TUGAS ISD - FIKI HARDIANSYAH-dikonversi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

ILMU SOSIAL DASAR

ANALISIS INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : FIKI HARDIANSYAH

NIM : 51821011063

KELAS : C2

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR

2021
Individu, Keluarga, Dan Masyarakat

A. Pengertian individu, keluarga, dan masyarakat

1. Individu

a. Menurut Sujatmiko Eko pengertian individu adalah orang seorang; pribadi

orang (terpisah dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri sendiri,

secara fisiologi bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik

dengan sesamanya). Individu merupakan unit terkecil pembentuk

masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari

kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang

lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah

tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.

b. Menurut M. J Langeveld (seorang pakar pendidikan yang tersohor di

Negeri Belanda) Bahwa setiap anak manusia, manusia dilahirkan telah

dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi

(seperti) dirinya sendiri. Tidak ada diri individu yang identic dimuka

bumi, bahwa dua anak kembar yang berasal dari satu telurpun yang lazim

dikatakan seperti pinang dibelah dua, serupa dan sulit dibedakan satu dari

yang lain, hanya serupa tapi tidak sama, apalagi identic.


c. Menurut Dr. A. Lysen mengartikan individu sebagai “orang-orang”,

sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi lagi,

kesatuan yang terbatas.

d. Menurut Marthen Luter Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu

satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep

Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai

mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh

kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

e. Menurut Viniagustia individu Merupakan suatu sebutan yang dapat

dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

2. Keluarga

a. Menurut Bagilon dan Maglaya (1978) keluarga adalah dua atau lebih

individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan

darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan

yang lainnya, mempunyai peran masing-masin dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya.

b. Menurut Depkes (1988) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat

terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan

tinggal disatu atap dalam keadaan saling bergantungan.

c. Menurut Friedman (1998) keluarga adalah dua tau lebih individu yang

bergabung karena ikatan tertentu saling membagi pengalaman an


melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka

sebagai bagian dari keluarga.

d. Menurut WHO (1969) keluarga adalah sekumpulan anggota yang

berhubungan pertalian darah, perkawinan, dan adopsi.

e. Menurut BKKBN (1999) keluarga adalah dua orang atau lebih dibentuk

berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan

hidup spiritual, dan materil yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki

hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan

masyarakat serta lingkungannya.

3. Masyarakat

a. menurut Ralph Linton masyarakat merupakan setiap kelompok manusia

yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat

mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan

sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

b. menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22)

masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan

kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas,

mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat

oleh kesamaan.

c. Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B. Taneko, 1984: 11) bahwa

masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri,


bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Masyarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya ada beberapa unsur

yang mencakup.

d. Mac lver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006: 22), memaparkan

bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, 19 dari

wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan

pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat

merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang

cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat.

e. buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi

(2019: 46) karya Gunsu Nurmansyah dkk, dijelaskan bahwa definisi

masyarakat adalah sejumlah manusia yang jadi satu kesatuan golongan

yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Selain

itu, Masyarakat bisa diartikan sebagai salah satu satuan sosial dalam

sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia.


B. Analisis masalah

1. Individu

Masalah Sosial dalam Lingkup Individu

Masalah sosial berimpitan dengan masalah pribadi. Penjelasannya sebagai

berikut :

a. Masalah sosial yang dimaksud adalah masalah sosial yang menyangkut

diri individu, bukan masalah sosial kemasyarakatan. Masalah sosial yang

dimaksud di dalam kajian ilmu Sosiologi adalah masalah-masalah sosial

yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat dan obyeknya adalah

masyarakat, seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, perbedaan

strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Sementara dalam

Bimbingan dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu manusia

dalam hubungannya dengan individu lain.

b. Masalah sosial individu bersumber dari Masalah pribadi individu.

Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka,

lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek

atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu

tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan

orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan

gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika

bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi


sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan

teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah

sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.

