Anda di halaman 1dari 15

Nama: Rasya Putri Hakim

Kelas 12 IPA 1

LATIHAN SOAL PERSIAPAN US


1. Pengertian:
a. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu atau makhluk hidup yang jenisnya sama.
b. Ekosistem
Komunitas adalah kumpulan populasi di suatu wilayah yang saling berinteraksi dan
memengaruhi satu dan yang lain.
c. Komunitas (TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN)
Ekosistem adalah interaksi antara komunitas dan lingkungannya yang berfungsi
sebagai suatu satuan ekologi dalam alam
2. Ciri-ciri bakteri yang hidup pada saluran perapasan (EUBACTERIA)
 Umumnya tidak berklorofil
 Bentuknya bervariasi
 Tidak memiliki membran inti atau prokariotik
 Berukuran antara 1 s/d 5 mikron
 Hidup secara parasit atau bebas (kosmolipit) atau pathogen
 Bersifat uniseluler (bersel satu)
 Eubacteria ialah organisme uniseluler prokariotik.
 Eubacteria dengan dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan
protein).
 Ukuran tubuh Eubacteria sekitar 1-5 mikron.
 Eubacteria berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi, transformasi
dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
 Eubacteria dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk
kapsul.
 Ada Eubacteria yang memiliki flagel dan ada juga Eubacteria yang tidak memiliki
flagel.
 Eubacteria hidup kosmopolitan artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di
darat, udara, air, bahkan tubuh manusia.
 Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan Eubacteria akan
membentuk endospora.
 Pada Eubacteria ada yang memiliki klorofil ada pula Eubacteria yang tidak
berklorofil. Eubacteria sering terlibat dalam hubungan simbiosis dengan
organisme lain. Ini merupakan interaksi yang erat antara dua spesies yang
berbeda.
 Merupakan organisme yang bersel tunggal atau uniseluler. Inti sel bakteri tidak
memiliki membran inti atau prokariotik. Ketiga, ukuran sel bakteri berkisar
antara 1 – 5 µm, di mana setiap 1 µm sama dengan 1/1000 mm.
 Bergerak dengan flagela atau pili.
 Berperan penting untuk proses penguraian zat –zat organic
3. Berilah 2 contoh dari:
a. Keanekaragaman tingkat gen
 Padi (Oryza sativa) dengan varietas: padi rojolele, padi ciherang, padi
ciliwung, dll.
 Mangga (Mangifera indica) dengan varietas: mangga arumanis, mangga
manalagi, mangga golek, dll.
b. Keanekaragaman tingkat jenis (KEANEKARAGAMAN HAYATI)
 Keluarga Kucing : Kucing, Harimau, Singa, Macan
 Keluarga Palem : Kelapa, Aren, Lontar
4. Ciri- ciri: amfibi, reftil, mamalia (ANIMALIA)
A. Amfibi
 Penutup pada tubuhnya berupa kulit yang berlendir
 Hewan tersebut berdarah dingin (poikiloterm)
 Amfibi tersebut mengalami metamorfosis sempurna.
 Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) yang dengan alat gerak berupa 2(dua)
pasang kaki. Kaki amfibi tersebut mempunyai selaput renang yang terdapat
di antara jari-jari kakinya tersebut. Kaki tersebut berfungsi juga untuk dapat
melompat serta berenang.
 Jantung pada amfibi terdiri dari 3(tiga) ruangan yakni 2(dua) serambi dan
juga 1(satu) bilik.
 Alat pernafasan pada amfibi setelah dan juga sebelum bermetamorfosis
berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat pernapasannya ialah berupa
insang. Setelah dewasa bernafas menggunakan paru-paru dan juga kulit.
 Mata pada amfibi mempunyai selaput tambahan disebut dengan membrana
niktitans. Selaput tersebut berguna disaat menyelam.
 Amfibi tersebut berkembang biak dengan cara bertelur dan juga pembuahan
eksternal, yakni betina melepaskan telurnya dan juga kemudian dibuahi oleh
yang jantan di luar tubuh induknya.
B. Reptil
 Penutup pada tubuhnya berupa kulit yang berlendir
 Hewan tersebut berdarah dingin (poikiloterm)
 Amfibi tersebut mengalami metamorfosis sempurna.
 Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) yang dengan alat gerak berupa 2(dua)
pasang kaki. Kaki amfibi tersebut mempunyai selaput renang yang terdapat
di antara jari-jari kakinya tersebut. Kaki tersebut berfungsi juga untuk dapat
melompat serta berenang.
 Jantung pada amfibi terdiri dari 3(tiga) ruangan yakni 2(dua) serambi dan
juga 1(satu) bilik.
 Alat pernafasan pada amfibi setelah dan juga sebelum bermetamorfosis
berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat pernapasannya ialah berupa
insang. Setelah dewasa bernafas menggunakan paru-paru dan juga kulit.
 Mata pada amfibi mempunyai selaput tambahan disebut dengan membrana
niktitans. Selaput tersebut berguna disaat menyelam.
 Amfibi tersebut berkembang biak dengan cara bertelur dan juga pembuahan
eksternal, yakni betina melepaskan telurnya dan juga kemudian dibuahi oleh
yang jantan di luar tubuh induknya.
C. Mamalia
 Berdarah panas
 Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
 Otak berkembang dengan baik
 Fertilisasi internal
 Bernafas dengan paru-paru
 Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
 Terdapat kelenjar mamae
5. Buatlah deskripsi daur Nitrogen (EKOSISTEM)
Suatu bentuk konversi senyawa yang di dalamnya terdapat kandungan unsur nitrogen
diubah dalam berbagai bentuk kimiawi yang lainnya disebut dengan siklus atau daur
nitrogen. Perubahan yang terjadi tersebut dapat terjadi secara biologis dan non biologis.

Dalam konsep ekologi, secara khusus siklus nitrogen ini sangat diperlukan sebab adanya
nitrogen yang tersedia sangat berpengaruh dalam tingkatan ekosistem seperti yang
sudah dijelaskan.

Perpindahan nitrogen dari atmosfer ke tanah dapat bersamaan dengan turunnya hujan.
Bentuk dari nitrogen yang turun bersama air hujan dan diserap oleh akar adalah NH4+
dan NO3-. Selain dari pembakaran industri, NH4+ berasal dari aktivitas pembakaran
hutan dan gunung berapi.
Radiasi ultraviolet akan membantu NO3- yang berasal dari proses oksidasi ozon dengan
nitrogen. Berbagai senyawa nitrogen khususnya protein terbentuk dari NO3- dan NH4+
yang diserap oleh akar.

Tumbuhan yang telah mati, pupuk, mikroorganisme, serta hewan adalah beberapa
sumber penting dari unsur nitrogen yang akan kembali ke tanah. Namun sebagian besar
dari nitrogen tersebut tidak langsung tersedia untuk tumbuhan sebab tidak larut.
6. Jelaskan struktur dan fungsi organel berikut:
a. Nucleus
Struktur
 Selaput Inti (Membran inti)
Membran inti adalah bagian terluar dari inti sel. Fungsi membran inti sel
secara keseluruhan adalah mengadakan pertukaran zat dengan sitoplasma.
Pada membran inti, terdapat pori yang berfungsi dalam pertukaran
makromolekul.
 Anak Inti (Nukleolus)
Struktur nukleolus (anak inti) disebut juga butir inti. Nucleoli (jamak) akan
terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah atau lebih
bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir
kromatin.
 Membran nukleus
Membran sel inilah yang membedakan antara sel eukaripotik dengan sel
prokariotik, dimana pada sel prokariotik tidak ada membrane sel. Melalui
membran sel inilah nukleus dapat mengeluarkan berbagai macam RNA dan
sub unit ribosom ke sitoplasma.

Fungsi

 Mengendalikan seluruh kegiatan sel


 Mengeluarkan RNA dan subunit ribosom ke sitoplasma
 Mengatur pembelahan sel
 Membawa informasi genetik
b. RE Kasar
Struktur
 Permukaan pada RE kasar terdapat bintik-bintik ribosom yang berfungsi
mensintesis protein dan hal tersebut juga yang membuatnya disebut
retikulum endoplasma kasar karena terdapat bintik-bintik ribosom sehingga
permukaannya nampak kasar.
Fungsi

 Membantu proses sintesis protein yang dibutuhkan oleh sel


 Sebagai transpor (penyalur) bahan genetik antara nukelus (inti sel) dengan
sitoplasma
 Alat transportasi berbagai zat yang terdapat di dalam sel tersebut
 Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom sehingga dapat disalurkan
menuju kompleks golgi lalu pada akhirnya dikeluarkan dari sel.
 Detoksifikasi (menetralkan) racun pada Retikulum Endoplasma yang sebagian
besar terletak di sel sel hati.
 Mensintesis lemak dan kolesterol pada hati, fungsi tersebut hanya bisa
terjadi pada Retikulum Endoplasma halus dan Retikulum Endoplasma kasar.
 Sarana transportasi berbagai molekul.
c. Mitokondria (SEL)
Struktur
 Ribosom
Organel sel yang dibangun dalam nucleolus berfungsi sebagai tempat sintesis
protein dalam sitoplasma terdiri dari rRNA dan molekul protein, yang
membentuk 2 subunit.
 Membran Luar
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama
serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat
permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.
 Membran Dalam
Membran dalam merupakan bagian yang kurang permeabel dibandingkan
membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini
merupakan tempat utama pembentukan ATP.
 Krista
Pelipatan membran dalam mitokondria yang merupakan tempat rantai
transpor elektron dan enzim-enzim yang mengkatalisis sintesis ATP.
Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP.
 Ruang Antar Membran
Ruang antar membran terletak diantara membran luar dan membran dalam
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel,
seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam
lemak.
 Martiks
Matriks mitokondria berisi cairan seperti gel yang diliputi selaput dalam
mengandung sejumlah enzim siklus krebs, garam dan air. Di dalam matriks
juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA),
ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium
dan kalium.

 DNA Mitokondria
DNA mitokondria memiliki ciri-ciri yang berbeda dari DNA nukleus ditinjau
dari ukuran, jumlah gen, dan bentuk. Di antaranya adalah memiliki laju
mutasi yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti.

Selain itu DNA mitokondria terdapat dalam jumlah banyak (lebih dari 1000
kopi) dalam tiap sel, sedangkan DNA inti hanya berjumlah dua kopi.

DNA inti merupakan hasil rekombinasi DNA kedua orang tua sementara DNA
mitokondria hanya diwariskan dari ibu (maternally inherited).
7. Ciri dan letak jaringan:
a. Kolenkim
Ciri - Ciri
 Berbentuk memanjang dan sejajar dengan pusat organ yang ditempatinya.
 Dinding selnya tidak mengandung lignin, tapi mengandung pektin, selulosa
dan hemiselulosa.
 Beberapa sel kolenkim memiliki kloroplas sehingga juga dapat berfungsi
menunjang fotosintesis.
 Pada dinding sel kolenkim biasanya mengalami penebalan setempat.
 Bekerja pada organ tumbuhan yang masih aktif.
 Biasanya ditemukan pada tumbuhan muda, terutama pada bagian tangkai
daun, tulang daun, dan ranting.
 Antar selnya rapat yang sehingga ruang kosong yang tersedia sangat kecil.
 Selnya mengandung protoplasma.
 Memiliki vakuola yang berukuran besar dan menonjol karena berisi sekretori.
Di sekitar vakuola terdapat sitoplasma granular dan pada bagian tengah
vakuola terdapat inti sel atau nukleus.

Letak

 Pada Bagian tangkai daun, tulang daun, batang, dan ranting.


b. Sklerenkim
Ciri – Ciri
 Memiliki dinding sel yang tebal dan keras
 Dinding sel kenyal (elastis), bersifat primer, sekunder bahkan tertier
 Sel-sel dewasa mati dan tidak mengandung protoplas
 Mengandung lignin
 Kadar air rendah
 Terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan

Letak

 Pada bagian korteks, perisikel, serta di antara xilem dan floem.


c. Sklereid (JARINGAN TUMBUHAN)
Ciri – Ciri
 Sklereid terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Sering sklereid
berhimpun menjadi kelompok sel keras di antara sel parenkim sekelilingnya.

