Anda di halaman 1dari 29

PRINSIP DAN

DASAR – DASAR
PENGUJIAN
MIKROBIOLOGI

1
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Pendahuluan

2
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

1
Sejarah Mikrobiologi
1. Penemuan jasad renik dan penemu
mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek
(1632-1723)
2. Teori abiogenesis oleh John Needham
(1713-1781)
3. Teori biogenesis oleh Lazaro Spallanzani
(1729-1799), John Tyndall (1870), Louis
Pasteur (1822-1895)
4. Penemuan proses fermentasi oleh Louis
Pasteur (1822-1895)
3
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

5. Teknik isolasi bakteri pada kasus penyakit


antraks oleh Robert Koch (1843-1910)
6. Koch dan rekan-rekannya mengembangakan
beberapa prosedur laboratorium seperti
mewarnai bakteri, membiakkan bakteri,
penggunaan media

4
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

2
Mikrobiologi
Micros = kecil (renik); Bios = hidup; logos
= ilmu.
Mikrobiologi : ilmu tentang perikehidupan
organisme hidup yang sangat kecil yang
hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop.

Mikroorganisme :
Bakteri, Protozoa, virus, algae, cendawan

5
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Morfologi sel bakteri


- Umumnya bakteri berukuran 0,5-1,0 x 2,0-
5,0 μm.
- Bentuk bakteri : bola (kokus), batang
(basilus), spiral (vibrio).
- Penataan bakteri : berpasangan,
gerombol, rantai, atau filamen.

6
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

3
Morfologi Fungi
Ukuran khamir : lebar berkisar antara 1 –
5 μm, panjang 5 – 30 μm.
Bentuk khamir: bulat, elips, tidak
dilengkapi flagelum.
Khamir bersifat fakultatif
Kapang terdiri dari 2 bagian, yaitu
miselium (kumpulan beberapa filamen
>>hifa) dan spora.
Kapang bersifat fakultatif
7
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Medium pertumbuhan

8
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

4
MEDIA

Nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme


untuk tumbuh.
- Menghitung
- Memperkaya
- Identifikasi
- koleksi mikroba

9
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Syarat-syarat media :
Mengandung semua nutrisi yang digunakan oleh
mikroba.
Mempunyai tekanan osmosis.
Mempunyai pH yang sesuai dengan kebutuhan
mikroba.
Tidak mengandung zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba.
Harus dalam keadaan steril sebelum
digunakan.
10
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

5
Jenis-jenis media

1. Berdasarkan fisiknya :
a. Media cair
b. Media padat
c. Media semi padat

11
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

1.Media Cair
Bentuk cair, tidak mengandung bahan
pemadat
Menumbuhkan/ membiakkan,
menyimpan kultur, uji kemampuan
fermentasi, pengayaan, dan pengujian
lain.
Nutrient broth, Brain Heart Broth, TS
Broth, Lactose broth, SC Broth, LE
Broth, dll.
12
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

6
2. Media Padat
1,5 - 2 % Agar
Menumbuhkan mikroba, menyimpan kultur
untuk jangka waktu tidak terlalu lama,
mengisolasi dan menghitung mikroba.
Plate Count Agar, Potato Dextrose Agar,
Violet Red Bile Agar, Nutrient Agar, dll.
Tidak larut sempurna dalam air
Pencairan & Pemadatan terus menerus
menurunkan kekuatan agar
13
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Bahan Pemadat
Agar
Rumput laut
- Galaktan : polimer dari molekul galaktosa
(tidak dapat dipecah oleh MO)
Tidak digunakan sbg bahan makanan MO
Tidak berpengaruh thd karakteristik MO
Mix dengan medium broth sebelum sterilisasi
Mencair setelah pemanasan 90-100 0C
Memadat 40 0C
Digunakan pada suhu 45 0C
Jika lebih mikroba mati
14
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

7
Bahan Pemadat
Gelatin
- Polimer asam amino dari kolagen
- 12-15 %
- Jarang digunakan
- Mencair pada T di atas suhu ruang tidak
dapat diinkubasi pada T tinggi
- Dapat dihidrolisis oleh sebagian bakteri

15
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

3. Media Semi Padat


0,5 % agar
Menyimpan kultur mikroba
Pertumbuhan MO menyebar ke seluruh
media tapi tidak mengalami pencampuran
sempurna.
Mencegah/menekan difusi oksigen
kondisi anaerob atau sedikit oksigen
Thioglycolate medium

16
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

8
Jenis-jenis media
2. Berdasarkan komposisi :
a. Media alami : media yang tersusun
dari bahan-bahan alami, seperti
kentang, daging, telur, air kelapa, dll.
b. Media semi sintesis : media yang
tersusun dari bahan-bahan alami dan
bahan-bahan sintesis, contohnya :

17
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Pepton 10 gr
Ekstrak daging 10 gr
NaCl 5 gr
Aquadest 1000 ml

c. Media sintesis : media yang disusun dari


senyawa kimia, contohnya :

K2HPO4 0.5 gr
KH2PO4 0.5 gr
MgSO4. 7H2O 0.1 gr
NaCl 0.1 gr
FeSO4. 7H2O 0.01 gr
MnSO4. 7H2O 0.01 gr
18
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

9
3. Berdasarkan sifatnya :
a. Media umum : media yang digunakan untuk
pertumbuhan satu atau lebih mikroba,
contohnya PCA, PDA, dll.
b. Media pengayaan (enrichment) : media yang
berfungsi untuk mempercepat suatu bakteri,
contohnya RVS, TBB, Frasher, dll.
c. Media selektif : media yang berfungsi
menumbuhkan bakteri tertentu dan
menghambat bakteri tertentu, contohnya Mc
Conkey, EMB, XLD, dll.
19
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

d. Media diferensial : media yang digunakan


untuk pertumbuhan mikroba yang bertujuan
mengetahui sifat dari mikroba tersebut,
contohnya Mc Conkey Agar, BPA, dll.

e. Media identifikasi : media yang digunakan


untuk mempelajari/membuktikan satu atau
lebih funsi metabolik khas dari mikroba yang
diperlukan untuk identifikasi, contohnya TSI
Agar.

20
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

10
Larutan Pengencer
Mengencerkan contoh yang akan dianalisa
atau mikroba yang akan ditumbuhkan (dilusi).
Mengandung buffer: mempertahankan
keseimbangan fisiologis mikroba.
PH netral = Larutan garam fisiologis 0.85%,
buffer fosfat (KH2PO4), Buffered Peptone
Water.
PH basa = Alkaline Peptone Water

21
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Bahan Tambahan Media


Indikator Asam-Basa
- Phenol Red
- Neutral Red

Antibiotik
- Menghambat pertumbuhan mikroba non-
target/kontaminan

22
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

11
TEKNIK ASEPTIK

23
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Teknik Aseptik
Suatu teknik yang dilakukan di laboratorium
mikrobiologi yang bertujuan untuk meminimalisasi
terjadi kontaminasi, yaitu dengan cara :
1. Menggunakan APD
2. Membersihkan meja kerja sebelum dan
sesudah dengan menggunakan desinfektan
3. Menggunakan Laminar Air Flow/Biosafety
Cabinet

24
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

12
Sterilisasi
Suatu proses untuk membunuh mikoba, baik sel
vegetatif maupun spora.
Beberapa teknik sterilisasi :

A. Mekanik/Filtrasi
- 0,22-0,45 µ
- Bahan yang mudah rusak dengan pemanasan

25
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

B. Fisik
- Pemanasan
• Pemijaran : ose, pinset,dll
• Panas Kering (oven,160-180 0C selama 2 jam) : alat
gelas
• Uap air panas bertekanan : autoklaf (121 0C, 15 psi, 15 ‘)
: medium
-Penyinaran
• UV, X, gamma, dll
• UV : membunuh mikroba pada permukaan LAF
C. Kimiawi
* Desinfektan : alkohol, formalin, khlor, dll
26
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

13
KULTUR MIKROBA

Prosedur
SR 02
Kelompok Resiko MO

27
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Kultur Mikroba

Mengetahui sifat dari mikroba, harus


dipisahkan satu dengan yang lain dari
kutur campuran
Kultur Campuran : Biakan yang terdiri dari
lebih dari satu species
Kultur murni : biakan yang hanya terdiri
dari satu spesies tunggal.

28
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

14
Kultur Mikroba
Peremajaan kultur murni dengan memindahkan
ke medium baru Sub Kultur
Piaraan Kultur yang disimpan Stock Kultur
Kultur mikroba disimpan dalam L.Es pada T 40C
Dorman : tidak dapat tumbuh & berkembang
biak tetapi tidak mati
Bagaimana penanganan & pemeliharaan MO ?

29
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Kultur Mikroba & Cara Isolasi


Kultur mikroba dapat dibekukan dengan cara
Liofilisasi

Isolasi mikroba adalah tehnik pemisahan/


pemurnian mikroba, dapat dilakukan dengan cara :
1. Isolasi pada medium agar dalam cawan
2. Isolasi pada agar tegak/ agar miring
3. Isolasi pada medium cair

30
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

15
Kultur Murni
Pelet (Lypo – disk)
Stik (kwik – stick)
Cultiloop

Berbeda cara penanganan


dan persiapannya
31
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pertumbuhan Mikroba

32
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

16
Sumber Nutrisi
Carbon T
Nitrogen E
Oksigen R
Fosfor G
A Sifat MO
Sulfur
N
Air T
Hidrogen U
Fe, Ca, Na, Mg, K N
dll G
33
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Waktu Reproduksi
Fase Pertumbuhan Mikroba

Stationary phase

Decline phase
Lag phase Log phase

34
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

17
Fase Pertumbuhan Mikroba
Lag phase
Belum ada pertumbuhan populasi karena sel mulai
beradaptasi dengan medium sehingga siap untuk
membelah diri.
Logaritma phase
Sel membelah diri dengan laju yang cepat & konstan.
Stationary phase
-Terjadinya penumpukan racun akibat metabolisme sel
- kandungan nutrien mulai habis
Decline phase
-Sel menjadi mati akibat penumpukan racun
- nutrisi habis, mengalami penurunan jumlah sel secara
eksponensial. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam 35

bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Aerob Anaerob
Mutlak ada O2 Mutlak tidak ada O2

Kebutuhan
O2

Mikroaerofil Fakultatif
Sedikit O2 Ada/tidak O2
36
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

18
Penggolongan Mikroorganisme

Mesofil
25 - 40 0C
Psikrofil Termofil
0 – 30 0C 50 atau lebih 0C

Aktivitas
Suhu

37
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Suhu
Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yang
berlawanan :
1) Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan
pertumbuhan dipercepat dan Sebaliknya.
2) Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat
pertumbuhan akan terhenti, komponen sel menjadi tidak aktif dan
rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.

suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme


digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1) Suhu minimum : suhu yang apabila berada di bawahnya maka
pertumbuhan terhenti.
2) Suhu optimum : pertumbuhan berlangsung paling cepat dan
optimum. (Disebut juga suhu inkubasi)
3) Suhu maksimum : suhu yang apabila berada di atasnya maka
pertumbuhan tidak terjadi.
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam 38
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

19
• : 6,5-7,5
Bakteri
PH • Y&M : 3-4

• Jumlah air yang


terikat dalam bahan
Aw pangan
• Aw bakteri : 0,9
• Aw Y&M : 0,7
Kondisi lembab dan kadar air yang tinggi sangat menguntungkan untuk
pertumbuhan mikroba,,
39
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Jumlah dan Jenis Mikroorganisme


dalam suatu produk tergantung pada

Kondisi lingkungan (substrat, kadar air, pH,


dll).
Kualitas mikrobiologi tempat penanganan &
pengolahan (ruangan, personil, alat)
Kondisi pengemasan, penanganan,
penyimpanan (kemasan, ruangan, personil)

M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam 340


bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

20
TOTAL MIKROBA
BERDASARKAN KELOMPOK

Total mikroba
- Prinsip hitungan cawan menggunakan
Plate Count Agar (PCA) sebagai media
pemupukan.
- Semua bakteri, kapang, khamir dapat
tumbuh.

41
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

TOTAL MIKROBA
BERDASARKAN KELOMPOK
Total bakteri
- Perhitungan menggunakan Nutrient
Agar (NA), media yang mengandung
nitrogen, tetapi tidak mengandung
karbohidrat.
- Baik untuk pertumbuhan bakteri,
tetapi kapang dan khamir tidak dapat
tumbuh.
42
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

21
TOTAL MIKROBA
BERDASARKAN KELOMPOK
Total spora bakteri
- Perhitungan jumlah spora bakteri, suspensi
contoh dipanaskan terlebih dahulu untuk
membunuh sel vegetatif bakteri, kapang,
dan khamir maupun spora kapang dan khamir
- Jumlah spora dihitung menggunakan metode
hitungan cawan setelah contoh dipanaskan
pada suhu tertentu.
43
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

TOTAL MIKROBA
BERDASARKAN KELOMPOK
Total kapang dan khamir

- Perhitungan jumlah kapang dan khamir dengan


metode hitungan cawan menggunakan media PDA

- PDA merupakan suatu medium yang mengandung


sumber karbohidrat dalam jumlah cukup sehingga baik
untuk pertumbuhan kapang dan khamir, tetapi kurang
baik untuk pertumbuhan bakteri. Dengan menurunkan
pH PDA menjadi sekitar 3,5 pertumbuhan bakteri
terhambat disebut Acidified Potato Dextrose Agar
(APDA).
44
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

22
Keselamatan kerja di
Lab. mikrobiologi

45
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

Asumsi Dasar

Perlakukan semua MO sebagai yang memiliki potensi membahayakan


kesehatan manusia.
Yang Harus Dilakukan :

1. Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun sebelum bekerja


laboratorium.
2. Selalu menggunakan jas laboratorium yang bersih dan APD lainnya
selama berada di laboratorium.
3. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
4. Sebelum mulai kerja, semprot tangan dengan alkohol 70 %.
5. Meja kerja dibersihkan dengan alkohol 70 % sebelum dan sesudah
bekerja.
6. Beri label pada kultur atau media (nama kultur/media, tanggal dibuat).
7. Sterilisasikan peralatan bekas kultur dan media yang sudah tercemar.
8. Jangan memipet dengan mulut.
9. Jika kultur atau media tumpah, segera dilap dengan alkohol 70 %.
10.Setelah selesai bekerja, semprot kembali tangan dengan alkohol 70 %
kemudian cuci tangan pakai sabun
46
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

23
Teknik dasar
analisis
mikrobologi

47
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

1. Teknik Dilusi

• Sangat penting di dalam analisa mikrobiologi.


Hampir semua metode perhitungan jumlah
mikroba mempergunakan teknik ini.

• 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000, dst.

• Kelebihan teknik ini adalah digunakan untuk


mendeteksi jumlah populasi mikroba yang
tinggi dengan pengenceran bertingkat.

48
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

24
2. Teknik Pour Plate

•Suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme


pada media agar dengan cara mencampurkan
media agar yang masih cair dengan sample.

•Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC,


Y&M, Enterobacteriaceae, Coliform, dll.

•Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme


yang tumbuh dapat tersebar merata pada
media agar.

49
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

3. Teknik Spread Plate


• Suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme pada media
agar dengan cara menuangkan sample di atas media agar
yang telah memadat dan diratakan menggunakan hockey
stick.

• Bedanya dengan pour plate adalah pencampuran sample


dilakukan setelah media agar memadat sedangkan pour
plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum
memadat).
• Teknik ini biasa digunakan pada uji S.aureus, B.cereus,
dll.

• Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh


dapat tersebar merata pada bagian permukaan media
agar. 50
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

25
4. Teknik Streak Plate
• Suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme pada media
agar dengan cara menstreak (menggores) permukaan agar
yang telah memadat dengan jarum ose yang telah
diinokulasikan dengan sample.

• Dengan teknik ini mikroorganisme yang tumbuh akan


tampak dalam goresan-goresan inokulum bekas dari streak
jarum ose.

• Teknik ini biasa digunakan pada uji Salmonella,


L.monocytogenes, Vibrio, dll.

M-BRIO Training Proprietary - dilarang menggandakan


51
M-BRIOdalam
Training Proprietary
bentuk apapun–tanpa
dilarang
ijin menggandakan
tertulis dari dalam Biotekindo
Embrio
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

5. Teknik Transfer Aseptik

• Suatu teknik memindahkan atau mentransfer


sample dari satu medium ke medium lain secara
aseptik agar tidak terjadi kontaminasi.

• Teknik transfer aseptis, yaitu :


1) Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose
2) Pipetting (mentransfer dengan pipet)

52
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

26
1) Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose

a) Bakar jarum ose dari bagian pangkal dalam


terus hingga ke bagian lup (ujung) sampai
berpijar merah.
b) Biarkan selama beberapa detik sampai pijar
menghilang, kemudian segera ambil tabung
reaksi/cawan yang berisi MO.
c) Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung
reaksi/cawan, lalu segera keluarkan dan lakukan
di dekat pembakar bunsen.
d) Jarum ose dibakar kembali untuk membunuh
bakteri yang sudah diinokulasikan.
53
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

2) Pipetting (mentransfer dengan pipet)

a) Gunakan pipet steril

b) Usahakan ketika memasukkan pipet yang berisi


sample ke dalam tabung/cawan petri jangan
sampai menyentuh dinding tabung/cawan dan
lakukan di dekat pembakar bunsen.

c) Ganti dengan pipet baru dalam melakukan dilusi


yang berbeda.

54
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

27
Pengambilan contoh
dalam uji mikrobologi

55
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

PENGAMBILAN CONTOH
DALAM UJI MIKROBIOLOGI

Prosedur Pengambilan Contoh


REPRESENTATIF
Peralatan Steril
Teknik Aseptik
o Bahaya terhadap kesehatan
Organisme berbahaya sample semakin
banyak
o Keseragaman
Homogen sample semakin sedikit
56
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

28
Penetapan Penerimaan Produk
Sampel defektif:
Mengandung mikroorganisme berbahaya
Mengandung mikroorganisme dalam
jumlah lebih tinggi dari yang ditetapkan

57
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

The N

58
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo

29

Anda mungkin juga menyukai