Anda di halaman 1dari 5

Perilaku Tercela : Riya, Aniaya (Zalim),

dan Diskriminasi
1. Pengertian Riya
Riya adalah syirik kecil; demikianlah ungkapan yang di kemukakan Rasulullah SAW,
dalam salah satu hadistnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam
musnadnya. Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan
terjadi pada kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “apa itu syirik kecil wahai
Rasulullah SAW?,” beliau menjawab, “Riya! Dan Allah akan berkata pada hari kiamat,
terhadap mereka-mereka yang riya, ‘pergilah kalian kepada orang-orang dahulu didunia
kalian riya’,apakah kalian dapat ganjaran dari mereka ?”

Riya adalah amalan yang dilakukan seseorang guna mendapatkan keridhaan


manusia, baik berupa pujian, ketenaran atau sesuatu yang diinginkannya selain Allah SWT.
Dr. Sayid Muhammad Nuh, menggambarkan adanya tiga sebab yang memotori timbulnya
riya, pertama karena ingin mendapatkan pujian dan nama baik di masyarakat. Kedua,
kekhawtiran mendapat celaan manusia, dan ketiga, menginginkan sesuatu yang dimilikin
orang lain (tamak). Ketiga hal ini didasari dari hadist di riwayatkan Imam Bukhari. Yang
artinya : Dari Abu Musa Al-Asyari ra, mengatakan bahwa seorang badui bertanya kepada
Rasulullah SAW., “Wahai Rasulullah SAW., seseorang berperang karena kesatriaannya,
seseorang berperang supaya posisinya dilihat oleh orang, dan seseorang berperang karena
ingin mendapatkan pujian ?” Rasulullah SAW.menjawab “Barangsiapa yang berperang
karena ingin menegakkan kalimatullah, maka dia fi sabilillah.” (HR Bukhari)

Perbedan Amal yang Diridhai Allah dan Perbuatan Riya

Amal Perbuatan yang Diridhai Allah Amal Perbuatan Riya


a. Niat karena Allah a. Niat bukan karna Allah
b. Ikhlas b. Tidak ikhlas
c. Sesuai dengan kemampuan c. Mengada-ngada
d. Tidak pilih kasih d. Pilih kasih
e. Rahmat bagi seluruh alam e. Ingin dipuji
f. Mengharap imbalan

2. Pembagian Riya
a. Riya dalam niat

Riya yang berkaitan dengan hati, yaitu sejak awal perbuatan dan saat di lakukannya
tidak didasari ikhlas sebelumnya sudah didasari riya. Sebenarnya niat ini yang mengetahui
hanya Allah SWT.,dan dirinya saja. Apabila seseorang ingin melakukan amal perbuatan baik
atau tidak tergantung kepada niat

b. Riya dalm perbuatan


Pada hakikatnya riya ini memamerkan atau menunjukkan perbuatan di depan ornga
banyak agar perbuatan tersebut dipuji, diperhatikan, dan di sanjung orang lain.
1) Melakukan ibadah shalat tidak untuk mencapai keridahan Allah SWT., tetapi
mengharapkan pujian dan popularitas di masyarakat. Dijelaskan dalam Al-
Qur’an surah Al-Ma’un ayat 4-6
2) Bersedekah didasari Riya. Di jelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat
264
3) Allah melarang pergi berperang didasari riya dan menghalangi (orang) lain
menempuh jalan Allah (sabilillah) sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an
Surah Al-Anfal ayat 47

3. Beberapa ciri orang yang mempunyai sifat riya’ dalam perbuatan


a) Tidak akan berbuat baik jika tidak di lihat orang lain atau tidak ada imbalan baginya.
b) Melakukan amal shaleh tanpa dasar, hanya ikut-ikutan.
c) Tanpak rajin penug semangat jika amal perbuatannya di lihat atau di puji puji orang.
d) Ucapannya selalu menunjukan bahwa dia yang paling hebat, paling tinggi dan paling
mampu.

4. Bahaya-bahaya yang di timbulkan dari sikap riya


a) Bahaya riya yang merugikan diri sendiri
1. Selalu tidak ada puasnya, sekalipun hidupnya sudah berkecukupan sehingga
berpotensi untuk korupsi dan mengambil hak orang lain.
2. Selalu ingin dipuji dan dihormati.
3. Ketidakpuasanm, sakit hati,dan penyesalan ketika orang lain tidak menghargainya.
4. Sombong dan membanggakan diri.
5. Tidak dapat bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allahmaupun
berinteraksi dengan sesame manusia.
6. Menyesal jika telah melakukan perbuatan baik hanya karena tidak ada orang lain
yang melihatnya atau tidak ada imbalannya.
7. Jiwanya akan terganggu karena kegelisahan/keluh kesah yang tiada henti.
8. Perrbuatan riya termasuk syirik kecil
9. Di akhirat akan dicampakkan ke dalam api neraka.
b) Bahaya riya yang merugikan orang lain
1. Berpotensi saling bermusuhan karena ia mengungkit apa yang diberikannya kepada
orang lain.
2. Memamerkan amalnya kepada orang lain sehingga orang lain menjadi benci dan
tidak senang kepadanya.
3. Sikap dan perilakunya yang riya akan berpotensi menombulkan pertikaian dan
akhirnya menimbulkan pengerusakan.

5. Cara menghindari perbuatan riya


Kebiasan yang dapat menghindari perbuatan riya sbb.

a. Memfokuskan niat ibadah ( ikhlas ) hanya semata-mata karena allah swt.


b. Membiasakan diri membaca basmallah seblum memulai pekerjaan.
c. Membiasakan menjaga lisan saat bekerja.
d. Membiasakan diri menolong atau membantu pekerjaan org lain tanpa harus di suruh
dan memintak imbalan
e. Membiasakan bersedekah atau mengeluarkan infaknya setiap mendapat rezki atau
kesenangan
f. Tidak mudah tergilir atau terperngaruh dngan kemewahan org lain .
g. Tdk membuat kecemburuan kpda org lain
h. Saling menasehati utk kebaikan dan kesabaraan dalam beribadah
i. Tdk memamerkan sesuatu karena pda dasarnya semua yg di miliki adalah dari allah
dan akan kembali kepadanya
j. Membiasakan diri utk bersukur kpda alllah swt .

B. aniaya ( balim )

1. pengertian zalim

Kata”adh-dhulm” berasal dari fi’il ( kata kerja ) “dhalama-yadhlimu”, artinya ‘rugi ,


gelap, aniaya’ atau yg berarti “menempatkan sesuatu bukan pda tempatnya’. Dalam hal ini sepadan
dengan kata “al-jawr”. Dalam bahasa Indonesia, zalim biasa di sebut dengan istilah “ aniaya”.
Nartinyta, melampui batas, keterlaluan, atau tindakan/ perbuatan yg melampui batas yg dapat
merugikan dirinya dan org lain. Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti, dan berbagai
bentukkesewenangan lainnya, seperti menindas, mengambil hak org lain dngan paksa dan lain-lain.
Demikian juga definisi olehj syaikh ibnu rajab dari kebajakan para ulama’. Dalam hal ini ia adalah
kata al-adl’( keadilan ). Dngan demikian yg di maksud dngan aniaya ( dhulm ) adalah meletakan,
menetapkan sesuatu tdk pda tempatnya atau tdk dngan kententuan alllah. Siapakah org yg zalim
itu?

Dari jabir bin abdillah bawasanya rasullah saw bersabda,’ berarti-hatilah terhadap kezoliman
sebab kezoliman adalh kegelapan ( yg berlipat ) di hari kiamat. Dan jauhilah kebahilan/ kekiran karna
kekiran itu telah menycelakakn umat seblum kamu.(H.R. muslim )

Di dlm hadis Qudsi allah swt berfirman,’ wahai hamba-hambaQ ! sesungguhnya aku mengaramkan
kezoliman terhadap diriQ dan enjadikannya di haramkan antara lain’.

2. Klasifikasi Zalim

Menurut syaikh ibn rajab kezaliman dibagi 2:

Pertama kezaliman seorang hamba terhadap diri sendiri ; bentuk paling besar dan
berbahaya dari jenis ini adalah syirik sebab orang yang berbuat kesyirikan menjadikan mahluk
sederajat dengan kholiq.