Letak

 Tempurung kelapa
8. Struktur dan fungsi:
a. Jaringan otot polos
Struktur
 Otot polos tersebut berkontraksi dengan refleks dikarenkan otot polos ialah
otot yang tak sadar (otonom) atau refleks
 Otot polos tersebut tidak mempunyai garis yang melintang seperti yang
terdapat pada otot lurik
 Otot polos tersebut mempunyai reaksi yang lambat dan juga tidak mudah
lelah atau akan terus menerus bekerja walaupun kita dalam kondisi tidur.
 Otot polos adalaha otot tak sadar (otonom) atau refleks
 Bentuk otot polos tersebut seperti gelondong
 Pada kedua ujungnya meruncing dan juga bagian tengahnya otot tersebut
menggelembung
 Tiap sel otot polos tersebut mempunyai satu inti sel yang terletak di tengah.
 Waktu kontraksi pada otot polos tersebut dari 3 sampai dengan 180 detik
 Biasanya otot polos tersebut terdapat dibagian usus, saluran peredaran
darah, otot saluran kemih, pembuluh darah dan lain sebagainya.

Fungsi

 Membantu keluarnya urin yang ada di kandung kemih.


 Otot polos yang berada di pembuluh darah akan membantu aliran darah
dalam arteri
 Pada saluran pencernaan otot polos akan membantu makanan berpindah
dari satu bagian ke bagian lain
 Pada arteri dan pembuluh darah vena, otot polos mampu mengatur tekanan
darah.
b. Jaringan Otot lurik
Struktur
 Bentuk otot lurik silindris memanjang.
 Letak otot lurik melekat pada rangka tubuh dan semua bagiannya
mempunyai kecepatan yang baik dalam berkontraksi (berkerut).
 Jumlah inti otot lurik ada banyak (multinuklei).
 Letak Inti sel atau pusatnya berada ditepi (perifer) dan didalam tubuh
manusia berada di otot paha, otot dada, otot betis dan semua rangka tubuh
manusia lainnya.
 Bekerja secara volunter (dibawah kesadaran)
 Bergerak dalam waktu yang cepat namun mudah lelah.
 Jumlah serabut otot lurik ada ribuan dan membentuk susunan jaringan otot
yang rapi.
 Mempunyai diameter sekitar 50 mikron dan panjang 2,5 cm.

Fungsi

 Fungsi otot lurik atau otot rangka pada manusia adalah sebagai penggerak
rangka tubuh manusia maupun hewan. Dengan adanya otot lurik ini maka
membantu manusia maupun hewan bergerak sesuai kehendak sehingga
membantu pekerjaan dengan baik dan cepat.
c. Jaringan saraf (JARINGAN HEWAN)
Struktur
 Badan Sel
Badan sel merupakan komponen sel syaraf yang berukuran paling besar. Di
dalamnya terdapat nukleus (inti sel) dan sitoplasma yang memanjang dan
juga bercabang. Badan sel berfungsi penerima impuls (rangsangan) dari
cabang sitoplasma yang bercabang (dendri) menuju ke akson.
 Inti Sel (Nukleus)
Inti sel ialah inti dari sel saraf yang berfungsi sebagai regulator segala
kegiatan yang terjadi di sel saraf. Intisel ini berada di tengah badan sel,
mengambang di antara sitoplasma.
 Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang mengandung protein tinggi.
Sitoplasma dibungkus atau diselubungi oleh sel neurologia yang juga
membantu sel dalam memperoleh suplai makanan.
 Dendrit
Dendrit merupakan sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang-
cabang halus dan merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit ini berfungsi
sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang diterimanya
menuju badan sel.
 Neurit (Akson)
Neurit atau akson merupakan sebuah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perluasan dari badan sel. Akson berfungsi mengirimkan impuls
yang sudah diolah badan sel menuju sel saraf lainnya melalui sinapsis. Akson
dilindung oleh selubung meilin. Selubung ini berupa selaput berbahan lemak
berfungsi melindungi akson dari kerusakan.
 Sel Schwann
Pada beberapa vertebrata, akson pada sel sarafnya ini diselubungi oleh sel
schwann. Sel schwann merupakan sel penyokong akson yang berfungsi
menyediakan suplai makanan bagi metabolisme akson dan juga membantu
regenerasi akson. Antara satu sel schwan satu dengan sel schwann lainnya
terdapat pengubung berfungsi untuk mempercepat pengiriman (transmisi)
impuls menuju sinapsis. Penghubung ini bernama nodus rainver.
 Sinapsis
Sinapsis ialah ujung dari akson yang berfungsi untuk meneruskan impuls
menuju ke neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron ini akan terhubung
dengan dendrit dari neuron lainnya. Transmisi impuls dilakukan dengan
mengeluarkan bahan kimia yang bernama neurotransmitter sebagai impuls
baru bagi dendrit di neuron lainnya.

Fungsi

 Menerima Rangsangan
 Mengolah Rangsangan
 Memberikan Tanggapan
9. Keterkaitan struktur dan fungsi:
a. Eritrosit

Struktur membran dari eritrosit terdiri dari 50%protein yaitu protein spektrin,
ankirin, dan ben 3. Ketiga protein itu berfungsi untuk membuat eritrosit berbentuk
bikonkaf dan berfungsi sebagai mengedarkan oksigen didalam tubuh.
b. Leukosit
Leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi
untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat
bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis.

c. Trombosit (SISTEM PEREDARAN DARAH)


Trombosit adalah sel tak berinti yang diproduksi oleh sumsum tulang, yang
berbentuk cakram dengan diameter 2-5 μm. Trombosit dalam darah tersusun atas
substansi fosfolipid yang berfungsi sebagai faktor pembeku dan menghentikan
perdarahan.

10. Struktur dan fungsi organ reproduksi wanita (SISTEM REPRODUKSI)


Struktur
 Vagina
saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat
mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
 Serviks
struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina.
 Saluran telur atau Tuba Fallopi atau Oviduk
Terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk
memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur
dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau
pembuahan.
 Indung telur
Merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur
atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu
estrogen dan progesteron.
 Rahim
Berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel
sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta.

Fungsi

 Memproduksi sel telur dan tempat pembuahan. Ovarium (indung telur)


menghasilkan sel telur (oosit). Sel telur ini akan diangkut menuju tuba falopi,
yaitu tempat pembuahan dengan sperma. Saat pembuahan berhasil, maka akan
pindah ke lapisan rahim yang akan menebal.
11. Deskripsikan masing-masing tahapan respirasi sel dan hasil yang diperoleh pada masing-
masing tahapan. (METABOLISME-KATABOLISME)
 Glikolisis
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa (senyawa dengan 6 atom karbon)
menjadi asam piruvat (senyawa dengan 3 atom karbon). Proses glikolisis terjadi
di sitoplasma dalam dua reaksi yaitu endergonik (membutuhkan ATP) dan
Eksergonik (menghasilkan ATP).

1. Tempat terjadi glikolisis: sitoplasma


2. Substrat : 1 molekul glukosa
3. Hasil tahapan glikolisis: 2 ATP (pada keadaan normal) atau 3 ATP (pada
keadaan sedang aktif tumbuh/stres), 2 asam piruvat, dan 2 NADH
 Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif adalah proses perubahan piruvat menjadi asetil KoA.
1. Tempat terjadi DO: matriks mitokondria
2. Substrat : 2 asam piruvat
3. Hasil tahapan DO: 2 asetil ko – A, 2 karbondioksida, dan 2 NADH
 Siklus Krebs
Siklus/Daur Krebs disebut juga sebagai daur asam sitrat karena pada tahapan ini
dihasilkan senyawa awal berupa asam sitrat. Tempat berlangsungnya tahapan
siklus krebs berada di dalam matriks mitokondria.
1. Tempat terjadi siklus krebs: matriks mitokondria
2. Substrat : 2 asetil ko – A
3. Hasil tahapan siklus krebs: 2 ATP, 4 CO2, 6 NADH dan 2 FADH
 Sistem Transpor Elektron
Transpor elektron disebut juga sebagai fosforilasi oksidatif adalah tahap
pengubahan NADH dan FADH2 menjadi energi dalam bentuk ATP agar dapat
digunakan oleh tubuh. Tempat terjadinya tahapan transpor elektron berada di
bagian mitokondria, tepatnya di membran dalam (krista) mitokondria.
1. Tempat terjadi transpor elektron: membran dalam mitokondria (krista)
2. Substrat : 10 NADH, 2 FADH2
3. Hasil tahapan transpor elektron: 34 ATP, 6 molekul air (H2O)

