Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT


(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2014-2017)

Imarotus Suaidah
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of corporate social responsibility (CSR)
disclosure on earnings response coefficient in manufacturing companies in 2014-
2017. This research is quantitative descriptive. The population in this study are
manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2014-2017. The
sampling technique uses purposive sampling technique. The data analysis
technique used is simple linear regression analysis. The results show that CSR
disclosure has no influence on Earning Response Coefficient.

Keywords: Corporate Social Responsibilty (CSR) Disclosure, Earning Response


Coefficient, and Manufacturing Company.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate social
responsibility (CSR) disclosure terhadap earning response coefficient pada
perusahaan manufaktur tahun 2014-2017. Penelitian ini merupakan penelitian
deksriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2014-2017. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR
Disclosure mempunyai tidak mempunyai pengaruh terhadap Earning Response
Coefficient.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure, Earning


Response Coefficient, dan Perusahaan Manufaktur.

Pendahuluan banyaknya investor yang melakukan


CSR (Corporate Social investasi. Oleh karena itu
Responsibility) merupakan bentuk perusahaan harus mengungkapkan
tanggung jawab secara berkelanjutan kegiatannya yang namun juga
sebagai pengembangan ekonomi di meningkatkan taraf hidup
lingkungan sekitar masyarakat sekitar sehubungan
perusahaan/industri. Laporan dengan tanggungjawab sosial yang
pertanggungjawaban sosial dapat dilakukan perusahaan.
membawa dampak positif bagi CSR mempunyai manfaat
perusahaan seperti meningkatnya bagi perusahaan diantaraanya adalah
keuntungan yang diperoleh dan sebagai bentuk investasi jangka

54
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

panjang untuk meminimalisasi risiko memprediksi pengembalian saham.


sosial dan sebagai sarana Sebelum investor melakukan
meningkatkan nama perusahaan pada investasi, investor harus melihat dan
masyarakat sekitar. CSR dapat menganalisis informasi yang
digunakan oleh perusahaan sebagai terkandung dalam laporan laba
alat yang dapat membantu untuk sehingga dapat membuat keputusan
meredam kritik dan melindungi citra yang terbaik bagi investasinya.
mereka atau dapat digunakan sebagai Untuk itu diperlukan alat untuk
alat yang efektif dalam masyarakat mengukur seberapa besar reaksi
untuk membuat perusahaan pasar terhadap informasi laba atau
bertanggung jawab secara sosial dan lebih dikenal dengan istilah Earning
lingkungan dengan menciptakan etos response coefficient.
bisnis yang berkelanjutan. Adanya Earning Response Coefficient
CSR membuat perusahaan dan (ERC) berguna untuk
masyarakat berhubungan dengan menggambarkan informasi laba yang
baik, saling pengertian dan saling diumumkan oleh perusahaan. ERC
memberi manfaat. Melalui CSR, merupakan koefisien yang diperoleh
diharapkan masyarakat berperilaku dari regresi antara proksi harga
santun dan kooperatif terhadap saham dengan laba akuntansi.
eksistensi perusahaan, sementara Menghitung nilai saham dengan
perusahaan tetap dapat beroperasi menggunakan data keuangan
sambil tetap menjalankan perusahaan dapat menjadi dasar
tanggungjawab sosial terhadap penilaian para investor untuk
lingkungannya. Setelah perusahaan menentukan reaksi pasar atas
mengungkapkan laporan informasi laba dalam return saham
pertanggungjawaban sosial secara perusahaan. ERC sering digunakan
terbuka akan mengakibatkan banyak untuk melihat perkembangan atau
investor yang tertarik untuk pertumbuhan suatu perusahaan dan
menanamkan modalnya pada dapat juga digunakan untuk menilai
perusahaan tersebut. dari risiko saham dan earning per
Menurut Sartono (2010:122) share(EPS).
profitabilitas merupakan kemampuan Informasi tentang
perusahaan dalam menghasilkan pengungkapan CSR merupakan
laba. Kemampuan perusahaan dalam kegiatan yang baik dilakukan bagi
menghasilkan laba yang tinggi perusahaan untuk memberitahukan
merupakan prestasi yang dicapai kinerja perusahaan dalam jangka
perusahaan karena laba merupakan panjang, karena CSR terkait dengan
salah satu indikator perusahaan bagaimana perusahaan diterima
dalam memenuhi kewajibannya dilingkungannya secara
kepada para pemegang saham dalam berkelanjutan untuk dijalankan di
bentuk pengembalian saham. Namun suatu tempat. Selain pengungkapan
demikian, laba diyakini mempunyai CSR, investor juga dapat melihat
kemungkinan manipulasi yang profitabilitas yang diperoleh
dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk digunakan investor
perusahaan, sehingga dibutuhkan dalam menilai tentang usahanya.
informasi lain selain laba untuk Karena kedua hal tersebut penting

