OLEH :
AGUS SANTOSO
NIM : 101070022951
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2007
2
OLEH :
AGUS SANTOSO
NIM : 101070022951
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2007
Aku hanyalah manusia,
tapi aku masih manusia,
Aku tidak dapat mengerjakan segalanya,
tapi aku masih mampu berbuat sesuatu;
Dan karena aku tidak mampu mengerjakan semuanya,
Aku tidak akan menolak untuk mengerjakan sesuatu
yang mampu aku lakukan.
ABSTRAK
Di daerah pejaten jakarta selatan dimana peneliti tinggal dulu ada sebuah
realita kehidupan dimana antara pengikut ajaran islam syiah dengan
pengikut ajaran wahabi saling berdekatan dalam menjalankan rutinitas
keseharian diamana Wahabi di wakili LIPIA sebagai lembaga perwakilan
Saudi Arabia dan di sebelahnya tidak jauh dari sana ada ICC ( Islamic
Cultural Center ) yang secara terang-terangan menyatakan bahwa
lembaga tersebut mewakili Ahlul bait.
Dalam perjalannya ternyata kedua lembaga tersebut saling bersetegang
dalam menjalankan prisip meraka tidak jarang diadakan dialog antar
pengikut guna menjalakan hubungan silaturahmi antar pengikut agar tidak
terjadi konflik antar mereka.
Dari hasil pengolahan data, pola interaksi yang di jalankan oleh pengikut
aliran islam syiah dengan Pengikut wahabi di pejaten barat terbentuk
5
Kata pengantar
Alhamdulillah penulis ucapkan pertama karena hanya dia yang layak untuk
menerima pujian dan juga rasa syukur penulis atas terselesaikanya skrips yang
hampir dua tahun lamanya tidak dapat penulis selesaikan dengan cepat.
Namun siapa sangka dengan kondisi yang begitu sedikit waktu dan begitu
banyak pekerjaan akhirnya skripsi ini dapat penulis elesaikan walau dengan
susah payah.
Dari lembaran inilah penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif hidayatullah Ibu Dra. Netty Hartati
M.Si. serta Pudek I yang begitu baik kepada penulis dan tak bosan
4. kepada Ayah dan Ummi tercinta Bunyamin H.Munir serta St. Romlah
5. istriku tercinta Lusy Faiqo yang selalu mau menemani dikala senang
dan duka
8. kepada seluruh keluarga besar PII Jakarta terutama Ibu siti Zainab
tersebut.
sampai kemudian kita dapat bertemu kembali disurga yang kekal. Semoga
Penulis
8
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
relative homogen yaitu hanya terdiri dari kaum sunni ( Ahl al Sunnah wal jam’ah )
keberadaan pengikut aliran lain seperti Wahabi dan juga Syiah. Walaupun
Indonesia.
Begitupun aliran syiah tidak banyak muslim Indonesia yang mengenal aliran
yang satu ini. jika kita sedikit menelaah tentang sejarah perkembangan Islam di
Indonesia jelas bahwa Syaih pernah hadir dan menjadi salah satu mazhab yang
syiaisme pernah ada di pariaman. Bahkan kaum Alawi Indonesia konon dari
tentang ajaran syiah di dorong oleh terjadinya revolusi Islam Iran yang dasyat
pada tahun 1979 yang mana gerakan tersebut di motori oleh ulama-ulama Syiah
hal tersebut masih di tanggapi negatif oleh sebagian pengikut muslim Indonesia.
Terlebih dari kalangan wahabi. Dampak dari revolusi Islam di iran yang di motori
Di samping itu latar belakang sejarah syiah yang lebih mengutamakan Ali
umumnya serta khususnya dari kalangan wahabi menjaga jarak dengan aliran
tersebut. Sikap untuk melihat syiah sebelah mata semakin membuat Aliran ini
sulit untuk dikenali oleh pengikut wahabi dan muslim dunia, begitupun
masyarakat Indonesia.
12
Karana itu syiah bagi sebagain pengikut wahabi Islam Indonesia tidak saja
merupakan masalah agama akan tetapi juga merupakan masalah politik. Karena
dapat mengganggu kestabilan dalam negeri dan juga keamanan internal Negara
Perbedaan pandangan antara Syiah dan wahabi bahkan sering kali di sebabkan
mereka.
pengikut ajaran Islam syiah dengan kelompok di luarnya yang kita sebut Tragedi
Karbala. Padahal Allah SWT memerintahkan hamba Nya untuk tidak berperang
Islamiyah maka oleh Karena itu patut kita renungkan kembali ayat Al Quran
berikut ini :
Fenomena Ukhuwah Islamiyah ini juga sejalan dengan yang dianjurkan dalam
”Wahai sekalian manusia sesungguhnya kami ciptakan kamu sekalian dari pria
dan wanita dan kami jadikan kamu sekalian berbangsa dan bersuku-suku agar
kamu aling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu bagi Allah
adalah yang paling bertqwa. Sesungguhnya Allah itu maha mangetahui dan
dan dalam kehidupan sosial selalu membutuhkan bantuan orang lain guna
maka kebutuhan yang harus terpenuhi akan lebih mudah untuk didapatkan.
Selanjutnya bahwa dalam hidup ini selalu saja ada perbedaan dan hal itu adalah
pada satu kelompok dengan kelompok dapat di jadikan pondasi yang berbeda
Di dalam agama khususnya Agama Islam kita tahu bahwa terdapat berbagai
macam golongan dan ajaran yang berkembang dan hal itu menimbulkan
dalam melihat agama islam itu sendiri. Perbedan-perbedan inilah yang menurut
Sejarah Islam khususnya dan umat manusia umumnya menunjukan bukti bahwa
salah satu bentuk tidak adanya perhatian terhadap ayat di atas perihal
persaudaraan.
dalam acuan perbedaan politik bukan perbedaan antar suku, bangsa yang di
Syiah tidak langsung saja hadir ketika muawiyah menjadi kahlifah namun ada
berbagai macam proses yang terjadi. interaksi social antar merak yang setia
dengan Ali serta interaksi antar sahabat yang lain juga menjadi pendorong
15
Untuk itu sebagai salah satu bentuk perhatian peneliti terhadap perkembangan
aliran ini sebab syiah merupakan sesuatu yang nyata bagi kita. Syiah bukan saja
merupakan kenyataan di Indonesia akan tetapi jelas syiah suatu kenyataan yang
merupakan salah satu bentuk pembodohan bagi sebagian orang. Syiah adalah
kenyatan histories yang secara tak terpungkiri sudah mewarnai sejarah agama
dan umat islam selama 15 abad. Terlebih di kaitkan dengan keberadan dengan
Untuk lebih memudahkan penulis dalam meneliti masalah ini maka dibuat
Agar masalah yang diteliti lebih terarah maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut :
1. Pola Interaksi Sosial yang di gunakan oleh pengikut ajaran Islam syiah dalam
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana dan mengapa Pola Interaksi Sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut
1.4.1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi Sosial yang terjadi
antara pengikut ajaran Islam syiah dengan ulama wahabi di pejaten barat.