12. Buatlah bagan respirasi anaerob fermentasi etanol (METABOLISME)


13. Tuliskan tahapan sintesis protein ( GEN, KROMOSOM, DNA)
 Transkripsi
Transkripsi adalah proses pencetakan RNA oleh DNA. RNA yang terbentuk
dibedakan menjadi tiga, yaitu tRNA, mRNA, dan rRNA. Urutan asam amino akan
ditentukan oleh basa nitrogen yang menempel di rantai mRNA. Transkripsi
terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan
terminasi (pengakhiran).
Tahapan Proses Transkripsi
1. Ikatan heliks DNA akan dibuka oleh enzim RNA polimerase dan terbentuk
salinan informasi genetik dari DNA. Tempat untuk menempelnya RNA
polimerase pada DNA disebut sebagai promoter. Promoter berfungsi
untuk menunjukkan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan DNA
cetakan dari dua rantai yang ada. Proses ini disebut sebagai inisiasi.
2. Dua rantai DNA yang terdiri dari rantai cetakan (sense) dan komplemen
(antisense) mulai terpisah. Untuk promoter menempel di bagian rantai
cetakan (sense).
3. RNA mulai dibentuk oleh RNA polimerase dari titik awal promoter dan
bergerak terus di sepanjang rantai cetakan DNA. Akibatnya, heliks DNA
terbuka secara berurutan sepanjang 10 – 20 basa nitrogen. Nukleotida-
nukleotida ini dirangkai dari arah 5’ -> 3’. Proses ini disebut sebagai
elongasi.
4. Basa nitrogen yang dibentuk pada RNA merupakan komplemen basa
nitrogen pada rantai DNA sense, yaitu sebagai berikut.
 Basa T pada DNA untuk cetakan A pada RNA.
 Basa C pada DNA untuk cetakan G pada RNA
 Basa A pada DNA untuk cetakan U pada RNA.
 Basa G pada DNA untuk cetakan C pada RNA.
5. Setelah RNA polimerase mentranskripsi DNA terminator, proses
transkripsi akan berhenti. Proses ini disebut sebagai terminasi.
6. Kemudian, RNA akan lepas dari RNA polimerase. Hal itu mengakibatkan
DNA heliks tertutup kembali.
7. mRNA yang dihasilkan dari tahap transkripsi akan keluar menuju inti sel
ke ribosom.
 Translasi
Translasi adalah penerjemahan kode genetik RNA menjadi urutan asam
amino. Pada tahap ini, akan disintesis polipeptida menggunakan kode genetik
dari mRNA di dalam ribosom oleh tRNA dengan bantuan enzim sintetase
tRNA-aminoasil. Translasi juga terdiri dari tiga proses seperti transkripsi, yaitu
inisiasi, elongasi translasi, dan terminasi translasi.
Tahapan Proses Translasi
1. Molekul mRNA berikatan dengan subunit kecil ribosom di ujung 5’.
2. Translasi diawali dari kodon start, yaitu AUG yang ada pada mRNA.
Lalu, tRNA sebagai initiator yang memuat antikodon UAC akan
membawa asam amino metionin. Asam amino tersebut akan melekat
pada kodon AUG. Ingat, metionin merupakan asam amino awal dalam
sintesis protein.
3. Selanjutnya, asam amino lain akan ditambahkan oleh enzim tRNA-
aminoasil hingga dihasilkan rantai polipeptida lengkap.
4. Translasi semacam itu akan terus berlangsung sampai muncul kodon
stop, yaitu UAA, UGA, atau UAG. Jika muncul salah satu kodon
tersebut, proses translasi akan berhenti.
5. Polipeptida yang terbentuk akan lepas dari ribosom.

14. Seorang peneliti menyilangkan galur murni kacang kapri berbiji bulat warna kuning
(BBKK) dan biji keriput warna hijau (bbkk). Persilangan dilakukan sampai mendapat
keturunan F2 yang menghasilkan biji sejumlah 1200 buah. Secara berurutan, jumlah biji
bulat warna hijau dan biji keriput warna hijau adalah .... (PERSILANGAN DIHIBRID)
15. Pengertian organ homolog (EVOLUSI)
Homologi merupakan salah satu bukti dari adanya evolusi. Homologi adalah kesamaan
pada beberapa spesies yang dihasilkan dari leluhur yang sama. Salah satu contoh
homologi adalah tungkai pada lengan manusia memiliki struktur dan susunan yang sama
dengan sayap burung dan sirip paus, walaupun semua struktur tersebut memiliki fungsi
yang berbeda

Contoh organ homolog

Anda mungkin juga menyukai