Ke dua kezaliman yang dilakukan oleh seorang hamba terhadap orang lain, baik terkait
dengan jiwa, harta atau kehormatan.

Pada dasarnya zalim dibagi 4:

a. Zalim kepada allah


b. Zalim kepada diri sendiri
c. Zalim kepada orang lain (sesame manusia )
d. Zaalim kepada mahluk lain atau alam sekitarnya.

3.Ciri-Ciri orang zalim berdasarkan alqur’an

a. Senatiasa rakus terhadap kekuasaan


b. Memiliki sifat-sifat sombong, congkak, arogan, sewenang-wenang, sok kuasa,mentang-
mentang,dan mengklaim bahwa (seolah-olah) semua kesuksesan dial ah penggagasnya.
c. Kakki tangannya (anak buahnya)sebagai perpanjangan kekuasaannya menindas dan
mengusir si lemah
d. Merencanakan pembunuhan kepada golongan tertentu agar keinginan (nafsu) memimpin
lebih lama lagi terus berlansung.
e. Akan lebih berbuat sadis bila intimidasi yang pertama tidak mampu menimbulkan rasa
gentar terhadap pihak lawannya .

4.Akibat sifat zalim

a. Akan merugikan kehidupan diri sendiri baik didunia maupaun di akhirat.


b. Akan memperoleh azab/lanat dari allah .
c. Akan ,memperoleh siksaan allah di akhirat sesuai dengan surat al-maiidah ayat 33
d. Amal perbuatannya akan menjadi sia-sia disisi allah, dalam alqur’an surah alkahfi ayat 103-
105

5.Cara-cara menghindari sikap zalim

a. Selalu waspada dan hati-hati dalam setiap menghadapi masalah.


b. Janagn membuma aib atau cacat orang lain
c. Menumbuhkan rasa persaudaraan, kasih sayang, dan persaudaraan kepada antar sesama.
d. Menyadari bahwa settiap perbuatan mempunyai sebab akibat sesuai dengan sunna tullah
e. Menyadari doa orang yang ter aniyaya itu makbul
f. Mengamalkan ajaran agama dengan memperbanyak berbuat kebaikan sehingga tak ada
waktu untuk berbuat aniyaya
g. Membiasakan diri bersukur kepada Allah SWT
h. Berhati – hati dalam bertindak,berbicara dan dalam menerima setiap informasi yang ada
i. Meluruskan/memahami ketauhidan
j. Membiasakan menjaga amanah.
k. Membiasakan bersikap adil dalam memmutuskan suatu perkara.

C. Diskriminasi

1. Pengertian deskriminasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia karangan purwodaminto, diskriminasi


artinyaperbedan perlakuan terhadap sesame warga Negara (berdasarkan warna kulit, golongan,
suku, ekonomi, agama, dan sebagaunya).

Menurut islam, seluruh nabi diutus untuk menegakkan keadilan, karenanya keadilan sebagai
hal yang universal dan harus ditegakkan di manapun, kapan pun, dan oleah siapapun. Untuk
menegakkan keadilan tersebut, makasetidaknya ada tempat kebebasan atau hak asasi seseoran, dan
pelaksanaannya harus bebas dari deskriminasi. Misalnya sebagai berikut.

1) Kebebasan hak untuk hidup, dan beragama


2) Mencari nafkah atau hak milik.
3) Harga diri.

Berdasarkan Surah Al-Hujurat ayat 10-11 kita bias mengambil pelajaranuntuk menghindari
sikap dikriminatif sebagai berikut.
a. Sesame orang beriman dan beragama islam adalah saudara yang saling menyayangi dan
meng hormati.
b. Yang membedakan mereka disisi Allah adalah kualitas ketakwaan mereka.
c. Keragaman ciptaan, bangsa, dan suku adalah sesuatu yang wajar.
d. Allah tidak melihat kemuliaan seseorang dari penampilan luar.
e. Allah palinng tahu siapa yang paling bertakwa dan siapa yang hanya berpura-pura
bertakwa.

Anda mungkin juga menyukai