Anda di halaman 1dari 14

Nama : Anisha Nurul Hapsari

NIM : P27903119058

PEMBAHASAN SOAL KUIS 1 TOKSIKOLOGI

1. Pada suatu ketika terjadi penggerebekan oleh polisi disuatu rumah yang diduga
digunakan untuk pesta narkotika. Barang-barang bukti dikumpulkan untuk diidentifikasi
dilaboratorium untuk memperkuat dugaan tersebut. Salah satu barang temuannya adalah
sampel dengan bentuk serbuk dan tablet yang diduga zat narkotika. Teknik apakah yang
harus dilakukan seorang analis untuk membantu polisi dalam mengidentifikasi sampel
tersebut…. *
A. 400 mg dihaluskan dan tambahkan dengan 10 mL petroleum eter/toluene
B. 50 mg dilarutkan dalam 10 mL methanol dan saring jika diperlukan
C. 50 mg dilarutkan dalam 10 mL toluene
D. 100 mg dihaluskan dan tambahkan dengan 8 mL methanol
E. 40 mg dihaluskan dan tambahkan 2 mL toluene lalu tambahkan 8 mL toluene

PEMBAHASAN :

Pada soal kasus diatas, didapatkan clue “sampel serbuk / tablet” Maka dari itu,
teknik yang digunakan yaitu membuat 50 mg dilarutkan dalam 10 mL methanol dan saring
bila perlu. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

2. Seorang pria diduga menggunakan narkotika jenis amfetamin. Untuk dapat dilakukan
identifikasi zat tersebut seorang analis memerlukan sampel darah dan instrument GC/MS
untuk mengonfirmasi keberadaan zat tersebut dalam tubuh pasien. Langkah-langkah
preparasi sampel tersebut yaitu dengan mengekstrak dengan eter, dicuci dengan air, dan
diuapkan sampai kering. Pada fraksi apakah langkah-langkah tersebut sehingga amfetamin
dapat diidentifikasi… *
A. Fraksi A
B. Fraksi B
C. Fraksi C
D. Fraksi D
E. Fraksi E
PEMBAHASAN :

Amfetamin merupakan jenis narkotika yang harus melalui proses penguapan hingga
kering. Dan termasuk proses fraksi D. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi
Klinik 2018 )

3. Seorang remaja mengalami overdosis narkotika golongan opioid yang menyebabkan


kematian. Dokter forensic ingin mengetahui penyebab keracunannya kokain, maka harus
dilakukan pemeriksaan metabolit kokain yang spesifik yaitu benzoilekgonin yang mudah
terurai. Spesimen apa yang paling tepat digunakan untuk pemeriksaan metabolit tersebut?  *
A. Urin
B. Darah
C. Serum
D. Plasma
E. Rambut

PEMBAHASAN :

Karena metabolism yang cepat, heroin tidak dapat dideterminasi langsung dalam
cairan tubuh (half life 2-3 menit). Biasanya dilakukan dengan penentuan morfin, yang
merupakan metabolit yang terutama dalam urine. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM
Toksikologi Klinik 2018 )

4. Amfetamin ialah zat psikotropika yang tergolong …. *


a. Stimulan
b. Antibiotik
c. Halusinogen
d. Inhalansia
e. Depresan

PEMBAHASAN :

Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan dapat memberikan rangsangan kepada syaraf
sehingga dapat menimbulkan efek lebih percaya diri. Banyak jenis psikotropika yang
termasuk obat stimulan, misalnya kafein, kokain, ganja, dan amfetamin. Zat amfetamin
biasanya terdapat pada pil ekstasi. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu
dan Ekstasi. (Sumber:https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/SMA%20Bio
%20Psikotropika/topik3.html diakses pada 13 juli 2021 pukul 19.00)

5. Seorang wanita diduga mengalami keracunan akibat pemakaian obat parasetamol yang
telah kadaluarsa. Untuk dapat diidentifikasi praduga tersebut perlu dilakukan beberapa
pemeriksaan klinis diantarnya identifikasi parasetamol dalam urin pasien. Hasil
pemeriksaan dengan metode Lieberman menunjukkan hasil yang positif. Apa indikasi
ditemukanya parasetamol dalam urin menggunakan metode tersebut…. *
A. Biru
B. Merah
C. Ungu
D. Kuning
E. Hijau

PEMBAHASAN :

Parasetamol setelah diekstraksi dengan eter pada pH 3-4 (HCl 2 N) bereaksi dengan
NaNO2 dalam suasana H2SO4 pekat membentuk senyawa berwarna ungu. ( Sumber :
PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