55
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

untuk diperhatikan dan dijadikan bidang manufaktur yang terdaftar di


acuan untuk memprediksi prospek BEI pada periode 2014-2017 dengan
atau perkembangan perusahaan kriteria, perusahaan manufaktur
dimasa datang. terdaftar BEI dan mempublikasikan
Perusahaan manufaktur secara lengkap laporan keuangannya
berkaitan erat dengan penggunaan selama tahun 2014-2017.
sumber daya alam yang Rumusan Masalah
menghasilkan limbah sehingga Perumusan masalah dalam
mempunyai dampak lingkungan penelitian ini adalah: Bagaimanakah
sosial yang relatif lebih tinggi pengaruh CSR disclosure terhadap
dibandingkan perusahaan di bidang ERC?
lain. Perusahaan manufaktur perlu Tujuan Penelitian
menganalisis kinerja perusahaan dan Tujuan Penelitian ini adalah
laporan laba, karena laba tersebut untuk menganalisis pengaruh CSR
dapat digunakan untuk pertimbangan disclosure terhadap ERC.
dalam pengambilan keputusan di
masa yang akan datang baik oleh Landasan Teori
pihak perusahaan maupun investor. Menurut Suharto (2008:16) CSR
Perusahaan manufaktur perlu adalah operasi bisnis yang
menarik investor untuk menanamkan berkomitmen secara berkelanjutan
modalnya pada perusahaan, untuk itu dan melembaga tidak hanya untuk
perusahaan harus membuat laporan meningkatkan keuntungan
pertanggungjawaban sosial dan perusahaan secara finansial,
pengungkapan laporan tingkat melainkan pula untuk pembangunan
profitabilitas yang tinggi. Jika kedua sosial-ekonomi kawasan secara
hal tersebut sudah dilaksanakan oleh holistik. Terdapat 4 manfaat CSR:
perusahaan maka akan banyak 1. Brand differentiation
investor yang tertarik untuk 2. Human Resources.
berinvestasi pada perusahaan 3. License to operate.
tersebut. 4. Risk Management.
Berdasarkan uraian yang Pengungkapan (disclosure) laporan
telah disampaikan, peneliti tertarik tanggung jawab sosial adalah sebagai
untuk meneliti “Pengaruh informasi tentang kegiatan
Corporate Social Responsibility perusahaan dan dampaknya terhadap
(CSR) Disclosure terhadap kondisi di masayarakat sekitar.
Earning Response Coefficient” Terdapat dua jenis pengungkapan
(Studi kasus pada perusahaan laporan tanggung jawab sosial
manufaktur yang terdaftar di BEI perusahaan yakni yang pertama
periode 2014-2017). adalah pengungkapan laporan
tanggung jawab sosial yang bersifat
Batasan Penelitian wajib (mandatory) dilakukan
Agar pembahasan tidak perusahaan berdasarkan peraturan
meluas maka peneliti membatasi yang telah ditetapkan, sedangkan
penelitian pengaruh CSR disclosure yang kedua adalah pengungkapan
terhadap earning response coefficient laporan tanggung jawab sosial yang
perusahaan yang bergerak dalam bersifat sukarela (voluntary), dimana

