Anda di halaman 1dari 6

M. Aksa, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol.

2 (2016) : 163-168 163

REKAYASA MEDIA TANAM PADA SISTEM PENANAMAN HIDROPONIK UNTUK


MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN SAYURAN

M. Aksa1), Jamaluddin P 2), Subariyanto2)


1Alumni Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
2 dan 3 Dosen PTP FT UNM

aksaunm@yahoo.co.id

ABSTRACT

The aim of this research is to improve the growth of vegetable planting through
Plant Media Modifying in Hydroponic Planting Systems. This research is an experimental
research by using a form of design randomized group (RAK) with 3 treatments and 3
different concentrations, and 3 controls with the same concentration. The experimental
method is done with four repetitions. Thus the number of plants being studied is 48
sample. The results showed 3 models of Plant Media Modifying in hydroponic planting
system that has been done in this study, overall appears giving contribution to increasing
the growth of vegetable planting when compared with group controls. The combination of
husked mixture and hull of rice appears the highest contribution, while the lowest
contribution toward the growth of vegetable planting is shown through a mixture of husked
charcoal and fern roots.
Keywords: Modifying, Plant Media, Hydroponics, Growing, Vegetables

PENDAHULUAN mengalami fluktuasi yang dapat dilihat


secara berturut-turut (Badan Pusat
Sayur merupakan sumber Statistik, 2013) : 562,838 ton (2009),
makanan yang mengandung gizi lengkap 583,770 ton (2010), 580,969 ton (2011),
dan sehat. Sayur berwarna hijau 594,934 ton (2012) dan 600,961 (2013).
merupakan sumber kaya karoten Direktur Pengembangan Usaha dan
(provitamin A). Semakin tua warna Investasi Ditjen Pengolahan dan
hijaunya, maka semakin banyak Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP)
kandungan karotennya. Salah satu Kementerian Pertanian menyatakan saat
sayuran yang sering dikonsumsi oleh ini konsumsi buah dan sayur nasional
masyarakat adalah sawi hijau (Brassica kurang lebih 41,9 kg/kapita/tahun.
Juncea L). Sawi hijau, dapat Tingkat konsumsi tersebut masih di
dikategorikan kedalam sayuran daun. bawah standar kecukupan pangan
Sawi, memiliki nilai ekonomis tinggi terhadap buah dan sayur yang
setelah kubis dan brokoli. Selain itu, ditetapkan FAO yakni 73 kg/kapita/tahun
tanaman ini juga mengandung mineral, (Ditjen PPHP, 2014)
vitamin, protein dan kalori. Oleh karena Rendahnya tingkat konsumsi
itu tanaman ini menjadi komoditas tersebut selain karena rendahnya
sayuran yang cukup populer di Indonesia kesadaran masyarakat akan pentingnya
(Rukmana, 1994) mengomsumsi buah dan sayur juga
Menurut data Badan Pusat berkaitan erat dengan minimnya tingkat
Statistik (2014), produksi sawi di produksi pangan yang dialami oleh
Indonesia dari tahun 2009-2013 petani Indonesia terutama sayuran dan
M. Aksa, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 163-168 164

