Anda di halaman 1dari 2

Nama : Livia Vanessa Candra

NIM : 2440010800
Kelas : LB65

Mata kuliah : Introduction to Jurisprudence (Pengantar Ilmu Hukum)


Dosen : Bu. Niken Savitri, S.H., MCL.
Tanggal : 2 October 2020

Topik : Juridical and Metalegal Norms


Metode : GSLC

Deskripsi :
Dalam hukum terdapat nilai, asas, dan norma. Nilai merupakan unsur, asas merupakan isi,
dan norma merupakan wadah yang menampung. Dalam sistem norma hukum sendiri terbagi
menjadi tiga tingkatan, dimana berisi nilai-nilai dan asas hukum, norma hukum, dan praktik
hukum.

Beda asas dan norma


Asas (rechtsbeginsel)
- Isinya lebih abstrak
- Tidak dibuat oleh pembentuk Undang-undang
- Tidak kehilangan daya berlaku
- Satu kejadian bisa dipakai beberapa asas sekaligus.
Norma (rechtsregel)
- Isinya lebih konkret
- Dibuat oleh legislagi dalam satu waktu tertentu atau hakim
- Dapat sewaktu-waktu kehilangan daya berlakunya
- Dipakainya satu aturan menutup pintu bagi dipakainya aturan lain

Norma memiliki 4 unsur, yaitu :


1. Subjek norma (normadressaat)
Pihak yang terkena sasaran untuk melaksanakan norma itu.
2. Modus dari perilaku (modus van behoren) / operator norma
Sifat norma yang ditetapkan (perintah, larangan, izin, dispensasi)
3. Objek norma (normgedrag)
Rumusan perilaku yang diminta untuk dilaksanakan.
4. Kondisi norma (normcondities)
Kondisi yang dipersyaratkan (kapan & di mana perilaku dilaksanakan)
Unsur norma dalam konteks Peraturan Perundang-undangan
- Subjek dari peraturan perundang-undangan ditujukan kepada umum. Subjek itu harus
mencakup pihak-pihak di luar badan/pejabat yang berwenang menetapkan norma itu
(bukan aturan internal). Ciri ini menunjukkan norma hukum selalu berlaku keluar.
- Norma bersifat perintah atau larangan. Jika berupa izin dan dispensasi, sifatnya tidak
lagi umum.
- Objek normanya dirumuskan secara abstrak.
- Kondisi normanya dirumuskan secara terus menerus (dauerhaftig), bukan sekali
selesai (einmalig).
Suatu norma atau asas dapat ditentukan sifatnya dengan memperhatikan pola distribusinya.

Subjek hukum
- Manusia (natuurlijke persoon)
- Badan Hukum (rechtspersoon atau menselijk persoon)
 Badan hukum publik (personne morale):
Berwenang mengeluarkan kebijakan publik, baik yang mengikat umum
maupun tidak mengikat umum. Ia terikat dalam statusnya sebagai organisasi
negara (state organs) dalam menjalankan kewenangan publiknya.
 Badan hukum privat (personne juridique):
Tidak berwenang mengeluarkan kebijkan publik yang mengikat umum.
- Badan Hukum publik
 Adalah pasti lembaga, sekalipun tidak semua lembaga negara adalah badan
hukum publik.
 Statusnya sebagai badan hukum publik tidak mengurangi kewenangannya
bertindak di lapangan hukum perdata.
 Badan hukum privat bisa pula bertindak dalam hukum publik.

Refleksi :
Setelah mempelajari materi ini, saya menjadi lebih mengerti mengenai sistem norma hukum
di Indonesia.

Referensi :
- Powerpoint “Sistem Norma Hukum”

Anda mungkin juga menyukai