Analisis deskriptif variable penelitian digunakan untuk memberikan gambaran judul penelitian
masing-masing, berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang disebarkan melalui google forms dan
whatsapp kepada responden dalam memberikan gambaran atau deskripsi empiris data penelitian
dalam bentuk distribusi frekuensi. Berdasarkan nilai mean setiap indicator variable penelitian,
maka dapat dilihat penentuan interpretasi nilai rata-rata untuk setiap pernyataan responden
dalam penelitian ini, dapat dilihat pada table table sebagai berikut :
Tabel
Distribusi frekuensi indikator variable penelitian
(X1)
No Indikator Variabel Penelitian Interval Mean Keterangan
1 Liberalisme 3,46 Baik/Tinggi
2 Kapitalisme 3,86 Baik/Tinggi
3 Rekayasa Akuntansi 2.78 Cukup/Sedang
4 Akuntansi Hakekat 4.00 Baik/Tinggi
5 Akuntansi makrifat 4.10 Baik/Tinggi
6 Metode Filosofi 4.38 Sangat Baik/Tinggi
7 Auditing Sebagai Suatu Disiplin 4.06 Baik/Tinggi
Berdasarkan Tabel 1,5 di atas, dapat diidentifikasi bahwa sebagian responden memberikan
tanggapan dengan akumulasi Interval mean tertinggi sebesar 4,38 pada indicator yang memuat
pernyataan “Standar moral dan etis perilaku memberi jaminan atas kinerja yang memuaskan
yang akan menjadi wilayah tanggung jawab professional auditor” X1-6. Kondisi ini memberikan
gambaran bahwa Auditor Profesional dengan wilayah tanggung jawab yang memiliki standar
moral dan perilaku yang etis mampu menghasilkan kinerja yang memuaskan.
Berdasarkan distribusi frekuensi, indicator dengan pernyataan “Melakukan rekayasa Akuntansi
demi kepentingan pribadi” X1-3, memiliki keterangan Cukup/Sedang dengan mean terendah
sebesar 2,78. Artinya kinerja auditor KAP Kota Gorontalo memerlukan perbaikan dan perhatian
lebih berupa pengukuran kinerja yang rutin untuk menghindari rekayasa Laporan keuangan
dengan motif kepentingan pribadi.
Tabel
Distribusi frekuensi indikator variable penelitian
(X2)
No Indikator Variabel Penelitian Interval Mean Keterangan
1 Bukti Transaksi 4.08 Baik/Tinggi
2 Hubungan Auditor-Auditee 4.08 Baik/Tinggi
3 Disrupsi Tekhnologi dan Auditor 4.06 Baik/Tinggi
4 Big data 4.02 Baik/Tinggi
5 Efektivitas dan Efisiensi dalam penerapan 4.08 Baik/Tinggi
TABK
Tabel
Distribusi frekuensi indikator variable penelitian
(Y)
No Indikator Variabel Penelitian Interval Mean Keterangan
1 Keadilan 4.12 Baik/Tinggi
2 Transparansi 4.04 Baik/Tinggi
3 Akuntanbilitas 3.96 Baik/Tinggi
4 Pertanggungjawaban 4.14 Baik/Tinggi
5 berpikir, berperilaku, dan bersikap sesuai 4.14 Baik/Tinggi
dengan nilai-nilai organisasi
6 Neutral 4.04 Baik/Tinggi
7 Loyalitas 4.16 Baik/Tinggi
Statistics
Filsafat Ilmu Akuntansi
N Valid 50
Missing 43
Skewness .055
Std. Error of Skewness .337
Kurtosis .443
Std. Error of Kurtosis .662
Pengujian normalitas residu dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi yang
mengsyaratkan residual nilai taksiran model regresi harus berdistribusi normal. Pada penelitian
ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov. Hasil perhitungan uji Normalitad
residual dari persamaan taksiran yang diperoleh dari nilai Dhitung = 0,337 dengan p-value (nilai
sig) sebesar 0,000 . Diperoleh dari hasil perhitungan uji normalitas untuk data nilai residual dari
model signifikasi (p) adalah 0,000 berada di bawah 0,05 . Hasil pengujian normalitas model
regresi menunjukan bahwa nilai residual dari model berdistribusi normal.
Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Dari grafik output SPSS di bawah ini terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk prediksi kinerja aparatur pemerintah
daerah berdasar masukan variable independennya.
Dari table diatas, dapat diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) dua variable
lebih kecil dari 10, maka bisa disimpulkan antar variable tidak terjadi persoalan multikolonieritas
dan layak digunakan.
R 0.745
R Square 0.555
F 29.339
Sig. F 0.000
*) Signifikan secara statistic pada level α= 5%
Persamaan regresi yang menjelaskan pengaruh filsafat akuntansi dan tekhnologi informasi
terhadap kinerja auditor adalah :
Y= 10,810 + 0.165 X1 + 0.658 X2
Interpretasi hasil persamaan di atas sebagai berikut :
Nilai Konstanta (a) sebesar 10,810 dengan asumsi menyatakan bahwa kinerja auditor sebesar
10,810. Dengan arti setiap ada kenaikan satu skor variable filsafat akuntansi dan Tekhnologi
Informasi dianggap konstan atau tetap.
Koefisiensi regresi variabel filsafat akuntansi (b1) sebesar 0,165 menyatakan bahwa setiap
perubahan filsafat akuntansi akan meningkatkan kinerja auditor sebesar 0,165.
Koefisiensi regresi variabel tekhnologi informasi (b2) sebesar 0,658 menyatakan bahwa setiap
perubahan tekhnologi informasi akan meningkatkan kinerja auditor sebesar 0,658.
1. Variabel X1 terhadap Y
Berdasarkan uji t dalam table 9 di atas menunjukan hasil sebagai berikut,
tingkat signifikan t untuk variabel filsafat akuntansi adalah 0,048 yakni lebih besar
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa partisipasi dalam penganggaran secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja audito di KAP kota Gorontalo dengan
tingkat signifikansi 5%. Hal ini disebabkan oleh filsafat akuntansi akan memberikan
kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan kinerja auditor.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa filsafat akuntansi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja auditor . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Cahyani et al., (2015), Putri & Suputra, (2013), Zaleha & Novita, (2020) dan
Choiriah, (2013) yang menemukan hubungan positif dan signifikan antara filsafat
akuntansi terhadap kinerja auditor.
Demikian pula dengan penelitian Hartidah & Ludigdo, (2010) yang
menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel filsafat
akuntansi terhadap kinerja auditor.
2. Variabel X2 terhadap Y
Daftar Pustaka
Cahyani, K. C. D., Purnamawati, G. A., & Herawati, N. T. (2015). Pengaruh Etika Profesi
Auditor, Profesionalisme, Motivasi, Budaya Kerja, Dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Kinerja Auditor Junior (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali). Jurnal
Akuntansi Program SI, 3(1), 1–12.
Choiriah, A. (2013). pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan
spiritual dan etika profesi terhadap kinerja auditor dalam kantor akuntan publik. Jurnal
Akuntansi, 1(1), 3–22. http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/107
Hartidah, A. D., & Ludigdo, U. (2010). Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja auditor
pada kantor akuntan publik di malang dan surabaya. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
1(2), 239–253.
Putri, K. M. D., & Suputra, I. D. . D. (2013). Pengaruh Independensi , Profesionalisme, Dan
Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 4(1), 39–53.
Zaleha, P. A., & Novita. (2020). Dampak Teknologi Informasi, Etika Profesi Terhadap Kinerja
Auditor. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 17(1), 90–114.