6. Dilakukan pemeriksaan terhadap urine dan plasma dari korban keracunan obat. Korban
berjenis kelamin laki laki dan berusia 3 tahun. Gejala yang timbul adalah lesu,
asimptomatis berupa mual, muntah, pucat, berkeringat. Uji kualitatif: sampel diambil dari
urin Caranya: 0,5ml sampel + 0,5ml HCl pekat, didihkan kemudian dinginkan, tambahkan 1
ml larutan O-Kresol pada 0,2ml hidrolisat, tambahkan 2ml larutan ammonium hidroksida
dan aduk 5 menit, hasil positip timbul warna biru dengan cepat. Uji Kuantitatif: Kadar
dalam plasma diperiksa dalam 4 jam setelah paparan menggunakan metode
spektrofotometri. Hasil Analisis kualitatif dan kuantitatif menunjukan hasil positif. Jenis
obat apakah yang terdapat dalam spesimen tersebut ? *
A. Barbiturat
B. Asam salisilat
C. Salisilamide
D. Parasetamol
E. Lactam

PEMBAHASAN :
Prinsip Metode O-Cressol : Parasetamol dan metabolitnya dihidrolisa dalam suasana
asam menjadi P Aminophenol, dengan asam cresol membentuk senyawa berwarna biru
terang. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

7. Pada toksikokinetika terkait metabolisme asetaminophen dalam tubuh, maka organ yang
berperan saat terjadi proses ini adalah hati. Hampir sebagian besar zat ini akan dirubah
dalam bentuk senyawa… *
A. NAPQI
B. konjugat nukleosida dan sulfide
C. sitokrom P-450
D. glutathione
E. CYP 2E1

PEMBAHASAN :

Asetaminofen dimetabolisme hampir secara eksklusif di hati. Lebih dari 90 persen


secara langsung dikonversi menjadi konjugat nukleoksida dan sulfida nontoksik dan kurang
dari 5 persen diekskresikan tidak berubah dalam urin. Sisanya (sekitar 5 persen) dioksidasi
oleh berbagai enzim sitokrom P-450. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi
Klinik 2018 )

8. Seorang petani menggunakan pestisida untuk membunuh hama diarea pertaniannya.


Suatu ketika petani tersebut mengalami keracunan zat pestisida yang mengandung
organofosfat sehingga perlu dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Salah satu metabolit zat tersebut adalah p-nitrofenol. Specimen apakah yang analis
butuhkan untuk menguji adanya zat metabolit tersebut… *
A. Keringat
B. Rambut
C. Saliva
D. Sputum
E. Urin

PEMBAHASAN :

P-nitrophenol adalah metabolit beberapa organofosfat (misalnya parathion, ethion),


dan diekskresikan dalam urin. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik
2018 )
9. Salah satu zat yang terkandung dalam pemakaian pestisida adalah karbamat. Seorang
teknisi laboratorium diminta untuk melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosa adanya
factor keracunan akibat zat tersebut. Pemeriksaan apakah yang dilakukan untuk melihat
paparan zat karbamat dalam tubuh… *
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Pemeriksaan kreatinin
C. Pemeriksaan enzim kolinesterase
D. Pemeriksaan hormone
E. Pemeriksaan analisa gas darah

PEMBAHASAN :

Pestisida dapat masuk kedalam tubuh lewat inhalasi sehingga untuk mengetahui
keracunan atau terpapar pestisida dalam tubuh diperlukan pemeriksaan kadar enzim
cholinesterase, Setelah masuk dalam tubuh, pestisida Golongan karbamat akan mengikat
enzim cholinesterase, sehingga cholinesterase menjadi tidak aktif dan terjadi akumulasi
achethilcholin. (Sumber : Marisa, Akbar Septian Arrasyid, Pemeriksaan Kadar Pestisida
Dalam Darah Petani Bawang Merah Di Nagari Alahan Panjang, Program Studi D-Iii Analis
Kesehatan Stikes Perintis Padang)

10. Seorang petani di Desa Tejosari mengalami sakit kepala, mulit kering, diare dan pada
perutnya merasakantidak nyaman. Petani tersebut dibawa ke RSUD, diduga mengalami
keracunan karbamat pestisida. Antidotum yang dapat diberikan pada orang tersebut adalah
….. *
a. Acetylcysteine
b. Atropin
c. Deferoxamine
d. Flumazenil
e. DMSA

PEMBAHASAN :

