Anda di halaman 1dari 4

Definisi Variabel Acak

Untuk menggambarkan hasil-hasil percobaan sebagai nilai-nilai numerik secara sederhana, kita
menggunakan apa yang disebut sebagai variabel acak. Jadi variabel acak dapat didefinisikan sebagai
deskripsi numerik dari hasil percobaan.

Variabel acak biasanya menghubungkan nilai-nilai numerik dengan setiap kemungkinan hasil percobaan.
Karena nilai-nilai numerik tersebut dapat bersifat diskrit(hasil perhitungan) dan bersifat kontinu(hasil
pengukuran) maka variabel acak dapat dikelompokkan menjadi variabel acak diskrit dan variabel acak
kontinu.

1. Variabel Acak Diskrit

Varibel acak diskrit adalah variabel acak yang tidak mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah
interval atau variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. Nilainya merupakan bilangan bulat dan asli,
tidak berbentuk pecahan. Variabel acak diskrit jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa
sederetan titik-titik yang terpisah.

Contoh :

Banyaknya pemunculan sisi muka atau angka dalam pelemparan sebuah koin (uang logam).

Jumlah anak dalam sebuah keluarga.

Jumlah kesalahan pengetikan

Jumlah kendaraan yang melewati persimpangan jalan

Jumlah kecelakaan per minggu

2. Variabel Acak Kontinu

Varibel acak kontinu adalah variabel acak yang mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval
atau variabel yang dapat memiliki nilai-nilai pada suatu interval tertentu. Nilainya dapat merupakan
bilangan bulat maupun pecahan. Varibel acak kontinu jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan
berupa sederetan titik yang bersambung membantuk suatu garis lurus. , didefinisikan juga sebagai suatu
variabel yang nilai-nilainya berada dalam ruang sample takterhingga. variabel acak kontinu dapat
diilustrasikan sebagai titik-titik dalam sebuah garis.

Contoh :

Usia penduduk suatu daerah.

Panjang beberpa helai kain.

Contoh soal
1. 1.Tiga uang logam dilempar secara bersamaan. Pemain mendapat Rp. 5.000,-bila muncul semua sisi
angka (A) atau semua sisi gambar (G), dan membayar Rp. 3.000,- bila muncul sisi angka satu atau dua.
Berapa harapan kemenangannya?

Jawab:

Ruang sampel dari pelemparan 3 uang logam adalah:

S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GGG, GGA, GAG, GAA} Tiap sampel mempunyani peluang sama, yaitu

1/8.

Misalkan X menyatakan besarnya kemenangan (dalam Rp).

Kemungkinan nilai Y adalah Rp 5000,- bila kejadian E1 = {AAA, GGG} yang muncul dan Rp -3.000,- bila
kejadian E2 = {AAG, AGA, AGG, GGA, GAG, GAA} yang muncul.

-P(E1)

= 2/8

= ¼

-P(E2)

= 6/8

= ¾

μ = E(Y) = (5000,-)(1/4) + (-3)(3/4) = -1

Artinya si pemain kalah sebesar Rp 1000,- setiap lemparan 3 mata uang.

2. Jika seseorang membeli sebuah lotere, maka ia dapat memenangkan hadiah pertama sebesar Rp.
50.000.000,- atau hadiah kedua Rp. 20.000.000,- masing masing dengan probabilitas 0,001 dan 0,003.
Berapa seharusnya harga yang fair untuk lotere tersebut?

Jawab:

0,001 = Rp. 50.000.000,-

0,003 = Rp. 20.000.000,-

(0,001+0,003)/2 = 0,002

0,002 = x

1 x 50.000.000 = 2 * x
x = 50.000.000 : 2

x = 25.000.000

3.

Anda mungkin juga menyukai