56
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

pengungkapan laporan ini melebihi laporan CSR perusahaan, harga


persyaratan minimum dari peraturan saham harian pada saat closing price,
yang telah ditetapkan. IHSG dan Earning Per Share pada
Earning Response Coefficient periode 2014-2017. Data diperoleh
merupakan penilaian yang digunakan melalui www.idx.co.id dan
untuk mengetahui naik turunnya www.yahoofinance.com.
harga saham terhadap informasi laba Teknik Analisis Data
perusahaan. Menurut Scott Teknik analisis data
(2009:154), ada beberapa faktor yang menggunakan metode deskriptif
menyebabkan respon pasar yang kuantitatif. Deskriptif kuantitatif
berbeda-beda terhadap laba, yaitu: yaitu metode penelitian yang
1. Beta bertujuan memberikan gambaran
2. Struktur Permodalan keadaan perusahaan yang sebenarnya
Perusahaan dari objek yang diteliti berdasarkan
3. Kualitas Laba fakta-fakta yang ada, dengan cara
4. Growth Opportunities mengumpulkan, mengolah dan
5. Persamaan Ekspektasi menganalisis berbagai data
Investor menggunakan data angka-angka hasil
6. Informativeness Of Price pengukuran yang berhubungan
Metode Penelitian sebagai bahan analisis. Alat analisis
Populasi dan Sampel Penelitian data yang digunakan adalah analisis
Populasi yang digunakan regresi linier sederhana. Pengujian
adalah perusahaan manufaktur yang penelitian ini bertujuan untuk
terdaftar di Bursa Efek Indonesia menganalisis seberapa besar
(BEI) dari tahun 2014-2017. Sampel pengaruh CSR disclosure
yang akan digunakan dalam berpengaruh terhadap ERC.
penelitian ini dipilih dengan Langkah-langkah analisis
menggunakan teknik purposive data yang dilakukan:
sampling yakni pengambilan sampel 1. Menghitung Nilai CSR.
yang dilakukan dengan mengambil Perhitungan Corporate Social
sampel dari populasi dengan kriteria Responsibility menggunakan
tertentu. Corporate Social Responsibility
Data dan Teknik Pengumpulannya Disclosure Index (CSRI), dimana
Sumber data yang digunakan untuk menghitung CSRI
adalah data sekunder dengan jenis digunakan pendekatan dikotomi
datanya merupakan data kuantitatif. yang setiap item CSR pada
Data yang digunakan berupa: instrumen penelitian diberi nilai
laporan CSR perusahaan, harga 1 jika diungkapkan, dan diberi
saham harian pada saat closing price, nilai 0 jika tidak diungkapkan.
IHSG dan Earning Per Share pada Rumus CSRI adalah:
periode 2014-2017. Data diperoleh
melalui www.idx.co.id dan
www.yahoofinance.com. Teknik
pengumpulan data yang digunakan Keterangan:
adalah dokumentasi. Dari CSRIj :Corporate Social
dokumentasi diperoleh data berupa: Responsibility

57
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

Disclosure Index pada Rit =


perusahaan j
Xij : dummy variable ; 1 = Dimana:
jika item i Rit :Return harian perusahaan i
diungkapkan, 0 = jika pada hari ke-t
item i tidak Pit :Harga saham perusahaan i
diungkapkan. pada waktu t
nj : Jumlah item untuk Pit-1 :Harga saham perusahaan i
perusahaan j pada hari ke-t-1
2. Menghitung ERC perusahaan c. Menghitung return pasar
ERC perusahaan dihitung harian
dengan cara meregresikan antara
Cummulative Abnormal Return Rmt = IHSGit – IHSGit-1
(CAR) dan Unexpected Earning IHSGit-1
(UE) masing-masing perusahaan Dimana:
manufaktur. Rumusnya adalah: Rmt : Return pasar harian
a. Menghitung CAR dengan IHSGit :Indeks Harga Saham
data closing price untuk Gabungan pada hari t
saham dengan periode IHSGit-1: Indeks harga Saham
selama pelaporan. Gabungan pada hari t-
( ) ∑ 1
d. Menghitung Unexpected
Dimana: Earnings (UE) masing-
ARit = Abnormal return masing perusahaan
perusahaan i pada hari ke-t manufaktur.
( )= Cummulative Unexpected Earnings
abnormal return i pada merupakan proksi laba
perusahaan ke-t dan (t-3,t+3) akuntansi yang menunjukkan
adalah lama periode kinerja intern perusahaan.
pengamatan. Rumus perhitungan UE
Sementara itu, Abnormal Return menggunakan pengukuran
diperoleh dari : laba per lembar saham dengan
ARit = Rit – RMit model random walk sebagai
Dimana : berikut :
ARit :Abnormal return
perusahaan i pada UEit = (EPSit – EPSit-1)
periode ke-t EPSit-1
Rit :Return perusahaan Dimana :
pada periode ke-t UEit : Unexpected Earnings
Untuk memperoleh data abnormal perusahaan i pada waktu
return tersebut, terlebih dahulu harus t
mencari return saham harian dan EPSit : Earnings per share
return pasar harian. (EPS) perusahaan i
b. Menghitung return saham pada waktu t
harian dengan rumus:

