Anda di halaman 1dari 8

TUGAS VIROLOGI

Nama : Anisha Nurul Hapsari


Tingkat : TLM 2B

1. 10 Jenis virus dan klasifikasinya menurut Internasional Committee on Taxonomy of


Viruses
a. Family: Parvoviridae
Genus: Parvovirus
Spesies: Canine Parvovirus
b. Family: Circoviridae
Genus: Circoviruses
Spesies: Porcine Circovirus
c. Family: Orthomixoviridae
Genus: Alphainfluenzavirus
Spesies: Influenza Virus A
d. Family: Hepadnavirus
Genus: Orthohepadnavirus
Spesies: Hepatitis Virus B
e. Family: Iridoviridae
Genus: Ranavirus
Spesies: Frog Virus 3
f. Family: Poxviridae
Genus: Orthopoxvirus
Spesies: Variola Virus (penyebab cacar)
g. Family: Filoviridae
Genus: Filovirus
Spesies: Ebola Virus Zaire
h. Family: Picornaviridae
Genus: Enterovirus
Spesies: Polivirus (penyebab polio)
i. Family: Retroviridae
Genus: Lentivirus
Spesies: Human Immuodeficiency Virus (HIV)
j. Family: Herpeviridae
Genus: Simplexvirus
Spesies: Human Alphaherpesvirus 1

2. 10 Jenis virus RNA dan Ciri – cirinya


a. Picornaviridae
Picornavirus adalah virus dari famili Picornaviridae yang berukuran kecil
antara 20-40 nm, yang tahan terhadap eter, mengandung single stranded RNA dan
menunjukkan struktur simetri kubikal. Virus ini nukleokapsidnya tidak
berselubung, ikosahedral dengan asam nukleat RNA positif dengan berat molekul
antara 2-3 juta dalton.

b. Reoviridae
Reovirus merupakan virus yang berukuran antara 60-80 nm, mengandung
doublestranded RNA dengan struktur simetri kubikal, terdiri dari 10-12 segmen.
Virus yang ikosahedral ini mempunyai kapsid dengan banyak lapisan serta tahan
terhadap eter. Rotavirus yang mempunyai bentuk seperti roda
c. Togaviridae
Togavirus merupakan suatu kelompok virus dengan genom yang single
stranded mempunyai selubung dari lipid yang sensitif terhadap eter. Virion virus
mempunyai selubung dan berukuran garis tengah antara 50-70 nm.
d. Arenaviridae
Arenavirus adalah virus RNA dengan genom negative-sense, single stranded,
berselubung dan mempunyai virionberbentuk bulat, lonjong atau pleomorfik
(mempunyai banyak bentuk). Nukleokapsid berfilamen, simetri helikal. Virus ini
mempunyai ukuran garis tengah antara 50-350 nm.
e. Coronaviridae
Coronavirus adalah virus dengan virion berselubung yang berbentuk
pleomorfik atau sferis dengan diameter 70-160 nm mengandung genom single
stranded RNA yang positif dan tidak bersegmen. Nukleokapsid virus ini
berbentuk helikal, mempunyai ukuran garis tengah antara 11-13 nm.
f. Retroviridae
Retrovirus adalah virus berselubung yang mempunyai garis tengah antara 90-
120 nm, mempunyai genom single-stranded RNA dengan virion yang
mengandung reverse transcriptase.
g. Bunyaviridae
Famili Bunyaviridae mempunyai anggota lebih dari 350 jenis virus
Arbovirusyang ditularkan oleh serangga. Sifat famili virus ini meliputi jenis virus
yang berselubung, mempunyai bentuk pleiomorfik, dengan nukleokapsid helikal,
memiliki partikel virion berbentuk sferis/pleomorfik denganukuran garis tengah
antara 80-120 nm.
h. Orthomyxoviridae
Orthomyxovirus mempunyai selubung dengan partikel berbentuk bulat atau
berfilamen, berukuran 80-120 nm, mengandung genom single stranded RNAdan
menunjukkan gambaran simetri helikal. Pada permukaan virus terdapat tonjolan
yang mempunyai hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA). Nukleokapsid
helikal berukuran antara 9-15nm dengan RNA plus protein N, sebanyak 8 segmen
dengan polimerase terdiri dari 3 jenis protein. Membran lipid terdiri dari 2 lapis.
i. Paramyxoviridae
Paramyxovirus anggota famili ini morfologinya mirip Orthomyxovirus,
mempunyai virion dengan ukuran diameter antara 150-300 nm dan panjang antara
1000-10.000 nm. Nukleokapsid helikal berukuran 18 nm, dan single- stranded
RNA dengan Nukleokapsid protein (NP) yang tidak bersegmen.
j. Rhabdoviridae
Rhabdovirus yang menjadi anggota famili ini memiliki virion yang berbentuk
seperti peluru dengan ukuran sekitar 75x150 nm. Selubung virus mempunyai
tonjolan-tonjolan berukuran panjang 10 nm. Genom yang single-stranded RNA
negative-sense tidak mempunyai segmen. Partikel virus terbentuk secara budding
yang menonjol dari membran sel.

3. 10 Jenis virus DNA dan ciri – cirinya


a. Parvoviridae
Parvovirus, anggota famili ini adalah virus yang berukuran sangat kecil
dengan virion yang berdiameter antara 18 nm dan 25 nm, mengandung single
stranded DNA yang memiliki kapsid ikosahedral simetri kubikal dengan 32
kapsomer dan tidak memiliki selubung. Di dalam famili Parvoviridae terdapat dua
subgrup, yaitu subgrup A dan sub grup B.
b. Papovaviridae
Papovavirus yang termasuk dalam famili Papovaviridae ini mempunyai kapsid
ikosahedral yang tidak berselubung, berukuran kecil dengan garis tengah antara
40 nm dan 60 nm, tahan panas, dan resisten terhadap eter.Virus ini mengandung
double stranded DNA yang menunjukkan simetri kubikal dan memiliki 72
kapsomer.
c. Adenoviridae
Virion Adenovirus terdiri dari sebuah inti dan satu lapis kapsid. Kapsid virus
tidak berselubung, bulat dan simetri ikosahedral. Kapsid isometrik mempunyai
diameter antara 70 nm dan 90 nm, mengandung double stranded DNA yang
menunjukkan simetri kubikal dan mempunyai 252 kapsomer
d. Herpetoviridae
Virus berukuran sedang yang mengandung untai ganda,nukleokapsidnya
berdiameter 100 nm, mempunyai simetri kubik dengan 162 kapsomer.
Nukleokapsid dikelilingi oleh  Virologi 54 selubung yang mengandung lemak
(berdiameter 150-200 nm). Infeksi laten dapat berlangsung selama masa hidup
inang, biasanya dalam sel hidup ganglia atau limfoblastoid.
e. Iridoviridae
Dalam famili ini virus-virus anggotanya mempunyai DNA yang tidak
beraturan bentuknya dengan partikelberukuran antara 180 nm dan 200 nm. Virion
tidak berselubung dan mempunyai garis tengah dengan ukuran sekitar 130 nm.
f. Poxviridae
Famili virus Poxviridae yang mempunyai struktur rumit ini memiliki anggota
kelompok yangbesar jumlahnya. Sesuai dengan jenis-jenis hewan yang menjadi
hospesnya, famili Poxviridae dikelompokkanmenjadi grup A, B, C, D, E
g. Hepadnaviridae
Anggota famili Hepadnaviridae ini berukuran kecil sekitar 42 nm,
mengandung molekul DNA sirkuler yang doeble-stranded partial, dengan virion
yang juga mengandung polimerase DNA. Virus mempunyai core nukleokapsid
dengan selubung yang mengandung lipid.
h. Virus Papilloma
HPV membentuk partikel non-envelope icosahedral dengan diameter sekitar
55 nm. Mereka mengandung genom DNA beruntai ganda, melingkar dan tertutup
secara kovalen dari 7500-8000 pasangan basa (bp) (sekitar 4950-5280 kDa), yang
dikomplekskan oleh histon seluler . Papillomavirus tahan terhadap pelarut organic
dan pemanasan pada 56 °C.
i. Acanthocystis turfacea chlorella virus 1 ( ATCV-1 )
Disebut juga Chlorovirus ATCV-1 atau Chlorella virus ATCV-1 adalah
spesies virus DNA untai ganda raksasadalam genus Chlorovirus . DNA dari
ATCV-1 telah diisolasi dari selaput lendir hidung manusia. Pada manusia dan
tikus, kehadiran ATCV-1 pada mukosa orofaring dikaitkan dengan skor yang
lebih rendah dalam tes keterampilan kognitif dan motorik. Injeksi virus alga murni
ATCV-1 secara intrakranial menghasilkan efek kognitif dan perilaku jangka
panjang pada tikus melalui induksi faktor inflamasi.
j. Virus Hepatitis B
Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA kecil, melingkar, beruntai ganda
yang menyebabkan infeksi terbatas (akut) atau berkepanjangan (kronis), dengan
atau tanpa cedera sel hati terkait (hepatitis).

