NIM : 2440010800
Kelas : LB65
Deskripsi :
Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan tulis-menulis, catat-mencatat, surat-menyurat,
serta penyimpanan dan pengurusan masalah yang bersifat teknis ketatausahaan. Admisnitrasi
dari bahasa Latin “administrate” yang berarti melayani (to serve).
Hukum Administrasi Negara (HAN)
Rangakian aturan-aturan hukum yang harus diperhatikan oleh alat-alat kelengkapan negara
dalam menjalankan tugasnya.
Negara – alat-alat kelengkapan negara – alat-alat administrasi negara
Alat-alat administrasi negara dalam menjalankan tugasnya akan melakukan hubungan-
hubungan hukum :
1. Hubungan hukum alat administrasi negara yang satu dengan alat administrasi negara
yang lain – aturan-aturan hukum yang mengatur cara bagaimana alat-alat administrasi
negara mengadakan hubungan satu sama lain.
2. Hubungan hukum antara alat-alat kelengkapan negara dengan individu (warga
negara), badan-badan hukum swasta – aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan
alat administrasi negara (pemerintah) dengan warga negaranya.
- Hal yang penting adalah perbuatan hukum alat administrsi negara dalam
hubungannya dengan warga negara, dimana hubungan ini akan menimbulkan hak
dan kewajiban.
- HAN menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan dan memungkinkan para
pejabat administrasi negara melakukan tugas istimewa tersebut.
Sumber Hukum Administrasi Negara
1. Materiil : suatu penilaian yang mnentukan petunjuk-petunjuk dalam hidup yang dapat
diterima dan diberi perlindungan oleh pemerintah.
2. Formil : UU, Pelaksaan administrasi negara, yurisprudensi, pendpat ahli.
Perbuatan administrasi negara
Agar organ administrasi negara dapat menjalankan tugas untuk menyelenggarakan
kesejahteraan umum secara baik, maka perlu diberikan kemerdekaan bertindak atas
inisiatif sendiri (terutama untuk masalah penting) => freies ermessen
Kemerdekaan tersebut tidak boleh dijalankan dengan sedemikian rupa sehingga
merugikan masyarakat
Tugas penyelenggaraan kepentingan umum dalam negara modern / negara
kesejahteraan (welfare state) dapat berwujud :
1. Seorang pejabat (fungsionaris) atau badan pemerintahan yang dilengkapi
kewenangan.
2. Badan pemerintah => kesatuan hukum yang dilengkapi dengan alat-alat
(kewenangan) memaksa.
Penggolongan perbuatan administrasi negara dibedakan dalam 2 hal :
1. Perbuatan hukum menurut hukum privat
2. Perbuatan hukum menurut hukum publik
Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB/ABBB)
Di Belanda, ABBB dipandang sebagai norma tidak tertulis tapi harus tetap ditaati oleh
pemerintah.
Diatur dala Wet AROB (Administrative Reachtspraak Overheids Berchikkingen) =>
ketetapan pemerintah dalam hukum administrasi oleh kekuasaan kehakiman tidak
bertentangan dengan kesadaran hukum umum yang merupakan hukum yang hidup
tentang pemerintahan yang baik.
Asas-asas yang hidup tersebut terus digali dan dikembangkan oleh hakim.
Terdapat 7 asas dalam ABBB :
1. Asas persamaan
- Hal-hal yang sama harus diperlakukan sama
2. Asas kepercayaan
- (legal expectation) harapan-harapan yang ditimbulkan (janji-janji, expectation,
keterangan, aturan, kebijakan, rencana) sebisa mungkin harus dipenuhi.
3. Asas kepastian hukum
- Secara materiil menghalangi badan pemerintah untuk menarik kembali suatu
ketetapan dan mengubahnya yang menyebabkan kerugian yang berkepentingan,
kecuali atas dasar 4 hal, yaitu :
1. Dipaksa oleh keadaan
2. Didasarkan atas kekeliruan
3. Didasarkan atas keterangan yang tidak benar
4. Syarat ketetapan tidak ditaati
- Ketetapan yang memberatkan dan menguntungkan harus disusun dengan kata-kata
yang jelas dan tegas.
4. Asas kecermatan
- Ketetapan harus diambil dan disusun dengan cermat.
5. Asas pemberian alasan
- Ketetapan harus memberikan alasan, harus ada dasar fakta yang teguh dan alasan
harus mendukung.
6. Larangan penyalahgunaan wewenang
- Tidak diperkenankan menggunakan wewenang untuk tujuan lain.
7. Larangan bertindak sewenang-wenang (willekeur)
- Tindakan sewenang-wenang, kurang memperhatikan kepentingan umum, secara
konkret merugikan.
Definisi AAUPB
Asas-asas umum yang dijasikan dasar dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang layak, yang dengan cara demikian penyelenggaraan pemerintahan menjadi baik, sopan,
adil, terhormat, bebas dari kezaliman, pelanggaran peraturan tindakan penyalahgunaan
wewenang (Ridwan HR).
AAUPB di Indonesia
UU No. 28 tahun 1999 : penyelenggaraan negara yang bertindak bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
- Pasal 1 ayat 1 : penyelenggara negara
Pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, leislatis, atau yudikatif dan
pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan
negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Pasal 1 ayat 2 : penyelenggara negara yang bersih
Penyelenggara negara yang menaati asas-asas umum oenyelenggaraan negara
yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela
lainnya.
- Pasal 1 ayat 6 : AUPB adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,
kepatutan, dan norma hukum, untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Refleksi :
Setelah mempelajari materi ini, saya menjadi lebih paham mengenai administrasi negara,
sumber hukum administrasi negara, serta paham tentang AAUPB.
Referensi :
- Powerpoint “Administrative Law”
- Video conerence kelas besar Bu. Erna