17
kunci ke tidak hamonisan antara pengikut ajaran Islam syiah dengan pengikut
masyarakat.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Membahas isi laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
BAB 5 : KESIMPULAN
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
kontak sosial antar sesame manusia. Tak heran jika studi mengenai interaksi
sosial menjadi salah satu topik utama dalam psikologis sosial. Dengan
sosial dan individu terhadap individu lainnya. Pola-pola tingkah laku yang
hubungan antara dua individu atau lebih yang saling bergantung. Dalam definisi
interaksi sosial terjadi ketika dua orang atau lebih melakukan kontak dengan
sosial adalah hubungan natara dua orang atau lebih di mana tingkah laku
Dari ketiga definisi tentang interaksi sosial di atas, dapat ditarik kesimpulan
antara dua orang atau lebih, sehingga terjadi penyesuaian diri antara
yaitu subyek yang bersangkutan bersikap pasif dalam menerima pengaruh dari
pihak lain. Pada penyesuaian yang kedua disebut aloplastis, yaitu subyek yang
orang lain.
21
Pola interaksi sosial merupakan satu bentuk proses sosial yang terjadi di dalam
Dewasa ini, kita sering mendengar bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lainnya Proses sosial semacam
kepribadian kita hanya akan menjadi utuh bila kita sudah betul-betul berinteraksi
dengan lingkungan. Bahkan lebih jauh, menurut Abdul Mujib (2001), seseorang
Proses sosial semacam inilah yang di sebut dengan pola interaksi sosial.
kelompok manusia.
22
Apabila dua orang bertemu maka interaksi sosial dimulai pada saat itu. Saling
tegur, jabat tangan, saling bicara bahkan berkelahi merupakan bentuk dari pola
sosial dapat kita jumpai dengan mudah: ada yang berbentuk ukhuwah atau
Gilllin dan Gillin (1967) pernah mengadakan pengolongan yang lebih luas
tentang interaksi sosial atau proses sosial. Menurutnya ada dua macam proses
sosial yang timbul akibat dari interaksi sosial; proses asosiasi, dan proses
kompleks. Kompleks karena melibatkan banyak hal tidak saja dalam kaitannya
dengan diri, tapi juga lingkungannya. Hubert Bonner (1953 : 53) menyebutkan
empat aspek yang terdapat dalam proses interaksi, yaitu komunikasi, antisipasi,
1. Komunikasi
alin. Dalam berinteraksi sosial, komunikasi menjadi perantara yang utama guna
23
yang berisikan pola-pola yang terus menerus sama (Stereotipe), dan pola
Purposif, yaitu pola komunikasi yang diadakan secara sengaja dengan maksud
penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain. Terdapat tiga unsur
Dengan adanya komunikasi interaksi sosial dapat berjalan dengan baik. Sebab
proses pengiriman dan penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain
kearah yang lebih baik. Sebaliknya jika terjadi miskomunikasi, maka akan
komunikasi tidak hanya melibatkan pikiran tapi juga pribadi seseorang yang
dalam berkomunikasi. Niat yang tulus serta kehendak dari satu pihak akan
memunculkan reaksi yang serupa dengan apa yang di komunikasikan oleh orang
24
kedua pihak agar tercipta kelancaran komunikasi. Komunikasi yang didasari rasa
saling suka lebih berhasil daripada komunikasi yang awalnya sudah tidak saling
menyukai.
2. Antisipasi
Antisipasi adalah kesiagaan sikap dan mental untuk menerima suatu rangsangan
balik. Antisipasi ini penting dalam proses interaksi sosial, karena menuntut
modifikasi tingkah laku untuk penyesuian diri. Contoh yang sering dijumpai
antara orang tua dengan anak balitanya. Ketika anak tersebut merasa lapar, ia
berharap sang ibu mendengar dan datang kepadanya. Tangisan sang anak
3. Persepsi
merasakan apa yang nantinya dapat terjadi jika sesuatu sedang di lakukan oleh
orang lain.
Persepsi merupakan suatu cara kerja yang rumit dan aktif. Setiap orang mampu
seseorang bisa jadi sama sekali berbeda dengan orang yang lain yang sama-
persepsi memiliki peran yang penting. Tidak hanya pikiran, perasaan pun ikut
ikut berpengaruh dalam persepsi. Dari sini, kita dapat mengambil kesimpulan
4. Simbolisasi
dirinya sendiri. Sehingga dapat terjadi efek perubahan tingkah laku antar subjek
26
yang melakukan dan individu yang dituju. Artinya, simbol dapat menjadi media
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai seseorang membenci orang lain
yang berbeda kelompok sosialnya, bahkan tidak jarang sampai terjadi konflik
yang disertai sikap agresif. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan identitas
1. Identitas Sosial
Teori ini petama kali di cetuskan oleh Henri Tajfel. Ia membedakan dua bentuk
tingkah laku manusia, yaitu tingkah laku individual dan tingkah laku kelompok.
Menurut teori ini manusia adalah mahluk individual yang unik, di samping juga
yang mesti dilakukan oleh setiap anggota kelompoknya. Aspek inilah yang
2. Teori kategorisasi
Teori ini diperkenalkan oleh Turner. Dasar teori ini adalah manusia cenderung
3. Jarak Sosial
Dalam kehidupan yang semakin kompleks ini tentunya ada dominasi kelompok
4. konflik
Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih. Konflik dapat terjadi
antar individu, antar kelompok, bahkan antar bangsa dan negara. Namun konflik
di satu sisi juga dapat memancing timbulnya persaingan yang sehat, tapi tidak
jarang malah merugikan apabila disertai dengan sikap agresif. Dari itu, adalah
berbeda dengan kelompok yang lain. Oleh karena itu, tak jarang diantara
5. Ukhuwah / Persaudaraan
ukhuwah adalah persamaan di antara umat manusia. Dalam arti luas , ukhuwah
A. Bentuk-bentuk ukhuwah
dalam arti memiliki persamaan (QS. A An’am :3 ) persamaan ini antara lain
al Baqarah : 28 )
mereka bersumber dari ayah ibu yang satu ( Qs. Al Hujurat :12 )
Implikasi model ukhuwah kedua ini adalah ajaran interaksi sosial secara makro,
mengadakan interaksi sosial yang global , sehingga semua manusia di dunia ini
tugas-tugas kemanusiaan.
Ketiga ukhuwah fil al wathaniyah al nasab yaitu : saudara dalam keturunan dan
bangsa seperti yang di isyaratkan dalam ayat ” waila ad akhahum Huda ( QS. Al
29
A’raf 65 Hud :50 )wa ila Tsamuda akhahum shalih ( QS Hud :61 aA’raf 73) Waila
Model ukuwah ketiga ini juga lebih sempit dari bentuk kedua ukuwah diatas
Air. Perinsip paling cocok dalam ukhuwah ini adalah berpijak pada al-tasamuh (
Keempat Ukhuwah fi din al islam yaitu persaudaraan antar intern Umat Islam
(QS al Ahzab :5 ) dan juga sabda Nabi SAW ”antum Ashaby, ikhwanuna al-
Dilihat dari sifatnya, ukhuwah bentuk terakhir ini lingkupnya lebih sempit karena
hanya mencangkup uamat islam saja. Namun jika di lihat dari isinya maka
cakupan ukhuwah fi dinil islam lebih luas, karena tidak di batasiwilayah negara
bahkan tidak dibatasi alam yang di tempati, apakah msih hidup atau sudah mati,
secara keseluruhan tanpa mengenal aliran dan mazhab yang dianut seperti
Tuntutan setiap aliran dan Mazhab dalam islam adanya tenggang rasa antar
aliran dan antar mazhab tanpa memonopoli aliran dan mazhabnya yang lebih
yaitu :
a. Sinkrinisme
berbagai aliran yang hendak mencampur adukan menjadi satu dan menjadikan
b. Reconseption
yakni menyelami dan meninjau kembali aliran sendiri dalm berhadapan langsung
dengan aliran-aliran lain. Juga tentang sebenarnya hubungan antar aliran ajaran
c. Sintesis
menciptakan suatu aliran baru yang diambil dari semua aliran yang ada atau
munkin hanya pada kedua aliran saja yakni syiah dan sunni. agar tiap-
d. Jalan pengantian
mengakui bahwa ajarannya sendirilah yang paling benar dan aliran yang lain
salah. Ia tidak rela jika ada orang memiliki aliran yang berbeda dengan yang ia
e. Agree disagrement
setuju dalam perbedaan dalam arti mengakui bahwa aliran kitalah yang paling
benar dan baik namun kita perlu menyadari bahwa diantara berbagai agama
pasti terdapat kesamaan atas dasar itulah maka timbul saling menghargai antar
sesame aliran .
