Anda di halaman 1dari 25

MODEL AKSARA BALAI ‘OASE’ INKLUSI TUKANG SAPU DAHULU,

JADI ANDALAN DI BUMI BLAMBANGAN PAMONG BELAJAR KEMUDIAN

JATIM BEBAS HARUS

BUTA AKSARA
Edisi I 2016
edisi I tahun
SALAM 2016
REDAKSI

JATIM TUNTAS AKSARA


BUKAN MIMPI

B
ila merujuk data Direktorat Pembinaan Pendidikan Keak­
PEMBINA saraan dan Kesetaraan tahun 2015, angka tuna aksara
Dadan Supriatna usia 15-59 tahun di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencapai
Kepala BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur 5,63% atau setara dengan 1.430.353 jiwa. Angka ini berada di
atas rata-rata nasional sebesar 3,43%. Angka buta aksara Jatim
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB sendiri tergolong dalam kategori kedua sebagai daerah dengan
Eko Yunianto angka buta aksara di kisaran 4,50%-5,9%. Angka tuna aksara
Kasi Informasi dan Kemitraan Jatim ini masih lebih rendah dari Provinsi NTT (5,98%) namun
BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur lebih tinggi dari Provinsi Kalimantan Barat (5,23%).
Tak hanya itu, Jatim “menyumbang” separo dari total kabu­
REDAKTUR PELAKSANA
paten terpadat tuna aksara di Indonesia. Betapa tidak, dari 25 ka­
M. Subchan Sholeh
bupaten terpadat tuna aksara, sebanyak 12 di antaranya ada di
DEWAN REDAKSI Jatim. Atas dasar inilah, Jakarta menetapkan Jatim sebagai salah
Eko Yunianto satu provinsi prioritas dalam percepatan penuntasan buta aksara.
Abdul Muntholib Provinsi prioritas lainnya adalah Jawa Barat. Bagi Jakarta, mem­
Edi Basuki percepat penuntasan buta aksara di Jatim sama artinya dengan
Mukharlis Junizal membereskan 80 persen masalah buta aksara nasional. Jakarta
Lilik Rahajoe Lestari pun menetapkan target percepatan selama dua tahun hingga 2017.
Ary Widyastuti Jakarta memancang target, Jatim siap memenuhinya. Kendati
M. Subchan Sholeh demikian, Jatim menghadapi dilema yang pelik. Ini seiring terbit­
nya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang
REDAKTUR
mengalihkan penuh tanggungjawab pendidikan nonformal dan
Edi Basuki
Mukharlis Junizal
informal (PNFI) ke tangan kabupaten/kota dari sebelumnya yang
Lilik Rahajoe Lestari juga menjadi tanggungjawab provinsi. Peralihan kewenangan ini
Abdul Muntholib secara resmi akan berlangsung pada 1 Januari 2017. Konsekuensi
Ary Widyastuti logisnya, provinsi tak bisa lagi mengucurkan dana APBD untuk
program PNFI khususnya pendidikan keaksaraan. Kucuran dana
DISAIN & TATA LETAK tinggal mengandalkan APBD kabupaten/kota dan APBN.
Didik D. Hartono Menyikapi situasi sulit ini, sejumlah daerah kantong buta aksara
Ahmad Abdul Ghofur di Jatim menyatakan tekadnya untuk tetap mendanai program
keaksaraan hingga tuntas. Di antaranya Kabupaten Pasuruan,
SEKRETARIS REDAKSI
Jember, dan Probolinggo. Tentu Jakarta tak bisa hanya berpangku
Ahmad Abdul Ghofur
tangan membiarkan daerah berjuang sendirian. Dukungan dana
ALAMAT REDAKSI
dan program keaksaraan yang sesuai akan mendukung upaya
BP-PAUD & Dikmas Jawa Timur percepatan penuntasan aksara di Jatim.
Jl. Gebang Putih 10, Sukolilo Di sisi lain, sejumlah daerah menggandeng Balai untuk membe­
Surabaya 60117 rantas buta aksara melalui pemakaian model-model pembelajaran
Telp/Fax : 031-5925972, 5945101/5953787 aksara yang inovatif. Seperti Kabupaten Pasuruan, Jember, dan
Probolinggo. Daerah-daerah ini telah merasakan efektivitas model
LAMAN aksara Balai. Daerah lain mulai menunjukkan minat serupa.
www.bppauddikmas-jatim.id Upaya percepatan tuntas aksara di Jatim ini memang tak semu­
dah membalikkan telapak tangan. Hanya dengan sinergi pusat
dan daerah diiringi pemakaian model aksara inovatif Balai maka
upaya percepatan penuntasan aksara di Jatim dalam dua tahun
akan terwujud. Agar tekad Jatim menjadi provinsi tuntas aksara
bukan lagi mimpi.
Semoga.

bppauddikmas-jatim.id 1
DAFTAR ISI

LAPORAN UTAMA

JEMBER DALAM
4 JAWA TIMUR TUNTAS AKSARA SEGERA 10 SOROTAN, PASURUAN
Zona merah buta aksara Jawa Timur di 12 kabupaten jadi JADI TELADAN
perhatian Jakarta. Target tuntas aksara ditetapkan dalam tempo
dua tahun. Sejumlah daerah menyatakan kesiapannya. Jawa MODEL AKSARA BALAI
Timur tuntas aksara akan terwujud segera. 14 JADI ANDALAN

RAGAM KOLOM WAWANCARA SOSOK


• PUISI PERPISAHAN
KESIAPAN TENAGA
• SEMUA ANAK JUARA
KERJA INDONESIA
DI ERA MEA • DEMI PENDIDIKAN ANAK
EKS TIMTIM
Salah satu karakteristik 36-37
lain TKI yang bekerja di
luar kampung halamannya,
LINTAS BERITA
termasuk di luar negeri,
adalah dependensi. • SERTIJAB NAHKODA BARU
20 28 BP-PAUDNI SURABAYA
• ANGGOTA SWBB UJI

PAUD ISTIMEWA
26 KESUNGGUHAN SANG
KOMPETENSI PAUD
• DIKLAT BUDAYA KERJA
DI TIMUR JAWA MANTAN TUKANG SAPU
• MABI-PIN SAKA WIDYA
PAUD ini adalah tumpuan Mengawali karir sebagai BUDAYA BAKTI DILANTIK
harapan orangtua dengan tukang sapu, Hernawan • PROGRAM UNGGULAN
anak-anak istimewa. kini menjadi Pamong DIKMAS RP605 M
PAUD inklusi zonder biaya Belajar menengah di BP- • STAF BALAI BELAJAR
yang makin mantap seiring PAUD dan Dikmas Jawa ANIMASI
pendampingan tim model Timur. • BALAI GELAR ORIENTASI
PAUD inklusif Balai. TEKNIS PENDATAAN
38-41

2 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

JATIM
BEBAS
BUTA
AKSARA
Separo dari persoalan buta aksara di Indonesia
ada di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Jakarta pun
menetapkan Jatim sebagai prioritas percepatan
penuntasan aksara. Sebab, tuntas aksara di
Jatim akan membereskan 80 persen masalah
Dok. Tim Model
buta aksara nasional. Batung Bingar

WARGA buta
aksara binaan

S
esuai data dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan, PKBM Tunas
Bangsa di
Kemdikbud tahun 2014, Jatim Jawa Timur tercatat se­ Desa Sumber,
bagai provinsi dengan populasi buta aksara tertinggi Kabupaten
sebanyak 1,4 juta jiwa. Tak hanya itu, dari 25 kabupa­ Probolinggo
sedang berlatih
ten terpadat tuna aksara di Indonesia, sekitar separonya atau menulis dalam
12 kabupaten ada di Jawa Timur. Fakta-fakta inilah yang men­ pembelajaran
dorong Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Ke­ keaksaraan yang
memakai Model
setaraan Dr Erman Syamsuddin (59) menjadikan Jawa Timur Batung Bingar
sebagai prioritas penuntasan buta huruf. buatan Balai.
“Kami akan fokus ke dua provinsi, Jawa Timur dan Jawa
Barat. Separo (buta aksara) Indonesia ada di Jawa Timur, tar­
get saya dua tahun ini harus berubah,” ujar Erman saat ber­
bicara dalam sebuah diskusi di BP-PAUD dan Dikmas Jawa
Timur beberapa waktu lalu. buta aksara. Dalam pandangan Erman, kendala “Lima tahun terakhir ini kita le­ “Kalau bisa semua pemerintah kan beberapa petinggi Dinas Pendidi­
Untuk mendukung upaya itu, salah satu daerah di Jatim penuntasan aksara di Madura terkait erat dengan ngah dan lamban dalam merawat ke­ daerah punya kebijakan itu,” tandas­ kan kabupaten yang termasuk daerah
telah menjadi lokasi pencanangan Gerakan Indonesia Memba­ budaya dan agama. aksaraan. Tidak menjadi gerakan,” nya. padat buta aksara di Jawa Timur. Di
ca (GIM) oleh Mendikbud Anies Baswedan. Daerah itu adalah Secara nasional, lanjut dia, tak kunjung tun­ gusarnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bi­ antaranya, Kepala Bidang Pendidi­
Kabupaten Jember. Kota suwar suwir ini dipilih karena jum­ tasnya masalah buta aksara karena hal ini tidak Erman sendiri yakin buta aksara dang PNFI Dinas Pendidikan Provinsi kan Nonformal dan Informal (PNFI)
lah tuna aksaranya terbanyak se-Indonesia. Pada 19 Desember digarap serius atau diperlakukan biasa saja. Pa­ bisa cepat dituntaskan. Syaratnya, Jatim Abdun Nasor (57), menyambut Dinas Pendidikan Kabupaten Jember,
2015, Mendikbud mencanangkan GIM untuk memerangi tuna dahal, pemberantasan buta aksara dari tahun ke daerah melakukan upaya menyeluruh. baik program percepatan tuntas ak­ Ahmad Sudiyono, Pelaksana Tugas
aksara dengan menggalakkan kebiasaan membaca untuk me­ tahun seharusnya makin intensif untuk memper­ Jadi, tak hanya menggarap keaksara­ sara tersebut. Dia yakin program itu (Plt) Kabid Pendidikan Luar Sekolah
numbuhkan budaya baca. cepat penuntasan aksara. Sebab, jika ditunda- an dasar para peserta didik tapi hing­ akan tercapai karena jumlah warga (PLS) Dinas Pendidikan Kabupaten
Selain Jember, Erman juga berencana berkunjung ke Pulau tunda akan makin sulit menuntaskan karena tan­ ga keaksaraan fungsionalnya sebagai buta aksara tersisa sekitar 463 ribu Probolinggo, Priyo Siswoyo, dan Ka­
Madura. Pasalnya, seluruh kabupaten di pulau garam itu padat tangannya kian beragam. bekal mandiri mereka. jiwa saja. Hal serupa juga disampai­ bid PNFI Dinas Pendidikan Kabupa­

4 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 5


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

Kantong 77.893 4 118.968 3 9 60.216


Buta Aksara BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN

di Jawa Timur 2 124.075


SUMENEP

5 77.333
BOJONEGORO 8 PROBOLINGGO
62.675 AntaraNews.com

11 54.378 MENDIKBUD Anies Baswedan (tengah) saat mencanangkan “Jember Membaca” untuk “Gerakan
Indonesia Membaca” pada 19 Desember 2015 lalu.
SITUBONDO
ya tidak akan sinkron. Kalau ditanya­ an UU 23/2014 ini juga berdampak
12 55.365 kan ke BPS, ‘Bagaimana agar hasil
kerja kami diakui?’, mereka jawab,
pada dihapusnya Bidang PNFI di Di­
nas Pendidikan provinsi. Selanjutnya
BANYUWANGI
tunggu nanti tahun 2020 saat sensus tugas-tugas Bidang PNFI dialihkan
penduduk. Menurut BPS, ini sudah ke unit kerja baru yang akan diben­
metodenya, jadi tidak ada titik temu,” tuk yakni Bidang Pendidikan Khusus-
papar Sudiyono dengan gusar. Layanan Khusus (PK-LK).
Mediksi/Didik D. Hartono Alih-alih berpolemik berkepan­ Terkait hal ini, Nasor meminta
SUMBER: Buku Peta jangan dengan BPS terkait data, Sudi­ pusat menyediakan solusi. Dia meng­
Sebaran Penduduk
Tuna Aksara Usia 15-59 yono lebih memilih untuk fokus pada usulkan agar pusat memberi lebih ba­
Tahun Per Provinsi dan
Kabupaten/Kota se-
TUBAN 10 MALANG 6 PASURUAN 7 JEMBER 1 program penuntasan aksara. Dia tetap nyak dana program keaksaraan ke
Indonesia, Direktorat
Pembinaan Pendidikan
58.038 72.412 64.982 164.346 berpegang pada data Dinas Pendidi­
kan yang dikumpulkan dari jenjang
kabupaten. Namun, jika pusat masih
ingin melibatkan provinsi, dia menya­
Keaksaraan dan pemerintahan terbawah yaitu desa. rankan agar dana program keaksara­
Kesetaraan, 2016. “Kalau terus berpolemik soal data, an dititipkan melalui Bidang PK-LK
kapan programnya jalan,” tandasnya. atau Sekretariat Dinas Pendidikan.
“Jadi, walaupun bidang PNFI pro­
ANGGARAN KEAKSARAAN vinsi sudah dihapus karena UU 23 ini,
ten Pasuruan, Tri Krisni Astuti “...Data BPS masih pakai Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pen­ membenahi metode penghitungannya Di sisi lain, meski mendukung pro­ programnya bisa tetap jalan. Kasihan
Sudiyono mengatakan, Jember se­ didikan. agar datanya akurat. Pasalnya, lanjut
data sensus 5 tahun lalu, gram percepatan penuntasan aksara, warga belajar kalau program (keaksa­
gendang sepenarian dengan target Ja­ Menurut Priyo, perlu ada sinkron­ dia, Dinas Pendidikan terus melaku­ Nasor mengaku posisi provinsi saat ini raan) tidak ada,” tukasnya.
karta tersebut. Sebab, Bupati Jember
padahal dalam 5 tahun ini isasi data antara kedua belah pihak. kan penuntasan buta aksara setiap ta­ dilematis. Ini terjadi pasca terbitnya Untuk hal ini, Sudiyono memasti­
Faida telah mencanangkan penuntas­ kita berupaya melakukan Sebab, BPS masih memakai data lama hun. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Peme­ kan program keaksaraan tetap berja­
an buta aksara dalam tempo dua ta­ penuntasan (aksara) sementara Dinas Pendidikan terus Sudiyono mengaku pernah berko­ rintahan Daerah. Jika sebelumnya lan di wilayahnya. Tahun ini, dia telah
hun hingga 2017. terus menerus. Kalau ini melakukan penuntasan aksara setiap ordinasi beberapa kali dengan BPS pendidikan nonformal dan informal mengajukan Rp 12 miliar di Perubah­
“Bahkan, ini jadi prioritas pertama, tahun. terkait hal ini. Hasilnya, beda data itu
tidak diselesaikan, data (PNFI) menjadi kewenangan provinsi an APBD untuk program keaksaraan.
karena telah masuk dalam RPJM (ren­ “Ini yang perlu diluruskan, karena terjadi karena BPS memiliki metode dan kabupaten/kota, tanggung jawab Rinciannya Rp 9 miliar untuk Pro­
cana pembangunan jangka menengah)
(buta aksara) akan selalu data BPS masih pakai data sensus 5 penghitungan sendiri. BPS menghi­ itu akan beralih ke kabupaten/kota gram Keaksaraan Dasar (KD) dan Rp
Jember 2016-2021. Indikatornya, zero muncul terus.” tahun lalu padahal dalam 5 tahun ini tung data buta aksara dengan sampel per 1 Januari 2017. Provinsi hanya 3 miliar untuk Program Keaksaraan
buta aksara usia produktif,” jelasnya. kita berupaya melakukan penuntasan sementara Dinas Pendidikan memakai mengelola pendidikan menengah dari Usaha Mandiri (KUM).
Krisni juga mendukung target per­ Priyo Siswoyo (aksara) terus menerus. Kalau ini ti­ data riil dari tingkat terbawah yakni SMP sampai SMA serta pendidikan “Usulannya untuk sekitar 20 ribu
cepatan tersebut. Pasalnya, Pasuruan dak diselesaikan, data (buta aksara) desa. Selain itu, BPS menghitung war­ khusus. warga belajar, ditambah 3 ribu lagi
tinggal menuntaskan aksara 6.680 WB Pasuruan akan sejalan dengan target akan selalu muncul terus,” jelas Priyo. ga buta aksara sampai usia 59 tahun “Ini yang menjadi kendala uta­ dari APBN yang sudah jalan. Target
di tahun 2016 ini. Jika target tersebut Jakarta. Bagi Priyo, perlu ada perbanding­ ke atas sedangkan Dinas Pendidikan ma. Apakah mampu daerah membia­ saya tahun ini sebenarnya 25 ribu de­
tercapai, maka jumlah buta aksara Di sisi lain, Priyo dan Sudiyono an data antara kedua pihak un­ hanya pada usia produktif 15-59 ta­ yai (sendiri) hanya mengandalkan ngan harapan ada tambahan ang­garan
yang akan digarap pada tahun 2017 mengeluhkan perbedaan data jum­ tuk mendapatkan data yang akurat. hun. APBD?,” ungkapnya. dari APBD provinsi, tapi karena un­
tinggal 324 jiwa. Jadi, tuntas aksara lah warga buta aksara antara Badan Sudiyono menegaskan, BPS perlu “Kalau begini dasarnya, selaman­ Nasor menambahkan, penerap­ dang-undang baru itu, dari provin­