4. 5 Jenis virus berselubung dan tidak berselubung


a. Virus Berselubung :
Poxyvirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan Paramyxovirus
b. Virus Tidak Berselubung :
Adenovirus, Papovavirus, Parvovirus, Picornavirus, Reovirus

5. Tahapan – tahapan replikasi


a. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang. Virus
menempelkan sisi tempel/ reseptor siteke dinding sel bakteri
b. Penetrasi sel inang yaitu enzim dikeluarkan untuk membuka dinding sel bakteri.
Molekul asam.nukleat (DNA/RNA) virus bergerak melalui pipa ekor dan masuk
ke dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka. Pada virus telanjang,
proses penyusupan ini dengan cara fagositosis virion (viropexis), pada virus
terselubung dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma.
c. Eklipase : asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk
membentuk bagian-bagian tubuh virus
d. Pembentukan virus (bakteriofage) baru : bagian-bagian tubuh virus yang t’btk
digabungkan untuk mjd virus baru. 1 sel bakteri dihasilkan 100 –300 virus baru
e. Pemecahan sel inang : pecahnya sel bakteri. Dengan terbentuknya enzim
lisoenzim yang melarutkan dinding sel bakteri sehingga pecah dan keluarlah
virus-virus baru yang mencari sel bakteri lain

6. 10 Jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia


a. Herpes Simplex virus
Penyakit : Herpes. Bagian tubuh yang dipengaruhi: Membran mucus di
mulut, kulit, dan alat kelamin. Ada 2 tipe virus herpes simpleks yang sering
menginfeksi yaitu : -HSV-Tipe I (Herpes Simplex virus Type I), HSV-Tipe II
(Herpes Simplex Virus Type II).
b. HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV)Merupakan anggota subfamili
lentivirinae dari famili retroviridae. Virus RNA berselubung. Dengan diameter
100-150 nm. HIV adalahretrovirusyang biasanyamenyerang
organvitalsistemkekebalanmanusia sepertisel T CD4+(sejenissel T), makrofaf,
dan sel dendritik.
c. Virus Dengue
Virus Dengue hanya dapat hidup dalam sel hidup, merupakansalah satu
virus yang termasuk dalam famili Flavividae. Virion Dengue merupakan
partikelsferis dengan diameter nukleokapsid 30nm dan ketebalan selubung 10
mm, sehingga diameter virion kira-kira 50 nm. Virus dengue mempunyai 4
jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
d. Virus Polio
Penyakit polio terutama menyerang pada anak-anak kecil. Polio dapat
menyebabkan demam, sakit kepala, muntah,sakit perut,nyeri otot,kekakuan
pada leherdan punggung,serta kelumpuhan. Polio menyebar dari orang ke
orang,terutama melalui rute dari tinja ke mulut.Virus memasuki tubuh melalui
rute mulut dan akhirnya menyerang sistem saraf pusat. Masa inkubasi 7-14
hari, dengan kurun waktu antara 3-35 hari.
e. Virus Hepatitis
Hepatitis virus yang sekarang dikenal dengan tipe-tipe, yakni Hepatitis
A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis E, Hepatitis F, dan Hepatitis
G Bagian tubuh yang dipengaruhi: Hati yang bisa menimbulkan pengerasan
(sirosis) hingga kanker hati
f. Virus Rubella
Jenis penyakit: Campak Jerman, virus Bagian tubuh yang dipengaruhi:
Melalui saluran pernapasan, kelenjar limfa di leher, mata, dan kulit Baca juga:
Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari
g. Virus Varisela-Zoster (VZV)
Merupakan virus DNA terselubung, berdiameter 150-200 nm.
Menyebabkan penyakit cacar air. Virus ini tersebar di seluruh dunia. Infeksi di
peroleh secara dini pada masa kanan-kanak. Penyebaran melalui droplet atau
kontak langsung dengan cairan vesikel. Masa tunas 2 minggu dengan rentang
7-23 hari.
h. Novel coronavirus
Jenis Penyakit Covid-19: .Bagian tubuh yang dipengaruhi: Saluran
pernapasan dengan gejala yang mungkin muncul dalam 2-14 hari setelah
paparan, yakni demam, batuk, dan sesak napas
i. Myxovirus
Jenis Penyakit : Influenza, yang terdiri dari tiga tipe, yakni Myxovirus
A, Myxovirus B, dan Myxovirus C Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui
saluran pernapasan, epitelium dalam dari trakea dan bronki
j. Paramyxovirus
Jenis Penyakit : Campak. Jenis virus: Paramyxovirus A Bagian tubuh
yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan dari mulut ke bronki, kemudian
menyebar ke kulit dan usus halus. Virus RNAberselubunga berbentuk bulat
atau pleomorfik, berdiameter 150-300 nm, genom tidak bersegmen. Memiliki
4 genus yaitu: pneumovirus , paramyxovirus (parainfluenzavirus tipe 1-4),
rubulavirus (virus mumps), mobillivirus (virus campak).

7. Jenis Virus berdasarkan klasifikasi Baltimore


 Kelas I: DNA utas ganda ( Adenovirus, Herpesvirus )
 Kelas II: DNA utas tunggal ( Parvovirus, dan Virus MVM )
 Kelas III: RNA utas ganda ( Reovirus, Birnaviridae )
 Kelas IV: RNA utas tunggal (+) ( Picornavirus dan Togavirus )
 Kelas V: RNA utas tunggal (-) ( Orthomyxovirus dan Rhabdovirus )
 Kelas VI: RNA utas tunggal (+) dengan DNA Intermediat ( Retrovirus, dan
virus AIDS )
 Kelas VII: DNA utas ganda dengan RNA Intermediat ( Hepadnavirus, dan
Caulimoviridae )

8. Tahapan – tahapan siklus litik dan lisogenk pada bakteriofag


a. Litik :
 adsorpsi,
Pada tahap ini, virus akan menempel pada sel inang, dengan
ikatan khusus antara kapsid protein virus dengan reseptor pada
permukaan sel inang. Ikatan khusus ini membuat virus hanya dapat
menempel pada inang tertentu, apabila tidak cocok maka virus tidak
dapat menempel. Misalnya virus HIV hanya dapat menempel pada tipe
leukosit tertentu, terutama CD4+. Pada kasus bakteriofage, virus mulai
mengeluarkan enzim yang disebut lisozim yang digunakan untuk
melubangi sel inang.
 penetrasi,

Pada tahapan ini, virus mulai memasukkan DNA atau RNA


yang terkandung didalamnya, sedangkan selubung protein dari asam
nukleat yang disebut kapsid tetap berada diluar sel. Setelah semua sel
genetik berhasil masuk ke dalam sel inang, maka kapsid akan terlepas
dari sel karena sudah tidak berguna lagi bagi virus tersebut. Tahap ini
menurut beberapa referensi sering dibedakan menjadi dua, yaitu:
penetrasi dan pelepasan.

