Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arif Hendra Nurhidayat

NIM : PO7220119061
Prodi : D3 Keperawatan

TUGAS VILEP
MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA

Pelajari dan pahami tentang konsep dari pemberdayaan keluarga sebelum kalian
mendiskusikan topik berikut ini.

Perhatikan kasus dibawah ini.

1. Buat kasus mengenai keluarga yang rentan atau mengalamai gangguan


kesehatan di komunitas, berdasarkan kasus tersebut lakukan bentuk
pemberdayaan keluarga yang bisa dilakukan.
2. Jelaskan tahapan proses pemberdayaan keluarga yang dilakukan
3. Strategi apa saja yang bisa diterapkan pada proses pemberdayaan yang
dilaksanakan berdasarkan kasus tersebut.

Jawaban
1. Contoh Kasus :

KELUARGA NY. H DI RT 20 KELURAHAN LOA JANAN KECAMATAN LOA


DURI ILIR KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang tinggal di RT.20 kelurahan Loa
Janan. Anggota keluarga berjumlah 4 orang yang terdiri dari Ayah (Tn.S 50 tahun ) Ibu
(Ny. H 40 tahun) dan 2 orang anak (An. L 30 tahun). Dan (An A 23 tahun) Bina
Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara mahasiswa dan keluarga Tn. S dilakukan pada
tanggal 4 Oktober 2021, dan keluarga menerima kehadiran mahasiswa. Selanjutnya
dilakukan pengkajian data dasar dan pemeriksaan fisik keluarga Tn. S pada tanggal 4
Oktober 2021, dan didapatkan hasil pengkajian keluarga status kepemilikan rumah milik
pribadi, kondisi lingkungan rumah bersih, keluarga membedakan sumber air untuk
kebutuhan memasak (air galon) dan mencuci (air PDAM), dalam riwayat kesehatan
keluarga inti terdapat penyakit yang berpotensi menurun yaitu hipertensi. Terdapat
seorang Ibu yang menderita hipertensi dengan tekanan darah saat pengukuran 160/110
dan tidak pernah meminum obat hipertensi secara rutin. seluruh keluarga memiliki
jaminan kesehatan BPJS tetapi jarang melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas,
Dari hasil pengkajian data dasar dan pemeriksaan fisik keluarga Ny. H dilakukan
perumusan masalah berupa keluarga Tn. H merupakan keluarga dengan hipertensi dan
perlu dilakukan intervensi lanjutan kepada keluarga yang bersangkutan.

2. Tahapan proses pemberdayaan keluarga


a. Tahap dominasi profesional (professional dominated phase)
 Membangun hubungan saling percaya dengan keluarga dan BHSP telah
dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2021
b. Tahap partisipasi keluarga (participatory phase)
 Keluarga menganggap masalah hipertensi bukanlah suatu permasalahan
yang memerlukan penanganan serius dan keluarga menganggap hipertensi
bisa sembuh dengan sendirinya.
 Keluarga mengatakan ingin belajar dan mengetahui tentang hipertensi
lebih banyak lagi.
c. Tahap menantang (Challenging phase)
 Keluarga mengatakan ingin membantu Ny. S dalam mengatasi
masalah hipertensi.
 Diperlukan koping keluarga untuk membantu Ny. S dalam mengatasi
masalah hipertensi.
d. Tahap kolaborasi (Collaborative phase)
 Perawat melakukan pendekatan dengan keluarga dan memberi tahu keluarga
untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke faskes
 Perawat menyarankan untuk berolahraga secukupnya. Dan mengkonsumsi
makanan yang sehat.
3. Strategi yang digunakan :
 Sistemic – Holistic. Strategi ini digunakan karena diperlukan pendekatan
keluarga secara mendalam dan secara holistic yaitu melihat manusia sebagai
makhluk social, spiritual, psikologis, dan biologis. Pertama mendekati
keluarga pasien dan menjelaskan Penyakit hipertensi yang dialami Ny. S
mulai dari penyebab, gejala, dampak dan komplikasi dari hipertensi. Anggota
keluarga juga harus tegas dalam mengingatkan Ny. S untuk mengkonsumsi
obat secara teratur dan mengecek tekanan darah secara berkala.
 Kemandirian – strategi ini digunakan untuk mendorong anggota keluarga
dalam melakukan pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai