No. : 02
Kelas : X MIPA 2
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul (Nya)
dan Ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian,
yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baikakibatnya.” (QS An
Nisa: 59).
Dari segi bahasa Al Quran berarti “yang dibaca” atau “bacaan”, sedangkan
dari segi istilah Al Quran adalah firman (wahyu) Allah swt. yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril yang
merupakan mukjizat dan menggunakan bahasa Arab, berisi tentang petunjuk
dan pedoman hidup bagi manusia, dan bila kita membacanya merupakan
ibadah.
Hadis menurut lughat atau bahasa artinya baru atau kabar. Hadis menurut
istilah ialah segal:- tingkah laku Nabi Muhammad saw. baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapannv; Kedudukan hadis dalam ajar an
Islam adalah sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al Qurar
Maksudnya, apabila suatu perkara yang tidak didapati hukumnya dalam Al
Quran, mak hendaknya dicari dalam hadis. Hadis Nabi Muhammad saw.
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) bentuk yaitu sebagai berik.
ِ ضى هَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ ْمرًا أَ ْن يَ ُكونَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ِم ْن أَ ْم ِر ِه ْم ۗ َو َم ْن يَع
َ ْص هَّللا َ ََو َما َكانَ لِ ُم ْؤ ِم ٍن َواَل ُم ْؤ ِمنَ ٍة إِ َذا ق
ضاَل اًل ُمبِينًا
َ ض َّلَ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
Al-Hasyr,59:7,
يل
ِ ِبnالس َّ ا ِكي ِن َواب ِْنnا َم ٰى َو ْال َم َسnnََما أَفَا َء هَّللا ُ َعلَ ٰى َرسُولِ ِه ِم ْن أَ ْه ِل ْالقُ َر ٰى فَلِلَّ ِه َولِل َّرسُو ِل َولِ ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَت
وا هَّللا َ ۖ إِ َّنnnُا ْنتَهُوا ۚ َواتَّقnnَهُ فnَك ْي اَل يَ ُكونَ دُولَةً بَ ْينَ اأْل َ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم ۚ َو َما آتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَا ُك ْم َع ْن
ِ هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا
ب
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk
Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di
antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat
keras hukumannya. Serta hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi
dialog antara Rasulullah SAW dengan sahabatnya Mu’az bin Jabal tentang
sumber hukum Islam.
Al Qur’an
Ketetapan hukum yang terdapat dalam Al Qur’an ada yang rinci dan
ada yang garis besar. Ayat ahkam (hukum) yang rinci umumnya
berhubungan dengan masalah ibadah, kekeluargaan dan warisan. Pada
bagian ini banyak hukum bersifat ta’abud (dalam rangka ibadah kepada
Allah SWT), namun tidak tertutup peluang bagi akal untuk
memahaminya sesuai dengan perubahan zaman. Sedangkan ayat ahkam
(hukum) yang bersifat garis besar, umumnya berkaitan dengan
muamalah, seperti perekonomian, ketata negaraan, undang-undang
sebagainya. Ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan masalah ini
hanya berupa kaidah-kaidah umum, bahkan seringkali hanya disebutkan
nilai-nilainya, agar dapat ditafsirkan sesuai dengan perkembangan
zaman.
Selain ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan hukum, ada juga yang
berkaitan dengan masalah dakwah, nasehat, tamsil, kisah sejarah dan
lain-lainnya. Ayat yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut
jumlahnya banyak sekali.
Hadits
Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua memilki kedua fungsi
sebagai berikut.
1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil,
sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak
janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-
samar yang dapat menodai keshohehan suatu hadits
2. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,
tapi tidak begitu kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya,
dan tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan
termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal
yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting
3. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih
syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan. Hadits dhoif banyak macam
ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan
banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak
dipenuhi
Ijtihad
Artinya: “Hai orang-oran yang beriman, taatilah Allah dan rasuknya dan ulil
amri diantara kamu….” (QS An Nisa : 59)
Dalam ayat ini ada petunjuk untuk taat kepada orang yang
mempunyai kekuasaan dibidangnya, seperti pemimpin pemerintahan,
termasuk imam mujtahid. Dengan demikian, ijma’ ulam dapat menjadi salah
satu sumber hukum Islam. Contoh ijam’ ialah mengumpulkan tulisan wahyu
yang berserakan, kemudian membukukannya menjadi mushaf Al Qur’an,
seperti sekarang ini
1. Dasar (dalil)
2. Masalah yang akan diqiyaskan
3. Hukum yang terdapat pada dalil
4. Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang
diqiyaskan