Berikut adalah contoh masalah yang muncul :

a. Masalah antara dua orang

Masalah seperti ini mungkin setiap orang pernah mengalaminya ,

masalah ini sering dipicu karena hal kecil kita ambil contoh seperti ini ,

mungkin karena masalah yang dihadapi oleh individu A belum selesai

sepenuhnya tiba-tiba individu B datang tentu dengan pembawaan yang

berbeda sehingga individu A yang merasa bahwa masalahnya belum

selesai merasa terusik dan individu B juga merasa demikian sehingga

terjadilah kesalah pahaman yang dapat menimbulkan perkelahian.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa setiap individu memiliki

masalahnya masing-masing dan memiliki cara yang berbeda dalam

menyelesaikan masalahnya tersebut sehingga dari cara yang berbeda

tersebut terkadang dapat membuat individu lain merasa terganggu karena

pastinya tiap individu selalu menganggap bahwa cara yang dia lakukan

adalah benar.

Jika menyangkut dengan individu berarti menyangkut juga

privasi/rahasia pribadi seseorang sehingga untuk mencari solusi dari

masalah diatas adalah kesadaran dari masing-masing individu bahwa


dalam hidup bermasyarakat diperlukannya rasa tenggang rasa dan gotong

royong terhadap sesama sehingga jika seseorang individu melakukan

perkelahian,tawuran dan perang di negara ini dapat diakatakan perilaku

tersebut adalah perilaku melanggar hukum dan pantas diberikan sanksi

sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku di indonesia .

Dengan demikian, pada bidang sosial, individu lebih dihadapkan pada

cara untuk mengembangkan diri individu menjadi manusia seutuhnya.

Baik secara konseling perseorangan (individual) maupun secara

kelompok. Individu lebih dibekali seperangkat cara (metode) untuk

memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang mencari pemecahan

atas masalah individu.

Hal ini yang membedakan layanan pribadi dengan layanan sosial. Ada

5 bagaimana (cara), yang merupakan bahasan dari layanan bidang sosial

antara lain:

a. Bagaimana individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial.

Individu sebagai makhluk sosial, sehingga konseli ditumbuhkan

pemahamannya mengenai hakekat kemanusiaannya.

b. Bagaimana individu bersikap baik dan semestinya terhadap lingkungan

sosial menurut standar moral, hukum dan agama yang berlaku setempat.

Misalnya sopan santun, tata krama, rasa menghormati dan menghargai

orang lain.
c. Bagaimana mendidik perilaku individu yang tidak normative menjadi

lebih normatif.

d. Bagaimana agar individu tersebut dapat belajar dari lingkungan

sosialnya, yang baik diambil, yang jelek dibuang.

e. Bagaimana individu tersebut dapat memahami perbedaan lingkungan

sosial budaya, mengenal perbedaan lingkungan budaya yang

multikultural dan dapat menyesuaikan diri baik dalam lingkungan yang

berbeda maupun dnegan orang yang mempunyai latar belakang budaya

yang berbeda dengan dirinya.

2. Keluarga

Berikut adalah contoh masalah yang timbul dalam keluarga :

Pada saat seseorang mengalami masalah dengan orang lain dalam

keluarga maka ia cenderung akan menceritakan dan meminta bantuan kepada

anggota keluarga yang lain untuk meyelesaikan atau minimal memberikan

solusi akan masalahnya. Contoh : Jika seorang adik memiliki masalah dengan

sang kakak maka biasanya sang adik akan sangat terbuka menceritakan

maslahnyanya tersebut kepada anggota keluarga yang lain dalam hal ini

adalah Ayah, Ibu atau anggota keluarga lainnya untuk sekedar menacerikan

solusi yang terbaik agar masalah yang ada tidak berlarut-larut.


Pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai macam norma atau

aturan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai itu seperti: keagamaan, sopan

santun (tata karma), sosialisasi, pendidikan, kejujuran dan lainnya.

Ada beberapa factor dalam mempersiapkan sumber daya manusia

yang berkualitas, antara lain :

a. Agama

Agama adalah sikap masyarakat atau kelompok manusia terhadap

kekuasaan dan kekuatan mutlak yang dianggap atau diyakini sebagai suatu

yang menentukan atau berperan menentukan kepentingan nasib sekelompok

manusia itu sendiri.

Dalam kehidupan manusia, khususnya masyarakat Indonesia agama

merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Hal itu terbukti dengan di

masukkannya keTuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama dalam

Pancasila, yang merupakan dasar Negara. Ini menujukan bahwa masyarakat

Indonesia menghargai suasana kehidupan yang bersifat keagamaan.

b. Tata karma.

