Anda di halaman 1dari 5

Nomo Indikator UU No. 27 Tahun UU No.

1 Tahun
r 2007 2014
1. Rencana Strategis Wilayah Pesisir Usulan penyusunan Usulan penyusunan
dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP-3-K), RSWP-3-K, RZWP-3- RSWP-3-K, RZWP-3-
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan K, RPWP-3-K, dan K, RPWP3-K, dan
Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K), RAPWP-3-K RAPWP-3-K
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dilakukan oleh dilakukan oleh
dan Pulau-Pulau Kecil (RPWP-3-K), Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah,
Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah serta dunia usaha Masyarakat, dan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Pasal 14 Ayat 1). dunia usaha (Pasal
(RAPWP-3-K). Dalam hal tanggapan 14 Ayat 1).
dan/atau saran Dalam hal tanggapan
sebagaimana dan/atau saran
dimaksud pada ayat sebagaimana
(6) tidak dipenuhi, dimaksud pada ayat
maka dokumen final (6) tidak dipenuhi,
perencanaan dokumen final
pengelolaan Wilayah perencanaan
Pesisir dan Pulau- Pengelolaan Wilayah
pulau Kecil dimaksud Pesisir dan Pulau-
diberlakukan secara Pulau Kecil dimaksud
definitive (Pasal 14 diberlakukan secara
Ayat 7). definitive (Pasal 14
Ayat 7).

