OLEH :
NIM : P07520119056
JURUSAN KEPERAWATAN
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
Konsep Dasar
1. Definisi
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Adalah : Penurunan semua faal secara bertahap, penimbunan sisa metabolisme
protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (Endah Iskandar).
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Adalah : Penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak reversible
dan cukup lanjut (Soperman, 1998 : 348)
2. Ethiologi
Gagal ginjal kronik : Merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan irreversible dan berbagai penyebab klasifikasi penyebab gagal
ginjal kronik menurut Price and Wilson. 1-5 adalah :
a. Infeksi.
b. Peradangan.
c. Penyakit Vaseular Hipertensi.
d. Gangguan Jaringan Penyambung.
e. Gangguan Congenital dan Herediter.
f. Nefropati Toksik.
g. Nefropati Ogstruktif.
3. Anatomi Fisiologi
Anatomi ginjal
Ginjal terletak di bagian belakang rongga perut (Retropertence) pada kedua
sisi dari colominia setinggi antara vertebrathocalis 2 sampai 3. ginjal kanan
lebih rendah dari ginjal kiri karena bagian kanan terdapat hepar. Ginjal
dibungkus oleh selaput pembungkus yang disebut dengan Caput Renalis.
Jaringan lemak inilah yang memperkuat ginjal tetap pada tempatnya. Pada
orang yang kurus yang jaringan lemaknya tipis ginjal akan goyah dari
tempatnya dan mudah bergerak yang disebut dengan Renmobilis.
Bentuk ginjal seperti ercis bagian yang cekung tempat masuknya arteri renalis
dan tempat keluarnya venarenalis serta ureter disebut Hilus. Pangkal dari
ureter di daerah ginjal yang sedikit melebar disebut Pelvis Renalis.
WOC
5. Penatalaksanan
Pengobatan
1. Konservatif
- Memperbaiki keseimbangan elektrolit.
- Memperbaiki keseimbangan asam basa.
- Memperbaiki anemia.
- Memperbaiki hipertensi.
2. Dealisa
3. Transportasi ginjal.
6. Komplikasi
1. Infeksi
2. Hipertensi
Ringan : Dapat diatasi dengan pengaturan diet dan pemberian ion exchange
resik
Berat : 27.5 meg I : keadaan gawat
EKG : Gelombang tekanan tinggi dan lancip komplek Qrs melebar
hilangnya gelombang P.
BAB II
ASKEP TEORITIS
I. Pengkajian
Merupakan setiap awal dari proses keperawatan, tujuan utama dalam
pengkajian untuk memberikan gambaran secara terus menerus mengenai
kesehatan klien yang memungkinkan perawat merencanakan asuhan
keperawatan informasi subjektif dan objektif dari klien adapun data yang
dikumpulkan gagal ginjal kronik adalah :
a. Identitas klien perlu ditanyakan antara lain : nama klien, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, di samping itu penanggung jawab
klien.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keadaan umum saat klien datang ke rumah sakit dan keluhan saat
didata tentang kesehatan klien.
Oliguria, anoreksia, oedema, kelemahan, kesadaran menurun, gelisah,
mual muntah, mulut terasa kering, stomatitis, nyeri punggung, sakit
kepala, penurunan BB, peningkatan BB.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit kesehatan yang dialami oleh klien yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi, DM dan pemberian obat-
obatan tertentu dalam waktu lama.
Evaluasi :
Evaluasi merupakan pemikiran yang harus dilakukan perawat untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan, keberhasilan ini melalui
tingkat keperawatan yang dilakukan. Apabila tindakan belum tercapai /
pencapai kriteria maka perawat perlu melihat kembali pada setiap langkah
atau proses keperawatan pada setiap evaluasi. Strategi dapat dilihat dari
masalah yang sudah diatasi.
TINJAUAN KASUS
I. Biodata
Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Padangsidimpuan
Nomor MR : 63.75.18
Tanggal Masuk : 25 Oktober 2021
Ruangan : Hemodialisa
Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 46 tahun
Hubungan keluarga : Suami
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Padangsidimpuan
- Ketergantungan : Rw = rokok +
Rw = minum alkohol sekali-sekali
Obat-obatan tiak ada
Data spritual : klien beragama Islam tapi jarang melakukan shalat lima
waktu, apalagi selama sakit, tapi klien yakin bahwa klien akan sembuh
dari penyakitnya.
Data Penunjang
Labor tgl 1 november 2021
- HB 6,4 g/dl
- Lekosit 11.400 mm3 5000 – 10000
- Hematokrit 19%
Labor tgl 1 november 2021
- HB 9,8 g/dl Pr W
- Ureum darah 206 mg/dl 10,0 – 50,0
- Kreatinin 15,2 mg/dl 0,6 – 1,1
- Natrium 12,2 mg/dl 139 - 145
- Kalium 4,3 mg/dl 4,4 – 4,8
- Leukosit 13.400/mm3 5.000 – 10.000
- Trombosit 243000/mm3 15.000 – 400.000
Radiologi
- Ro. Thorak
- USG Ginjal
Obat : - Cefriaxone 1 x 2 gr
- NTR 3x1
- Lasix 1x1
Transfusi : 5 kantong
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 DO
- Turgor jelek Penurunan kemampuan Gangguan
- Ekstrimitas bawah filtrasi ginjal keseimbangan cairan
sedikit oedema dan elektrolit
- Intake 1000 cc
output 600 cc
- HB : 9,8 g/dl
- Natrium : 122
mg/dl
- Kreatinin : 15,2
mg/dl
DS
- Klien mengatakan
ada BAK tapi sedikit 600 cc
2 - BB bertambah
Intake yang tidak Pemenuhan nutrisi
adekuat kurang dari kebutuhan
DO
- Klien tampak
lemah, lesu
- Makanan yang
disediakan tidak habis ½ porsi
DS
- Klien mengatakan
badannya terasa lemah 1 bulan
ini.
- Klien mengatakan
3 habis makan selalu muntah.
- Klien mengatakan Kurang pengetahuan Gangguan rasa cemas
minum susu 2 gelas sehari. tentang penyakitnya
DO
- Ekspresi wajah
tampak tegang.
- Nadi 88 x/i
- S 36,90C
- TD 170/110
mmHg
DS
- Klien mengatakan
bahwa belum mengetahui
tentang penyakitnya.
- Klien mengatakan
bagaimana cara perawatan
sakitnya.
RENCANA KEPERAWATAN
No Implementasi Evaluasi
1 - Mengukur tanda- S - Klien mengatakan ada BAK tapi sedikit
tanda vital klien TD 170/100, S. O - Turgor kulit baik
36,4 : N. 92 x/i - Ekstremitas bahwa oedemea
- Memeriksa turgor A - Tujuan belum tercapai
kulit dan membran mukosa P - Intervensi dilanjutkan
- Mengukur
intake/output intake 1000cc
Output 600 cc
- Mengkolaborasikan
2 dengan tim dokter dalam S - Keluarga klien mengatakan klien sudah
pengobatan klien. mulai makan dan tidak muntah lagi
O - Klien tidak lemah lagi
- Membina ham yang A - Tujuan sebagian tercapai
baik P - Intervensi dilanjutkan
- Memberikan
makanan dalam keadaan hangat
3 - Memberikan rasa S - klien mengatakan apakah penyakitnya
nyaman pada klien bisa berulang
O - Ekspresi wajah cerah
A - Masalah sebagian teratasi klien sedikit
- Memberikan mengerti
kesempatan kepada klien untuk P - Intervensi dilanjutkan
bertanya tentang penyakitnya
- Memberikan
penjelasan kepada klien tentang
penyakitnya
- Memberikan
motivasi kepada klien agar
jangan putus asa.
- Menganjurkan
kontrol ulang