Dari uraian sebelumnya dapat diketahui dengan jelas, bahwa dalam interaksi
pada individu lain, karena tingkah laku seseorang diawali oleh suatu sebab
mendahului (determinant) yang berasal dari individu lain. Di lain sisi determinant
itu sendiri dipengaruhi oleh bebrapa hal yang mencakup perbedaan dalam
respon yang diberikan individu dan prilaku khusus individu yang menjadi stimulus
faktor determinant dalam pembentukan tingkah laku subyek yang terlibat selama
menjadi tiga bentuk, yaitu Interaksi non kontingen, Interaksi non kontingen
Tipe interaksi ini merupakan suatu simulasi dari seperangkat aturan-aturan yang
terbentuk dala lingkungan sosial. Tingkah laku yang terbentuk selama prose
individu, dimana satu prilaku salah seorang yang terlibat mengacu pada
Adapun tingkah laku individu lainnya didasarkan pada motivasi yang terjadi
Dari ketiga bentuk interaksi sosial yang telah dikemukakan, bentuk interaksi
tingkah laku individu benar-benar tergantung pada orang lain yang ikut
berartisipasi dalam interaksi .Tingkah laku lepas dari kontrol aturan yang dmuat
33
orang lain selama berlangsungnya kontak diantara mereka. Hal ini di lakukan
untuk menangkap isyarat-isyarat tingkah laku dari individu lain, sehingga ia dapat
Menurut W.A Gerungan (1996 : 56), ada tiga faktor yang mempengaruhi
1. Imitasi
melakukan sebuah proses yang kita sebuat imitasi. Imitasi merupak sebuah
proses mencontoh atau meniru prilaku orang lain. Seorang anak yang baru lahir
model untuk diteladani. Karena setiap harinya mereka berinteraksi dengan orang
garis yang dianut oleh orang dewasa. Dengan demikin, proses interaksi
Gabriel Tarde (dalam W.A Gerungan, 1996 : 65) mengatakan bahwa imitasi
adalah kunci segala kejadian yang ada dalam masyarakat. Karena melalui
umum yang ada, sebgai perwujudan sikap, tradisi dan adat istaidat kelompok
sosial tertentu. Dari itu, memahami imitasi dalam proses interaksi sosial, dapat
2. Sugesti
lain. Dalam sugesti, proses meniru yang di lakukan oleh seseorang sangatlah
pasif, sekedar mengikuti tanpa disertai sikap kritis. Melalui sugesti, seseorang
secara aktif memeberikan uraian dan arahan pandangan dan tingkah lakunya
pada orang lain, ia berharap hal tersebut dapat diterima dan diikuti.
Pada taraf tertentu, sugesti dapat membuat seseorang menjadi pengikut setia
tanpa reserve yang berakibat hilangnya daya kritis seseorang dalam tingkah
lakunya, dan menelan apa saja yang dianjurkan oleh orang lain. Hal ini di latar
3. Simpati
Menurut W.A Gerungan (1996 : 67) dorongan simpati adalah keinginan untuk
bekerja sama dengan orang lain. Posisi orang yang tingkah lakunya didikuti dan
yang mengikuti adalah sejajar. Artinya, posisi subyek yang pertama tidak lebih
rendah dari yang kedua, karenanya peranan simpati cukup nyata dalam
hubungan persahabatan.
timbullah keinginan untuk mengerti dan bekerja sama dengan orang yang
bersangkutan. Apabila proses ini berjalan lancar, dan orang yang dituju
Dalam art-arti ini kata syi’ah beberapa kali muncul dalam Al Quran, Dalam
terapanya Syiah sebagai tanda khusus bagi Para pengikut Ali dan ahlulbait.
36
Dalam awal pertumbuhan sejarah islam orang tak dapat bicara tentang apa yang
di sebut kelompok sunnah ortodok dan syiah yang bidah, melainkan tentang
butir pandangan samar yang merenggang terus menerus dan akhirnya semakin
merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Karena selama ini, masalah
lebih sehingga literaturnya agak sedikit sulit untuk ditemukan. Sejauh wacana
yang ada, pendekatan terhadap subjek ini umumnya merujuk pada karya para
penulis yang memandang bahwa Syiah merupakan satu aliran bid’ah yang harus
revolusi Iran yng berhasil menggulingkan Syah Reza Pahlevi, Syiah secara
Syiah merupkan satu mazhab yang ada di dalam Islam. Secara literal, Syiah
berarti “pengikut”. Disebut Syiah karena mereka adalah “pengikut” Ali Ibn Abu
ajaran ini berasal dari golongan Ahlul Bayt. Muslim Syi'ah mengikuti Islam sesuai
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak
37
kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Wahabi menolak
Imam dari Imam Syi'ah. Kalimat Syi'ah Ali adalah sebutan yang diberikan oleh
Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (para imam) adalah sumber
pengetahuan terbaik tentang Qur'an, Islam, and Emulation (Guru terbaik tentang
Islam setelah Muhammad), dan pembawa serta penjaga terpercaya dari tradisi
Sunnah Nabi Muhammad. Secara khusus, Muslim Syi'ah mengakui Ali bin Abi
Thalib (sepupu Muhammad, menantu, dan kepala keluarga Ahlul Bait) sebagai
yang diakui oleh Muslim Wahabi. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui
Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan
pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Wahabi dalam penafsiran Al Qur'an,
Hadis, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadis dari
Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya
tentang Khalifah, Syiah mengakui otoritas Imam Syiah (juga dikenal dengan
Syiah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.
38
Seperti halnya Sunni, Syiah juga menggunakan Rukun Islam yang lima, hanya
ada perbedaan dalam aplikasi, sebagai contoh di bawah ini: Lima Prinsip Pokok.
Semula golongan ini muncul karena kepentingan politik, namun akhirnya menjadi
o Beliau suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Beliaulah nabi paling
o Para istrinya bersih dan suci dari segala kotoran dan hal jelek.
Syi’ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih
1. Imamiah
Disebut juga Imamiah atau Itsna ‘Asyariah. Dinamakan demikian, sebab mereka
percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam. Mereka yakin ada dua
1. Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
4. Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
10. Ali bin Muhamad (827–868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
11. Hasan bin Ali (846–874), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari
12. Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi
40
2. Ismailiyah
Di sebut juga Tujuh Imam, yakni sekte yang percaya bahwa imam hanya tujuh
orang dari ‘Ali bin Abi Thalib, dan mereka percaya bahwa imam ketujuh ialah
Isma’il.