buah. Hal tersebut disebabkan beberapa pertumbuhan tanaman, selain sebagai


alasan, seperti penerapan teknologi penopang akar tanaman, ketersediaan
budidaya yang masih sederhana, unsur hara yang terdapat dalam media
ataupun karena lahan untuk bercocok tanam sangat dibutuhkan. Dalam
tanam semakin berkurang. Kebanyakan budidaya tanaman terutama sayuran
teknik budidaya yang dilakukan para media tanaman merupakan faktor
petani di Sulawesi Selatan, masih penentu berhasil tidaknya suatu
bersifat konvensional dan tidak budidaya. Selain itu media tanaman juga
memperhatikan teknik budidaya yang ikut menentukan kualitas dan kuantitas
baik, teknologi juga masih kurang tanaman yang dihasilkan.
diterapkan oleh petani, sehingga kualitas Media tanam yang digunakan
dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebagai media tumbuh tanaman
masih tergolong rendah. hidroponik banyak jenisnya. Syarat
Kebutuhan sayuran yang terus media tanam hidroponik yaitu dapat
meningkat berbanding lurus dengan nilai dijadikan tempat berpijak tanaman,
ekonomisnya yang semakin tinggi. mampu mengikat air dan unsur hara
Namun, kenaikan ini tidak diimbangi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
dengan pertambahan luas lahan yang tanaman, mempunyai drainase dan
digunakan untuk penanaman sayuran. aerasi yang baik, dapat
Hal ini menjadi kendala. Mengatasi hal mempertahankan kelembaban disekitar
tersebut ditempuh berbagai cara untuk akar tanaman, dan tidak mudah lapuk
meningkatkan produktivitas tanaman, (Agoes, 1994).
dengan harapan dari lahan yang sempit Melihat betapa pentingnya media
dapat dihasilkan produksi yang tinggi. tanam terhadap pertumbuhan tanaman
terutama di wilayah perkotaan yang maka rekayasa media tanam secara
memiliki keterbatasan lahan kosong. hidroponik, dengan sampel tanaman
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem sawi hijau, penting dikembangkan lebih
penanaman yang dapat menghemat lanjut untuk melihat tentang
penggunaan lahan, tetapi mampu pertumbuhan tanaman sawi hijau, maka
memproduksi sayuran yang sehat dalam penelitian ini dikembangkan 3
berkualitas. Salah satunya dengan (tiga) macam media tanam, yaitu
sistem hidroponik, baik tanpa atau campuran antara arang sekam dengan
dengan rumah kaca (green house). sekam padi, sekam padi dengan akar
Dalam tiga tahun terakhir pakis, serta arang sekam dengan akar
perkebunan hidroponik bermunculan. pakis. Sehingga dari penelitian ini
Teknologi ini sangat banyak memberikan diperoleh petunjuk mengenai media
keuntungan terutama dapat menghemat tanam yang sesuai untuk pertumbuhan
biaya investasi sekitar 38%, dan mampu tanaman sayur.Tujuan yang ingin dicapai
menghasilkan sayuran yang dalam penelitian ini untuk mengetahui
dipersyaratkan pasar (Rahimah, 2012). pengaruh media tanam campuran antara
Perlakuan media tanam yang sesuai arang sekam dengan sekam padi, sekam
membuat tanaman sehat sehingga dapat padi dengan akar pakis, dan arang
bertahan dari serangan hama dan sekam dengan akar pakis terhadap
penyakit. pertumbuhan sawi hijau secara
Media tanam merupakan salah hidroponik.
satu unsur yang paling berperan dalam
M. Aksa, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 163-168 165

METODOLOGI PENELITIAN arang sekam dan sekam padi


mempunyai aerasi yang baik sehingga
Jenis penelitian ini merupakan sirkulasi udara berjalan dengan baik.
penelitian eksperimen, menggunakan Hasi penelitian yang dilakukan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) oleh Perwtasari, dkk. (2012) tampak
dengan 3 perlakuan dan masing-masing sejalan dengan hasil penelitian ini.
3 konsentrasi berbeda, serta terdapat 3 Dimana hasil penelitiannya telah berhasil
kontrol, masing-masing 4 ulangan mengungkapkan bahwa perlakuan
sehingga jumlah tanaman yang diamati komposisi media tanam memberikan
48. Perlakuan dalam percobaan ini yaitu hasil yang berbeda nyata pada tinggi
Perlakuan I arang sekam + sekam padi, tanaman sawi. Selain itu,budidaya
masing-masing 75%+25%, 50%+50%, tanaman sawi pada sistem penanaman
25%+75% dengan 4 kali ulangan, hidroponik selain memerlukan unsur
Perlakuan II sekam padi + akar pakis, hara dan media tanam yang digunakan
masing-masing 75%+25%, 50%+50%, juga harus memiliki porositas yang baik
25%+75% dengan 4 kali ulangan, agar udara dan nutrisi dalam akar dapat
Perlakuan II arang sekam + akar pakis, menyerap nutrisi dengan optimal.
masing-masing 75%+25%, 50%+50%,
25%+75% dengan 4 kali ulangan dan
kontrol arang sekam, sekam padi, dan 35
akar pakis dengan 4 kali ulangan.
Rata-rata Tinggi

