Anda di halaman 1dari 2

Selama menjalani kegiatan DKK di semester baru ini saya menjalani kegiatan tersebut

dengan kondisi dan keadaan yang tentunya berbeda-beda di setiap pertemuannya, baik di DKK satu
maupun DKK dua. Di modul=modul awal pada blok ini saya sangat bersemangat dalam menjalani
kegiatan DKK ini. Saya melakukan persiapan diri dengan baik jauh hari sebelum kegiatan DKK
terlaksana. Walaupun pada DKK satu, seperti yang diketahui menggunakan prior knowledge namun
saya paham bahwa prior knowledge saya masih kurang sehingga saya perlu usaha yang lebih untuk
menampung banyak ilmu agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan DKK satu dengan maksimal. Saya
mulai belajar dengan membaca dan menganalisa scenario yang telah diberikan oleh pj modul,
selanjutnya saya mulai mencari potongan-potongan pertanyaan yang belum terjawab di skenario
tersebut dengan membaca referensi yang valid dan berhubungan untuk mendapat jawaban dari
pertanyaan yang terdapat secara tersirat dalam scenario yang dibagikan. Menurut saya, dengan
melakukan metode pembelajaran seperti ini saya mendapat banyak manfaat, salah satunya adalah
saya mendapat banyak ilmu selama mengikuti kegiatan DKK karena banyak memperhatikan
pendapat teman-teman kelompok yang mereka sampaikan. Karena bila mengikuti kegiatan DKK
namun tidak dengan persiapan yang matang, maka kegiatan DKK hanya menjadi sebatas formalitas
saja, dikarenakan selama menjalani kegiatan DKK tersebut, saya hanya sibuk dengan pikiran saya
sendiri yang mengkhawatirkan diri saya yang bingung ingin mengutarakan pendapat apa atau
dengan sibuk mengingat kembali materi yang saya baca namun tidak saya pahami akhirnya waktu
saya terbuang untuk memikirkan hal-hal tersebut, dan tidak mendegarkan pendapat yang diutarakan
teman saya.

Namun tentunya saya tidak konsisten dengan semangat saya tersebut, terkadang
dikarenakan beberapa faktor eksternal seperti kesibukan di luar kuliah, terkadang membuat saya
menjadi menunda-nunda belajar untuk persiapan DKK saya. Dan keaadaan pandemi yang
mengharuskan untuk tetap tinggal di rumah terkadang membuat saya sulit untuk memisahkan
waktu belajar dan mengurus pekerjaan rumah sehari-hari, diikuti oleh keadaan rumah yang tidak
begitu kondusif. Apabila saya mulai menunda-nunda waktu saya untuk belajar, di keesokan harinya
saya menjadi malas untuk melakukan persiapan diri untuk menjalani kegiatan DKK, dan dalam
keadaan tersebut saya menjadi sulit untuk mengembalikan motivasi belajar saya, akhirnya saya
kembali menjalani kegiatan DKK yang minim ilmu dan tidak maksimal.

Selanjut dalam melakukan kegiatan DKK dua, di awal-awal modul saya mempunyai semangat
yang tinggi, bila dalam kondisi yang seperti ini, saya dapat membaca beberapa referensi dan tidak
terpaku hanya pada satu referensi saja. Hal ini membuat saya dapat memahami materi dengan baik
dan tidak kewalahan dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian. Dikarenakan saya mendapat
banyak ilmu, saya biasanya dapat mengutarakan pendapat saya di setiap learning objective yang
dibahas. Namun bila dalam situasi dan kondisi yang mana saya tidak bersemangat dalam
mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan DKK, yang mana sekiranya diindikasi oleh faktor yang
hampir sama dengan yang saya sebutkan di refleksi DKK satu saya. Biasanya bila dalam semangat
yang kurang saya hanya membaca satu referensi yang juga tidak begitu lengkap, sehingga tidak
memaksimalkan saya menjalani kegiatan DKK dua saya. Sama halnya dengan DKK satu, saya menjadi
tidak maksimal dalam mengikuti kegiatan DKK dua saya, sehingga saya tidak memperhatikan
pendapat-pendapat yang dijelaskan oleh teman kelompok saya sehingga saya tidak mendapatkan
banyak ilmu pada kesempatan DKK ini dan saya harus mengimbanginya dengan me-review materi di
akhir pekan, dan menjadi kewalahan dalam mempesiapkan materi sebelum ujian. Ilmu yang didapat
juga bersifat sementara dan tidak dapat diingat dalam jangka waktu yang lama.
Feedback :

Anda mungkin juga menyukai