Anda di halaman 1dari 4

Nama : Livia Vanessa Candra

NIM : 2440010800
Kelas : LB65

Mata kuliah : Introduction to Indonesia Legal System (Pengantar Hukum Indonesia)


Dosen : Bu. Erna Ratnaningsih, S.H., LL.M.
Tanggal : 31 October 2020

Topik : Procedural Law (Hukum Acara)


Metode : Video Conference Kelas Reguler ZOOM

Definisi :
Hukum acara
Hukum acara adalah acara peraturan hukum yang mengatur tentang cara bagaimana
mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum materiil.
Kekuasaan kehakiman
- Mahkamah Agung – peradilan umum
- peradilan agama
- peradilan militer
- peradilan tata usaha negara
- Mahkamah Konstitusi
Kekuasaan kehakiman UU No. 48 Tahun 2009
Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berarkan Pancasila dan UUD 1945, demi
terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia.
Terdapat dua kekuasaan kehakiman, yaitu : Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
serta Komisi Yudisial :
- Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi.
- Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan dibawah Undang-undang terhadap Undang-undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-undang.
- Mahkamah Konstitusi berwenang untuk menguji Undang-undang terhadap UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dan memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
- Komisi yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim.
Mahkamah Konstitusi
Mahkamah konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk :
a. Menguji Undang-undang terhadap Undang-undang Dasar 1945
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD 1945
c. Memutus pembubaran partai politik
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
e. Kewenangan lainnya
Kekuasaan kehakiman
Pasal 26 UU No. 48 tahun 2009 – Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya :
- Peradilan umum berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan
perdata
- Peradilan agama berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan
perkara antara orang-orang beragama Islam
- Peradilan militer berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana
militer
- Peradilan tata usaha negara berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan
menyelesaikan sengketa tata usaha negara
Pasal 28 hukum acara
Susunan, kekuasaan, dan hukum acara Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
dibawahnya diatur dalam Undang-undang
Hukum Acara
Perdata
Peradilan Umum
Hukum Acara
Pidana

Hukum acara perdata


 Peraturan hukum yang mengatur bagaimana menjamin ditaatinya hukum perdata materiil
dengan perantara hakim
 Tujuannya :
- Melindungi hak seseorang
- Mempertahankan hukum materiil

asas Para pihak Alat bukti Putusan


Asas-asas hukum acara perdata pasal 1866 – bukti dalam acara perdata
p
m
.su rt32i
g5akh
4en ti
1b
- Hakim bersifat menunggu
- Hakim dilarang menolak perkara
- Hakim bersifat pasif
- Persidangan bersifat terbuka
- Mendengar kedua belah pihak
- Putusan hakim harus disertai alasan
- Pemeriksaan sederhana, cepat, dan biaya ringan
- Objektivitas

Pasal 58
Upaya penyelesaian sengketa perdata dapat dilaksanakan diluar pengadilan negara melalui
arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa. Arbitrase – cara penyelesaian suatu sengketa
perdata diluar pengadilan yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat tertulis oleh
para pihak yang bersengketa.

Hukum acara pidana


 Peraturan yang mengatur tentang bagaimana alat-alat perlengkapan pemerintah
melaksanakan tuntutan untuk memperoleh keputusan pengadilan, oleh siapa keputusan
pengadilan harus dilaksanakan, jika ada seseorang atau sekelompok orang melakukan
perbuatan pidana.
 Tujuannya :
- Mendapatkan kebenaran materiil, putusan hakim dan pelaksanaan keputusan hakim

Asas Putusan hakim


Pihak Proses pemeriksaan

Peradilan Militer

Peradilan Agama
Hukum Acara
Lainnya
Peradilan Tata
Usaha Negara

Mahkamah
Konstitusi

Diskusi :
Setelah mempelajari materi ini, saya menjadi lebih paham mengenai kewenangan
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi serta menjadi lebih paham mengenai
kekuasaan kehakiman.
Referensi :
- Powerpoint “procedural law”
- Kelas reguler ZOOM Bu. Erna

Anda mungkin juga menyukai