mg/dl dan 18 mg/dl, kadar kolesterol setelah

induksi adalah 125 mg/dl dan 126 mg/dl. Dilakukan pengukuran kadar kolesterol

untuk menit 30,60,dan 90. Hasilnya adalah 85 mg/dl dan 82 mg/dl. Pada menit 60

hasilnya adalah 65mg/dl dan 60 mg/dl. Pada menit 90 kadar kolesterolnya adalah

65 mg/dl dan 60 mg/dl.

Selanjutnya pada obat Esvat® kadar kolesterol sebelum induksi pada tikus

dengan berat badan 153 g adalah 14 mg/dl dan 16 mg/dl. Kadar kolesterol setelah

innduksi adalah 121 mg/dl dan 120 mg/dl.Kadar kolesterol untuk darah yang

diambil pada menit 30 adalah 95 mg/dl dan 90 mg/dl. Pada menit 60 kadar

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
kolesterol menjadi 75 mg/dl dan 71 mg/dl. Padaa menit 90 kadar kolesterol

menjadi 45 mg/dl dan 41 mg/dl.

Pada NaCMC dengan tikus yang berat badannya adalah 151 g didapatkan

hasil kadar kolesterol sebelum induksi adalah 20 mg/dl. Kadar kolesterol setelah

induksi adalah 127 mg/dl. Adaun kadar kolesterol pada menit 30 adalah 127, pada

menit ke-60 dan 90 adalah 129 mg/dl.

Berdasarkan data pegamatan tersebut dapat diambil statement bahwa obat

Hypofil lebih efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan

Esvat, namun kedua obat ini tetap memberikan efek antihiperlipidemik yang

spesifik. Sedangkan pada NaCMC tidak memberikan efek antihiperlipidemik,

sehingga terbukti bahwa zat tamahan yang digunakan dalam praktikum ini tidak

memberikan efek farmakodinamik.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan adalah obat

Hypofil lebih efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan

Esvat, namun kedua obat ini tetap memberikan efek antihiperlipidemik yang

spesifik, sedangkan pada NaCMC tidak memberikan efek antihiperlipidemik.

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK

LAMPIRAN

A. Skema Kerja

1. Pra Perlakuan

Disiapkan hewan coba tikus 3 ekor

Diambil serum (darah) tikus sebagai kadar awal kolesterol

Diinduksi dengan propilthiouracyl sesuai volume pemberian

Diberikan makanandiet kolesterol

Dilakukan selama 7 hari

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
2. Perlakuan Hewan Coba

Disiapkan 3 ekor tikus

Diukur kadar kolesterol pada tikus

Diberikan Obat

Tikus I Tikus II Tikus III

(Hypofil®) (Esvat®) (NaCMC)

Diukur kadar kolesterol tikus pada menit ke 30, 60, dan 90

Dicatat hasil pengamatan

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
B. Perhitungan Dosis

1. Propilthiourasil (PTU) 100 mg, Berat etiket rata – rata = 242,705 mg

100 mg
Dosis dewasa = =1,66 mg/kgBB
60 kgBB

37
Dosis tikus = 1,66 mg/KgBB × =10,23 mg/ Kg BB
6

10,23mg
Dosis tikus maksimal = ×200 g=2,04 mg
1000 g

50 mL
Larutan stock = × 2,04 mg
3 mL

= 34 mg / 50 mL

34 mg
BYD = ×242,705 mg=82,5 mg/50 mL
100 mg

2. Hipofil 600 mg. Berat etiket = 300 mg, Berat etiket rata – rata = 380,9

mg

600 mg mg
Dosis dewasa = =10
60 kgBB kgBB

37
Dosis tikus = 10 mg/KgBB × =61,6 mg /Kg BB
6

61,6 mg
Dosis tikus maksimal = ×200 g=12,3mg
1000 g

5 mL
Larutan stock = × 12,3 mg
3 mL

= 20,5 mg / 5 mL

20 ,5 mg
BYD = × 380,9 mg=26,09 mg/ 5 mL
300 mg

Pengenceran = 50 mg →10 mL (50mg/10mL)

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK
X → 10 mL (26,09mg/5mL)

26,09 mg
X = ×10 mL = 5,218 mL/10 mL
50 mg

3. Esvat® 40 mg, Berat etiket = 20 mg, Berat etiket rata – rata = 769,8 mg

40 mg
Dosis dewasa = =0,6 mg/kgBB
60 kgBB

mg 37
Dosis tikus = 0,6 × =3,7 mg/Kg BB
kgBB 6

3,7 mg
Dosis tikus maksimal = ×200 g=0,74 mg
1000 g

5 mL
Larutan stock = × 0,74 mg
3 mL

= 1,23 mg / 5 mL

1,23 mg
BYD = ×769,8 mg=47,3427 mg/5 mL
20 mg

Pengenceran = 50 mg →10 mL (50mg/10mL)

X → 10 mL (47,3427 mg/10mL)

47,3427 mg
X = × 10mL
50 mg

=9,46 mL/10 mL

AYU MELINDA
15020140081
ANTIHIPERLIPIDEMIK

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikologi. Fakultas


Farmasi UMI : Makassar

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia   Edisi III. DKRI : Jakarta.

Gunawan. 2007. Farmakolog idan Terapi Edisi IV. UI : Jakarta.

Harvey, Richard A. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar. EGC : Jakarta.

Janet, Stringer. 2008.  Konsep Dasar Farmakologi (Panduan untuk Mahasiswa).


EGC : Jakarta.

Jay H. Stein. Md. 2001. Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3. EGC :
Jakarta.

Katzung, Bertram, G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerbit Salemba
Medika : Jakarta.

Mycek, Mary,J., dkk, 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. PT Widya Medika :


Jakarta.

Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. LESKONFI : Depok.

AYU MELINDA
15020140081

Anda mungkin juga menyukai