Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FISIKA DASAR III

PERMEABILITAS
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar III)

Disusun Oleh :
Kelompok XIII-B
Adi Wicaksono Raharjo 21110118130050
Ryzal Prasetyo Firdaus 21110118120001
Eliya Nur Faizah 21110118140077
Idfiani Sholichah 21110118120021
Ajeng Roro Setiowati 21110118130092

Dosen Pengampu :
Dr. Rina Dwi Indriana, S.Si., M.Si.
NIP. 197201021998032001

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
E-mail: geodesi@undip.ac.id
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................I-1
I.1 Pengertian Permeabilitas ....................................................................I-1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. II-1
II.1 Permeabilitas Ruang Hampa ............................................................ II-1
II.2 Permeabilitas Absolut ...................................................................... II-2
II.3 Permeabilitas Relatif ........................................................................ II-2
II.4 Bahan Magnetik .............................................................................. II-3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... iv

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II-1 Dua Konduktor Paralel.......................................................... II-1
Gambar II-2 Kurva Perbandingan B-H ...................................................... II-3

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Pengertian Permeabilitas
Permeabilitas adalah ukuran kemampuan sebuah material untuk menunjang
terbentuknya medan magnet dalam material atau derajat magnetisasi sebuah
material dalam merespon terhadap suatu medan magnet (Yasyak, 2021).
Permeabilitas adalah kemampuan suatu bahan untuk dapat dilewati garis-
garis gaya magnet atau dapat didefinisikan sebagai konstanta pembanding antara
rapat fluks magnetik (B) dengan kuat medan magnet (H) yang dihasilkan magnet
(Rusdi, 2010).
Permeabilitas merupakan tingkatan magnetisasi bahan dalam merespon
secara linear terhadap medan H. Menurut satuan internasional, permeabilitas hampa
udara (vakum) mempunyai nilai 4π×10-7 TmA-1 atau 12,57×10-7 TmA-1. Nilai
permeabilitas bahan magnet tidak konstan, dimana sebagian besar tergantung pada
besarnya kekuatan magnetisasi yang dikenakan padanya. Besar permeabilitas suatu
bahan magnet selalu diperbandingkan terhadap permeabilitas hampa udara, dimana
perbandingan tersebut disebut permeabilitas relatif (Lusiyana, Toifur, & Rohman,
2014).
Permeabilitas magnetik terkait dalam istilah fisik yang paling dekat dengan
permitivitas listrik, mungkin lebih mudah untuk menganggap permeabilitas sebagai
mewakili 'konduktivitas untuk fluks magnet'; sama seperti bahan dengan
konduktivitas listrik yang tinggi membiarkan arus listrik melalui dengan mudah
sehingga bahan dengan permeabilitas tinggi memungkinkan fluks magnet melalui
lebih mudah daripada yang lain. Bahan dengan permeabilitas tinggi termasuk besi
dan bahan feromagnetik lainnya. Kebanyakan plastik, kayu, logam non besi, udara
dan cairan lainnya memiliki permeabilitas yang sangat rendah: µ0. (Magnetic
properties of materials, n.d.)
Konsep permeabilitas µ masih sangat abstrak dipelajari. Banyak buku fisika
yang belum membahas secara khusus tentang permeabilitas µ. Permeabilitas
magnet yang sering dibahas adalah permeabilitas hampa udara µ0 yang nilainya 4
x 10-7 T.m/A. Nilai permeabilitas benda-benda µ, ternyata tidak sama dengan
permeabilitas hampa (Lestari, Hakim, & Fatmaryanti, 2018).

I-1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Permeabilitas Ruang Hampa
Permeabilitas magnet merupakan konstanta pembanding antara rapat fluks
(B) dengan kuat medan (H) yang dihasilkan magnet. Untuk udara dan bahan non
magnetik, permeabilitas dinyatakan sebagai permeabilitas ruang kosong 𝜇 0 =
4𝜋. 10 −7H/m, dimana persamaan permeabilitas ruang kosong adalah sebagai
berikut (Yelfianhar, 2010):
𝐵
= 𝜇0
𝐻
Keterangan:
μ = Permeabilitas atau daya hantar magnet (Wb/Am)
B = Kerapatan fluk magnet (T)
H = Kuat medan magnet (A/m)
Permeabilitas ruang hampa memiliki nilai yang terbatas (sekitar 1,257×10-6
H/m-1) dan dalam sistem SI (tidak seperti sistem cgs) dilambangkan dengan simbol
𝜇 0. Sebagian besar zat non-ferromagnetik (seperti kayu, plastik, kaca, tulang,
tembaga aluminium, udara dan air) memiliki permeabilitas hampir sama dengan 𝜇 0
(Magnetic properties of materials, n.d.).