30
Tanaman (cm)

Data diperoleh dari nilai 25


pengamatan parameter tinggi tanaman, 20 AS-SP
jumlah daun, panjang daun dan panjang 15 SP-AP
akar dihitung pada 0, 7, 14, 21, 28 hari 10 AS-AP
setelah tanam (HST). selanjutnya data 5
tersebut di analisis dengan 0
AS-SP-AP
menggunakan analisis varian (ANOVA) 0 7 14 21 28
dan dilanjukan dengan uji Duncan Lama Penanaman (hari)
Multiple Range Test (DMRT).
Gambar 1. Nilai rata-rata perubahan
HASIL DAN PEMBAHASAN tinggitanaman sawi selama dalam
prosespenanaman dengan sistem
1. Tinggi Tanaman hidroponikpada berbagai variasi
campuran media tanam
Hasil penelitian menunjukkan
perbedaaan nilai rata-rata tinggi tanaman 2. Jumlah Daun
pada setiap perlakuan. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan Hasil rekayasa media tanam
pemberian campuran media tanam pada campuran antara arang sekam dan
setiap media dan kontrol. Perlakuan sekam padi menunjukkan adanya
yang menunjukkan tinggi tanaman ideal perbedaan jumlah daun yang relatif
yaitu diperoleh dari kombinasi media banyak. Hal ini disebabkan pada hasil
tanam antara arang sekam dan sekam rekayasa media tanam antara arang
padi. Kondisi ini mungkin dikarenakan sekam dan sekam padi selain karena
pada kombinasi media tanam antara memiliki perpaduan yang baik juga dapat
M. Aksa, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 163-168 166

memberikan daya pegang akar yang 14


lebih bagus serta memberikan sirkulasi

Rata-rata Panjang
12
udara yang baik untuk penyerapan

Daun (cm)
10
nutrisi keseluruh akar tanaman. 8 AS-SP
6 SP-AP
9 4 AS-AP
Rata-rata Jumlah

8 2
AS-SP-AP
Daun (helai)

7
6 0
5 AS-SP 0 7 14 21 28
4 SP-AP Lama Penanaman (hari)
3
AS-AP
2
1 AS-SP-AP Gambar 3. Nilai rata-rata perubahan
0 panajang daun tanaman sawi selama
0 7 14 21 28 dalam proses penanaman dengan
Lama Penanaman (hari) sistem hidroponik pada berbagai variasi
campuran media tanam
Gambar 2. Nilai rata-rata perubahan
jumlah daun tanaman sawi selama 4. Panjang Akar
dalam proses penanaman dengan
sistem hidroponik pada berbagai variasi Perbedaan perubahan panjang
campuran media tanam akar tanaman sawi dipengaruhi oleh
rekayasa media tanaman, dimana dari
3. Panjang Daun hasil penelitian diperoleh gambaran
bahwa perlakuan media tanam yang
Perubahan panjang daun tanaman berbeda akan memberikan pengaruh
sawi baru mulai ditunjukkan pada hari yang berbeda pula terhadap
selanjutnya, kondisi tersebut perkembangan akar tanaman sawi. Pada
dikarenakan pada setiap hasil rekayasa hari ke-28, perlakuan kontrol pada
campuran media tanam yang berbeda konsentrasi masing-masing 50%
memberikan respon yang berbeda diperoleh perubahan panjang akar yang
terhadap pertumbuhan tanaman sawi. paling besar, kemudian diikuti oleh
Hasil rekayasa media tanam pada perlakuan pada media arang sekam dan
campuran antara arang sekam dan sekam padi yang memberikan respon
sekam padi menunjukkan panjang daun yang hampir sama. Demikian pula
yang dapat dijadikan persentase dalam halnya pada konsentrasi campuran 25%
pertumbuhan tanaman sawi, dimana dengan 75%, kedua perlakuan ini
panjang daun berbanding lurus dengan memberikan pertumbuhan akar yang
pertumbuhan tanaman. Dengan baik pula. Dengan demikian, maka
demikian pertumbuhan yang terjadi pada diperoleh gambaran bahwa pada
campuran media arang sekam dan perlakuan kontrol dan rekayasa media
sekam padi memberikan hasil yang campuran antara arang sekam dan
terbaik. sekam padi memberikan pertumbuhan
terbaik yang ditunjukkan dengan
semakin kokohnya pertumbuhan akar
tanaman sawi. Hal ini dapat menunjang
pertumbuhan tanaman sawi disebabkan
M. Aksa, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 163-168 167