58
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

EPSit-1 : Earnings per share Menurut Ghozali (2016:134) Uji


(EPS) perusahaan i ini menguji apakah dalam model
pada tahun t-1. regresi terjadi ketidaksamaan
e. Meregresikan Cumulative variansi dari residual satu
Abnormal Return (CAR) dan pengamatan ke pengamatan
Unexpected Earnings (UE) yang lain. Jika variansi dari
untuk mencari nilai earnings residual satu pengamatan ke
response coefficient. Model pengamatan lain tetap, maka
regresi untuk mencari nilai disebut homoskedastisitas.
ERC adalah sebagai berikut : Model regresi linier yang baik
CARit = α + βUEit + εit ialah regresi linier yang
homoskedastisitas.
Dimana : c. Uji normalitas
β : Nilai koefisien respon Menurut Ghozali (2016:154)
laba (ERC) Uji ini menguji apakah dalam
CARit : Cumulative Abnormal model regresi, variabel
Return perusahaan i pengganggu atau residual
pada tahun t memiliki distribusi normal.
UEit : Unexpected Earnings
perusahaan i pada tahun 4.Uji Hipotesis
t a. Uji koefisien determinasi (R2)
α : Konstanta dari hasil Menurut Ghozali (2016:170) Uji
regresi CAR dan UE ini mengukur seberapa jauh
εit : Kesalahan residu kemampuan model dalam
( Delvira dan Nelvirita, 2013) menerangkan variasi variabel
dependen. Jika hasil nilai R2
3. Melakukan Uji Asumsi Klasik kecil, ini berarti kemampuan
a. Uji autokorelasi variabel independen dalam
Menurut Ghozali (2016:107) Uji menjelaskan variasi variabel
ini digunakan untuk menguji dependen terbatas. Hasil nilai
apakah dalam model regresi koefisien determinasi adalah
linier ada korelasi antara antara nol dan satu. Jika hasil
kesalahan pengganggu pada nilai koefisien determinasi
periode t dengan kesalahan mendekati satu berarti variabel
pengganggu pada periode t-1 independen memberikan hampir
(sebelumnya). Jika terjadi semua informasi yang
korelasi, maka terdapat masalah dibutuhkan untuk memprediksi
autokorelasi. Masalah variasi variabel dependen.
autokorelasi muncul karena b.Uji Statistik t (t test)
observasi yang berurutan Menurut Ghozali (2016:170) uji
sepanjang waktu berkaitan satu ini pada dasarnya menunjukkan
sama lainnya. Model regresi seberapa jauh pengaruh satu
linier yang baik ialah regresi variabel independen secara
linier yang bebas autokorelasi. individual menerangkan variasi
b. Uji heteroskedastisitas variabel dependen.