6 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 7


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

si tidak ada (anggaran) sama sekali. melek aksara, juga untuk pengurang­
Kalau 23 ribu ini tercapai, sudah luar an angka putus sekolah di tiap jen­
bia­sa,” urainya.
Hal serupa disampaikan Kepala Buta Aksara jang, dan program kesetaraan untuk
mereka yang telah melek aksara,” pa­

Jawa Timur
Seksi PLS Dinas Pendidikan Kabupa­ par Nasor.
ten Probolinggo Massajo. Dia menga­
takan, pihaknya telah mengalokasi­ Peringkat Jawa Timur PERAN BALAI
kan anggaran program keaksaraan
dasar (KD di APBD) untuk dua ta­
hun ke depan. Untuk tahun 2016, lan­
Dalam Angka sebagai provinsi terpadat
buta aksara di Indonesia.
Tak hanya mendorong daerah,
Erman juga meminta Balai ikut tu­
run tangan dalam percepatan penun­
jut dia, Probolinggo mengalokasikan tasan aksara di Jatim. Untuk itu, dia
dana APBD sekitar Rp 1,1 miliar un­ meminta Balai agar mengerahkan
tuk program KD bagi 3.000 warga be­ Pamong Belajar untuk mendampingi
lajar (WB) sedangkan 1.500 WB lain­
nya ditanggung oleh APBN. Alhasil,
hingga akhir tahun 2016, Probolinggo
1.430.353
Jumlah penduduk buta aksara
program penuntasan aksara di 12 ka­
bupaten tersebut. Erman juga memin­
ta Balai segera menggelar rapat koor­
menargetkan jumlah penyandang buta dinasi dengan 12 kabupaten serta
Dok. Tim Model Batung Bingar di Jawa Timur.
aksara tersisa 20.451 jiwa. WARGA buta aksara binaan PKBM Tunas Bangsa di Ds. Sumber, Kec. Sumber, Kab. Probolinggo organisasi terkait seperti Forum Tutor
“Kalau memungkinkan, kami coba berlatih menulis dalam pembelajaran keaksaraan memakai Model Batung Bingar buatan Balai. Keaksaraan, Forum TBM, dan Forum

974.384
ajukan lagi tambahan anggaran untuk Komunikasi PKBM. “Ini penting un­
6.000 orang saat perubahan APBD,” nai APBN sebesar Rp 903 juta. Total mang didorong banyak, tinggal APBD tuk membangun si­nergi dalam penun­
tandasnya. warga buta aksara di Pasuruan hingga provinsi dan kabupaten untuk me­ tasan aksara,” katanya.
Hingga akhir tahun 2015, jumlah tahun 2015 tinggal 7.004 orang. Jika nyiapkan dana untuk KUM dan kese­ Erman juga menyoroti penerapan
Jumlah penduduk perempuan
buta aksara di Probolinggo mencapai target penuntasan aksara tahun 2016 taraan sebagai lanjutannya,” tukas­ model Batung Bingar buatan Balai
tuna aksara di Jawa Timur,
24.951 orang. Fokus garapan diarah­ tercapai, maka jumlah buta aksara nya. “Kalau KUM dan kesetaraan ini dalam penuntasan buta aksara di Pa­
lebih banyak 4,6%
kan pada tiga kecamatan terpadat tersisa 324 jiwa. bisa dikeroyok ramai-ramai dananya suruan. Dia menyarankan Balai untuk
dibandingkan penduduk
buta aksara yaitu Tiris, Bantaran, dan Dalam konteks ini, Erman menu­ oleh daerah. Untuk pelatihan kete­ mengkaji ulang model tersebut agar
laki-laki tuna aksara.
Krucil untuk segera dituntaskan. turkan, pusat telah menyiapkan alo­ rampilan, fungsi­ onalnya bisa dari bisa dipakai di daerah-daerah lain.
Krisni menuturkan, Pasuruan me­ kasi anggaran untuk program KD. anggaran Dinas Tenaga Kerja, Dinas “Perlu kajian untuk penyesuaian
Koperasi dan UKM, atau lainnya.”

3
netapkan 6.680 WB sebagai sasaran Namun, dia meminta daerah juga ber­ model Batung Bingar dengan daerah
Jumlah kabupaten dengan
pemberantasan buta aksara di tahun kolaborasi dengan menyiapkan angg­ Bagi Erman, program KUM ber­ yang akan memakainya. Misalnya Ba­
penduduk buta aksara
2016. Sebanyak 5.000 WB dibiayai de­ aran untuk program keaksaraan usaha peran penting dalam menjaga motiva­ tung Bingar plus. Harus ada variasi-
terbesar di Jawa Timur yaitu:
ngan dana APBD sekitar Rp 3 miliar mandiri (KUM) dan pendidikan kese­ si belajar peserta didik. Sebab, warga variasinya juga,” tandasnya.
untuk Program KUM. Sisanya, seba­
nyak 980 WB untuk Program KUM
taraan bagi peserta yang telah melek
aksara.
belajar mendapat bekal keterampilan
untuk merintis usaha mandiri.
164.346 Jember Di samping itu, Erman mendesak
Balai mengkaji model pembelajar­
dan 700 WB untuk Program KD dida­ “Anggaran pusat untuk KD me­ “Untuk Jawa Timur, yang digerak­
kan harus fungsionalnya, di program
124.075 Sumenep an keaksaraan yang berdasar bahasa
ibu dan untuk suku terasing atau ma­
KUM,” tandasnya.
Di sisi lain, Nasor mengungkap­
118.968 Sampang syarakat terpencil. Menurut dia, dua
jenis model ini dibutuhkan mengingat
kan, pihaknya telah menetapkan tiga mayoritas warga buta aksara di Jawa
daerah prioritas penuntasan aksara. Timur hanya bisa berbahasa Madura
Dua daerah di kawasan tapal kuda serta sebagian merupakan warga suku
atau bagian timur yaitu Kabupaten terasing.
Situbondo, dan Bondowoso serta Ka­ “Harus bisa dekatkan bahasa Ma­
bupaten Sampang di Pulau Madura. dura dengan bahasa Indonesia, dan
Nasor menuturkan telah menggan­ bisa dipakai untuk Suku Tengger atau
deng sejumlah organisasi masyarakat

12 5,63
Samin,” tandasnya.
seperti Muslimat, Aisyiyah, PGRI, dan
Jumlah Jumlah persentase
Jika semua pihak bersinergi, dia
Badan Kerjasama Organisasi Wanita
kabupaten angka tuna aksara
yakin target percepatan penuntasan
(BKOW) setempat untuk mendukung
terpadat di Jawa Timur,
aksara itu bisa tercapai. “Kalau 2017,
program penuntasan aksara di tiga
buta aksara melampaui
Jawa Timur tuntas aksara, maka 80
kabupaten itu.
di Jawa rata-rata nasional
persen persoalan buta huruf nasional
“Kami coba maksimalkan kerjasa­
Timur. sebesar 3,43%.
tuntas,” pungkas Erman.
ma dengan kabupaten dan organisasi
mediamadura.com Mediksi/Didik D. Hartono
WARGA tuna aksara di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tengah mengikuti pembelajaran mitra ini. Selain untuk percepatan SUMBER: Buku peta sebaran penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun per provinsi dan kabupaten/ (M. Subchan Sholeh)
keaksaraan. kota se-Indonesia, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2016.

8 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 9


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

JEMBER DALAM SOROTAN,


“Kami memilih mencanangkan
Gerakan Membaca di Jember kare­ PERBANDINGAN PROGRAM PERCEPATAN PENUNTASAN AKSARA
na angka buta aksara di Jawa Timur

PASURUAN JADI TELADAN


KABUPATEN KABUPATEN
mencapai 1,4 juta jiwa dan terbanyak
berada di Kabupaten Jember,” kata
PASURUAN TARGET WAKTU JEMBER
Anies dalam sambutannya saat itu se­
3 Tahun (2014-2017) 2 Tahun (2016-2017)
perti dikutip kantor berita Antara.
Anies mengungkapkan, banyak JUMLAH SASARAN
warga Jember yang bisa membaca
huruf Arab, namun mereka belum 37.531 Orang 40.698 Orang
bisa membaca huruf latin. Dia ber­
USIA SASARAN
harap semua pihak berperan dalam
GIM agar program itu tak hanya men­ 15-59 Tahun 15-59 Tahun
jadi program pemerintah saja.
“Saya berharap seluruh guru, ma­ TARGET SASARAN
hasiswa, dosen, dan warga yang su­
dah melek huruf dapat menyukseskan 16.173 Orang (2014) 23.500 Orang (2016)
Gerakan Indonesia membaca dengan 17.500 Orang (2015) 17.198 Orang (2017)
membantu warga yang buta aksara 3.852 Orang (2016)
untuk bisa membaca. Paling tidak
satu orang bisa membuat satu warga ANGGARAN
buta aksara bisa membaca,” jelasnya.
Terkait hal ini, Kepala Bidang Rp1,3 Miliar Rp16,57 Miliar
Pendidikan Nonformal dan Informal • 1,1 Miliar APBD Pasuruan 2016 • 15 Miliar APBD Jember
(PNFI) Dinas Pendidikan Kabupaten • 252 Juta APBN • 1,5 Miliar APBN
Jember, Ahmad Sudiyono mengung­
kapkan, banyaknya warga buta ak­ Rp6,3 Miliar
sara itu karena perbedaan data an­ • 3,6 Miliar APBD Pasuruan 2015
tara BPS dan Dinas Pendidikan. Dia • 1,8 Miliar APBD Jatim
menjelaskan, penyandang buta aksara • 900 Juta APBN
di Jember tinggal 40.698 orang de­ngan
rentang umur 15-59 tahun. Mereka ini Rp5,7 Miliar
merupakan sasaran pendidikan keak­ • 3,6 Miliar APBD Pasuruan 2014
saraan sesuai program pusat. • 1,62 Miliar APBD Jatim
Dok. Tim Labsite Batung Bingar
“Di atas usia itu (59 tahun) ada • 540 Juta APBN
WARGA tuna aksara di Desa Langkap, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember sedang mengikuti pembelajaran keaksaraan yang menggunakan Model
Batung Bingar buatan Balai. 103.474 buta aksara yang memang ti­
dak pernah tersentuh program (keak­ WILAYAH SASARAN

M
saraan) karena bukan sasaran tapi ini
asalah buta aksara masih populernya perhelatan Jember Fash­ setelah Rio de Janeiro, Brasil. 24 Kecamatan 31 Kecamatan
tetap dihitung oleh BPS karena me­
meng­hinggapi sepertiga ka­ ion Carnival (JFC). Inilah wajah Jem­ Di balik gemerlap JFC dalam berb­
todenya seperti itu,” ujarnya.
bupaten di Provinsi Jawa ber hari ini. agai busana yang ditampilkan, Jember PENCAPAIAN
Meski begitu, Sudiyono tak akan
Timur. Dari 12 daerah ter­ Acara tahunan yang digagas Dy­ ternyata menyimpan persoalan sum­
memperpanjang polemik soal data
padat, Jember menjadi sorotan karena nand Faris (53), seorang perancang ber daya manusia yang krusial. Jum­ • Peringkat Indeks • Anugerah Aksara
dengan BPS. Baginya, lebih penting
populasi buta aksaranya menempati busana kelahiran Desa Garahan, Ke­ lah warga buta aksaranya me­nempati Pembangunan Madya (2008),
untuk menjalankan program penun­
urutan pertama se-Indonesia. Sebalik­ camatan Silo, Jember, sejak tahun ranking pertama se-Indonesia. Data
tasan aksara sesuai usia sasaran yang
Manusia (IPM) di Jawa • Anugerah Aksara
nya, Pasuruan menjadi teladan karena 2001 itu, telah menjadi sorotan du­ Badan Pusat Statistik (BPS) tahun Timur naik dua tingkat
totalitasnya menuntaskan buta aksa­ nia. Tampilan parade busana unik nan 2014 mencatat ada sekitar 167.118
ditetapkan pusat. Apalagi Bupati Pratama (2012)
Jember Faida menghendaki penuntas­ ke posisi 27 (2013)
ra. spektakuler oleh ratusan peragawan warga Jember yang buta huruf. Fakta
an buta aksara selesai dalam dua ta­ • Anugerah Aksara
Kabupaten yang berjarak 198 Ki­ dan peragawati di catwalk berupa ja­ ini yang membuat Kementerian Pendi­
hun atau hingga tahun 2017.
lometer (Km) dari Surabaya ini, telah lan raya sejauh 3,6 Kilometer (Km) itu dikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Pratama (2015)
Untuk mencapai target itu, Sudi­
lama populer sebagai kota suwar-su­ berhasil menarik perhatian para wisa­ ikut turun tangan. Akhir tahun 2015, Mediksi/Didik D. Hartono
yono telah mengajukan anggaran pro­
wir. Penganan khas mirip dodol yang tawan. Mereka tak hanya datang dari Mendikbud Anies Baswedan menyem­
gram keaksaraan untuk 25 ribu war­ 3.000 dari APBN. Namun, seiring per­ tentang Pemerintahan Daerah, maka
terbuat dari tape singkong. Dalam berbagai kota di Indonesia tapi juga patkan hadir untuk mencanangkan
ga dari berbagai sumber pendanaan. alihan kewenangan PAUD dan Dik­ target itu harus direvisi. Jumlah sasar­
satu setengah dekade terakhir, juluk­an dari berbagai negara. Gelaran JFC ini Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di
Sebanyak 20 ribu dari APBD Jember, mas dari provinsi ke kabupaten/kota an menjadi 23.500 warga.
itu berangsur bergeser menjadi kota pula yang menasbihkan Jember seba­ kabupaten di wilayah tapal kuda Jawa
2.000 dari APBD Provinsi Jatim dan sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2014 “Target saya tahun ini (2016) se­
karnaval. Ini tak terlepas dari makin gai kota karnaval dunia nomor dua Timur itu.

10 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 11


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

benarnya 25 ribu dengan harapan ada dalam tempo dua tahun sudah seki­
anggaran dari APBD provinsi. Karena tar 90% warga yang berhasil dibebas­
undang-undang baru itu, nggak ada kan dari buta aksara. Kesungguhan
sama sekali dari (APBD) provinsi. Al­ Bupati Irsyad dalam menyelesaikan
hamdulillah, pusat kasih 3.500. Jadi, masalah buta aksara ini pun menu­
dari target awal memang tidak ter­ ai apresiasi Jakarta. Dalam Puncak
penuhi,” tambahnya. Peringatan Hari Aksara Internasional
Jika target tahun 2016 tercapai, (HAI) tingkat nasional di Kabupaten
Sudiyono optimistis Jember bisa tun­ Karawang, Jawa Barat pada Okto­
tas aksara tahun 2017 karena sisa sa­ ber 2015 silam, Bupati Irsyad diganjar
saran tinggal sedikit. penghargaan Anugerah Aksara Prata­
Secara terpisah, Direktur Pembina­ ma dari Mendikbud Anies Baswedan.
an Pendidikan Keaksaraan dan Kese­ Bagi Erman, semangat kepala dae­
taraan Ditjen PAUD dan Dikmas Er­ rah seperti ini menjadi faktor utama
man Syamsuddin (59) menyatakan dalam keberhasilan pemberantasan
dukungan pihaknya terhadap upaya buta aksara. “Buat kita, yang penting
penuntasan aksara di Jember. Dok. PKBM Asy Syifa Jember komitmen bupati menuntaskan (ak­
“Kita akan melihat juga berapa du­ PEMBELAJARAN keaksaraan yang diselenggarakan PKBM Asy Syifa di wilayah Kecamatan sara). Ter­lepas mereka mampu atau ti­
Sumberjambe, Jember.
kungan (anggaran) pemda. Pasti kita dak, saya pikir semangatnya itu, dan Mediksi/Dwi Jaya Prasetito
WARGA belajar keaksaraan binaanTim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan saat mengikuti
tambah, tidak mungkin kita kurangi. kita akan dukung terus,” tandas Er­ cerdas cermat aksara di pendopo Kabupaten Pasuruan, akhir tahun 2014 lalu.
dengan KD, supaya (peserta didik)
Cuma untuk menambahnya, kita ha­ man.
termotivasi belajar terus,” tandasnya.
rus bersinergi dengan kebijakan da­ Tentang totalitas kepala daerah yang disingkat Gerat. Dia menambah­ dia, seluruh pihak di tiap jenjang pe­
Harapan Erman tersebut seperti­
erah,” ujarnya. dalam pemberantasan buta aksara, kan, Gerat ini tak jauh beda dengan merintahan dilibatkan melalui pem­
nya belum terwujud di tahun 2016.
Erman berharap Jember menerap­ Sudiyono menyatakan, Bupati Jember program sebelumnya yaitu “Program bentukan satuan tugas (satgas). Di
Pasalnya, dari total Rp 12 miliar ang­
kan anggaran berimbang untuk pro­ Faida tak jauh berbeda. Dia meng­ Gugur Gunung” karena tetap bertum­ level desa, Satgas Gerat dipimpin ke­
garan program keaksaraan di APBD
gram Keaksaraan Dasar (KD) dan ungkapkan, Bupati Faida telah men­ pu pada mobilisasi masyarakat. Gugur pala desa, camat pada level berikut­
Jember, sekitar 70 persen didomina­
Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). canangkan Jember bebas buta aksara Gunung adalah program pemberan­ nya dan Sekretaris Daerah (Sekda) di
si anggaran program KD dan sisanya
Tujuannya, agar peserta didik termo­ sebagai prioritas pertama. Indikator­ tasan buta aksara dengan melibatkan tingkat kabupaten.
untuk program KUM (lihat infogra­
tivasi untuk terus belajar karena pas­ nya, adalah penetapan target nol buta berbagai pihak. Dari pesantren, guru Berkaca pada kesungguhan Pasu­
fis di halaman 11). Di sisi lain, Er­
ca program KD mereka berpotensi me­ aksara pada usia produktif (15-59 ta­ sampai tentara. ruan dan Jember, Erman berpendapat,
man menilai, salah satu kunci sukses
ningkatkan kesejahteraannya melalui hun) di dalam rencana pembangunan “Gerat ini hampir sama dengan pemberantasan buta aksara memang
penuntasan buta aksara adalah keter­
wirausaha yang dirintis dalam pro­ jangka menengah (RPJM) Jember ta­ Gugur Gunung. Tetap menggerakkan harus dilihat sebagai sebuah gerakan
libatan semua pihak terkait di daerah.
gram KUM. hun 2016-2021. masyarakat. Basisnya masyarakat. In­ masif. Khusus Jember, dia yakin dae­
Dia mencontohkan totalitas Kabupa­ Mediksi/M. Subchan Sholeh
“Kelemahan kita selama ini begini, Demi mencapai target tersebut, dividu atau organisasi, pokoknya se­ rah ini mampu mempercepat pember­
ten Pasuruan dalam memberantas SUDIYONO.
keaksaraan dasar kita mampu. Misal­ lan­
jut Sudiyono, Jember meluncur­ mua komponen pokoknya,” ujarnya. antasan buta aksara.
buta aksara.
nya, Jember 5.000 (orang), paling un­ kan Program Keaksaraan Terpadu Dalam program Gerat ini, lanjut “Potensi Jember itu luar bia­sa. Ta­
Pada Januari 2014, Bupati Pasuru­ deng Balai untuk menerapkan model
tuk KUM-nya kita bantu 1.000 sampai man bacaan lumayan bagus, pesan­
an Irsyad Yusuf mencanangkan pro­ keaksaraan akseleratif inovatif, Ba­
2.000, itu paling tinggi. Jarang yang trennya hebat. Itu kalau digerakkan
gram percepatan pemberantasan buta tung Bingar, akronim dari baca, tulis,
5.000 KD, 5.000 KUM. Harusnya me­ lagi, saya yakin bisa cepat pemberan­
aksara. Bupati Irsyad menargetkan hitung, bicara dan dengar. Kerjasama
mang (anggaran) KUM-nya itu sama tasannya,” ucapnya.
Pasuruan tuntas aksara dalam wak­ dua pihak yang telah terjalin sejak
tu tiga tahun, tepatnya pada tahun 2012 ini makin ditingkatkan. Jika se­ Erman menaruh harapan be­
2016. Untuk memastikan tercapain­ belumnya model Batung Bingar dite­ sar pada Jember agar berhasil dalam
memberantas tuna aksara. Sebab, ki­
“Buat kita, yang penting ya target itu, Bupati Irsyad memben­ rapkan terbatas di 200 kelompok, kini
sah sukses Jember akan menjadi in­
tuk tim koordinasi lintas instansi. Tim model Batung Bingar telah diterap­
komitmen bupati gabung­an itu bertugas dari jenjang spirasi untuk daerah lain dengan ma­
kan di seluruh kantong buta aksara di
menuntaskan (aksara). kecamatan sampai kabupaten. Tim ini Pasuruan. Untuk menjamin optimal­ salah serupa
Terlepas mereka bertugas menyusun rencana, meng­ isasi penerapan model Batung Bingar, di Indonesia. Kini, Jember me­
mang menjadi sorotan. Kelak waktu
mampu atau tidak, saya awasi, dan mengevaluasi pencapaian Pasuruan meminta tim model Balai
akan menjawab apakah Jember mam­
pikir semangatnya itu, program percepatan pemberantasan mela­tih 1.000 tutor keaksaraan.
pu mengubah dirinya menjadi teladan
buta aksara. Kerja keras dan keseriusan Pasu­
dan kita akan dukung Tak hanya itu, Bupati Irsyad juga dalam penuntasan aksara sebagaima­
ruan untuk menuntaskan buta aksara
terus.” menjamin alokasi anggaran pembe­ pun berbuah manis. Jika tahun 2014, na Pasuruan.
rantasan buta aksara dalam APBD jumlah buta aksara mencapai 37. 531
Erman Syamsuddin selama tiga tahun. Untuk melengkapi orang, pada Februari 2016 jumlahnya
Mediksi/M. Yogie Alambara
ANGGOTA tim model Batung Bingar, Aminullah, saat menyampaikan materi dalam kegiatan
upaya itu, Pasuruan juga menggan­ tinggal 3.852 orang. Artinya, hanya (M Subchan Sholeh, Abdul Muntholib)
“Bimbingan Teknis Tutor Keaksaraan” di Kabupaten Pasuruan.

12 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 13


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

MODEL AKSARA BALAI


JADI ANDALAN
Dok. Tim Model

D
Batung Bingar
emi mendukung program Ia bergantian dengan rekannya yang “Saya bersyukur atas
percepatan penuntasan buta lain seperti Sulaiman Hasan (ketua), WARGA buta
kerjasama dengan aksara binaan
aksara di Jawa Timur, dibu­ serta Aminullah, Yusuf Mualo, dan
tuhkan metode pembelaja­ Suprijatin selaku anggota tim.
Balai karena akan PKBM Armada
Anak Bangsa
ran keaksaraan yang tepat. Model- Dalam pertemuan terbatas pada melancarkan program sedang mengikuti
model aksara Balai yang akseleratif akhir 2015 lalu di Balai, tim model percepatan kami. pembelajaran
keaksaraan yang
dan inovatif menjadi jawabannya. Batung Bingar menyampaikan evalu­ Apalagi Balai banyak menggunakan
Erfan Agus Munif (40), anggota asi penerapan model Batung Bingar Model Batung
memberi kontribusi Bingar di Desa
tim model Baca, Tulis, Hitung, Bicara berdasar sejumlah indikator terhadap
dan Dengar (Batung Bingar) terlihat warga belajar, tutor dan pengelola.
saran, dan pemikiran.” Gajahrejo,
Kecamatan
percaya diri saat memaparkan hasil Pada aspek pemahaman model, tutor Purwodadi,
evaluasi penerapan model keaksara­ dan pengelola lebih baik dibanding Iswahyudi Kabupaten
Pasuruan.
an akseleratif buatan tahun 2012 itu warga belajar. Kisarannya antara
di Kabupaten Pasuruan. Ia sampaikan 60-66%. Pada warga belajar, tingkat
sejumlah pencapaian Batung Bingar pemahamannya beragam. Dari 42- “Secara keseluruhan penyelengga­ Atas saran dan masukan terse­ Batung Bingar walau belum sempat
di hadapan Direktur Pembinaan Pen­ 44%. Meski begitu, warga belajar raan program pendidikan keaksaraan but, tim model berjanji untuk menin­ dilatih.
didikan Keaksaraan dan Kesetaraan mampu lulus saat tes akhir. Sekitar dasar Batung Bingar di Kabupaten daklanjutinya demi penyempurnaan “Akhirnya mereka (tutor) menaf­
Ditjen PAUD dan Dikmas Erman Sy­ 91% warga belajar berhasil memiliki Pasuruan dari responden warga bela­ model Batung Bingar. Terlebih Batung sirkan sendiri dari buku Batung Bin­
amsuddin (59). Erfan tak sendiri me­ Surat Keterangan Melek jar, pendidik, dan pengelola termasuk Bingar telah dipilih sejumlah daerah gar itu. Syukurlah, pemahaman mer­
nyampaikan paparannya. Aksara (Sukma). dalam kategori sangat baik,” jelas Er­ untuk menyelesaikan persoalan tuna eka cukup bagus,” ujar Sudiyono.
Dari aspek penge­ fan saat menutup paparannya. aksara mereka. Selain Pasuruan sejak Erfan menuturkan, dukungan dari
lolaan pembelaja­ Kendati terbilang sangat baik, Er­ tahun 2012, model keaksaraan aksel­ pemangku kebijakan akan membawa
ran, pendidik dan man menyampaikan sejumlah catatan eratif ini juga dipakai oleh Kabupaten pengaruh signifikan dalam keberhasi­
pengelola terpan­ kritisnya sebagai bahan perbaikan di Jember dan Ngawi pada tahun 2013. lan pemberantasan buta aksara. Tan­
tau melakukan masa mendatang. Hal pertama yang Tingkat keberhasilan dan kecepatan pa kesadaran dan tekad serta kerjasa­
semua tahapan disoroti Erman adalah tidak dilaku­ melek aksara yang menjadi alasan ma dengan berbagai pihak mustahil
yang ditetap­ kannya analisa terhadap kemampuan utama Batung Bingar dipilih. program keaksaraan dapat berjalan
kan dalam hitung dan bicara warga belajar. “Bahan ajar itu (Batung Bingar) mulus. Selain itu, pria berkaca mata
pembelaja­ “Padahal, kemampuan ini bisa membuat warga responsif untuk be­ Mediksi/M. Subchan Sholeh minus ini berharap kebijakan Jakar­
fungsional untuk program lanjutan­ lajar aksara dan cepat bisa,” kata Ke­ ISWAHYUDI. ta lebih memberi ruang bagi berkem­
ran Batung
Bingar. nya dalam bentuk program KUM (Ke­ pala Dinas Pendidikan Kabupaten Pa­ bangnya metode-metode pembelaja­
aksaraan Usaha Mandiri, Red),” tan­ suruan Iswahyudi. “Saya bersyukur atas kerjasama ran keaksaraan yang solutif.
dasnya. Dia mengaku telah membuktikan­ dengan Balai karena akan melancar­
Selain itu, dia meminta agar ke­ nya sendiri tatkala mendampingi pe­ kan program percepatan kami. Apa­ BACA DELILA
mampuan hitung dan bicara perlu dit­ mantauan yang dilakukan Ketua Tim lagi Balai banyak memberi kontribusi Baca Delila, model aksara Balai
ingkatkan. Erman juga mengingatkan Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, saran, dan pemikiran,” tandasnya. lainnya juga menuai apresiasi positif.
agar perolehan Surat Keterangan Me­ Lulis Ratnawati Yudi (41). Atas dasar itu, Iswahyudi tak ragu Nama model ini adalah akronim dari
lek Aksara (Sukma) tidak dijadikan “Mereka bisa menulis nama send­ lagi untuk melanjutkan kerjasama bangkitkan motivasi, cantolkan, me­
satu-satunya target dalam pembela­ iri, nama suami, dan mereka spontan dengan Balai hingga 2017. Hal se­ lalui gaya belajar peserta secara au­
jaran keaksaraan dasar. Dia juga me­ maju tanpa ditunjuk ibu bupati,” ung­ rupa disampaikan Kepala Bidang ditori (dengar), visual (lihat), dan kin­
nyarankan agar bahan ajar Batung kapnya bangga. Pendidikan Nonformal dan Informal estetik (lakukan). Model ini sedang
Bingar lebih beragam sesuai lingkun­ Adanya buku Batung Bingar, tam­ (PNFI) Dinas Pendidikan Jember Ah­ diterapkan di Kabupaten Probolinggo
gan belajar peserta. Menurut dia, dae­ bah dia, membuat pembelajaran ak­ mad Sudiyono. Hasil pemantauannya setelah Balai dan Probolinggo menan­
rah bisa membantu pembuatan bah­ sara lebih mudah. Bahkan, dia yakin saat proses pembelajaran menunjuk­ datangani nota kesepahaman (MoU)
an ajar yang variatif lewat dukungan Batung Bingar mampu meningkatkan kan perkembangan menggembirakan. pada awal April 2015 untuk kerjasama
APBD masing-masing. jumlah angka melek huruf sehingga Tingkat melek aksara warga belajar pemberantasan buta aksara.
“Kalau nunggu pusat (APBN), target percepatan penuntasan buta mencapai 80%. Selain itu, para tutor Model ini diterapkan bersamaan
agak jauh dukungannya,” ujarnya aksara pada 2017 dapat tercapai. juga mampu memahami bahan ajar dengan pencanangan “Gerakan Ka­