Atropin merupakan antidotum lini pertama yang digunakan untuk Intoksikasi


karbamat. Atropin diindikasikan pada keracunan secara parenteral 2 mg IV/IM, setiap 10-30
menit sampai efek muskarinik hilang atau muncul toksisitas atropin. Dalam kasus yang parah,
dosis dapat diberikan sesering setiap 5 menit. Pada keracunan sedang hingga berat, keadaan
atropinisasi dipertahankan selama setidaknya 2 hari dan berlanjut selama gejala muncul
(Sumber : Alwiyah Mukaddas, Ingrid Faustine, Putri Hijjah Ulti, Periode 2016-2018, Profil
Penggunaan Obat Antidotum Di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi
Tengah)

11. Seorang laki laki usia 26 tahun, pekerjaan petani,biasa menggunakan herbisida dan
masa kerja selama 10 tahun. atas rujukan dokter memeriksakan darahnya. Mengeluh mual,
muntah, dan sedikit tremor . Kejadian sakit berulang dan rutin berobat ke puskesmas
terdekat. Diagnosa dokter untuk sementara pasen menderita sakit maag kronis. Hasil
pemeriksaan kadar Hb 11,00 gr/dl, SGOT 76 ul, dan SGPT 79 ul. Hasil pemeriksaan
dengan metoda cholinesterase tidak terdeteksi pestisida. Tindakan apakah yang seharusnya
diambil oleh seorang analis dengan kasus di atas? *
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri UV - VIS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi kertas
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda GC - MS
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi lapis tipis

PEMBAHASAN :

Metode KLT dapat digunakan sebagai metode pemisahan atau sebagai metode konfirmasi.
( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

12. Narkotika yang sangat kuat menyebabkan adiksi merupakan golongan yang
dilarangpenggunaannya untuk terapi, hanya diijinkan digunakan untuk keperluan
penelitian.Manakah narkotika yang termasuk golongan tersebut? *
A. Morfin, heroin, ganja
B. Heroin, ganja, cocain
C. Morfin, putaw, codein
D. Codein, ectasy, LSD
E. Luminal, diazepam, benzodiazepine

PEMBAHASAN :

Narkotika Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja. ( Sumber : PPSDM Bahan
Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )
13. Sampel darah untuk peperiksaan toksikologis memiliki kelebihan dan kekurangan.
Apakahkekurangannya? *
A. Sulit diperoleh
B. Mudah membeku
C. Mudah dipalsukan
D. Konsentrasi racun rendah
E. Beresiko terjadi kontaminasi

PEMBAHASAN :

Beberapa racun seperti karbon monoksida, sianida dan banyak senyawa organik
volatil lainnya, timbal dan logam berat lainnya, dan beberapa obat, seperti chlortalidone,
ditemukan terutama pada atau terikat dengan eritrosit dan dengan demikian darah utuh
hemolitik harus digunakan untuk pengukuran semacam itu. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar
TLM Toksikologi Klinik 2018 )

14. Urin masih menjadi sampel standar untuk pemeriksaan obat-obat terlarang. Apakah
kelemahan sampel urin? *
A. Sulit diawetkan
B. Mudah dipalsukan
C. Hanya untuk senyawa terlarut
D. Bisa untuk kualitatif dan kuantitatif
E. Mengandung banyak unsur organik

PEMBAHASAN :

Banyak beberapa pelaku yang memalsukan urinnya yang diganti oleh orang lain atau
ditambahkan beberapa zat lain.

15. Jika pada sampel berupa urin dilakukan ekstraksi menggunakan kloroform yang
dibasakandengan ammonia, maka akan diperoleh fraksi D. Senyawa apakah yang mungkin
dideteksipada fraksi tersebut? *
A. Salisilat
B. Barbital
C. Parasetamol
D. Fenitoin
E. Morfin

PEMBAHASAN :

Isi senyawa pada fraksi D : Amitriptilin,Amfetamin, Klordiazepoksid,Klorpromazin,


Kodein, Desipramin Dekstroproposifen, Diazepam, Ergot Alkaloid, Flurazepam Imipramin,
Isokarboksazid Metakualon, Metilamfetamin, Morfin, Nitrazepam, Notrifilin. ( Sumber :
PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 ).

16. Jika hasil metabolit p-nitrofenol yang akan dibuktikan, sampel apakah yang paling
tepat? *
A. Urin
B. Darah
C. muntahan
D. Udara ekspirasi
E. Cairan lambung

PEMBAHASAN :

P-nitrophenol adalah metabolit beberapa organofosfat (misalnya parathion, ethion),


dan diekskresikan dalam urin. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik
2018 )

17. Berkaitan dengan kelarutan senyawa organoklorin, maka ekskresi utama senyawa ini
adalah melalui…. *
A. Pernafasan
B. Keringat
C. Empedu
D. Urin
E. ASI

PEMBAHASAN :

Setelah terpapar, senyawa organoklorin diklorinasi dan dikonjugasikan di hati di


mana ekskresi empedu merupakan mekanisme utama untuk eliminasi. Namun, senyawa
organoklorin diserap kembali pada tingkat tertentu dalam sirkulasi enterohepatik dan
fenomena daur ulang ini menyebabkan persistensi dalam tubuh manusia. Sebagai akibat dari
persistensi dan sifat lipofilik organoklorin, zat kimia ini cenderung tersimpan dan terjadi
bioakumulasi pada jaringan adiposa (Genuis, 2016). ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM
Toksikologi Klinik 2018 )

18. Pestisida organoklorin termasuk senyawa toksik, salah satunya adalah DDT dengan
LD51mg/kg. Termasuk kategori apakah toksisitas diazinon? *
A. Super toksik
B. Sangat toksik
C. Toksik
D. Kurang toksik
E. Relatif tidak toksik

PEMBAHASAN :

Toksisitas berdasarkan LD50, tingkat toksisitas Dieldrin adalah kategori “extremely


toxic” (LD50: 1 to 50 mg/kg), sedangkan DDT, endosulfan, dan lindane termasuk “highly
toxic” (LD50: 51 to 500 mg/kg). ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik
2018 )

19. Pada pengujian parasetamol dalam jamu didapatkan data sebagai berikut: Rf
standarparasetamol: 0.57, Rf bercak sampel : 0,50 ; bagaimanakah interpretasi hasil
tersebut? *
A. Sampel positif mengandung parasetamol
B. Sampel negatif, tidak mengandung parasetamol
C. Sampel positif mengandung BKO selain parasetamol
D. Sampel negatif, tidak mengandung BKO
E. Sampel positif mengandung BKO

PEMBAHASAN :

Rf standar parasetamol yaitu 0,57 -> jika ada sampel yang sama nilainya maka
positif. Maka sampel pada soal diatas, dinyatakan negatif dan tidak mengandung BKO
(Paracetamol pada jamu) (sumber acuan : Dimas Danang Indriatmoko, dkk.2019. Analisis
Kandungan Parasetamol Pada Jamu Pegal Linu Yang Diperoleh Dari Kawasan Industri
Kecamatan Kibin Kabupaten Serang. Universitas Mathla’ul Anwar, Banten Jurnal ITEKIMA
ISSN: 2548-947x Vol.5, No.1, Februari 2019)

20. Senyawa apakah yang dapat terdeteksi dalam urin pada pemeriksaan pengguna
Metamfetamin? *
A. Amfetamin
B. Metamfetamin
C. Asam urat
D. Asam orotat
E. Asam hipurat

PEMBAHASAN :

Metamfetamin dikeluarkan dalam bentuk aslinya (44%) dan metabolit mayornya yaitu
amfetamin (6-20%) dan 4-hidroksimethamfetamin (10%).( Sumber : PPSDM Bahan Ajar
TLM Toksikologi Klinik 2018 )

21. Jika diterima suatu sampel berupa herbal kering untuk pemeriksaan ganja, uji screening
apakah yang tepat dilakukan? *
Makroskopis
Mikroskopis
Uji warna Mayer
Uji warna Marquis
Metode LFI atau ICT

PEMBAHASAN :

Pada kasus soal diatas, dikatakan bila ditemukan sampel ganja berupa herbal
kering, sampel tersebut berarti sudah tidak dapat dilakukan pemeriksaan makroskopis.
Maka dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang dimana akan terlihat karakteristik ganja
tersebut.

22. Jika hasil pemeriksaan sampel urin untuk pemeriksaan dugaan penggunaan ganja
dengan metode LFI atau ICT didapatkan hasil positif, tindakan apa yang selanjutnya tepat
dilakukan? *
Sampel urin segera dibuang
Sampel urin sebera diberi pengawet
Hasil positif didokumentasikan dengan foto
Uji kunatitasi atau penetapan kadar
Uji konfirmasi dengan KLT

PEMBAHASAN :

Kromatografi lapis tipis merupakan metode yang dapat digunakan baik tujuan
pemisahan atau untuk uji penyaring. KLT juga bisa digunakan untuk uji konfirmasi yang
dapat dilanjutkan ke uji kuantitasi.( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik
2018 )

23. Senyawa apakah yang terdeteksi pada sampel urin pada pengguna morfin? *
Heroin
Dimetil morfin
Benzoilecgonin
Monoasetilmorfin
Morfin glukoronida

PEMBAHASAN :