2. Perubahan alas hak untuk Pemanfaatan Setiap Orang yang


menyelenggarakan Pemanfaatan perairan pesisir melakukan
Perairan Pesisir yang sebelumnya diberikan dalam pemanfaatan ruang
hanya menggunakan Hak bentuk HP-3 (Pasal dari sebagian
Pemanfaatan Perairan Pesisir (HP-3). 16 ayat 1). Perairan Pesisir dan
Kini harus memiliki izin. HP-3 sebagaimana pemanfaatan
dimaksud pada ayat sebagian pulau-pulau
(1) meliputi kecil secara menetap
pengusahaan atas wajib memiliki Izin
permukaan laut dan Lokasi (Pasal 16 Ayat
kolom air sampai 1).
dengan permukaan Izin Lokasi
dasar laut (Pasal 16 sebagaimana
Ayat 2). dimaksud pada ayat
(1) menjadi dasar
pemberian Izin
Pengelolaan (Pasal
16 ayat 2).
3. Perubahan indikator pemberian HP-3 HP-3 diberikan dalam Izin Lokasi
yang sekarang menjadi izin luasan dan waktu sebagaimana
tertentu (Pasal 17 dimaksud dalam
Ayat 1). Pasal 16 ayat (1)
Pemberian HP-3 diberikan
sebagaimana berdasarkan rencana
dimaksud pada ayat zonasi wilayah pesisir
(1) wajib dan pulau-pulau kecil
mempertimbangkan (Pasal 17 Ayat 1).
kepentingan Pemberian Izin
kelestarian Ekosistem Lokasi sebagaimana
Pesisir dan Pulau- dimaksud pada ayat
Pulau Kecil, (1) wajib
Masyarakat Adat, mempertimbangkan
dan kepentingan kelestarian Ekosistem
nasional serta hak pesisir dan pulau-
lintas damai bagi pulau kecil,
kapal asing(Pasal 17 Masyarakat, nelayan
Ayat 2). tradisional,
kepentingan
nasional, dan hak
lintas damai bagi
kapal asing (Pasal 17
Ayat 2).
Izin Lokasi
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) diberikan dalam
luasan dan waktu
tertentu (Pasal 17
Ayat 3).
4. Undang undang sebelumnya HP-3 diberikan untuk Setiap Orang yang
mencantumkan etentuan jangka jangka waktu 20 melakukan
waktu pemberian HP-3. Kemudian (dua puluh) tahun pemanfaatan sumber
pada undang-undang terbaru (Pasal 19 Ayat 1). daya Perairan Pesisir
dihapus dan diganti dangan Jangka waktu dan perairan
klasifikasi bentuk pemanfaatan sebagaimana pulaupulau kecil
RSWP-3-K ketentuan jangka waktu dimaksud pada ayat untuk kegiatan:
pemberian HP-3 pun dihupus. (1) dapat a. produksi garam;
diperpanjang tahap b. biofarmakologi
kesatu paling lama laut; c. bioteknologi
20 (dua puluh) tahun laut;
(Pasal 19 Ayat 2). d. pemanfaatan air
Jangka waktu laut selain energi;
sebagaimana e. wisata bahari;
dimaksud pada ayat f. pemasangan pipa
(2) dapat dan kabel bawah
diperpanjang lagi laut; dan/atau
untuk tahap kedua g. pengangkatan
sesuai dengan benda muatan kapal
peraturan tenggelam, wajib
perundang-undangan memiliki Izin
(Pasal 19 Ayat 3). Pengelolaan (Pasal
19 Ayat 1).
Izin Pengelolaan
untuk kegiatan selain
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) diberikan sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan
(Pasal 19 Ayat 2).
Dalam hal terdapat
kegiatan
pemanfaatan sumber
daya Perairan Pesisir
dan perairan pulau-
pulau kecil yang
belum diatur
berdasarkan
ketentuan
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2)
diatur dengan
Peraturan
Pemerintah (Pasal 19
Ayat 3).
5. Unsur-unsur pemanfaatan ruang dan Pemberian HP-3 wajib Pemanfaatan ruang
sumber daya perairan pesisir dan memenuhi persyaratan dan sumber daya
perairan pulau-pulau kecil yang teknis, administratif, Perairan Pesisir dan
sebelumnya harus memenuhi dan operasional (Pasal perairan pulau-pulau
beberapa syarat teknis, administratif 21 Ayat 1). kecil pada wilayah
dan oprasional. Kini hanya dilakukan Persyaratan teknis Masyarakat Hukum
dengan mempertimbangkan sebagaimana dimaksud Adat oleh Masyarakat
kepentingan nasional dan sesuai pada ayat (1) meliputi: Hukum Adat menjadi
dengan ketentuan peraturan a. kesesuaian dengan kewenangan
perundang-undangan. Yaitu, rencana Zona dan/atau Masyarakat Hukum
terdapat pada Pasal 33 Ayat 4 yang rencana Pengelolaan Adat setempat (Pasal
berbunyi “Perekonomian nasional Wilayah Pesisir dan 21 Ayat 1).
diselenggarakan berdasar atas Pulau-Pulau Kecil; b. Pemanfaatan ruang
demokrasi ekonomi dengan prinsip hasil konsultasi publik dan sumber daya
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, sesuai dengan besaran Perairan Pesisir dan
berkelanjutan, berwawasan dan volume perairan pulau-pulau
lingkungan, kemandirian, serta dengan pemanfaatannya; serta kecil sebagaimana
menjaga keseimbangan kemajuan dan
c. pertimbangan hasil dimaksud pada ayat (1)
kesatuan ekonomi nasional”.
pengujian dari dilakukan dengan
berbagai alternatif mempertimbangkan
usulan atau kegiatan kepentingan nasional
yang berpotensi dan sesuai dengan
merusak Sumber Daya ketentuan peraturan
Pesisir dan Pulau-Pulau perundang-undangan
Kecil (Pasal 21 Ayat 2). (21 Ayat 2).
Persyaratan
administratif
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. penyediaan
dokumen
administratif;
b. penyusunan rencana
dan pelaksanaan
pemanfaatan Sumber
Daya Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil sesuai
dengan daya dukung
ekosistem;
c. pembuatan sistem
pengawasan dan
pelaporan hasilnya
kepada pemberi HP-3;
serta d. dalam hal HP-3
berbatasan langsung
dengan garis pantai,
pemohon wajib
memiliki hak atas
tanah (Pasal 21 Ayat
3).
Persyaratan
operasional
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)
mencakup kewajiban
pemegang HP-3 untuk:
a. memberdayakan
Masyarakat sekitar
lokasi kegiatan;
b. mengakui,
menghormati, dan
melindungi hak-hak
Masyarakat Adat
dan/atau Masyarakat
lokal;
c. memperhatikan hak
Masyarakat untuk
mendapatkan akses ke
sempadan pantai dan
muara sungai; serta
d. melakukan
rehabilitasi sumber
daya yang mengalami
kerusakan di lokasi HP-
3 (Pasal 21 Ayat 4).
Penolakan atas
permohonan HP-3
wajib disertai dengan
salah satu alasan di
bawah ini:
a. terdapat ancaman
yang serius terhadap
kelestarian Wilayah
Pesisir;
b. tidak didukung bukti
ilmiah; atau
c. kerusakan yang
diperkirakan terjadi
tidak dapat dipulihkan.
(6) Pemberian HP-3
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan
melalui pengumuman
secara terbuka (Pasal
21 Ayat 5).

Anda mungkin juga menyukai