Anda di halaman 1dari 1

Alasan untuk meningkatkan pendapatan negara juga tidak bisa diterima.

Memang ketika terjadi


penjualan aset-aset BUMN itu negara mendapatkan pemasukan. Namun sebagaimana layaknya
penjualan, penerimaan pendapatan itu diiringi dengan kehilangan pemilikan aset-aset tersebut, ini
berarti negara akan kehilangan salah satu sumber pendapatannya. Akan menjadi lebih berbahaya
jika ternyata pembelinya dari perusahaan asing. Meskipun pabriknya masih berkedudukan di
indonesia, namun hak atas segala informasi dan bagian dari modal menjadi milik perusahaan asing.

Dampak lain yang sering dirasakan dari kebijakan privatisasi yaitu menyebarnya kepemilikan
pemerintah kepada swasta, mengurangi sentralisasi kepemilikan pada suatu kelompok atau
konglomerat tertentu. Sebagai sarana transisi menuju pasar bebas, aktivitas ekonomi akan lebih
terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompotitif, dengan jaminan tidak ada hambatan dalam
kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi. Untuk itu diperlukan perombakan
hambatan masuk pasar dan adopsi sebuah kebijakan yang dapat membantu perkembangan dan
menarik investasi swasta dengan memindahkan efek keruwetan dari kepemilikan pemerintah.
Seharusnya program privatisasi ditekankan pada manfaat transformasi suatu monopoli publik
menjadi milik swasta. Hal itu terbatas pada keuntungan ekonomi dan politik. Dengan pengalihan
kepemilikan, salah satu alternatif yaitu dengan pelepasan saham kepada rakyat dan karyawan BUMN
yang bersangkutan dapat ikut melakukan kontrol dan lecih memotivasi kerja para karyawan karena
merasa ikut memiliki dan lebih semangat untuk berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kinerja
BUMB yang sehat. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan produkttivitas karyawan yang
berujung pada kenaikan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai