Anda di halaman 1dari 5
aall XL Axiata LTE 02.32 S 70%) @ books.google.co.id th Telusuri Gambar Maps YouTube Berita Gmail Vet Cle % 3 Buku QQ) BB HX o Tambahkan ke K Sampul Depan ¥ < > a v Ns. Asniar, M.Kep., Sp.Kom., Ph.D Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep Ns. Putri Mayasari, MNS PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS ¢ > + OBO = L Axiata LTE 02.32 @ 70% @ books.google.co.id t 0 uTube Gambar Maps 3uku Q| |B EH ee \bahkan ke Kolek_ Halamaniv ¥ < > a v Judul Buku: PENDIDIKAN DAN PROMOS! KESEHATAN Penulis: Ns. Asniar, M.Kep., Sp.Kom., Ph.D Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep Ns. Putri Mayasari, MNS. Editor: Nisa UI Hikmah Cover dan Layout: Reza PM ISBN: 978-623-264-130-3 ISBN: 978-623-264-131-0 (PDF) Pracetak dan Produksi: SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Penerbit: Syiah Kuala University Press Jin. Tgk Chik Pante Kulu No.1, Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh Telp: 0651 - 8012221 Email: upt.percetakan@unsyiah.ac.id, unsyiahpress@unsyiah.ac.id Website: http:/Awww.unsyiahpress.unsyiah.ac.id Cetakan Pertama, 2020 xiii + 99 (15,5 cm x 23 cm) Anggota IKAPI 018/DIA/2014 Anggota APPTI 005.101,1.09.2019 Penerbitan buku ini dibiayai oleh hibah buku ajar Universitas Syiah Kuala tahun 2020 sesuai dengan nomor kontrak B/60/UN11.2.2/HK.07.00/2020 Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit. - > + @ - L Axiata LTE 02.33 @ 709 @ books.google.co.id { suri Gambar Maps YouTube Berita Gmail Driveg Buku Q. B EB| ek ibahkan ke Kolek Halaman9 ¥ < > a v BAB 2 PENYAJIAN A. URAIAN MATERI 1. Konsep Dasar Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan a. Pengertian Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Istilah_promosi kesehatan (health promotion) dan pendidikan kesehatan (health education) sering dianggap sama dan digunakan secara bergantian, namun sebenarnya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep yang berbeda (Raingruber, 2014). Whitehead (2008, dalam Raingruber 2014) menekankan bahwa konsep promosi kesehatan berfokus pada aspek sosioekonomi dan lingkungan dari determinan kesehatan dan melibatkan aspek partisipatif, sedangkan Pendidikan Kesehatan merupakan salah satu konsep yang lebih sempit dan merupakan bagian dari promosi kesehatan. Lebih lanjut, Raingruber (2014) juga menekankan bawa pendidikan kesehatan merupakan bagian intergral dan esensial dari promosi kesehatan. Menurut Sassen (2018) promosi kesehatan terdiri dari aplikasi: (1) pendidikan kesehatan; (2) pengunaan fasilitas (pelayanan kesehatan) tertentu; dan (3) kebijakan dan peraturan. Ketiga komponen tersebut diaplikasikan dalam waktu yang sama untuk memberikan promosi kesehatan, namun pendidikan kesehatan dapat menjadi suatu fungsi yang independen. Pendidikan kesehatan didefinisikan sebagai: 1) “Aktifitas-aktifitas yang meningkatkan kesadaran _ individu, memberikan individu pengetahuan kesehatan yang dibutuhkannya untuk memutuskan suatu tindakan kesehatan tertentu” (Mackintosh, 1996, hal. 14, dalam Raingruber, 2014). 2) “Aktifitas-aktifitas yang berupaya menginformasikan individu tentang karakteristik dan penyebab kesehatan/penyakit, serta tingkat risiko yang berkaitan dengan perilaku gaya hidup yang dimiliki oleh individu tersebut. Pendidikan kesehatan berupaya untuk memotivasi individu dalam menerima suatu proses perubahan perilaku dengan secara langsung mempengaruhi _ -- @) e al) XL Axiata LTE 02.33 Telusuri Gambar Maps YouTube Buku @ books.google.co.id © 70%) » 4 lela Drivegittaldifd Qa al B tose Tambahkan ke Kole Halaman10 < > a v 10 sistem nilai, kepercayaan, dan sikap individu” (Whitehead, 2004, hal. 313 dalam Raingruber, 2014), 3) Upaya untuk menutup gap antara apa yang diketahui tentang praktek kesehatan yang optimum dengan apa yang sebenamya dipraktekkan (Griffiths, 1972, dalam Glanz, Rimer, & Viswanath, 2008). 4) Behaviorfocused health promotion, yang berfokus pada memotivasi orang lain ke arah perilaku yang lebih sehat, dan merupakan suatu syarat untuk penggunaan fasiltas pelayanan Kesehatan, kebijakan dan peraturan yang efektit dan efisien (Sassen, 2018). 5) “Kombinasi dari pengalaman belajar yang didesain untuk memfasilitasi perilaku sukarela yang kondusit bagi Kesehatan’ (Green & Kreuter, 2005, dalam Sassen, 2018). Sementara itu, promosi Kesehatan, didefinisikan sebagai upaya yang ‘melibatkan perubahan sosial, ekonomi, dan politi untuk menjamin lingkungan yang kondusit bagi kesehatan. Hal ini membutuhkan seorang perawat untuk mengedukasi seorang individu tentang Kebutuhan kesehatannya, juga menuntut perawat berperan dalam mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang lebih luas, yang memberikan dampak bagi kesehatan masyarakat” (Mackintosh, 1996, hal. 14, dalam Raingruber, 2014). Selain itu, Whitehead (2003, dalam dalam Raingruber, 2014) menyebutkan bahwa promosi Kesehatan mencakup pemberdayaan individu dan masyarakat, dan mengimplementasikan intervensi sosiopolitis yang lebih luas dan ditujukan untuk mendukung kesehatan. Aspek-aspek tersebut memungkinkan perawat untuk berperan dalam reformasi sistem pelayanan kesehatan, mengedepankan kebutuhan kesehatan masyarakat lokal, dan peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Promosi kesehatan memerlukan individualizing care untuk ‘menyesuaikan kebutuhan pasien dan keluarga; mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan (ekonomi, sosiokultural, political, dan organisasional); melibatkan pasien dalam perencanaan perawatan, menghubungkan pasien dengan sumberdaya _masyarakat, menjalankan peran advokasi, dan meningkatkan continuity of care antara pelayanan rawat inap dan rawat jalan atau community- + @ ‘L Axiata LTE 02.33 @ 70% @ books.google.co.id [ UM RU} suri Gambar Maps Buku Qa 8B \bahkan ke Kole! Halaman11 7 < > a Vv Ka " a co based settings. Selain itu, Komponen promosi kesehatan juga harus memperhatikan health literacy, masalah terkait akses pelayanan dan hambatan terkait kemiskinan, yang mencegah individu dan masyarakat melakukan aktivitas promosi kesehatan (Raingruber, 2014). Lebih lanjut, Sassen (2018) menekankan bahwa_promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan harus dirancang sesuai dengan kebutuhan yang spesifik dari pasien. Prinsip “one size fits all” tidak dapat diterapkan dalam promosi perilaku sehat. Pendidikan kesehatan harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan personal atau kelompok pasien. Dengan demikian, pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan harus dikembangkan ke arah “personalized prevention”, yang menyesuaikan supply dan waktu edukasi dengan kebutuhan dan harapan pasien. Selain itu, perlu diperhatikan bagaimana seorang individu memaknai kesehatan, karena makna sehat bagi seseorang akan Mempengaruhi cara orang tersebut dalam mempromosikan kesehatannya. Penelitian yang dilaksanakan oleh Asniar, Hatthakit, dan Wiroonpanich (2017) menguraikan bagaimana makna kesehatan bagi santri putri yang tinggal dan belajar di dayah di Provinsi Aceh. Penelitian tersebut menekankan bahwa santri putri dayah memiliki interpretasi yang unik terhadap kesehatan dan memiliki cara yang ‘spesifik dalam meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian segala upaya promosi kesehatan yang akan dilakukan bagi santri putri tersebut harus mempertimbangkan makna sehat bagi mereka, dan harus relevan dengan cara mereka meningkatkan kesehatannya di dayah. a Konsep dan prinsip dalam promosi kesehatan Menurut Wills (2014), promosi kesehatan meliputi: Pandangan kesehatan yang holistik. Fokus pada pendekatan pantsipatif yang melibatkan pengambilan keputusan pasien. Fokus pada determinan kesehatan, kondisi sosial, behavioral, ekonomis, dan kondisi lingkungan yang menjadi akar penyebab kesehatan dan penyakit yang mempengaruhi mengapa pasien menggunakan pelayanan kesehatan. Strategi multiple dan komplementer untuk meningkatkan kesehatan pada level individu dan komunitas. Q) 2) 3) 4)

Anda mungkin juga menyukai