14 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 15


LAPORAN UTAMA edisi I tahun 2016

Delila berusaha menyentuh modal be­ HASIL EVALUASI


lajar pada diri seseorang secara op­
timal melalui aspek visual, auditori
dan kinestetik. Selain itu, metode ini PENERAPAN MODEL BATUNG BINGAR KAB. PASURUAN
juga memiliki teknik membangkitkan
motivasi belajar orang dewasa dalam
pembelajaran keaksaraan. Sebab,
teknik motivasi belajar orang dewasa
WARGA BELAJAR PENGAJAR
berbeda dengan anak usia sekolah
“Proses motivasi merupakan salah 44,1% 27,8%
satu faktor signifikan bagi ketuntasan
belajar peserta didik keaksaraan, na­ 13,1% 23,3%
mun tidak semua tutor memahami PEMAHAMAN
PEMAHAMAN
atau melaksanakan di kelompok,” un­
0,6% PADA BUKU
gkap pria asal Pacitan itu. MATERI
Padahal, lanjut dia, pemberian mo­
AJAR
42,2% 4,7%
tivasi yang tepat akan mendorong ke­
tuntasan belajar keaksaraan bagi tiap 44,2%
Mediksi/M. Yogie Alambara warga belajar. Untuk meningkatkan
PEMBELAJARAN keaksaraan dasar dengan Model Baca Delila di Desa Kalibuntu, Kecamatan FREKUENSI
Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
keberhasilan metode Baca Delila, Di­ FREKUENSI
SANGAT PAHAM 129
nas Pendidikan meminta perubahan SANGAT PAHAM 19
sistematika bahan ajar sesuai kebu­ PAHAM 135
bupaten Percepatan Pemberantasan PAHAM 12
Buta Aksara (GKPPBA)” oleh Bupa­ tuhan di lapangan. Empat bahan ajar CUKUP PAHAM 40 CUKUP PAHAM 10
ti Probolinggo Puput Tantriana Sari penunjang yakni membaca (1 dan 2), TIDAK PAHAM 2 TIDAK PAHAM 2
di tahun 2015. Model ini diharapkan menulis dan berhitung diminta diga­
bung menjadi satu lantas dirangkai
TOTAL: 306 TOTAL: 43
mampu mendukung upaya Proboling­
go keluar dari sepuluh besar daerah sesuai jumlah pertemuan yang menca­
zona merah buta aksara di Provinsi pai 38 kali. TINGKAT KEMUDAHAN PENERAPAN KOMPONEN
Jatim. Sebab, sesuai data Dinas Pen­ Erman sendiri menyambut baik FREKUENSI %
didikan pada tahun 2014, masih ada apresiasi positif daerah terhadap 0,54%
Sangat mudah (semua naskah) 16 37,2
81.749 warga Kabupaten Probolinggo model-model aksara Balai. Namun,
yang buta aksara. Angka ini mencapai ia juga mengingatkan agar Balai tak PENERAPAN Mudah (2 naskah) 23 53,5
7,4 persen dari jumlah penduduk seki­ cepat berpuas diri. Sebaliknya, Er­ 8,4% HASIL Cukup mudah (1 naskah) 4 9,3
tar 1 juta jiwa. man meminta Balai tetap berperan ak­ PEMBELAJARAN Tidak mudah (tidak ada naskah) 0 0,0
Menurut Kasi Pendidikan Luar tif dalam program percepatan penun­ Total 43 100
Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Ka­ tasan buta aksara. Utamanya, lanjut 72,9%
bupaten Probolinggo, Masajo, Baca Mediksi/M. Subchan Sholeh Erman, dalam memaksimalkan tugas
MASSAJO. inti Balai yakni pengembangan model INDIKATOR KEMUDAHAN
Delila lebih sesuai dengan karakter
penyandang tuna aksara di wilayahn­ pembelajaran. FREKUENSI %
FREKUENSI
ya. Selain itu, Baca Delila memiliki sias menekuni bahan ajar bergambar Erman meminta Balai memilah Model 16 37,2
itu sehingga mereka mudah paham. dan memilih model pembelajaran ke­ 2-4 KEGIATAN 266
beberapa kelebihan seperti bahan ajar Bahan ajar 23 53,5
dengan banyak gambar serta ukuran Ini membuktikan kalau Baca Delila aksaraan yang tepat sesuai kategori 5-7 KEGIATAN 31
8-10 KEGIATAN 0 Buku pintar 4 9,3
tulisan yang mudah dibaca. mudah dipahami oleh tutor dan warga usia warga belajar pada rentang umur
Ani (32), tutor keaksaraan di Desa belajar,” tandasnya. 15-45 tahun dan 45-59 tahun. 10 KEGIATAN LEBIH 2 Total 43 100
Kalibuntu Kecamatan Kraksaan men­ Menurut Sujarno (49), ketua tim “Balai perlu kaji dua hal (model) TOTAL: 299 Sumber: Tim Model Batung Bingar, 2015
gatakan, Baca Delila membuat proses model Baca Delila, keunggulan ini yang menggunakan bahasa ibu, untuk
pembelajaran jadi lebih mudah. Bah­ akan membuat metode yang disusun mendekatkan Bahasa Madura dengan Mediksi/Didik D. Hartono
kan, Ani yang juga guru SD ini pernah timnya mudah dipahami dan diterap­ Bahasa Indonesia serta (model) untuk
menguji Baca Delila dengan metode kan kepada warga buta huruf. suku terasing atau masyarakat terpen­
lain saat proses pembelajaran sebagai “Belum banyak bahan ajar keak­ cil seperti Suku Tengger dan Samin,”
saraan yang dapat diterapkan secara jelasnya. model-model aksara lansiran Balai kan minat serupa. Laksana bola salju Jawa Timur bebas buta aksara segera
perbandingan. Hasilnya, dia merasa
mudah di kelompok belajar, baik un­ Upaya percepatan tuntas aksara di yang akseleratif dan inovatif memba­ yang menggelinding menuruni gunung terwujud.
lebih mudah mengajar dengan Baca
tuk warga belajar ataupun tutor,” ujar provinsi paling Timur di Pulau Jawa wa secercah harapan. Keberhasilan di es, daerah kantong tuna aksara di
Delila. Dia pun memutuskan untuk
Pamong Belajar Madya ini. memang tak semudah membalikkan sejumlah daerah menjadi bukti nyata Jawa Timur yang menerapkan model (M Subchan Sholeh, Im Sodiawati,
terus memakai Baca Delila.
efektivitas model Balai. aksara Balai semakin banyak. Jika ini Lilik Rahajoe Lestari)
“Warga belajar juga terlihat antu­ Dia menjelaskan, metode Baca telapak tangan. Namun, hadirnya
Daerah lain pun mulai menunjuk­ terus berlangsung, bukan tak mungkin

16 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 17


RAGAM edisi I tahun 2016

‘OASE’ INKLUSI
DI BUMI BLAMBANGAN
Bak oase di padang pasir, layanan inklusi di PAUD Cerdas menjadi pelepas dahaga
orangtua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) di bumi Blambangan, Banyuwangi.
Pendampingan Balai melalui penerapan model inklusi tiga tahun silam makin
memantapkan PAUD Cerdas yang sebelumnya berjalan otodidak.

B
erada di pusat kota Banyu­ anak-anak PAUD Cerdas. Mereka lebar dan jabat tangan hangat. Saat
wangi, tepatnya di Jl. Kolo­ meng­ikuti gerak tari para guru di de­ memasuki halaman utama sekolah,
nel Sugiono, Tukang Kayu, pan mereka sambil menggerak-gerak­ tempat anak-anak bermain, hawa
lokasi PAUD Cerdas sangat kan tangan, badan dan kaki. Walau sejuk segera terasa. Semua berkat
strategis. Hanya 5 menit da­ gerakan anak-anak tak selalu sempur­ rindangnya pohon mangga dan nang­
ri pusat pemerintahan Banyuwangi, 5 na, mereka tetap semangat menunjuk­ ka yang menaungi halaman. Di hala­
menit juga dari terminal antar kota kan kebolehannya. Secara kasat mata, man yang teduh tersedia sejumlah alat
antar propinsi, Brawijaya dan 15 me­ mereka seperti anak-anak keba­nyak­ permainan luar ruang seperti perosot­
nit dari stasiun terdekat, Karang­ an. Namun, jika diperhatikan seksa­ an semen buatan sendiri, jungkat-
asem. ma, ada beberapa yang tergolong anak jungkit, dan ayunan.
Riuh rendah suara anak bermain berkebutuhan khusus (ABK). Di dinding sekolah juga tertera
ter­dengar dari luar saat Mediksi tiba Selepas unjuk aksi anak-anak, kalimat motivasi yang menunjukkan
di pintu masuk PAUD Cerdas me­ Patmawati (43), pendiri dan penge­ mengakarnya jiwa pengabdian di hati
dio Mei lalu. Tak dinyana, kedatang­ lola PAUD Cerdas bersama para guru dan jiwa para pengelola dan pendidik.
an Mediksi disambut tari-tarian oleh menyambut Mediksi dengan senyum Salah satunya, “5 Prinsip Pendidik Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
PAUD Cerdas” yang ditempel di tem­ PATMAWATI.
bok pembatas halaman. Lima prin­
sip itu adalah Mencintai dan Meneri­ tama kali diterima di sekolah itu. Di
ma; Anak adalah Anugerah; Pendidik, antara muridnya itu, ada sejumlah
Orangtua dan Lingkungan Sekolah anak berkebutuhan khusus (ABK) se­
adalah Sumber Terbaik bagi Anak; perti tuna rungu dan lambat belajar
Senantiasa Memiliki Harapan; serta (slow learner). Kabar tentang seko­
Anak adalah Mitra dan Sarana Bagi lah Patmawati yang menerima ABK,
Pendidik untuk Mencapai Ridla Al­ berkembang dari mulut ke mulut.
lah SWT. Tepat di samping ruang guru Ditambah lagi, ia menggratiskan bia­
terdapat area multifungsi, pojok baca ya sekolah untuk muridnya. Tak ada
dan musala. uang SPP, uang seragam, uang ge­
PAUD Cerdas berdiri di atas tanah dung, dan sederet iuran lain seperti
keluarga Patmawati. Dia sendiri ber­ pada sekolah kebanyakan. Perempuan
sama suami dan seorang anak memilih yang juga menjadi tutor bimbingan
tinggal di rumah kontrakan, persis di belajar berikhtiar membiayai opera­
belakang sekolah. PAUD yang berdiri sional sekolah dari kocek pribadinya.
sejak 9 April 2008 itu semula dimak­ Ia sisihkan sebagian penghasilannya
sudkan Patmawati hanya sebagai are­ dari bimbingan belajar murid SD yang
na bermain bagi anak-anak di sekitar dikelolanya untuk menghidupi PAUD
rumahnya. Cerdas.
“Agar mereka tak bermain yang ti­ “Saya tidak narik (uang) SPP kare­
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur dak terarah,” ujarnya. na niat awalnya memang gratis, tapi
PINTU masuk PAUD Inklusi Cerdas, Banyuwangi. (Kanan) Anak-anak berkebutuhan khusus di
Hanya sembilan murid yang per­ ada beberapa orangtua yang mende­
PAUD Inklusi Cerdas, Banyuwangi.

20 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 21


RAGAM edisi I tahun 2016

PAKAI MODEL BALAI, TAK LAGI OTODIDAK


B
agi sebagian orang, mendi­ PAUD Inklusif, Danang Setiyono
rikan lembaga pendidikan (51), menerangkan, penerapan Mod­
inklusi tak sesederhana el PAUD Inklusif di PAUD Cerdas
lembaga pendidikan biasa. dibagi dalam dua fase, yaitu penye­
Utamanya perlu ilmu yang mema­ lenggaraan dan pembelajaran.
dai agar para pendidik mampu “Konsep PAUD inklusif sebetul­
menangani ABK dengan baik sem­ nya sudah ada di PAUD Cerdas teta­
bari memaksimalkan potensi me­ pi sesuai kemampuan mereka karena
re­ka. Namun, itu semua tak berla­ memang belum memahami ABK se­
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
ku bagi Patmawati. Tanpa pikir cara utuh,” ujar Danang.
PATMAWATI bersama para anak didiknya di PAUD Cerdas, Banyuwangi. panjang, dia memberanikan diri Dia menambahkan, fase penye­
membuka PAUD inklusi agar da­ lenggaraan merupakan persiapan
pat melayani ABK. Padahal, ia tak untuk fase pembelajaran. Fase ini
sak untuk nyumbang. Akhirnya, di­ yang diterima anaknya. Sang anak
punya secuil pun bekal ilmu men­ dilaksanakan selama satu tahun de­
buat kotak infaq itu buat sumbangan sendiri telah ditangani psikiater dan Dok. PAUD Cerdas
didik ABK. Latar belakang pendi­ KARTIKA WULANDARI, anggota tim Model PAUD Inklusif Balai saat menyampaikan materi tentang
ngan sejumlah materi seperti deteksi
seikhlasnya,” jelasnya. menjalani terapi khusus di ibukota
dikannya adalah sarjana pertani­ anak berkebutuhan khusus di hadapan pengelola dan pengajar PAUD Cerdas, Banyuwangi. dini tumbuh kembang (DDTK) anak,
Itulah awal kotak amal yang ber­ Provinsi Jawa Timur tersebut.
an Universitas Jember. Keikhlasan identifikasi anak, struktur organisa­
ada di depan kelas. Wali murid bebas Jumlah murid pun melonjak men­
dan kepedulian yang telah meng­ Menurut Erma Inayati (49), ang­ ba­nyak murid dari kalangan tidak si, serta rekrutmen. Saat fase penye­
mengisinya sesuai kemampuannya. jadi 140 anak dengan 25 persen atau
gerakkan hati mulianya. gota tim model, informasi tentang mam­ pu sementara lainnya hanya lenggaraan telah siap, barulah ber­
Selain dari kotak amal, biaya opera­ 38 anak di antaranya adalah ABK de­
Patmawati pantang menyerah. PAUD Cerdas diterima dari Yaya­san me­nerima murid kalangan ber­ada. anjak ke fase pembelajaran. Dalam
sional sekolah juga ditopang oleh para ngan berbagai jenis. Autis yang do­
Dia dan para pendidik lantas getol Helen Keller Indonesia (HKI) saat “Tak kalah penting, para pendi­ fase pembelajaran, materi yang di­
donatur yang bersimpati pada sekolah minan sementara sisanya gangguan
menimba ilmu cara menangani mengikuti Diklat Pendidikan Inklu­ diknya mau untuk sungguh-sung­ sampaikan tim model lebih khusus.
ini. perilaku, cerebral palsy, tuna rungu
ABK dari berbagai pihak. Kip­ si. Setelah proses identifikasi dan se­ guh belajar guna memberi pelayanan Dari identifikasi, assessment, ana­lis­
“Alhamdulillah, semua cukup un­ dan keterlambatan bicara (speech de-
rah PAUD Cerdas sampai juga ke leksi dengan sejumlah lembaga seje­ dan menerima kondisi anak,” imbuh is, hingga penyusunan Program Pem­
tuk biaya operasional apalagi para lay). Ironisnya, ungkap Fatmawati, 80
telinga Tim Model Penyelengga­ nis, tim model Balai menjatuhkan Erma yang baru saja meraih gelar belajaran Individual (PPI) bagi ABK.
guru tidak ada yang dibayar. Mereka persen murid ABK yang bergabung ke
raan PAUD Inklusif Balai. Secara pi­lihan kepada PAUD Cerdas. Magister Psikologi ini. Setelah dua tahun menerapkan mo­
semua adalah relawan,” ujar perem­ sekolahnya adalah mereka yang dito­
kebetulan, tim model sedang me­ Erma menjelaskan, PAUD Cerdas Tepat pada tahun 2013, Patma­ del Balai, PAUD Cerdas mulai mera­
puan yang biasa disapa Bu Fat ini. lak di sekolah sebelumnya atau ruju­
nyeleksi sejumlah lembaga PAUD memiliki sejumlah kelebihan diban­ wati menerima ajakan kerjasama da­ sakan dampak positifnya.
Zaman beralih, musim bertukar. kan dari sekolah lain.
inklusi untuk dijadikan lokasi uji­ ding lembaga sejenis. Salah satun­ ri tim Model PAUD Inklusif Balai.
Tak terasa telah sewindu usia seko­ “Jadi, hanya sekitar 20 persen
coba model. ya karena PAUD Cerdas menerima Ketua Tim Model Penyelenggaraan (Bersambung ke hal. 24)
lah ini. Kini, muridnya tak hanya dari (ABK) yang murni ke PAUD Cerdas,”
sekitar sekolah. Bahkan, ada yang be­ katanya dengan nada sedih.
rasal dari Surabaya, yang berjarak 293 Untuk mengelola proses belajar,
Kilometer dari Banyuwangi. Padahal, ada 29 guru yang mendampingi para Selain itu, Patmawati bekerjasama Bagi para orangtua murid, khusus­
Surabaya memiliki bebera­pa sekolah murid. Mayoritas dari mereka adalah dengan tim Model PAUD Inklusi Ba­ nya ABK, PAUD Cerdas bak oase di
inklusi. Ini karena salah satu orang­ mahasiswa dan wali murid yang pedu­ lai pada tahun 2013. Tujuannya untuk padang pasir. Ia memberi penawar
tua murid merasa tidak ada perkem­ li pada pendidikan anaknya. Awalnya meningkatkan kualitas pengelolaan dahaga pada orangtua yang kesulitan
bangan meyakinkan dari pe­nanganan wali murid tersebut hanya mengan­ dan pembelajaran di PAUD inklusi mencari sekolah yang mau meneri­
tar anaknya namun kemudian terta­ miliknya. Saat bermitra dengan Balai ma anak-anak mereka yang spesial.
rik untuk mengajar. Untuk membeka­ itulah, perempuan yang pantang me­ Seperti penuturan Siti Qoyimah saat
“Alhamdulillah, semua li para guru dalam menangani murid nyerah ini serasa diguyur air segar di menceritakan kisah pilu anaknya,
cukup untuk biaya ABK, Fatmawati menggandeng se­ tengah musim panas yang kering. Di Achmad Irham (6). Semula, Irham
operasional apalagi jumlah pihak. Di antaranya Yayasan tengah sepinya kepedulian birokrat bersekolah di PAUD dekat tempat
Matahari dan RSUD Blambangan. setempat, kehadiran tim model Balai tinggalnya di Kecamatan Licin. Dae­
para guru tidak ada Yayasan Matahari memberi bimbing­ membawa mereka ke jendela penge­ rah di kaki Gunung Ijen itu berjarak
yang dibayar. Mereka an dan konsultasi untuk para guru tahuan yang baru tentang pendidikan sekitar 25 Kilometer (Km) dari Kota
semua adalah relawan.” dalam penanganan ABK sedangkan inklusi. Bahwa mendidik ABK tak se­ Banyuwangi. Namun, Irham yang ter­
RSUD Blambangan dalam hal peme­ rumit yang dibayangkan, tetapi me­ golong autis sulit berkonsentrasi bela­
Dok. PAUD Cerdas
Patmawati riksaan gratis dan rujukan bagi peser­ mang perlu arah agar lebih terorgani­ jar sehingga kerap merebut mainan te­ ANDY F NOYA, pembawa acara “KickAndy” di Metro TV saat berkunjung ke PAUD Cerdas,
ta didik yang memerlukan. sasi sehingga memberi manfaat lebih. mannya atau mengganggu temannya. Banyuwangi pada pertengahan tahun 2016 lalu.

22 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 23


RAGAM

PAKAI...
Dari halaman 23.