kemampuan penyerapan nutrisi oleh pertumbuhan tinggi tanaman,


akar menjadi semakin meningkat. jumlah daun, panjang daun dan
panjang akar sawi hijau.
3. Pengaruh perlakuan campuran
16 media tanam antara arang sekam
Rata_Rata Panjang Akar

14 dengan akar pakis terhadap


12
10
pertumbuhan tanaman sawi hijau
8 75%+25% secara hidroponik memberikan
kontribusi atau pengaruh yang
(cm)

6 50%+50%
4 terkecil dibandingkan dengan
2 25%+75% perlakuan kontrol, berdasarkan
0 hasil rata-rata pertumbuhan tinggi
tanaman, jumlah daun, panjang
daun dan panjang akar sawi hijau
Campuran Rekayasa Media
DAFTAR PUSTAKA
Tanam (%)
Gambar 4.Nilai rata-rata perubahan Agoes, S.. 1994. Aneka Jenis Media
panjang akar tanaman sawi selama Tanam dan Penggunaannya.
dalam proses penanaman dengan Penebar Swadaya. Jakarta.
sistem hidroponik pada berbagai variasi Badan Pusat Statistik (BPS) Republik
campuran media tanam Indonesia, 2014. Produksi Sawi
di Indonesia. Dikutip Dari:
KESIMPULAN www.bps.indonesia.co.id 16
April 2014.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah : Direktur Pengembangan Usaha dan
1. Pengaruh perlakuan campuran Investasi Ditjen Pengolahan
antara media arang sekam dengan dan Pemasaran Hasil
sekam padi terhadap pertumbuhan Pertanian (PPHP) Kementerian
tanaman sawi hijau secara Pertanian Indonesia. 2014.
hidroponik memberikan kontribusi Dikutip Dari:
atau pengaruh yang signifikan www.antaranews.com 23 April
dibandingkan dengan perlakuan 2014.
kontrol, berdasarkan hasil rata-rata Perwtasari, dkk. 2012. Pengaruh
pertumbuhan tinggi tanaman, perlakuan media tanam
jumlah daun, panjang daun dan terhadap pertumbuhan
panjang akar sawi hijau. tanaman sawi. Dikutip Dari:
2. Pengaruh perlakuan campuran www.gudangilmu.com 20 mei
media tanam antara sekam padi 2015.
dengan akar pakis terhadap
pertumbuhan tanaman sawi hijau Rahimah, D. S., 2012. Hidroponik
secara hidroponik memberikan Dibawah Langit. TRUBUS No.
kontribusi atau pengaruh yang 513 Edisi Agustus 2012/XLIII.
signifikan kedua dibandingkan
dengan perlakuan kontrol,
berdasarkan hasil rata-rata
M. Aksa, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 163-168 168

Rukmana, R., 1994. Bertanam Petsai


danSawi. Kanisius.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai