Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Syaefudin Dwi Istiyanto

NIM : 20808141138

ROMBEL : D20

Women Entrepreneur in Indonesia

1. Bagaimana perkembangan jumlah women entrepreneur di Indonesia?

Jawab: Perkembangan women entrepreneur di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat
terutama diusaha mikro dan kecil (UMK). Meskipun demikian, Perkembangan women
entrepreneur dari sumber ILO dan dua sumber lainnya menunjuakan ciri bahwa
perempuan yang menduduki manajer puncak hanya 31,2 persen dari total perusahaan dan
persentase perusahaan dengan partisipasi perempuan dalam kepemilikan adalah 42,8
persen; yang mana ini dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah disurvei. Hal ini
menunjukan niat perempuan untuk memulai usaha masih rendah jika dibandingkan dengan
laki-laki, tetapi niat perempuan di Indonesia ini tergolong lebih tinggi jika dibandingkan di
Malaysia, Thailand, dan Vietnam, tetapi juga lebih rendah dari Filipina. Dan juga perlu
digarisbawahi bahwa perkembangan ini juga belum tentu menggambarkan bahwa
perempuan di Indonesia memiliki jiwa kewirausahaan, karena pada faktanya desakan
ekonomi, serta ketiadaan pekerjaan lain yang bisa mereka ambil (menurut survei yang
dilakukan oleh American research institute).

2. Apa kendala dan tantangan yang dihadapi oleh women entrepreneur di Indonesia?

Jawab: Kendala dan tantangan yang dihadapi women entrepreneur di Indonesia pun beragam,
misalnya dari penelitian Tambunan (2009b, c, 2015) menyebutkan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi seperti rendahnya tingkat Pendidikan dan kurangnya
kesempatan pelatihan bagi perempuan di Indonesia baik dari segi masyarakat maupun
ekonomi; pekerjaan rumah tangga yang berat terutama di wilayah pedesaan yang dituntut
untuk menjalankan peran tradisionalnya sebagai ibu rumah tangga.

Menurut studi 2013 tentang akses dan pertumbuhan UMKM perempuan di negara
berkembang di kawasan Asia-Pasifik yang dikutip oleh Federica Gentile dari UBI
Business, bahwa ada juga women entrepreneur yang terkendala oleh batasan hukum,
tradisi, adat istiadat, budaya, dan agama yang membatasi perempuan untuk melakukan
usaha; selain itu terbatasnya akses keuangan dari bank dan lembaga keuangan formal
jugalah yang menjadi kendala dan tantangan bagi women entrepreneur di Indonesia.

3. Motivasi apa yang menyebabkan women entrepreneur melakukan bisnisnya sendiri?

Jawab: women entrepreneur memulai bisnisnya sendiri umumnya didasari atas alas an yang
sama dengan alasan pria seperti ingin menjadi pengusaha, memiliki usaha sendiri,
pemenuhan diri, menjadi bos atas diri sendiri, menghidupi diri sendiri dan keluarga,
memperkaya diri dengan karir, untuk kemandirian finansial (Hughes, 2006a, b; Kirkwood,
2009a, b; Loscocco dan Bird, 2012), atau mereka memulai bisnis sendiri sebagai
tanggapan atas tuntutan peran sebagai orang tua dan pasangan/mitra (Kirkwood, 2009a,
b; Breen dan Karanasios, 2010; Hilbrect, 2016).

Namun di Indonesia dan negara berkembang lainnya, terutama di negara-negara


berpenghasilan rendah, perempuan sering kali memulai usaha sendiri karena ingin
membantu keluarga yang kekurangan secara finansial, hal ini sesuai dengan survei yang
dilakukan oleh Mahmood ,dkk (2012) dan Shah (2013) serta Shah dan Saurabh (2015).

4. Sampaikan pendapat saudara mengenai perkembangan women entrepreneur di Indonesia?

Jawab: Perkembangan women entrepreneur di Indonesia menurut saya sedang mengalami tren
kenaikan dimana hal ini disebabkan oleh tuntutan zaman yang semakin memaksa kita
untuk terus memaksimalkan sisi produktivitas untuk tetap bisa bertahan hidup. Akan
tetapi, dari yang bis akita lihat sekarang umumnya para perempuan ini hanya bergerak
dalam usaha UKM yang tentunya ini hanya akan berdampak pada ekonomi mikro dan
tidak akan terasa besar pengaruhnya walaupun peningkatan perempuan bergerak di bidang
wirausaha terus meningkat. Hal ini dipicu tentunya oleh berbagai aspek mulai dari
pendidikan, sosial, dan budaya. Untuk itu pemerintah perlu menaruh perhatian lebih
terhadap kaum perempuan agar kualitas SDM perempuan tidak kalah dari laki-laki
terutama untuk menunjang para kaum perempuan agar lebih berani bersaing dengan kaum
laki-laki dalam bidang kewirausahaan tentunya. Jadi, perempuan tidak hanya menjadi
pelengkap agar kebutuhan keluarga terpenuhi, tetapi juga agar perempuan dapat menjadi
wirausahawan yang tidak hanya terjun kedalamnya karena himpitan ekonomi, namun
karena jiwa kewirausahawan yang mendorong mereka untuk melakukan usaha yang
diharapkan dengan usaha tersebut dapat mengangkat derajat perempuan ke tempat yang
lebih tinggi dan tentunya menghidupkan ekonomi di Indonesia dengan lebih cepat
sehingga Indonesia akan menjadi negara maju yang menjadi kiblat ekonomi dunia. Salam
Ekonom Muda!!!!!

Anda mungkin juga menyukai