“Kami jadi tahu bagaima­


na cara mengidentifikasi anak,
sampai taraf assessment, se­
hingga mampu membekali anak
yang berkebutuhan khusus de­
ngan pembelajaran yang tepat.
Semua administrasi menjadi le­
bih rapi dibanding sebelum ada
tim model,” ujar Patmawati.
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
Selama penerapan model ini,
KETUA Tim Model PAUD Inklusif Balai, Danang Setiyono (berdiri, enam dari kanan) dan Erma
Inayati, anggota Tim Model PAUD Inklusif Balai bersama para pengajar PAUD Cerdas, Banyuwangi Erma mengaku tak ada kendala
seusai kegiatan pendampingan berkala. berarti. Ini karena para pendi­
dik PAUD Cerdas benar-benar
Dianggap mengganggu proses belajar hun bersekolah, syahira menunjukkan
mau mengikuti alur model yang
mengajar, seorang guru menganjur­ perkembangan menggembirakan.
dikembangkan.
kan Siti untuk memindahkan Irham “Kalau habis sekolah, anak saya
Patmawati memuji model
ke PAUD Cerdas. bisa cerita kalau ditanya kegiatan­
PAUD Inklusif Balai yang dini­
Dengan berat hati, Siti terpaksa nya di sekolah. Habis diberitahu gam­
lainya lebih sederhana diban­
menuruti saran itu demi kelangsungan bar gajah, terus cerita istirahat dapat
ding prosedur-prosedur terapi
pendidikan anaknya. Jauhnya jarak kue. Kalo dulu, nggak bisa saya tanya
yang sudah ada sehingga lebih
menuju PAUD Cerdas tak memung­ anak saya,” tutur Suryani sambil ber­
mudah diterapkan.
kinkannya hilir mudik setiap hari cucuran air mata.
Pasca kerjasama dengan tim
mengantar Irham sekolah. Ia memu­ Pencapaian anak yang sudah bisa
model Balai, Patmawati dan
tuskan mengontrak rumah di sekitar berkomunikasi dan bertanya cu­ kup
para pendidik PAUD Cerdas
PAUD Cerdas. Enam bulan berlalu, membanggakannya. Bahkan, Syahira
berusaha konsisten menerapkan
Siti mengungkapkan capaian positif yang duduk di Kelas B1 juga mampu
materi yang telah diterima. Kon­
buah hatinya. “Anak saya sekarang menceritakan isi surat dari se­kolah.
sistensi ini yang membuat PAUD
tidak lagi merebut mainan temannya Dedikasi PAUD Cerdas dalam
Cerdas makin dikenal sehing­
dan sudah bisa memanggil ibu,” ujar mengembangkan sekolah inklusi me­
ga kerap dijadikan lokasi studi
Siti sembari meneteskan air mata. nuai apresiasi sejumlah pihak. Salah
banding oleh lembaga sejenis.
Siti juga senang mendapat ilmu satunya dari program “Kick Andy
Walau kerjasama telah ber­
pengasuhan dan terapi untuk anaknya Show” di stasiun televisi Metro TV.
akhir karena tidak adanya pro­
dari PAUD Cerdas. Ia berharap anak­ Pada akhir September 2015 lalu, peng­
gram lanjutan, tim model Balai
nya dapat segera sembuh. Lain lagi asuh acara itu, Andy F Noya berkun­
tetap menjaga komunikasi de­
cerita Suryani, ibu Syahira (6), pe­ jung dan meliput kegiatan di PAUD
ngan PAUD Cerdas.
nyandang cerebral palsy, kelainan cerdas. Tak hanya itu, sebuah bank
“Kami biasanya memanfaat­
permanen pada otak yang mempenga­ swasta menyalurkan bantuan senilai
kan momen bertugas ke Banyu­
ruhi perkembangan motorik dan Rp 70 juta melalui acara tersebut.
wangi sekaligus menyempatkan
postur tubuh. Suryani mengatakan, Atas perhatian dan dukungan yang
mampir ke PAUD Cerdas. Tera­
semula Syahira yang hanya bisa ber­ berdatangan, Patmawati sa­ ngat ber­
sa ada yang kurang bila tak ke
aktivitas di atas kursi roda hendak syukur. Meski begitu, dia masih belum
PAUD Cerdas,” tutur Da­nang.
disekolahkan di SLB. Namun, SLB puas hingga bisa mewujudkan mim­
Danang menambahkan, Mo­
menolak dengan alasan tak memiliki pinya. Dia bermimpi agar PAUD lain
del PAUD Inklusif juga bisa
kelas untuk difabel seperti Syahira. bersedia menerima anak-anak ABK
diterapkan di PAUD inklusi
Buruh pabrik udang yang kebingung­ dengan sukarela. Dia yakin bahwa
lainnya. Syaratnya, para pendi­
an ini lantas memanggil guru privat tidak sulit menangani ABK selama
diknya bersedia belajar sung­
untuk mendidik anaknya. Tak berapa mau menerima dan bersedia belajar
guh-sungguh seperti pendidik
lama, seorang kerabatnya menyarank­ menanganinya.
di PAUD Cerdas.
an untuk menyekolahkan anaknya di
PAUD Cerdas. Saat itu, usia Syahira (Lilik Rahajoe Lestari, (Im Sodiawati)
telah menginjak 5 tahun. Setelah seta­ Im Sodiawati)

24 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur


KOLOM edisi I tahun 2016

KESIAPAN TENAGA KERJA


INDONESIA DI ERA MEA
Oleh: Putu Ashintya Widhiartha*

A
wal tahun 2016 ini pada usia produktif. Diperkirakan tambahan. Pelatihan tambahan ini kompetensi para tenaga kerja dengan untuk bekerja di luar negeri. Tujuan Proficiency Index (EPI) yang
Indonesia dan negara- sampai 50 tahun ke depan populasi berarti juga penambahan biaya dan berbagai program sertifikasi dalam utama mereka adalah negara- dilakukan oleh EF tahun 2013 lalu,
negara ASEAN lainnya penduduk usia produktif ini akan waktu bagi penyedia lapangan kerja. kerangka Standar Kompetensi Kerja negara Timur Tengah dan Asia Indonesia meraih skor 52,74 dan
akan memasuki era terus meningkat hingga di atas 60%. Untuk menjembatani celah Nasional Indonesia (SKKNI). Upaya Timur/Tenggara dengan dua negara menempati kategori menengah.
Masyarakat Ekonomi Walaupun demikian jumlah usia antara keterampilan teknis dengan ini juga telah mendapat sambutan terbesar adalah Malaysia dan Arab Indonesia berada di peringkat 32
ASEAN (MEA). Di era ini akan produktif ini tidak diikuti dengan lulusan sekolah formal pemerintah dari dunia kerja dengan tingginya Saudi. Data BNP2TKI menunjukkan dunia dan juga berada di peringkat
banyak batasan dan proteksi yang kesejahteraan bagi masyarakat. telah berusaha mengarahkan alumni persentase diterima bekerja dari tidak kurang dari 4,3 juta orang ketiga di antara negara-negara
hilang di berbagai sektor antara lain Dari data Bank Dunia sekitar 40% SMP agar memilih SMK . Targetnya para pemegang sertifikat profesi. Indonesia yang resmi bekerja di luar ASEAN setelah Singapura dan
pajak, bea masuk, dan tentu saja penduduk Indonesia hidup dengan adalah jumlah alumni SMA dan SMK Walaupun demikian secara kuantitas negeri, sedangkan yang tidak resmi Malaysia. Peringkat Indonesia masih
sektor tenaga kerja. Di era MEA kurang dari $1,80 per hari. Berdasar memiliki perbandingan 1:1. Hingga sangat tidak berimbang antara bisa mencapai empat kali lipatnya. di atas Thailand, Vietnam, dan yang
negara-negara yang memiliki tenaga laporan International Labour tahun 2014 jumlah ini sudah hampir jumlah pemegang sertifikat profesi Meskipun demikian dari jumlah cukup mengejutkan juga di atas
kerja terdidik dan terampil akan Organization (ILO), Indonesia tercapai dengan jumlah alumni SMK yang hanya bertambah sekitar 10.000 tersebut 75% dari mereka bekerja Philipina. Pengucapan bahasa Inggris
mengambil keuntungan terbesar mengalami kesulitan dalam merespon mencapai 43% dari alumni SMA. orang per tahun dibandingkan sebagai pekerja domestik/ asisten orang Indonesia pun dianggap masih
dalam kompetisi untuk mengisi dunia pemenuhan kompetensi yang Walaupun demikian masih perlu dengan jumlah angkatan kerja yang rumah tangga. mudah dipahami walaupun kadang
kerja di wilayan ASEAN ini. dibutuhkan oleh lapangan kerja. peningkatan terhadap kualitas SMK mencapai jutaan orang. Pada bulan Mei tahun 2015 dengan aksen yang kental dari
Data BPS menunjukkan hingga Ada kesenjangan antara lulusan agar alumni mereka dapat diterima Salah satu karakteristik lain Menteri Tenaga Kerja Muhammad daerah masing-masing. Selain itu
akhir 2013 jumlah angkatan kerja pendidikan formal ataupun pelatihan di dunia kerja. SMK-SMK yang tenaga kerja Indonesia yang bekerja Hanif Dhakiri mengeluarkan ada beberapa karakter tenaga kerja
Indonesia yang memegang ijazah dengan kebutuhan di lapangan kerja. berlokasi di kota-kota besar memang di luar kampung halamannya, kebijakan Indonesia akan Indonesia yang disukai, terutama bagi
tertinggi SD sederajat atau bahkan sudah memiliki termasuk di luar negeri, adalah menghentikan mengirim TKI yang mereka yang bekerja di luar negeri.
tidak tamat mencapai 52 juta jiwa fasilitas dan dependensi. Kenyamanan mereka berprofesi sebagai pekerja domestik Tenaga kerja Indonesia dikenal
(46,93% dari angkatan kerja). Salah satu karakteristik lain tenaga para pendidik di tempat kerja umumnya sangat ke 21 negara. Hal ini dilakukan memiliki perilaku positif antara lain:
Sementara pemegang ijazah SMP kerja Indonesia yang bekerja di luar yang berkualitas bergantung dari komunitas orang setelah eksekusi mati terhadap dua rajin bekerja, patuh, dan tidak terlalu
sederajat mencapai 20,5 juta jiwa kampung halamannya, termasuk di luar tetapi hal yang Indonesia yang ada di sekitarnya. pekerja Indonesia di Arab Saudi. banyak menuntut fasilitas.
(18,5%) dan lulusan SMA sederajat berbeda sangat Walaupun orang Indonesia Negara-negara tersebut adalah: Dengan berbagai kelemahan dan
negeri, adalah dependensi.
17,84 juta jiwa (16,1%). Pemegang mudah ditemui mudah beradaptasi tetapi kinerja Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, kelebihan tenaga kerja Indonesia
ijazah S1 atau lebih tinggi mencapai di SMK yang mereka sering terpengaruh oleh Bahrain, Mesir, Aljazair, Iraq, Iran, seperti dipaparkan di atas, masih
7,57 juta jiwa (6,83%) dan diploma Hasil asesmen dari ILO terletak jauh dari kota atau di daerah komunitasnya. Kecenderungan untuk Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, banyak pekerjaan rumah yang
sejumlah 2,92 juta jiwa (2,63%). menyatakan sistem pendidikan di tertinggal. mudah berpindah tempat kerja Mauritania, Oman, Pakistan, harus dilakukan para pemangku
Sebagai pembanding negara Indonesia kesulitan untuk membekali Di luar sistem pendidikan karena ajakan teman sangat sering Palestina, Sudan Selatan, Syria, kepentingan dalam rangka
tetangga seperti Malaysia memiliki angkatan kerja dengan keterampilan formal pemerintah juga berupaya terjadi. Hal ini terjadi terutama pada Tunisia, Yaman, dan Jordania. meningkatkan kualitas tenaga
total angkatan kerja 13,12 juta atau kompetensi yang sesuai dengan antara lain dengan menyediakan tenaga kerja berusia muda. Kementerian juga merencanakan kerja Indonesia di era MEA ini.
jiwa dengan 7,32 juta jiwa (55,79%) kebutuhan dunia kerja. Pada posisi berbagai pelatihan kerja baik Dengan berbagai permasalahan persyaratan yang lebih ketat pada Kita masih tertinggal dari beberapa
adalah lulusan SMA dan 3,19 juta manajemen menengah hingga atas yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut apakah tenaga kerja penempatan pekerja domestik di negara ASEAN yang lain dalam hal
orang (24,37%) lulusan sarjana/ diperkirakan Indonesia hanya pemerintah semacam Balai Latihan Indonesia tidak memiliki alasan negara-negara Asia Timur dan keterampilan yang dibutuhkan oleh
diploma. Singapura memiliki 3,22 akan mampu memenuhi 56% dari Kerja (BLK) ataupun diserahkan untuk optimis di era MEA ini? Tentu Asia Tenggara. Salah satu bentuk dunia kerja di ASEAN. Walaupun
juta orang pemegang ijazah SMA kebutuhan dunia kerja hingga ke pihak swasta semacam Lembaga saja tidak semua hal yang berkaitan pengetatan adalah audit menyeluruh demikian optimisme juga tetap
(49,9%) dan 29,4% pemegang gelar tahun 2020. Hal ini berarti sisanya Kursus dan Pelatihan (LKP). Upaya dengan kompetensi tenaga kerja pada PJTKI yang beroperasi saat ini. ditumbuhkan mengingat segala upaya
sarjana/diploma.Dari data ini kita berpeluang diisi oleh tenaga kerja ini memang terbukti menghasilkan Indonesia harus diterima dengan rasa Diharapkan dengan meningkatkan yang dilakukan selama ini secara
bisa memahami mengapa tenaga kerja dari luar Indonesia. Tidak hanya di lulusan yang siap kerja tetapi pesimis. Ada beberapa kelebihan yang kredibilitas PJTKI ini keterampilan umum sudah berada pada arah yang
Indonesia sebagian besar bekerja level manajemen celah yang sama jumlahnya terlalu kecil dibandingkan bisa menumbuhkan optimisme bagi tenaga kerja maupun sektor yang benar.
sebagai pekerja kasar, hal ini turut juga terjadi pada level pekerja. jumlah total angkatan kerja yang kita, salah satunya adalah tenaga mereka bidik akan lebih berkualitas.
mempengaruhi kesiapan Indonesia Keterampilan yang dimiliki seringkali membutuhkan pelatihan. kerja Indonesia sudah sangat siap Hal positif lain adalah *) Penulis adalah Pamong Belajar
dalam MEA. belum memenuhi harapan dari para Pemerintah melalui Departemen untuk bekerja di luar negaranya. Tiap kemampuan bahasa Inggris orang BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur
Dari jumlah penduduk Indonesia pengguna tenaga kerja sehingga Tenaga Kerja juga telah berupaya tahun sekitar 700.000 angkatan kerja tenaga kerja Indonesia sebenarnya
yang sangat besar separuhnya berada masih membutuhkan pelatihan meningkatkan pengakuan akan Indonesia meninggalkan Indonesia cukup baik. Dari penelitian English

26 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 27


WAWANCARA edisi I tahun 2016

Untuk tugas-tugas tambahan itu, apa


Nasib manusia seperti roda pedati, sekali ke atas sekali ada honornya?

Hernawan ke bawah. Tak selamanya hidup manusia berada dalam


kesusahan. Selama rajin dan berusaha sungguh-sungguh,
Ada, malah lebih banyak itu
daripada gaji bulanan. Hehehe....
keberhasilan dapat diraih. Kerja keras Hernawan (47)
membuktikannya. Mengawali karir sebagai tukang sapu, ia Memang berapa banyak honor
tambahannya?
kini telah menjadi Pamong Belajar menengah di BP-PAUD dan
Tergantung jumlah pengguna
Dikmas Jawa Timur. (asrama). Rata-rata 45 ribu sampai 50
ribu per bulan. Ada tambahan juga
untuk urusan rumah tangga, Rp 2.500

B
per jamnya.
agaimana awal mula Anda pertama kali bertugas sebagai tenaga
bekerja di Balai? kebersihan?
Berapa lama Anda menjadi tenaga
Tahun ‘90, setelah Awal-awal, jujur saya minder.
kebersihan?
tamat SMA, saya iseng Mau nggak mau, bayangan saya
Itu berjalan kira-kira sampai satu
main ke rumah tante. Di sebagai orang desa, kerja di sini
tahun.
situ, ketemu Pak Naryo (Sunaryo, (kota), paling nggak di angan-angan
sekarang staf Seksi Program, Red). saya, kerjanya enak, pakaian bersih,
Awalnya minder, bahkan sempat ingin
Ada informasi dari Pak Naryo soal di belakang meja. Sempat tiga bulan
keluar tapi Anda bertahan sampai satu
formasi tenaga kebersihan di BPM merasa begitu. Bahkan, ingin keluar
tahun. Apa yang meyakinkan Anda
(Balai Pendidikan Masyarakat, nama karena sempat mutung (putus asa,
untuk tetap bertahan?
lama Balai). Lowongan itu untuk Red). Ya, karena usia masih muda, 18
Yang membuat saya bertahan, ya
menggantikan posisi Pak Sunaryo tahun, gampang terombang-ambing.
Mak Yem, (pegawai) senior yang lebih
yang akan diangkat sebagai PNS. Apalagi kalau ada teman-teman satu
dulu masuk. Kebetulan, satu daerah
Lalu saya diajak Pak Naryo kampung saling kontak, terus tanya
dengan saya. Waktu itu dia masih
menghadap Kasi Program, Pak Sarno. pekerjaan masing-masing. Saya suka
jadi juru masak.
Setelah itu, diterima sebagai tenaga ditawari pindah kerja sama teman.