Tata karma atau sering pula yang disebut sopan santun adalah aturan

yang berlaku dalam kehidupan atau pergaulan dalam masyarakat, yang sudah

berlaku secara turun temurun. Dengan adanya tata krama dan sopan santun

yang baik dalam pergaulan di masyarakat diharapkan akan tercipta suatu

ketenangan dan ketentraman hidup.


Di sini orang tua punya peranan yang sangat penting, orang tua

dianggap sebagai tuntunan atau panutan dari anak-anaknya. Dalam

menanamkan nilai-nilai tata krama para orang tua sering menemui hambatan,

antaranya adanya pandangan dari generasi muda, bahwa nasehat orang tua

sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan masa sekarang.

Anggapan seperti itu sungguh sangat memprihatinkan, karena bila

nasehat orang tua sudah tidak di dengar atau di perhatikan anak, anak

cenderung lepas kendali, dan bisa berbuat semaunya sendiri.

c. Perlindungan.

Dalam kehidupan di masyarakat, keluarga merupakan tempat

berlindung yang pertama kali dan paling penting bagi anggotanya. Secara

sosial budaya keluarga sebagai pelindung pertama bagi anak-anaknya. Anak

selalu dididik, diarahkan dan dilindungi dari pengaruh linkungan khususnya

yang negatif bagi perkembangan jiwanya. Sementara secara fisik keluarga

berusaha melindungi atau menghindarkan anak-anak dari serangan penyakit

yang dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik atau bahkan

merenggut jiwanya.

Perlindungan non fisik bagi perkembangan anak menurut sebagian

besar masyarakat memang diperlukan.hal ini dikarenakan jika tidak dibekali

dari awal tentang masalah-masalah sosial yang nantinya di hadapi dalam

pergaulan di masyarakat, mereka khawatir anaknya cenderung terpengaruh


perilaku yang negatif. Perlindungan bagi anak-anak sangat penting dalam

kehidupan suatu keluarga, dalam satu kehidupan harus ada keterbukaan

supaya anak mempunyai keberanian meminta atau mengemukakan masalah

yang sedang di hadapinya.

d. Keharmonisan.

Harmonis sama dengan selaras atau serasi. Keselarasan atau

keserasian hubungan antar individu didalam satu keluarga yang terdiri dari

beberapa individu merupakan suatu cita-cita setiap orang dalam mengarungi

kehidupan berumah tangga. Namun demikian untuk mencapai nilai ideal

seperti diatas kiranya tidaklah mudah. Sebab bagaimanapun dalam kehidupan

keluarga tidak akan lepas sama sekali dari permasalahan atau konflik. Hanya

saja tinggal bagaimana keadaan konflik tersebut, apakah hanya temporer dan

mampu diatasi atau sering bahkan menjurus ke perpecahan.

Untuk itu setiap anggota keluarga diharapkan mampu melakukan

komunikasi dan mau menghargai serta saling pengertian. Yang lebih penting

adalah kedekatan hubungan orang tua dengan anak yang dibutuhkan anak

bukan pemenuhan materi, namun pemenuhan perhatian, kasih sayang yang

diberikan orang tua kepada dirinya.

e. Reproduksi

Mempunyai anak merupakan dambaan dan prestise setiap orang yang

sudah berkeluarga. Baik orang yang tinggal di desa maupun di kota bila sudah
berkeluarga anak selalu di tunggu kehadirannya. Dengan demikian tujuan

utama orang ingin mempunyai anak adaalah alas an emosional. Banyak orang

meganggap kehadiran anak akan menambah (memberi) suasana hangat dalam

suatu keluarga. Suasana kehangatan tersebut mengakibatkan keadaan terasa

damai dan tentram. Selain itu masyarakat juga beranggapan , anak merupakan

jaminan bagi hari tua mereka. Kecuali itu ada alasan lain pada segi ekonomi,

yakni mungkin untuk melibatkan sebayak mungkin anggota keluarga dalam

berbagai aktivitas dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup.

Apa yang dikemukakan di atas seperti mempunyai anak dalam jumlah

yang banyak, pada saat ini rupanya sudah mulai di tinggalkan. Selain adanya

anjuran pemerintah agar pasangan usia subur (PUS) megikuti program

keluarga berencana( KB), ada beberapa alasan mengapa mereka menghendaki

keluarga kecil yaituhanya dua atau tiga anak saja. Memang pada masa dulu

banyak anak dapat meningkatkan gengsi, tetapi sekarang zamannya sudah

terbalik. Dengan alasan-alasan tertentu orang tidak lagi mengiginkan anak

banyak. untuk membatasi jumlah anak dalam satu keluarga, maka banyak

pasangan suami istri yang mengikuti program KB. Anak merupakan karunia

atau titipan tuhan yang diberikan ke pada manusia (orang tua). Dengan

demikian kehadiran anak di tengah keluarga tentunya harus disyukuri. Oleh

karena merupakan titipan, maka kita harus menjaga dan merawatnya sebaik
mungkin, harus bertanggung jawab atas keselamatannya baik di dunia

maupun di akhirat.

f. Sosialisasi dan pendidikan

Sosialisasi dan pendidikan ini menjadi fungsi yang sangat penting,

pendidikan selain digunakan sebagai sarana mencari lapangan kerja, juga

dapat berfungsi sebagai modal pergaulan dalam kehidupan di masyarakat,

serta melatih anak agar lebih bertanggung jawab atau lebih mampu mandiri.

Seseorang disadarkan akan adanya hubungan peran tersebut, karena

proses sosialisasi yang sudah berlangsung sejak masa anak-anak, yaitu suatu

proses dimana dia belajar mengetahui apa yang dikehendaki oleh aggota

keluarga lain, yang akhirnya menimbulkan kesadaran tentang kebenaran yang

dikehendaki. Karya etika dan moral yang tertua, menerangkan bahwa

masyarakat kehilangan kekuatan jika anggotanya gagal dalam melaksanakan

tanggung jawab keluarganya.

3. Masyarakat

Masalah Sosial dalam Lingkup Masyarakat

Masalah sosial merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Masalah sosial merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal

atau tidak semestinya. Masalah sosial dapat terjadi pada masyarakat di

pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan masyarakat di pedesaan dan di

perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih


memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian. Sehingga

tidak heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan

menolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois,

individu (sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan

semacam ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayah

tersebut. Saat ini di negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan

sosial, antara lain sebagai berikut :

a. Kebodohan

Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga

akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak

memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata

masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah

sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal

ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan

tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa

menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan

fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah

karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang

tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk

bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan
jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga

masih sangat terbatas.

b. Pengangguran

Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak

mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena

jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan.

Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan

harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya

perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah

karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja

dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu

akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya

sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat

menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan,

perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.

c. Kemiskinan

Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan

kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak,

walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak

dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan.

Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain,


seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan

stress.

Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal.

Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki

keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain

disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung

tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ekonomi masyarakat

indonesia.

d. Kejahatan

Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang

melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak

kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur

mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru

yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan,

perampokan hingga pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa

kemudian minum-minuman keras atau memakai narkoba. Namun ternyata

kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak orang-orang yang sebenarnya

sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan. Korupsi, Yakni mencuri sesuatu

yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah mengambil

sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam.


e. Pertikaian

Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi

yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang

diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang.

Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian

yang tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan

dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat

pertikaian atau konflik menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman.

f. Kenakalan remaja

Kebut kebutan bagi mereka sendiri sangat berbahaya yakni dapat

menimbulkan kecelakaan. Di samping itu juga mengganggu dan

membahayakan orang lain. Kenakalan remaja dapat berbentuk lain seperti

coret-coret dinding di jalan, minum-minuman keras, berdandan yang tidak

semestinya ataupun menggunakan narkoba.

Penyebab kenakalan remaja antara lain sebagai berikut:

1) Kurangnya perhatian dari orang tua

2) Pengaruh lingkungan pergaulan

3) Kurang mantapnya kepribadian diri

4) Jauh dari kehidupan beragama


C. Kesimpulan

Manusia berasal dari individu yang berkembang menjadi keluarga dan

membaur menjadi masyarakat dan terjalin menjadi suatu kesatuan sosial yang

konkrit dan saling membutuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa upaya pemecahan masalah sosial sebagai muara

penanganan sosial juga dapat berupa suatu tindakan yang dilakukan bersama oleh

individu, keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang

sesuai yang diharapkan. Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh individu,

keluarga dan masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih

sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai