Anda di halaman 1dari 4

Kelebihan Selain itu, bahan ajar berbasis multimedia interaktif dapat dikontrol oleh

pengguna, merangsang pengguna untuk belajar dan menyajikan materi dengan teks, audio,
dan video sehingga lebih menarik (Yudiandari,2018). Penggunaan bahan ajar berbasis
multimedia interaktif dalam proses pembelajaran memiliki potensi strategis untuk
diterapkan di dalam pembelajaran karena memiliki fitur yang menarik dan interaktif.
Ketersediaan video, audio, dan animasi pada multimedia pembelajaran interaktif dapat
dipergunakan untuk memvisualisasikan materi yang sulit untuk dijelaskan hanya dengan teks,
gambar, ataupun alat peraga yang konvensional. Visualisasi yang disajikan pada multimedia
pembelajaran interaktif berupa animasi 2D dan 3D yang bersifat dinamis. Kedua visualisasi ini ini
dapat menyajikan konsep dengan lebih ekspresif karena dapat menceritakan setiap proses/prosedur
sehingga membantu proses abstraksi dalam matematika.

Disisi lain, The National Research Council menyatakan bahwa,"New textbooks must be
designed and written to reflect the important principles of mathematics curricula: genuine problems,
calculator and komputer; relevant application; reading and writing about mathematics; and active
strategies for learning" (Sheffield, 1996:7). Sebuah buku tidak hanya merupakan kumpulan teori,
contoh soal dan latihan. Akan tetapi, seharusnya ditulis dan didesain sehingga buku tersebut mampu
mencerminkan konsep-konsep (prinsip-prinsip) yang penting berdasarkan kurikulum matematika
yang ditetapkan, seperti permasalahan sesungguhnya, melakukan perkiraan dan perhitungan,
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, literasi matematis, maupun strategi pembelajaran aktif.

Berdasarkan uraian tersebut, maka sangat penting bagi guru dan dosen untuk mampu
mengembangkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif. Dimana dengan multimedia
interaktif ini diyakini dapat meningkatkan pemahaman konsep, kemampuan berpikir tingkat
tinggi, dan kemandirian belajar para pembelajar.

Bab 2

1. Teks: Teks pada bahan ajar interaktif diperlukan untuk mendeskripsikan informasi yang
diperlukan untuk menyampaikan pesan tertentu.
2.Gambar: Gambar berfungsi sebagai pelengkap teks dalam menyampaikan informasi
sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh pengguna. Selain itu, gambar dapat merubah
situasi abstrak menjadi lebih nyata.
3. Audio: Komponen ini berfungsi sebagai alat bantu menyampaikan informasi dalam
bentuk suara. Penggunaan audio dapat dipadukan dengan teks dan gambar.
4. Video : Komponen ini berfungsi untuk mendeskripsikan materi yang bersifat proses.
5. Hyperlink: pada dasarnya hyperlink berfungsi sebagai tautan yang berisikan bagian dari
bahan ajar interaktif.
6. Animasi: . Animasi-animasi dapat membantu mengilustrasikan hal-hal abstrak menjadi
lebih nyata. Misalnya, pemanfaatan animasi pada materi bangun ruang, rantai makanan,
fotosintesis, dll.

Bab 3
1) Multimedia linier merupakan jenis multimedia yang tidak dapat dikontrol, disimpan,
dan disajikan oleh penggunanya. Multimedia ini berjalan dan berproses secara
terurut, misalnya film pada televisi.
2) Multimedia interaktif adalah multimedia yang dapat dikontrol, disajikan, dan
disimpan oleh penggunanya. Multimedia ini dilengkapi oleh alat pengontrol
sehingga dapat dioperasikan oleh penggunanya secara fleksibel, misalnya:
multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi pembelajaran, dls.

Bab 4
 Pada awalnya, seorang guru merupakan sumber utama yang digunakan dalam proses
belajar. Belajar hanya mendengarkan dan mengingat apa yang disampaikan oleh
guru. Selanjutnya,
 Pada tahun 1657 buku mulai digunakan sebagai sumber pelengkap untuk belajar.
Pada saat itu, para pendidik mulai menyadari akan pentingnya suatu media
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar (teaching aids).
Dimana, alat bantu yang digunakan berupa gambar, model, objek, dan alat lain yang
dapat membantu siswa berpikir kontekstual sehingga mampu menyerap pesan yang
disampaikan oleh guru.
 Pada pertengahan abad ke-20, penggunaan media visual yang dipadukan dengan
audio mulai berkembang. Hal ini yang menjadi cikal bakal berkembangnya media
audio visual pembelajaran.
 Selanjutnya, perkembangan dan kemajuan media ditandai dengan kemajuan
teknologi yang ditemukan di zamannya. Tingkat kecanggihan suatu media sangat
dipengaruhi oleh hasil penemuan penelitian, kemajuan ekonomi dan perubahan
sosial masyarakat.
Bab 5
1) Teori Pembelajaran Mandiri (Theory of Independent Study) Teori ini menekankan
kemandirian pembelajar dan pengadopsian teknologi sebagai cara untuk
mengimplementasikan kemandiriannya itu, sehingga pembelajaran dapat terjadi
tanpa batasan waktu dan ruang. Pembelajaran juga dapat bersifat individual dengan
menyediakan kesempatan untuk memahami materi secara lebih mendalam.
2) Teori Jarak Tanggapan (Theory of Transactional Distance). Teori ini adalah lanjutan
dari teori pembelajaran mandiri. Teori jarak tanggapan mengacu pada jarak kognitif
antara pengajar dan pembelajar. jarak tanggapan adalah perpaduan antara
psikologikal dan komunikasi, peluang adanya kesalah pahaman antara input yang
disampaikan pengajar ke pembelajar
3) Teori Kekayaan Media (Theory of Media Richness). Daft dan Lengel (1984)
menyatakan bahwa teori kekayaan media berdasarkan pada teori pemrosesan
informasi. Berdasarkan teori ini, semakin bias pesannya, maka akan dibutuhkan
lebih banyak petunjuk dan data untuk dimengerti.
4) Teori Pembelajaran Multimedia (Theory of Multimedia Learning). Dikemukakan
oleh Richard Mayer, teori ini menjelaskan pembelajaran dengan multimedia dari
perspektif psikologi pendidikan dan menekankan bahwa individu akan belajar lebih
baik ketika pesan multimedia dirancang secara konsisten sesuai cara berpikir
manusia.

Bab 6
Berdasarkan fungsi, tujuan, dan bentuknya bahan ajar dapat dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:
1. Bahan ajar versi cetak, misalnya: buku, modul, lembar aktivitas siswa (LAS), handout,
brosur, dll.
2. Bahan ajar versi audio, dimana bahan ajar hanya dapat didengar, misalnya: radio, kaset,
CD, dll.
3. Bahan ajar audio visual, dimana bahan ajar ini dapat didengar dan dilihat, seperti video,
animasi, dll.
4. Bahan ajar multimedia interaktif, dimana bahan ajar ini dirangcang berbasis komputer
seperti Komputer Assisted Instruction (CAI) dan bahan ajar berbasis web.

Pemilihan dan proses pengembangan bahan ajar perlu memperhatikan beberapa


aspek berikut:
1. Tujuan pembelajaran. Dimana proses pengembangan harus mempertimbangkan capaian
pembelajaran berupa peningkatan kompetensi pengetahuan, sikap, dan ketarampilan.
2. Kematangan kognitif siswa. Bahan ajar yang baik harus sesuai dengan tingkat
kematangan kognitif peserta didik, misalnya aspek kemampuan pemecahan masalah,
berpikir kritis, kemampuan spatial, dan lain-lain.
3. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini berguna agar bahan ajar dapat
digunakan sebagai instrumen yang membantu peningkatan kompetensi yang dibutuhkan
oleh siswa.
4. Teori belajar sebagai pondasi pengembangan bahan ajar. Bahan ajar sebaiknya
dikembangkan berdasarkan teori-teori kontruktivisme dan humanisme. Hal ini bertujuan
agar terciptanya generasi yang humanis dan mampu menyelesaikan masalah secara mandiri
dan kolaborasi.

Bahan ajar ini dapat berfungsi sebagai:


1. Sebagai salah satu alternatif bahan ajar yang dapat digunakan pada proses belajar daring
dan luring. Misalnya, bahan ajar ini sangat efektif digunakan pada proses belajar daring
selama mewabahnya virus corona.
2. Sebagai media berbagi informasi secara massif. Dimana bahan ajar interaktif ini sangat
mudah disebar dan digunakan secara massif tanpa memerlukan biaya yang besar.

Anda mungkin juga menyukai