59
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

Hasil Uji Asumsi Klasik


Hasil dan Pembahasan

Uji Autokorelasi (konstanta) dalam model regresi dan


Pengujian yang dilakukan dengan tidak ada variabel lain diantara
menggunakan uji Durbin-Watson variabel bebas. Hipotesis yang akan
(DW-Test). Uji Durbin-Watson (DW- diuji adalah:
Test) untuk autokorelasi tingkat satu H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
(first order autocorrelation) dan Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
mensyaratkan adanya intercept

Tabel 1.1
Uji autokorelasi
b
Model Summary

Adjusted Std. Error

R R of the Durbin-

Model R Square Square Estimate Watson

a
1 ,455 ,207 ,074 ,004810 1,583

a. Predictors: (Constant), ROA, CSR

b. Dependent Variable: ERC

Nilai Durbin Watson (DW-test) melihat grafik plot antara nilai


yang ditunjukkan pada tabel 1.1 prediksi variabel terikat (dependen)
sebesar 1,583 akan dibandingkan yaitu ZPRED dengan residualnya
dengan nilai tabel dengan SRESID. Deteksi ada tidaknya
menggunakan nilai signifikasi 5%. heteroskedastisitas dapat dilakukan
Oleh karena nilai DW 1,583 lebih dengan melihat ada tidaknya pola
besar dari batas atas (du) 1,36054 tertentu pada grafik scatterplot
dan kurang dari 2-1,36054 (2-du), antara SRESID dan ZPRED dimana
maka dapat disimpulkan bahwa tidak sumbu Y adalah Y yang telah
ada autokorelasi. diprediksi , dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi- Y
Uji Heteroskedastisitas
sesungguhnya).
Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dengan

60
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

Tabel 1.2
Uji Heteroskedastisitas

Hasil perhitungan pada tabel 1.2 disimpulkan bahwa terjadi


menunjukkan bahwa grafik homokedastisitas pada model regresi
scatterplots pada tabel tersebut linier.
terdapat titik-titik yang menyebar Uji Normalitas
secara tidak di sekitar titik 0, Uji yang digunakan adalah
sehingga dapat disimpulkan bahwa uji normalitas kolmogorov-smirnov
tidak terjadi heteroskedastisitas pada (K-S).
model regresi linier atau dapat
Tabel 1.3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CSR ERC

N 15 15
a,b
Normal Parameters Mean ,34653 ,00000

Std. Deviation ,254139 ,005000

Most Extreme Absolute ,225 ,233

Differences Positive ,225 ,233

Negative -,141 -,145

Test Statistic ,225 ,233


c c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,060 ,057

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.


Untuk hasil pengujian uji variabel CSR dan ERC terdistribusi
normalitas dapat dilihat pada tabel secara normal.
1.3, Nilai Asymp. Sig. pada variabel
CSR sebesar 0,060 dan nilai Asymp. Uji Hipotesis
Sig. untuk variabel ERC sebesar Uji Koefisien Determinasi
0,057 dengan taraf siginifikasi Hasil uji koefisien determinasi
sebesar 5%. Hal ini berarti data pada sebagai berikut:

61
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

Tabel 1.4
Koefisien Determinasi
b
Model Summary

R Adjusted Std. Error of

Model R Square R Square the Estimate


a
1 ,455 ,207 ,074 ,004810

a. Predictors: (Constant), ROA, CSR

b. Dependent Variable: ERC


Dari tampilan tabel 1.4 diatas, sisanya (79,3%) berasal dari variabel
hasil nilai R Square = 0,207 lain yang tidak dijelaskan dalam
menunjukkan angka koefisien penelitian ini.
determinasinya (R2), artinya variansi Uji Statistik t (Uji t)
dalam ERC dapat dijelaskan oleh Hasil uji statistik t dijabarkan
CSR sebesar 20,7% sedangkan pada tabel berikut:
Tabel 1.5
Uji t
a
Coefficients

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,004 ,003 1,428 ,179

CSR -,004 ,005 -,181 -,698 ,499

a. Dependent Variable: ERC


Dari hasil perhitungan yang 20,7%, sedangkan sisanya yakni
terdapat pada tabel 1.5, nilai sebesar 79,3% dijelaskan oleh
signifikansi pada variabel CSR variabel lain diluar variabel
Disclosure sebesar 0,499, dimana penelitian. Penelitian yang dilakukan
hasil tersebut >0.05, hal tersebut oleh Wulandari dan Wirajaya (2014)
menunjukkan bahwa pengungkapan pengungkapan Corporate Social
CSR tidak berpengaruh terhadap Responsibility tidak berpengaruh
variabel Earning Response terhadap Earnings Response
Coefficient. Coefficient dengan menggunakan
Pembahasan ukuran perusahaan sebagai variabel
Berdasarkan hasil penelitian, kontrolnya. begitu pula penelitian
ditemukan bahwa perusahaan- yang dilakukan oleh Restuti dan
perusahaan manufaktur telah Nathaniel (2014) yang menyatakan
mengungkapkan laporan tanggung bahwa CSR tidak mempunyai
jawab sosial pada laporan tahunan pengaruh terhadap ERC ketikan
mereka. Hasil penelitian menggunakan variabel kontrol
menunjukkan bahwa variabel CSR BETA dan PBV. Variabel CSR yang
menjelaskan variabel ERC sebesar tidak berpengaruh terhadap ERC ini

62
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

menunjukkan bahwa informasi penelitian ini sejalan dengan


adanya pengungkapan CSR yang penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan oleh perusahaan tidak Wulandari dan Wirajaya (2014),
direspon secara positif oleh investor. Restuti dan Nathaniel(2012).
Kesimpulan dan Saran Saran
Kesimpulan Pada penelitian selanjutnya, dapat
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa digunakan variabel lain seperti
variabel independen (CSR ukuran perusahaan atau dept to
disclosure) tidak berpengaruh equity ratio agar earning response
terhadap Earning Response coefficient yang diperoleh
Coefficient. Kesimpulan hasil perusahaan lebih baik.

Daftar Pustaka Social Responsibility Terhadap


Earning Response
Delvirita, Maisil., dan Nelvirita. Coefficient”. Jurnal Dinamika
(2013) “Pengaruh Risiko Manajemen, Vol. 3 No. 1, 40-
Sistematik, Leverage dan 48.
Persistensi Laba Terhadap Sartono, Agus (2010) Manajemen
Earnings Response Keuangan Teori dan Aplikasi.
Coefficient”. Jurnal WRA. Vol. Yogyakarta:BPFE
1, No. 1, April Scott, William R.. (2009). Financial
Ghozali, Imam, (2016) Aplikasi Accounting Theory. Fifth
Analisis Multivariate Dengan Edition. Canada: PrenticeHall.
Program IBM SPSS 23, Sudana, I Made, (2011) , Manajemen
Semarang:Badan Penerbit Keuangan Perusahaan Teori
Universitas Diponegoro dan Praktik, Jakarta:Penerbit
Harahap, Sofyan Syafri, (2011) Erlangga
Analisis Kritis atas Laporan Suharto, Edi (2009) Pekerjaan Sosial
Keuangan, Jakarta: PT di Dunia Industri, Memperkuat
Rajagrafindo Persada CSR. Bandung: CV. Alfabeta.
Laporan Harga Saham Harian Tahun Yani, Ahmad, (2015), Buku Panduan
2013-2015 tersedia pada Praktikum Laboratorium
www.yahoo.com Akuntansi
Mardikanto, Totok, (2014), SPSS.Yogyakarta:ASWAJA
Corporate Social PRESSINDO
Responsibility, Website http://www.idx.co.id
Bandung:Penerbit Alfabeta Wulandari, Kadek T. dan Wirajaya, I
Rachman, Nurdizal M. dkk (2011), Gede A. (2014). “Pengaruh
Panduan Lengkap dalam Pengungkapan Corporate
Perencanaan CSR , Jakarta: Social Responsibility
Penebar Swadaya Terhadap Earnings Response
Restuti, Mi M.D. dan Nathaniel, Coefficient”. E-Jurnal
Cecilia. (2012). “Pengaruh Akuntansi, Universitas
Pengungkapan Corporate Udayana 6.3,355-369.

63
Cendekia Akuntansi Vol. 6 No. 3, September 2018 ISSN 2338 - 3593

64

Anda mungkin juga menyukai