3. Zaidiyah
Yakni sekte pengikut Zaid bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib. Mereka
tergolong Syi’ah moderat, karena mereka tak berpendapat ‘Ali dan keturunannya
berhak jadi khalifah dan tak memvonis ketiga khalifah sebelum ‘Ali tidak sah.
Nabi yang menjadi imam dalam urusan agama dan pemimpin dalam urusan
Titik tolak dalam kajian silam Syi’ah yang bagaimana pun harus di mulai dari sifat
menyeluruh atau bahkan perubahan, dalam beberapa nilai dan adat mereka
yang mengakar.
mendukung Ali adalah akibat yang wajar dari gagasan-gagasan yang telah ada
Muhammad di madinah. Umat ini terdiri dari orang-orang mekkah, baik Quraisy
( yang bermukim di daerah pingiran) Orang madinah yang terbagi kedalam suku
Auz dan Khazraj yang mana keduanya asal arabia selatan dan masih
menyimpan banyak watak negeri asal mereka, orang arab gurun sekitar madinah
dan bahkan dari kalangan non arab seperti bilal dari Abesinia, salman dari
naungan Islam.
Orang arab memandang bahwa bukan hanya cir-ciri fisik yang diturunkan secara
turunan tertentu. Jadi kualitas moral pun di turunkan secara genetis. Kebajikan
terbaik bagi individu karena itu di miliki mereka dari leluhurnya. Orang arab
kemasyuran dari leluhur inilah yang harus di jaga serta terus menjaga
dengan sunah. Istilah Sunah seperti ini telah sering di gunakan sebelum Islam
Sunnah Nubuwah.
Yang paling memiliki hak sitimewa dalam masyarakat arab , disaat kebangkitan
Kata Ahl yang banyak di gunakan dalam Al Quran, selalu bermakna sama
dengan Al, meskipun ia juga di gunakan dalam arti yang lebih luas dalam
menunjuk kepada masyarakat suatu kota atau penduduk , group, atau pengikut,
pengikut. Bila digunakan dalam kata penghubung dengan istilah bait Ahl Bait ia
mengacu kepada keturunan suatu keluarga atau kelurga tertentu dari suatu
Semua mufassir sepakat dalam pendapat bahwa istilah Ahl Al bait dalam ayat ini
menuju pada Fatimahputri Nabi, Ali Sepupu Nabi dan menantunya dan dua cucu
kesayangannya Hasan dan Husain. Bahkan dari penting dari itu adalah
Tampak bahwa kualitas dan kabajikan pribadi yang di wariskan ini memberikan
Ali tempat yang unik dan menguntungkan atas anggota keluargadan para
sehabat Nabi yang lain dan mendatangkan kepadanya sekelompok teman yang
taat kepadanya dengan semangat tenggang rasa yang luar biasa bahkan sejak
kepada Nabi.
ekspedisi ke tabuk.
Bara’ah ke mekkah.
sehabat Rosul berpikir bahwa Alilah yang paling layak untuk menjaga
B. Syiah di indonesia .
syi’isme hanya sayup-sayup terdengar atau malah tidak terlihat sama sekali
45
Namun sejarah mencatat bahwa Syi’iisme pernah ada di Indonesia yakni terbukti
kelompok muslim tertentu ” Kaum Alawi” indonesia yang konon dari semula
Syiah di Indonesia saat ini sudah mulai di terima di masyarakat terbukti dengan
seperti ICC ( Islamic Cultural Center ) Fitrah yakni lembaga kajian spiritual yang
Awal mula Adanya Syiah di indonesia tidak begitu jelas di ketahui kecuali dua hal
yang penulis ungkapkan di atas Namun Setelah Revolusi Islam Iran yang di
bermunculan di Indonesia.
Saat ini lembaga resmi yang memang mewakili syiah sekaligus melakukan misi
sosialisasi tentang ajaran tersebut yang jelas dan memiliki izin dari departeman
luar negeri Indonesia adalah ICC atai islamic cultural Center. Lembaga ini
lembaga ini jelas-jelas segala hal yang berkaiatan dengan syariat syiah di
jalankan dengan baik tanpa kecuali bagi mereka yang berkunjung ke lembaga
ini. Banyak kegiatan yang mereka jalankan di mulai dari kajian islam tentang
syiah di lembaga itu seperti perayaan mengenang wafatnya cucu Nabi, sampai
2.2.2. Wahabi
Wahhabi atau Wahabi adalah gerakan satu kaum yang bertujuan untuk
memurnikan kembali ajaran agama Islam berdasarkan petunjuk Allah SWT, Nabi
kaum Salafush shaleh yakni orang orang yang terdahulu yang shaleh dan
Wahabi disandarkan kepada nama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang
melakukan usaha untuk memurnikan kembali ajaran Islam dari budaya bid’ah
dan takhayul yang dianggapnya telah meracuni umat Islam pada saat itu.
Gerakan ini dimulai pada abad ke 18 M (1744 M) di daerah Nejed dan Hijaz yang
dikenal sekarang sebagai Arab Saudi. Hal ini sesuai dengan Hadits shahih
bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Akan ada pada setiap zaman kaum
agama Isalm ini benar benar dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW serta
para Sahabatnya dilanjutkan oleh pengikutnya, kaum tabi'in dan tabiut tabi'in.
hadits-hadits shahih, yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud,
kemudian para ulama seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Syaikh Abdul Qadir
Jailani dan terus dilanjutkan sampai pada masa kini diantaranya oleh Syaikh
47
Muhammad Nashiruddin Al Albany dan Syaikh Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz
diungkapkan diatas adalah kaum terdahulu yang shaleh (baik) dan mendapatkan
petunjuk dalam urusan agama. Kaum terdahulu disini adalah berdasarkan jarak
sesuadah para tabi'in tetapi juga bagi kaum muslimin yang mengikuti mereka.
Berdasarkan pengertian di atas, inti ajaran wahabi dan salafy sebenarnya adalah
sama yakni mengamalkan ajaran agama berdasarkan Alqur'an dan Hadits serta
bertumpu pada pemahaman para Salafush Shaleh tanpa terikat dengan salah-
tersebut yang sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits, terutama hadits yang
derajatnya baik dan tidak ada pertentangan didalamnya. Hal ini sesuai dengan
wasiat dari para Imam madzhab yang empat yakni Imam Hanafi, Imam Malik,
48
Imam Syafi'i dan Imam Hambali yakni "Apabila ada ajaran atau pendapat yang
bertentangan dengan hadits dan sunnah Nabi yang shahih (kuat dan benar),
Dalam pelaksanaan ajaran agama, kaum wahabi atau salafy mengambil dalil
• Al Qur'an yang merupakan firman Allah dan kitab suci kaum muslimin.
• Hadits yang berisi sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
• Ijma' yakni kesepakatan para ulama kaum muslimin yang tidak ada
hukum kasus yang lain, yang terdapat kesamaan ciri dan sebab
didalamnya, bila tidak ada hukum yang khusus yang membahas secara
tersendiri.
Pengambilan hukum hukum ini berlaku baik dalam masalah Aqidah atau
benar benar murni dan menghindari bid'ah yakni segala sesuatu yang baru
dalam ajaran agama yang menyelisihi apa-apa yang diajarkan oleh Allah SWT,
di atas serta ditinjau dari segala sisi agar dalam kegiatan muamalah terhindar
dari hal-hal yang syubhat yakni yang tidak jelas antara yang halal dan haram.
Dalam sejarahnya gerakan ini dipenuhi oleh kekerasan, terutama pada tahun
1765 saat bergabungnya Muhammad bin Saud (agen Inggris yang ditugaskan
melemahkan Turki Utsmani) ke dalam kelompok ini, hingga menjadi kuat, namun
fanatik, terbukti mereka keluar masuk desa dan kota sekitar Najed untuk
meminta para penduduk membai'at. Saat itu terjadi perlawanan yang kurang
berimbang dari sebagian penduduk hingga tidak kurang dari 300 orang lebih
meninggal dunia.
Pada tahun 1801 Masehi, kelompok ini membunuh ribuan kaum Muslimin di
Karbala (Irak). Tercatat lebih dari 5.000 orang Islam meninggal saat itu. Pada
sebagian besar penduduk muslim sekte ini tidak mendapat simpati, karena
berlebihan dalam fanatisme dan ekstrem. Melihat dari gerakan mereka yang
50
cenderung eksklusif dan penuh kekerasan, maka menjadi wajar gerakan ini sulit
Bermula dari KH. Ahmad dahlan yang kemudian mendirikan Organisasi terbesar
kedua dengan dasar pelurusan ajaran agama yang pada intinya adalah
penyebaran ajaran islam wahabi di Indonesia. Sampai saat ini ajaran ini sudah
setelah melakukan penelaahan teori yang relevan dengan masalah penelitian itu
sendiri, maka seorang peneliti mesti menyusun prosisi teoritis dari beragam teori
teliti. Prosisi teori ini kemudian dilihat koherensinya dengan data-data empirik
yang di tentukan oleh seorang peneliti di lapangan. Dari sinilah seorang peneliti
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ada dua hal .
Pertama Bagaimana Pola Interaksi Sosial yang di gunakan oleh pengikut ajaran
Kedua seperti apa Ukhuwah Pengikut Syiah dan pengikut wahabi di daerah
1. Sebagai pengikut ajaran islam syiah tentunya mereka terikat dengan berbagi
macam norma dan nilai yang ada dalam ajaran tersebut . bila dalam
mereka terima adalah berupa teguran dari pengikut ajaran lainya atau
dengan norma –norma yang berlaku di ajaran tersebut. Baik prilaku yang
syiah tentunya aktifitas berjamaan harus terus meraka jalankan agar terjadi
Ketika terjadi kohesifitas ini meninggi maka pengikut ajaran ini cenderung
orang yang memiliki identitas sosial yang sama (In Group ) dan hal ini pun
juka tidak berarti mereka tidak mau sama sekali untuk melaksanakan hal
keseluruhan tanpa mengenal aliran dan mazhab yang dianut dimana setiap
aliran dan mazhab dalam islam haruslah memiliki tenggang rasa antar aliran
52
dan antar mazhab tanpa memonopoli aliran yang lebih benar dan
yang lain salah ( agree disagrement) . semua cara pandand dan metode
akan tetapi ada sebagian aliran yang berangapan bahwa semua aliran yang
ada di dalam islam baik syiah maupun suni keduanya mengarah pada satu
Tuhan yakni Allah SWT dan satu rosul Muhammad SAW sehigga tidak
timbul garis batas yang jelas antar aliran dan mazhab ( Sinkritisme ) dan
akhirnya berdampak pada penciptaan suatu Aliran baru yang mana ajaran-
ajaranya diambil dari berbagai aliran yang sudah ada agar semua pemeluk
aliran agama dalam islam merasa bahwa sebagian dari ajaran mazhabnya
Gambar 2
INDIVIDU KETERANGAN
- Nasehat
- Sanksi
hadits
- cara berpakaian
sekitar
- Tempat tinggal
- Jual beli
- Sholat
- Zakat
- Muamalah
syiah
2. Ukhuwah
b. Reconseption
c. Sintesis
d. jalan pengantian
e. agree disagrement
55
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Strauss dan
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan
Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini mengambil bentuk studi kasus dimana
hasil dari kerja lapangan yang peneliti lakukan akan di deskripsikan guna
peroleh. Variable yang ingin di teliti dalam penelitian ini adalah pola interaksi
sosial yang termanifestasikan bagi setiap pengikut ajaran syiah dan tentunya
syiah tersebut.
56
Aspek psikologi yang diterangkan dalam pendekatan ini tidak hanya tingkah laku
sabjek namun lebih jauh lagi pengalaman dan pemahaman subjek dalam
subjek namun juga terungkap berbagai hal lain yang berkaitan dengan cara
wahabi.
dalam keunikannya, yaitu sebagai bagian dalam konteks tertentu dan interaksi di
dalamnya. Untuk mencapai pemahaman dari proses situasi tersebut maka dalam
wawancara, catatan lapangan, foto, tape recorder, dan sebaginya. Hal ini yang
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi kasus. Studi
kasus merupakan begian dari penelitian kualitatif yakni data atau hasilnya tidak
Menurut Yin ( 2004 ), dalam penelitian studi kasus yang bersangkutan tidak
juga dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan secara unik tentang
proposisi teoiritis.
Danim (2002) juga mengatakan bahwa studi kasus atau penelitian kasus adalah
belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial
tertentu yang bersifat apa adanya. Penelitian kasus juga merupakan studi
mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberikan
gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subyek yang diteliti
relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas
dimensinya.
Pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus multiple case
design karena menggunakan lebih dari satu kasus. Dengan pola ini diharapkan
keadaan yang dialaminya. Oleh karena itu maka diperukan data yang bersifat
ketentuan baku mengenai subyek yang harus dipenuhi. Satu subyek dapat
digunakan dalam suatu penelitian studi kasus asalkan data yang didapatkan
cukup. Karena dalam penelitian ini menggunakan pola multiple case design,
maka jumlah subyek yang digunakan terdiri dari 4 orang. Subyek atau responden
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan non probability
dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri
spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Sampling yang purposive adalah sampel
(Nasution, 2001).
Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja dan
terlibat dalam segala kegiatan yang berada di lembaga Islamic cultural center
obyek yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain
mempelajari dokumen.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
individu tersebut.
disadari bahwa peneliti telah memasuki area sensitif, ruang kepribadian yang
berbeda, atau menghadapi subyek penelitian yang sama sekali belum diketahui
1. Metode wawancara
atas pertanyaan itu (Moeloeng, 1990). Dari hasil wawancara dengan para
pola interaksi kelompok Islam syiah dengan kelompok Islam wahabi di daerah
pejaten barat.
strategi utama mengumpulkan data, dan strategi penunjang teknik lain seperti
2. Metode Observasi
penelitian ini, dengan maksud ingin mencatat semua yang terjadi di lapangan
yan dapat membantu dan mempermudah tugas peneliti agar pengolahan bisa
dibuat berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab dua. Pedoman
wawancara ini sangat penting perannya dan dibutuhkan peneliti dalam proses
wawancara, hal ini agar mempermudah peneliti untuk mengorek jawaban dari
subyek tanpa melenceng dari bahasan utama dan tujuan penelitian. Selain itu
juga agar lebih memfokuskan peneliti dalam menggali data-data yang dibutuhkan
Alat perekam digunakan agar data-data yang telah didapat dalam proses
wawancara tidak ada yang terlewatkan dalam peneliti. Selain itu juga agar lebih
Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, meng
organisasikanya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Bogman
dan Taylor (dalam Moeloeng, 1990) mendefinisikan analisis data sebagai proses
yang menerima usaha secara formal untuk menemukan tema yang merumuskan
hipotesis seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
Dalam melakukan analisa data, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti;
wawancara.
kategori (cross case, bukan lagi tunggal kasus) yang kemudian akan
sebelumnya.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
serta wawancara mendalam maka selanjutnya data yang telah didapat haruslah
analisa data ini dilakukan dalam beberapa alur : Meliputi Gambaran umum
subjek penelitian, Riwayat kasus, Analisa kasus dan perbandingan antar kasus.
Subjek dalam penelitian berjumlah lima orang debgan rentang usia 28-50 tahun
yang mana dalam usia ini subjek telah matang dari segi mental serta mampu
Gambar 4.1
a. Kasus Mubarok
11 adiknya yang masih kecil-kecil. Mubarok berasal dari keluarga yang taat
beagama. kedua oarang tuanya tergolong orang yang suka menjalankan rutinitas
Begitu pula dengan dirinya hobi membaca membuat ia di tunjuk oleh rekan-
rekannya di HMI untuk menjadi Instruktur dalam setiap materi yang harus di
” Saya tahu banyak tentang Syiah setelah saya bergabung di HMI dan
banyak membaca literarur tentang Ali Sariati serta dari sana saya mulai
tertarik dengan aliran tersebut yang mana menurut saya aliran ini penuh
keterbukaan”
66
syiah ini banyak dia dapatkan dari buku-buku dan teman-teman di HMII. Dari
seajaranya di lembaga islamic Cultural Center dimana setiap satu minggu sekali
ada kajian yang selalu dia ikuti dalam rangka pendalamnya terhadap aliran
tersebut tidak hanya itu di juga melakukan kursus bahasa persi dengan harapan
di aliran ini di selalu mengikuti sholat berjamaa Rutin dan itupun harus di
laksakana dengan Imam yang memang sudah di tunjuk dari semua ummat.
menjelaskan dan keyakinannya bahwa apa yang ia jalani saat ini adalah benar
Menurut dia adab dalam berhubungan dengan pengikut wahabi adalah dengan
beraliran Wahabi dimana ada teman sekolahnya yang beberapa tahun terakhir
mendali ilmu di lembaga Ilmu dan bahasa LIPIA saudi arabia. Dia merasa bahwa
memang banyak terdapat perbedaan antara syiah dan Wahabi tapi baginya
Selama Al Quran bisa di jadikan pegangan maka tidak akan menjadi masalah
Di lingkungan kerja pun ia berhubungan dengan baik tidak ada rasa saling
tentang bagaimana syiah itu sebenrnya dan dia berusaha untuk menjelaskanya.
mubarok merasa bahwa selama ini dia tidak pernah membatasi diri dengan
setiap orang, dia selalu bersikap terbuka terlebih dalam hal perbedan pendapat
baginya beda pendapat itu biasa yang penting bagaimana dia mensikapinya
dengan bijaksana.
68
aliran syiah lalu kemudia ia banyak membaca tentang literatur tentang aliran iani
Mubarok sering datang ke ICC dimana is bisa bertemu dengan ulama yang bisa
Norma )
Dari sini terlihat bahwa Mubarok berusaha untuk mentaati Norma yang memang
harus di jalani di Aliran islam syiah ini ( Conform ) hal ini di indikasikan dimana
ia rutin untuk datang ke ICC untuk belajar bahasa persi dan diskusi rutin tengan
aliran ini dan baimana mereka mensikapi masyarakat yang melihat sebelah
mata.
Menurut mubarok sendiri hubungan antar sesama pengikut ajaran syiah itu
layaknya kelurga dalam mensikapi aliran ialam wahabi sesama pengikut syiah
haruslah bisa saling tolong menolong sepertihalnya jika dalam suatu hal ada
sesuatu yang belum di ketahui dan menjadi kendala untuk bisa menjelaskanya
kepada pengikut wahabi maka mereka bersedia untuk membantu untuk mecari
pada Al kuran dan hadits dimana dia merasa bahwa semua muslim bersaudara
tidak segan untuk datang ke acara yang diadakan oleh temannya yang lulusan
ajaran yang sela ini dia anut. Hal ini dapat di pahami sebagai interaksi non
islam makin di lihat sebagai agama yang mulia. Dari sini peneliti melihat bahwa
lakukanya dengan temat satu SMA yang jelas-jelas ia beraliran mazhab Wahabi.
b. Kasus Irhamdi
Irhamdi dilahirkan pada tahun 1979. Pria kelahiran jakarta ini merupakan
Irhamdi adalah anak dari seadalah anak dari seorang ustaz yang lumayan
minggunya.
Ayah saya pernah menyuruh saya untuk mencari buku-buku tentang Revolusi
islam iran, hal-hal yang terkait dengan pemikiran-pemikiran yang berkembang di
republik islam iran. Oleh karena seringnya saya mencarikan buku-buku tersebut
maka saya sering pula membaca buku itu sehingga akhirnya saya tertarik
dengan pemikiran-pemikiran yang di lontarkan oleh beberapa tooh-tokoh islam
iaran tersebut dan membuat saya mau lebih dalam lagi mempelajari islamsyiah
secara mendalam.
Irhamdi tergolong anak yang cerdas di kampusnya ia menjadi Mahasiswa yang
Vokal dan suka berdiskusi dngan teman-teman sekitarnya. Memiliki banyak
literatur terkait dengan perkembangan dunia islam.
Sampai saat ini dia sudah menjadi anggota tetap Islamic cultural Center yang
setiap bulanya dia selalu memegang jadwal rutin kegiatan yang di lakukan
lembaga tesebut.
Irhamdi merupakan pengikut syiah yang bisa di katakan fanatik dan setia hal ini
terungkap ketika ia bercerita teng keterlibatanya dalam membagun perpustakan
yang di bua oleh Islamic Cultural Center :
Irhamdi Baru saja menikah dengan seorang Wanita yang memang sudah lama
menganut Islam Syiah dengan ciri khas cadar di wajah Istri irhamdi menjadi
”saya pernah di cemooh karena sikap saya yang suka sholat dengan tidak
berjamaah dengan teman-teman sepekerja. Walupun demikian saya merasa
bahwa hal tersebut wajar karena belum banyak di Negara kita ini yang
memahami pernbedaan secara baik”
bagi irhamdi pengikut islam wahabi di indonesia tidaklah sama dengan pengikut
wahabi di luar negeri . irhamdi melihat bahwa di negeri asalnya wahabi sangat
menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak.
72
Secara umum Irhamdi merasa bahwa kita semua bersaudara baik syiah ataupun
sunni namun diatidak begitu menyukai jika ada orang memaksakan kehendak
untuk supaya kita ikut atas pandanganya tersebut,
Analisa kasus irhamdi ini di mulai dari banyaknya literatur yang ia dapatkan serta
bagimana ia membatu orang tuanya yang sedang mempelajarai ajaran islam
tersebut dari situ lah muncul proses internalisasi akan ajaran tersebut.
Proses pentaatan yakni selalu mengedepankan Al Qur’na dan Hadits itu
kemudian membuat sebuah Konformitas dalam kehidupan kesehariannya.
Interaksi yang intensif dengan sesama pengikut aliran syiah terlebih lingkungan
keluargamertuanya. yang memang dari sejak lama sudah beraliran syiah.
Kohesivitas dalam keluarga ini ditandai dengan timbulnya tingkah laku yang
mengutamakan kelompok dan keluarga.
Hubungan kerja antara irhamdi dengan kawanya yang beraliran wahabi dan
secara terus menerus mencoba menegur secara keras Namun irhamdi tetap
sabar dan menjaga hunbungan silaturahim tersebut membentuk interaksi non
kontigen asimetris sebuah Hubungan yang bersifat Out grup.
73
Irhamdi selalu berangapan bahwa agree disagrement antara syiah dan sunni
membuat kedua ajaran itu baik secara silaturahim namun buruk dalam benturan
pandangan dan kebudayaan. Sehingga tidak jarang hubungan silaturahim antar
mereka putus.
c. Kasus Nandito
nandito merupakan sosok cendikia baru dalam dunia Syiah jakarta umurnya
yang masih tergolong mudah namun sudah di beri kepercayaan oleh Islamic
Nandito merupakan sosok pemuda yang dinamis suka bekerja keras dan ramah
dari islmic Cultural center itu sendidri. Bahkan sbelum islamic cultural center itu
Nandito memiliki kemampuan dua bahasa yang cukup baik yakni Arab dan
Ingris. Sering kali penulis mendengar ketika ia harus menyapa rekan kerjanya di
ICC dengan dua bahasa tersebut. Secara umum rekan kerjanya saat ini
Menurut Nandito Aliran wahabi di sekitar lingkungan pejaten ini cukup banyak hal
itu terlihat dengan mudah bilamana kita berjalan di sekitar lingkungan itu. Hal
tersebut tentunya membuat pengikut aliran syiah dengan Wahabi mudah untuk
berinteraksi.
” Selama ini memang betul bahwa wilayah pejeten barat merupakan tempat
yang banyak pengikut aliran Syiahnya dan juga banyak yang beraliran
Wahabi. Kebanykan pengikut syiah di sekitar sini ada karena mereka
terlibat dalam berbagai kegiatan baik yang diadakan oleh ICC maufun fitrah
sebagai wadah untuk berkumpulnya syiah yang wanita”.
ini memang pernah ada dialog yang khusus membicarakan tenteng aliran syiah
ini. Ada sebagian orang yang mempermasalahkan hal tersbut kepada kami
Namun lambat laun masyakarat mulai sadar bahwa keberadaan Pengikut syiah
justru menguntungkan sebab dari pihak ICC sendiri rutin untuk membatu warga
Di pejaten ini menurut nandito ada beberapa pengikut wahabi yang sering
dengan sengaja datang guna mendapatkan literatur dan juga mencari informasi
prihal kegiatan syiah ini dan kami menagapinya mereka menangapinya dengan
terbuka.
75
Pada Awal keberadaan ICC di pejaten barat ini memeng hubungannya agak
kurang baik Namun hal itu bukanlah hal yang kemudian membuat Hubungan
” Seperti yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu ketika ICC baru
ada banyak mahasiswa LIPIA dan warga sekitar tiba-tiba datang untuk
mencoba berdiskusi dengan harapan ICC maupindah dari lingkungan ini
karena bisa meracuni pikiran anak-anak mereka”
nadito selama ini bekerja dan berusaha agar syiah di citrakan secara baik di
lingkungan pejaten ini. Dan hasilnya cukup baik sampai sekarang sudah mulai
banyak kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh ICC di ikuti oleh warga sekitar.
Nandito selalu mengupayakan agar seluruh pengikut syiah yang ada di pejaten
barat untuk selalu berkumpul dan sholat berjamaah dengan pengikut lainnya
” Pada dasarnya antara suni dan syiah sama yakni sama-sama berpegang
kepada kitab yang di turunkan oleh Allah SWT melalui Rosul” Namun Nandito
Analisa kasus nandito berawal dari di percayanya dia sebagai humas di lembaga
ICC kepemilikan negara Iran tersebut. Lembaga ini secara langsung memang
memunculkan pulikasi Norma yang kuat baik kepada Nandito maupun kepada
masyarakat.
yang datang. Menjaga agar syariat yang ada selalu di tegakan. ( Konformitas )
Namun dia juga berusaha untuk bisa melakukan berbagai kegiatan yang
melibatkan banyak pihak terutama pengikut wahabi agar mereka mampu melihat
kaum hawa dan ini jelas merupakan bentuk Hubungan Interaksi Non kontigen
.Dalam hal menaggapi tudingan miring serta berbagai macam tuduhan terhadap
syiah nandito selau bersikap untuk menjaga agar hubungan silaturahim tertap
terjaga namun haruslah di buat sebuah pemahaman yang sesuai dengan jaman
( Sintesis )
D. Kasus Yusuf.
Yusuf adalah penjaga atau biasa sekurity di wilayah ICC . dia di tugaskan untuk
menjaga gedung tersebut dari berbagai macam ganguan. Pada dasarnya yusuf
bukan merupakan pengikut islam syiah. Dia menjadi pengikut islam syiah karena
segala hal yang terkait dengan syariat yang di berlakukan di sana Maka yusuflah
”Tugas saya di ICC memang bukan menjaga keamanan saja tapi saya juga
punya tugas untuk menyuruh semua karyawan untuk sholat berjaman
bahwan jika di perlukan tamu harus di suruh berjamah ”
dari menjalankan tugas tugas itulah maka muncul rasa kepercayan yang kuat
Yusuf memiliki 3 anak dan istri yang sampai saat ini masih berpegang teguh
Dalam menjalankan tugasnya Yusuf juga di tugaskan untuk menegur apabila ada
tamu maupun pekerja yang tidak mau sholat berjamaah atau sholat bukan pada
aliran wahabi. Dia sering di nasehati agar keluar dari tempat kerjanya tersebut
namun sikap yang ia berikan adalah menjawab dengan sopan dan membiarkan
Yusuf adalah sosok pengikut ajaran slam syiah yang terbuka walau tidak begitu
”bagi saya selama Apa yang saya lakukan ini tidak merugikan orang lain
dan sesuai dngan perintah Allah SWT maka saya akan tetap
menjalankannya”
Sesama pengikut syiah dia selalu memberiakn salam ketika ada karyawan yang
baru datang ataupun akan pulang atau meninggalkan lingkungan komplek ICC.
78
Dia selalu menjalankan solat tepat waktu dan selalu berjamaa’ah dia menjadi
seorang yang taat beragama tidak hanya karena dia bertugas menegakan
perintah-atau atauaran-aturan yang di tetapkan tapi ada latar bekang lain yang
membuat ia menjadi orang yang ta’at pada aturan agama yakni di karenakan
sebelumnya dia adalah orang yang suka mabuk-mabukan dan cenderung suka
meninggalkan sholat.
Dia sering mengikuti pengajian yang diadakan di masjid ICC tersebut. Dalam
kegiatansepertii itu di merasa bahwa semua yang ada di dalam kegiatan tersebut
adalah dari kelompoknya. Berbeda ketiak ia melihat tamu yang dari berpakainya
Analisa kasus yusuf di mulai karena ia adalah seorang security yang tugasnya
tidak hanya memeriksa tamu namun juga di tugaskan untuk menyuruh orang
agar sholat berjamaah. Seringnya kegiatan diskusi yang di lakukan di masjid ICC
Yusuf memiliki kecenderungan lebih ketat kepada tamu yang beraliran wahabi
Kontigen Asimetris.
79
Secara umum yususf tetap menjaga hubungan baik dengan pengikut aliran islam
syiah, dia berusaha agar silaturahim antara dia dngan saudaranya tetap terjada
dan tidak memaksakan kehendak mana yang benar dan mana yang salah.
Gambar 4.2
Mk ID NT YS
GROUP
1. Internalisasi Norma X X X X
a. nasehat X X X
b. teguran
c. sanksi
2. Konformitas
b. cara berpakaian
3. kohesivitas
a. muamalah X X X X
80
b. tempat tinggal X X X X
c. jual beli
a. ibadah ( In Group ) X X X
b. Sholat X X
c. Zakat X X
e. Muamalah X X
UKHUWAH
a. Sinkrinisme
b. Reconseption X
c. Sintesis
d. jalan penganti X
e. agree disagreement X X
81
4.3
Mk ID NT YS
GROUP
1. Internalisasi Norma X X X X
a. nasehat X X X
b. teguran
c. sanksi
3. Konformitas
b. cara berpakaian
3. kohesivitas
a. muamalah X X X X
b. tempat tinggal X X X X
82
c. jual beli
a. ibadah ( In Group ) X X X
b. Sholat X X
c. Zakat X X
e. Muamalah X X
Dari skema di atas diketahui bahwa proses internalisasi pengikut ajaran islam
syiah muncul di karenakan aktifitas yang bersifat harian dimana proses ini
melahirkan pola interaksi sosial yang di jalankan dengan orang di luar alirannya .
hal. Hal ini terlihat dengan adanya keyakinan dan kepercayaan yang
menjalankan aktifitas sesuai dengan pemimpin yang soleh dan bertaqwa. Namun
hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk bisa melkukan interaksi dengan
UKHUWAH Mb Id Nt Ys
a. Sinkrinisme
b. Reconseption X
c. Sintesis
d. jalan penganti
e. agree disagreement X X X
Dari skema analisa –banding antara kasus diatas amaka dapat di lihat bahwa
munculnya beberapa aktifitas yang lebih ke arah dimana alirannyalah yang paling
benar namun tidak menapikan bahwa di aliran whabi masih ada sesuatu yang bisa
dinggap benar. Hal ini pada giliranya membuat sebuah kerukunan hidup beragama,
dengan adanya kondisi seperti ini maka aliran bagi setiap pemeluknya kan menjadi
Keterangan :
Mk : Mubarok
Id : irhamdi
Nt : Nandito
Ys : Yusuf
84
PATTERN-MATCHING
Tujuan dari pattern matcing ini adalah untuk melihat apakah hasil temuan studi
proposisi teoritsi dan juga untuk melihat ada tidaknya semacam pola umum yang
teoritis yaitu proses pembentukan pola interaksi sosial dan perlakuan dari
masyrakat.
85
Gambaran 4.5
4. Konformitas 5. Konformitas
a. menyelaraskan ibadah dengan a. menyelaraskan ibadah
Al Quran dengan Al Quran
b. cara berpakaian b. cara berpakaian
c. menjaga hubungan baik c. menjaga hubungan baik
dengan orang sekitar. dengan orang sekitar.
5. kohesivitas 7. kohesivitas
a. muamalah a. muamalah
b. tempat tinggal b. tempat tinggal
c. jual beli c. jual beli
d. mengikuti kegiatan –kegiatan d. mengikuti kegiatan –
regional kegiatan regional
Hasil paterrn matching pola proposisi teoritis dengan pola hasil analisa banding
menunjukan hal-hal sebagi beriku : smua kategori yang diajukan dalam proposis
teoritis juga terdapat dalam temuan empirik di lain sisi juga terdapat perbedaan
dalam salah satu aspek dalam kategori intyeraksi sosial Nonkontogen asimetri,
yaitu penolakan terhadap undangan lyang di lakukan di luar doktrin islam syiah.
Sebenarnya perbedaan ini bukanlah hal subtansial karena meskipun merak hadir
Gambaran 4.5
a. Sinkrinisme a. Sinkrinisme
b. Reconseption b. Sintesis
e. agree disagreement
Hasil pattern matching pada pola prosisi teoritis dengan analiisi banding antara
Ada satuhal yang tidak di temukan dalam studi kasus yakni rekonsption dimana
setiap pemeluk ajaran islam syiah telah emutuskan bahwa jalan kebenaran yang
mereka tempuh haruslah dengan jalan Al Quran dan sunnah serta berdasarkan
apa yang di katakan oleh imam-imam mereka dari sisni dapat di simpulkan
bahwa ada poal yang khusus dalam pembentukan pola interaksi sosial oleh
pengikut ajaran islsm syiah. Terlebih ketika mereka hubungan langsung dengan
pengikut ajaran islam Wahabi. Yang pada giliranya perbedaan tersebut akan
BAB 5
PENUTUP
5.1 kesimpulan
5.1.1. Gambaran proses pembentukan pola interaksi sosial dengan pengikut wahabi.
Proses internalisasai ajaran islam syiah merupakan hasil manipestasi dari aktifitas sosial
yang di lakukan secara terus menerus di lingkungan yang sama. Dimana sebuah komunitas
menetapkan akan adanya teguran dan nasehat jika pengikutnya tidak menjalankan apa yang
Dari sini kemudian muncul sebuah konformitas yang selalu pada setiap kasus selalu
menyelaraskan ibadah yang meraka lakukan di sesuaikan dengan Al quran dan Hadits di
samping itu kecenderungan adanya menjaga hubungan baik dengan warga sekitar.
Hubungan silaturahim selalu di lakukan guna terciptanya hubungan yang baik serta adanya
kerukunan antar pemeluk ajaran dalam setiap harinya. Hal ini dapat mereka lakukan dalam
5.1.2. Diskusi
Rosulullah bersabda di akhir hayatnya bahwa Nanti islam akan terpecah menjadi 73
golongan dan hanya satu golongan yang benar yakni Ahlusunah waljamaah. Berdasarkan
hadist ini kemudian semua hal mengklaim bahwa merekalah yang ahlu sunnah dan yang lain
bukan. Hal inilah kemudian memunculkan spekulasi dalam islam bahwa setiap kebenaran
Syiah sebagi sebuah aliran yang sudah lama ada secara cepat berkembang seseluruh
pelosok negeri dengan misis memperkenalkan dan mendekatkan ummat kepada kelurga
rosul syiah muncul sebagai aliran yang kokoh. Namun dalam perjalannnya wahabi mencoba
akhirnya terjadi gesekan antar mereka. Tapi di satu sisi tentunya pengikut syiah tidaklah
tinggal diam dengan poa-pola interkasi yangmereka jalankan mereka mencoba untuk hadir
5.1.3. Saran
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di lapangan peneliti menyadi bahwa waktu yang
singkat merupakan kendala yang amat terasa guna mendapatkan hasil yang mendalam atas
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Mujib, Abdul, Dkk. ( 2005). Kawasan dan Wawasan studi Islam. Jakarta :
Kencana