TUKANG
kebersihan, kalau istilah sekarang Itu juga yang kadang membuat saya
Apa yang dilakukan Mak Yem pada
cleaning service. ingin keluar.
Anda?
Dia sering motivasi saya begini,
Sebetulnya apa saja tugas Anda sebagai

SAPU
Anda langsung menerima tawaran itu?
“Kalau kamu kerja di pabrik, kamu
Ketika ditawari itu dengan gaji 15 tenaga kebersihan?
masih mikir kos dan makan. Di sini
ribu sebulan, sebetulnya nggak mau. Membersihkan kamar, kantor
(Balai), gajimu utuh, bisa nabung.
Tapi, di samping itu (gaji bulanan), utama, sama membantu di ruang

DAHULU
Sudah nggak mikir makan, listrik
ada (uang) tambahan dan lembur, makan. Artinya, tenaga (pegawai)
nggak bayar dan dapat tempat
akhirnya saya terima. tetap sebelumnya, training-nya
tinggal gratis.” Itu yang membuat
memang harus di (tenaga) kebersihan

PAMONG
saya betah karena gaji utuh, dapat
Apa tidak terpikir untuk melamar kerja dulu. Membersihkan kamar-kamar
uang lemburan, makan, dan tempat
di tempat lain yang sesuai dengan kalau ada pengguna, ruang-ruang
tinggal. Saya juga bisa nabung.
jenjang pendidikan SMA Anda? kantor lalu siangnya bantu di ruang
Sejujurnya ada, karena sebelum di makan.
Apa status kepegawaian Anda saat itu?

BELAJAR
sini, saya awalnya bekerja di pabrik
Honorer, wiyata bakti.
sendok Kedawung Industri, bagian Berapa lama jam kerja Anda dalam
produksi. Waktu itu saya di bagian sehari?
Lalu, bagaimana proses Anda hingga
penempatan sendok, jadi meletakkan Jam kerja dari jam 7 pagi sampai
menjadi PNS?

KEMUDIAN
sendok di wadahnya. jam 2 siang, enam hari kerja.
Ketika saya sudah bekerja enam
bulan, ada alih fungsi BPM jadi
Berapa lama Anda bekerja di pabrik Selain itu, apa ada tugas lainnya?
BPKB (Balai Pengembangan Kegiat­
sendok? Ada, lembur untuk urusan kamar-
an Belajar) pada tahun ‘91. Saat
Berjalan enam bulan, sebelum kamar asrama. Misalnya, kebersihan
alih fungsi itu, ada formasi untuk
main ke rumah tante itu. kamar, ganti kunci rusak, lampu
10 orang. Rinciannya, sarjana dua
rusak, terus tukang kebun juga.
orang, D4 dua orang, trus SMEA dan
Anda akhirnya memilih pindah kerja Selain itu, bantu-bantu urusan rumah
STM juga dua orang, SD dan SMP
di Balai sebagai tenaga kebersihan. tangga, kantin. Pokoknya serabutan
satu orang. Lalu, dihitung masa kerja
Nah, bagaimana perasaan Anda saat disini.

28 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 29


WAWANCARA edisi I tahun 2016

PLS, terutama psikologinya. Nah, sangat bersyukur. Saya juga belum


PNF (pendidikan non formal) ini berkeluarga saat itu.
notabene (peserta didiknya) anak-
anak yang bermasalah dari sisi Bagaimana strategi Anda membagi
ekonomi, dan keberuntungan. Kalau waktu untuk kuliah dan bekerja?
saya ambil jurusan itu, bimbingan Kuliah malam hari jam 4 sore
psikologinya akan laku karena sampai jam 9 malam, jadi paginya
nanti akan ketemu anak-anak di masih bisa kerja.
(pendidikan) kesetaraan, sekali-sekali
perlu psikologi. Apa tantangan Anda selama kuliah
dengan biaya pribadi?
Dari mana biaya kuliah Anda? Karena dari biaya sendiri, ya
Kuliah S1 biaya sendiri. Dari gaji harus mengelola biaya hidup sehari-
bulanan dan hasil lembur. hari dengan biaya kuliah. Biaya
kuliah saya sebulan waktu itu, SPP-
Foto-foto: Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
Apa tidak ada bantuan atau beasiswa nya 45 ribu sementara gaji saya 35
HERNAWAN saat memeragakan tugasnya semasa menjadi petugas kebersihan. dari Balai? ribu. Akhirnya, harus lembur-lembur
Tidak ada bantuan dari balai. tadi buat tambahan. Kalau untuk
makan, ya sangat prihatin dan irit.
para tenaga kebersihan, termasuk Tahun berapa Anda mulai kuliah? Surabaya), yang antar daftar ya Pak luar sekolah). Pas mau daftar Anda tidak mencoba mengajukan Saat semester lima, saya harus
saya. Karena masa kerja saya masih Mulai tahun ’94 Totok juga. itu ternyata pas hari terakhir permohonan bantuan biaya kuliah ke ikut ujian negara di Kopertis. (Biaya)
enam bulan, saya terhitung yang pendaftaran, jadi sudah tutup. Balai? itu per mata kuliah 15 ribu. Tapi saat
paling baru. Formasi untuk SD itu Dimana Anda kuliah? Jurusan apa yang Anda pilih? Akhirnya ambil (jurusan) Psikologi Saya tidak mengajukan itu, nilai 15 ribu tinggi sekali. Kalau
akhirnya ditawarkan ke saya karena Di IKIP PGRI Surabaya (sekarang Sebetulnya waktu itu ingin Pendidikan. Kebetulan salah satu permintaan bantuan biaya kuliah ada empat mata kuliah yang harus
nggak ada yang melamar. Formasi SD Universitas PGRI Adi Buana daftar (jurusan) PLS (pendidikan mata kuliahnya masih terkait dengan karena dapat ijin (belajar) saja sudah saya ikuti, berarti saya harus bayar
itu istilahnya pesuruh, golongannya 60 ribu. Padahal bayaran saya 35
I A. Terus saya ajukan (lamaran), ribu. Saya harus kerja keras untuk
lalu saya diminta ikut tes untuk jadi mencukupi biaya kuliah. Lembur di
CPNS.
BAHAN MOTIVASI asrama, cuci pakaian peserta, cuci-
cuci seprai karena tambahan saya
Saat masih CPNS, Anda melanjutkan
pendidikan Anda dengan kuliah di
perguruan tinggi. Apa motivasi Anda?
UNTUK ANAK lebih banyak di situ.

Yang paling memotivasi saya itu


Pak Totok Isnanto (Kasi Dikmas P erjuangan Hernawan dalam meniti karir sembari menimba ilmu tak
ia simpan sendiri. Penyuka tenis meja ini menceritakan semua suka
dukanya kepada kedua buah hatinya, Muhammad Rizky Robby (18) dan
S ejak awal, Hernawan
telah menyadari bahwa
BPM, sekarang Kasi PAUD Dinas perjuangannya melanjutkan
Pendidikan Jawa Timur, Red). Dulu, Anissa Nurfadhilah (14). Bagi penggemar bakso ini, itu adalah caranya un­ pendidikan ke jenjang sarjana
saya masih suka dolan (main) tiap tuk memotivasi anak-anaknya. Hernawan mengaku ingin mengajari anak- dengan biaya pribadi tak akan
akhir minggu. Pak Totok melihat anaknya soal pentingnya kerja keras dan kemauan yang kuat untuk meraih mudah. Dibutuhkan kerja keras dan
kebiasaan saya itu, lalu menyaran­ keberhasilan dalam kehidupan. kesungguhan untuk menuntaskannya.
kan begini ke saya. “Her, kamu lebih “Kalau kita ingin berhasil, hidup ini tidak ada yang enak. Jangan ber­ Hernawan kerap mengambil banyak
baik kuliah saja, daripada duit kamu harap bahwa orang tua ini bisa menyediakan segala sesuatunya,” ucap kerja lembur demi mendapat
pakai foya-foya, habis. Kalau nabung Hernawan serius. penghasilan tambahan. Bahkan
ilmu, Insya Allah kamu bawa mati Tak hanya bercerita soal pengalaman hidupnya bekerja sambil belajar, hingga larut malam seusai kuliah. Ini
dan janji Allah, kalau kamu nabung namun Hernawan juga mengungkapkan dampak keberhasilannya menye­ agar pekerjaannya tak terbengkalai
ilmu, derajatmu diangkat.” lesaikan kuliah. Pencapaian akademiknya ini membuat Hernawan percaya Mediksi/Dok. Pribadi
esok harinya jika ia terlambat
diri untuk meminang Sri Sulistyaningsih, temannya semasa SMP. HERNAWAN bersama keluarga dan ibu mertuanya, Siti Aminah
Akhirnya, saya ikuti dan saya bangun pagi. Di sisi lain, ia juga
langsung kuliah setelah dimotivasi “Saya ceritakan ke anak-anak, dulu saya ini anak sopir angkot, ibu mengikuti saran rekan seniornya,
anak orang kaya. Dengan kerja keras, gigih ingin kuliah, nuntut ilmu set­ sih SMA, ia mengaku akan minder untuk melamar sang pujaan hati.
Pak Totok tadi. Totok Isnanto untuk berpuasa
inggi langit, akhirnya derajat ayah diangkat. Berani melamar ibumu, kare­ “Istri saya paham dengan saya. Mungkin awalnya senang ke saya, ju­
sunah tiap Senin dan Kamis demi
na ayah sekolah,” terang penggemar penyanyi Betharia Sonata dan Dian jur bukan karena cinta, tapi karena kasihan lihat perjuangan saya. Dia
Apa diijinkan oleh Balai? melancarkan kuliahnya. Namun,
Piesesha ini. tahu persis perjuangan saya. Awalnya memang empati saja,” ungkapnya
Ya, saya dapat ijin belajar malang tak dapat ditolak, untung tak
Hernawan tak mampu membayangkan jika dulu dirinya tak melanjut­ sambil tertawa.
dari lembaga. Isi ijinnya bahwa dapat diraih. Saat kuliahnya tinggal
kan pendidikannya ke perguruan tinggi. Jika pendidikan terakhirnya ma­ (M. Subchan Sholeh, Abdul Muntholib)
lembaga tidak keberatan jika saya setengah jalan, Hernawan terancam
meningkatkan ilmu. putus kuliah. Ia sudah absen kuliah

30 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 31


WAWANCARA edisi I tahun 2016

beberapa bulan. Gara-garanya, Berapa lama studi S2 Anda?


ia kesulitan keuangan hingga S2 saya tiga tahun, lulusnya 2010.

HERNAWAN
menunggak pembayaran SPP. Ia
mengaku pasrah dan sempat terbersit Sampai sekarang, sudah berapa banyak
untuk berhenti kuliah. Namun, produk pembelajaran yang telah Anda
kesulitannya terdengar hingga telinga hasilkan bersama tim Anda?
teman-teman sedaerahnya sesama Ada empat kajian, lima model,
perantau di kota pahlawan. Mereka TEMPAT & TANGGAL LAHIR: Blitar, 10 Oktober 1969 dan sepuluh media vokasi dalam
kemudian mendatangi Hernawan bentuk VCD.
untuk memberi semangat agar terus ISTRI ANAK
melanjutkan kuliah. Mereka juga Apa karya Anda yang paling sukses?
Sri Sulistyaningsih (46) 1. Muhammad Rizky Robby (18)
sepakat urunan untuk melunasi SPP Ya jelas (model) SWBB (Saka
2. Anissa Nurfadilah (14)
Hernawan yang belum terbayar. Widya Budaya Bakti). Diakui
Besarnya dukungan dari teman- nasional, direplikasi. Awalnya, dari
teman membuat Hernawan bisa PENDIDIKAN Model Saka Bakti Bina Aksara
melanjutkan kembali kuliahnya. • Sarjana Pendidikan (Psikologi Pendidikan) IKIP PGRI Surabaya yang dibuat Pak Didik (Didik Tri
(1997) Yuswanto), Izal (Mukharlis Junizal),
Mediksi/M. Subchan Sholeh
• Magister Pendidikan (Pendidikan Luar Sekolah) Universitas Negeri Santoso, Mansyur, dan saya. SWBB
HERNAWAN (tengah) dalam kegiatannya sebagai anggota tim pengembang model Balai.
Malang (2010) tinggal menyempurnakan saja.
Berapa lama akhirnya Anda
menyelesaikan pendidikan sarjana? Waktu pramuka tidak masuk PNF
Hampir sama dengan sebelumnya “Saya menganggap RIWAYAT PEKERJAAN (pendidikan non formal), (Model
Dari tahun ’94 sampai lulus tahun karena memang nggak ada orang.
‘98, jadi empat tahun. lembaga ini sebagai • Wiyata Bakti (1989) • Pamong Belajar Pertama (2005) Saka Bakti Bina Aksara) ini tidak
Kurang banyak sekali tenaganya
waktu itu, PNS hanya 15 orang.
rumah kedua saya karena • CPNS (1991) • Pamong Belajar Muda (2009) ditindaklanjuti oleh Balai. Itu saja,
Keputusan Anda untuk kuliah kabarnya saya sudah merasa • Pamong Belajar (2002) lebih persoalan kebijakan, bukan
Cuma saat itu mulai jadi asisten
persoalan substansi. Substansi tetap,
menginspirasi dan memotivasi teman- Pamong Belajar. nyaman. Hubungan tinggal mengubah tingkatannya
teman lain sesama tenaga kebersihan
dengan pimpinan, kawan, RIWAYAT PANGKAT
untuk kuliah juga? Apa tugas Anda sebagai Asisten • Golongan I/a (1991) • Golongan III/a (2001)
Iya, mereka ingin juga (kuliah). dengan tupoksi yang • Golongan III/b (2005)
Saat ini, bagaimana perasaan Anda jika
Pamong Belajar? • Golongan I/b (1995)
Cuma bantu di pengembangan
ada, sudah menyatu • Golongan II/a (1996) • Golongan III/c (2008)
menengok kembali perjalanan karir
Siapa saja mereka? dengan jiwa saya dan saya Anda dari petugas kebersihan hingga
model, buat media. Diajak • Golongan II/b (2000) • Golongan III/d (2015)
menjadi Pamong Belajar bergelar S2?
Ada Nur Ali, Ema Sujalma, Agung identifikasi, ujicoba, membuat merasa hidup ini berarti di Saya menganggap lembaga
Gunawan, Agus Wahyudi, terus Pak instrumen, seperti sekretaris tim lembaga ini...” KARYA ini sebagai rumah kedua saya
Naryo. model begitu.
karena saya sudah merasa nyaman.
Model Pembelajaran
Hernawan Hubungan dengan pimpinan,
Apakah mereka kuliah di tahun yang Anda menjadi asisten untuk siapa? 1. Himpunan Kemakmuran Masjid (2005)
sama dengan Anda? kawan, dengan tupoksi yang ada,
Saya asisten pamong-pamong 2. Saka Bakti Bina Aksara (2006)
Nggak, setelah saya, tahun sudah menyatu dengan jiwa saya
senior seperti Pak Rofinus, Pak Tris diangkat setingkat dengan golongan 3. Senam Ceria Nusantara (2009)
berikutnya itu Ema, Agung Gunawan, dan saya merasa hidup ini berarti
(Sutrisno), Bu Triana, Pak Sutarjo, Bu tiga. Tahun 2006, saya sudah jadi 4. Saka Widya Budaya Bakti (2014)
Agus Wahyudi, Nur Ali, dan Pak di lembaga ini. Persaingan memang
Endah, Misadi, dan Marliah. Pamong Belajar penuh. Lembaganya 5. Pembelajaran Bahasa Inggris “Zestful Learning” (2016)
Naryo. ada tapi tidak seketat kalau bekerja
sudah (bernama) BPPLSP.
Media Pembelajaran di instansi lain karena pembagian
Berapa lama Anda jadi Asisten Pamong
Apakah mereka sekampus dengan 1. Kerajinan Kerang tugas di balai ini sudah dibentuk tim-
Belajar? Anda kemudian melanjutkan studi S2.
Anda? 2. Budidaya Jamur Tiram tim kecil sebagai penanggungjawab.
Itu dari tahun 2002 sampai 2006. Kapan itu?
Nggak, ada yang di ITATS, 3. Lontong Balap Artinya, kemungkinan bersaing,
Saya mulai kuliah S2 tahun 2008
Unipra. Statusnya honorer semua, 4. Pembuatan Telur Asin saling sikut-menyikut itu kecil.
Lalu, kapan Anda mulai menjadi di UM (Universitas Negeri Malang).
wiyata bhakti istilahnya. 5. Kerajinan Eceng Gondok Orang ini di model ini, kajian ini,
Pamong Belajar
6. Keripik Apel Kota Batu media ini. Artinya, kita hanya
Seiring dengan peningkatan Apa jurusan yang Anda pilih saat itu?
Apakah mereka semua ini berhasil 7. Kompyang Oleh-oleh dari NTT bersaing bagaimana program itu
(status) lembaga, (pendidikan) Saya pilih jurusan PLS karena
lulus seperti Anda? 8. Kerajinan Daun Kering berkualitas atau tidak. Berkualitas
minimal di balai harus S1. Karena sesuai dengan bidang tugas
Agus, Agung, Nur Ali dan Pak atau tidak itu tergantung dari tim,
saya sudah punya S1, saya (lembaga), juga karena ada bantuan Kajian
Naryo lulus semua. Ema tidak selesai, bagaimana meramu dan membuat
penyesuaian dengan angka kredit. beasiswa Balai. 1. Kompetensi Pamong Belajar
mrotol. model bisa menarik. Kalau konflik
Jadi, ijazah saya ajukan, akta 4 saya 2. Kelembagaan PKBM antar (pegawai) itu kecil karena
ajukan dan KBM (kegiatan belajar Jadi studi S2 ini tidak lagi dari kocek 3. Efektivitas Model Delila
Setelah jadi sarjana, apakah Anda naik masing-masing orang sudah diberi
mengajar) saya ajukan supaya dapat pribadi?
jabatan? pekerjaan. Kalau faktor tambahan
nilai 100. Kalau dapat 100, saya Iya, hahaha.....

32 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 33


WAWANCARA

Pokoknya harus berjiwa kuat.


Harus terus meningkatkan diri
karena yang bisa mengubah nasib itu,
ya kita sendiri.

Setelah semua pencapaian ini, apa


hikmah yang bisa kita ambil dari
perjalanan hidup Anda?
Kembali ke motivasi Pak Totok.
Kalau kamu ingin jadi orang yang
berguna dan derajatmu diangkat,
nabung ilmu. Kalau materi, dibawa
mati hilang. Kalau ilmu, dibawa
sampai mati. Kalau punya ilmu,
hidup dimana-mana akan enak.
Mediksi/M. Subchan Sholeh
Daripada nabung duit lebih baik
HERNAWAN (kiri) dalam kegiatannya sebagai anggota tim pengembang model Balai.
nabung ilmu. Ilmu akan bermanfaat
dan akan dirasakan sampai akhir
(penghasilan), itu urusan masing- dari pekerjaan kita.
hayat. Ilmu kalau dibagikan ke orang,
masing. Yang jelas di lembaga ini Kadang-kadang begini, anak-
juga bermanfaat dan berpahala buat
masing-masing orang sudah diberi anak sekarang rata-rata kalau ada
yang membagikan.
porsi, program yang dibentuk pimpinan kerjanya semangat, kalau
Itu yang membuat saya
tim-tim kecil. Sejak dulu sampai nggak ada, nggak semangat. Padahal,
termotivasi untuk terus belajar
sekarang seperti itu model pembagian pimpinan jaman dulu seperti Pak
di samping memang juga ingin
tugasnya. Jadi, sangat senang sekali Harto (Kepala BPKB) itu, misalnya,
meningkatkan taraf hidup saya.
saya (di balai). kalau melihat orang itu kerja atau
Dengan saya diangkat dari golongan I
nggak, ya pas sidak tengah malam.
terus bisa kuliah sampai S2, memang
Sebagai mantan wiyata bakti, apa pesan Dulu, Pak Harto itu tahu betul kalau
ada perubahan kesejahteraan hidup
Anda untuk rekan-rekan wiyata bakti di ada kamar mandi bocor karena tiap
saya. Saya bisa ngomong begini
Balai agar bisa menyamai atau bahkan malam itu dia keliling (kantor).
karena ada (pegawai) yang masuknya
melampaui pencapaian Anda? Setelah itu, dia complain-nya ke
lebih dulu dari saya, sekarang
Yang jelas kerja itu harus jujur Pak Royan (Kabag Rumah Tangga).
levelnya sama dengan saya.
dan tanggung jawab. Artinya jujur Setelah Pak Harto sering tahu hal-hal
itu, ada atau tidak ada (atasan), kecil begitu, Pak Royan merasa malu,
(M. Subchan Sholeh,
diawasi atau tidak diawasi itu harus akhirnya ikut keliling juga lihat
Abdul Muntholib)
tetap kerja. Sebab itu sudah bagian kondisi kantor.

Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur


HERNAWAN sebagai Pamong Saka Widya Budaya Bhakti sedang menyosialisasikan materi SWBB dalam Raimuna Daerah Jawa Timur.

34 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur


SOSOK edisi I tahun 2016

PUISI PERPISAHAN SEMUA ANAK JUARA


“A
nak boleh drop out sekolah nonformal. Alumnus itu, murid bisa melaku­
2016. Bergabung di Balai sejak bulan asal tidak putus belajar, ” Tarbi­yah IAIN Waliso­ kan aktivitas lain jika
Maret 1992, Haris genap mengabdi se­ ujar Ahmad Bahruddin (51), ngo Semarang Cabang bosan. Se­perti menjela­
lama 24 tahun dan tiga bulan. pengelola PKBM Qaryah Thayyibah Salatiga ini lantas me­ jah internet, bermain gi­
Bagi Haris, waktu berjalan sangat (QT) di Desa Kalibening, Kecamatan nuturkan ceritanya tar, membaca buku atau
cepat hingga tak terasa telah mema­ Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah dalam mendidik anak-anak di mendengarkan musik
suki masa pensiun. Dia mengaku ban­ sebuah seminar parenting di Suraba­ komunitas belajar QT klasik. “Peran guru ha­
yak kenangan yang didapatnya sela­ ya, awal Maret lalu. yang didirikannya 13 nya sebagai fasilita­
ma dua dekade bekerja. Sontak, pernyataan provokatif tahun lalu. tor, mendampingi dan
“Ada kenangan yang menyenang­ membuat banyak orangtua yang hadir Di awal, QT yang menggali potensi anak
kan, ada yang kurang menyenang­ dalam seminar itu terkesiap. Namun, terletak di kaki Gu­ secara optimal.” kata­
kan. Tapi, kalau kita selalu bersyu­ Bahruddin yang sudah makan asam nung Merbabu adalah nya.
kur maka kenangan yang tidak indah garam di dunia pendidikan dengan SMP terbuka dengan AHMAD BAHRUDDIN Selain itu, ujar dia,
akan menjadi indah,” paparnya sera­ santai menjelaskan maksud pernyata­ hanya 12 murid dari sekolah QT terbuka 24
ya memohon maaf atas semua kesala­ annya tadi. desa setempat. Jam belajarnya 10 jam, jam dengan semua fasilitasnya, khu­
hannya selama bekerja. Dia menjelaskan, semua anak dari pukul 06.00 hingga 13.30, lebih susnya internet. Pintu sekolah terbu­
Selain Haris, pegawai lain yang adalah juara karena semua anak unik lama enam jam dibanding jam bela­ ka lebar bagi murid-murid yang ingin
memasuki masa purna tugas di tahun berdasar potensinya masing-masing. jar SMP umumnya. Untuk itu, lanjut kembali belajar di malam hari. Hasil­
2016 ini adalah Guritno (58) dan Mu­ Jika anak putus sekolah karena ber­ dia, suasana belajar harus diciptakan nya, nilai murid-murid QT tak kalah
hammad Syafii (58). Namun, Muham­ bagai sebab maka itu bukan persoa­ sedemikian rupa agar menyenangkan. dengan teman sejawatnya di SMP for­
mad Syafii dengan masa pengabdi­ lan besar. Selama anak masih pun­ Misalnya, belajar bisa di mana saja. mal. Bahkan, nilai murid-murid QT
an paling lama, sekitar 38 tahun, tak ya semangat belajar, pendidikannya Di dalam atau di luar ruang, sesuai di atas rata-rata pada mata pelajaran
hadir dalam acara ini karena sedang bisa dilanjutkan melalui pendidikan kesepakat­an guru dan murid. Selain Bahasa Inggris dan Matematika. (mss)
sakit.
Jika Haris membacakan puisi per­

DEMI PENDIDIKAN ANAK EKS TIMTIM


pisahan, lain halnya dengan Gurit­
no. Pria asli Madiun yang memasuki
masa pensiun pada 1 April 2016 ini

S
berbagi tips membangun disiplin dan ajak pendapat di Kabupaten Kupang. Ia semangat mendidik anak-anak. “Ini
tanggungjawab kerja. Guritno yang Provinsi Ti­mor se­
matkan nama “Ha­ adalah upaya saya untuk bisa memban­
bertugas sebagai operator radio Ba­ Timur (Timtim) buras Oan Timor” pada tu pemerintah dan melanjutkan per­
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur lai mengaku selalu hadir 30 menit se­ tahun 1999 yang KB rintisannya itu. juangan dengan mendidik anak-anak,”
HARIS MASYHADI dan Guritno.
belum jam kerja dimulai. Tujuannya, berujung lepasnya Tim­ “Namanya dari ba­ ujar mantan anggota DPRD Kabupaten
untuk memastikan seluruh perangkat tim dari Indonesia, ma­ hasa Dawan Timor, arti­ Baucau tiga periode dari PDI Perjuang­
Saat ku meneteskan air mata, bukan dalam acara “Halal Bihalal Keluarga siaran radio telah siap sebelum jam si­ sih menyisakan persoal­ nya menyuburkan anak an ini.
berarti ku menangis karena cinta Besar BP-PAUD dan Dikmas Jawa Ti­ aran radio dimulai pada pukul 07.30. an hingga hari ini. Sa­lah Timor. Caranya melalui Teo yang mengaku pernah berjuang
Tapi air mata itu menetes ketika aku mur”, Selasa (19/7), Haris mengaku “Kalau datang lebih awal, kita bisa satunya adalah terlan­ pendidikan,” kata Teo bersama Bambang Dwi Hartono, man­
mulai melangkahkan kaki ini tak bisa tidur semalam karena me­ siap-siap dulu. Kalau ada alat yang tarnya puluhan ribu yang merelakan seba­ tan Walikota Surabaya di Posko Pan­de­
Untuk pergi meninggalkanmu, walau nyiapkan puisi itu. tak berfungsi, langsung ketahuan dan jiwa pengungsi eks Tim­ gian ruang di rumahnya giling, tak berhenti hanya dengan men­
tidak selamanya “Corat-coret terus buat cari kali­ bisa segera ditangani,” ujarnya. tim. Mayoritas kini untuk pembelajaran di dirikan KB. Pada 2014, suami Leon­na
Sampai jumpa sobat, aku ‘kan selalu mat yang pas,” ungkap Haris, di ha­ Sesuai tugasnya, Guritno juga ba­ menetap di Kabupaten KB. Dos Santos Martins (29) ini membentuk
TEOFILO S. XIMENES
merindukanmu. Sampai bertemu di dapan para hadirin ru bisa pulang setelah siaran radio Kupang, Nusa Tenggara Teo yang sempat kelompok belajar keaksaraan untuk
lain waktu... Tak ada yang menyangka Haris Balai berakhir. Timur. Salah satu yang paling terlan­ kuliah hingga semester delapan di warga eks peng-ungsi yang buta huruf.
akan membuat puisi di hari perpisah­ “Rata-rata jam 5 sore saya baru tar adalah anak-anak. Fakultas Hukum IKIP PGRI NTT ini Tercatat empat kelompok belajar de­
annya. Pasalnya, pria asal Tulung­ pulang,” tambah Guritno yang telah Jiwa aktivis salah satu pengungsi, mengungkapkan, saat ini sudah ada ngan 40 peserta dikelolanya bersama

S
ebait puisi yang dibacakan agung ini sehari-hari dikenal sebagai mengabdi di Balai selama 35 tahun. Teofilo Sarmento Ximenes (50), pun tiga kelompok anak usia 2-6 tahun sang istri. “Tak sampai satu persen yang
Haris Masyhadi (58) ini men­ pehobi otomotif khususnya motor kla­ Usai sudah dedikasi dan loyal­itas menggelegak. Pria yang dipanggil Teo yang belajar sebanyak tiga kali sepe­ berhasil di-sentuh pendidikan nonfor­
jadi salam perpisahannya sik. Syafii, Guritno, dan Haris sebagai ini tak mau berpangku tangan saja kan, dari Senin sampai Rabu. mal disini. Saya sangat berharap ban­
kepa­da pimpinan dan rekan- Alumnus Jurusan Pendidikan Luar pegawai negeri. Selamat menikmati melihat kondisi memprihatinkan itu. Walaupun sarana dan prasarana yak pihak membantu agar semakin ban­
rekan kerjanya di BP-PAUD dan Dik­ Sekolah (PLS) IKIP Malang (nama masa pensiun. Semoga tetap berkarya Dia lantas mendirikan kelompok ber­ di KB-nya terbatas, pria asal Venilale, yak yang bisa belajar di sini,” katanya.
mas Jawa Timur. Saat sesi pemberian lama Universitas Negeri Malang) ini di tempat dan suasana yang berbeda. main (KB) pada tahun 2012 di Desa Baucau, Timtim yang sudah 16 tahun (mss)
tali asih untuk pegawai purna tugas memasuki mana pensiun pada 1 Juli (mss) Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, menghuni lokasi pengungsian ini tetap

36 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 37


LINTAS BERITA edisi I tahun 2016

ANGGOTA SWBB BALAI GELAR DIKLAT


UJI KOMPETENSI PAUD BUDAYA KERJA
Mediksi - Sidoarjo
Mediksi - Surabaya
Sebanyak 40 pegawai struktural BP PAUD
Sebanyak 30 anggota Satuan Karya Pramuka (Saka) Widya
dan Dikmas Jawa Timur mengikuti “Diklat
Budaya Bakti (SWBB) yang mendalami Krida Anak Usia Dini
Budaya Kerja” pada Senin-Selasa (25-26/4),
(AUD) mengikuti uji kompetensi untuk materi “Pengasuhan”
di Juanda, Sidoarjo. Materi diklat diberikan
selama dua hari pada akhir Januari lalu. Anggota SWBB dari
oleh Prof Dr Fendy Suhariadi MT Psi, pakar
Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Madiun, Kabupa­
perubahan organisasi dan manaje-men SDM
ten Bojonegoro dan Lamongan itu mengikuti kegiatan tersebut
dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
di tempat uji kompetensi (TUK) PAUD BP-PAUD dan Dikmas
(Unair), Surabaya.
Jawa Timur.
Kegiatan yang dibuka Kasubag Umum BP
Uji kompetensi ini merupakan rangkaian kegiatan anggota
PAUD dan Dikmas Jawa Timur Endah War­
SWBB yang mengambil Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Peng­
siati ini merupakan agenda rutin tahunan un­
asuhan dari dana bantuan sosial (bansos) BP-PAUDNI tahun
tuk meningkatkan kapasitas dan kinerja pe­
2015. Sebelum mengikuti ujian ini, mereka telah mendapatkan
gawai. Diklat ini menggunakan pendekatan
materi pengasuhan selama 6 bulan di Kwarcab masing-masing.
appreciative inquiry, pendekatan baru yang
Peserta uji kompetensi dibagi dalam dua kelompok. Kelom­
dikembangkan oleh Prof. David Cooperrider
pok pertama bersama Rita Rosmalia SPd, MSi, penguji dari Di­
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur dari Weatherhead School of Management, Case
DIREKTUR Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUD dan Dikmas Yusuf Muhyidin (kanan) menyaksikan penandatanganan berita acara serah nas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan kelompok kedua diuji
terima jabatan Kepala BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur.
Western Reserve University, Ohio, AS untuk
asesor PAUD, Endang Mulyani, SPsi MM,. Di hari pertama, uji
membantu individu atau komunitas meraih dan
kompetensi diawali dengan ujian tulis selama satu jam lalu di­

SERTIJAB NAHKODA BARU


mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
lanjutkan ujian praktek selama empat jam di PAUD Cahaya Taz­
Pendekatan ini berfokus pada pencarian ke­
kia BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur. Pada hari kedua digelar
kuatan dan inti positif dari komunitas untuk
uji kompetensi praktek selama 2,5 jam sejak pukul 08.30. Para
membangun visi yang harus diraih bersama.
Mediksi - Surabaya Dirjen PAUD Dikmas Harris Iskandar yang berhalangan peserta diuji kemampuannya dalam memberi makan, memandi­
Aktivitas diawali dengan menemukan (dis­
Balai Pengembangan PAUDNI (BPPAUDNI) Regional II hadir. Selain karyawan Balai, hadir pula para undangan kan, menidurkan anak, menangani anak sakit, dan poetry train-
covery), dan mengapresiasi yang terbaik da­
Surabaya menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) dari berbagai instansi. Di antaranya, sejumlah Kepala SKB ing untuk kegiatan di tempat pengasuhan anak (TPA).
lam komunitas, penciptaan impian (dream) ko­
dari pimpinan lama kepada pimpinan baru, Kamis (14/1) lalu. di Jawa Timur, wakil Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Dalam ujian praktek, peserta yang dinilai belum memenuhi
munitas, perancangan (design) dan melakukan
Kepala BPPAUDNI Regional II Surabaya Pria Gunawan SH Kepala Balai Bahasa, Kepala Balai Pengembangan Media kriteria diberi kesempatan untuk mengikuti remidi atau ujian
tindakan yang berbasis pada inti positif un­
MSi menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada Drs Televisi Pendidikan, dan Kepala Balai Pelestarian Cagar perbaikan nilai. Kegiatan remidi dilaksanakan setelah semua pe­
tuk menentukan nasib (destiny) komunitas
Dadan Supriatna MPd, mantan Kabid Program dan Informasi Budaya Mojokerto. serta menyelesaikan uji kompetensi. Tercatat ada empat peserta
ter­sebut. Empat tahapan ini pula yang harus
Pusat Pengembangan PAUDNI (P2PAUDNI) Regional I Yusuf mengucapkan selamat seraya berharap kepada yang harus mengikuti remidi. (lrl)
dilalui para peserta dalam dua hari pelatihan.
Jayagiri, Bandung. Selanjutnya, Pria Gunawan menempati keduanya untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih Di ujung pelatihan, Fendy mengingatkan
posisi baru sebagai Kepala BP PAUD dan Dikmas Makassar. baik di tempat yang baru. “Jangan cepat berpuas diri para peserta untuk menghadapi era globalisasi
Sertijab ini dipimpin Direktur Pembinaan Kursus dan dengan keberhasilan yang dicapai. Apa yang sudah baik, yang penuh gejolak dan ketidakpastian de­
Pelatihan Ditjen PAUDNI Yusuf Muhyidin yang mewakil ditingkatkan. Apa yang masih kurang, dilengkapi,” ujar ngan bersikap lentur dan adaptif. Dia meng­
Yusuf. ibaratkannya seperti berarung jeram untuk
Dia juga mengingatkan untuk menjalankan tugas menaklukkan derasnya arus dan bebatuan
dengan luar biasa melalui terobosan dan inovasi. “Kita di sekujur sungai. “Organisasi harus seperti
menghadapi tantangan-tantangan baru. Buatlah model- perahu karet yang lentur dan elastis untuk
model yang sesuai kondisi dan tantangan yang dihadapi,” mengarungi arus deras dan banyak rintangan,”
tandasnya. ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Pria Gunawan Selain itu, Fendy juga meminta para peserta
menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan atas untuk selalu kreatif dan inovatif dalam koridor
kerjasama yang baik selama ini. Dia berharap kreativitas prosedur yang sudah ditetapkan organisasi.
dan kinerja yang telah berkembang dapat ditingkatkan lagi Ke­pada para pemimpin organisasi, Fendy ber­
di tahun-tahun mendatang. pesan untuk mampu menempatkan diri de­
Seiring pergantian pimpinan, berganti pula nama ngan baik di banyak posisi. Misalnya sebagai
Balai. Dari BPPAUDNI menjadi Balai Pengembangan pengatur, motivator, atau teman demi menjamin
PAUD Dikmas Jawa Timur. Perubahan nama ini sesuai kelangsungan organisasi. (dyko)
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
Permendikbud No. 69 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
PRIA GUNAWAN (kiri) dan Dadan Supriatna bersalaman saat upacara Mediksi/Lilik Rahajoe Lestari
sertijab Kepala BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur. Tata Kerja BP PAUD dan Dikmas. (mss) ANGGOTA SWBB menjalani uji kompetensi di TUK PAUD BP-PAUD dan Dikmas Jatim.

38 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 39


LINTAS BERITA edisi I tahun 2016

MABI-PIN SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DILANTIK


Mediksi - Surabaya
Wakil Ketua Harian Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan
Rahman meletakkan ujung bendera Merah Putih di dada
kirinya diikuti pengurus lain memegang pundak sebelah STAF BALAI
Pramuka Jawa Timur (Jatim), Purmadi melantik Majelis
Pembimbing (Mabi) dan Pimpinan (Pin) Satuan Karya
kanan teman sebelah kiri. Setelah itu, secara bersama-
sama mereka mengucapkan Tri Satya Pramuka. Lalu Ke­ BELAJAR
(Saka) Widya Budaya Bakti Jatim masa bakti tahun 2015-
2020, Kamis (7/1), di BPPAUDNI Regional II Surabaya.
tua Mabi dan Pin SWBB membaca ikrar masing-masing
sebelum penandatanganan naskah pengukuhan dan ikrar. ANIMASI
Prosesi pengukuhan diawali dengan pembacaan Surat Penyematan tanda jabatan oleh Purmadi kepada Ketua
Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Mabi dan Pin SWBB yang diikuti oleh pengurus lain meng­
No. 78A Th. 2015 tentang Susunan Mabi dan Pin SWBB. akhiri prosesi pengukuhan. Mediksi - Surabaya
Selanjutnya, Purmadi selaku pembina upacara melakukan Dalam sambutannya, Purmadi berharap SWBB bisa Sebanyak 24 orang staf
tanya jawab kesediaan dengan seluruh anggota Mabi menjadi contoh nasional dalam pelaksanaan Saka. Se­ Balai Pengembangan PAUD
dan Pin SWBB. Berikutnya, Ketua Mabi SWBB Saiful bab, SWBB dilahirkan di Jawa Timur melalui inisiatif dan Dikmas Jawa Timur
BPPAUDNI Regional II Surabaya. mengikuti pelatihan animasi,
Sementara itu, Ketua Mabi Saiful Rahman yang ju­ Selasa (19/1). Pelatihan un­
ga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meng­ tuk pembuatan media pembe­
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
ingatkan seluruh pengurus untuk segera beraktivitas de­ lajaran ini diberikan oleh
BALAI menyelenggarakan “Ortek Pendataan PAUD dan Dikmas Tahun 2016” untuk sosialisasi
ngan menyusun program kerja sesuai krida masing-masing. para pengajar Jurusan Teknik program pendataan terbaru kepada perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten/kota dari Provinsi
“Jangan menjadi manuk glatik cucuke biru (burung Informatika Universitas Wijaya Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

glatik paruhnya biru), baru dilantik terus turu (tidur),” Kusuma, Surabaya (UWKS).

BALAI GELAR ORIENTASI


tandasnya disambut tawa para undangan. Saat membuka acara, Ke­
Dia menambahkan, SWBB merupakan tugas baru pala Seksi Informasi dan
Ke­mitraan BP PAUD dan

TEKNIS PENDATAAN
yang perlu didorong untuk segera berkembang di seluruh
kabupaten dan kota di Jawa Timur. Dikmas Eko Yunianto berharap
Usai pengukuhan pengurus Mabi dan Pin SWBB, acara peserta bisa memanfaatkan
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
dilanjutkan dengan orientasi terkait kepramukaan dan kesempatan pelatihan untuk
WAKIL Ketua Harian Kwarda Pramuka Jatim Purmadi (kiri) sedang melantik Mediksi - Surabaya sosialisasikan instrumen pemetaan
Mabi dan Pin SWBB Jawa Timur. SWBB oleh pemateri dari Kwarda Pramuka Jatim. (lrl) menambah ilmu baru. Terlebih
di era teknologi saat ini, me­ BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur mutu dan alur pengambilan data mu­
dia pembelajaran berbasis ani­ menyelenggarakan “Orientasi Teknis tu tahun 2016. Ini karena terdapat
masi akan membantu proses Pendataan PAUD dan Dikmas Tahun perbedaan dalam kegiatan pendataan

PROGRAM UNGGULAN DIKMAS RP605 M pembelajaran.


“Ini merupakan salah satu
2016” pada Kamis-Jumat (23-24/6)
di Balai. Kegiatan ini dihadiri 36 pe­
tahun ini dibanding tahun lalu. Per­
bedaan mendasar terletak pada apli­
bentuk pelaksanaan tri dar­ma serta utusan Dinas Pendidikan dari kasi yang dipakai dan hasil yang di­
Mediksi - Surabaya ting sebagai inisiator dan penggerak kese­taraan terdiri dari Paket A 12.640 perguruan tinggi yakni me­ 14 kabupaten/kota di Jawa Timur dan harapkan. Selain itu, kegiatan ini
Ditjen PAUD dan Pendidikan Ma­ empat program unggulan,” katanya. orang, Paket B 95.750 orang, dan Pa­ laksanakan pengabdian ma­ 5 kabupaten/kota di Nusa Tenggara juga dimaksudkan sebagai persiapan
syarakat (Dikmas) menyiapkan dana Kegiatan ini dihadiri 58 peserta ket C sekitar 73.600 orang. sya­rakat,” kata Emmy Wahyu­ Timur (NTT). bagi petugas pemetaan mutu Dinas
sebanyak Rp 605 miliar untuk melak­ yang mewakili lembaga dan forum Sedangkan sejumlah program tero­ ningtyas, Ketua Jurusan Teknik Dalam sambutannya, Kepala BP Pendidikan kabupaten/kota sebelum
sanakan empat program unggulan yang bergerak di bidang PAUD Dik­ bosan tahun ini antara lain: Gerakan Informatika UWKS. PAUD dan Dikmas Jawa Timur, Da­ melakukan pemetaan mutu ke lem­
pada Program Dikmas di tahun 2016 mas. Antara lain, UPTD SKB, forum Indonesia Membaca (GIM), Gerakan Pelatihan yang berlangsung dan Supriatna menginginkan peserta baga PAUD dan Dikmas terpilih pada
ini. Empat program itu meliputi pen­ PKBM, forum TBM, forum tutor ke­ Pendidikan Pemberdayaan Perempu­ sehari ini terdiri dari dua sesi. yang hadir bisa menjadi mitra kerja awal hingga akhir Juli ini.
didikan keaksaraan, pendidikan kese­ aksaraan, forum tutor kesetaraan, fo­ an Marginal (GP3M), Dapodik Dik­ Pada sesi pertama, peserta be­ Balai dalam rangka peningkatan mu­ Di tahun 2016 ini terdapat 200
taraan, pendidikan berkelanjutan dan rum penilik, forum PAUD, Himpaudi, tara, digitalisasi Diktara, akreditasi lajar praktek menggambar tu bidang PAUD dan Dikmas di Jawa lem­baga PAUD dan Dikmas sebagai
budaya membaca. IGTKI, Hisppi, Hipki, Muslimat NU, PKBM, revitalisasi SKB sebagai satu­ tiga dimensi dengan aplikasi. Timur dan NTT. sa­
saran pendataan. Sebanyak 140
Direktur Pembinaan Pendidikan Aisyiyah, Wanita Islam, Fatayat NU, an PNF dan layanan pendidikan alter­ Pa­da sesi kedua, giliran pe­ Pada kesempatan ini, Dadan juga lem­baga berada di 14 kabupaten/ko­
Keaksaraan dan Kesetaraan (Bin­ Paguyuban Rumah Pintar, Ipabi Ja­ natif. serta belajar menghidupkan menegaskan soal fokus Balai un­ ta di Jawa Timur sedangkan sisanya
diktara) Erman Syamsuddin (58) me­ tim, PKK, gabungan Organisasi Wani­ Dalam sesi dialog, Dwi Astu­ gambar tiga dimensi yang te­ tuk menjalin kemitraan dengan ber­ terdapat di 6 kabupaten/kota di NTT.
nyampaikan hal ini dalam “Temu ta dan Pokja Pendidikan Keaksaraan ti (Muslimat NU) dan Asma (Aisiyah) lah digambar. Selama proses bagai pihak. Baik sesama instansi pe­ Sasaran pendataan adalah lembaga
Koordinasi Kelembagaan dan Kemi­ dan Kesetaraan (Diktara) BP PAUD menyatakan dukungan penuh terha­ pelatihan, setiap peserta di­ merintah, swasta atau masyarakat. yang belum terakreditasi, tidak sedang
traan”, di Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas. dap GP3M. Selain itu, Santoso (Ipabi) dampingi para mahasiswa “Tanpa bermitra, balai tidak mengajukan akreditasi, dan tidak ter­
dan Dikmas Jawa Timur (Jatim), Ka­ Mantan Direktur PAUD ini men­ menanyakan kepastian majelis taklim Jurusan Teknik Informatika akan bisa mewujudkan pemerataan masuk dalam sasaran program su­
mis (25/2) lalu. jelaskan, sasaran program keak­ sebagai satuan PNF. “Majelis taklim UWKS. (lrl) dan keterjangkauan pembelajaran pervisi pemetaan mutu tahun 2016.
“Dana itu untuk 21 program yang saraan pada 2016 mencapai 6,16 juta sudah menjadi satuan pendidikan, jadi PAUD dan Dikmas yang berkualitas,” Khusus PAUD, harus telah terdaftar
bisa diakses lembaga mitra karena orang dan program kesetaraan seba­ silakan mengajukan proposal untuk tandasnya. di aplikasi Data Pokok Pendidikan
lembaga mitra mempunyai peran pen­ nyak 181.990 orang. Sasaran program bantuan program,” jawab Erman. (lrl) Kegiatan ini ditujukan untuk men­ (Dapodik). (dyko)

40 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 41


LINTAS PERISTIWA edisi I tahun 2016

Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur


Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur PIMPINAN dan pegawai BP-PAUD dan Dikmas Jatim menggunakan baju
KEPALA BP-PAUD dan Dikmas Jatim Dadan Supriatna menyampaikan program kerja tahun 2016 kepada pegawai BP- adat nusantara dalam upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun
PAUD dan Dikmas Jatim, Kamis (21/1). 2016 pada Senin (2/5). Kanan: para pegawai BP-PAUD dan Dikmas Jatim
sedang mengikuti lomba peragaan busana adat nusantara pada Senin (2/5),
dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2016.

Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur

KEPALA BP-PAUD dan Dikmas Jatim Dadan Supriatna menyam­


paikan materi dalam Rapat Penyusunan Program Kerja Tahunan
2016, pada Rabu (17/2).
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur

KEPALA BP-PAUD dan Dikmas Jatim Dadan Supriatna PIMPINAN dan pegawai BP-PAUD dan Dikmas Ja­tim
menyampaikan materinya dalam rapat paripurna ke-2 saat melaksanakan upacara Peringatan Hari Kebang­
BP-PAUD dan Dikmas Jatim tahun 2016, Kamis (19/5). kitan Nasional Tahun 2016 pada Jumat (20/5).

Mediksi/Erfan Agus Munif

KEPALA BP-PAUD dan Dikmas Jatim Dadan


Supriatna (tengah) bersama Kasi Informasi
dan Kemitraan BP-PAUD dan Dikmas Jatim
Eko Yunianto (kanan) saat beraudiensi
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur
dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
SEKRETARIS Ditjen PAUD dan Dikmas
Mediksi/Ahmad Abdul Ghofur Pasuruan Iswahyudi di ruang kerjanya pada
Wartanto menyampaikan arahan kepada pe­
PENGELOLA dan pengajar lembaga kursus Bahasa Inggris Yayasan Rabu (29/6), di Pasuruan. Kedua pihak se­
gawai BP-PAUD dan Dikmas Jatim dalam
Persahabatan Indonesia-Amerika (YPIA) Surabaya berkunjung pakat untuk meningkatkan kerjasama PAUD
kunjungannya ke BP-PAUD dan Dikmas Ja­
ke ruang siaran radio suara dering edukasi BP-PAUD dan Dikmas dan Dikmas yang telah terjalin selama empat
tim pada Rabu (10/2).
Jatim pada Selasa (12/4). tahun terakhir.

42 BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur bppauddikmas-jatim.id 43

Anda mungkin juga menyukai