Jika masuk melalui suntikan heroin dengan cepat mengalami reaksi deasetilasi
menjadi MAM (Mono Asetil Morfin), kemudian terhidrolisa menjadi morfin secara perlahan-
lahan. Sebagian besar metabolit heroin (38,2%) yaitu morfin 3-glucuronida (M3G) ditemukan
dalam urine dalam waktu 20-40 jam setelah pemberian secara intravena. ( Sumber : PPSDM
Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

24. Senyawa apakah yang dapat terdeteksi dalam urin pada pemeriksaan pengguna
Metamfetamin? *
Amfetamin
Metamfetamin
Asam urat
Asam orotat
Asam hipurat

PEMBAHASAN :

Metamfetamin dikeluarkan dalam bentuk aslinya (44%) dan metabolit mayornya yaitu
amfetamin (6-20%) dan 4-hidroksimethamfetamin (10%). ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar
TLM Toksikologi Klinik 2018 )
25. Diagnosis definitive keracunan etanol adalah kadarnya dalam darah. Sampel yang
digunakan adalah darah utuh. Antikoagulan apakah yang paling tepat?  *
EDTA
heparin
Na-citrat
K-oksalat
Li-heparin

PEMBAHASAN :

Sodium florida penting untuk mencegah dan membalikkan proses degradasi alkohol
oleh bakteri, sedangkan potasium oksalat adalah antikoagulan yang menjamin darah tetap
homogen dan tidak berpisah menjadi sel darah merah dan serum. ( Sumber : PPSDM Bahan
Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

26. Seorang pasien pergi ke laboratorium untuk pemeriksaan tes NAPZA. Pada strip test
tersebut menghasilkan strip 1 pada bagian control (C) BZO. Senyawa apa yang terdeteksi
dalam urin tersebut … *
a. Amfetamin
b. Benzodiazepine
c. Metaamfetamin
d. Kokain
e. Tetra hidrokanabinol

PEMBAHASAN :

Pada striptes NAPZA terdapat beberapa parameter, salah satunya yaitu BZO yang
merupakan singakatan dari benzodiazepine (sumber : http://repository.poltekkes-
kdi.ac.id/564/1/PDF.pdf diakses pada 13 juli 2021 pukul 19.20 WIB)

27. Seorang pasien berusia 35 tahun datang ke laboratorium membawa surat pengantar dari
dokter untuk diperiksa urinnya. Pada specimen urin diperiksa dengan penambahan reagen
marquis di mana uji tersebut menunjukkan warna ungu. Jenis opium apakah yang
ditemukan pada kasus di atas? *
a. Amphetamin
b. Morphin
c. Papaverin
d. Thebain
e. Narkotin

PEMBAHASAN :

Pada uji marquis ada beberapa narkotika yang menghasilkan warna ungu yaitu
morfin, kodein, heroin, 6 acetylmorphine, Acetylcodeine. ( Sumber : PPSDM Bahan Ajar
TLM Toksikologi Klinik 2018 )
28. Seorang mahasiswa sedang melakukan kegiatan praktikum. Mahasiswa tersebut akan
mengidentifikasi golongan amfetamin. Metode apa yang tepat digunakan oleh mahasiswa
tersebut… *
a. Metode Marquis
b. Metode Mecke
c. Metode Frohde
d. Metode Simon
e. Metode Brotton Marshall

PEMBAHASAN :

Untuk membedakan amfetamin dan metamfetamin gunakan pereaksi Simon.


( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )
29. Seorang TLM akan memeriksa sampel urin yang diduga terpapar oleh zat kokain.
Reagen yang digunakan yairu reagen kit. Penyimpanan regen tersebut sebaiknya disimpan
pada suhu … *
a. 4ºC
b. 15ºC
c. 22ºC
d. 37ºC
e. 40ºC

PEMBAHASAN :

Reagen tetap stabil hingga akhir masa kadaluwarsa jika disimpan pada 2-8oC dan
hindari kontaminasi. Jangan membekukan reagen dan melindungi dari sinar secara langsung.
( Sumber : PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )
30. Sampel pengujian yang tidak dapat digunakan pada uji POCT dalam toksikologi
adalah… *
a. Urin
b. Saliva
c. Keringat
d. Darah
e. Udara ekspirasi

PEMBAHASAN :

POCT menggunakan sampel yang hanya memerlukan penanganan minimal sebelum


analisis, matrik umum berupa urine, darah, cairan oral atau keringat. Selain itu, udara nafas
digunakan untuk mendeteksi dan mengukur etanol dan karbon monoksida. ( Sumber :
PPSDM Bahan Ajar TLM Toksikologi Klinik 2018 )

Anda mungkin juga menyukai