Penetrasi adalah tahap di mana virus berusaha melubangi


membran plasma sel inang (dan dinding sel bila ada) menggunakan
enzim seperti lisozim pada bakteriofage. Pelepasan adalah tahap di
mana virus melepaskan sepenuhnya DNA atau RNA dari kapsidnya
agar dapat menginfeksi inang.

 sintesis dan replikasi,


Setelah berhasil menginjeksi asam nukleat, bakteriofage
tersebut menghasilkan enzim (yang dikodekan dalam genomnya) untuk
menghentikan sintesis molekul bakteri (protein, RNA, DNA). Setelah
sintesis protein dan asam nukleat dari sel inang berhenti, virus akan
mengambil alih proses metabolisme sel inang. DNA dan RNA dari sel
inang kemudian digunakan untuk menggandakan asam nukleat virus
sebanyak mungkin. Selain itu, virus akan menggunakan protein yang
terdapat pada sel inang untuk kemudian digunakan untuk
menggandakan kapsid.
 pematangan atau perakitan,
Pada tahap perakitan, virus akan membentuk tubuh mereka.
Pada tahapan ini, kapsid yang telah terbentuk pada tahap sintesis akan
mulai diisi dengan asam nukleat yang telah tereplikasi sehingga
menjadi virus yang utuh
 lisis
Setelah terbentuk virus-virus baru yang sempurna, maka induk
virus akan mengeluarkan enzim lisozim untuk menghancurkan sel
inang yang kemudian diikuti dengan pelepasan virus-virus baru. Virus-
virus baru yang dilepaskan pada satu kali daur berkisar anatara 100 –
200 virus. Virus baru ini kemudian akan mencari sel lain untuk
kemudian melanjutkan daur hidup mereka.
b. Lisogenik :
 adsorpsi dan infeksi,
Virus akan menempel pada sel inang dan melubanginya dengan enzim
lisozim.
 pemetrasi,
Tahap dimana virus mulai memasukkan asam nukleat ke dalam sel
inang dan melepaskan kapsid sudah tidak digunakan.
 penggabungan,
Pada tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam nukleat
yang dimiliki sel inang dan masuk kedalamnya untuk menghubungkan
rantai itu lagi. Jadi pada tahapan ini, virus tidak mengambil alih asam
nukleat sel inang, melainkan membaur untuk membentuk satu kesatuan
yang disebut profage.
 pembelahan,
Pada tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan
DNA sel inang menjadi profage. Profage hanya akan bereplikasi ketika
asam nukleat sel inang bersintesis dan melakukan pembelahan. Profage
ikut membelah ketika DNA bereplikasi, sehingga jumlah profage akan
sama dengan jumlah DNA hasil replikasi sel inang.
Dengan cara ini, tentu saja virus tidak merusak sel inang, melainkan
membaur menjadi satu dan mensubtitusi beberapa bagian asam nukleat
sel inang. Reproduksi virus dilakukan bersamaan dengan reproduksi
sel inang dimana sel inang akan mewariskan asam nukleat (materi
genetik) virus pada proses reproduksi sel inang. Pada tahap ini virus
dapat terus membelah mengikuti sel inang, atau memasuki daur litik.

 Sintesis
pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang kemudian digunakan
untuk menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain
itu, virus akan menggunakan protein yang terdapat pada sel inang
untuk kemudian digunakan untuk menggandakan kapsid.

9. Pengertian Bakteriofag
Bakteriofag adalah virus yang menyerang proliferasi bakteri inang mereka.
10. Sumber Bakteriofag dan Cara Isolasinya
Bakteriofag selalu ada di semua tempat (inang). Untuk Isolasinya dapat dikultur atau
diperkaya dengan media kultur

Anda mungkin juga menyukai