Gambar II-1 Dua Konduktor Paralel

Pada Gambar II-1 terlihat pada penampang, dua konduktor lurus panjang
berjarak satu meter dalam ruang hampa. Keduanya membawa satu ampere. Kuat
medan akibat arus dalam konduktor A pada jarak satu meter dapat dicari, dengan
menggunakan Hukum Ampere (Magnetic properties of materials, n.d.):
𝐼 1
𝐻= = 𝐴/𝑚
𝑑 (2𝜋)

II-1
Dimana I adalah arus dalam konduktor A dan d adalah panjang lintasan di
sekitar garis medan melingkar. Dari definisi ampere, bahwa gaya pada konduktor
C adalah 2 × 10-7 newton per meter panjangnya. Namun, kerapatan fluks, B, juga
didefinisikan dalam gaya F, dalam newton, yang bekerja pada konduktor dengan
satuan panjang dan arus unit pembawa.
𝐹 2 × 10−7
𝐵= = 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎
𝐼 1
karena sekarang kita mengetahui B dan H pada jarak 1 meter dari A, kita
menghitung permeabilitas ruang hampa sebagai (Magnetic properties of materials,
n.d.):
𝐵 2 × 10 −7
𝜇0 = = = 4𝜋. 10 −7 𝐻/𝑚
𝐻 (1⁄(2𝜋))
II.2 Permeabilitas Absolut
Permeabilitas untuk bahan magnet sifatnya tidak konstan. Untuk bahan lain
maka permeabilitasnya sebanding dengan permeabiltas ruang hampa dikalikan
dengan permeabilitas relatif bahan (𝜇 𝑟) sehingga diperoleh persamaan
permeabilitas bahan magnet (Yelfianhar, 2010):
𝜇 = 𝜇0. 𝜇𝑟
Keterangan :
μ = Permeabilitas bahan
𝜇 0 = Permeabilitas hampa udara
𝜇 𝑟 = Permeabilitas relative
II.3 Permeabilitas Relatif
Permeabilitas relatif didefinisikan sebagai (Yelfianhar, 2010):
𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
𝜇𝑟 =
𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑎𝑘𝑢𝑚
Permeabilitas relatif adalah parameter yang sangat sering digunakan. Ini
adalah variasi permeabilitas absolut, μ, tetapi lebih berguna karena membuat lebih
jelas bagaimana keberadaan bahan tertentu mempengaruhi hubungan antara
kerapatan fluks dan kekuatan medan. Istilah 'relatif' muncul karena permeabilitas
ini didefinisikan dalam kaitannya dengan permeabilitas ruang hampa, 𝜇 0 (Magnetic
properties of materials, n.d.).

II-2
Misalnya, jika menggunakan bahan yang 𝜇 𝑟 = 3 maka Anda tahu bahwa
kerapatan fluks akan menjadi tiga kali lebih besar jika kita menerapkan kekuatan
medan yang sama pada ruang hampa. Ini hanyalah cara yang lebih ramah pengguna
untuk mengatakan bahwa 𝜇 = 3,77×10-6 H/m. Perhatikan bahwa karena 𝜇 𝑟 adalah
rasio tak berdimensi maka tidak ada unit yang terkait dengannya. Tidak seperti 𝜇 0,
𝜇 𝑟 tidak konstan dan berubah dengan kerapatan fluks. Juga, jika suhu dinaikkan
dari, katakanlah, 20 hingga 80 celcius maka suatu bahan ferrite dapat mengalami
penurunan permeabilitas 25% (Magnetic properties of materials, n.d.).
Banyak penulis hanya mengatakan "permeabilitas" dan membiarkan pembaca
menyimpulkan bahwa itu berarti permeabilitas relatif. Dalam sistem unit CGS, ini
adalah satu dan hal yang sama. Jika angka yang lebih besar dari 1,0 dikutip maka
hampir pasti itu adalah 𝜇 𝑟 .
Dengan konstanta permeabilitas maka karakteristik kemagnetan suatu bahan
dapat digambarkan dalam kurva perbandingan B – H. Kurva perbandingan B‐H dari
berbagai bahan:

Gambar II-2 Kurva Perbandingan B-H


II.4 Bahan Magnetik
Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh kemagnetan, bahan dapat
digolongkan menjadi 5 yaitu diamagnetik, paramagnetik, feromagnetik, anti
ferromagnetik, dan ferrimagnetik (ferri) (Rusdi, 2010).
1. Bahan diamagnetik adalah bahan yang sulit menyalurkan garis gaya magnet
(ggm). Permeabilitasnya sedikit lebih kecil dari 1 dan tidak mempunyai
dwikutub yang permanen. Bahan-bahan diamagnetik antara lain: Bi, Cu, Au,
Al2O3, Ni SO4.

II-3
2. Bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat menyalurkan ggm tetapi tidak
banyak. Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1, susunan dwikutubnya
tidak beraturan. Bahan-bahan paramagnetik antara lain: Al, Pb, Fe2SO4,
FeSO4, FeCl2, Mo, W, Ta, Pt, dan Ag.
3. Bahan ferromagnetik mudah menyalurkan ggm. Permeabilitasnya jauh di atas
1. Bahan ferromagnetik antara lain: Fe, Co, Ni, Gd, Dy. Resisitivitas bahan
ferromagnet adalah rendah. Hal ini yang menyebabkan pemakaian
ferromagnet terbatas pada frekuensi rendah.
4. Teori anti ferromagnetik dikembangkan oleh Neel seorang ilmuwan Perancis.
Bahan anti ferromagnetik mempunyai suscepbilitas positif yang kecil pada
segala suhu, tetapi perubahan suscepbilitas karena suhu adalah keadaan yang
sangat khusus. Susunan dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah.
Bahan anti ferromagnetik antara lain: MnO2, MnO, FeO, dan CoO.
5. Bahan ferrimagnetik memiliki resisitivitas yang jauh lebih tinggi disbanding
bahan ferromagnet. Karena itu ferrimagnet (ferrit) layak digunakan pada
peralatan yang menggunakan frekuensi tinggi disamping arus-eddy yang
terjadi padanya kecil. Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO. Fe2O3 (M
adalah logam bervalensi 2 yaitu Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contoh: ferrit,
seng, nikel. Gambaran dwikutub bahan-bahan magnet seperti Gambar II-3.

Gambar II-3 Susunan Dwikutub Bahan-Bahan Magnetik

Keterangan:
a) Paramagnetik
b) Ferromagnetik
c) Antiferromagnetik
d) Ferrimagnetik

II-4
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, S. M., Hakim, Y. A., & Fatmaryanti, S. D. (2018). Penentuan Permeabilitas


Magnet Melalui Percobaan Induksi Magnet dengan Logger Lite. RADIASI:
Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, XI(2), 73-74.
Lusiyana, A., Toifur, M., & Rohman, F. (2014). UJI SIFAT MAGNETIK PASIR
PANTAI MELALUI PENENTUAN PERMEABILITAS RELATIF
MENGGUNAKAN LOGGER PRO. Jurnal Fisika Unnes, IV(2), 78-82.
Magnetic properties of materials. (n.d.). Retrieved November 13, 2021, from
http://info.ee.surrey.ac.uk/Workshop/advice/coils/mu/
Rusdi, P. A. (2010). Bahan-Bahan Magnetik. Bali: Fakultas Teknik Univeristas
Udayana.
Yasyak, M. I. (2021). ANALISA PERMEABILITAS MATERIAL STATOR PADA
PEMODELAN PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS GENERATOR
12 SLOT 8 POLE MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yelfianhar, I. (2010, November). Retrieved Oktober 27, 2021, from
https://iwan78.files.wordpress.com/2010/11/12_13_bahan-magnet.pdf

iv

Anda mungkin juga menyukai